PENDAHULUAN
1
2
aktivitas larvasida terhadap larva nyamuk Aedes aegypti dan Culex pipiens pallens
(Kim et al., 2002). Beberapa kegunaan dari tanaman inggu adalah sebagai
antiinflamasi, antipiretik, dan analgetik (Al-Sagair, 2004). Kandungan kimia yang
terdapat dalam inggu secara umum adalah alkaloid, furokuinolon, flavonoid,
fenol, asam amino, saponin, terpenoid, tannin (Shehadeh et al., 2007), minyak
atsiri (Fakhfakh et al., 2012), dan kumarin (Sayed et al., 2000).
Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tanaman
Ruta angustifolia L. memiliki aktivitas larvasida. Namun, pemanfaatan tanaman
tersebut sebagai agen larvasida alami belum banyak diketahui. Vektor utama
penyakit malaria adalah nyamuk Anopheles, terutama spesies Anopheles aconitus
dan Anopheles maculatus yang penyebarannya luas di Indonesia. Oleh karena itu,
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap salah satu fraksi, yaitu fraksi
polar dari tanaman Ruta angustifolia L. yang diharapkan mampu meningkatkan
pemanfaatan tanaman tersebut sebagai agen larvasida alami terhadap larva
nyamuk Anopheles aconitus dan Anopheles maculatus.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan tersebut, maka dapat
dirumuskan suatu permasalahan yaitu
1. Apakah fraksi polar ekstrak etanol daun inggu memiliki aktivitas larvasida
terhadap larva nyamuk Anopheles aconitus dan Anopheles maculatus ?
2. Senyawa apa saja yang terkandung dalam fraksi polar ekstrak etanol daun
inggu ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan
tersebut, maka tujuan pada penelitian ini adalah
1. Menentukan aktivitas larvasida fraksi polar ekstrak etanol daun inggu
terhadap larva nyamuk Anopheles aconitus dan Anopheles maculatus.
2. Mengetahui senyawa-senyawa yang terkandung dalam fraksi polar ekstrak
etanol daun inggu.
3
D. Tinjauan Pustaka
1. Tanaman Inggu ( Ruta Angustifolia L. )
Nama lain dari Ruta angustifolia L. adalah Ruta chalepensis L.var.
angostifolia dan Ruta graveolens. Tanaman ini merupakan golongan famili
Rutaceae berupa semak cemara dengan nama umum Egyptian rue untuk daerah
Mediterania yang kini dibudidayakan di berbagai belahan dunia (Emam et al.,
2010). Pohon inggu memiliki beberapa nama daerah antara lain aruda (Sumatera),
inggu, godong inggu (Jawa), dan anruda busu (Sulawesi) (Depkes RI, 1989).
a. Deskripsi Tanaman
Tanaman inggu (Gambar 1) memiliki daun majemuk menyirip rangkap
ganjil, tidak bertangkai, helaian anak daun berbentuk lanset atau jorong
memanjang, panjang 6 cm sampai 10 cm, lebar 1,5 cm sampai 2,5 cm. Pinggir
daun agak menggulung ke bawah, permukaan atas licin, warna hijau kelabu. Ibu
tulang daun dan tulang cabang menonjol pada permukaan bawah, warna hijau
keputih-putihan. Batang bulat, bagian atas beralur tidak jelas, ruas-ruas pendek,
batang beserta cabang licin berwarna abu-abu kecoklatan (Depkes RI, 1989).
4
5
A B C D
Gambar 2. Siklus hidup nyamuk Anopheles sp. A. Telur; B. Larva; C. Pupa; D. Nyamuk
dewasa
6
7
8
E. Keterangan Empiris
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data ilmiah aktivitas larvasida
fraksi polar ekstrak etanol daun inggu terhadap larva nyamuk Anopheles aconitus
dan Anopheles maculatus serta profil KLTnya.