Anda di halaman 1dari 6

Tuba Saba (Persicaria maculosa) Pengusir Nyamuk Ramah Lingkungan

1). Heysel Orlando Siagian, 2.) Sofia Siagian


Guru pembimbing : Roy Siagian
SMP Negeri 1 Sigumpar . Kab. Toba Provinsi Sumatera Utara
Jhonroy_siagian@yahoo.com 1.) Life Science

Abstrak – Mayoritas masyarakat Desa Sigumpar Penyakit Demam Berdarah (DBD) atau Dengue
adalah Bertani dan berkebun di Sawah. Salah satu Hemorrhagic Fever (DHF) ialah penyakit yang
masalah yang dihadapi petani saat di ladang atau di disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan
sawah adalah banyak nyamuk yang mengganggu melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti (Susanna,
aktivitas bertani dan berkebun. Pada musim hujan 2011). Saat ini demam berdarah termasuk penyakit
khususnya, keberadaan nyamuk sangat banyak dan yang meresahkan masyarakat karena penyebarannya
seiring dengan itu banyak masyarakat yang terserang sangat cepat dan dapat menyebabkan kematian
penyakit Demam Berdarah (DBD). Pemanfaatan (Kardinan, 2007).
ekstrak Tuba Saba (Persicaria maculosa) yang selama Pada tahun 2012 terdapat 90.245 penderita DBD
ini digunakan masyarakat sebagai anti-nyamuk di dengan angka kematian mencapai 816 orang.
sawah sangat menarik. Peneliti memanfaatkan Sedangkan penyakit malaria, tercatat 417.000 pasien
ekstraksi terhadap tumbuhan Tuba Saba (Persicaria yang positif (Panghiyangani et al., 2009). Penyakit
maculosa) sebagai lotion dengan berbagai jenis DBD dan malaria juga telah menyebar luas ke
pelarut dan berbagai takaran dan dilakukan uji coba seluruh wilayah di Provinsi Sulawesi Tenggara.
terhadap nyamuk. Penyakit DBD dan malaria terjadi hampir di semua
kabupaten/kota setiap tahun, dengan kasus tertinggi
Kata Kunci : Nyamuk, Anti-nyamuk, Tuba Saba di kota Kendari yaitu 114 kasus, sedangkan malaria
(Persicaria maculosa), Lotion 4552 kasus (Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara,
2012). Tingginya angka kejadian demam berdarah
Abstract - The majority of the people of Sigumpar harus segera ditanggulangi, salah satunya melalui
Village are farmer and gardener in the rice fields to pemberantasan secara kimia maupun biologi.
fulfill their daily lives. One of the problems faced by
farmers in the fields is that there are many Untuk menghindari efek negatif tersebut, banyak
mosquitoes that disturb with farming and gardening penelitian yang telah dilakukan terhadap anti-
activities. In the rainy season in particular, the nyamuk yang berasal bahan alami (ekstrak tanaman)
presence of mosquitoes is very much and along with untuk menggantikan DEET. Beberapa senyawa yang
it many people are stricken with Dengue Fever terkandung dalam tumbuhan dan diduga berfungsi
(DHF). Utilization of the extract Tuba Saba (Persicaria sebagai insektisida alami yaitu golongan sianida,
maculosa) which has been used as an anti-mosquito saponin, tanin, flavonoid, steroid dan minyak atsiri
community in the fields very attractive. Researchers (Kardinan, 2000). Salah satu tanaman yang
utilize the extraction of plants Tuba Saba (Persicaria digunakan masyarakat secara turun-temurun sebagai
maculosa) as lotion with various kinds of solvents pengusir nyamuk adalah tanaman sukun. Menurut
and various doses and conducted trials against penelitian yang dilakukan oleh Puspasari (2014),
mosquitos. ekstrak methanol dan etanol daun sukun (Artocarpus
altilis) mengandung senyawa metabolit sekunder
Keywords: Mosquito, Anti-mosquito, Tuba Saba flavonoid, tannin, steroid dan saponin.
(Persicaria maculosa), Lotion
Salah satu tanaman yang mengandung senyawa
1. Pendahuluan yang berpotensi sebagai insektisida yaitu Tuba Saba
Nyamuk adalah organisme hidup yang terdapat (Persicaria maculosa). Tanaman ini memiliki
melimpah di alam hampir semua tempat, dianggap antioksidan yang tinggi pada bunga dan daun serta
merugikan karena gigitannya mengganggu aktivitas mengandung flavonoid yang tinggi (Fan, et al., 2010).
manusia, yaitu menyebabkan dermatitis dan Tumbuhan ini juga tumbuh berlimpah di persawahan
menularkan berbagai penyakit. yang biasanya para petani bekerja. Pada salah satu
artikel terkait aktivitas antifeedant dari ekstrak daun yang berbentuk elips hingga lonjong berukuran
Persicaria maculosa terhadap serangga penghisap 5-10 cm. Biasanya terdapat bitnik segitiga atau
yaitu Epilachna paenulata, Pseudaletia adultera , keunguan disekitar pertengahan daun.
Macrosiphum euphorbiae , dan Diaphorina citri Perbungaannya bergerombol, bunga berwarna putih
memiliki potensi yang baik dalam melawan serangga hingga merah muda (Martin and Hutchins, 1980).
tersebut (Quesada-Romero, et al.,2020).

Berawal ketika peneliti diajak orangtua


membersihkan tanaman padi disawah pada pagi
hari. Ketika beristirahat dipematang sawah setelah
bekerja sekitar 2 jam, banyak nyamuk yang
menggigit. Saat itu orangtua peneliti memberikan
sebuah dauh dari rumput sekitar sawah bernama
Tuba Saba (Persicaria maculosa) untuk dioleskan
kebadan supaya tidak digigit nyamuk. Ternyata daun
itu bekerjadan tidak ada nyamuk yang menggigit.
Berdasarkan pengalaman ini, peneliti tertarik untuk
meneliti lebih lanjut efektifitas Tuba Saba sebagai
soffel anti nyamuk.
Sumber: Greentheorystudio.net

Kandungan kimia yang berbeda dalam tanaman


ini telah dilaporkan, seperti triterpenoid
(Narasimhulu and Reddy, 2014), seskuiterpenoid
(Shen, et al.,2018), kumarin (Sun and Sneden, 1999),
antrakuinon (Zhang et al., 2012) fenilpropanoid
(Murai, et al., 2001), tanin (Liu, et al.,2006), lignan
(Wang, et al., 2013), dan flavonoid (Janovic, et al.,
2020). Di antara mereka, flavonoid adalah kelompok
senyawa yang paling umum ditemukan pada spesies
Polygonaceae, memainkan peran penting sebagai
penanda kemotaksonomi (Datta, et al., 2000).

Pada daun dan bunga memiliki antioksidan yang


tinggi P. maculosa merupakan sumber flavonoid
yang baik dengan beberapa kapasitas antioksidan
2. Perumusan Masalah dan memiliki potensi sebagai alternatif botani ramah
a. Apakah lotion ekstrak Tuba saba (Persicaria lingkungan dengan aktivitas pencegah. (Fan, et al.,
maculosa) dapat mengusir nyamuk? 2010).
b. Bagaimana hubungan konsentrasi minyak atsiri
daun Tuba Saba (Persicaria maculosa) terhadap 3.2 Nyamuk
mengusir nyamuk.
Nyamuk adalah serangga yang termasuk dalam
3. Studi Pustaka order Diptera genera termasuk Anopheles, Culex,
Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes,
3.1 Tuba Saba (Persicaria maculosa) Wyeomyia, Culiseta, dan Haemagoggus untuk
jumlah keseluruhan sekitar 35 genera yang
Tanaman ini memiliki family merangkum 2700 spesies nyamuk di muka bumi dan
mungkin akan bertambah seiring masih banyak
Polygonaceae dengan nama spesies Persicaria spesies yang belum teridentifikasi. Ukuran telur
maculosa biasanya tumbuh di tanah yang lembab, memiliki panjang 0,5-0,8 mm (Soalani, 2010).
tanah basah dan berawa di sepanjang sungai serta
memiliki ciri-ciri tanaman tegak maupun menyebar Nyamuk mengalami tahapan daur hidup yang
dengan tinggi dapat mencapai 1 m. Memiliki helaian menyerupai rantai yang membentuk siklus. Urutan
daur hidup tersebut terdiri dari: telur, larva (jentik),
pupa dan nyamuk dewasa. Setiap tahapan
perkembangan nyamuk menunjukkan perubahan
yang khusus. Perubahan inilah yang menyebabkan
nyamuk termasuk golongan hewan yang
bermetamorfosis sempurna (Stojanovich and Scoth,
1966).

Nyamuk dapat berkembang biak dengan baik


apabila lingkungannya sesuai dengan kebutuhannya.
Kepentingan manusia dalam mengelola lahan
pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan akan
dimanfaatkan untuk perkembangan larva nyamuk,
sehingga berpengaruh terhadap kepadatan maupun
- Daun di blender dengan perbandingan daun :
perilaku nyamuk di suatu tempat.
air = 1 : 1
Nyamuk bergerak daari temapt berkembang biak - Dilakukan penyaringan
ke tempat istirahat kemudian ke tempat hospes - didestilasi selama 4-5 jam.
tergantung pada kemampuan terbangnya. Pada
umumnya, nyamuk mampu terbang sejauh 350-550
meter, namun adanya juga dari hasil beberapa
penelitian mencaapai 1-2 km (Kelvey,, et al, 1991)

4. Metodologi Penelitian

4.1 Persiapan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian


ini adalah daun Persicaria maculosa yang
dikumpulkan dari daerah persawahan Desa
Janjimaria Kecamata Sigumpar, kabupaten Toba,
Sumatera Utara. minyak zaitun, gliserin, - Destilat yang diperoleh kemudian
aquades, dan 30 ekor nyamuk betina yang diekstraksi dalam corong pisah
dipuasakan sehari sebelum percobaan. Alat-alat menggunakan pelarut n-heksana, dengan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat perbandingan 25 ml destilat dan 25 ml n-
destilasi buatan, timbangan analitik, alat-alat heksana.
gelas, dan penangkar nyamuk (ukuran 20 cm x 20 4.2 Pembuatan Lotion
cm x 20 cm dengan lubang sirkuler berdiameter
15 cm). Siapkan alat dan bahan yang meliputi Pada penelitian ini dibuat 4 jenis lotion dengan
daun Tuba Saba sebanyak 5 kg dan dipotong konsentrasi minyak atsiri daun Tuba Saba (Persicaria
menjadi bagian lebih kecil, minyak zaitun 1 liter, maculosa) berbeda-beda. Adapun variasi lotion yang
dan air panas. Alat yang dibutuhkan adalah digunakan yaitu sebagai berikut:
wadah penyimpan lotion, elenmeyer dan set
destilasi buatan, blender, pisau dan saringan . Minyak Atsiri : Minyak Zaitun : Aquadest
Lotion A Lotion B Lotion C Lotion D
4.2 Isolasi Minyak Atsiri Daun Persicaria maculosa 1:1:1 2:1:1 3:1:1 4:1:1
- Sebanyak daun Persicaria maculosa
Tabel 1. Variasi Konsentrasi Minyak Atsiri
dibersihkan dan dipisahkan dari tangkai

Hasil pencampuran bahan dipanaskan sampai suhu


70 derajat Celsius dan di aduk selama 1 jam.
Untuk membentuk lotion , maka campran No. Variasi Waktu (menit)
dimasukkan kedalam kulkas selama 2 jam dan siap 1 Tanpa Lotion 0.25
diujicoba. 2 Lotion A 2.8
3 Lotion B 8.9
4.3 Uji Aktivitas 4 Lotion C 23.6
5 Lotion D 76.2
Percobaan dilaksanakan dengan menguji aktivitas Tabel 2. Data Hasil Percobaan
nyamuk terhadap tangan yang sudah dipakaikan
dengan lotion. Akan dilakukan 5 jenis perlakukan
80 76.2
yaitu menguji nyamuk tanpa menggunakan lotin
serta menguji nyamuk dengan menggunakan lotion

Waktu Perlindungan
60
A, B, C, dan D.
40

(Menit)
Percobaan dilakukan dengan memasukkan 23.6
20 8.9
tangan ke dalam penangkar yang kondisi tangannya 2.8
0.25
sudah memakai lotion A, B, C, dan D serta tanpa 0
lotion. Setelah tangan menggunakan lotion tangan Tanpa Lotion Lotion Lotion C Lotion
Lotion A B D
didiamkan 3 menit kemudian dimasukkan ke dalam (Kon-
penangkar yang berisi nyamuk. trol)

Pengamatan dan perhitungan dilakukan dengan - Gambar 1. Aktivitas Antinyamuk


mengetahui lamanya nyamuk menghindari tangan
yang telah diolesi dengan lotion dan yang tidak Berdasarkan hasil di atas didapatkan bahwa
diolesi dengan lotion. Waktu dimulai saat tangan konsentrasi minyak atsiri dari daun Tuba Saba
sudah masuk ke dalam penangkar dan waktu di (Persicaria maculosa) memiliki pengaruh terhadap
hentikan saat ada nyamuk hinggap pada tangan waktu perlindungan dari nyamuk. Berdasarkan data
(Gozali, et al., 2009). tersebut dapat dilihat bahwa semakin besar
konsentrasi minyak atsiri Tuba Saba (Persicaria
4.3 Uji PH maculosa) yang digunakan waktu perlindungan dari
nyamuk pun semakin lama pula.
Uji ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian PH
lotion dengan PH yang aman bagi kulit. Pada variasi control tanpa menggunakan lotion
didapatkan pengaruh perlindungan dengan waktu
5 Hasil dan Pembahasan yang paling sedikit sedangkan waktu perlindungan
yang paling tinggi terdapat pada Lotion D dengan
Penelitian diawali dengan mengisolasi minyak
konsentrasi minyak atsiri daun Tuba Saba (Persicaria
atsiri daun Tuba Saba (Persicaria maculosa).
maculosa) : miyak zaitun : aquadest yaitu 4 : 1 : 1.
Kemudian mencampurkannya dengan minyak zaitun
serta aquades. Dilakukan pembuatan lotion dengan Hasil pengkuran PH menggunakan PH meter
kandungan atsiri yang berbeda-beda yaitu lotion A,
B, C, dan D hal ini dilakukan untuk mengetahui Lotion PH
hubungan konsentrasi minyak atsiri dari daun Tuba A 6,3
Saba (Persicaria maculosa) terhadap pengusiran B 6,2
nyamuk. Dalam pembuatan lotion dilakukan dengan C 6,2
menghaluskan semua bahan yang dipanaskan D 6,1
sampai pada suhu 70 derajat celcius dan diaduk
selama 1 jam.
Pengukuran pH dilakukan bertujuan untuk
Kemudian setelah dilakukan semua seperti di mengetahui apakah sediaan lotion tersebut sesuai
atas lotion di masukkan ke lemari pendingin agar dengan pH kulit sehingga aman dalam penggunaan
mendapatkan tekstur yang cukup padat sehingga sediaan untuk menghindari terjadinya iritasi kulit
mudah diaplikasikan. Setelah itu dilakukan pengujian bagi pemakainya, pH yang baik untuk kulit adalah
terhadap aktivitas nyamuk didapatkan sebagai 4,5-6,5. Pengukuran pH dari sediaan lotion harus
berikut : dilakukan dengan pH universal yang dicelupkan
kedalam sediaan selama 3 detik. Hasil yang diperoleh Fan, P.; Terrier, L.; Hay, A.-E.; Marston, A.;
dari ketifa formulasi memiliki pHyang sama yaitu pH Hostettmann, K. Antioxidant and enzyme inhibition
6. Sehingga dapat dikatakan lotion dengan formulasi activities and chemical profiles of Polygonum
I, II, dan III dapat dikatakan baik utnuk kulit. sachalinensis F. Schmidt ex Maxim (Polygonaceae).
Pengujian Daya Sebar. Pengujian ini dilakukan untuk Fitoterapia 2010, 81, 124–131.
mengetahui berapa diameter penyebaran lotion saat Flona, S. 2006. Herba dan Tanaman Hias,
dioleskan pada kulit, daya sebar lotion yang baik Penangkal Nyamuk dan Populasi Udara. Jakarta:
antara 7-16 cm. Uji Daya sebar dilakukan dengan Samidra Utama.
objek glass dan anak Gozali D, Ida M, Mutakin, Kartika, 2009. Uji
timbangan. Sampel sebanyak 0,5 gram diletakkan Aktivitas Antinyamuk dari Ekstrak Daun Zodia
pada objek glass kemudian sampel diberi beban (Evodia Suaveolens Scheff.) terhadap Nyamuk Culex
menggunakan anak timbangan, setelah itu diukur Fatigans Dalam Sediaan. Farmaka, 7 (3), 28-31.
diameter penyebarannya. Dari hasil pengukuran Jovanovi´c, M.; Mori´c, I.; Nikoli´c, B.; Pavic´, A.;
yang dilakukan, diporeh diameter penyebaran yang Svircˇev, E.; Šenerovic´, L.; Mitic´-C´ ulafic´, D. Anti-
berbeda-beda. Formulasi I memiliki diameter 6,5 Virulence Potential and in Vivo Toxicity of Persicaria
cm, formulasi II memiliki diameter 7,5 cm dan maculosa and Bistorta o_cinalis Extracts. Molecules
formulasi III memiliki diamater 6,2 cm. Sehingga 2020, 25, 1811
dapat dikatakan lotion dengan formulasi II Kardinan, A. 2000. Pestisida Nabati:Ramuan
memenuhi persyaratan uji daya sebar yang baik dan dan Aplikasi.Jakarta: Penebar Swadaya.
dapat dioleskan pada kulit. Liu, X.Q.; Hua, H.M.; Liu, J.; Chen, F.K.; Wu, L.J.
A new tannin-related compound from the rhizome of
Polygonum bistorta L. J. Asian Nat. Prod. Res. 2006,
6 Kesimpulan 8, 299–302.
Murai, Y.; Kashimura, S.; Tamezawa, S.;
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat Hashimoto, T.; Takaoka, S.; Asakawa, Y.; Kiguchi, K.;
disimpulkan bahwa : Murai, F.; Tagawa, M. Absolute configuration of
(6S,9S)-roseoside from polygonum hydropiper.
a. Lotion ekstrak daun Tuba Saba (Persicaria
Planta Med. 2001, 67, 480–481.
maculosa) memiliki kemampuan mengusir
Narasimhulu, G.; Reddy, K.K.; Mohamed, J. The
nyamuk yang lebih baik dibandingkan tanpa
genus Polygonum (Polygonaceae): An
menggunakan lotion.
ethnopharmacological and phytochemical
b. Semakin tinggi konsentrasi minyak atsiri
perspectives - Review. Int. J. Pharm. Pharm. Sci.
daun Tuba saba (Persicaria maculosa) yang
2014, 6, 21–45.
digunakan pada lotion semakin baik dalam
Shen, B.-B.; Yang, Y.-P.; Yasamin, S.; Liang, N.;
pengusiran nyamuk yaitu semakin lama
Su, W.; Chen, S.-H.; Wang, X.-J.; Wang, W. Analysis of
waktu perlindungannya.
the Phytochemistry and Bioactivity of the Genus
c. Berdasarkan variasi yang dilakukan
Polygonum of Polygonaceae. Digit. Chin. Med. 2018,
didapatkan bahwa penggunaan lotion lebih
1, 19–36.
baik dalam pengusiran nyamuk dibandingan
Singh RK, Balendra T, 2011. Composition Of
tidak menggunakan lotion. Serta semakin
Lantana camara Leaf Essential Oil, International
tinggi konsentrasi minyak atsiri yang
Journal Of Pharmaceutical Research And
digunakan semakin baik waktu
Development (ijprd), 3(7), 52.
perlindungan dari nyamuk yaitu Lotion D
Sun, X.; Sneden, A. Neoflavonoids from
dengan perbandingan 4 : 1 : 1 didapatkan
Polygonum perfoliatum. Planta Med. 1999, 65, 671–
waktu perlindungan yang paling tinggi yaitu
673.
76,2 menit.
Wang, K.W.; Zhu, J.R.; Shen, L.Q. A new lignan
with anti-tumour activity from Polygonum
Daftar Pustaka
perfoliatum L. Nat. Prod. Res. 2013, 27, 568–573.
Datta, B.K.; Datta, S.K.; Rashid, M.A.; Nash, R.J.; William C. Martin (Author), Charles R. Hutchins.
Sarker, S.D. A sesquiterpene acid and flavonoids 2001. A Flora of New Mexico Vol. 1 and 2. Germany.
from Polygonum viscosum. Phytochemistry 2000, 54, Zhang, H.; Zhang, Q.W.; Wang, L.; Zhang, X.Q.;
201–205. Ye, W.C.; Wang, Y.T. Two new anthraquinone
malonylglucosides from Polygonum cuspidatum. Nat.
Prod. Res. 2012, 26, 1323–1327.

Anda mungkin juga menyukai