POKOK BAHASAN
1. Tujuan Kelembagaan Dalam Agribisnis MODUL
2. Kelembagaan/organisasi dalam Agribisnis Model Strategi Operasi
3. Jenis Badan Usaha
4. Pola Kemitraan
1. Tujuan Instruksional
Setelah mempelajari modul ini diharapkan mahasiwa dapat:
1. Menjelaskan macam-macam kelembagaan dalam agribisnis beserta
perannya
2. Menjelaskan pola kemitraan agribisnis
3
3. Mengetahui pola pengelolaan organisasi agribisnis
Page 2 of 13
KELEMBAGAAN Brawijaya University 2012
Page 5 of 13
KELEMBAGAAN Brawijaya University 2012
persentase modal yang ditanamkan, mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
Sekutu umum mempunyai wewenang untuk bertindak sebagai agen untuk
persekutuan, dan biasanya ikut serta dalam manajemen dan operasi bisnis.
Masing-masing sekutu umum menanggung semua hutang persekutuan, dan
dapat berbagi laba dalam perbandingan yang disepakati bersama ataupun dalam
pembagian yang merata.
B. Persekutuan Terbatas
Dalam tipe persekutuan ini individu-individu menyetor uang atau
kepemilikan modal tanpa mengharuskan kewajiban hukum penuh seperti sekutu
umum. Kewajiban sekutu terbatas, biasanya hanya terbatas sebesar jumlah
yang diinvestasikan secara pribadi dalam bisnis. Yang termasuk dalam badan
usaha persekutuan adalah firma dan persekutuan komanditer atau CV. Untuk
mendirikan badan usaha persekutuan membutuhkan izin khusus pada instansi
pemerintah yang terkait. Beberapa contoh dari perusahaan atau badan usaha
persekutuan (Partnership) antara lain yaitu :
1) Firma adalah suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang
atau lebih dengan nama bersama yang tanggung jawabnya terbagi rata tidak
terbatas pada setiap pemiliknya. Ciri dan sifat firma :
a) Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi
dengan harta pribadi.
b) Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin
c) Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin
anggota yang lainnya.
d) Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup
e) Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma
f) Pendiriannya tidak memelukan akte pendirian
g) Mudah memperoleh kredit usaha
2) Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennotschaap atau CV)
Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennotschaap atau CV)
adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua
orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan
yang berbeda-beda di antara anggotanya. Satu pihak dalam CV mengelola
usaha secara aktif yang melibatkan harta pribadi dan pihak lainnya hanya
menyertakan modal saja tanpa harus melibatkan harta pribadi ketika krisis
finansial. Yang aktif mengurus perusahaan CV disebut sekutu aktif, dan yang
hanya menyetor modal disebut sekutu pasif. Ciri dan sifat CV adalah sulit
untuk menarik modal yang telah disetor, Modal besar karena didirikan
banyak pihak, Mudah mendapatkan kredit pinjaman, Ada anggota aktif yang
memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada yang pasif tinggal
menunggu keuntungan, relatif mudah untuk didirikan, Kelangsungan hidup
perusahaan CV tidak menentu.
C. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas (PT) adalah organisasi bisnis yang memiliki badan
hukum resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang
hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau
perseorangan yang ada di dalamnya. Di dalam PT pemilik modal tidak harus
memimpin perusahaan, karena dapat menunjuk orang lain di luar pemilik modal
untuk menjadi pimpinan. Untuk mendirikan PT dibutuhkan sejumlah modal
Page 6 of 13
KELEMBAGAAN Brawijaya University 2012
minimal dalam jumlah tertentu dan berbagai persyaratan lainnya.
Page 7 of 13
KELEMBAGAAN Brawijaya University 2012
8. Presentase tertentu dari sisa hasil usaha harus disediakan bagi
pendidikan.
9. Perhitungan (laporan) keuangan dan neraca harus sering disajikan
kepada para anggota.
Undang-undang Capper-Volstead tahun 1922 merupakan undang-undang
koperasi yang paling menonjol diantaranya karena UU tersebut member kepastian
hak-hak pengusaha tani untuk mengorganisasi pasar dan hasil secara kolektif selama
memenuhi syarat sebagai berikut:
a) Asosiasi/koperasi menyelenggarakan sekurang-kurangnya setengah dari
bisnisnya dalam hubungan para anggotanya.
b) Tidak ada anggota asosiasi yang mempunyai lebih dari satu hak suara atau
asosiasi membatasi dividen tidak lebih dari 8 persen.
Fungsi dari didirikannya koperasi anatara lain yaitu:
1) Sebagai urat nadi kegiatan perekonomian Indonesia.
2) Sebagai upaya mendemokrasikan sosial ekonomi Indonesia.
3) Untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara Indonesia.
4) Memperkokoh perekonomian rakyat indonesia dengan jalan pembinaan
koperasi
Selain memiliki fungsi seperti tersebut di atas, koperasi di dalam pendiriannya
juga memiliki peran dan fungsi. Adapun peran dan fungsi dari koperasi itu antara
lain yaitu :
1) Meningkatkan taraf hidup sederhana masyarakat Indonesia.
2) Mengembangkan demokrasi ekonomi di Indonesia.
3) Mewujudkan pendapatan masyarakat yang adil dan merata dengan cara
menyatukan, membina, dan mengembangkan setiap potensi yang ada.
Jenis-jenis koperasi dapat digolongkan kedalam beberapa bentuk. Terdapat
beberapa penggolongan dari koperasi. Penggolongan dari koperasi dapat dilakukan
antara lain yaitu menurut sifat usahanya. Menurut sifat usahanya, koperasi dibedakan
menjadi empat macam sebagai berikut.
a) Koperasi Konsumsi
Koperasi konsumsi adalah koperasi yang mengusahakan kebutuhan sehari-hari,
misalnya barang-barang pangan (seperti beras, gula, garam, dan minyak goreng),
barang-barang sandang (seperti kain batik, tekstil), barang-barang pembantu
keperluan sehari-hari (seperti sabun, minyak tanah, dan lain-lain). Tujuan koperasi
konsumsi adalah agar anggota-angggotanya dapat membeli barang-barang konsumsi
dengan kualitas yang baik dan harga yang layak.
b) Koperasi Produksi
Koperasi produksi adalah koperasi yang bergerak dalam bidang kegiatan
ekonomi pembuatan dan penjualan barang-barang, baik yang dilakukan oleh koperasi
organisasi maupun orang-orang yang mampu menghasilkan suatu barang dan jasa-
jasa. Dengan demikian, dapat meningkatakan taraf kesejahteraan anggota. Orang-
orang tersebut adalah kaum buruh dan kaum pengusaha. Misalnya Peternak Sapi
Perah, Koperasi Kerajinan Banbu dan Rotan, serta Koperasi Pertanian.
Page 8 of 13
KELEMBAGAAN Brawijaya University 2012
Koperasi kredit didirikan guna menolong anggota denagn meminjamkan uang
secara kredit dengan bunga ringan. Uang itu dimaksud untuk tujuan produksi. Oleh
karena itu, disebut koperasi kredit.Untuk memberikan pinjaman, koperasi
memerlukan modal. Modal utama koperasi kredit berasal dari simpanan anggota
sendiri. Uang simpanan yang dikumpulkan bersama-sama itu dipinjamkan kepada
anggota yang memerlukan. Oleh karena itu, koperasi kredit lebih tepat disebut
kperasi simpan pinjam.Tujuan koperasi kredit adalah saling membantu, memperbaiki
keadaan ekonomi, atau kesejahteraan anggota. Adapun cara koperasi kredit dalam
membantu keadaan ekonomi anggota sebagai berikut.(a)membantu keperluan kredit
para anggota, yang sangat membutuhkan denagn syarat-syarat yang
ringan.(b)Mendidik kepada para anggota, supaya giat menympan secara teratur,
sehingga membentuk modal sendiri.(c)Mendidik anggota hidup berhemat, dengan
menyisihkan sebagian dari pendapatan mereka.(d)Menambah pengetahuan tentang
perkoperasian.
d) Koperasi Jasa
Koperasi jasa adalah koperasi yang berusaha di bidang penyediaan jasa tertentu bagi
para anggota maupun masyarakat umum.
3. Pola Kemitraan
A. Pengertian Kemitraan
Kemitraan adalah upaya yang melibatkan berbagai sektor, kelompok
masyarakat, lembaga pemerintah maupun bukan pemerintah, untuk bekerjasama
dalam mencapai suatu tujuan bersama berdasarkan kesepakatan prinsip dan peran
masing-masing, dengan demikian untuk membangun kemitraan harus memenuhi
beberapa persyaratan yaitu persamaan perhatian, saling percaya dan saling
menghormati, harus saling menyadari pentingnya kemitraan, harus ada kesepakatan
misi, visi, tujuan dan nilai yang sama, harus berpijak padalandasan yang sama,
kesediaan untuk berkorban.
Kemitraan pada esensinya adalah dikenal dengan istilah gotong royong atau
kerjasama dari berbagai pihak, baik secara individual maupun kelompok. Menurut
Notoatmodjo (2003), kemitraan adalah suatu kerja sama formal antara individu-
individu, kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi untuk mencapai suatu tugas
atau tujuan tertentu.
Adapun unsur-unsur kemitraan yaitu:
a. Adanya hubungan (kerjasama) antara dua pihak atau lebih.
b. Adanya kesetaraan antara pihak-pihak tersebut (equality).
c. Adanya keterbukaan atau trust relationship antara pihak-pihak tersebut
(transparancy).
d. Adanya hubungan timbal balik yang saling menguntungkan atau memberi
manfaat (mutual benefit).
B. Jenis atau Pola Kemitraan
Dalam Pasal 27 Undang-Undang Usaha Kecil ditentukan pola-pola kemitraan
sebagai berikut:
1. Inti Plasma
Pola inti plasma adalah hubungan kemitraan antara usaha kecil dengan usaha
menengah atau usaha besar yang di dalamnya usaha menengah atau usaha besar
bertindak sebagai inti dan usaha kecil selaku plasma, perusahaan inti melaksanakan
pembinaan mulai dari penyediaan sarana produksi, bimbingan teknis, sampai dengan
Page 9 of 13
KELEMBAGAAN Brawijaya University 2012
pemasaran hasil produksi.
2. Subkontrak
Pola subkontrak adalah hubungan kemitraan antara usaha kecil dengan usaha
menengah atau usaha besar yang di dalamnya usaha kecil memproduksi komponen
yang diperlukan oleh usaha menengah atau usaha besar sebagai bagian dari
produksinya. Kelemahan pola subkontrak ini adalah pada besarnya kebergantungan
pengusaha kecil pada pengusaha menengah atau besar. Hal tersebut dapat
berdampak negatif terhadap kemandirian dan keuntungan yang diperoleh oleh
pengusaha kecil. Manfaat yang diperoleh pengusaha kecil melalui pola subkontrak ini
adalah dalam hal :
a. Kesempatan untuk mengerjakan sebagian produksi dan atau komponen.
b. Kesempatan yang seluas-luasnya dalam memperoleh bahan baku.
c. Bimbingan dan kemampuan teknis produksi dan atau manajemen.
d. Perolehan, penguasaan, dan peningkatan teknologi yang digunakan.
e. Pembiayaan.
3. Dagang Umum
Pola dagang umum adalah hubungan kemitraan antara usaha kecil
dengan usaha menengah atau usaha besar yang di dalamnya usaha
menengah atau usaha besar memasarkan produksi usaha kecil atau usaha
kecil memasok kebutuhan yang diperlukan oleh usaha menengah atau usaha
besar mitranya.
4. Waralaba
Pola waralaba adalah hubungan kemitraan yang di dalamnya usaha menengah
atau usaha besar pemberi waralaba memberikan hak penggunaan lisensi merk dan
saluran distribusi perusahaan kepada usaha kecil penerima waralaba dengan disertai
bantuan dan bimbingan manajemen.
Pengaturan yang terinci mengenai kemitraan bisnis pola waralaba ini telah
diatur di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 26 Tahun 1997 tentang
waralaba. Di dalam peraturan pemerintah kemitraan sendiri terdapat pengaturan
khusus tentang waralaba ini, antara lain dalam pasal 7 yang menentukan sebagai
berikut :
a. Usaha besar dan atau usaha menengah yang bermaksud memperluas usahanya
dengan memberi waralaba, memberikan kesempatan dan mendahulukan usaha
kecil yang memiliki kemampuan untuk bertindak sebagai penerima waralaba
untuk usaha yang bersangkutan.
b. Perluasan usaha oleh usaha besar dan atau usaha menengah dengan cara
waralaba di kabupaten atau kotamadya Daerah Tingkat II di luar ibukota propinsi
hanya dapat dilakukan melalui kemitraan dengan usaha kecil.
5. Keagenan
Pola keagenan adalah hubungan kemitraan yang di dalamnya usaha kecil diberi
hak khusus untuk memasarkan barang dan jasa usaha menengah atau usaha besar
mitranya. Pengertian agen hampir sama dengan distributor karena sama-sama
menjadi perantara dalam memasarkan barang dan jasa perusahaan menengah atau
besar (prisipal). Namun, secara hukum berbeda karena mempunyai karakteristik dan
tanggungjawab hukum yang berbeda.
6. Modal Ventura
Modal Ventura dapat didefinisikan dalam berbagai versi. Pada dasarnya
berbagai macam definisi tersebut mengacu pada satu pengertian mengenai modal
Page 10 of 13
KELEMBAGAAN Brawijaya University 2012
ventura yaitu suatu pembiayaan oleh suatu perusahaan pasangan usahanya yang
prinsip pembiayaannya adalah penyertaan modal.
Meskipun prinsip dari modal ventura adalah “penyertaan” namun hal tersebut
tidak berarti bahwa bentuk formal dari pembiayaannya selalu penyertaan. Bentuk
pembiayaannya bisa saja obligasi atau bahkan pinjaman, namun obligasi atau
pinjaman itu tidak sama dengan obligasi atau pinjaman biasa karena mempunyai sifat
khusus yang pada intinya mempunyai syarat pengembalian dan balas jasa yang lebih
lunak.
REFERENSI
Hendrojogi. 1998. Koperasi : Azas-azas, Teori dan Praktek. PT. Grafindo Persada.
Jakarta.
Silvana Maulidah, 2010. Koperasi Pertanian. Jurusan Sosek Pertanian UB. Malang
W. David Downey & Steven P. Erickson. 1992. Manajemen Agribisnis. Edisi kedua.
Penerbit Erlangga
Page 12 of 13
KELEMBAGAAN Brawijaya University 2012
PROPAGASI
1. Mengapa Kelembagaan menjadi sebuah hal penting dalam mengelola usaha
agribisnis? Sebut dan jelaskan peranan koperasi pertanian dalam sistem
agribisnis
2. Sebutkan contoh riil model kemitraan petani agribisnis, Jelaskan dan buat
kesimpulan
3. Jelaskan kelebihan dan kelemahan model kemitraan dalam agribisnis
Page 13 of 13