Febriyanto1
1*
Universitas Muhammadiyah Metro, Lampung, Indonesia
E-mail: febriyanto0223027901@gmail.com 1*
ABSTRAK
Muhammadiyah telah memiliki amal usaha dengan jumlah cukup banyak dan tentu menjadi bagian
penting. Gerakan Muhammadiyah mencakup bidang Pendidikan, Kesehatan, Sosial dan Ekonomi
telah menjadi rujukan bagi sebuah program pembangunan. Peran Muhammadiyah dalam gerakan
ekonomi melalui amal usaha dengan mengoptimalkan faktor-faktor produksi yang dimiliki
persyarikatan, yaitu peningkatan kualitas Sumber Daya Manusianya, mengembangkan jiwa
enterpreneur warga Muhammadiyah dan meningkatkan produktivitas aset. Beberapa faktor yang
menjadi program strategis agar setiap amal usaha menjadi bagian gerakan bidang ekonomi sesuai
salah satu pilar utama gerakan Muhammadiyah yang telah ditetapkan pada muktamar Makasar.
Program yang perlu dijadikan sebagai faktor penggerak adalah optimalisasi kekuatan bidang ekonomi
berbasis warga Muhammadiyah, memaksimalkan potensi Sunber Daya Manusia yang menjadi modal
penggerak, memajukan dan mengoptimalkan diversifikasi gerakan ekonomi dalam aktifitas amal
usaha, membentuk konsep gerakan ekonomi amal usaha dengan mengembangkan amal usaha milik
Muhammadiyah yang mempresentasikan kekuatan ekonomi organisasi. Mengoptimalkan peran
koperasi bagi anggota Muhammadiyah dan memberdayakan warga Muhammadiyah di bidang
kegiatan ekonomi dengan mengembangkan usaha-usaha milik anggota Muhammadiyah sebagai
bentuk optimalisasi gerakan ekonomi dalam amal usaha.
PENDAHULUAN
Muhammadiyah dalam gerakannya tetap menyeimbangkan kegiatan ekonomi, memberi teladan
dengan menjalankan bisnis sekaligus berdakwah. Muhammadiyah selalu membawa prinsip amar
ma’ruf nahi munkar. Namun disisi lain ia tidak terlepas dari sektor kegiatan ekonomi sebagai
penompang kokohnya dakwah. Sumber utama kekuatan ekonomi Muhammadiyah yaitu simpatisme
anggota dari setiap individunya. Pendiri Muhammadiyah dalam menggerakkan organisasi
persyaraikatan telah memberi teladan dengan menjalankan bisnis sekaligus berdakwah. Dimulai dari
kelahirannya, Muhammadiyah telah menetapkan visinya dalam dakwah dengan prinsip amar ma’ruf
nahi munkar untuk menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujudnya
masyarakat Islam yang diridhai Allah SWT (masyarakat utama yang sejahtera lahir dan batin).
Kesejahteraan masyarakat tidak terlepas dalam kaitanya dengan kondisi ekonomi. Salah satu
pilar utama gerakan Muhammadiyah yang telah ditetapkan pada Muktamar Makasar (2015) adalah
bidang ekonomi. Oleh karena itu kegiatan bidang ekonomi adalah program strategis, dan sudah
selayaknya untuk terus memaksimalkan peran Majelis bidang ekonomi atau membuat Badan Usaha
Milik Muhammadiyah (BUMM).
Muhammadiyah saat ini telah memiliki amal usaha dengan jumlah sedemikian banyak, tentu
menjadi bagian penting dari pembangunan bangsa. Gerakan Muhammadiyah yang mencakup dalam
bidang Pendidikan, Kesehatan, Sosial dan Ekonomi telah menjadi rujukan bagi sebuah program
pembangunan.
1
SNPPM (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2022
Spesial Issue Pra-Muktamar Muhammadiyah ke 48
E-ISSN 2962-8148 | P-ISSN 2962-2018
Universitas Muhammadiyah Metro
https://prosiding.ummetro.ac.id/index.php/snppm/issue/view/8
Program pembangunan tidak terlepas dari persoalan kemiskinan dan kesejahteraan. Kajian
persoalan tersebut tentu perlu membahas aktivitas dan gerakan ekonomi sebagai salah satu ukuran
tingkat pertumbuhan atau pembangunan suatu masyarakat. Gerakan ekonomi yang dimaksud
bukanlah idiologisasi ekonomi, namun gerakan yang mengusahakan terwujudnya kesejahteraan
masyarakat melalui pengembangan potensi ekonomi yang ada, sehingga mampu menyelesaikan
persoalan yang dihadapi. Keterlibatan dan kerjasama warga menjadi faktor utama dalam mewujudkan
keberhasilan gerakan tersebut. Gerakan ekonomi sangat identik dengan konsep Community Based
Economic Development (CBED).
Instrumen perkembangan dan pertumbuhan ekonomi sebuah komunitas mencakup; investasi,
industri, teknologi informasi, dan individual consumers. Instrumen tersebut merupakan faktor yang
memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan perekonomian. Pembangunan ekonomi masyarakat
dipandang searah dengan peningkatan pertumbuhan pekerjaan, pendapatan dan aktivitas bisnis.
Pengembangan ekonomi berbasis komunitas dipandang sebagai mitra kerja bersama untuk
mempromosikan kepentingan ekspansi ekonomi bersama. Aktifitas bisnis lebih cenderung pada
kemitraan dengan bekerja sama melalui komunitas atau institusi agar dapat berkembang dan mampu
bersaing di lingkup pasar yang lebih besar. Mereka menjalankan aktifitas bisnis dibawah payung dan
tujuan yang sama untuk menciptakan stabilitas, kemandirian, keberlanjutan, kesetaraan dan
menciptakan kualitas hidup yang memadai. Sesuai dengan tujuan pengembangan ekonomi
masyarakat, yaitu; meningkatkan solidaritas komunitas, keadilan distribusi dan meningkatkan kualitas
hidup. Lembaga - lembaga ekonomi harus diorganisir untuk mempromosikan kerjasama daripada
kompetisi (yaitu, harus menggabungkan pembangunan sosial dengan pembangunan ekonomi).
(Hakim : 2022)
PEMBAHASAN
Muhammadiyah dalam merencanakan, pengembangan dan pendirian Amal Usaha
Muhammadiyah (AUM) terkait menumbuhkan praktek bisnis, di bawah wewenang Majelis Ekonomi
dan Kewirausahaan (MEK). Muhammadiyah telah memiliki sumber daya yang potensial, semestinya
tidak hanya bergerak dibidang pendidikan dan social keagamaan saja, tapi juga dalam bidang bisnis
(Setyawan, 2013).
Muhammadiyah adalah bagian besar dari negara yang memiliki potensi kuat untuk terus terlibat
dalam proses kemajauan bangsa. Muhammadiyah mempunyai syarat yang kuat bagi tersedianya
instrumen pertumbuhan. Sektor finansial, Muhammadiyah memiliki cash flow/dan aset yang luar
biasa besar. Sumber daya finansial dan aset ini dapat dikonsolidasikan, diintegrasikan dengan sumber
daya lain, seperti Perguruan Tinggi, Baitut Tamwil Muhammadiyah atau BPRS milik Muhammadiyah
untuk penciptaan, peningkatan, dan pengembangan industri dan teknologi informasi. Sumber daya
anggota, kader, dan simpatisannya yang ada merupakan individual consumers sebagai market table-
nya.
Melalui potensi ekonomi yang dimiliki, Muhammadiyah diharapkan terus menggerakkan
aktivitas amal usaha dan organisasinya melalui pengembangan dan menumbuhkan investasi,
pembangunan industri sebagai penunjang amal usaha di bidang pendidikan maupun kesehatan, serta
membangun sistem ekonomi jamaah sebagai bentuk konsolidasi warga, anggota, kader, dan
simpatisan Muhammadiyah. Upaya ini harus menjadi program atau rencana aktivitas gerakan
ekonomi Muhammadiyah dalam melangkah pada tahap abad kedua. Jika rencana tersebut dapat
terwujud dan dilaksanakan oleh Muhammadiyah melalui warga, anggota, kader, dan simpatisan,
maka Muhammadiyah akan kembali menjadi kekuatan civil society sebagaimana masa awal
perkembangannya yang didukung kelas menengah pengusaha dan kekuatan ekonomi organisasi.
Menurut Rahardjo, (2000), Muhammadiyah tidak hanya mengimbau tanggung jawab sosial amal
usaha untuk bisa membiayai dakwah dan amal organisasi dalam rangka memberikan pelayanan sosial
kepada umat, namun Muhammadiyah perlu memaksimalkan pembinaan ekonomi kepada anggotanya.
Muhammadiyah sebagai gerakan organisasi keagamaan dalam ruang dakwah untuk
menegakkan amar ma’ruf nahi munkar, namun di sisi lain tidak lepas dari sektor pembangunan
ekonomi sebagai penopang kekuatan dakwah. Jika pada masa awal didukung oleh kelas menengah
pengusaha, pada abad keduanya gerakan Muhammadiyah bukan saja didukung kelas menengah
2
SNPPM (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2022
Spesial Issue Pra-Muktamar Muhammadiyah ke 48
E-ISSN 2962-8148 | P-ISSN 2962-2018
Universitas Muhammadiyah Metro
https://prosiding.ummetro.ac.id/index.php/snppm/issue/view/8
pengusaha secara personal, tapi juga ditopang lembaga atau amal usaha dalam bidang ekonomi,
seperti industri keuangan, industri pangan dan pertanian, serta industri transportasi dan otomotif yang
didukung oleh teknologi made in Indonesia.
Muhammadiyah sebagai Gerakan Ekonomi harus bisa mengoptimalkan faktor-faktor produksi
yang dimiliki persyarikatan, antara lain melalui peningkatan kualitas Sumber Daya Manusianya,
mengembangkan jiwa enterpreneur warga Muhammadiyah sekaligus meningkatkan produktivitas
aset. (Wahyuddin : 2010). Faktor pendukung dalam memajukan gerakan ekonomi Muhammadiyah
dianataranya adalah:
3
SNPPM (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2022
Spesial Issue Pra-Muktamar Muhammadiyah ke 48
E-ISSN 2962-8148 | P-ISSN 2962-2018
Universitas Muhammadiyah Metro
https://prosiding.ummetro.ac.id/index.php/snppm/issue/view/8
memiliki konsep dan teori yang dikembangkan dapat menjadi sebuah kekuatan bagi persyarikatan
sekaligus dapat menjadi sebuah ancaman.
Majunya suatu pergerakan memerlukan dukungan dari orang-orang yang berpikiran maju dan
berakhlak yang tinggi, juga memerlukan dukungan material. Sunber daya manusia yang menjadi
modal penggerak, Muhammadiyah memerlukan konsep rasional, produktif dan implementatif.
4
SNPPM (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2022
Spesial Issue Pra-Muktamar Muhammadiyah ke 48
E-ISSN 2962-8148 | P-ISSN 2962-2018
Universitas Muhammadiyah Metro
https://prosiding.ummetro.ac.id/index.php/snppm/issue/view/8
KESIMPULAN
Peran Muhammadiyah dalam gerakan ekonomi melalui amal usaha dengan mengoptimalkan
faktor-faktor produksi yang dimiliki persyarikatan, yaitu peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusianya, mengembangkan jiwa enterpreneur warga Muhammadiyah sekaligus meningkatkan
produktivitas aset. Selain hal tersebut, beberapa hal yang menjadi program strategis amal usaha
sebagai gerakan bidang ekonomi sesuai salah satu pilar utama gerakan Muhammadiyah yang telah
ditetapkan pada muktamar Makasar adalah optimalisasi kekuatan bidang ekonomi berbasis warga
Muhammadiyah, memaksimalkan potensi Sunber Daya Manusia yang menjadi modal penggerak,
memajukan diversifikasi gerakan ekonomi dalam amal usaha, membentuk konsep gerakan ekonomi
amal usaha Muhammadiyah dengan mengembangkan amal usaha milik Muhammadiyah yang
mempresentasikan kekuatan ekonomi organisasi Muhammadiyah. Mengembangkan wadah koperasi
bagi anggota Muhammadiyah dan memberdayakan warga Muhammadiyah di bidang ekonomi dengan
mengembangkan usaha-usaha milik anggota Muhammadiyah.
DAFTAR PUSTAKA
5
SNPPM (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2022
Spesial Issue Pra-Muktamar Muhammadiyah ke 48
E-ISSN 2962-8148 | P-ISSN 2962-2018
Universitas Muhammadiyah Metro
https://prosiding.ummetro.ac.id/index.php/snppm/issue/view/8
Hakim, I., & Muslikhati, M. (2022). Model Gerakan Ekonomi Muhammadiyah Pasca Muktamar ke
47. Jurnal Sinar Manajemen, 9(2), 325-334.
Rahardjo, D. (2000). Format dan Strategi Pengembangan Ekonomi Muhammadiyah dalam melenium
ke tiga. In Meretas jalan baru ekonomi Muhammadiyah (pp. 117–135). Tiara Wacana.
Setyawan, D. (2013). Analisis Hubungan Ijtihad Dan Tajdid Pemikiran Ekonomi Terhadap
perkembangan Usaha (Studi kasus Pada Amal Usaha Organisasi Masyarakat
Muhammadiyah). Jurnal EKONOMI ISLAM, 2(1), 105–134