Anda di halaman 1dari 12

PERANAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN EKONOMI DALAM ISLAM

Nely Puspitasari

Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Muhammadiyah Jember

Email Korespondensi: nelypuspitasari3@gmail.com

ABSTRAK

Muhammadiyah adalah gerakan keagamaan yang tersebar di seluruh negara, hal ini dapat dilihat dari
yayasan amal yang telah ada dikelola, baik dari segi pendidikan, sosial dan ekonomi. Berbeda dari
sektor pendidikan dan sosial namun, sektor ekonomi Muhammadiyah hilang dan tertinggal, oleh karena
itu tulisan ini untuk memberikan gambaran tentang Muhammadiyah secara ekonomis yaitu dari mana
sumber kekuatan ekonomi Muhammadiyah, bagaimana Muhammadiyah dan kelas menengah,
bagaimana pasang surut gerakan ekonomi Muhammadiyah, apa saja model atau contoh gerakan
ekonomi Muhammadiyah, dan bagaimana akhlak dalam bermuamalah. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode internet searching dimana data-data diperoleh dari penelusuran melalui
media online seperti internet atau media jaringan lainnya yang menyediakan fasilitas online, sehingga
memungkinkan peneliti dapat memanfaatkan data informasi yang berupa data maupun informasi teori,
secepat atau semudah mungkin dan dipertangungjawabkan secara akademis. (Bungin, 2003:148). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa muhammadiyah tidak hanya bergerak dalam satu bidang saja,hal ini
dapat terlihat dengan adanya lembaga-lembaga yang berada dibawah Bidang Ekonomi yang berguna
untuk membantu kesejahteraan kehidupan anggota muhammadiyah dan umat.

Kata Kunci : Muhammadiyah, Gerakan Ekonomi.


ABSTRACT

Muhammadiyah is a religious movement that is spread throughout the country, this can be seen from
the charitable foundations that have been managed, both from an educational, social and economic
perspective. In contrast to the education and social sectors however, the economic sector of
Muhammadiyah is lost and left behind, therefore this article is to provide an overview of
Muhammadiyah economically, namely where does Muhammadiyah's economic power come from,
how is Muhammadiyah and the middle class, how are the ups and downs of the Muhammadiyah
economic movement, what are the models or examples of the Muhammadiyah economic movement,
and how morals are in muamalah. The method used in this study is the internet searching method where
data is obtained from searching through online media such as the internet or other network media that
provide online facilities, so that it allows researchers to utilize data information in the form of data or
theoretical information, as quickly or as possible healing and scholarly accountability. (Bungin,
2003:148). The results of the research show that Muhammadiyah is not only engaged in one field, this
can be seen by the existence of institutions that are under the economic field which are useful for
helping the welfare of Muhammadiyah members and ummah.

Keywords: Muhammadiyah, Economic Movement.


LATAR BELAKANG “the wealth of nations”. Ia membahas bagaimana

Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, suatu masyarakat bisa mencapai kemakmuran,


mempunyai kewajiban dalam menyampaikan yakni jika setiap orang diberi kebebasan untuk
dakwah sebagai wujud dari mengatas-namakan memenuhi kepentingannya sendiri sehingga
gerakan Islam, karena dakwah merupakan nafas
seluruh kepentingan umum tercapai. Masyarakat
dari agama Islam. Akan tetapi peranan penting
Muhammadiyah bukan hanya dalam urusan yang makmur adalah masyarakat yang
keagamaan dan dakwah semata, tapi menerapkan aturan pasar bebas dan pengakuan
muhammadiyah harus mampu menempatkan
atas hak pribadi. Itulah cita-cita masyarakat
dirinya sebagai gerakan sosial kemasyarakatan
sebagai bentuk pengejawantaan pesan-pesan ekonomi dari perspektif liberalisme atau
yang ada dalam ajaran Islam. kapitalisme. Lain halnya dengan pandangan
Muhammadiyah harus mampu mengintegrasikan sosialis, yang dianggap masyarakat utama
antara urusan dakwah dengan urusan sosial menurut Karl Marx, adalah masyarakat tanpa
kemasyarakatan, antara urusan akherat dengan
kelas (classless society).
urusan dunia (urusan spiritual dengan material).
Keseimbangan dalam mengkombinasikan antara
Muhammadiyah dalam kaitan ini perlu
keduanya akan mampu mentransformasikan
pesan ajaran Islam dalam kehidupan masyarakat. terus menerus merumuskan dan merivitalisasi
Hal ini sudah dicontohkan oleh KH. Ahmad perannya untuk mewujudkan
Dahlan sebagai seorang juru dakwah dan juga
masyarakat
seorang saudagar yang melakukan kegiatan
dakwah sambil berdagang dari kota ke kota Indonesia yang berperadaban, berkeadilan, serta
lainnya untuk membiayai kebutuhan individu berdaya secara ekonomi. Tekad tersebut
beliau dan juga kebutuhan dakwah. Para tokoh tercermin dalam berbagai amal usaha
pendahulu Muhammadiyah pada masa itu Muhammadiyah yang telah dikembangkan,
didominasi oleh kalangan pebisnis sehingga basis walau dalam perjalanan berikutnya mengalami
kendala dalam pelaksanaannya dan belum
sosial Muhammadiyah pada masa awal
sepenuhnya terealisasikan dengan baikan.
berdirinya didominasi oleh kalangan pebisnis.
Kondisi inilah yang sesungguhnya memberikan Banyaknya masyarakat kita yang sekarang
peran yang sangat berarti dalam mewujudkan tidak mampu membuat muhammadiyah untuk
cita-cita teologi al-maun, sehingga terus mengembangkan dan memperbaiki
Muhammadiyah tumbuh dan besar dalam ekonomi anggota dan umat. Dimana pada era
membangun perubahan sosial dalam member globalisasi sekarang ini ekonomi liberalisme dan
sumbangan pada bangsa dan Negara yang kapitalis yang telah berkembang sehingga
berkemajuan. membuat masyarakat kita merasa
tertekan.Sehingga pada saat ini bagi masyarakat
Masyarakat utama, dalam perspektif kita yang kehidupannya menengah kebawah
sekuler difahami sebagai sebuah tatanan hidupnya merasa susah. Pada saat inilah peran
muhammadiyah sangat diperlukan sebagai
kehidupan masyarakat yang organisasi besar di Indonesia untuk ikut serta
mencapai kemakmuran secara ekonomi, dalam perekonomian yang memberatkan
umatnya. Dengan fasilitas dan media yang
seperti tergambar dalam karyanya Adams Smith
dimiliki oleh muhammadiyah, maka dapat
digunakan untuk bergerak dalam bidang Pembangunan ekonomi masyarakat dipandang
ekonomi demi mewujudkan masyarakat yang sinonim dengan mendorong pertumbuhan
sebenar-benarnya. pekerjaan, pendapatan dan aktivitas bisnis.
Komunitas dipandang sebagai mitra kerja
Gerakan ekonomi Muhammadiyah sebagai
Bersama untuk mempromosikan kepentingan
pilar ke tiga diharapkan mampu memberikan
ekspansi ekonomi Bersama. Dalam pendekatan
konstribusi kepada bangsa dan masyarakat
ini, kegiatan bisnis lebih cenderung pada
terutama warga Muhammadiyah yang tersebar di
kemitraan dengan bekerja sama melalui
berbagai daerah di seluruh Indonesia. Dengan
komunitas atau institusi agar dapat berkembang
potensi yang ada, gerakan ekonomi
dan mampu bersaing di lingkup pasar yang lebih
Muhammadiyah diharapkan mampu berkembang
besar. Mereka menjalankan aktifitas bisnis
secara massif, sehingga dapat memberikan
dibawah payung dan tujuan yang sama untuk
konstribusi dalam pertumbuhan ekonomi negara
menciptakan stabilitas, kemandirian,
dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,
keberlanjutan, kesetaraan dan menciptakan
termasuk membuka lapangan pekerjaan baru.
kualitas hidup yang memadai. Hal ini sesuai
Karena itu, perlu dilakukan kajian-kajian dan
dengan tujuan dari pengembangan ekonomi
penelitian yang mendalam untuk mengkaji
masyarakat itu sendiri, yaitu; meningkatkan
Muhammadiyah sebagai gerakan ekonomi.
solidaritas komunitas, keadilan distributife dan
Berangkat dari persoalan diatas, penelitian meningkatkan kualitas hidup. Lembagalembaga
ini berusaha untuk mengkaji tentang ekonomi harus diorganisir untuk
Muhammadiyah sebagai gerakan ekonomi. mempromosikan kerjasama daripada kompetisi
Penelitian ini difokuskan untuk mengkaji (yaitu, mereka harus menggabungkan
gambaran tentang Muhammadiyah secara pembangunan sosial dengan pembangunan
ekonomis yaitu dari mana sumber kekuatan ekonomi). Semua anggota masyarakat harus
ekonomi Muhammadiyah, bagaimana diberdayakan untuk berpartisipasi dalam
Muhammadiyah dan kelas menengah, bagaimana perencanaan dan pengambilan keputusan proses
pasang surut gerakan ekonomi Muhammadiyah, yang membentuk perekonomian masyarakat
apa saja model atau contoh gerakan ekonomi (Boothroyd & Davis, 1993). Lebih lanjut
Muhammadiyah, dan bagaimana akhlak dalam Boothroyd, P., & Davis, H. C menjelaskan
bermuamalah. bahwa dalam pengembangan ekonomi
masyarakat membutuhkan peran penting
TINJAUAN PUSTAKA inisiator atau perancang yang mempunyai peran
dominan dalam menentukan keberhasilannya.
Gerakan Ekonomi yang dimaksud dalam kajian Karena inisiator Pengembangan Ekonomi
ini bukanlah sebuah idiologisasi ekonomi, namun Masyarakat memiliki peranan penting dalam
sebuah gerakan yang mengusahakan terwujudnya menciptakan jejaring, fasilitator kemitraan,
kesejahteraan masyarakat dengan penyedia informasi tehnologi, pasar dan peluang
mengembangkan potensi ekonomi yang ada pembiayaan.
sehingga mereka mampu menyelesaikan
persoalan yang mereka hadapi. Keterlibatan dan Dalam konteks Muhammadiyah, gerakan
kerjasama masyarakat menjadi faktor utama ekonomi masyarakat pada dasarnya sudah
dalam menentukan keberhasilan sebuah gerakan. dimulai semenjak awal berdirinya organisasi
Dalam kontek ini, gerakan ekonomi sangat tersebut. Pada masa awal berdirinya
identic dengan istilah Community Economic Muhammadiyah, banyak dari anggota
Development pada Muhammadiyah yang terdiri dari kaum pedagang
tahun 1990an, yang mendonasikan zakat, infaq, shadaqah, dan
waqf untuk pengembangan organisasi. Mereka
diantaranya adalah pedagang dari Kotagede, baik dan memperoleh keuntungan signifikan.
Solo, Pekalongan, dan beberapa kota Namun terdapat juga yang mandeg bahkan
perdagangan lainnya yang menjadi sumber utama mengalami kebangkrutan yang merugikan
dalam perkembangan organisasi (Baidhawy, persyarikatan. (Abdul Mu’in, 2017). Njoto-
2015). Sumber financial Muhammadiyah di Feillard, (2014) dalam penelitiannya
dapatkan secara mandiri, berkat kontribusi menjelaskan bahwa memang terdapat aneka
anggotanya secara sukarela, terutama dalam kesulitan etis muncul disaat organisasi social
biaya operasional dan amal usaha yang keagamaan berorientasi pada usaha-usaha profit.
dimilikinya (Baidhawy, 2015).Sebagaimana
yang disampaikan oleh Nakamura, (2012) bahwa Menurut Njoto-Feillard, (2014) Prakarsa gerakan
aktivitas ekonomi para kaum pedagang berjalan ekonomi melalui organisasi modernis dalam
beriringan dengan kegiatan keagamaan, karena wujud lembaga kewirausahaan dalam
kenyataannya tidak dapat bertahan lama, seperti
terinspirasi oleh semangat untuk mendapatkan
ridlo Tuhan atas kontribusi financial mereka. yang diharapkan. Terdapat beberapa kesulitan
permasalahan antara lain; persaingan, factor
Hingga saat ini, Muhammadiyah telah menjadi makro ekonomi dan manajemen internal. Namun
organisasi sosial keagamaan yang tertua di Njoto-Feillard, ( 2014) menegaskan bahwa hal
Indonesia dan telah memiliki banyak amal usaha ini, tidak berlaku bagi Muhammadiyah yang
diberbagai bidang seperti, Pendidikan, menjadi pelopor transformasi social keagamaan
Kesehatan, Ekonomi, Informasi dan lain-lain di Indonesia. Muhammadiyah telah memenuhi
(Ahmad, 2015). Dan yang paling menonjol dari kebutuhan material dan spiritual masyarakat
gerakan Muhammadiyah adalah dibidang Indonesia melalui sekolah-sekolah, rumah sakit,
pendidikan, sosio-ekonomi, dan pemikiran universitas dan panti asuhan. Dan kini, masalah
agama (Jinan, 2011). Hingga kini, kewirausahaan menjadi masalah penting yang
Muhammadiyah masih selalu konsisten dalam menjadi bahan perdebatan di Muhammadiyah.
pemgembangan masyarakat melalui pendidikan Menurut Baidhawy, (2015) Muhammadiyah
dan ajaran agama untuk membuat pencerahan melalui lembaga filantropis keagamaan
dan pemberdayaan, mengingat peran pentingnya menghimpun dan mengelola zakat, ṣadaqah,
pendidikan dalam meningkatkan taraf infāq, waqf, dan hibah, yang dikelola secara
kehidupan bangsa. Jadi, Muhammadiyah telah transparan dan akuntabel dalam program jangka
menjadi salah satu pencerah dan pemberdayaan pendek dan juga jangka panjang. Selain itu,
bagi martabat bangsa ini Muhammadiyah juga aktif mengadvokasi
(Elhady, 2017). kepentingan kaum fakir dan miskin, yang telah
menjadi korban penindasan struktural. Semua ini,
Akan tetapi, realitas yang perlu difahami adalah didasarkan pada semangat teologi al-mā'ūn.
walaupun Sejak awal kelahirannya Muhammadiyah juga selalu berpartisipasi dalam
Muhammadiyah telah dikembangkan dengan membangun amal usaha yang berkelanjutan.
naluri pedagang oleh para pengurusnya,
Dalam perkembangannya Muhammadiyah
sedangkan pada periode penerusnya
memiliki peran dalam modernisasi dengan
kepemimpinannya banyak didominasi oleh para
memberikan solusi dari dampak perkembangan
pegawai pemerintah atau karyawan, sehingga
industrialisasi dan tehnologi. Dalam konteks
kurang memiliki jiwa atau naluri bisnis, sehingga
perubahan social, tampak bahwa modernisasi
bisnis-bisnis yang dikembangkan sulit
mempengaruhi perubahan umat Islam, namun
berkembang (Rambe,
kearah perubahan social yang lebih baik
2018). Hal ini dapat dilihat di beberapa daerah
(Rahman, 2017). Transformasi relegius yang
pengelolaan Amal Usaha Muhammadiyah
terjadi pada tiga generasi persyarikatan
mengalami pertumbuhan dan kemajuan dengan
menunjukan keabsahan teori yang mengatakan telah berusaha untuk membangun keadilan,
bahwa kehidupan beragama bersifat dinamis, kesejahteraan, dan kemandirian ekonomi
dialektis dan adaptif terhadap lingkungan dan melalui pengembangan gerakan filantropi;
perkembangan sosial ekonomi (Radjasa, 2016). dalam merepresentasikan diri sebagai artikulator
Alexander R. Arifianto, (2017) mengutip dan advokator demi kepentingan masyarakat
pernyataan Haedar Nashir (Pimpinan Pusat miskin; dan membangun kegiatan bisnis yang
Muhammadiyah) berpendapat bahwa Islam sehat untuk mewujudkan kesejahteraan sosial.
tidak hanya menyeru manusia untuk Sementara itu, menurut Hamid, (2017)
menyembah Tuhan akan tetapi juga untuk bisa diberbagai daerah Anggota Muhammadiyah
mengelola urusannya sendiri. Islam bersaing dalam upaya mengelola kesejahteraan
mengajarkan kepada Manusia untuk menjadi social dengan mendirikan rumah perlindungan
aktor yangproaktif dalam mempromosikan social seperti panti asuhan untuk fakir
berbagai gerakan perubahan sosio-ekonomi. miskin/anak yatim dan juga panti social untuk
Manusia tidak akan dapat merubah kondisi orang tua terlantar. Hanya saja dalam hal
sosial ekonominya kecuali perubahan tersebut manajemen masih belum maju, disebabkan
dimulai dari usaha mereka sendiri. Oleh karena kurangnya sumber daya pekerja social dengan
itu, Menurut Radjasa, (2016) bahwa yang perlu disiplin keilmuan di bidang kesejahteraan social.
difahami adalah organisasi sosial keagamaan (Hamid, 2017)
yang tidak mampu beradaptasi terhadap
Dalam bidang pengembangan ekonomi umat,
perubahan sosial dan ekonomi masyarakat, pada
menurut Haedar Nasir yang dikutip oleh
akhirnya akan diabaikan oleh masyarakat dan
Alexander R. Arifianto, (2017) Muhammadiyah
anggotanya.
mempunyai komitmen yang kuat dalam
Dalam hubungan antara kehidupan beragama dan melaksanakan visi untuk memperbaiki kondisi
kehidupan ekonomi. Sebenarnya sosial dan ekonomi umat Islam Indonesia.
Muhammadiyah telah terbukti memiliki peran Upaya peningkatan kesejahteraan dan
penting dalam mentransformasikan agama pembangunan sosial adalah merupakan tujuan
dengan realitas ekonomi masyarakat, utama Muhammadiyah sejak didirikan pada
sebagaimana dalam hasil penelitian Radjasa, tahun 1912. Walaupun, menurut Setyawan,
(2016) yang meneliti tentang respon (2013)pada awal mulanya, Muhammadiyah
Muhammadiyah tehadap hubungan kehidupan hanya bergerak dibidang socio-religious, terus
beragama dan pertumbuhan ekonomi di mengalami perkembangan untuk memberikan
Indonesia di bidang kepariwisataan yang pemahaman yang progresif dan juga berperan
difokuskan di komunitas Muslim di Borobudur langsung dalam kemajuan umat Islam di
mendapati bahwa terdapat Korelasi dialektik Indeonesia. Dengan Tajdid dan Ijtihad,
antara kehidupan beragama dengan pertumbuhan Muhammadiyah telah memiliki role model
ekonomi di kawasan pariwisata, yang dalam menumbuhkan praktek bisnis di bawah
menghasilkan transformasi bisnis pariwisata wewenang Majelis Ekonomi dan
dengan nuansa religius, yang pada saat yang Kewirausahaan (MEK) dalam merencanakan
sama mampu menciptakan kegiatan keagamaan pengembangan dan pendirian Amal Usaha
yang bernuansa ekonomi, secara bersamaan. Muhammadiyah (AUM). Karena pada dasarnya
Muhammadiyah telah memiliki sumber daya
Dalam penelitian Baidhawy, (2015b) mendapati
yang semestinya tidak hanya bergerak dibidang
bahwa salah satu dari cita-cita social
pendidikan dan social keagamaan saja, tapi juga
Muhammadiyah dalam mewujudkan
dalam bidang bisnis (Setyawan, 2013).
“masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”
adalah di bidang ekonomi, Muhammadiyah
METODE PENELITIAN Betapa pentingnya ekonomi dalam suatu gerakan
mencapai cita cita, sumber kekuatan dakwahnya
Fokus penelitian ini adalah gambaran tentang didukung oleh para pelaku ekonomi yang
Muhammadiyah secara ekonomis yaitu dari memiliki pengetahuan, strategi keyakinan dan
mana sumber kekuatan ekonomi keimanan, sehingga dapat menyebarkan nilai -
Muhammadiyah, bagaimana Muhammadiyah nilai kehidupan di masyarakat. Berbagai relasi
dan kelas menengah, bagaimana pasang surut yang dimiliki muhammadiyah menjadi satu
gerakan ekonomi Muhammadiyah, apa saja alasan penting dalam menguatkan gerakan
model atau contoh gerakan ekonomi ekonomi muhammadiyah.
Muhammadiyah, dan bagaimana akhlak dalam
Dengan begini kesejahteraan masyarakat tetap
bermuamalah. Jenis Penelitian yang digunakan
terjaga sebagai nilai, tujuan dan program
dalam penelitian ini adalah metode internet
perjuangan muhammadiyah. Disini
searching dimana data-data diperoleh dari
muhammadiyah memberikan kesempatan kepada
penelusuran melalui media online seperti internet
lingkungan masyarakat dalam berbagai bentuk
atau media jaringan lainnya yang menyediakan
bantuan, amal, infaq yang kemudian akan
fasilitas online, sehingga memungkinkan peneliti
ditransformasikan kembali kepada warga yang
dapat memanfaatkan data informasi yang berupa
membutuhkan.
data maupun informasi teori, secepat atau
semudah mungkin dan dipertangungjawabkan Muhammadiyah dengan prinsipnya
secara akademis. (Bungin, 2003:148).
“Hidup hidupilah Muhammadiyah dan jangan
Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam
mencari hidup di Muhammadiyah” dengan
penelitian ini adalah pendekatan fenomenologis,
begitu muhammadiyah tetap berusaha
dengan berusaha untuk mengeksplor fenomena-
menyeimbangkan berbagai permasalahan dan
fenomena serta fakta-fakta yang ada yang berasal
problematika dalam percaturan ekonomi.
dari sumber penelitian, yang akan diamati,
Muhammadiyah juga bekerjasama dengan kelas
dicatat, didokumentasikan, dan dideskripsikan
menengah dalam pencapaian ekonomi
kemudian dikaji untuk menemukan makna
muhammadiyah.
temuan penelitian yang diperoleh. Data
penelitian ini diperoleh dari sumber sekunder Pasang surut ekonomi pun pasti terjadi
yang diperoleh melalui sumber pustaka baik didalamnya dimana kita selalu membuat strategi
berupa buku, jurnal, majalah, Koran, dokumen dan usaha yang sesuai mulai dari orang yang
dan lain-lain yang terkait dengan muhammadiyah berdakwah memiliki pengetahuan dan iman yang
sebagai gerakan ekonomi. kuat, umur, jenis kelamin, yang dimana tataran
pendakwah masih sangat dibutuhkan yang sesuai
PEMBAHASAN
dengan kebutuhan.

Sumber Kekuatan Ekonomi Muhammadiyah Selain itu muhammadiyah juga melihat potensi
ekonomi pada setiap wilayah, daerah, cabang
Sumber kekuatan ekonomi muhammadiyah dan ranting muhammadiyah yang cukup besar
yaitu anggota muhammadiyah itu sediri tapi belum diperhatikan.
simpatisme dari setiap individunya.
Dimana ruang tersebut dapat memberikan
Muhammadiyah selalu membawa prinsip amar
peluang kekayaan alam yang potensial dan
ma’ruf nahi munkar. Namun di satu sisi ia tidak terjangkau yang dapat meningkatkan
lepas dari sektor pembangunan ekonomi sebagai perekonomian muhammadiyah. Tak lupa dalam
penompang kokohnya dakwah.
mengembangkan gerakan ekonomi
muhammadiyah kita menggunakan sistem
pengkaderan dan didampingi dengan berbagai 3. Pendekatan kultural dengan
dakwah dengan membawa prinsip “amar mengembangkan nilai yang memperkuat
ma’ruf nahi munkar” berdagang dan berbisnis
dengan membawa nilai kejujuran dan keikhlasan etoskerja dan etika bisnis.
didalamnya.
Pasang Surut Gerakan
Muhammadiyah dan Kelas Menengah
Ekonomi Muhammadiyah
Kegiatan bisnis bagi Muhammadiyah
merupakan bagian yang amat penting untuk Muhammadiyah memiliki peluang ekonomi yang
memperlancar gerakan Muhammadiyah sangat potensial sekiranya mampu mengelolanya
mencapai tujuannya. Di samping itu, gerakan dengan baik, sebagaimana yang pernah
ekonomi Muhammadiyah akan berdampak pada dicontohkan oleh KH. Ahmad Dahlan, yaitu
pemberdayaan ekonomi warganya, dengan berdakwah sambil berbisinis. Keberhasilan
upaya menciptakan lapangan kerja dan beliau dalam menjalankan binisnya karena beliau
mengatasi problem pengangguran yang semakin memiliki sifat kenabian, yaitu mengikuti prilaku
besar. Kegiatan amal usaha Muhammadiyah Rasulullah Saw, yang mendapat kepercayaan
yang paling menonjol adalah di bidang untuk menjual barang dari pemilik modal yang
pendidikan dan kesehatan yang pada dasarnya besar dengan sifat kejujuran yang dibarengi
telah berkembang menjadi pusat bisnis, karena dengan skill dalam transaksi jual beli.
dalam pengembangan badan amal usaha itu Usaha Muhammadiyah dalam melaksanakan
terjadi transaksi jual beli barang dan jasa yang dakwah melalui gerakan ekonomi berlangsung
diperlukan oleh badan amal usaha tersebut. Oleh dalam berbagai bentuk ilmu ekonomi. Tapi tidak
sebab itu, Muhammadiyah perlu memikirkan semuanya berjalan seperti yang diharapkan. Hal
secara profesional gerakan ekonominya ini disebkan beberapa faktor diantarnya:
sehingga menjadi pusat gerakan pemberdayaan
ekonomi masyarakat. 1. Orang-orang yang terlibat di dalamnya

Setidaknya ada tiga pendekatan yang dapat kebanyakan sebagai penganjur atau
ditempuh oleh Muhammadiyah dalam upaya pengamat ekonomi atau sebagai ahli
memberdayakan ekonomi masyarakat yaitu:
retorika.
1. Pendekatan struktural yang bertujuan
2. Muhammadiyah masih memiliki
mempengaruhi kebijaksanaan publik
standar ganda tentang kepastian hukum
agar terbuka akses rakyat terhadap
batas-batas kebolehan dalam meraih
sumber-sumber ekonomi.
keuntungan.
2. Pendekatan fungsional dengan
3. Hubungan kerjasama antar warga dan
meningkatkan kemampuan masyarakat
amal usaha persyarikatan
untuk mengelola dan mengalokasikan
Muhammadiyah belum menunjukkan
secara efisien dan produktif sumber daya
kebersamaan yang maksimal dalam
yang dapat dihimpun.
bentuk ta'awun.
4. Pengambil kebijakan dalam tubuh dnegan sebaik mungkin dan seamanah mungkin,
Muhammadiyah belum fokus secara membutuhkan banyak alat tulis kantor,
kebutuhan ini menjadi peluang bisnis yang sangat
maksimal dalam tataran implementasi menjanjikan untuk menopang kekuatan ekonomi
terhadap apa yang telah diputuskan Muhammadiyah.
Muhammadiyah. Dalam Islam, sudah digariskan bahwa orang
masuk surge dengan iman dan amal salih. Untuk
5. Etos kerja sebagian anggota berdaya, orang harus bekerja, dan untuk bekerja,
orang harus berpikir.Kelemahan pada beberapa
Muhammadiyah tidak menunjukkan
gerakan ekonomi Muhammadiyah dikarenakan
nilai-nilai yang dicontohkan oleh para pelakunya belum memiliki skill yang standard an
pendiri Muhammadiyah. etos kerja yang baik. Sehingga, Muhammadiyah
perlu membentuk lembaga khusus, seperti
6. Asosiasi bisnis Muhammadiyah di BLKM (Balai Latihan
Kerja Muhammadiyah) atau Majelis
seluruh Indonesia bahkan tidak Pemberdayaan Masyarakat yang terjun langsung
berkoordinasi dengan baik dengan ke masyarakat.
badan usaha lainnya. Model ekonomi Muhammadiyah perlu
mendapat dukungan dari perguruan tinggi
Anggota Muhammadiyah beroperasi secara Muhammadiyah untuk meningkatkan sumber
pribadi dan sukses karena memiliki etos kerja daya manusia. Dukungan ini berupa
yang baik dan terhindar dari birokrasi yang rumit. pendampingan sepeti yang dilakukan oleh
Mereka mampu menjalankan usahanya dengan Majelis Pemberdayaan masyarakat, namun
ketekunan dan ketekunan. Sebaliknya, sebuah kapasitasnya perlu ditingkatkan dan lebih fokur
bisnis akan stagnan atau merosot jika dijalankan terhadap kualitasnya. Majelis Pembina Ekonimi
oleh satu organisasi saja. Ini ironis, karena Muhammadiyah pada era kepemimpinan M.
Muhammadiyah sangat didukung oleh kaum Amin Rais telah merumuskan tiga hal, yaitu:
borjuis dan rasional. Kerja keras dipermudah
1. Mengembangkan amal usaha milik
dengan gotong royong.
Artinya, persoalan ekonomi di lingkungan Muhammadiyah yang
Muhammadiyah disebabkan oleh faktor-faktor mempresentasikan kekuatan ekonomi
tertentu yang perlu dibenahi agar gerakan organisasi Muhammadiyah.
ekonomi Muhammadiyah tetap eksis.
2. Mengembangkan wadah koperasi bagi
Model Gerakan Ekonomi Muhammadiyah anggota Muhammadiyah.

Muhammadiyah dengan misi dakwahnya ke 3. Memberdayakan anggota


segala lini memiliki peluang yang luar biasa
dalam memformulasikan model gerakan Muhammadiyah di bidang ekonomi
ekonomi produktif apabila Pimpinan Pusat dengan mengembangkan usaha-usaha
Muhammadiyah bekerjasama dengan milik anggota Muhammadiyah.
majelismajelis terkait dan Perguruan Tinggi Mengembangkan gerakan ekonomi
muhammadiyah di seluruh Indonesia. Amal Muhammadiyah dengan meberdayakan atau
usaha Muhammadiyah dalam bidang pendidikan memberikan peluang untuk lebih kreatif bagi
dalam bidang pendidikan, dari TK samapi para pelaku ekonomi Muhammadiyah akan
perguruan tinggi apabila dikordinasi dan dikelola
memberikan dampak yang lebih positif bagi Muhammadiyah sebagai organisasi pembaharu
Muhammadiyah dan warganya. seharusnya tampil terdepan mengantarkan
masyarakat untuk berprilakuIslami dalam dunia
Amal usaha Muhammadiyah yang digerakkan
bisnis. Oleh sebab itu, Majelis Tarjih
diawali dengan proses bottom-up (warga
Muhammadiyah berkewajiban membuat suatu
Muhammadiyah secara pribadi dan simpatisan).
peraturan hokum tentang batas-batas kategori
Kemudian, mereka secara ikhlas
subhat, mutasyabihat, haram dan halalnya suatu
menyerahkannya kepada Muhammadiyah untuk
produk dan hasil usaha. Selama masih ada
dikelola secara terorganisasi. Amal usaha ini
masalah hokum mengenai sebuah proses dan
menunjukkan kemajuan yang signifikan. Namun,
produk ekonomi, selama itu pula peluang
Muhammadiyah juga telah merintis proses Top
gerakan ekonomi Muhammadiyah tetap
dawn.
ketinggalan meraih peluang-peluang ekonomi
Muhammadiyah memiliki peluang untuk bisnis bergengsi.
mendesain model gerkan ekonomi secara internal
Pola dperkaderan dalam Muhammadiyah perlu
dan eksternal:
dimasukkan ke dalam sistim ekonomi ala
1. Secara internal: melibatkan anggota Muhammadiyah yang berkemajuan (berdaya
saing tinggi) pada semua lini. Kita mengetahui
Muhammadiyah dan keluarganya, anggota
bahwa Rasulillah Saw, pernah berdagang dan
ortom Muhammadiyah dan keluarganya sukses karena memiliki intergritas diri yang
dan amal usaha Muhammadiyah dengan bernuansa ilahiah, yaitu kejujuran dan
keikhlasan. Begitu pula, K.H.Ahmad Dahlan
segala perangkatnya. berhasil menjalankan misi dakwahnya dan
bisnisnya. Keberhasilan K.H. Ahmad Dahlan
2. Secara eksternal: anggota tentu sangat diwarnai dengan nilai-nilai sepeti
Muhammadiyah pasti memiliki relasi yang dimiliki oleh Rasulullah Saw.
dengan dunia luar, begitu pula dengan Ahklak Dalam Bermuamalah (QS. Al Maidah
amal usaha Muhammadiyah otomatis : 2)
memiliki hubungan dengan
lembagalembaga lain. 1. Akhlah Dalam Jual Beli
Kedua potensi di atas sebagai lahan garapan Dalam Istilah fiqh disebut dengan al-
ekonomi perlu dikelola oleh Muhammadiyah
bai’ yang berarti menjual dan menukar
secara professional dengan memposisikan pada
dengan sesuatu yang lain. Jual beli juga
tiga bagian, yaitu: produsen, penyalur dan
bisa bermakna pemindahan hak milik
konsumen.
kepada orang lain dengan imbalan harga.
Untuk berdakwah amar ma’ruf nahi munkar, Menurut etimologi, jual beli adalah
apabila dilihat pada kecenderungan manusia pertukaran sesuatu dengan sesuatu (yang
modern, peluang yang sangat efektif adalah lain).
melalui bidang ekonomi. Kebutuhan manusia
modern semakin konsumtif dan materialistic, 1) Rukun jual beli ada tiga macam
sehingga model gerakan dakwah yaitu:
MUhammadiyah dilakukan secara simultan
dengan majelis terkait untuk mendesain model a. Adanya penjual dan pembeli
gerakan dakwah yang spesifik, unik dan b. Adanya barang yang dijual atau
impelementatif, serta terjangkau ke seluruh
yang ditransaksikan
sasaran.
c. Ijab (ucapan dari penjual saya 2. Barang Yang Dilarang Diperjual Belikan
jual) dan Qabul (ucapan dari Dalam Islam
pembeli saya beli) ini bentuknya
Islam melarang bentuk jual beli yang
sighal jual beli dengan ucapan.
mengandung tindak bahaya bagi yang
Adapun sighat dengan perbuatan
lain semacam adanya kenaikan BBM.
yaitu seorang pembeli
Sebagaian pedagang menimbun barang
memberikan uang dari barang
sehungga membuat warga sulit mencari
yang ia ingin beli dan seorang
BBM yang bisa diperoleh dikarnakan
penjual memberikan barang
lonjakan harga yang terlalu tinggi.
kepada pembeli tanpa ada
Berbagai macam penipuan dalam bentuk
ucapan
apapun yang menjadikannya terlarang.
2) Syarat-syarat jual beli : Diantara jual beli yang dilarang dalam
islam tersebut antara lain:
a. Adanya keridhaan anatara penjual dan
pembeli. a. Jual Yang Diharamkan

b. Orang yang mengadakan transaksi jual Tentunya ini sudah jelas sekali,
beli seseorang yang dibolehkan untuk menjual barang yang diharamkan
menggunakan harta. Yaitu seorang dalam islam. Jika allah sudah
yang baligh, berakal, merdeka, dan mengharamkan sesuatu, maka dia
rasyiid (cerdik bukan idiot). juga mengramkam hasil
penjualannya. Begitu pula dengan
c. Penjual adalah seseorang yang jual beli yang melanggar syar’i yaitu
memiliki barang yang akan dijual atau dengan cara menipu.
yang menduduki kedudukan
kepemilikan, seperti seorang yang b. Barang Yang Tidak ia Miliki
diwakilkan untuk menjual barang
Misalnya, seorang pebeli datang
Jual beli dapat dilihat dari beberapa sudut kepadamu untuk mencari barang
pandang, antara lain ditinjau dari segi sah atau tertentu. Tetapi barang yang dia cari
tidak sah dan terlarang atau tidak terlarang. tidak ada padamu. Kemudian kamu
dan pembeli saling sepakat untuk
a. Jual beli yang sah dan tidak terlarang yaitu melakukan akad dan menentukan
jual beli yang terpenuhi rukun-rukun dan harga dengan dibayar sekian,
syaratsyaratnya. sementara barang belum menjadi
hak milik kamu atau si penjual.
b. Jual beli yang terlarang dan tidak sah (batil
Kemudian kamu membeli barang
yaitu jual beli yang salah satu rukun atau
yang dimaksud dan menyerahkan
syaratnya tidak terpenuhi atau jual beli itu
kepada si pembeli.
pada dasarnya dan sifatnya tidak
disyariatkan. c. Jual Beli Hashat

c. Jual beli yang sah tapi terlarang (fasid). Yang termasuk dalam jual beli
Jual beli ini hukumnya sah, tidak hashat adalah jika seseorang
membatalkan akad jual beli, tetapi dilarang membeli dengan menggunakan
oleh islam karena sebab-sebab lain. undian atau dengan adu
ketangkasan, agar mendapatkan (hewan-hewan kurban) dan qala'id (hewanhewan
barang yang dibeli sesuai dengan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula)
undian yang didapat. mengganggu orang-orang yang mengunjungi
Baitulharam; mereka mencari karunia dan
d. Jual Beli Najasy
keridaan Tuhannya. Tetapi apabila kamu telah
Bentuk praktek najasy adalah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu
sebagai berikut, seseorang yang berburu. Jangan sampai kebencian(mu) kepada
telah ditugaskan menawar barang suatu kaum karena mereka
mendatangi penjual lalu menawar menghalanghalangimu dari Masjidilharam,
barang tersebut dengan harga yang mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada
lebih tinggi dari yang biasa. Hal itu mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam
dilakukannya dihadapan pembeli (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
dengan tujuan memperdaya si tolongmenolong dalam berbuat dosa dan
pembeli. Barang yang tidak boleh permusuhan. Bertakwalah kepada Allah,
diperjual belikan: sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya.

1) Khamer (minuman keras) KESIMPULAN & SARAN

2) Bangkai, babi Muhammadiyah adalah suatu


organisasi yang tidak hanya bergerak dalam
3) Anjing satu bidang saja,hal ini dapat terlihat dengan
adanya lembaga-lembaga yang berada dibawah
4) Gambar yang bernyawa Bidang Ekonomi yang berguna untuk
5) Buah-buahan yang belum membantu kesejahteraan kehidupan anggota
nyata jadinya muhammadiyah dan umat. Dengan
mengembangkan ekonomi itu, Muhammadiyah
6) Biji-bijian yang telah memiliki aset atau sumber daya yang bisa
belum mengeras dijadikan modal dan pendanaan dalam
menjalankan amal usaha yang lainnya. Untuk
Pengertian dari QS. AL Maidah : 2 mencapai semua itu diperlukan usaha dan
partisipasi dari warga muhammadiyah dan
‫ش ْه َر‬ َّ ‫ىر هال ّٰل َو َل ال‬ َ َ ‫ٰيٰا ٰٓ َيهَُُّ ا ال هذَّيْنَ ٰا َمنُ ْوا َل ت ه ُحلُّ ْوا شَع َۤا‬ bantuan dari pihak luar untuk mencapai visi dan
َۤ
‫ْي َو َل ْالقلََُ َُۤ ىد َ َو ٰ َٰٓل ٰا ه ميْنَ ْال َبيْتَ ْال َح َرا َم‬ َ ‫ام َو َل ْال َهد‬ َ ‫ْال َح َر‬ misi dari muhammadiyah tersebut.
ُُ‫ض َوانا ً َۗواهذا َ َحلل َُْت ْم‬ْ ‫من َّر ه ب هه ْم َو هر‬ ْ ‫ض ًل ه‬ ْ َ‫َيبْتغ َْوُُ نَ ف‬
Kita sebagai manusia yang amar ma’ruf
‫ع‬َ ‫دوُُ ُك ْم‬ ّْْ ‫ص‬
َ َُ‫ان‬ ْ ‫ادوُُ ا َۗو َل َي ْج هر َمنكَّ ُُ ْم شَن ٰا َ ُن قَ ْو م‬ ْ ‫ط‬ َ ‫ص‬ْ َ ‫فا‬ nahi munkar sebaiknya sadar akan adanya hal
‫لى‬َ ‫ع‬ َ ‫انَُ ت ْعَُ تد َْوُُ ُُْا َوتعَا َ َو ْنوُُ ا‬ ْ ‫س هج هد ْال َح َرا هم‬ ْ ‫هن ْال َم‬ kebaikan yang sepatutnya kita terapkan di
‫هلث ه ْم َو ْالعد َُو ُْا‬ ْ ‫لى ا‬َ ‫ع‬ َ ‫التق ُْ ٰو ۖى َو َل ت َعا َ َو ْنوُُ ا‬
َّ ‫الْ هب ه ر َو‬ lingkungan sekitar. Sebagaimana umat muslim
yang mengajarkan akan adanya ahklak dimana
َّ ‫هن َۖواتقَّ ُوا ال َّٰل ۗا‬
َ ‫هن ال َّٰل‬
‫ش هديْد ُ الْ هعقَا هب‬
hal yang diharamkan itu buruk untuk di perjual
belikan.
Pengertian: Wahai orang-orang yang beriman!
Janganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian
Allah, dan jangan (melanggar kehormatan)
bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) hadyu
DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/nununkfharm/impleme
ntasi-nilai-ekonomi-dalam-program-
muhammadiyah?related=1

Imam Ahmad bin Husein, Fathu al-Qorib al-


Mujib (Surabaya: al-Hidayah), hal.30. Amir
Syarifuddin, Garis-garis Besar Fiqih,
(Jakarta: Kencana, 2003), hal.193

https://123dok.com/article/internetsearching-
objek-penelitian-dan-metodepenelitian.9yn65nlq

https://pcimmarfakhruddin.org/pkimmfeb/2
019/02/22/kekuatan-gerakan-
ekonomimuhammadiyah/

https://www.kompasiana.com/raihanmf/63
7479094addee6a870102f2/muhammadiyah -
sebagai-gerakan-ekonomi

https://subair3.wordpress.com/2018/01/29/
muhammadiyah-sebagai-gerakan-ekonomi/

Anda mungkin juga menyukai