Anda di halaman 1dari 7

Nama : Muhammad Alvin Delvino

Kelas : 4D Manajemen
Nim : 5551210161
UAS Manajemen UMKM
Dosen pengampu : H.SUDENDI S.E., M.M.

1. Berikut adalah penjelasan perbedaan organisasi koperasi dari sudut pandang


bisnis/ekonomi:

• Tujuan dan Fokus: aKoperasi memiliki tujuan utama untuk memajukan


kesejahteraan anggotanya. Tujuan ini mencakup peningkatan ekonomi, sosial,
dan kepuasan anggota. Di sisi lain, organisasi non-koperasi sering kali
memiliki fokus yang lebih luas, seperti menghasilkan keuntungan finansial
bagi pemilik atau pemangku kepentingan eksternal.

• Struktur Pemilikan dan Pengendalian: Koperasi didasarkan pada prinsip satu


anggota, satu suara, di mana setiap anggota memiliki hak yang sama dalam
pengambilan keputusan. Setiap anggota memiliki hak untuk memilih dan
dipilih dalam pengelolaan koperasi. Di organisasi non-koperasi, kepemilikan
dan pengendalian sering kali terpusat pada individu atau kelompok pemilik
mayoritas, yang dapat mengendalikan arah dan kebijakan perusahaan.

• Pembagian Keuntungan: Koperasi mengadopsi prinsip pembagian keuntungan


yang adil di antara anggotanya berdasarkan partisipasi mereka dalam usaha
koperasi. Keuntungan dapat diberikan dalam bentuk dividen yang berdasarkan
pada omset atau profitabilitas. Di sisi lain, organisasi non-koperasi cenderung
mengalokasikan keuntungan kepada pemilik modal atau pemegang saham.

• Orientasi Layanan: Koperasi berorientasi pada pelayanan kepada anggota dan


masyarakat. Ini berarti bahwa koperasi berusaha untuk memenuhi kebutuhan
anggota, misalnya dengan menyediakan barang atau jasa dengan harga yang
lebih terjangkau atau dengan kualitas yang lebih baik. Organisasi non-koperasi
biasanya lebih terfokus pada kepuasan pelanggan atau pencapaian tujuan
bisnis yang berorientasi pada keuntungan finansial.

2. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dampak berdirinya organisasi


koperasi bagi perekonomian Indonesia adalah produksi global dapat ditingkatkan,
kemakmuran meningkat, meluaskan pasar untuk produksi dalam negeri,
meningkatkan modal dan menyediakan dana tambahan untuk pembangunan
ekonomi.

3. Tingkat partisipasi anggota koperasi masih rendah, ini disebabkan sosialisasi yang
belum optimal.

• Manajemen koperasi yang belum profesional, ini banyak terjadi di koperasi


koperasi yang anggota dan pengurusnya memiliki tingkat pendidikan yang
rendah.
• Pemerintah terlalu memanjakan koperasi, ini juga menjadi alasan kuat
mengapa koperasi Indonesia tidak maju maju.
4. kud,kut,pdam dan pln

5. Kontribusi Koperasi & UMKM bagi Indonesia

A. Koperasi
Koperasi memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan
ekonomi Indonesia. Berikut adalah beberapa kontribusi yang dapat
diberikan oleh koperasi:

• Penciptaan pekerjaan:
Koperasi dapat menjadi sumber penting penciptaan lapangan kerja.
Mereka memberdayakan anggotanya dan masyarakat sekitar dengan
memberikan kesempatan pendidikan dan pekerjaan. Misalnya, koperasi
pertanian dapat menciptakan lapangan kerja bagi petani lokal dan
pekerja lokal lainnya.

• Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan:


Koperasi dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
anggotanya. Dengan bekerja sama, anggota koperasi dapat menekan
biaya produksi, meningkatkan akses pasar dan mendapatkan harga
yang lebih murah untuk produknya. Misalnya, koperasi konsumen
dapat menawarkan manfaat kepada anggotanya dengan menawarkan
barang dan jasa berkualitas dengan harga lebih murah.

• Pengembangan keterampilan dan kompetensi:


Koperasi memainkan peran penting dalam mengembangkan keterampilan
dan pengetahuan anggotanya. Mereka menawarkan pelatihan untuk
meningkatkan efisiensi pengusaha kecil dan menengah. Misalnya, serikat
pekerja hemat dan kredit dapat menawarkan pelatihan keuangan dan
manajemen kepada anggotanya untuk meningkatkan kemampuan mereka
dalam menjalankan bisnis. Akses ke peningkatan modal:

Koperasi dapat memberikan modal kepada anggotanya yang kesulitan


memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan resmi. Simpan pinjam,
misalnya, dapat memberikan pinjaman modal kepada pengusaha kecil dan
menengah untuk memulai atau mengembangkan bisnis mereka.

• Memperkuat komunitas lokal:


Koperasi berperan dalam memberdayakan masyarakat setempat. Mereka
mendorong anggota untuk berpartisipasi aktif dalam pengambilan
keputusan dan pengoperasian koperasi. Koperasi juga dapat mendukung
pembangunan sosial ekonomi masyarakat sekitar melalui program
kemitraan dan kegiatan sosial.

• Pelestarian budaya dan warisan local:


Banyak koperasi didasarkan pada produk atau kerajinan tangan tradisional
yang mewakili budaya dan warisan lokal yang kaya. Dengan memproduksi
dan memasarkan produk-produk ini, koperasi berkontribusi pada
pelestarian budaya dan pengembangan pariwisata budaya di wilayah
tersebut.
Melalui kontribusi ini, koperasi bertindak sebagai penggerak ekonomi
lokal, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong inklusi
keuangan anggotanya.

B. UMKM
Sedangkan untuk UMKM juga memiliki kontribusi bagi perekonomian Indonesia.
Berikut ini terdapat tiga kontribusi pelaku UMKM yang memberikan pengaruh
positif bagi Indonesia:
• Menekan angka kemiskinan
Kehadiran UMKM sebagai bisnis berskala kecil sangatlah membantu
pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Hal ini
dikarenakan UMKM berpotensi untuk menggunakan sumber daya manusia
sesuai dengan keahlian dan pengalamannya, mulai dari orang yang
bertanggung jawab pada proses produksi, pengiriman, hingga penjualan.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UMKM yang diperoleh dari
umkm-id.com, UMKM yang produktif dapat mempekerjakan lebih dari
107,6 juta masyarakat Indonesia sehingga memberikan kontribusi
pendapatan domestik bruto Indonesia sebesar 60,6%.

• Meratakan kondisi perekonomian masyarakat


Sebagai bisnis yang bisa ditemukan di berbagai wilayah Indonesia,
UMKM juga berperan besar untuk meratakan kondisi perekonomian
masyarakat, khususnya yang termasuk sebagai masyarakat menengah ke
bawah. Karena seperti yang telah disebutkan, UMKM bisa ditemukan di
berbagai tempat, termasuk tempat yang jauh dari pemukiman modern
seperti halnya di kota-kota besar. Berkat kehadiran UMKM, kesenjangan
ekonomi antara masyarakat menjadi lebih sedikit. Makanya, kehadiran
UMKM juga membantu pemerintah untuk mencegah terjadinya urbanisasi
secara besar-besaran akibat masyarakat ingin memperoleh penghidupan
yang layak di kota.

• Menjadi sumber pemasukan devisa negara


Kontribusi yang dihasilkan oleh UMKM yang juga berperan penting bagi
Indonesia ialah menjadi pemasukan negara dalam bentuk devisa. Seperti
yang kita tahu, saat ini tidak sedikit UMKM asal Indonesia yang mampu
bersaing di dunia internasional dan mengekspor produk-produknya ke
berbagai negara. Bahkan berdasarkan data yang diperoleh dari
Kementerian Koperasi dan UKM pada tahun 2017, devisa negara dari para
pelaku UMKM mencapai angka Rp88,45 miliar, yang berarti telah terjadi
peningkatan delapan kali lipat apabila dibandingkan pada tahun 2016.

Kontribusi-kontribusi yang dihasilkan oleh UMKM untuk negara


sangatlah penting. Maka dari itu, masyarakat dan pemerintah perlu
memberikan dukungan kepada pelaku UMKM agar terus berkembang.
Selain itu, kita juga perlu mengatasi permasalahan pada keterbatasan
teknologi yang kerap membuat pelaku UMKM terhambat untuk mengikuti
perkembangan zaman. Melalui fitur Aplikasi Kasir, laporan transaksi, serta
penerimaan pembayaran nontunai, Cashlez mendukung UMKM di
Indonesia untuk berkembang dan bersaing di era digital. Melalui produk
dan layanan Cashlez, pelaku UMKM bisa mengelola bisnis secara lebih
praktis dan aman.Namun, meskipun UMKM ini memiliki peran penting
dan memberikan kontribusi dalam perekonomian indonesia, bisnis UMKM
ini juga masih memiliki kelemahan saat beroperasi. Oleh karena itu,
pemerintah perlu untuk memberikan dukungan dan sokongan agar bisnis
UMKM ini bisa berjalan dengan lancar. Selain itu ada permasalahan
keterbatasan inovasi dan teknologi, hingga kesulitan akses ke sumber
pembiayaan yang cukup terbatas.

6. Berikut ini beberapa peranan penting perguruan tinggi, pemerintah, lembaga


perbankan, dan masyarakat :
• Peranan penting bagi pertumbuhan koperasi di Indonesia:
Perguruan Tinggi: Menyediakan pendidikan, pelatihan, dan penelitian untuk
meningkatkan kapabilitas anggota koperasi.

• Pemerintah: Menciptakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan koperasi


melalui insentif fiskal, perlindungan hukum, dan penyederhanaan regulasi.

• Lembaga Perbankan: Menyediakan pembiayaan dan layanan keuangan untuk


koperasi.

• Masyarakat: Menjadi anggota koperasi, konsumen produk/jasa koperasi, dan


mendukung promosi serta penjualan produk koperasi.

• Dengan sinergi dan kerjasama dari semua pihak, koperasi dapat tumbuh dan
berkontribusi pada perekonomian Indonesia

7. Prinsip-prinsip koperasi menurut International Co-operative Alliance (ICA) adalah


sebagai berikut:
• Keanggotaan Terbuka dan Sukarela: Koperasi terbuka untuk semua orang
yang memenuhi syarat tanpa ada diskriminasi, dan anggota secara sukarela
menjadi bagian dari koperas.
.
• Pengendalian Demokratis oleh Anggota: Anggota koperasi memiliki hak
untuk berpartisipasi secara aktif dalam pengambilan keputusan dan
mengendalikan koperasi, dengan prinsip satu orang satu suara.

• Partisipasi Ekonomi Anggota: Anggota koperasi berkontribusi dan berbagi


manfaat secara adil sesuai dengan partisipasi mereka dalam koperasi

• Otonomi dan Kemandirian: Koperasi dikelola secara otonom oleh


anggotanya, menjaga integritas dan kemandiriannya.

Pendidikan, Pelatihan, dan Informasi: Koperasi menyediakan pendidikan


dan pelatihan kepada anggota dan masyarakat, serta mempromosikan
penyebaran informasi tentang koperasi
Prinsip-prinsip koperasi yang tertulis di UUD No.25 Tahun 1992 di
Indonesia secara umum mengikuti prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh
ICA, namun dengan penekanan pada aspek khusus yang relevan dengan
kondisi dan kebutuhan Indonesia.

Prinsip-prinsip koperasi ketika lahir di Rochdale, Inggris pada tahun 1844


juga memiliki kesamaan dengan prinsip-prinsip ICA. Prinsip-prinsip yang
ditetapkan oleh Koperasi Rochdale mencakup keanggotaan terbuka,
pengendalian demokratis oleh anggota, partisipasi ekonomi anggota,
pembagian sisa hasil yang adil, dan pendidikan anggota.

Secara umum, prinsip-prinsip koperasi tetap relevan dan konsisten dalam


mewujudkan nilai-nilai koperasi di berbagai negara. Meskipun ada variasi
dalam penekanan dan penjelasan spesifik dalam setiap peraturan dan
perkembangan regional, prinsip-prinsip tersebut tetap menjadi dasar dalam
mengelola koperasi secara adil, demokratis, dan berkelanjutan.

8. Berikut adalah penjelasan secara ringkas tentang perbedaan antara jenis-jenis


koperasi:
• Marketing Cooperative (Koperasi Pemasaran): Berfokus pada kegiatan
pemasaran produk anggota ke pasar.

• Consumer Cooperative (Koperasi Konsumen): Berfokus pada memenuhi


kebutuhan dan memperoleh manfaat bagi anggota sebagai konsumen
• Production Cooperative (Koperasi Produksi): Berfokus pada peningkatan
produksi dan efisiensi dalam sektor produksi.

• Cooperative Service (Koperasi Jasa): Menyediakan layanan kepada anggota,


seperti layanan kesehatan, pendidikan, perumahan, dll.

• Purchasing Cooperative (Koperasi Pembelian): Berfokus pada pembelian


barang atau jasa secara kolektif untuk mendapatkan manfaat harga dan kualitas
yang lebih baik.

9. Pasar Internal Koperasi: Pasar internal koperasi merujuk pada lingkungan


ekonomi di mana koperasi beroperasi dan menjual produk atau jasa kepada
anggotanya sendiri. Ini memberikan anggota koperasi akses terhadap barang atau
layanan dengan harga yang lebih terjangkau serta mempromosikan kerjasama dan
solidaritas di antara anggota.

Pentingnya pasar internal koperasi adalah memenuhi kebutuhan anggota dengan


harga yang kompetitif, meningkatkan daya beli anggota, dan memperkuat
hubungan antara anggota koperasi.
Pasar Internasional Koperasi: Pasar internasional koperasi merujuk pada
kesempatan dan tantangan yang dihadapi oleh koperasi dalam melakukan
perdagangan di pasar global. Pengelolaan pasar internasional melibatkan strategi
untuk memasarkan produk koperasi di luar wilayah domestik, menjalin hubungan
dengan mitra bisnis internasional, dan memenuhi persyaratan perdagangan
internasional.
Pentingnya pengelolaan pasar internasional adalah membuka peluang ekspansi
bisnis, meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan koperasi, serta memperluas
jangkauan pasar untuk produk atau jasa koperasi.

10. Tugas perusaan koperasi dipasar internasional adalah sebagai berikut:

• Mempelajari dan Memahami Pasar Internasional: Perusahaan koperasi harus


melakukan riset pasar dan memahami karakteristik, permintaan, dan tren pasar
internasional. Hal ini melibatkan analisis pasar, studi kompetitor, serta identifikasi
peluang dan tantangan yang ada.

• Penetrasi Pasar dan Ekspansi Bisnis: Perusahaan koperasi perlu


mengembangkan strategi untuk memasuki pasar internasional dengan tujuan
memperluas jangkauan bisnisnya. Ini bisa melibatkan pembukaan cabang atau
kantor perwakilan di negara target, menjalin kemitraan dengan perusahaan lokal,
atau menjual produk secara langsung melalui platform perdagangan internasional.

• Pemasaran dan Promosi Produk: Perusahaan koperasi harus mengembangkan


strategi pemasaran yang efektif untuk memasarkan produknya di pasar
internasional. Ini melibatkan segmentasi pasar, branding, promosi, dan distribusi
produk secara efisien.

• Memenuhi Persyaratan Perdagangan Internasional: Perusahaan koperasi perlu


memahami dan mematuhi persyaratan perdagangan internasional, seperti
peraturan hukum, standar kualitas, sertifikasi produk, dan prosedur kepabeanan.
• Manajemen Logistik dan Distribusi: Perusahaan koperasi harus memiliki
kemampuan dalam manajemen logistik dan distribusi internasional untuk
memastikan produk dapat dikirim dengan tepat waktu dan dengan
biaya yang efisien.

11. SDM (Sumber Daya Manusia) di UKM saat ini masih menghadapi beberapa
tantangan dalam menghadapi pasar Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Untuk
tetap bersaing dengan produk luar, SDM UKM harus memiliki beberapa hal
berikut:

• Pengetahuan dan Keterampilan yang Mendalam


• Kemampuan Beradaptasi dan Inovasi
• Kualitas Produk dan Layanan yang Unggul
• Peningkatan Kapabilitas Teknologi
• Kesiapan dalam Pemasaran internasional

12. Untuk mengelola manajemen mutu produk UMKM agar bisa bersaing dengan
produk luar, langkah-langkah berikut dapat diambil:

• Memahami kebutuhan dan harapan konsumen.


• Menetapkan standar mutu yang tinggi.
• Menerapkan pengendalian kualitas yang efektif.
• Melakukan inovasi produk secara terus-menerus.
• Mendapatkan sertifikasi mutu jika diperlukan.
Dengan melakukan langkah-langkah ini, UMKM dapat memastikan bahwa
produk mereka memenuhi standar mutu yang tinggi dan sesuai dengan kebutuhan
konsumen, sehingga dapat bersaing dengan produk luar yang ada di pasar.

13. a. Nilai-nilai kewirausahaan yang penting termasuk inovasi, ketekunan,


kemandirian, ketajaman bisnis, dan integritas.

b. Kemampuan yang harus dimiliki seorang wirausaha termasuk kreativitas,


kepemimpinan, keterampilan manajerial, keterampilan komunikasi, ketahanan,
adaptabilitas, dan jiwa kewirausahaan.

14. UMKM dan koperasi memiliki peran strategis dalam pertumbuhan ekonomi
nasional. Mereka membantu dalam penyerapan tenaga kerja, pertumbuhan
ekonomi lokal, penyediaan barang dan jasa, pengembangan kewirausahaan dan
inovasi, serta pendistribusian kekayaan yang lebih merata. Dengan keterlibatan
UMKM dan koperasi, pertumbuhan ekonomi dapat lebih inklusif dan
berkelanjutan

Anda mungkin juga menyukai