Dosen Pengampu :
Hasbullah, M.Pdi
Disusun Oleh :
Ela Desi Astuti (2020205201014)
Verdianto (2020205201052)
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikanrahmat taufik dan hidayah-Nya sehingga makalah ini
selesai tepat pada waktunya. Penulisanmakalah yang berjudul
“Muhammadiyah Sebagai Gerakan ekonomi”, bertujuan untuk
mengetahui gerakMuhammadiyah dalam bidang ekonomi Penulis
menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,
itudikarenakan kemampuan penulis yang terbatas. Namun berkat
dorongan dan bimbingan dariberbagai pihak, akhirnya pembuatan
makalah ini tepat pada waktunya. Penulis berharapdalam penulisan
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi
parapembaca pada umumnya serta semoga dapat menjadi bahan
pertimbangan untukmengembangkan atau meningkatkan prestasi di
masa yang akan datang
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Dengan pembuatan makalah ini semoga bagi orang yang belum tahu
apamuhammadiyah menjadi tahu apa itu muhammadiyah dengan
gerakan dakwahnyadalam berbagai bidang,khususnya dalam bidang
ekonomi
a. Ayat 1 menyebutkan:“Untuk mencapai maksud dan tujuannya,Muhammadiyah
melaksanakan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar dan Tajdid yang diwujudkan dalam
usaha di segala bidang kehidupan”.
program, dan kegiatan yang macam dan penyelenggaraannya diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga”.
Kegiatan bisnis bagi Muhammadiyah merupakan bagian yang amat penting untuk
memperlancar gerakan Muhammadiyah mencapai tujuannya. Di samping itu, gerakan
ekonomi Muhammadiyah akan berdampak pada pemberdayaan ekonomi warganya,
dengan upaya menciptakan lapangan kerja dan mengatasi problem pengangguran yang
semakin besar. Kegiatan amal usaha Muhammadiyah yang paling menonjol adalah di
bidang pendidikan dan Kesehatan yang pada dasarnya telah berkembang menjadi pusat
bisnis, karena dalam pengembangan badan amal usaha itu terjadi transaksi jual beli
barang dan jasa yang diperlukan oleh badan amal usaha tersebut. Oleh sebab itu,
Muhammadiyah perlu memikirkan secara profesional Gerakan ekonominya sehingga
menjadi pusat gerakan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Setidaknya ada tiga pendekatan yang dapat ditempuh oleh Muhammadiyah dalam
upaya memberdayakan ekonomi masyarakat yaitu :
2. Pendekatan fungsional dengan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
mengelola dan mengalokasikan secara efisien dan produktif sumber daya yang dapat
dihimpun.
c. Tidak selektif dalam menerima anggota atau mereka yang bekerja di amal usaha
dan usaha kurang pembinaan
d. Kurang atau tidak memiliki militansi yang tinggi, berkiprah apa adanya, dan
berbuat sendiri-sendiri atau sibuk sendiri tanpa terkait dengan kepentingan
Muhammadiyah
e. Lebih tertarik pada urusan politik dan hal-hal yang bersifat mobilitas diri serta
tidak peduli pada kepentingan dakwah dan menggerakkan Muhammadiyah
Beberapa bidang kegiatan usaha yang perlu menjadi fokus perhatian gerakan
ekonomi Muhammadiyah untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, antara lain:
a. Lembaga keuanganyang dapat berputar di antara badan amal usaha Muhammad
iyah ini tentulah sudah amat besar. Sebagai indikatornya, antara lain adalah
pengadaan obat untuk Rumah sakit milik Muhammadiyah di Jakarta, demikian
pula pemasukan uang SPP salah satu Universitas Muhammadiyah. Di mana
lembaga keuangan ini diharapkan bisa mengambil bentuk perbankan pada
umumnya atau lembaga keuangan lebih khusus untuk keperluan internal dan
pembiayaan serta pengembangan usaha
b. Sektor industri yang perlu segera dikembangkan adalah industri yang menunjang
pengadaan barang atau perlengkapan yang diperlukan secara rutin oleh badan
amal usaha Muhammadiyah, seperti industri obat-obatan, industri kertas, dan
lain-lain.
c. Trading usaha ini dapat dilakukan dalam skala yang besar, di mana basis penunja
ngnya sudah ada pada unitunit usaha kecil, kemudian dikelola secara modern
menggunakan teknologi canggih. Trading ini dapat dilakukan melalui kerja sama
dengan berbagai pihak.
b. Mengembangkan organisasi sekunder dan badanbadan usaha pendukung tingkat
daerah dan wilayah. Untuk memperkuat amal usaha di bidang ekonomi pada tingkat
ranting dan cabang, maka pada tingkat daerah dan wilayah ditumbuhkan dan
dikembangkan badan-badan usaha sekunder yang dapat berwujud organisasi
sekunder koperasi, Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) dan Lembaga
PengembanganSwadaya Masyarakat (LPSM).