Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN EKONOMI

Dosen Pengampu :
Hasbullah, M.Pdi

Disusun Oleh :
Ela Desi Astuti (2020205201014)

Kamilah Ulya Setianingrum (2020205201029)

Verdianto (2020205201052)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRIGSEWU LAMPUNG


FAKULTAS KESEHATAN
PROGAM STUDI D III KEPERAWATAN
Tahun 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikanrahmat taufik dan hidayah-Nya sehingga makalah ini
selesai tepat pada waktunya. Penulisanmakalah yang berjudul
“Muhammadiyah Sebagai Gerakan ekonomi”, bertujuan untuk
mengetahui gerakMuhammadiyah dalam bidang ekonomi Penulis
menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,
itudikarenakan kemampuan penulis yang terbatas. Namun berkat
dorongan dan bimbingan dariberbagai pihak, akhirnya pembuatan
makalah ini tepat pada waktunya. Penulis berharapdalam penulisan
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi
parapembaca pada umumnya serta semoga dapat menjadi bahan
pertimbangan untukmengembangkan atau meningkatkan prestasi di
masa yang akan datang

Pringsewu,9 oktober 2022


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangAwal berdirinya Muhammadiyah merupakan


pergerakan dakwahAmal ma’ruf nahi mungkar. Bergerak demi
terciptanya masyarakat utama adil, makmur dan sejahterasehingga
terwujud masyarakat islam yang sebenar - benarnya. Muhammadiyah
sepertihalnya semua gerakan pembaharuan Islam di seluruh dunia
sudah sejak dini berpendapatbahwa ijtihad tidak pernah tertutup. Ia
terbuka selama-lamanya dengan tujuan untukaktualisasi ajaran Islam
dalam menghadapi segala perubahan yang terjadi.Dikalangan
masyarakat umum banyak yang melihat Muhammadiyah
sebagaiorganisasi gerakan masyarakat yang buta dengan politik, tidak
mau bersentuhan denganpolitik. Namun, sejatinya Muhammadiyah
tidak seperti itu, Muhammmadiyah memangorganisasi keagamaan
namun tidak berpolitik secara langsung. Sepanjang
sejarahmembuktikan keterlibatan Muhammadiyah atau tokoh-
tokohnya yang memperjuangkanmasyarakat dan pengembangan

pergerakan amar ma’ruf nahi mungkar.

Untuk menjagakemurnian pergerakan sebagai organisasi keagamaan.


Muhammadiyahan memilih untukterbebas dari afiliasi dengan
kekuatan organisasi politik.Banyaknya masyarakat kita yang sekarang
tidak mampu membuat Muhammadiyahuntuk terus mengembangkan
dan memperbaiki ekonomi anggota dan umat. Dimana padaera
globalisasi sekarang ini ekonomi liberalisme dan kapitalismelah yang
telahberkembang sehingga membuat masyarakat kita merasa tertekan.
Sehingga pada saat inibagi masyarakat kita yang kehidupannya
menengah kebawah hidupnya merasa susah.Pada saat inilah peran
muhammadiyah sangat diperlukan sebagai orgnisasi besar diIndonesia
untuk ikut serta dalam perekonomian yang memberatkan
umatnya.Denganfasilitas dan media yang dimiliki oleh
muhammadiyah, maka dapat digunakan untukbergerak dalam bidang
ekonomi demi mewujudkan masyarakat yang sebenar-benarnya.

1.2 Tujuan

1. Muhammadiyah adalah gerakan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar


yang bersumber pada Al qur’an dan as sunnah dimana bergerak di
berbagai bidang dalam berdakwah.

Dengan pembuatan makalah ini semoga bagi orang yang belum tahu
apamuhammadiyah menjadi tahu apa itu muhammadiyah dengan
gerakan dakwahnyadalam berbagai bidang,khususnya dalam bidang
ekonomi

Muhammadiyah Sebagai Gerakan Ekonomi


A. SUMBER KEKUATAN EKONOMI MUHAMMADIYAH

Muhammadiyah dalam menjalankan gerakan dakwah amar ma'ruf nahi munkarnya


selalu berdasarkan kepada ajaran tauhid dan tawakkal kepada Allah, sehingga setiap
orang Muhammadiyah dapat menjadi contoh dalam kancah pembangunan
dan pengembangan masyarakat. Dalam menjalankan gerakan tersebut Muhammadiyah
memiliki beberapa amal usaha. Di antara amal usaha Muhammadiyah meliputi Bidang
Kemasyarakatan yang salah satu tujuannya adalah menciptakan masyarakat yang
sejahtera lahir dan batin sebagaimana yang telah menjadi rumusan cita-cita perjuangan
Muhammadiyah mengenai "masyarakat utama".

Berdasarkan Anggaran Dasar Muhammadiyah :

a. Ayat 1 menyebutkan:“Untuk mencapai maksud dan tujuannya,Muhammadiyah
melaksanakan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar dan Tajdid yang diwujudkan dalam
usaha di segala bidang kehidupan”.

b. Ayat 2 menyebutkan :“Usaha Muhammadiyah diwujudkan dalam bentuk amal usaha,

program, dan kegiatan yang macam dan penyelenggaraannya diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga”.

Kegiatan ekonomi untuk memperkuat finansial bagi sebuah organisasi, seperti


Muhammadiyah, pada hakikatnya merupakan bagian terpenting untuk memperlancar
gerakan Muhammadiyah dalam mencapai tujuannya. Di samping itu, gerakan
ekonomi persyarikatan Muhammadiyah juga akan berdampak pada pemberdayaan ekon
omiwarganya, dengan upaya menciptakan lapangan kerja dan mengatasi
problem pengangguran yang semakin besar, dan angka kemiskinan yang makin memben
gkak yang dapat mengancam eksitensi iman.

Program pembinaan ekonomi umat merupakan kepedulian sejak lama, karena


memang konsisten Muhammadiyah sejak dahulu wirausahawan reformis malah sejak
lama merupakan perintis perdagangan dan industri di kalangan pribumi.Hal ini dilakukan
dengan penyusunansebuah progam yang didasarkan pada konsep misi danvisi tertentu.
Pada dasarnya, Majlis Pembina Ekonomi membina ekonomi umat melalui tiga jalur,
yaitu:
 

a. Mengembangkan Badan Usaha Milik Muhammadiyah yang mempresentasikan


kekuatan ekonomi organisasi Muhammadiyah.

b. Mengembangkan wadah koperasi bagi anggota Muhammadiyah.

c. Memberdayakan anggota Muhammadiyah dibidang ekonomi


dengan mengembangkan usaha-usaha milik anggota Muhammadiyah.

Dengan mengembangkan ekonomi itu, Muhammadiyah telah memiliki aset atau


sumberdaya yang bisa dijadikan modal. Aset pertama adalah sumber daya manusia,
yaitu anggota Muhammadiyah sendiri, baik sebagai produsen, Kedua, kelembagaan
amal usaha yang telah didirikan, yaitu berupa sekolah, universitas, lembaga latihan,
poliklinik, rumahsakit dan panti asuhan yatim piatu. Ketiga, organisasi Muhammadiyah
itu sendiri sejak dari pusat, wilayah, daerah, cabang dan ranting.

B. MUHAMMADIYAH DAN KELAS MENENGAH

Kegiatan bisnis bagi Muhammadiyah merupakan bagian yang amat penting untuk
memperlancar gerakan Muhammadiyah mencapai tujuannya. Di samping itu, gerakan
ekonomi Muhammadiyah akan berdampak pada pemberdayaan ekonomi warganya,
dengan upaya menciptakan lapangan kerja dan mengatasi problem pengangguran yang
semakin besar. Kegiatan amal usaha Muhammadiyah yang paling menonjol adalah di
bidang pendidikan dan Kesehatan yang pada dasarnya telah berkembang menjadi pusat
bisnis, karena dalam pengembangan badan amal usaha itu terjadi transaksi jual beli
barang dan jasa yang diperlukan oleh badan amal usaha tersebut. Oleh sebab itu,
Muhammadiyah perlu memikirkan secara profesional Gerakan ekonominya sehingga
menjadi pusat gerakan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Setidaknya ada tiga pendekatan yang dapat ditempuh oleh Muhammadiyah dalam
upaya memberdayakan ekonomi masyarakat yaitu :

1. Pendekatan struktural yang bertujuan mempengaruhi kebijaksanaan publik agar


terbuka akses rakyat terhadap sumber-sumber ekonomi.

 
2. Pendekatan fungsional dengan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
mengelola dan mengalokasikan secara efisien dan produktif sumber daya yang dapat
dihimpun. 

3. Pendekatan kultural dengan mengembangkan nilai yang memperkuat etoskerja dan


etika bisnis.

C. PASANG SURUT EKONOMI MUHAMMADIYAH

Sejajar dengan perkembangan muhammadiyah yang berkembang pesat, dibalik itu


semua juga menghadapi tantangan dalam diri muhammadiyah itu sendiri sehingga
diperlukan introspeksi bagi seluruh jajaran Muhammadiyah. Kelemahan tersebut
berkisar antara lain :

a. Terlambat atau tidak meningkatkan kualitas dan intensitas pengelolaan masjid dan


amal usaha secara optimal dan secara lebih baik 

  b. Lalai dalam menjaga milik sendiri

c. Tidak selektif dalam menerima anggota atau mereka yang bekerja di amal usaha
dan usaha kurang pembinaan

d. Kurang atau tidak memiliki militansi yang tinggi, berkiprah apa adanya, dan
berbuat sendiri-sendiri atau sibuk sendiri tanpa terkait dengan kepentingan
Muhammadiyah

e. Lebih tertarik pada urusan politik dan hal-hal yang bersifat mobilitas diri serta
tidak peduli pada kepentingan dakwah dan menggerakkan Muhammadiyah

f. Kurang solid dan konsolidasi Gerakan

g. Kurang/lemah komitmen, pemahaman, dan pengkhidmatan terhadap misi serta


kepentingan Persyarikatan.

D. MENCARI MODEL GERAKAN EKONOMI MUHAMMADIYAH

Beberapa bidang kegiatan usaha yang perlu menjadi fokus perhatian gerakan
ekonomi Muhammadiyah untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, antara lain:
a.  Lembaga keuanganyang dapat berputar di antara badan amal usaha Muhammad
iyah ini tentulah sudah amat besar. Sebagai indikatornya, antara lain adalah
pengadaan obat untuk Rumah sakit milik Muhammadiyah di Jakarta, demikian
pula pemasukan uang SPP salah satu Universitas Muhammadiyah. Di mana
lembaga keuangan ini diharapkan bisa mengambil bentuk perbankan pada
umumnya atau lembaga keuangan lebih khusus untuk keperluan internal dan
pembiayaan serta pengembangan usaha
b. Sektor industri yang perlu segera dikembangkan adalah industri yang menunjang 
pengadaan barang atau perlengkapan yang diperlukan secara rutin oleh badan
amal usaha Muhammadiyah, seperti industri obat-obatan, industri kertas, dan
lain-lain.
c. Trading usaha ini dapat dilakukan dalam skala yang besar, di mana basis penunja
ngnya sudah ada pada unitunit usaha kecil, kemudian dikelola secara modern
menggunakan teknologi canggih. Trading ini dapat dilakukan melalui kerja sama
dengan berbagai pihak.

Model Pemberdayaan Ekonomi Muhammadiyah Muhammadiyah


dalam pemberdayaan ekonominya, memiliki sejumlah paket program aksi pemberda
yaan diantaranya sebagai berikut:

a. Membangun sentra kemandirian ekonomi umat di tingkat Ranting dan cabang,


yaitu dengan cara memberdayakan jama’ah yang ada pada tingkat ranting
Muhammadiyah menjadi kelompok swadaya masyarakat yang disebut sebagai
Jama’ah Swadaya Muhammadiyah (JSM) yang terdiri dari 10-25 anggota yang
merupakan kerjasama wargaMuhammadiyah dalam menetapkan konsep tolong-
menolong (ta'awun) di bidangekonomi dengan membentuk kelompok usaha
bersama, kelompok koperasi ataukelompok konsumen. Pada tingkat cabang,
Jama’ah Swadaya Muhammadiyah yang telah ditumbuhkan, diorganisasikan untuk
membentuk Lembaga Keuangan Mikro (LKM)sebagai wadah kerjasama
Muhammadiyah dalam memecahkan masalah permodalan dan
pembiayaan pada potensi swadaya yang mereka miliki. LKM yang dimaksud dapat
membentuk Baitul Maal wat Tamwil (BMT), dan Koperasi Simpan Pinjam. Selain
membentuk LKM di tingkat cabang, JSM secara bersama juga didorong untuk
mendirikan suatu Usaha Unggulan Jama’ah (UUJ) sebagai kegiatan usaha bersama
padasektor riildalam bidang produksi atau distribusi dengan mengutamakan
peningkatan pengelolaan sumber daya lokal untuk memanfaatkan peluang yang terb
uka.Wujud dariUUJ dapat berupa Perseroan Terbatas, CV, dan lainnya.

b. Mengembangkan organisasi sekunder dan badanbadan usaha pendukung tingkat
daerah dan wilayah. Untuk memperkuat amal usaha di bidang ekonomi pada tingkat
ranting dan cabang, maka pada tingkat daerah dan wilayah ditumbuhkan dan
dikembangkan badan-badan usaha sekunder yang dapat berwujud organisasi
sekunder koperasi, Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) dan Lembaga
PengembanganSwadaya Masyarakat (LPSM).

c. Mengembangkan infrastruktur ekonomi, lembaga, dan instrumen pendukung di


tingkat pusat. Majelis ekonomi di tingkat pusat bertugas menumbuhkan infrastruktur
ekonomi Muhammadiyah dalam rangka mendukung berbagai kegiatan usaha
ekonomi yang dilancarkan sejak dari tingkat ranting sampai tingkat wilayah.

Anda mungkin juga menyukai