Anda di halaman 1dari 92

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
No. 325/Pdt.G/2017/PN.Sby

ne
ng
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”
Pengadilan Negeri Surabaya yang memeriksa dan mengadili perkara
perdata pada peradilan tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut

do
gu
dalam perkara antara :

In
A
1. EVELYN SOPUTRA, bertempat tinggal di Galaxi Bumi Permai E 4/18, RT.3,
RW.09, Kel. Medokan Semampir, Kec. Sukolilo, Kota Surabaya,
ah

lik
Pekerjaan : Ibu rumah tangga, selanjutnya di sebut sebagai
……………………………………….…………….PENGGUGAT I ;
2. TOMMY HAN, bertempat tinggal di Galaxi Bumi Permai E 4/18, RT.3, RW.09,
am

ub
Kel. Medokan Semampir, Kec. Sukolilo, Kota Surabaya,
Pekerjaan : Wiraswasta, selanjutnya disebut sebagai
ep
……………………………………………………PENGGUGAT II ;
k

Keduanya Dalam hal ini wakili oleh kuasanya bernama Ir. EDUARD RUDY, SH.
ah

OKTAVIANTO PRASONGKO, SH. SOEGENG HARI


R

si
KARTONO, SH. Dkk Para Advokat / Penasihat Hukum dan
Konsultan Surabaya, berkantor di “ BEJANA LAW OFFICE”

ne
ng

Jalan Tunggrono No. 9 Surabaya, berdasarkan Surat Kuasa


Khusus tertanggal 10 April 2017, dan 1.BUDI HERIYANTO, SH,

do
gu

2. I NYOMAN YUDA SUBASTIYAN, SH., 3. YUDI SUBEKTI,


SH., 4. MOEJI OETOMO, SH5. MUCH. CHARIR ROSYIDIN,
In
SH., 6. DENDY S. ABDI NUSA, SH., Msi., 7. OTTOK
A

KRISTANTO, SH., 8. O’)D CHRISWORO, SH.MH., 9. JAMAL


ABDUL NASIR, SH., 10. ONNY FARID PRIMBADA, SH.,
ah

lik

kesemuannya Advokat/Konsultan Hukum pada Kantor Hukum “


OTTOK KRISTANTO, SH. & PARTNERS” yang beralamat di
m

ub

Jalan Pulo Wonokromo No. 296 Surabaya, berdasarkan Surat


Kuasa Khusus tanggal 2 Agustus 2017, selanjutnya disebut
ka

sebagai ……………………………………..PARA PENGGUGAT;


ep

MELAWAN
ah

1. Dr. AUCKY HINTING, beralamat di Jalan WR. Supratman No. 59, Kec. Tegalsari,
R

Kota Surabaya, pekerjaan Dokter Andrologi, Dalam hal ini


es

memberikan kuasa kepada 1. ANTON DARMAWA, SH., 2.


M

ng

ENING SUWANDARI, SH.MH., 3. DEVI AYU PERMATA SARI,


on

Hal. 1 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
SH., Advokat yang tergabung pada “ Ening & Patners” Law

si
Office berkantor di Panji makmur C-32 Jl. Raya Panjang Jiwo
No. 46-48 Surabaya, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal

ne
ng
18 Mei 2017, yang selanjutnya disebut sebagai
…………………………..…………………………..TERGUGAT I;
2. PIMPINAN FERINA CLINIC, Jalan Irian Barat No. 7-11, Kec. Gubeng, Kota

do
gu Surabaya, Dalam hal ini memberikan kuasa kepada 1. ANTON
DARMAWA, SH., 2. ENING SUWANDARI, SH.MH., 3. DEVI

In
A
AYU PERMATA SARI, SH., Advokat yang tergabung pada “
Ening & Patners” Law Office berkantor di Panji makmur C-32 Jl.
ah

lik
Raya Panjang Jiwo No. 46-48 Surabaya, berdasarkan Surat
Kuasa Khusus tanggal 18 Mei 2017, yang selanjutnya disebut
sebagai ………………………………….……….. TERGUGAT II ;
am

ub
3. DIREKTUR RUMAH SAKIT SILOAM HOSPITALS SURABAYA, Jalan Raya
Gubeng No. 70, Kec. Gubeng, Kota Surabaya, yang dalam hal
ep
ini diwakili oleh : dr. GRACE FRELITA INDRADJAJA, MM dan
k

DR. dr. ANDRY, MM., MH.Kes. Dalam hal ini memberikan


ah

kuasa kepada 1. ANTON DARMAWA, SH., 2. ENING


R

si
SUWANDARI, SH.MH., 3. DEVI AYU PERMATA SARI, SH.,
Advokat yang tergabung pada “ Ening & Patners” Law Office

ne
ng

berkantor di Panji makmur C-32 Jl. Raya Panjang Jiwo No. 46-
48 Surabaya, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 16 Juni

do
gu

2017, yang selanjutnya disebut sebagai …… TERGUGAT III ;


4. KETUA DEWAN KODE ETIK IKATAN DOKTER INDONESIA (IDI) KOTA
In
SURABAYA, Jalan Prof DR. Moetopo No. 117, Kec. Gubeng,
A

Kota Surabaya, Dalam hal ini memberikan Kuasa kepada 1.


Dr. H. MOH. MA’RUF , SH.MH., 2. RAMADHANI, SH., 3.
ah

lik

SUTIKNO, SH., Para Advokat dan Para Konsultan Hukum pada


kantor “ Ma’ruf Syah & Partners ((MSP) LAW Firm, yang
m

ub

beralamat di Jalan Gayungsari Barat IVC/10 Surabaya,


berdasarkan Surat kuasa Khusus tertanggal 24 Juli 2017,
ka

selanjutnya disebut sebagai …………..…TURUT TERGUGAT I;


ep

5. KEPALA DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA, Jalan Raya


ah

Jemur Sari No. 197 Kec. Wonocolo, Kota Surabaya, Dalam hal
R

ini memberikan kuasa kepada 1. IRA TURSILOWATI, SH.MH.,


es

2. drg. BISUKMA KURNIAWATI, M.Kes., 3. IGNATIUS


M

ng

HOTLAN H., SH., 4. HARIYANTO, S.KM.M.Si., 5. AHMAD


on

Hal. 2 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
RIZAL SAIFUDIDDIN, SH., 6. DJOENEDIE DODIEK S., SH., 7.

si
MUHAMMAD, SH., 8. BAGUS TIRTA PRAWITA, SH., 9.
RERRY SETIANINGTIYASWATI, SH., 10. MOHAMMAD FAJAR

ne
ng
FANANI, SH., 11. VIVID YUNI TRININGSIH, SH., 12. R. ASEP
SANNA SUMANILAGA, SH., 13. RATIH PUSPITORINI,
SH.M.Kn., 14. VITRIA FARISH MAYASARI, SH., M.Kn.,

do
gu Domisili di Kantor Pada bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota
Surabaya, Gedung Balai Kota Surabaya, Jalan Taman Surya

In
A
No. 1 Surabaya, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 19
Mei 2017, selanjutnya disebut sebagai TURUT TERGUGAT II ;
ah

lik
Pengadilan Negeri tersebut ;
Setelah membaca Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Surabaya
No. 325/Pdt.G/2017/PN.Sby. tertanggal 4 Mei 2017 tentang penunjukkan Majelis
am

ub
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara perdata gugatan tersebut ;
Setelah membaca Surat Gugatan Penggugat tertanggal April 2017 dan
ep
surat-surat lain yang berkenaan dengan surat gugatan tersebut ;
k

Setelah membaca Surat Penetapan Hakim Ketua Majelis No. 325/Pen.


ah

Pdt.G/2017/PN.Sby. tertanggal 9 Mei 2017 tentang Penetapan Hari Sidang untuk


R

si
memeriksa perkara ini ;
Setelah mendengar keterangan dari pihak-pihak yang berperkara dan

ne
ng

memperhatikan surat-surat bukti dan saksi-saksi yang diajukan oleh kedua belah
pihak di persidangan ;

do
gu

Setelah memperhatikan pula segala sesuatu yang terjadi dalam


pemeriksaan persidangan perkara ini ;
In
TENTANG DUDUKNYA PERKARA
A

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal


10 April 2017 yang diterima dan didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
ah

lik

Surabaya pada tanggal 02 Mei 2017 No. 325/Pdt.G/2017/PN.Sby. telah


mengemukakan hal-hal sebagai berikut :
m

ub

1. Bahwa pada bulan Maret 2015 bertempat di Tergugat III yaitu di Rumah Sakit
Siloam Hospitals Surabaya di Jalan Raya Gubeng No.70 Surabaya, telah
ka

teijadi suatu pertemuan antara Para Penggugat dan Tergugat I, dimana Para
ep

Penggugat berkonsultasi dengan Tergugat I guna untuk mendapatkan anak


ah

berjenis kelamin laki-laki.


R

2. Bahwa pada pertemuan tersebut Tergugat I memberikan penjelasan panjang


es

lebar tentang pemilihan bayi berjenis kelamin laki-laki dari segi medis sesuai
M

ng

dengan bidang keilmuannya dan memberikan janji-janji manis serta


on

Hal. 3 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memberikan kepastian bahwa apabila mengikuti program dari Tergugat I

si
maka Penggugat I dijamin bisa mempunyai bayi berjenis kelamin laki-laki dan
untuk meyakinkan Para Penggugat (suami istri), maka Tergugat I

ne
ng
memberikan garansi keberhasilan memiliki bayi berjenis kelamin laki-laki.
3. Bahwa pada saat itu Para Penggugat juga sudah menerangkan kepada
Tergugat I bahwasanya Penggugat sudah mempunyai anak berjenis kelamin

do
gu perempuan yang lahir dengan proses persalinan secara normal dan terlahir
dengan kondisi sehat. Akan tetapi Tergugat I tetap meyakinkan kepada Para

In
A
Penggugat kalau bisa mendapatkan keturunan anak berjenis kelamin laki-laki
dengan mengikuti program dari Tergugat I tersebut sehingga rasa percaya
ah

lik
diri dan janji- janji manis yang diberikan oleh Tergugat I semakin membuat
Para Penggugat percaya dan tertarik untuk mengikuti program tersebut.
4. Bahwa kemudian terjadi kata sepakat (kesepakatan) secara lisan antara Para
am

ub
Penggugat dengan Tergugat I dan saling mengikatkan diri, yang pada
akhirnya Para Penggugat mengikuti program bayi tabung untuk pemilihan
ep
jenis kelamin laki-laki yang ditawarkan oleh Tergugat I demi untuk
k

mendapatkan anak berjenis kelamin laki-laki. Lebih lanjut prosesnya berjalan


ah

dengan
R

si
5. cepat dan persyaratannya tidak terlalu ribet yaitu hanya menyerahkan Kartu
Tanda Penduduk (KTP) dan surat pernyataan sebagai suami istri dan

ne
ng

selanjutnya Para Penggugat memberikan pernyataan untuk secara suka rela


mengikuti prosedur Preimplantation Genetic Screening (PGS). PGS

do
gu

merupakan pemeriksaan perlengkapan program bayi tabung atau In-Vitru


Fertilization (IVF) untuk mendeteksi embrio dengan kromosom yang
In
berlebihan atau kekurangan (aneuploidi). PGS ini dapat membantu
A

menyeleksi embrio dengan kromosom normal untuk ditransfer kembali ke


dalam rahim.
ah

lik

6. Bahwa setelah terjadi kata sepakat (kesepakatan) secara lisan dan saling
mengikatkan diri maka hubungan hukum antara Para Penggugat dengan
m

ub

Tergugat I melahirkan perikatan karena obyek dari perikatan adalah prestasi.


Ada 3 (tiga) penggolongan prestasi sebagaimana ditentukan dalam Pasal
ka

1234 KUHPerdata yang dapat dikutip :


ep

“Tiap-tiap perikatan adalah untuk memberikan sesuatu, untuk berbuat


ah

sesuatu atau untuk tidak berbuat sesuatu ”


R

7. Bahwa Kesepakatan antara Para Penggugat dengan Tergugat I telah


es

memenuhi ketentuan Pasal 1320 KUHPerdata, yang berbunyi:


M

ng

“Untuk sahnya suatu perikatan (perjanjian) diperlukan 4 syarat, yaitu :


on

Hal. 4 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- sepakat mereka yang mengikatkan diri;

si
- kecakapan untuk membuat suatu perikatan ;
- mengenai hal tertentu ;

ne
ng
- sesuai sebab yang halal
dan oleh karenanya berlaku sebagai undang-undang yang harus ditaati oleh
Para Penggugat dan Tergugat I sesuai dengan Pasal 1338 KUHPerdata.

do
gu
8. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1320 KUHPerdata tersebut, antara Para
Penggugat dengan Tergugat I telah sepakat bahwasanya Para Penggugat

In
A
setuju, sepakat dan mengikatkan diri untuk mengikuti program bayi tabung
untuk pemilihan jenis kelamin laki-laki sebagaimana yang sudah dijelaskan
ah

lik
dan dijanjikan oleh Tergugat I.
Oleh karenanya kesepakatan tersebut yaitu kesepakatan antara Para
Penggugat dengan Tergugat 1 adalah sah dan mengikat bagi para pihak dan
am

ub
wajib ditaati.
9. Bahwa berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut diatas maka Tergugat I
ep
telah mengerti dan memahami serta menyadari betul akan konsekuensi yang
k

akan dihadapi dengan segala resikonva. sesuai dengan kesepakatan yang


ah

telah disepakati oleh kedua belah pihak.


R

si
10. Bahwa surat pernyataan tersebut juga berisi tentang pengertian kalau sel
manusia normal memiliki 46 (empat puluh enam) kromosom atau 23 (dua

ne
ng

puluh tiga) pasang kromosom. Embrio menerima 23 (dua puluh tiga)


kromosom dari sperma dan 23 (dua puluh tiga) kromosom dari sel telur.

do
gu

Untuk 22 (dua puluh dua) pasang kromosom, akan menentukan jenis kelamin
anak. Sel telur hanya memiliki kromosom “X” dan sperma memiliki kromosom
“X” atau “Y”. Seorang laki-laki akan memiliki “X” dan “Y” kromosom,
In
A

sedangkan wanita memiliki dua kromosom “X”. Jika sel telur atau sperma
kekurangan atau kelebihan kromosom, maka embrio yang dihasilkan akan
ah

lik

memiliki kromosom aneuploidi.


11. Bahwa untuk prosedur PGS, proses biopsi akan dilakukan saat embrio
m

ub

berumur 3 (tiga) hari 6-8 (enam sampai delapan) sel. Embrio akan diberi
celah sedikit dan diambil 1 (satu) atau 2 (dua) sel, dengan bantuan laser dan
ka

jarum biopsi d i bawah mikroskop. Perkembangan sel ini tidak mempengaruhi


ep

perkembangan embrio, sedangkan embrio yang sudah di biopsi dikultur


ah

kembali dan sel hasil biopsi diperiksa menggunakan metode Fluerescence In


R

Situ Hybridization (FISH).


es

12. Bahwa setelah memastikan mengikuti program bayi tabung untuk pemilihan
M

ng

jenis kelamin laki- laki, pada tanggal 8 Desember 2015, Para Penggugat
on

Hal. 5 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
langsung disodori biaya program bayi tabung untuk pemilihan jenis kelamin

si
laki-laki sebesar Rp. 47.680.000,- (empat puluh tujuh juta enam ratus delapan
puluh ribu rupiah). Dana ini dipergunakan untuk pemeriksaan USG dan

ne
ng
laboratorium sebesar Rp. 1.760.000,- (satu juta tujuh ratus enam puluh ribu
rupiah), konsultasi Rp.- (tiga ratus ribu rupiah), obat-obatan dan suntik Rp.
13.620.000,- (tiga belas juta enam ratus dua puluh ribu rupiah), OPU, ICSI,

do
gu Kultur, ET sebesar Rp. 19.000.000,- (sembilan belas juta rupiah) dan
PGS/PGD sebesar Rp. 13.000.000,- (tiga belas juta rupiah). Perincian

In
A
pengeluaran ini ditandatangai oleh Tergugat I, secara langsung. Selain itu
kami juga diminta tandatangan misdiagnosa sebanyak 15% (lima belas
ah

lik
persen).
13. Bahwa pada kuitansi pembayaran pada tanggal 27 Nopember 2015 sejumlah
Rp,13.000.000,- (tiga belas juta rupiah) disitu jelas keterangannya
am

ub
menyebutkan untuk pembayaran PGD XY atau dengan kata lain untuk
pembayaran penentuan jenis kelamin laki-laki.
ep
14. Bahwa dengan bujuk rayu dan ianii-ianii manis dari Tergugat 1, pada akhirnya
k

Para Penggugat tertarik untuk mengikuti kata-kata Tergugat I, dan hati Para
ah

Penggugat tergerak sehingga mentransfer sejumlah uang dengan total nilai


R

si
Rp. 47.680.000,- (empat puluh tujuh juta enam ratus delapan puluh ribu
rupiah) dengan cara beberapa kali transfer ke rekening atas nama Tergugat I.

ne
ng

15. Bahwa setelah pembayaran dilakukan oleh Para Penggugat, maka proses
program bayi tabung dijalankan oleh Tergugat I. Mulai persiapan sperma

do
gu

(swim-up test, washing swim up, density gradient centrifugation), kemudian


interaksi sperma-lendir serviks, antibodi antisperma, analisis sperma, dan
In
hormone, dengan kata lain semua proses telah dilalui dengan baik dan
A

dilakukan secara prosedur medis.


16. Bahwa pada tanggal 14 April 2016, Tergugat I bersama dengan rekannya
ah

lik

yaitu dokter Hendro Pramono, SpOG memberikan laporan proses


pelaksanaan bayi tabung untuk menentukan jenis kelamin laki-laki. Kedua
m

ub

dokter ini sudah menjadi tim dan telah melakukan proses stimulasi dengan
short protocol Gonal F 112,5 IU meningkatkan Gonal F/Pergoveris 150 IU dan
ka

cetrotide selama 9 (sembilan) hari, tainpak pertumbuhan 6 (enam) folikel


ep

pada kedua ovum, kemudian pengambilan sel telur (OPU) yang dilakukan
ah

pada tanggal 23 November 2015 dan diperoleh 5 (lima) oosit, dan dilakukan
R

ICSI pada 4 (empat) oosit.


es

17. Bahwa pada tanggal 28 November 2015 dilakukan preimplantation genetic


M

ng

screening atau diagnosis, dilanjutkan pada pengambilan satu embrio normal.


on

Hal. 6 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pada tanggal 08 Desember 2015 dinyatakan ada kehamilan. Saat hamil ini.

si
Para Penggugat terus diiming-imingi kalau bayi yang akan lahir nanti adalah
berjenis kelamin laki-laki.

ne
ng
18. Bahwa perkembangan janin yang masih berada dalam perut ini selalu
disampaikan oleh asisten Tergugat I, melalui BBM (ada bukti). Percakapan
yang dilakukan menegaskan kalau embrio vang ditanam adalah satu laki-laki

do
gu dari tiga yang ada, dengan begitu sudah ada keyakinan kalau bayi yang akan
dilahirkan berjenis kelamin laki-laki. Namun fakta berkata lain, setelah 5 (lima)

In
A
bulan diketahui kalau bayinya perempuan.
19. Bahwa atas insiden itu, Para Penggugat pernah mendatangi ruang praktek
ah

lik
Tergugat 1 yaitu tempat milik Tergugat TT, tetapi saat di datangi ke lokasi
baik Tergugat 1 maupun Tergugat 11 tidak merespon dengan baik bahkan
terkesan lepas tangan. Dan yang paling menyakitkan, mereka seolah-olah
am

ub
menghindari pasien. Hingga saat ini, mereka juga tidak pernah minta maaf
secara langsung.
ep
20. Bahwa tindakan Tergugat I yang telah dengan sengaja mengingkari janjinya
k

dan sengaja menghindar dari Para Penggugat sampai detik ini adalah
ah

merupakan tindakan Perbuatan Ingkar Janji (Wanprestasih sebagaimana


R

si
ditentukan dalam Pasal 1243 KUHPerdata vang dapat dikutip:
“Penggantian biaya, rugi dan bunga karena tidak dipenuhinya suatu perikatan

ne
ng

haruslah mulai diwajibkan apabila si berutang setelah dinyatakan lalai


memenuhi perikatannya tetap melalaikannya atau jika sesuatu yang harus

do
gu

diberikan atau dibuatnya hanya dapat diberikan atau dibuat dalam tenggan
waktu yang telah dilampaukannya ”
In
21. Bahwa padahal kondisi anak yang sudah dilahirkan melalui bayi tabung
A

bermasalah secara kesehatan. Dengan umur 6 (enam) bulan, anak Para


Penggugat sering keluar masuk rumah sakit untuk berobat. Ada
ah

lik

kecenderungan organ dalam anak mengalami kelainan. Para Penggugat


berharap ada tanggung jawab dari Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III
m

ub

serta meminta Ketua Dewan Kode Etik Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota
Surabaya untuk melakukan pengusutan.
ka

22. Bahwa lebih parah lagi pada bulan Juli 2016 melalui seseorang yang
ep

memperkenalkan dirinya bernama BENYAMIN vang mengaku suruhan dari


ah

Tergugat I, telah menyodorkan Surat Pernyataan memberikan uang kepada


R

Para Penggugat sebesar Rp. 100.000,000,- tanpa ada kejelasan uang


es

tersebut peruntukannya untuk apa.


M

ng

on

Hal. 7 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
23. Bahwa pada tanggal 21 Maret 2017 atas kesadaran dari Para Penggugat dan

si
tanpa ada paksaan dari pihak manapun kami mencabut surat pernyataan
yang disodorkan oleh orang suruhan Tergugat I. vang mengaku bernama

ne
ng
BENYAMIN dan juga kami telah mengembalikan uang sebesar Rp,
100.000,000,- tersebut dengan cara mentransfer ke rekening atas nama
Tergugat I.

do
gu
24. Bahwa alasan Para Penggugat juga menarik Tergugat II dan Tergugat III
seita Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II dalam perkara a quo dikarenakan

In
A
Tergugat T saat ini bekerja di FERTNA CLINIC, dimana kedudukan Tergugat
II selaku pemilik klinik/ atasan dan pimpinan tempat praktek Tergugat I
ah

lik
beipraktek saat ini, sedangkan Tergugat III adalah kepala/' Direktur Rumah
Sakit Siloam Hospitals Surabaya, dimana kedudukannya sebagai atasan dan
pimpinan Tergugat I untuk pertama kali bertemu dengan Para Penggugat dan
am

ub
tempat dilaksanakannya proses bayi tabung untuk pemilihan jenis kelamin
laki-laki seperti apa yang diperjanjikan oleh Tergugat 1, sehingga atas
ep
perbuatan melawan hukum Tergugat I tersebut Tergugat II dan Tergugat III
k

harus ikut bertanggungjawab sebagaimana ketentuan pasal 1367 KUH


ah

Perdata, yang berbunyi:


R

si
‘‘Seorang tidak saja bertanggungjawab untuk kerugian yang disebabkan
karena perbuatannya sendiri, tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan

ne
ng

karena perbuatan orang2 yang menjadi tanggungannya atau disebabkan


oleh barang2 yang berada di bawah pengawasannya ”

do
gu

25. Bahwa dengan terpenuhinya kriteria persyaratan tentang perbuatan ingkar


janji (wanprestasi) yang dilakukan oleh Tergugat I yang berupa tidak sesuai
In
dengan yang diperjanjikan sesuai dengan kesepakatan awal telah
A

mengakibatkan kemgian bagi Para Penggugat, maka Para Penggugat


memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Surabaya atau Yang Mulia
ah

lik

Majelis Hakim yang ditunjuk untuk menerima dan mengabulkan gugatan Para
Penggugat secara keseluruhan, dengan menyatakan Tergugat I telah
m

ub

melakukan perbuatan ingkar janji (wanprestasi) yang merugikan Para


Penggugat dan mewajibkan kepada Tergugat I untuk membayar kerugian
ka

berikut dendanya kepada Para Penggugat dengan rincian sebagai berikut:


ep

- Kerugian Materiil Para Penggugat sebesar kurang lebih Rp.


ah

3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah).


R

- Kerugian Imateriil sebesar Rp. 30.000.000.000,- (tiga puluh milyar rupiah).


es
M

- Denda dan bunga sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah).


ng

on

Hal. 8 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
26. Bahwa agar gugatan Para Penggugat tidak menjadi sia-sia belaka di

si
kemudian hari dan jaminan dipenuhinya isi putusan oleh Para Tergugat,
maka Para Penggugat sangat berkepentingan untuk memohon kepada

ne
ng
Bapak Ketua Pengadilan Negeri Surabaya atau Yang Mulia Majelis Hakim
Yang Ditunjuk, kiranya berkenan meletakkan sita jaminan (Conservatoir
Beslag) atas seluruh barang tidak bergerak milik Tergugat 1 yaitu berupa

do
gu sebidang tanah berikut bangunan yang berada diatasnya yang terletak di
Jalan WR. Supratman No.59, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya dan

In
A
sebidang tanah berikut bangunan yang berada diatasnya yang terletak di
Jalan Irian Barat No.7-11, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya.
ah

lik
27. Bahwa oleh karena gugatan Para Penggugat didasarkan kepada bukti yang
otentik, maka Para Penggugat memohon kiranya putusan perkara aquo dapat
dijalankan terlebih dahulu walaupun ada upaya banding, kasasi atau verzet
am

ub
(Uitvoerbaa bij voorraad).
Berdasarkan uraian yang telah Para Penggugat kemukakan diatas, Para
ep
Penggugat memohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri Surabaya atau Yang
k

Mulia Majelis Hakim Yang Ditunjuk berkenan untuk memeriksa, mengadili dan
ah

memutuskan :
R

si
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan sah dan berharga semua alat bukti yang diajukan oleh Para

ne
ng

Penggugat dalam perkara ini;


3. Manyatakan secara hukum Tergugat i telah melakukan ingkar janji

do
gu

(Wanprestasi)kepada Para Penggugat;


4. Menghukum Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III secara tanggung renteng
In
untukmembayar ganti kerugian kepada Para Penggugat secara tunai dan
A

sekaligus dengan perincian kerugian sebagai berikut:


- Kerugian Materiil Para Penggugat sebesar kurang lebih Rp.
ah

lik

3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah);


- Kerugian Imateriii sebesar Rp. 30.000.000.000,- (tiga puluh milyar rupiah);
m

ub

- Denda dan bunga sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah);


5. Menyatakan Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II untuk segera memproses
ka

sidang kode etik dan memberikan sanksi tegas terhadap Tergugat I;


ep

6. Menyatakan Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II untuk segera mencabut


ah

ijin praktek yang dimiliki oleh Tergugat I apabila dinyatakan bersalah dalam
R

putusan sidang
es

7. kode etik;
M

ng

on

Hal. 9 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8. Menyatakan Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II untuk segera menutup

si
tempat praktek yang dimilik oleh Tergugat II apabila Tergugat i dinyatakan
bersalah dalam putusan sidang kode etik ;

ne
ng
9. Menyatakan sah dan berharga atas Sita Jaminan (Conservatuir Beslag) yang
telah diletakkan terhadap barang-barang tidak bergerak milik Para Tergugat
berupa sebidang tanah berikut bangunan yang berada diatasnya yang

do
gu terletak di Jalan WR. Supratman No.59, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya
dan sebidang tanah berikut bangunan yang berada diatasnya yang terletak di

In
A
Jalan Irian Barat No.7-11, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya ; Menyatakan
putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu (Uitvoerbaar bij voorraad)
ah

lik
walaupun ada upaya banding, kasasi atau verzet;
10. Menghukum Tergugat 1, Tergugat II dan Tergugat III untuk membayar
seluruh biaya perkara dan menghukum Turut Tergugat I dan Tergugat II
am

ub
untuk tunduk dan patuh pada putusan hakim aquo.
Atau
ep
Apabila Bapak Ketua Pengadilan Negeri Surabaya atau Yang Mulia Majelis
k

Hakim Yang Ditunjuk berpendapat lain, kami mohon putusan yang seadil-
ah

adilnya Ex aequo et bono).


R

si
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, untuk
pihak Para Penggugat telah datang menghadap kuasanya sebagaimana tersebut di

ne
ng

atas, sedang :
− Pihak Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III datang menghadap kuasanya 1.

do
gu

ENING SUWANDARI, SH.MH., 2. DEVI AYU PERMATA SARI, SH., Advokat


yang tergabung pada “ Ening & Patners” Law Office berkantor di Panji makmur
In
C-32 Jl. Raya Panjang Jiwo No. 46-48 Surabaya, berdasarkan Surat kuasa
A

khusus masing-masing tanggal 18 Mei 2017 dan tanggal 16 Juni 2017;


− Pihak Turut Tergugat I datang menghadap kuasanya yaitu 1. Dr. H. MOH.
ah

lik

MA’RUF , SH.MH., 2. RAMADHANI, SH., 3. SUTIKNO, SH., Para Advokat dan


Para Konsultan Hukum pada kantor “ Ma’ruf Syah & Partners ((MSP) LAW Firm,
m

ub

yang beralamat di Jalan Gayungsari Barat IVC/10 Surabaya, berdasarkan Surat


kuasa Khusus tertanggal 24 Juli 2017;
ka


ep

Turut Tergugat II datang menghadap kuasanya 1. IRA TURSILOWATI, SH.MH.,


2. drg. BISUKMA KURNIAWATI, M.Kes., 3. IGNATIUS HOTLAN H., SH., 4.
ah

HARIYANTO, S.KM.M.Si., 5. AHMAD RIZAL SAIFUDIDDIN, SH., 6.


R

DJOENEDIE DODIEK S., SH., 7. MUHAMMAD, SH., 8. BAGUS TIRTA


es
M

PRAWITA, SH., 9. RERRY SETIANINGTIYASWATI, SH., 10. MOHAMMAD


ng

FAJAR FANANI, SH., 11. VIVID YUNI TRININGSIH, SH., 12. R. ASEP SANNA
on

Hal. 10 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
SUMANILAGA, SH., 13. RATIH PUSPITORINI, SH.M.Kn., 14. VITRIA FARISH

si
MAYASARI, SH., M.Kn., Domisili di Kantor Pada bagian Hukum Sekretariat
Daerah Kota Surabaya, Gedung Balai Kota Surabaya, Jalan Taman Surya No. 1

ne
ng
Surabaya, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 19 Mei 2017;
Menimbang, bahwa pada kesempatan tersebut, Majelis Hakim telah
berusaha mendamaikan kedua belah pihak melalui Mediasi berdasarkan Peraturan

do
gu
Mahkamah Agung RI No. 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di
Pengadilan dengan menunjuk Hakim Pengadilan Negeri Surabaya : JAN

In
A
MANOPPO, SH, MH sebagai Mediator, akan tetapi berdasarkan laporan dari
Mediator tertanggal 18 Juli 2017 upaya perdamaian tersebut tidak berhasil dicapai /
ah

lik
gagal oleh kedua belah pihak yang berperkara. Oleh karena itu, pemeriksaan atas
perkara ini dilanjutkan dengan membacakan Surat Gugatan Penggugat
dipersidangan oleh Penggugat, yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat;
am

ub
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, pihak Tergugat I,
Tergugat II dan Tergugat III, Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II telah
ep
mengajukan Jawabannya masing-masing berbunyi sebagai berikut :
k

JAWABAN TERGUGAT I :
ah

si
DALAM POKOK PERKARA :
I. DALAM KONPENSI :

ne
ng

I.a. Berdasar Surat Pernyataan tanggal 27 Juli 2016 Penggugat I dan

do
gu

Penggugat II telah mengikatkan dirinya suatu janji tidak akan


mempermasalahkan lagi baik sekarang maupun dimasa yang akan datang
In
terhadap Tergugat I :
A

1. Bahwa Tergugat I menolak dan menyangkal seluruh dalilnya yang


ah

lik

dikemukakan oleh Para Penggugat pada gugatannya, kecuali dalil yang


nantinya terbukti kebenarannya berdasar alat bukti yang sah dan otentik di
m

ub

hadapan persidangan ini.


ka

2. Bahwa benar Tergugat I adalah dokter spesialis andrologi yang memberikan


ep

pelayanan kepada para pasiennya melputi layanan klinis, laboratorium


ah

andrologi hingga teknologi reproduksi berbantu. Sejak tahun 1990 hingga tahun
R

2016 berpraktek di Rumah Sakit Budi Mulia (yang berganti nama menjadi
es

Rumah Sakit Siloam Surabaya) di Klinik dan Laboratorium Fertilitas Siloam


M

ng

Hospitals yang beralamat di Jl. Raya Gubeng No. 70, dan sejak tanggal 29 Mei
on

Hal. 11 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2016 berpindah praktek di Rumah Sakit Ibu dan Anak “FERINA” (dahulu Klinik

R
Utama “FERINA”) Jl Irian Barat No. 7-11, Surabaya.

si
ne
ng
3. Bahwa dalam menjalankan fungsinya selaku androlog, Tergugat I bermitra
dengan laboratorium klinik, ahli kebidanan dan kandungan, dan ahli bedah
urologi.

do
gu
4. Bahwa benar Penggugat I dan Penggugat II yang dikenal oleh Tergugat I

In
A
selama ini adalah pasangan suami istri yang pernah mengikuti program hamil
bayi tabung diupayakan bayi laki laki. Akan tetapi menurut dalihnya Para
ah

lik
Penggugat, kelahiran anak perempuan yang dihasilkan dari mengikuti program
tersebut telah tidak sesuai dengan yang diinginkan yakni anak laki laki. Akibat
dari lahirnya anak perempuan, Para Penggugat mendalilkan Tergugat I telah
am

ub
ingkar janji (wanprestasi) sehingga menuntut tuntutan ganti kerugian materiil,
kerugian immateriil, kerugian denda dan kerugian bunga totalnya senilai Rp.
ep
33.100.000.000,-.
k
ah

5. Bahwa gugatan dalam perkara ini landasan berpikir Para Penggugat sangat
R

si
keliru dan terbalik balik. Para Penggugat tidak memahami bagaimanakah sifat
hubungan hukum, apa saja hak dan kewajiban dan bagaimanakah

ne
ng

pertanggungjawaban hukumnya yang terjadi antara Tergugat I selaku dokter


dan Para Penggugat selaku pasien. Hal yang tidak dimengerti oleh Para

do
gu

Penggugat adalah perjanjian yang terjadi antara dokter dan pasien merupakan
transaksi upaya (inspaningverbintenis) bukan transaksi hasil resultaat-
In
sverbintenis). Transaksi upaya isinya memberikan wewenang kepada dokter
A

melakukan kegiatan pelayanan kesehatan berdasar keahlian dan


ketrampilannya yang dimiliki yakni disebut Transaksi Terapeutik (Lihat Salim
ah

lik

HS dan Erlies Septiana Nurbani, “Perkembangan Hukum Kontrak Innominaat di


Indonesia”, Sinar Grafika). Berdasar landasan berpikir yang keliru dan terbalik
m

ub

balik, ditambah dengan ketidakpahaman dan ketidakmengertian mengenai teori


hukumnya namun dipaksakan oleh Para Penggugat salah satunya dengan cara
ka

menggugat dalam perkara ini, akibatnya bergulir sengketa hukum menurut


ep

versinya Para Penggugat sendiri dan berlangsung berkepanjangan.


ah

6. Bahwa kepesertaan Penggugat I mengikuti program hamil yakni pada saat


es

Tergugat I masih berpraktek di Klinik dan Laboratorium Fertilitas Siloam


M

ng

Hospitals yang beralamat di Jl. Raya Gubeng No. 70, Surabaya, dan
on

Hal. 12 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dinyatakan telah selesai pada saat hasil pemeriksaan darah, pada bulan

si
Desember 2015, Penggugat I dinyatakan positif hamil, namun sejak itu
Penggugat I tidak pernah lagi periksa kandungannya ke Tim Tergugat I.

ne
ng
Kemudian pada bulan April 2016, Penggugat I dan Penggugat II mendatangi
tempat praktek Tergugat I dan mengungkapkan bahwa janin yang dikandung

do
gu menurut konsultasi dengan beberapa dokter kandungan dinyatakan berjenis
kelamin perem-puan. Penggugat II mengungkapkan kemarahannya dan saat

In
A
itu sempat memikirkan untuk mengakhiri kehamilannya kepada tim Dokter
Klinik dan Laboratorium Fertilitas Siloam Hospitals. Kemudian Penggugat II
ah

lik
meminta resume medis, rincian biaya bayi tabung, informed consent dan
informed consent PGD/S. Setelah itu pasien seringkali menelepon dan
mengirimkan berbagai short message servise (sms) yang isinya
am

ub
mengungkapkan kemarahannya, tetapi tidak pernah datang secara pribadi.
ep
7. Bahwa secara medis, tugas dan fungsi Tergugat I selaku androlog telah selesai
k

dengan dinyatakannya kehamilan oleh Penggugat I pada bulan Desember


ah

2015, tetapi keluh kesah yang disampaikan kepada Tergugat I tetap diterima
R

si
dan didengarkan. Empati dan simpati telah ditunjukkan oleh Tergugat I guna
mencari solusi terbaik.

ne
ng

8. Bahwa pada tanggal 29 Mei 2016, Tergugat I berpindah praktek yang semula

do
gu

di Klinik dan Laboratorium Fertilitas Siloam Hospitals di Jl. Gubeng No. 70,
Surabaya, pindah ke Rumah Sakit Ibu dan Anak ‘FERINA” di Jl. Irian Barat No.
In
7-11, Surabaya. Kemudian pada bulan Juni 2016, Penggugat II datang ke
A

Klinik Utama “FERINA” dan dikenalkan dengan (Mediator) yaitu Benyamin


Dicson Tungga, atas rekomendasi dari dr. Maria Padmidewi beliau selaku
ah

lik

Direktur Rumah Sakit Siloam Hospitals Surabaya. Selanjutnya komunikasi


terjalin sendiri secara intensif dan langsung antara Para Penggugat dan
m

ub

Benyamin Dicson Tungga.


ka

Berdasar komunikasi dan mediasi yang terjalin antara Penggugat II dan


ep

(Mediator) Benyamin Dicson Tungga, telah tercapai kata sepakat terhadap


ah

permasalahannya yang dibuktikan dengan penandatanganan Surat Pernyataan


R

tanggal 27 Juli 2016 yang dikutip isinya sebagai berikut :


es

SURAT PERNYATAAN
M

ng

on

Hal. 13 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(1). Kami mengetahui bahwa secara suka rela menyatakan menjadi peserta

si
pelayanan ternologi reproduksi berbantu (bayi tabung) yang dilakukan
oleh Dr. Aucky Hinting, Ph.D, terbukti dengan telah menandatangani

ne
ng
Persetujuan Atas Dasar Pengertian (Informed Consent) pada tanggal 12-
11-2015.
(2). Kami juga mengetahui bahwa telah menyatakan kesediaan kami secara

do
gu sukarela mengikuti prosedur Preimplantation Genetic Screening/Diagnosis
dan mengeta-hui resikonya termasuk ada kemungkinan mis-diagnosis 15

In
A
% terbukti dengan telah menandatangani Persetujuan Atas Dasar
Informed Consent tanggal 27-11-2015.
ah

lik
(3). Kami memahami bahwa ketidak-pengertian kami berdua tentang
permasalahan di atas, sehingga telah terjadi komunikasi yang tidak patut
antara kami dengan Dr. Aucky Hinting, Ph.D baik melalui telepon maupun
am

ub
tatap muka, oleh sebab itu kami berdua minta maaf dan berjanji tidak akan
mempermasalahkannya lagi baik sekarang maupun di masa masa yang
ep
akan datang.
k
ah

9. Bahwa bersamaan dengan janji tidak akan mempermasalahkan lagi baik


R

si
sekarang maupun di kemudian hari, telah diserahkan pula oleh (Mediator)
Benyamin Dicson Tungga berupa uang tunai sebesar Rp 100.000.000,-

ne
ng

(seratus juta rupiah) sebagai penggantian biaya pengobatan. Dengan telah


tercapainya sepakat sehingga sangat tidak berlebihan Tergugat I beranggapan

do
gu

permasalahan telah benar benar selesai dan tuntas. In


10. Bahwa sehingga Para Penggugat telah keliru karena tidak menyertakan
A

(Mediator) Benyamin Dicson Tungga dalam sengketa ini sebab Benyamin


Dicson Tungga adalah pihak yang turut serta dalam rangkaian penyelesaian
ah

lik

antara Para Penggugat dan Tergugat I terkait dengan penandatanganan surat


pernyataan dan penerimaan uang penggantian pengobatan secara sukarela
m

ub

sebesar 100 juta rupiah yang diterima Para Penggugat.


ka

11. Bahwa Tergugat I tidak sama sekali menduga, justru permasalahan yang
ep

dinyatakan sendiri oleh Para Penggugat selesai, kembali digulirkan dan


ah

dihadapkan dalam persidangan ini. Tidak cukup gugatan ini saja, sebelumnya
R

Para Penggugat juga mengadukan Tergugat I ke aparat kepolisian dan


es

membuat pelaporan secara pidana dengan tuduhan kepada Tergugat I


M

ng

melakukan perbuatan penipuan dan/atau penggelapan, dan atau karena


on

Hal. 14 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kelalaiannya mengakibatkan orang lain luka sebagaimana diancam pidana

si
menurut Pasal 378, 372 dan 360 KUHP. Selain itu, Para Penggugat dan/atau
melalui kuasa hukumnya tiada henti hentinya memberitakan melalui media

ne
ng
cetak, media TV, dan media online, yang kesemuanya itu dengan maksud dan
tujuan mendapatkan keuntungan materiil dengan cara instan, dan membuat
cemar Tergugat I.

do
gu
I.b. Penggugat I dan Penggugat II dengan sukarela dan atas kehendak sendiri

In
A
datang ke tempat praktek Tergugat Idi Klinik dan Laboratorium Fertilitas
Siloam Hospitals Jl. Raya Gubeng No. 70, Surabaya, bukan karena
ah

lik
pertemuan, permintaan atau tawaran :

1. Bahwa setelah membaca dengan sangat cermat posita demi posita yang
am

ub
terurai sebanyak 26 angka, Tergugat I menyatakan menolak sangat keras dalil
dalilnya tersebut yang isinya bertentangan dengan fakta fakta dan bukti bukti
ep
yang senyatanya. Selain itu, pilihan kata dan kalimat yang digunakan untuk
k

menguraikan dalilnya, merupakan kata dan kalimat yang “negatif”,


ah

“menyudutkan”, dan “seolah merasa paling benar” yang padahal hal itu
R

si
bertentangan dengan fakta dan bukti yang sah.

ne
ng

Antara lain yakni kata “menyodorkan” yang digunakan dalam rangkaian


mediasi yang berakhir dengan Surat Pernyataan tanggal 27 Nopember 2015

do
gu

penggunaannya tidak tepat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,


Penerbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka, Jakarta,
arti kata “menyodorkan” yakni “menyorong-kan” atau mengajukan (dengan
In
A

setengah memaksa)”. Padahal, sebelum surat pernyataan ditandatangani,


antara Penggugat II dan (Mediator) Benyamin Dicson Tungga telah melakukan
ah

lik

beberapa komunikasi diikuti dengan pertemuan tatap muka.


m

ub

2. Bahwa lagi lagi pilihan kata dalam menguraikan dalilnya bagaimana


bermulanya terjadi hubungan hukum dengan Tergugat I yang menggunakan
ka

kata “pertemuan” semakin keliru. Sangat tidak benar dalilnya Para Penggugat
ep

pada angka 1 yang mengatakan pada bulan Maret 2015 telah terjadi
ah

“pertemuan” antara Para Penggugat dan Tergugat I. Fakta yang benar adalah,
R

bulannya Nopember 2014 dan Para Penggugat yang mendatangi Klinik dan
es

Laboratorium Fertilitas Siloam Hospitals di Jl. Raya Gubeng No. 70, Surabaya.
M

ng

Tergugat I menolak penggunaan kalimat “telah terjadi pertemuan” karena kata


on

Hal. 15 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“pertemuan” seolah sebelumnya diantara Para Penggugat dan Tergugat I telah

R
saling melakukan “janji bertemu” bertiga di suatu tempat. Fakta yang tepat dan

si
benar adalah, justru Para Penggugat yang mendatangi tempat praktek

ne
ng
Tergugat I yakni di Klinik dan Laboratorium Fertilitas Siloam Hospitals di Jl.
Raya Gubeng No. 70, Surabaya. Para pasien yang mendatangi tempat praktek
Tergugat I, memang demikian sebagaimana halnya yang dilakukan oleh ribuan

do
gu pasien yang telah dan sedang mengikuti program hamil pada Tergugat I dan
para mitranya. Para pasien dengan sukarela dan atas kehendak sendiri datang

In
A
ke tempat praktek Tergugat I, bukan karena janji pertemuan, bukan atas
permintaan atau karena tawaran oleh Tergugat I.
ah

lik
I.c. Tergugat I tidak terbukti melakukan perbuatan “bujuk rayu” dan ”janji
janji manis” kepada Para Penggugat sebagaimana Surat Ketetapan No. S-
am

ub
Tap/68/VI/2017/Sat-reskrim, tanggal 14 Juni 2017 Tentang Penghentian
Penyidikan :
ep
k

1. Bahwa Tergugat I menolak keras dalil Posita angka 2, 3 dan 13 yang


ah

mengatakan Para Penggugat mengikuti program hamil karena “tergerak” dari


R

si
“bujuk rayu” dan “janji janji manis” yang ditawarkan oleh Tergugat I. Lagi lagi
Para Penggugat menggunakan kata kata yang salah dan fatal dalam

ne
ng

menguraikan positanya terhadap perkara ini. Sebagaimana didalilkan, gugatan


ini merupakan dalil perbuatan ingkar janji atau wanprestasi. Dalam hukum

do
gu

perdata, uraian fakta terhadap perbuatan ingkar janji adalah, apakah debitur
telah lali melakukan kewajiban untuk melakukan sesuatu, atau tidak melakukan
sesuatu atau lalai untuk memberikan sesuatu. Sedangkan kata “tergerak”,
In
A

“bujuk rayu” dan janji janji manis” hanya dikenal dalam perbuatan yang
didalilkan melanggar hukum pidana khususnya Pasal 378 KUHPidana.
ah

lik

2. Bahwa tidak dipungkiri lagi kesalahan berulang ulang oleh Paa Penggugat
m

ub

adalah karena ketidak-pahaman yang dilandasi sikap emosional dengan


maksud mendulang keuntungan instan dan membuat cemar pihak lain. Dalil
ka

dalil yang diungkapkan di dalam gugatan ini dengan menggunakan kata


ep

“tergerak”, “bujuk rayu” dan janji janji manis” adalah dalil dalil yang pernah
ah

dikemukakan pada saat Para Penggugat membuat laporan kepada aparat


R

kepolisian dengan tuduhan terhadap Tergugat I telah melakukan perbuatan


es

penipuan dan/atau penggelapan, dan atau karena kelalaiannya mengakibatkan


M

ng

on

Hal. 16 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
orang lain luka sebagaimana diancam pidana menurut Pasal 378, Pasal 372

si
dan Pasal 360 KUHP.

ne
ng
3. Bahwa pelaporan pidana oleh Para Penggugat terhadap Tergugat I didaftarkan
ke Polda Jawa Timur sebagaimana Laporan Polisi No.
LPB/366/III/2017/UM/JATIM, tanggal 22 Maret 2017, yang kemudian

do
gu penyidikan perkaranya oleh Polda Jawa Timur dilimpahkan ke Polresta
Surabaya. Dalam perkembangannya Polresta Surabaya telah menerbitkan

In
A
Surat Keterangan Penghentian Penyidikan (SP3) sebab tuduhan oleh Para
Penggugat terhadap Tergugat I tidak cukup bukti dan tidak terpenuhinya unsur
ah

lik
unsur penipuan, penggelapan dan malpraktek. Sehingga berdasar hal tersebut,
segala tuduhan ingkar janji dan pelanggaran kode etik yang dituduhkan kepada
Tergugat I menjadi tidak terbukti.
am

ub
4. Bahwa tidak benar Tergugat I telah “menggerakkan”, “membujuk dengan
ep
rayuan” dengan “mengungkapkan janji janji yang manis”, sehingga Para
k

Penggugat mengikuti program bayi tabung pada Tergugat II. Untuk membantah
ah

dalilnya Para Penggugat tersebut ikemukakan hal hal sebagai berikut.


R

si
Pada tanggal 25 Nopember 2014, awal kedatangannya di tempat praktek

ne
ng

Tergugat I yakni di Klinik dan Laboratorium Fertilitas Siloam Hospitals di Jl.


Raya Gubeng No. 70, Surabaya, Penggugat I dan Penggugat II menyampaikan

do
gu

keinginan memiliki anak lagi. Saat itu, Penggugat I dan Penggugat II


mengungkapkan baru saja melahirkan seorang anak perempuan dan masih
In
berusia balita. Dengan alasan pertimbangan infertilitas karena anak
A

pertamanya masih berusia balita, Tergugat I menyarankan untuk menunda


program hamil anak kedua hingga setahun kemudian terhitung sejak
ah

lik

kedatangannya yang pertama yakni tanggal 25 Nopember 2014.


m

ub

Pada tanggal 17 Maret 2015, 01 Mei 2015 dan 15 Juni 2015, Penggugat I dan
Penggugat II kembali mendatangi tempat praktek Tergugat I dan menyatakan
ka

keinginan yang sama yaitu ikut program hamil anak kedua. Seperti halnya
ep

kedatangannya yang pertama pada tanggal 25 Nopember 2014, Tergugat I


ah

tetap kepada saran yang semula yakni menunda program hamil hingga
R

setahun kemudian sejak kedatangannya yang pertama kali. Saat itu oleh
es

Tergugat I kepada Para Penggugat telah dijelaskan secara detail mengenai


M

ng

on

Hal. 17 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
upaya apa saja yang bisa dilakukan untuk mendapatkan anak lagi yaitu secara

si
alamiah, inseminasi atau bayi tabung.

ne
ng
Pada tanggal 12 Nopember 2015 (setahun sejak kedatangan pertama kali)
Penggugat I dan Penggugat II kembali mendatangi tempat praktek Tergugat I
serta tetap menyatakan kehendaknya ingin program hamil dan memiliki anak

do
gu lagi. Berdasar penjelasan yang pernah dikemukakan oleh Tergugat I mengenai
cara cara apa saja untuk memperoleh anak kedua yakni secara alamiah,

In
A
inseminasi atau bayi tabung, maka setelah berkonsultasi dengan pihak lain,
Para Penggugat memutuskan mengikuti program hamil dengan cara bayi
ah

lik
tabung.

5. Bahwa berdasar bantahan yang dikemukakan di atas, dalil Posita angka 2, 3


am

ub
dan 13 yang mengatakan Para Penggugat mengikuti program hamil karena
“tergerak” dari “bujuk rayu” dan “janji janji manis” yang ditawarkan oleh
ep
Tergugat I beralasan untuk dikesampingkan saja.
k
ah

1.d. Sumber hubungan hukum yang terjadi antara Tergugat I selaku Dokter
R

si
Spesialis Andrologi dan Para Penggugat selaku pasien telah tertuang
dalam Kontrak Terapeutik sebagaimana dibuktikan dalam Persetujuan

ne
ng

Atas Dasar Pengertian (Informed Consent) tanggal 12 Nopember 2015 dan


Persetujuan Atas Dasar Pengertian (Informed Consent) Preimplantation

do
gu

Genetic Screening/Diagnosis tanggal 27 Nopember 2015 : In


1. Bahwa Para Penggugat menolak dalilnya angka 5, 6, 7 dan 8 Posita sebab
A

Para Penggugat mencampuradukkan antara hubungan hukum (perikatan) yang


terjadi di dalam lapangan hukum harta benda dan hubungan hukum antara
ah

lik

Tergugat I selaku Dokter Spesialis Andrologi dan Para Penggugat selaku


Pasien yang disebut dengan Kontrak Terapeutik. Perikatan yang terjadi di
m

ub

dalam perikatan pada umumnya hal hal yang wajib dilakukan dan apa hasil
yang diharapkan sudah ditentukan, sedangkan dalam kontrak terapeutik
ka

obyeknya bukan hasil tetapi merupakan upaya maksimal yang dilakukan oleh
ep

pemberi layanan kesehatan.


ah

2. Bahwa beberapa ahli memberikan definisi mengenai Kontrak Terapeutik. Fred


es

Amien berpendapat, “Kontrak Terapeutik adalah konrak di mana pihak dokter


M

ng

berupaya secara maksimal menyembuhkan pasien (inspaningverbintenis)”.


on

Hal. 18 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hermin Hadiati Koeswadji lain lagi yakni tidak menggunakan Kontrak

R
Terapeutik melainkan memakai istilah Transaksi Terapeutik, yakni, “Transaksi

si
untuk mencari terapi yang paling tepat bagi pasien oleh dokter. Dalam

ne
ng
transaksi terapeutik kedua belah pihak harus memenuhi syarat syarat tertentu
dan terikat hak dan kewajiban yang telah disepakati oleh keduanya”.

do
3.
gu Bahwa tiga unsur yang terkandung dalam kontra terapeutik yakni, subyek,
obyek dan hak serta kewajiban. Subyeknya melputi tenaga kesehatan (dokter)

In
A
dan pasien, objeknya adalah upaya maksimal untuk melakukan penyembuhan
terhadap pasien. Kewajiban pasien adalah membayar jasa atau biaya terhadap
ah

lik
tenaga kesehatan (atau dokter) yang telah ditentukan secara sepihak yang
mana pasien tidak memiliki hak tawar terhadap biaya yang telah ditentukan
tersebut. Seperti halnya prinsip hukum yang terkandung di dalam Buku III
am

ub
KUHPerdata, kontrak terapeutik yang memenuhi unsur Pasal 1320 KUH-
Perdata keberlakuannya sebagaimana undang undang bagi pihak pihak
ep
pembuatnya menurut Pasal 1338 KUHPerdata, namun pengaturannya khusus
k

yakni berdasar Undang Undang No. 39 Tahun 2009 tentang Kesehatan


ah

(selanjutnya disebut UU Kesehatan).


R

si
4. Bahwa Pasal 50 ayat (1) dan Pasal 53 ayat (1) UU Kesehatan antara lain

ne
ng

menyebutkan, dokter bertugas untuk menyelenggarakan atau melakukan


kegiatan kesehatan sesuai dengan bidang keahliannya dan atau

do
gu

kewenangannya dengan mematuhi standar profesi dan menghormati hak


pasien antara lain hak hak informasi dan hak untuk memberikan persetujuan.
In
Persetujuan oleh pasien dan atau keluarganya atas dasar penjelasan
A

mengenai tindakan medis yang akan dilakukan terhadap dirinya serta resiko
yang berkaitan dengannya hanya dapat dilakukan secara tulisan yang disebut
ah

lik

dengan Informed Consent atau bahkan bisa saja secara lisan.


m

ub

5. Bahwa kontrak terapeutik yang terjadi antara Tergugat I selaku dokter spesialis
andrologi dan Para Penggugat selaku pasien yang mengikuti program hamil
ka

dengan bayi tabung telah terjadi yakni dibuktikan dengan tanda tangan
ep

Persetujuan Atas Dasar Pengertian (Informed Consent) tanggal 12 Nopember


ah

2015 yang didalamnya mengatur tindakan medis apa saja yang hendak
R

dilakukan oleh Tergugat I terhadap Penggugat I dan Penggugat II yang isinya


es

dikutip yakni :
M

ng

on

Hal. 19 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PERSETUJUAN ATAS DASAR PENGERTIAN (INFORMED CONSENT) - BATAB

si
a. Kami, suami istri dengan ini menyatakan kesediaan kami untuk secara

ne
ng
sukarela menjadi peserta pelayanan teknologi reproduksi buatan (bayi
tabung) seperti fertilisasi in-vitro (IVF) atau injeksi sperma
intransitoplasmik (ICSI) yang bertujuan untuk menolong kami

do
gu mendapatkan anak kandung dengan jalan mengambil sebuah atau lebih
sel telur istri, kemudian dibuahi oleh spermatozoa suami di luar tubuh istri

In
A
dan mengembalikan hasil pembuahan (embrio) ke dalam rahim istri.
b. Kami mengetahui dan mengerti bahwa sebelum proses bayi tabung kami
ah

lik
perlu melakukan pemeriksaan darah lengkap, gula darah, fungsi hati,
fungsi ginjal, virus seperti Hepatitis-B dan HIV.
c. Kami mengetahui dan mengerti bahwa istri akan mendapatkan stimulasi
am

ub
ovulasi agar supaya lebih banyak sel telur yang dihasilkan. Untuk itu istri
akan diberikan obat suntik tertentu dalam waktu 5 hari atau lebih,
ep
kemudian akan dipantau perkembangan folikel (kantong yang berisi sel
k

telur) dengan ultrasonografi (USG) dan periksa darah (hormon) sekali atau
ah

berulang. Semua ini dilakukan untuk memantau kematangan sel telur


R

si
dalam indung istri.
d. Kami mengetahui dan mengerti resiko yang mungkin timbul dari stimulasi

ne
ng

ovulasi, dapat berakibat berkembangnya sel telur di indung telur istri, atau
sel telur istri tidak berkembang, sehingga prosedur selanjutnya tidak dapat

do
gu

diteruskan atau mungkin timbul rangsangan yang berlebihan sehingga


mengakibatkan pembesaran indung telur dan penimbunan cairan tubuh
In
serta gejala sesak sehingga istri harus dirawat.
A

e. Kami mengetahui dan mengerti resiko yang mungkin timbul dari


pengambilan darah dan penyuntikan yang berulang kali adalah bercak
ah

lik

kemerahan/kebiruan pada kulit.


f. Kami mengetahui dan mengerti resiko yang mungkin timbul dari
m

ub

pengambilan sel telur melalui vagina dengan bimbingan alat ultrasonografi


ataupun melalui laparoskopi, dengan pembiusan umum maupun lokal.
ka

g. Kami mengetahui dan mengerti bahwa apabila terdapat satu atau lebih
ep

sel telur yang dibuahi, sel-sel telur yang telah dibuahi akan dipindahkan
ah

ke dalam rahim.
R

h. Kami mengetahui dan mengerti bahwa pemindahan sel telur yang dibuahi
es

(embrio) 2 atau lebih dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya


M

ng

kehamilan, tetapi ada kemungkinan terjadinya kehamilan ganda.


on

Hal. 20 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
i. Kami mengetahui dan mengerti bahwa kemungkinan terjadinya cacat

si
bawaan tidak lebih besar dari resiko yang dihadapi oleh suatu kehamilan
dari proses alami. Juga semua resiko kehamilan seperti suatu kehamilan

ne
ng
dari proses alami.
j. Kami mengetahui dan mengerti bahwa para dokter tidak memberikan
jaminan kepada kami bahwa usaha ini akan berhasil.

do
gu k. Kami menyatakan persetujuan kepada para dokter dan para
pembantunya untuk melakukan setiap tindakan yang dianggap perlu.

In
A
l. Kami mengerti, bahwa setelah penandatanganan surat persetujuan
ini kami setiap saat dapat menarik diri dan tidak dipersalahkan
ah

lik
dikemudian hari.

6. Bahwa setelah memilih program hamil dengan bayi tabung, kemudian Tergugat
am

ub
I mengupayakan pemilihan jenis kelamin laki laki dengan metode
Preimplantation Genetic Screening/Diagnosis (PGD/S). Sebagaimana dikutip
ep
sendiri oleh Para Penggugat pada dalilnya angka 8 dan 9 yang merupakan
k

sebagian isi dari Inform Consent tanggal 27 Nopember 2015, resikonya telah
ah

dijelaskan dan dipahami dengan cara Penggugat I dan Penggugat II


R

si
membubuhkan tandatangan. Untuk itu dikutip lebih lengkap isinya sebagai
berikut :

ne
ng

PERSETUJUAN ATAS DASAR PENGERTIAN (INFORMED CONSENT)

do
gu

PREIMPLANTATION GENETIC SCREENING/DIAGNOSIS In


- Kami pasangan suami istri Evelyn Soputra dan Tommy Han menyatakan
A

kesediaan secara sukarela mengikuti prosedur Preimplantation Genetic


Screening.
ah

lik

- Kami mengerti bahwa tujuan PGS adalah pemeriksaan pelengkap bayi


tabung in-Vintro Fertilization(IVF) untuk mendeteksi embrio dengan
m

ub

kromosom yang berlebihan atau kekurangan (aneuploidi). PGS dapat


menyeleksi embrio dengan kromoson normal untuk ditransfer kembali ke
ka

dalam rahim.
ep

- Kami mengerti bahwa sel manusia normal memiliki 46 kromosom atau 23


ah

pasang kromosom. Embrio menerima 23 kromoson dari sperma dan 23


R

kromosom dari sel telur. Untuk 22 pasang kromosom antara sperma dan
es

sel telur adalah sama, pasangan kromosom ke 23 adalah sex kromosom di


M

ng

mana akan menentukan jenis kelamin anak. Sel telur memiliki hanya
on

Hal. 21 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kromosom “X” dan sperma memiliki kromosom “X” dan “Y”. Seorang lelaki

R
memiliki “X” dan “Y” kromosom sedangkan wanita memiliki 2 kromosom X.

si
Jika sel telur kekurangan atau kelebihan kromosom maka embrio yang

ne
ng
dihasilkan akan memiliki kromosom aneuploidi. Keadaan yang paling
terkenal dari kromosom aneuploidi adalah Down Syndrome. Kebanyakan
embrio aneuploidi akan mengalami kegagalan implantasi atau keguguran,

do
gu namun jika kehamilan lancar maka anak yang dihasilkan akan mengalami
gangguan genetik.

In
A
- Kami mengetahui dan mengerti proses PGS yaitu biopsi dilakukan pada
saat embrio berumur 3 hari (6 sampai 8 sel). Embrio diberi celah sedikit
ah

lik
dan diambil 1 atau 2 sel dengan bantuan laser dan jarum byopsi di bawah
mikroskope. Pengambilan sel tersebut tidak mempengaruhi perkembangan
embrio. Embrio yang telah dibyopsi dikultur kembali dan sel hasil biopsi
am

ub
diperiksa menggunakan metode Flourescence In Situ Hybridization (FISH).
- Kami mengetahui dan mengerti resiko dan limitasi PGS yaitu :
ep
1. Prosedur biopsi dapat menyebabkan kerusakan pada embrio, namun
k

resiko sangat rendah dan tergantung dari kualitas embrio dan


ah

pengalaman tenaga ahli yang melakukan.


R

si
2. Ada kemungkinan mis-diagnosa (positif palsu atau negatif palsu) dari
hasil biopsi sebesar 15 % sehingga disarankan pada saat kehamilan

ne
ng

dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.


3. Ada kemungkinan tidak dapat dilakukan penanaman kembali

do
gu

(transfer) embrio ke dalam rahim oleh karena semua hasil biopsi


abnormal secara genetik.
In
4. Kegagalan implantasi.
A

7. Bahwa berdasar isi yang termuat pada 2 informed consent masing masing
ah

lik

tanggal 12 Nopember 2015 dan tanggal 27 Nopember 2015 Tergugat I selaku


dokter telah menjalankan fungsi, aturan dan etika menurut undang undang,
m

ub

sebaliknya Para Penggugat selaku pasien telah membubuhkan tanda tangan


sebagai bukti pemahaman dan resikonya, yang didalamnya tidak sama sekali
ka

dijelaskan jaminan dari Tergugat I menghasilkan anak laki laki sebagaimana


ep

dalilnya Para Penggugat.


ah

8. Bahwa mengulang kembali tanggapan angka 3 dalam kontrak terapeutik yakni


es

kewajiban pasien adalah membayar jasa atau biaya terhadap tenaga


M

ng

kesehatan (atau dokter) yang telah ditentukan, maka konsekuensinya adalah


on

Hal. 22 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Para Penggugat wajib membayar biaya yang perinciannya telah disebut oleh

si
Para Penggugat pada dalilnya angka 11, yakni biaya untuk memeriksa
chromosome 13, 18, 21, “X’ dan “Y”. Jadi membayar biaya oleh Para

ne
ng
Penggugat merupakan bagian dari pelaksanaan kontrak terapeutik, bukan
dilakukan dengan cara “bujuk rayu”, “janji janji manis” dan “menyodorkan”
sebagaimana didalilkan oleh Para Penggugat. Sedangkan dari 5 jenis

do
gu perincian biaya, terdapat perincian biaya sebesar Rp. 13.000.000,- untuk
PGD/PGS, bukan sama sekali biaya untuk “pembayaran penentuan jenis

In
A
kelamin laki laki”, sebagaimana didalilkan pada Posita angka 12, melainkan
biaya “pembayaran untuk pemeriksaan”.
ah

lik
9. Bahwa dalil dalil yang dikemukakan oleh Para Penggugat pada angka 10 dan
14 adalah pemeriksaan medis dalam rangkaian program bayi tabung yang
am

ub
sebagaimana didalilkan sendiri oleh Para Penggugat merupakan tindakan
medis yang telah dijalankan dengan baik sehingga Tergugat I tidak perlu
ep
menanggapi. Dalil yang tidak benar adalah dalilnya angka 15, 16 dan 17 yang
k

mengatakan sejak tanggal 08 Desember 2015 berdasar pemeriksaan darah


ah

Penggugat I dinyatakan hamil, Tergugat I tetap memberikan “iming iming yakni


R

si
bayi yang akan dilahirkan nantinya adalah laki laki”. Laporan medis yang
disampaikan kepada Para Penggugat adalah Resume Medis tertanggal 14

ne
ng

April 2016. Pada awalnya hasil PGD/S menunjukkan hasil normal dengan
kemungkinan lahirnya bayi laki laki. Sesuai dengan penjelasan sebelumnya,

do
gu

Tergugat I mengupayakan tetapi bukan menjamin lahirnya bayi laki laki yakni
sebagaimana tertuang pada isi Persetujuan Atas Dasar Pengertian (Informed
In
Consent) tanggal 12 Nopember 2015 dan tanggal 27 Nopember 2015
A

1.e. Bahwa Kontrak Terapeutik antara Tergugat I dan Para Penggugat


ah

lik

dibuktikan dengan Informed Consent masing masing tanggal 12


Nopember 2015 dan tanggal 27 Nopember 2015 didasarkan pada prosedur
m

ub

undang undang yang berlaku sehingga dalih perbuatan ingkar janji,


tuntutan ganti rugi dan permohonan meletakkan sita jaminan tidak ada
ka

landasan hukumnya :
ep
ah

1. Bahwa berdasar seluruh tanggapan yang terurai pada bagian 1.d di atas,
R

Tergugat I menolak tuduhan telah melakukan perbuatan ingkar janji terhadap


es

Penggugat I dan Penggugat II.


M

ng

on

Hal. 23 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Bahwa oleh karena tidak terdapat perbuatan ingkar janji oleh Tergugat I

si
terhadap Para Penggugat dalam perkara ini maka Tergugat I menolak seluruh
tuntutan ganti kerugian baik materiil, immateriil dan kerugian denda dan bunga

ne
ng
yang dibebankan oleh Para Penggugat kepada Tergugat I totalnya senilai Rp.
33.100.000.000,-

do
3.
gu Bahwa Tergugat I juga menolak pembebanan tuntutan ganti kerugian baik
materiil, immateriil dan kerugian denda dan bunga yang dibebankan oleh Para

In
A
Penggugat kepada Tergugat I totalnya senilai Rp. 33.100.000.000,- dibebankan
pula secara tanggung renteng kepada Tergugat II, sebab Tergugat II bukan
ah

lik
pihak yang terlibat dalam kontrak terapeutik yang dibuktikan dengan
Persetujuan Atas Dasar Pengertian (Informed Consent) tanggal 12 Nopember
2015 dan Persetujuan Atas Dasar Pengertian (Informed Consent)
am

ub
Preimplantation Genetic Screening/Diagnosis tanggal 27 Nopember 2015,
Tergugat II bukan Mitra bukan Tim Tergugat I dan Para Penggugat bukan
ep
pasien Tergugat II. Selain itu ganti rugi juga tidak beralasan dibebankan
k

kepada Tergugat III sebab meskipun kontrak terapeutiknya benar dilakukan


ah

pada saat Tergugat I masih berpraktek di Klinik dan Laboratorium Fertilitas


R

si
Siloam Hospitals Surabaya tetapi tidak ada perbuatan apapun oleh Tergugat I
dalam menjalankan rangkaian kontrak terapeutik dengan Para Penggugat

ne
ng

sehingga masih harus dibuktikan berdasar putusan pengadilan.

do
gu

4. Bahwa tuntutan sita jaminan terhadap tanah dan bangunan yang terletak di Jl.
WR. Supratman No. 59 Surabaya, sama sekali tidak ada alasan hukumnya
In
dikabulkan sebab tidak ada buktinya Tergugat I melakukan perbuatan ingkar
A

janji. Sedangkan tuntutan meletakkan sita jaminan terhadap tanah bangunan


Rumah Sakit Ibu dan Anak “FERINA” di Jl. Irian Barat No. 7-11, Surabaya,
ah

lik

sangat mengada ada sebab selain hal hal yang dikemukakan pada angka 3
semata mata dilakukan dengan tujuan membuat cemar dan tekanan agar
m

ub

Tergugat I terbujuk dan terpedaya kemudian memenuhi tuntutan Para


Penggugat.
ka

ep

5. Bahwa berdasar rangkaian tanggapan di atas, maka gugatan ini didasarkan


ah

atas alasan alasan yang tidak benar, dan tidak didukung dengan alat bukti
R

yang sah dan otentik sehingga harus ditolak seluruhnya.


es
M

ng

II. DALAM REKONPENSI :


on

Hal. 24 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
1. Bahwa menjadi satu kesatuan dengan gugatan ini, Tergugat I menggugat balik
Para Penggugat sehingga untuk selanjutnya kedudukan Dalam Rekonpensi ini

ne
ng
menjadi :
a. Semula Tergugat I menjadi Penggugat Rekonpensi (Penggugat).
b. Semula Penggugat I menjadi Tergugat I Rekonpensi (Tergugat I).

do
gu c. Semula Penggugat II menjadi Tergugat II Rekonpensi (Tergugat II)
d. Semula Tergugat II menjadi Turut Tergugat I Rekonpensi (Turut Tergugat

In
A
I).
e. Semula Tergugat III menjadi Turut Tergugat II Rekonpensi (Turut
ah

lik
Tergugat II).
f. Semula Turut Tergugat I menjadi Turut Tergugat III.
g. Semula Turut Tergugat II menjadi Turut Tergugat IV.
am

ub
2. Bahwa terhadap Gugatan Dalam Rekonpensi ini, Penggugat memberlakukan
ep
seluruh tanggapan yang terurai pada Bagian Konpensi karenanya merupakan
k

satu kesatuan.
ah

si
3. Bahwa Mukadimah Kode Etik Kedokteran Indonesia yang tertuang pada
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 434/MEN/KES/X/1983

ne
ng

Tentang Berlakunya Kode Etik Kedokteran Indonesia Bagi Para Dokter di


Indonesia, yang dimaksud dengan transaksi terapeutik adalah hubungan

do
gu

antara dokter dan penderita yang dilakukan dalam suasana saling percaya
(konfidensial) serta senantiasa diliputi oleh segala emosi, harapan,
In
kekhawatiran dan makhluk insani.
A

4. Bahwa kontrak terapeutik yang dilaksanakan oleh Penggugat selaku dokter


ah

lik

spesialis andrologi dengan Tergugat I dan Tergugat II selaku pasien yang


dibuktikan dengan Persetujuan Atas Dasar Pengertian (Informed Consent)
m

ub

tanggal 12 Nopember 2015 dan Persetujuan Atas Dasar Pengertian (Informed


Consent) Preimplantation Genetic Screening/Diagnosis tanggal 27 Nopember
ka

2015 yang keduanya telah dipahami dan diketahui dengan baik segala
ep

resikonya dibuktikan dengan tanda-tangan oleh Tergugat I dan Tergugat II,


ah

telah memenuhi unsur unsur Pasal 1320 KUHPerdata, yakni kesepakatan,


R

kecakapan dan obyeknya. Oleh karena itu, Penggugat memohon agar


es

dinyatakan sebagai kontrak yang sah dan memiliki kekuatan berlaku mengikat.
M

ng

on

Hal. 25 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Bahwa pada tanggal 22 Maret 2017, ke Polda Jawa Timur, sebagaimana

si
Laporan Polisi No. LPB/366/III/2017/UM/JATIM, Tergugat I dan Tergugat II
telah mengadukan Penggugat ke aparat yang berwenang. Dengan telah

ne
ng
dihentikannya laporan polisi yang dibuktikan dengan terbitnya Surat Perintah
Penghentian Penyidikan (SP3) oleh Polresta Surabaya termuat pada Surat
Ketetapan No : S-TAP/168/IV/2017/SATRESKRIM, tanggal 14 Juni 2017, maka

do
gu tuduhan ingkar janji, malpraktek dan melanggar kode etik yang ditujukan
kepada Penggugat menjadi tidak terbukti. Meski Para Tergugat sudah

In
A
mengetahui laporan polisinya tidak terbukti, akan tetapi Para Tergugat tidak
berusaha menghentikan berita berita yang termuat atau setidak tidaknya
ah

lik
melakukan klarifikasi malahan tetap saja menyebarkan berita berita bohong
dan palsu kepada khalayak luas melalui media cetak, media TV, media online
yang sangat merugikan serta mencemarkan nama baik Penggugat.
am

ub
Perbuatannya tersebut termasuk klasifikasi melanggar hukum.
ep
6. Bahwa akibat pemberitaan yang sesat bohong dan palsu tersebut Penggugat
k

mengalami stress yang berkepanjangan sehingga tidak berlebihan jikalau


ah

Penggugat menuntut pembayaran tunai atas kerugian immateriil yang


R

si
sesungguhnya tidak dapat dinilia dengan uang tetapi terhadap perkara ini
Penggugat menentukan nominal nilainya yakni Rp. 1.000.000,- (satu juta

ne
ng

rupiah) kepada Tergugat I dan Tergugat II.

do
gu

7. Bahwa selain itu, guna memulihkan nama baik dan reputasinya akibat
pemberitaan sesat, bohong dan palsu atas perbuatan Tergugat I dan Tergugat
In
II, tidak berlebihan jikalau Penggugat menuntut agar Tergugat I dan Tergugat II
A

memasang Pengumuman Minta Maaf pada harian yang berskala nasional


sedikit dikitnya 3 surat kabar, dalam ukuran 1/2 halaman, tenggang selambat
ah

lik

lambatnya 8 hari terhitung sejak amar putusan dalam perkara ini berkekuatan
hukum tetap yang kesemuanya itu seluruh beban biaya menjadi tanggungan
m

ub

sendiri oleh Tergugat I dan Tergugat II.


ka

8. Bahwa dokumen Surat Pernyataan tanggal 27 Juli 2017 dan Tanda Terima
ep

sebesar Rp 100.000.000,- sebagai penggantian pengobatan, merupakan surat


ah

yang ditanda tangani atas dasar sukarela sehingga merupakan dokumen sah
R

dan benar sehingga mengikat. Hingga Jawaban ini dikemukakan tidak pernah
es

terdapat putusan pengadilan yang isinya paksaan atau tekanan sebagaimana


M

ng

didalilkan Para Tergugat.


on

Hal. 26 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
9. Bahwa mencabut Surat Pernyataan sebagaimana dalilnya angka 21 yang
dilakukan sepihak yang temponya baru 8 bulan kemudian dengan alasan

ne
ng
terjadi paksaan dan tekanan, merupakan dalil yang mengada ada sehingga
terlebih dahulu harus harus dibuktikan berdasar putusan pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap. Tanpa pembuktian itu maka surat peryataan tetap

do
gu berlaku sah. Sementara itu, pengembalian uang Rp. 100.000.000,- tanpa
konfirmasi dengan Tergugat I selaku pemilik rekening dan tanpa konfirmasi

In
A
terlebih dulu dengan Benyamin Dicson Tungga selaku pihak yang
menyerahkan langsung kepada Tergugat II, oleh PT Bank Danamon dananya
ah

“dalam keadaan dibekukan atas dasar transaksi tidak jelas” tetap merupakan

lik
bagian dari penyelesaian permasalahan sesuai dengan janjinya Tergugat I dan
Tergugat II sehingga sah menurut hukum.
am

ub
10. Bahwa gugatan ini diajukan berdasar dalil yang didukung dengan alat bukti
ep
yang sah dan benar, sehingga mohon untuk dikabulkan seluruhnya.
k
ah

III. TUNTUTAN OLEH TERGUGAT I DALAM KONPENSI/PENGGUGAT DALAM


R

si
REKONPENSI :

ne
ng

Berdasarkan seluruh bantahan dalam konpensi dan dalil dalam rekonpensinya yang
telah terurai di atas, Tergugat I Dalam Konpensi/Penggugat Dalam Rekonpensi

do
gu

mohon kepada Yth. Majelis Hakim Pemeriksa Perkara ini berkenan untuk
menjatuhkan putusan yang berbunyi sebagai berikut :
In
A

DALAM POKOK PERKARA :


DALAM KONPENSI :
ah

lik

1. Menolak Gugatan Penggugat I dan Penggugat II untuk seluruhnya.


2. Menghukum Penggugat I dan Penggugat II untuk membayar seluruh biaya
m

ub

perkara;
ka

DALAM REKONPENSI :
ep

1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;


ah

2. Menyatakan sah dan berlaku mengikat :


R

a. Persetujuan Atas Dasar Pengertian (Informed Consent) tanggal 12


es

Nopember 2015 yang ditanda-tangani oleh Dr. Aucky Hinting (Penggugat)


M

ng

Evelyn Soputra (Tergugat I) dan Tommy Han (Tergugat II);


on

Hal. 27 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Persetujuan Atas Dasar Pengertian (Informed Consent) Preimplantation

si
Genetic Screening/Diagnosis tanggal 27 Nopember 2015 yang ditanda-
tangani oleh Dr. Aucky Hinting (Penggugat) Evelyn Soputra (Tergugat I)

ne
ng
dan Tommy Han (Tergugat II);
c. Surat Pernyataan tanggal 27 Juli 2016 yang ditandatangani oleh Evelyn
Soputra (Tergugat I) dan Tommy Han (Tergugat II);

do
gu d. Tanda Terima tanggal 27 Juli 2016, penerimaan uang sebesar Rp
100.000.000,- untuk keperluan pembayaran pengobatan, yang ditanda-

In
A
tangani oleh Tommy Han (Tergugat II);
3. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II menerima biaya sebesar Rp
ah

lik
100.000.000,- dan manakala Tergugat I dan Tergugat II tidak bersedia
menerima maka Penggugat diperkenankan untuk menyerahkan ke Rekening
Pengadilan Negeri Surabaya sebagai uang konsinyasi untuk Tergugat I dan
am

ub
Tergugat II;
4. Menyatakan Tergugat I dan Tergugat II telah terbukti bersalah melakukan
ep
perbuatan melanggar hukum terhadap Penggugat dalam perkara ini;
k

5. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng membayar


ah

kepada Penggugat kerugian immateriil sebesar Rp 1.000.000,-;


R

si
6. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II atas biaya sendiri memuat
Pengumuman Minta Maaf terhadap Penggugat dengan cara memuat dalam 3

ne
ng

(tiga) surat kabar berskala nasional, ukuran 1/2 halaman, yang dilakukan dalam
tenggang waktu 8 hari sejak putusan dalam perkara ini berkekuatan hukum

do
gu

tetap;
7. Memerintahkan kepada Turut Tergugat I, Turut Tergugat II, Turut Tergugat III
In
dan Turut Tergugat IV supaya patuh dan tunduk dengan amar putusan dalam
A

perkara ini;
8. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II membayar seluruh biaya perkara;
ah

lik

JAWABAN TERGUGAT II :
m

ub

DALAM EKSEPSI :
ka

ep

I. Penggugat keliru menarik pihak yang digugat sebab Rumah Sakit Ibu dan
ah

Anak “FERINA” dahulu bernama Klinik Utama “FERINA” bukan subyek


R

hukum :
es
M

ng

on

Hal. 28 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bahwa Tergugat II menolak dan menyangkal seluruh dalil yang termuat pada

si
gugatannya kecuali dalil dalil yang nantinya terbukti dalam persidangan ini.

ne
ng
2. Bahwa sebagaimana diuraikan pada Posita angka 23 gugatan, alasan Para
Penggugat menarik Tergugat II dan Tergugat III serta Para Turut Tergugat
dalam perkara ini dikarenakan Tergugat I saat ini bekerja di Ferina Klinik

do
gu selaku pemilik klinik atau atasan dan pimpinan tempat praktek Tergugat I.
Sedangkan Tergugat III adalah Kepala/Direktur Rumah Sakit Siloam Hospital

In
A
Surabaya di mana kedudukannya sebagai atasan dan pimpinan Tergugat I
untuk pertama kalinya bertemu dengan Para Penggugat dan tempat
ah

lik
dilaksanakannya proses bayi tabung diupayakan jenis kelamin laki laki seperti
apa yang dijanjikan oleh Tergugat I sehingga atas perbuatan melawan hukum
oleh Tergugat I, maka Tergugat II dan Tergugat III harus ikut
am

ub
bertanggungjawab sebagaimana ketentuan Pasal 1367 KUHPerdata.
ep
3. Bahwa selanjutnya pada Petitum angka 4 gugatan, Para Penggugat menuntut
k

agar Tergugat I, Tergugat II (secara tenggung renteng dengan Tergugat I dan


ah

Tergugat III) membayar ganti kerugian kepada Para Penggugat secara tunai
R

si
dan sekaligus berupa kerugian materiil sebesar Rp. 3.000.000.000,-, kerugian
immateriil sebesar Rp. 30.000.000.000,- ditambah denda dan bunga sebesar

ne
ng

Rp. 100.000.000,-. Untuk memenuhi seluruh kerugian yang dituntut tersebut,


Para Penggugat memohon agar Pengadilan Negeri Surabaya meletakkan sita

do
gu

jaminan terhadap tanah dan bangunan yang terletak di Jl. WR. Supratman No.
59, Surabaya dan di Jl. Irian Barat No. 7-11, Surabaya.
In
A

4. Bahwa dalam praktek beracara perkara perdata sehari hari yang dimaksud
dengan keliru menarik pihak pedomannya adalah prinsip yang terkandung
ah

lik

pada Pasal 1340 BW yaitu perjanjian hanyalah mengikat kepada para pihak.
Keliru menarik para pihak dapat dijadikan sebagai dasar tangkisan. Keliru
m

ub

menarik pihak yang digugat merupakan alasan gugatan dinyatakan tidak dapat
diterima. Keliru menarik pihak yang digugat telah pula diberlakukan dan diikuti
ka

dalam praktek pengadilan. Contohnya yaitu Putusan Mahkamah Agung


ep

Republik Indonesia No. 601 K/Sip/1975 tanggal 25 Mei 1977 isinya antara lain,
ah

seorang pengurus yayasan yang digugat secara pribadi dalam


R

mempertanggungjawabkan sengketa yang berkaitan dengan yayasan


es

dinyatakan tidak dapat diterima. Padahal seharusnya yang ditarik selaku


M

ng

tergugat adalah yayasan, bukan pribadi pengurusnya.


on

Hal. 29 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
5. Bahwa menarik Ferina Clinic menjadi Tergugat II ke dalam perkara ini keliru.
Sebab selain Para Penggugat keliru menyebut jenis operasional

ne
ng
penyelenggaraannya yang seharusnya Rumah Sakit Ibu dan Anak bukan
Clinic, ditinjau dari sisi teori tentang subyek hukum maka sebuah Rumah Sakit
Ibu dan Anak dan/atau Clinic bukan termasuk subyek hukum yang dapat

do
gu menggugat atau digugat di hadapan pengadilan.

In
A
6. Bahwa definisi subyek hukum yang berlaku di dalam hukum positif yakni,
manusia yang berkepribadian hukum dan segala sesuatu yang berdasarkan
ah

lik
dari tuntutan kebutuhan masyarakat, demikian itu oleh hukum diakui sebagai
pendukung hak dan kewajiban. Jadi siapakah yang dimaksud dengan subyek
hukum oleh hukum positif yang berlaku, jawabannya adalah, manusia dan
am

ub
badan hukum. Manusia adalah subyek hukum menurut konsep biologis, yakni
sebagai gejala alam, sebagai makhluk budaya ciptaan Tuhan yang dilengkapi
ep
dengan akal, perasaan dan kehendak. Badan hukum adalah subyek hukum
k

menurut konsep yuridis sebagai gejala hidup bermasyarakat, sebagai badan


ah

hukum ciptaan manusia berdasar pada hukum yang memiliki hak dan
R

si
kewajiban laiknya seorang manusia.

ne
ng

7. Bahwa khusus subyek hukum yang badan hukum, di Negara Republik


Indonesia eksistensinya diklasifikasi menjadi 3 golongan yakni :

do
gu

a. Badan hukum yang dibentuk oleh Pemerintah atau Penguasa Negara


dalam rangka penyelenggaraan negara, ialah, badan hukum publik untuk
In
penyelenggaraan negara seperti lembaga negara, departemen, daerah
A

otonom, badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, dan lain
lain.
ah

lik

b. Badan hukum yang diakui oleh Penguasa Negara, yang pada umumnya
dibentuk dengan tujuan untuk memperoleh laba melalui kegiatan usaha
m

ub

tertentu, ialah perseroan terbatas, koperasi, dan lain lain.


c. Badan hukum yang diperbolehkan dan diakui oleh Penguasa Negara
ka

untuk suatu tujuan yang ideal, yakni badan hukum yayasan pendidikan,
ep

yayasan keagamaan, yayasan sosial, dan lain lain.


ah

8. Bahwa berdasar pengertian dan kriteria subyek hukum yang badan hukum
es

yang telah terurai di atas, disimpulkan tidak setiap badan usaha merupakan
M

ng

badan hukum sehingga dapat bertindak selaku subyek hukum. Adapun jenis
on

Hal. 30 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
jenis usaha yang badan hukum yang dalam lingkup pergaulan hidup

si
masyarakat memenuhi klasifikasi :
a. Dapat melakukan perbuatan perbuatan hukum (rechtshandeling) dalam

ne
ng
hubungan hubungan hukum (rechtsbetrekking)
b. Memiliki harta kekayaan sendiri di mana harta perusahaan dan harta
pribadi dipisahkan dengan jelas.

do
gu c. Memiliki hak dan kewajiban.
d. Dapat digugat dan menggugat ke di pengadilan.

In
A
9. Bahwa berdasar seluruh tanggapan yang terurai di atas, secara terang
ah

benderang telah terbukti Rumah Sakit Ibu dan Anak “FERINA” semula

lik
bernama Klinik Utama “FERINA” beralamat di Jl. Irian Barat No. 7-11,
Surabaya, bukan termasuk subyek hukum, sehingga tidak dapat digugat di
am

ub
hadapan pengadilan di dalam kasus ini. Oleh karena bukan subyek hukum,
otomatis tidak dapat dimintai pertanggungjawaban oleh Para Penggugat agar
ep
membayar sejumlah kerugian sebagaimana yang dituntut dalam perkara ini.
k

Apalagi tempat kedudukan usaha menurut yang ditetapkan di dalam Surat


ah

Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Surabaya No.


R

si
503.445/67/IO.RSIA/436.7.2/IV/2017 tanggal 4 April 2017 Tentang Izin
Operasional Rumah Sakit Ibu dan Anak yakni di Jl. Irian Barat No. 7-11 dituntut

ne
ng

diletakan sita jaminan, sebab rumah dan bangunan di Jl. Irian Barat No. 7-11
sama sekali bukan miliknya (bukan asetnya) Rumah Sakit Ibu dan Anak

do
gu

“FERINA” . In
10. Bahwa berdasarkan tangkisan yang terurai pada bagian ini, Tergugat II
A

memohon agar Yth. Majelis Hakim Pemeriksa perkara ini menyatakan gugatan
khusus terhadap Tergugat II dinyatakan tidak diterima sehingga mengeluarkan
ah

lik

Tergugat II dalam pemeriksaan perkaranya sebab Tergugat II bukan subyek


hukum yang bisa digugat atau menggugat di hadapan persidangan.
m

ub

II. Penggugat keliru menarik pihak yang digugat sebab Tergugat II sama
ka

sekali bukan pihak yang terlibat dalam rangkaian program bayi tabung :
ep
ah

1. Bahwa sebagaimana dalil Posita angka 11 gugatan wanprestasi dalam perkara


R

ini akibat dari Para Penggugat mengikuti program bayi tabung yang dituangkan
es

dalam :
M

ng

on

Hal. 31 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Persetujuan Atas Dasar Pengertian (Informed Consent) – BATAB, tanggal

si
12 Nopember 2015 yang ditanda-tangani oleh Dr. Aucky Hinting, Evelyn
Soputra dan Tommy Han.

ne
ng
b. Persetujuan Atas Dasar Pengertian (Informed Consent) Preimplantation
Genetic Screening/Diagnosis tanggal 27 Nopember 2015 yang ditanda-
tangani oleh Dr. Aucky Hinting, Evelyn Soputra, dan Tommy Han.

do
gu
2. Bahwa sementara itu, seluruh rangkaian kegiatan dalam rangka program bayi

In
A
tabung yang diikuti oleh Para Penggugat dilaksanakan di Klinik dan
Laboratorium Fertilitas Siloam Hospitals yang beralamat di Jl. Gubeng No. 70,
ah

bukan dilakukan di Rumah Sakit Ibu dan Anak “FERINA”.

lik
3. Bahwa sesuai Surat Ijin Operasional Klinik Utama “Ferina” beralamat di Jl. Irian
am

ub
Barat No. 7-11, Surabaya, sebagaimana Surat Keputusan Kepala Dinas
Kesehatan No. 503.445/93-KLU/436.6.3/IV/2016 diterbitkan pada tanggal 08
ep
April 2016, sehingga seluruh kegiatan operasional baru dimulai pada tanggal
k

29 Mei 2016.
ah

si
4. Bahwa berpedoman kepada asas contract party yang melekat pada Pasal 1340
KUHPerdata yakni, “Persetujuan hanya mengikat atau berlaku antara pihak

ne
ng

pihak yang membuatnya” sehingga perjanjian tidaklah dapat dituntutkan


pelaksanaannya atau ganti ruginya kepada pihak ketiga yang sama sekali tidak

do
gu

terlibat dalam hubungan hukumnya. Selain itu, Yahya Harahap dalam bukunya,
“Hukum Acara Perdata” berpendapat, “Yang dapat menjadi pihak selaku
In
penggugat atau tergugat, hanya terbatas bagi orang yang terlibat dalam
A

perjanjiannya saja, sehingga sudah otomatis pihak ketiga tidak dapat bertindak
selaku penggugat lalu menuntut atas dasar perbuatan wanprestasi. Sebaliknya,
ah

lik

pihak ketiga tidak dapat ditarik tarik selaku tergugat dan dibebani dengan
sejumlah ganti rugi”.
m

ub

Penerapan pembatasan yakni hanya pihak pihak yang terlibat pada perjanjian
ka

dapat menggugat atau digugat, tujuannya untuk memenuhi asas ketertiban


ep

umum. Selain itu, telah tertuang dalam putusan Mahkamah Agung yang
ah

putusannya diikuti oleh banyak hakim tingkatan di bawahnya dalam memutus


R

sengketa sejenis, contohnya adalah Putusan Mahkamah Agung No. 1271


es

K/Pdt/1991 tanggal 31 Nopember 1993 antara lain berbunyi, “Suatu perjanjian


M

ng

kerjasama sesuai dengan Pasal 1340 KUHPerdata hanya mengikat kepada


on

Hal. 32 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mereka pihak pihak yang sepakat, sehingga menarik Tergugat II yang tidak

si
terlibat merupakan gugatan keliru sehingga mereka harus dikeluarkan sebagai
pihak berperkara”.

ne
ng
5. Bahwa berpedoman juga pada Asas Pacta Sunt Servanda (agreements must
be kept) artinya asas hukum yang menyatakan “Setiap perjanjian menjadi

do
gu hukum yang mengikat bagi para pihak yang melakukan perjanjian”, dengan
demikian telah jelas dan terang benderang bahwasanya Tergugat II bukanlah

In
A
sebagai para pihak atau subyek yang terlibat dalam kepesertaan program bayi
tabung antara Para Penggugat dan Tergugat I. Selain itu Para Penggugat tidak
ah

lik
pernah tercatat sebagai pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak Ferina (incasu
Tergugat II). Sehingga tidak ada hubungan hukum apapun antara Para
Penggugat dan Tergugat II. Oleh karena tidak ada hubungan hukum antara
am

ub
Para Penggugat dan Tergugat II, maka tidak ada satupun bentuk kerugian
apapun oleh Para Penggugat akibat perbuatan Tergugat II sehingga harus
ep
dibayar oleh Tergugat II.
k
ah

6. Bahwa berdasarkan seluruh tangkisan yang terurai pada bagian ini maka
R

si
Tergugat II memohon agar Yth. Majelis Hakim Pemeriksa perkaranya
menyatakan gugatan khusus terhadap Tergugat II dinyatakan tidak diterima

ne
ng

sehingga mengeluarkan Tergugat II dalam pemeriksaan perkaranya sebab


tidak ada hubungan hukumnya antara Tergugat II dengan Para Penggugat.

do
gu

B. DALAM POKOK PERKARA :


In
1. Bahwa Tergugat II memohon supaya dalil dalil tangkisan yang termuat pada
A

Bagian Eksepsi di atas mohon terulang kembali pada Bagian Pokok Perkara
ini.
ah

lik

2. Bahwa membaca seluruh materi Posita terutama pada Bagian Petitum (atau
m

ub

Tuntutan), tujuan gugatan ini adalah menuntut, kerugian materiil sebesar Rp


3.000.000.000,-, immateriil sebesar Rp 30.000.000.000,- dan denda ditambah
ka

bunga sebesar Rp 100.000.000,-.


ep
ah

3. Bahwa dari kerugian totalnya sejumlah Rp. 33.100.000.000,- yang dituntut


R

tersebut, tampaknya Para Penggugat kesulitan sendiri memformulasikan


es

tuntutannya. Pada sebagian besar posita diuraikan tuntutan ganti rugi timbul
M

ng

akibat dalih perbuatan wanprestasinya Tergugat I, tetapi pada bagian Posita


on

Hal. 33 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lainnya (angka 23) didasarkan atas perbuatan melawan hukum menurut Pasal

si
1367 KUHPerdata.

ne
ng
Sementara itu, khusus tuntutan ganti rugi yang dituntutkan kepada Tergugat II
atas dasar perbuatan ingkar janji (wanprestasi), maka mengulang kembali
kepada dalil tangkisan yang termuat pada Bagian Eksepsi di atas, Tergugat II

do
gu menolak seluruhnya sebab Tergugat II sama sekali bukan pihak yang terlibat
dalam rangkaian program bayi tabung yang hubungan hukumnya antara lain

In
A
dituangkan dalam Persetujuan Atas Dasar Pengertian (Informed Consent) –
BATAB dan tanggal 12 Nopember 2015 dan Persetujuan Atas Dasar
ah

lik
Pengertian (Informed Consent) Preimplantation Genetic Screening/Diagnosis
tanggal 27 Nopember 2015. Selain itu, Tergugat II juga menolak pembayaran
ganti rugi atas dasar perbuatan melawan hukum vide Pasal 1367 KUHPerdata
am

ub
sebab Tergugat II bukan pemilik Rumah Sakit Ibu dan Anak “FERINA”. Dan
dalam mempertanggungjawabkan segenap pekerjaannya, posisi Tergugat II
ep
dan Tergugat I bukan laiknya atasan dan bawahan sebagaimana dalilnya Para
k

Penggugat pada Posita angka 23 dimaksud.


ah

si
4. Bahwa kiranya Tergugat II patut menduga bahwasanya menarik Tergugat II
dalam gugatan ini dimaksudkan untuk mencari keuntungan pribadi. Demo

ne
ng

demo yang dilakukan oleh puluhan massa di area sekitar Rumah Sakit Ibu dan
Anak “FERINA”, kemudian menyebarkan aksinya ke berbagai media elektronik,

do
gu

media cetak dan media online baik lokal maupun nasional, isi pemberitaannya
tentang program bayi tabung tetapi pilihan gambar yang ditampilkan justru
gambar atau foto lokasi Rumah Sakit Ibu dan Anak “FERINA”, patut diduga
In
A

merupakan arahan Para Penggugat yang tidak lain dan tidak bukan tujuannya
adalah untuk memperoleh keuntungan secara instan dan untuk menjatuhkan
ah

lik

kredibilitas dan nama baik Tergugat I dan Rumah Sakit Ibu dan Anak
“FERINA”.
m

ub

5. Bahwa tidak ada buktinya sama sekali Tergugat II melakukan perbuatan ingkar
ka

janji (wanprestasi) atau melakukan perbuatan yang bertentangan dengan


ep

hukum. Oleh karena itu tuntutan pada Posita angka 23 dan Petitum angka 4
ah

tidak ada alasan hukumnya untuk dikabulkan.


R

es

C. TUNTUTAN TERGUGAT II :
M

ng

on

Hal. 34 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Berdasarkan seluruh tanggapan yang telah terurai di atas, Tergugat II memohon

si
agar Yth. Majelis Hakim Pemeriksa Perkara ini berkenan memeriksa perkaranya dan
menjatuhkan putusan yang berbunyi :

ne
ng
I. Dalam Eksepsi :
1. Menerima Eksepsi dari Tergugat II.
2. Menyatakan gugatan Penggugat I dan Penggugat II tidak dapat diterima

do
gu sepanjang yang melibatkan Tergugat II dalam perkara ini dan selanjutnya
menyatakan menge-luarkan Tergugat II selaku pihak dalam perkara ini.

In
A
II. Dalam Pokok Perkara :
1. Menolak gugatan Penggugat I dan Penggugat II untuk seluruhnya.
ah

lik
2. Menghukum Penggugat I dan Penggugat II membayar seluruh biaya perkara.

JAWABAN TERGUGAT III :


am

ub
A. DALAM POKOK PERKARA :
ep
1. Bahwa Tergugat III menolak dan menyangkal seluruh dalil yang termuat pada
k

gugatan, kecuali dalil dalil yang terbukti kebenarannya dan dapat dibuktikan
ah

dengan alat bukti yang sah menurut hukum dalam persidangan perkara ini.
R

si
2. Bahwa keliru dan tidak benar dalil Para Penggugat angka 23 gugatan

ne
ng

Penggugat yang menyatakan terjadi hubungan hukum Tergugat III adalah


Kepala/Direktur Rumah Sakit Siloam Hospitals Surabaya, dimana

do
gu

kedudukannya sebagai atasan dan pimpinan Tergugat I untuk pertama kali


bertemu dengan Para Penggugat dan tempat dilaksanakannya proses bayi
In
tabung untuk pemilihan jenis kelamin laki-laki seperti apa yang diperjanjikan
A

oleh Tergugat I. Sehingga atas perbuatan melawan hukum Tergugat I tersebut,


Tergugat III harus ikut bertanggungjawab menurut ketentuan Pasal 1367
ah

lik

KUHPerdata.
m

ub

3. Bahwa hubungan hukum antara Tergugat III dengan Tergugat I adalah


hubungan kerjasama bukan sebagai pimpinan/atasan Tergugat I. Dalam
ka

hubungan kerjasama tersebut, Tergugat III menyediakan ruangan, obat serta


ep

fasiltas dimana Tergugat I dapat melakukan praktek sebagai dokter spesialis


ah

Andrologi.
R

es

4. Bahwa benar kontrak terapeutik antara Tergugat I selaku dokter spesialis


M

ng

andrologi dan Para Penggugat selaku pasien dilaksanakan di Klinik dan


on

Hal. 35 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Laboratorium Fertilitas Siloam Hospitals yang beralamat di Jl. Raya Gubeng

si
No. 70, Surabaya (dahulu bernama Rumah Sakit Budi Mulia). Bahwa ruang
Klinik dan Laboratorium Fertilitas Siloam Hospitals merupakan bagian dari

ne
ng
banyak ruangan yang merupakan kesatuan dari area Rumah Sakit Siloam
Surabaya yang lokasinya di Jl. Gubeng No. 70, Surabaya. Kendati demikian,
hubungan hukum antara Tergugat I dengan Tergugat III ataupun dengan

do
gu Rumah Sakit Siloam Hospitals Surabaya bukanlah hubungan hukum antara
atasan dan bawahan sebagaimana didalilkan oleh Para Penggugat, melainkan

In
A
hubungan kerjasama.
ah

lik
5. Bahwa oleh karena hubungan antara Tergugat III dan Tergugat I adalah
kerjasama, maka semakin keliru dan semakin kacau dalilnya Para Penggugat
yang mengatakan Tergugat III bertanggung jawab laiknya pengusaha dan
am

ub
karyawan menurut Pasal 1367 KUHPerdata. Ketentuan yang disebut oleh Para
Penggugat di atas yakni mengatur tentang pertanggung jawaban dari atasan,
ep
orang tua, majikan, guru dan lain lain. Pertanggung jawaban yang dimaksud
k

yaitu :
ah

a. Seseorang tidak hanya bertanggung jawab atas kerugian yang


R

si
disebabkan kerugiannya sendiri, melainkan juga atas kerugian yang
disebabkan perbuatan orang orang yang menjadi tanggungannya, atau

ne
ng

disebabkan barang barang yang berada di bawah pengawasannya.


b. Orang tua dan wali bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan

do
gu

oleh anak anak yang belum dewasa, yang tinggal pada mereka dan
terhadap siapa mereka melakukan kekuasaan orang tua atau wali.
In
c. Majikan dan orang yang mengangkat orang lain untuk mewakili urusan
A

urusan mereka, bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh


pelayan atau bawahannya dalam melakukan pekerjaan yang ditugaskan.
ah

lik

d. Guru sekolah atau kepala tukang bertanggung jawab atas kerugian yang
disebabkan oleh murid muridnya atau tukang tukangnya selama waktu
m

ub

orang orang itu berada di bawah pengawasannya.


ka

6. Bahwa oleh karena hubungan hukum antara Tergugat III dan Tergugat I bukan
ep

hubungan pengusaha dan karyawan, untuk itu harus ditolak dan


ah

dikesampingkan dalilnya Para Penggugat pemberlakuan Pasal 1367


R

KUHPerdata terhadap perkara ini.


es
M

ng

on

Hal. 36 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. Bahwa selama Tergugat III melakukan kerjasama dengan Tergugat I

si
memberikan layanan kesehatan kepada para pasiennya termasuk kepada Para
Penggugat, telah dilaksanakan menurut undang undang dan etika kedokteran

ne
ng
yang benar dan berlaku dimana Para Penggugat juga telah diberikan
penjelasan dan mengerti bahwa layanan kesehatan yang akan diberikan
merupakan bentuk upaya, bukan janji, karena baik Tergugat III maupun

do
gu Tergugat I tidak akan pernah memberikan janji kepada pasiennya karena hal
tersebut melanggar etika kedokteran.

In
A
8. Bahwa seluruh dalil dan tuntutan yang dikemukakan oleh Para Penggugat
ah

lik
dalam perkara ini harus terlebih dahulu dibuktikan dengan alat bukti yang sah
dan benar menurut hubungan hukum yang umum ditambah yang khusus (ius
spesialis) bukan hubungan hukum bisnis (kekayaan) pada umumnya saja (ius
am

ub
generalis) yang serta merta diterapkan oleh Para Penggugat pada gugatan ini
yakni, “pokoknya harus lahir anak laki laki, jika lahir perempuan maka dokter,
ep
rumah sakit dan siapapun yang merasa terkait harus menanggung kerugian
k

puluhan milyar”.
ah

si
9. Bahwa untuk itu, mohon dengan hormat kepada Yth. Majelis Hakim Pemeriksa
Perkara ini memberikan putusan yang adil dan benar.

ne
ng

B. TUNTUTAN TERGUGAT III :

do
gu

Berdasarkan seluruh tangkisan dan tanggapan yang terurai di atas, Tergugat III
In
memohon agar Yth. Majelis Hakim Pemeriksa Perkara ini menjatuhkan putusan
A

yang berbunyi :
Dalam Pokok Perkara :
ah

lik

1. Menolak gugatan Penggugat I dan Penggugat II untuk seluruhnya.


2. Menghukum Penggugat I dan Penggugat II membayar seluruh biaya perkara.
m

ub

JAWABAN TURUT TERGUGAT I :


ka

A. DALAM EKSEPSI
ep

1. Bahwa Para Tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil gugatan


ah

Penggugat secara keseluruhan yang ternyata sama sekali tidak benar dan
R

tidak berdasarkan hukum, kecuali hal-hal yang diakui kebenarannya secara


es

tegas oleh Para Tergugat ;


M

ng

on

Hal. 37 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Majelis Hakim yang kami hormati, perlu diketahui bahwa antara Para

si
Penggugat dan Turut Tergugat I tidak mempunyai hubungan hukum, maka
Para Penggugat tidak mempunyai dasar hukum untuk menggugat Turut

ne
ng
Tergugat I. Sebab dalam Hukum Acara Perdata dijelaskan bahwa gugatan
hanya dapat diajukan oleh pihak-pihak yang mempunyai hubungan hukum
satu sama lain. Dengan demikian gugatan Para Penggugat dapat dikatakan

do
gu pihak yang ditarik sebagai Turut Tergugat I tidak tepat atau Gemis
Aanhoedanid heid ;

In
A
3. Bahwa sebagaimana Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung Nomor
294/K/Sip/1971 tanggal 7 Juli 1971 yang mensyaratkan gugatan harus
ah

lik
diajukan oleh orang yang mempunyai hubungan hukum, maka gugatan
demikian dinyatakan TIDAK DAPAT DITERIMA (Niet Ontvankelijke
Verklaard) ;
am

ub
Bahwa berdasarkan hal – hal sebagaimana yang telah diuraikan diatas dalam
ep
Eksepsi, maka sudah menjadi keharusan berdasarkan hukum apabila Majelis
k

Hakim Pengadilan Negeri Surabaya yang memeriksa perkara ini Menjatuhkan


ah

Putusan Sela sebagai berikut :


R

si
Menolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima terhadap gugatan yang

ne
ng

diajukan oleh Penggugat.


B. DALAM POKOK PERKARA :

do
gu

1. Bahwa pada tanggal 29 Maret 2017, Turut Tergugat I telah menerima


pengaduan dari Para Penggugat yaitu laporan pengaduan atas adanya
In
dugaan pelanggaran kode etik yang telah dilakukan oleh Tergugat I;
A

2. Bahwa perlu Turut Tergugat I, di dalam Organisasi Ikatan Dokter Indonesia


terdapat suatu badan otonom yaitu Majelis Kehormatan Etik Kedokteran
ah

lik

(MKEK) yang tugasnya bertanggungjawab mengkoordinasi kegiatan internal


organisasi dalam pengembangan kebijakan, pembinaan pelaksanaan dan
m

ub

pengawasan penerapan etika kedokteran yang dibentuk secara khusus


ditingkat pusat, Wilayah dan Cabang untuk menjalankan tugas
ka

kemahkamahan profesi, dan pembinaan etika profesi. Salah satu tugasnya


ep

adalah menyelesaikan dugaan pelanggaran etik kedokteran oleh dokter di


ah

Indonesia dalam rangka penyempurnaan berkelanjutan praktik kedokteran


R

yang peduli terhadap pasien / publik. Sehingga apabila terdapat pengaduan


es

terkait dugaan pelanggaran etik kedokteran, maka pihak yang berhak dan
M

ng

on

Hal. 38 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berwenang menyelesaikan adalah Majelis Kehormatan Etik Kedokteran

si
(MKEK) ;
3. Bahwa perlu diketahui berdasarkan Pasal 20 Pedoman Organisasi Dan

ne
ng
Tata Laksana Kerja Majelis Kehormatan Etik Kedokteran telah dijelaskan
rangkaian / prosedur Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) dalam
melakukan pemeriksaan terhadap pengaduan. Dalam melakukan

do
gu penanganan pelanggaran etik kedokteran MKEK terdapat beberapa proses
atau tahapan yang harus dilakukan yaitu :

In
A
a. Pertama, sebagaimana diatur dalam Pasal 20 ayat (5) Pedoman
Organisasi Dan Tata Laksana Kerja Majelis Kehormatan Etik
ah

lik
Kedokteran, Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) harus menilai
keabsahan dan meneliti pengaduan terlebih dahulu.
Syarat agar pengaduan dinilai sah sebagaimana diatur dalam Pasal 22
am

ub
ayat (5) Pedoman Organisasi Dan Tata Laksana Kerja Majelis
Kehormatan Etik Kedokteran yaitu :
ep
• Identitas Pengadu harus jelas;
k

• Nama dan alamat tempat praktik dokter dan waktu tindakan dilakukan;
ah

• Alasan sah pengaduan;


R

si
• Bukti – bukti atau keterangan saksi atau petunjuk yang menunjang

ne
ng

dugaan pelanggaran etika tersebut.


Bahwa Pasal 22 ayat (11) Pedoman Organisasi Dan Tata Laksana Kerja
Majelis Kehormatan Etik Kedokteran menyatakan : “Pengaduan

do
gu

dianggap tidak sah jika tidak disertai dengan bukti – bukti yang
layak, tidak disertai nama lengkap dan alamat pengadu atau
In
A

perkara / kejadian khusus yang diadukan tersebut telah melampaui


masa 2 (dua) tahun sejak tanggal diterimanya pengaduan oleh
Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK).”
ah

lik

Sedangkan Pasal 22 ayat (6) Pedoman Organisasi Dan Tata Laksana


Kerja Majelis Kehormatan Etik Kedokteran secara tegas menyatakan
m

ub

dalam hal pengaduan tidak lengkap atau tidak sah atau berisi
keterangan yang dipandang tidak dapat dipertanggung jawabkan untuk
ka

ep

pembinaan pengabdian profesi, Ketua MKEK setempat dapat menolak


pengaduan.
ah

b. Kedua, setelah pengaduan tersebut telah dinyatakan telah memenuhi


R

keabsahan / sah maka tahapan selanjutnya adalah melakukan


es
M

Penelaahan.
ng

on

Hal. 39 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Ketiga, setelah proses penelaahan selesai maka Majelis Kehormatan

si
Etik Kedokteran (MKEK) barulah memasuki tahapan persidangan.
Bahwa sebelum memasuki proses penelaahan dr. Poedjo Hartono, Sp. OG

ne
ng
(K) selaku Ketua Ikatan Dokter Cabang Surabaya yang pada saat itu
menjabat melakukan pemeriksaan atau menilai keabsahan dan meneliti
pengaduan terlebih dahulu yaitu memeriksa bukti – bukti dalam surat

do
gu pengaduan yang disampaikan oleh Para Penggugat apakah pengaduan
tersebut sudah dinilai sah atau tidak. Pada saat memeriksa keabsahannya

In
A
dalam surat pengaduan tersebut, ternyata tidak diketemukan bukti – bukti
dilakukan pelanggaran kode etik yaitu tidak membuktikan untuk menjamin
ah

secara 100% Penggugat I akan melahirkan bayi laki – laki. demikian dibawah

lik
ini mengenai hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Ketua Ikatan Dokter
Cabang Surabaya yang pada saat itu menjabat adalah sebagai berikut :
am

ub
a. Bahwa bukti – bukti yang dilampirkan dalam pengaduan hanya
membuktikan bahwa Penggugat I memang benar mengikuti progam bayi
ep
tabung untuk jenis kelamin laki – laki dan tidak membuktikan adanya
k

jaminan 100 % dari Tergugat I bahwa bayi yang akan dilahirkan oleh
ah

Penggugat I adalah bayi laki – laki ;


R

si
b. Bahwa salah satu bukti pernyataan tanggal 21 Maret 2017 yang mana
isi dari pernyataan tersebut adalah mencabut pernyataan yang dibuat

ne
ng

oleh Para Penggugat pada bulan Juli 2016 yang mana inti isi dari surat
pernyataan tersebut adalah mengingkari surat pernyataan yang dibuat

do
gu

oleh Para Penggugat pada bulan Juli 2016 tersebut. Proses untuk
melakukan pencabutan itu baru dilakukan pada tanggal 21 Maret 2017,
In
hal ini terdapat rentang waktu yang sangat lama untuk mencabut surat
A

pernyataan bulan Juli 2016 tersebut, maka dapat diambil kesimpulan


bahwa Para Penggugat mempunyai itikad tidak baik kepada Tergugat I ;
ah

lik

4. Bahwa dr. Poedjo Hartono, Sp. OG (K) selaku Ketua Ikatan Dokter Cabang
Surabaya yang pada saat itu menjabat juga telah mengkonsultasikan
m

ub

perkara tersebut kepada para ahli dokter spesialis kandungan dan kepada 2
(dua) orang dokter ahli bayi tabung, dan para ahli tersebut menyatakan
ka

bahwa tidak satupun ada pelanggaran yang dilakukan oleh Tergugat I ;


ep

5. Bahwa dengan demikian setelah dilakukannya proses tahapan penilaian


ah

keabsahan dan penelitian pengaduan terhadap pengaduan tersebut dinilai


R

tidak diketemukannya tentang alasan sah pengaduan karena laporan


es

sebagaimana yang telah Para Pengugat kemukakan pada laporan


M

ng

pengaduan tersebut bukanlah termasuk pelanggaran kode etik ;


on

Hal. 40 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Bahwa sehubungan dengan petitum nomor 6 pada gugatan Para

si
Penggugat, maka perlu Majelis Hakim Yang memeriksa perkara a quo
ketahui, kewenangan untuk mencabut ijin praktek bukanlah kewenangan

ne
ng
dari Turut Tergugat I, hal ini sebagaimana tertuang dalam Pasal 37 Ayat (1)
Undang – undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan
Pemenkes No. 2052/Menkes/Per/X/2011 tentang Izin Praktik dan

do
gu Pelaksanaan Praktik Kedokteran, maka dari adanya aturan - aturan tersebut
sudah sangat jelas dan sangat tidak patut apabila Turut Tergugat I

In
A
melakukan pencabutan ijin praktek yang dimiliki oleh Tergugat I dan
Tergugat II, hal ini dikarenakan wewenang dalam melakukan pencabutan ijin
ah

lik
praktek dikeluarkan oleh Pejabat Dinas Kesehatan ;
7. Bahwa begitu pula dengan Petitum Nomor 7 pada gugatan Para Penggugat
yang meminta untuk menutup tempat praktek yang dimiliki oleh Tergugat I
am

ub
dan Tergugat II adalah bukan kewenangan dari Turut Tergugat I karena
kewenangan tersebut juga berada pada Pejabat Dinas Kesehatan ;
ep
Bahwa berdasarkan hal – hal di atas Turut Tergugat I mohon kepada Majelis Hakim
k

Pemeriksa Perkara untuk memeriksa, mengadili dan memutuskan sebagai berikut :


ah

A. DALAM EKSEPSI
R

si
1. Menerima Eksepsi Turut Tergugat I Untuk Seluruhnya;
2. Menyatakan Gugatan Para Penggugat Tidak Dapat Diterima (Niet Onvankelijk

ne
ng

Verklard).
B. DALAM POKOK PERKARA

do
gu

1. Menolak Gugatan Para Penggugat Untuk Seluruhnya;


2. Menghukum Para Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul
In
dalam perkara ini;
A

ATAU
Apabila Majelis Hakim Pemeriksa Perkara mempunyai pendapat yang lain, mohon
ah

lik

putusan yang seadil - adilnya (Ex Aequo Et Bono);


m

ub

JAWABAN TURUT TERGUGAT II:


ka

DALAM EKSEPSI
ep

1. Bahwa Turut Tergugat II menolak secara tegas seluruh dalih-dalih gugatan yang
ah

dikemukakan oleh Para Penggugat kecuali hal-hal yang secara tegas dan
R

tertulis diakui kebenarannya oleh Turut Tergugat II.


es
M

ng

on

Hal. 41 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. KOMPETENSI ABSOLUT

si
Bahwa Para Penggugat didalam petitum gugatannya pada angka 6 yang
mendalihkan sebagai berikut:

ne
ng
6. “Menyatakan Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II untuk segera
mencabut ijin praktek yang dimiliki oleh Tergugat I apabila dinyatakan

do
gu bersalah dalam putusan sidang kode etik”

Bahwa Ijin Praktek sebagaimana dimaksud dalam Petitum gugatan Para

In
A
Penggugat merupakan Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN), sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 angka 3 UU No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata
ah

Usaha Negara sebagaimana diubah dengan Pasal 1 angka 9 Undang-Undang

lik
No. 51 Tahun 2009 yang menyatakan bahwa:

”Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang


am

ub
dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan
hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan
ep
k

yang berlaku, yang bersifat konkret, individual, dan final yang menimbulkan
akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum”
ah

si
Lebih lanjut, Turut Tergugat II menolak Petitum Para Penggugat pada angka 7

ne
ng

yang mendalihkan :

7. “Menyatakan Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II untuk segera


menutup tempat praktek yang dimiliki oleh Tergugat II apabila Tergugat I

do
gu

dinyatakan bersalah dalam putusan sidang kode etik”


In
A

Bahwa sanksi pemerintah berupa penutupan tempat praktek merupakan


Keputusan Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87 huruf a
ah

lik

Undang-Undang Nomor 30 tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan.

Bahwa berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang


m

ub

Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana diubah dengan Undang-Undang


ka

Nomor 51 Tahun 2009, lembaga peradilan yang memiliki kompetensi absolut


ep

untuk memeriksa dan memutus sengketa tentang Keputusan Tata Usaha


Negara (KTUN) adalah Pengadilan Tata Usaha Negara.
ah

es

Bahwa Oleh karenanya, Turut Tergugat II mohon kepada Majelis Hakim yang
M

terhormat untuk menolak gugatan Para Penggugat dan menyatakan bahwa


ng

on

Hal. 42 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan Negeri Surabaya tidak memiliki kompetensi absolut untuk

si
memeriksa dan memutus terkait Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN).

ne
ng
3. GUGATAN PARA PENGGUGAT TERHADAP TURUT TERGUGAT II SALAH
PIHAK (ERROR IN PERSONA)

do
gu
Bahwa gugatan Para Penggugat
melibatkan Turut Tergugat II dalam gugatan a quo. Gugatan Para Penggugat
adalah gugatan wanprestasi, dengan

In
terhadap Turut Tergugat II adalah gugatan yang salah pihak (error in persona),
A
karena tidak ada perbuatan ingkar janji (wanprestasi) yang dilakukan oleh Turut
Tergugat II terhadap Para Penggugat. Bahwa perkara a quo adalah
ah

lik
permasalahan internal antara Para Penggugat dengan Tergugat I. Hal ini
dipertegas dalam dalih Para Penggugat dalam gugatannya sebagaimana Posita
am

ub
gugatan pada angka 23 yang mendalihkan:

23. “Bahwa alasan Para Penggugat juga menarik Tergugat II dan Tergugat
ep
k

III serta Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II dalam perkara a quo
ah

dikarenakan Tergugat I saat ini bekerja di FERINA CLINIC, dimana


R

si
kedudukan Tergugat II selaku pemilik klinik/ atasan dan pimpinan
tempat praktek Tergugat I berpraktek saat ini, sedangkan Tergugat III

ne
ng

adalah kepala/ Direktur Rumah Sakit Siloam Hospitals Surabaya,


dimana kedudukannya sebagai atasan dan pimpinan Tergugat I untuk

do
pertama kali bertemu dengan Para Penggugat dan tempat
gu

dilaksanakannya proses bayi tabung untuk pemilihan jenis kelamin laki-


laki seperti apa yang diperjanjikan oleh Tergugat I, sehingga atas
In
A

perbuatan melawan hukum Tergugat I tersebut, Tergugat II dan


Tergugat III harus ikut bertanggungjawab sebagaimana ketentuan pasal
ah

lik

1367 KUH Perdata.


Bahwa dalih tersebut menunjukkan bahwa gugatan Para Penggugat tidak ada
m

kaitannya dengan Turut Tergugat II. Sehingga oleh karenanya, mohon


ub

kepada Majelis Hakim untuk mengeluarkan Turut Tergugat II sebagai pihak


ka

dalam gugatan a quo karena gugatan Para Penggugat kepada Turut Tergugat
ep

II adalah gugatan yang salah pihak (error in persona).


ah

4. GUGATAN PARA PENGGUGAT KABUR DAN TIDAK JELAS (OBSCUUR


es
M

LIBEL)
ng

on

Hal. 43 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa Para Penggugat dalam gugatannya melibatkan Turut Tergugat II sebagai

si
salah satu pihak, tetapi tidak menjelaskan perbuatan apakah dari Turut Tergugat
II yang dianggap sebagai perbuatan ingkar janji (wanprestasi). Hal ini

ne
ng
mengakibatkan gugatan Para Penggugat kabur dan tidak jelas terkait dengan
alasan melibatkan Turut Tergugat II dalam perkara a quo.

do
gu
Bahwa untuk mencegah putusan yang keliru dan sia-sia, maka gugatan
haruslah jelas. Sehingga mohon kepada Majelis Hakim untuk menolak gugatan
Para Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Para Penggugat

In
A
tidak dapat diterima karena gugatan Para Penggugat kabur dan tidak jelas.
ah

lik
DALAM POKOK PERKARA :

1. Bahwa Turut Tergugat II mohon agar dalil-dalil Turut Tergugat II dalam eksepsi
am

ub
dianggap satu kesatuan dan tertuang kembali dalam pokok perkara a quo.

2. Turut Tergugat II menolak secara tegas seluruh dalih-dalih gugatan yang


ep
dikemukakan oleh Para Penggugat kecuali hal-hal yang secara tegas dan
k

tertulis diakui kebenarannya oleh Turut Tergugat II.


ah

si
3. Bahwa Turut Tergugat II menolak gugatan Para Penggugat yang melibatkan
Turut Tergugat II dalam perkara a quo. Pokok permasalahan gugatan

ne
ng

Penggugat adalah permasalahan internal antara Para Penggugat dengan


Tergugat I yang berkaitan dengan program bayi tabung.

do
gu

4. Bahwa Turut Tergugat II menolak Petitum Para Penggugat dalam gugatannya


pada angka 5, 6 dan 7 yang mendalihkan sebagai berikut:
In
A

5. “Menyatakan Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II untuk segera


memproses sidang kode etik dan memberikan sanksi tegas terhadap
ah

Tergugat I”
lik

6. “Menyatakan Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II untuk segera


m

ub

mencabut ijin praktek yang dimiliki oleh Tergugat I apabila dinyatakan


bersalah dalam putusan sidang kode etik”
ka

7. “Menyatakan Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II untuk segera menutup


ep

tempat praktek yang dimiliki oleh Tergugat II apabila Tergugat I dinyatakan


ah

bersalah dalam putusan sidang kode etik”


R

es
M

Bahwa Ijin Praktek sebagaimana dimaksud dalam Petitum gugatan Para


ng

Penggugat merupakan Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN), sebagaimana


on

Hal. 44 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dimaksud dalam Pasal 1 angka 3 UU Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan

si
Tata Usaha Negara sebagaimana diubah dengan Pasal 1 angka 9 Undang-
Undang Nomor 51 Tahun 2009 yang menyatakan bahwa:

ne
ng
”Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang
dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan

do
gu
hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, yang bersifat konkret, individual, dan final yang menimbulkan
akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum”

In
A
Lebih lanjut, Turut Tergugat II menolak petitum Para Penggugat pada angka 5
ah

lik
dan angka 7 yang meminta Turut Tergugat II untuk memberikan sanksi kepada
Tergugat I dan Tergugat II.
am

ub
Bahwa sanksi pemerintah berupa penutupan tempat praktek merupakan
Keputusan Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87 huruf a
ep
k

Undang undang Nomor 30 tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan


ah

R
Bahwa berdasarkan ketentuan Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang

si
Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana diubah dengan Undang-Undang

ne
ng

No. 51 Tahun 2009, lembaga peradilan yang memiliki kompetensi absolut untuk
memeriksa dan memutus sengketa tentang Keputusan Tata Usaha Negara
(KTUN) adalah Pengadilan Tata Usaha Negara.

do
gu

Bahwa Oleh karenanya, Turut Tergugat II mohon kepada Majelis Hakim yang
In
A

terhormat untuk menolak gugatan Para Penggugat dan menyatakan bahwa


Pengadilan Negeri Surabaya tidak memiliki kompetensi absolut untuk
ah

memeriksa dan memutus terkait Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN).


lik

5. Bahwa Para Penggugat di dalam gugatannya sama sekali tidak menjelaskan


m

ub

mengenai perbuatan hukum apakah yang dilakukan oleh Turut Tergugat II yang
dianggap perbuatan ingkar janji (wanprestasi) sehingga dimintai tanggung
ka

ep

gugat. Namun dalam petitumnya pada angka 5 dan 10, Para Penggugat
mendalihkan sebagai berikut:
ah

10. “Menghukum Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III untuk membayar


R

es

seluruh biaya perkara dan menghukum Turut Tergugat I dan Tergugat II untuk
M

ng

tunduk dan patuh pada putusan hakim a quo”.


on

Hal. 45 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
6. Bahwa dengan demikian terbukti bahwa dalam sengketa perkara a quo, Turut
Tergugat II tidak memiliki kepentingan untuk diikutsertakan dalam perkara ini,

ne
ng
karena Para Penggugat sama sekali tidak dapat menunjukkan perbuatan hukum
apakah yang dilakukan oleh Turut Tergugat II yang dianggap ingkar janji
(wanprestasi). Dengan demikian seharusnya Turut Tergugat II tidak dilibatkan

do
gu
sebagai pihak dalam gugatan dan mohon Majelis Hakim mengeluarkan Turut
Tergugat II dari perkara a quo.

In
A
Berdasarkan uraian diatas, Turut Tergugat II mohon kepada Majelis Hakim untuk
ah

lik
memutus :
am

ub
Dalam Eksepsi

1. Menerima Eksepsi Turut Tergugat II untuk seluruhnya; ep


2. Menyatakan Pengadilan Negeri Surabaya tidak memiliki kompetensi absolut
k

untuk memeriksa, mengadili dan memutus perkara a quo sepanjang berkaitan


ah

dengan Keputusan Tata Usaha Negara;


R

si
3. Menyatakan gugatan para penggugat terhadap turut tergugat II salah pihak (error

ne
ng

in persona)

4. Menyatakan gugatan Para Penggugat kabur dan tidak jelas (Obscuur Libel);

do
gu

5. Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya atau menyatakan gugatan


Para Penggugat tidak dapat diterima.
In
Dalam Pokok Perkara:
A

1. Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;


ah

lik

2. Menghukum Para Penggugat untuk membayar biaya perkara ini.


m

ub

atau
ka

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon agar memberikan putusan yang
ep

seadil-adilnya (ex aequo et bono);


ah

Menimbang, bahwa atas Jawaban Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III


es

dan Turut Tergugat I tersebut, Para Penggugat telah mengajukan Replik tertanggal
M

ng

16 Agustus 2017 dan terhadap Replik tersebut pihak Tergugat I, Tergugat II,
on

Hal. 46 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat III dan Turut Tergugat I, Turut Tergugat II telah mengajukan Duplik masing-

si
masing tertanggal 30 Agustus 2017, yang isi selengkapnya sebagaimana termuat
dalam Berita Acara Persidangan perkara ini dan untuk menyingkat putusan ini

ne
ng
dianggap termasuk dan menjadi bagian dari putusan ini;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya, Para
Penggugat telah mengajukan bukti surat sebagai berikut :

do
1.
gu Fotocopy Kutipan Akta Perkawinan No.3578-KW-12092013-0020 atas nama
Tommy Han dengan Evelyn Soputra pada tanggal 12 September 2013 di

In
A
Surabaya yang dikeluarkan oleh Kantor Catatan Sipil Surabaya pada tanggal
08 Nopember 2013 dan diberi tanda bukti P-1;
ah

lik
2. Fotocopy Kartu Keluarga No. 3578092911160002 atas nama Kepala
Keluarga Tommy Han yang dikeluarkan oleh Kantor Catatan Sipil Surabaya
pada tanggal 29 November 2016, dan diberi tanda bukti P-2;
am

ub
3. Fotocopy Bukti online Blog by Gita Hafas yang memuat pendapat Prof. Dr. dr.
Soegiharto Soebijanto, SPOG (K) menerangkan tentang RAWAN
ep
PELANGGARAN ETIKA, KLINIK BAYI TABLING HARUS DIBATASI karena
k

tanpa INDIKASI MEDIS tanggal 4 Juli, dan diberi tanda bukti P-3;
ah

4. Fotocopy Bukti online FEMALEDAILY. Com dari Mommy Salman yang


R

si
menerangkan tentang metode pembayaran di dr. Aucky Hinting tanggal 3
Maret 2015, dan diberi tanda bukti P-4 ;

ne
ng

5. Fotocopy Persetujuan atas dasar Pengertian (Informed Consent) yang di tanda


tangani oleh Evelyn Soputra, Tommy Han, dan saksi Defit pada tanggal 12

do
gu

November 2015, dan diberi tanda bukti P-5 ;


6. Fotocopy Persetujuan atas dasar Pengertian (Informed Consent)
In
Preimplantation Genetic Screening/Diagnosis yang ditanda tangani oleh
A

Evelyn Soputra, Tommy Han, dr. Aucky Hinting, Ph.D dan saksi Anik Fitria
pada tanggal 27 November 2015, dan diberi tanda bukti P-6 ;
ah

lik

7. Fotocopy Kwitansi No. U/395/V/15 untuk pembayaran USG+L.H.FSH.


Prolaktin. Estradiol sejumlah Rp.975.000,- (Sembilan Ratus Tujuh Puluh Lima
m

ub

Ribu Rupiah) pada tanggal 21 Mei 2015, bukti P-7 ;


8. Fotocopy Rincian Biaya Pemeriksaan/ Pengobatan Proses Bayi Tabung a.n
ka

Ny. Evelyn Soputra/Tommy Han sejumlah Rp. 47.680.000,- (Empat Puluh


ep

Tujuh Juta Enam Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah) tanggal 11 November
ah

dan 8 Desember 2015, dan diberi tanda bukti P-8 ;


R

9. Fotocopy Kwitansi No. U/395/XF15 untuk pembayaran USG+Estradioi


es

sejumlah Rp. 395.000,- (Tiga Ratus Sembilan Puluh Lima Ribu Rupiah) pada
M

ng

tanggal 16 November 2015, bukti P-9 ;


on

Hal. 47 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
10. Fotocopy Kwitansi No. U/491/XF15 untuk pembayaran USG+Estradiol

si
sejumlah Rp. 395.000,- (Tiga Ratus Sembilan Puluh Lima Ribu Rupiah) pada
tanggal 20 November 2015, dan diberi tanda bukti P-10 ;

ne
ng
11. Fotocopy Kwitansi No. U/525/XF15 untuk pembayaran USG.Estradiol sejumlah
Rp. 395.000,- (Tiga Ratus Sembilan Puluh Lima Ribu Rupiah) pada tanggal 21
November 2015, dan diberi tanda bukti P-11 ;

do
gu
12. Fotocopy Kwitansi No. U/655/XP15 untuk pembayaran PGD XY sejumlah
Rp. 13.000.000,- (Tiga Belas Juta Rupiah) pada tanggal 27 November 2015,

In
A
dan diberi tanda bukti P-12 ;
13. Fotocopy Kwitansi No. U/656/XP15 untuk pembayaran ICSI sejumlah
ah

lik
Rp.19.000.000,- (Sembilan Belas Juta Rupiah) pada tanggal 27 November
2015, dan diberi tanda bukti P-13 ;
14. Fotocopy Lampiran hasil prosedur IVF yang dilakukan pada bulan November
am

ub
2015 oleh Ny. Evelyn Soputra yang ditanda tangani dr. Aucky Hinting, Ph.D
dan dr. Hendro Pramono, SpOG tanggal 14 April 2016, dan diberi tanda bukti
ep
P-14 ;
k

15. Fotocopy Kutipan Akta Kelahiran No.3576-LU-19082016-0062 atas nama


ah

CALLISTA RANI lahir di Surabaya anak kedua dari TOMMY HAN dan EVELYN
R

si
SOPUTRA pada tanggal 26 Juli 2016, dan diberi tanda bukti P-15 ;
16. Fotocopy Surat Keterangan Kelahiran Reg.No. NREG/IP/201607260004

ne
ng

anak perempuan dari Ny. Evelyn Soputra dan Tn. Tommy Han dengan berat
2815gr, panjang 48,5cm lahir pada di Rumah Sakit National Hospital ditanda

do
gu

tangani Dr. Robby SPO(G) tanggal 26 Juli 2016, bukti P-16 ;


17. Fotocopy Surat Pernyataan yang di tanda tangani Evelyn Soputra di Surabaya
In
pada bulan Juli 2016, dan diberi tanda bukti P-17 ;
A

18. Fotocopy Surat Pencabutan Pernyataan yang tangan di tanda tangani Tommy
Han dan Soputra di Surabaya pada tanggal 21 Maret 2017, dan diberi tanda
ah

lik

bukti P-18 ;
19. Fotocopy Bukti Setor Bank Danamon atas nama Penyetor Tommy Han dikirim
m

ub

ke No. Rek. 000011707783 a.n dr. Aucky Hinting, Ph.D sejumlah


Rp.100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah) pada tanggal 21 Maret 2017, dan
ka

diberi tanda bukti P-19;


ep

20. Fotocopy Tanda Terima Pengembalian Surat Pernyataan Tommy Han yang
ah

diterima oleh Klinik Utama FERINA pada tanggal 22 Maret 2017, dan diberi
R

tanda bukti P-20 ;


es

21. Fotocopy Tanda BuktiLapor No.TBL/366/111/2017/tMJATIN4 berdasarkan


M

ng

Laporan Polisi No.LPB/366/1IF2017/UMYJATIN4 atas nama pelapor EVELYN


on

Hal. 48 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
SOPUTRA, TOMMY HAN dan Terlapor atas nama dr. Aucky Hinting

si
melaporkan atas Tindak Pidana Penipuan atau Penggelapan atau akibat
kelalaian mengakibatkan orang lain luka/cacat permanen sebagaimana

ne
ng
dimaksud pasal 378 KUHP Jo Pasal 372 KUHP Jo pasal 360 tentang program
bayi tabung pada tanggal 22 Maret 2017, dan diberi tanda bukti P-21 ;
22. Fotocopy Surat Laporan dugaan Malpraktek yang dilakukan oleh Dokter

do
gu AUCKY FUNTINg, Ph.D kepada Ketua Dewan Kode Etik Ikatan Dokter
Indonesia (IDI) pada tanggal 29 Maret 2017, dan diberi tanda bukti P-22 ;

In
A
23. Fotocopy Tanda Terima Surat Laporan dugaan Malpraktek yang dilakukan oleh
Dokter AUCKY HINTINg, Ph.D kepada Ketua Dewan Kode Etik Ikatan Dokter
ah

lik
Indonesia (IDI) pada tanggal 29 Maret 2017, dan diberi tanda bukti P-23 ;
24. Fotocopy Konfirmasi atas Surat Laporan dugaan Malpraktek yang dilakukan
oleh Dokter AUCKY HINTINg, Ph.D kepada Ketua Dewan Kode Etik Ikatan
am

ub
Dokter Indonesia JDI) pada tanggal 4 Mei 2017, dan diberi tanda bukti P-24 ;
25. Fotocopy Surat Panggilan No. S.PGL/2277N/2017/SATRESKRIM untuk
ep
memanggil EVELYN SOPUTRA guna di dengar keterangannya dalam
k

penyidikan tindak pidana terkait dengan pasal 310 KUHP dan atau pasal 311
ah

KUHP dan atau pasal 317 KUHP dan atau pasal 335KLTFM atas nama
R

si
pelapor dr. Aukey Hinting, Ph.D tanggal 8 Mei 2017, dan diberi tanda bukti P-
25 ;

ne
ng

26. Fotocopy Bukti Print Out W-hatsapp dari Klinik Aucky Hinting yang
menjelaskan adanya 4 (empat) embrio salah satunya laki-laki, dan diberi tanda

do
gu

bukti P-26 ;
27. Fotocopy Foto anak perempuan dengan kondisi cacat / kelainan hasil bayi
In
tabung oleh dr. Aucky Hinting, Ph. D yang didiagnosa ada kelainan Usus, dan
A

diberi tanda bukti P-27 ;


28. Fotocopy Bukti online Messenger beberapa pendapat yang disampaikan oleh
ah

lik

Lewis Lie pada bulan Juli, dan diberi tanda bukti P-28 ;
29. Fotocopy Perincian Pengeluaran sebesar Rp.794.700 Ism Penggugat yang
m

ub

mengalami Kontraksi harus dirawat di Rumah Sakit Adhi Husada pada tanggal
10 Juni 2015, bukti P-29 ;
ka

30. Fotocopy Hasil Pemeriksaan Radiologi anak Penggugat CALLISTA RAN harus
ep

dirawat Inap karma diagnosa kelinan usus Tanggal 25 Agustus 2016, dan
ah

diberi tanda bukti P-30;


R

31. Fotocopy Perincian Pengeluaran sebesar Rp. 5.969.400 anak Penggugat yang
es

didiagnosa kelainan Usus dari Rumah Sakit Adhi Husada pada tanggal 25
M

ng

Agustus 2016, dan diberi tanda bukti P-31 ;


on

Hal. 49 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
32. Fotocopy Perincian Pengeluaran sebesar Rp. 7.174.544 anak Penggugat

si
yang didiagnosa kelainan Usus dari Rumah Sakit Adhi Husada pada tanggal
29 Agustus 2016, dan diberi tanda bukti P- 32 ;

ne
ng
33. Fotocopy Perincian Pengeluaran sebesar Rp. 325.170 anak Penggugat yang
didiagnosa kelainan Usus Kontrol dari Rumah Sakit Adhi Husada pada tanggal
2 September 2016, dan diberi tanda bukti P-33 ;

do
gu
34. Fotocopy Perincian Pengeluaran sebesar Rp. 335.170 anak Penggugat yang
didiagnosa kelainan Usus Rawat Inap di Rumah Sakit Adhi Husada pada

In
A
tanggal 2 September 2016, dan diberi tanda bukti P-34 ;
35. Fotocopy Perincian Pengeluaran sebesar Rp. 328.770 anak Penggugat yang
ah

lik
didiagnosa kelainan Usus Kontrol dari Rumah Sakit Adhi Husada pada tanggal
5 September 2016, bukti P-35 ;
36. Fotocopy Perincian Pengeluaran sebesarRp. 332.820 anak Penggugat yang
am

ub
didiagnosa kelainan Usus Kontrol dari Rumah Sakit Adhi Husada pada tanggal
2 September 2016, dan diberi tanda bukti P-36 ;
ep
37. Fotocopy Konten Face Book yang menyoroti Pelayanan Tehnologi Reproduksi
k

berbantu harus mengacu pada Menteri Kesehatan No. 39 Tahun 2010 pada
ah

Pasal 2 ayat (3) harus berdasarkan INDIKASI MEDIK dan pada Pasal 7 ayat
R

si
(3) bila dilanggar izinnya akan dicabut, bukti P-37 ;
38. Fotocopy keluh kesah Indah Said pada FAMELADAILY yang menceritakan

ne
ng

sehingga mengalami kesakitan luar biasa, dan diberi tanda bukti P-38 ;
39. Fotocopy keluh kesah Sarasvaty yang menceritakan sebagai Pasien Dr. Aucky

do
gu

yang dinyatakan penyebab kegagalan kebingungan, dan diberi tanda bukti P-


39 ;
In
40. Fotocopy Dr. Aucky yang menyatakan saat menangani Inul dan saat ditanya
A

sisa embrio ditinggal pergi dan tidak dijawab, dan diberi tanda bukti P-40 ;
41. Fotocopy keluh kesah Indah Said pada FAMELADAILY yang menceritakan
ah

lik

sebagai Pasien Dr. Aucky yang tidak komunikatif, dan diberi tanda bukti P-41 ;
42. Fotocopy Dr. Aucky yang diceritakan di FAMELADAILY yang bangga dengan
m

ub

keberhasilan saat menangani Inul, akan tetapi tidak care dengan pasien, dan
diberi tanda bukti P-42 ;
ka

43. Fotocopy Dr. Aucky yang diceritakan di FAMELADAILY yang pasien sebagai
ep

iseng dan dibandingkan dengan Dr. NG atau Dr. Collin yang tidak mau IVF
ah

kalau AMH rendah, dan diberi tanda bukti P-43 ;


R

44. Fotocopy Dr. Aucky yang diceritakan di FAMELADAILY yang pasien sebagai
es

iseng dan dibandingkan dengan Dr. NG atau Dr. Collin yang tidak mau IVF
M

ng

kalau AMH rendah, dan diberi tanda bukti P-44 ;


on

Hal. 50 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
45. Fotocopy Ada 3 Syarat dokter dalam melakukan tindakan Medis agar tidak

si
melawan Hukum (aquo TRB/Tehnologi berbantu), salah satunya ADANYA
INDIKASI MEDIS, dan diberi tanda bukti P-45 ;

ne
ng
46. Fotocopy Pembahasan Aspek Hukum Rekam Medis dan Informed Consent di
WWW://innaoonayati.blogspot.co.id., bukti P-46 ;
47. Fotocopy Peraturan Meneteri Kesehatan No. 29 Tahun 2008, dan diberi tanda

do
gu bukti P-47 ;
48. Fotocopy Peraturan Meneteri Kesehatan No. 39 Tahun 2010, dan diberi tanda

In
A
bukti P-48 ;
49. Fotocopy Undang-undang No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran,
ah

lik
dan diberi tanda bukti P-49 ;
50. Fotocopy Undang-undang No. 39 Tahun 2009 Tentan Kesehatan, dan diberi
tanda bukti P-50;
am

ub
51. Fotocopy Komunikasi Internet atas pelayanan dokter Aucky terhadap Go Vina
yang ditawari untuk pilihan jenis kelamin dengan tambahan bayar, dan diberi
ep
tanda bukti P-1;
k

Menimbang, bahwa bukti-Bukti tersebut telah dibubuhi meterai yang cukup dan
ah

di persidangan telah dicocokkan dengan surat aslinya yang ternyata sesuai, kecuali
R

si
bukti P-8, P-11, P-12 tanpa aslinya, sehingga surat-surat bukti tersebut dapat
dipergunakan sebagai alat bukti;

ne
ng

Menimbang, bahwa selain bukti surat-surat tersebut di atas, Para


Penggugat juga telah mengajukan 3 (tiga) Ahli untuk memberikan pendapatnya

do
gu

sesuai dengan keahliannya masing-masing dipersidangan yaitu sebagai berikut :


1. Ahli ke- 1. Drs. MUHAMMAD SAID SUTOMO, dengan bersumpah telah
In
memberikan Pendapat sesuai dengan
A

pengetahuan dan keahliannya sebagai berikut :


ah

lik

- Bahwa Ahli merupakan Pegawai pada Badan Penyelesaian Sengketa


Konsumen (BPSK) Surabaya ;
m

ub

- Bahwa tugas BPSK berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Konsumen


ada 13 item diantaranya :
ka

1. menyelesaikan permasalahan sengketa konsumen secara mediasi,


ep

arbitrase dan konsiliasi;


ah

2. Melakukan pengawasan terhadap klausa baku;


R

3. Memberikan konsultasi terhadap konsumen;


es
M

ng

on

Hal. 51 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Melaksanakan juga melaporkan kepada penyidik jika dalam penelitian yang

si
dilakukan BPSK ditemukan tindak pidana terhadap pelaku usaha pada
penyidik kepolisian;

ne
ng
- Bahwa Pelaku usaha adalah orang-perseorangan atau Badan Usaha baik
Badan Usaha itu Berbadan Hukum atau tidak yang didirikan dan melakukan
kegiatan diwilayah Indonesia baik sendiri maupun tidak dalam berbagai bidang

do
gu ekonomi. Dalam pasal 13 Undang-Undang Perlindungan konsumen, pelaku
usaha dilarang menawarkan, memproduksikan, mengiklankan obat tradisional,

In
A
obat suplemen dan jasa pelayanan kesehatan dengan cara menjanjikan hadiah
jasa barang dan atau jasa lainnya; oleh karena seorang dokter itu memberikan
ah

lik
jasa terhadap pasiennya sebagai konsumen dan pasien memberikan
pembayaran dan seorang dokter itu menerima pembayaran terhadap jasa
pelayanan tersebut tadi, maka dokter itu dapat dikatakan sebagai pelaku usaha
am

ub
- Bahwa jika seorang Dokter termasuk pelaku usaha, maka hak dan
kewajibannya adalah sebagai berikut :
ep
1. harus beritikat baik dalam memberikan pelayanan kesehatan;
k

2. harus memberikan informasi yang benar dan jelas dan jujur tentang jasa
ah

yang diberikan kepada pasiennya;


R

si
- Bahwa apabila terjadi jasa kesehatan itu tidak sesuai dengan yang dijanjikan
atau yang diberikan dan itu menimbulkan kerugian pada konsumen atau

ne
ng

pasiennya, maka pelaku usaha atau dokter itu berkewajiban memberikan


konpensasi terhadap pasiennya;

do
gu

- Bahwa seorang konsumen pemakai jasa yang tersedia di masyarakat baik


untuk dirinya sendiri atau untuk orang lain atau untuk keluarganya dan tidak
In
untuk diperdagangkan Pasal 1 Ayat (2) UU Perlindungan Konsumen;
A

- Bahwa jika pasien termasuk Konsumen, maka hak dan kewajibannya dari
pasien sebagai berikut :
ah

lik

▪ Kewajiban Konsumen jelas membayar sesuai dengan nilai yang


disepakati;
m

ub

▪ Kewajiban Konsumen juga beritikat baik;


▪ Mengikuti perintah-perintah atau keterangan dokter;
ka

▪ Hak dari konsumen adalah hak untuk mendapatkan keterangan informasi


ep

yang benar, jelas dan yang jujur dari seorang dokter tentang pelayanan
ah

kesehatan tersebut dan apabila terjadi ketidak benaran menimbulkan


R

kerugian pada konsumen atau pasiennya, maka pelaku usaha atau dokter
es

itu berkewajiban memberikan konpensasi terhadap pasiennya atas yang


M

ng

dijanjikan;
on

Hal. 52 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa di dalam Pasal 16 Undang-undang Perlindungan Konsumen sudah

si
jelas, bahwa pelaku usaha di dalam menawarkan barang atau jasanya dilarang
tidak sesuai dengan pelayanan, janji atau prestasi. Tepatnya diatur dalam

ne
ng
Pasal 62 Ayat (2) UU Perlindungan Konsumen;
- Bahwa Konsumen bisa mengukur tentang jasa yang diterima atau yang
dikonsumsi setiap jasa yang dibeli sebagaimana Pasal 2 (Azas Manfaat dan

do
gu Azas Keselamatan) yang telah disepakati bersama;
- Bahwa tentang Prestasi suatu jasa diatur dalam Pasal 16. Apabila tidak

In
A
diperoleh suatu prestasi jasa yang dijanjikan dalam pelaku usaha dan tidak
diterima dengan baik oleh pasien atau konsumen diatur dalam Pasal 62 Ayat
ah

lik
(2), sanksi-nya Pidana dan Denda;
- Bahwa terhadap perjanjian antara Konsumen dan Pelaku Usaha Kedokteran
dan disodorkan Perjanjian, maka Perjanjian tersebut merupakan tugas dari
am

ub
BPSK dalam melakukan pengawasan terhadap klausula baku yang tercantum
dalam suatu dokumen perjanjian;
ep
- Bahwa terhadap tindakan melaporkan, apabila terjadi pelanggaran ketentuan
k

UU perlindungan konsumen, tindakan pelaporan kepada penyidik bisa


ah

merupakan inisiatif BPSK atau dari Konsumen itu sendiri secara Pro Aktif
R

si
dengan ada Rekomendasi;
- Bahwa di dalam Permenkes No. 39 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan

ne
ng

Pelayanan Teknologi Reproduksi Berbantu, Pasal 2 Ayat (3) mengatakan


bahwa Pelayanan Teknologi Reproduksi Berbantu hanya dapat diberikan

do
gu

kepada pasangan suami-istri yang terikat perkawinan yang sah, dan sebagai
upaya akhir untuk memperoleh keturunan serta berdasarkan pada suatu
In
indikasi medik dan pelaku usaha dokter dalam perjanjian Teknologi Reproduksi
A

Berbantu telah menerima pasien pasutri normal dan memiliki anak perempuan
sehingga ketentuan Pasal 2 (3) Permenkes No. 39 Tahun 2010 mensyaratkan
ah

lik

upaya terakhir dan indikasi medis diabaikan, maka dalam hal ini BPSK atas
permintaan Konsumen bisa melaporkan ke penyidik, dan BPSK harus bersifat
m

ub

Pasif, karena BPSK dibentuk atas dasar Undang-undang;


- Bahwa yang mengangkat BPSK adalah Menteri ada beberapa instansi
ka

maksudnya Ada 3 (tiga) Elemen atau Unsur, yakni dari :


ep

o unsur Pelaku Usaha,


ah

o unsur Pemerintah,
R

o unsur Konsumen dan Saksi adalah salah-satu dari unsur Konsumen dan
es

harus berpengalaman dalam UU Konsumen;


M

ng

on

Hal. 53 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa pengertian konsumen adalah (Pasal 1 angka 2), setiap pemakai barang

si
dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat baik untuk kepentingan dirinya
sendiri, keluarga atau orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk

ne
ng
diperdagangkan;
- Bahwa pengertian pelaku usaha adalah (Pasal 1 ayat (3), setiap orang
perseorangan atau badan usaha baik berbentuk badan hukum maupun bukan

do
gu badan hukum yang didirikan dan berkedudukan di wilayah RI baik diusahakan
sendiri, bersama sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan di

In
A
bidang ekonomi;
- Bahwa Hak konsumen sebagaimana disebut pada Pasal 4, diantaranya adalah
ah

lik
hak untuk memilih barang atau/atau jasa sesuai dengan kondisi, nilai tukar atau
jaminan yang dijanjikan (ayat 2) serta hak untuk mendapatkan kompensasi,
ganti rugi atau penggantian jika barang dan jasa yang diterima tidak sesuai
am

ub
dengan yang diperjanjikan atau sebagaimana mestinya (ayat 8). Sedangkan
pelaku usaha berkewajiban antara lain, beritikad baik dalam melakukan
ep
kegiatan usaha (Pasal 7 huruf a), dan memberikan informasi yang benar dan
k

jujur dan jelas mengenai kondisi jaminan barang dan jasa serta memberikan
ah

penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan (Pasal 7 huruf b);


R

si
- Bahwa berdasar seluruh pengertian yang dikemukakan di atas, dokter dapat
dipersamakan dengan konsumen;

ne
ng

- Bahwa salah satu wewenang BPSK yaitu meneliti dan menguji apakah
perjanjian yang dibuat antara dokter dan pasiennya, apalagi dalam hal pasien

do
gu

merasa mendapatkan jasa yang tidak sesuai dengan yang diperjanjikan oleh
dokter di mana ia diperiksa, maka pasien tersebut memiliki hak untuk
In
mendapatkan ganti rugi. BPSK juga memiliki wewenang untuk melakukan
A

penyidikan baik penyidikan sendiri atau melaporkan kepada aparat kepolisian;


- Bahwa tugas, wewenang dan tanggungjawab sesuai Pasal 52, sikap BPSK
ah

lik

adalah pasif, artinya hanya menunggu pengaduan dari konsumen saja;


- Bahwa selain sifatnya pasif, adakalanya BPSK diminta keterangan oleh
m

ub

penyidik dalam hal terjadi tindak pidana menurut UU Perlindungan Konsumen.


Jikalau terjadi indikasi perbuatan pidana yang telah dihentikan (SP3), BPSK
ka

masih memiliki kewenangan untuk merekomendasi terhadap pelaku usaha


ep

hanya jika pelaporan tidak berkaitan dengan isi UU Perlindungan Konsumen,


ah

tetapi terhadap perkara yang lain, ahli tidak bisa menjawab sebab terlebih
R

dahulu akan meneliti isi dokumennya;


es

- Bahwa terhadap perjanjian yang dibuat oleh pengusaha dan konsumen yang
M

ng

sedang menjadi sengketa gugatan, BPSK mestinya tetap masih memiliki


on

Hal. 54 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
wewenang untuk menguji, tetapi kepastiannya BPSK akan meneliti

si
dokumennya terlebih dulu;
- Bahwa BPSK merupakan lembaga yang dibentuk di bawah Kementrian

ne
ng
Perdagangan, namun BPSK tetap dapat diberlakukan terhadap dokter yang
menjalankan tugasnya di bawah Kementrian Kesehatan, sebab UU
Perlindungan Konsumen merupakan payung hukum bagi setiap konsumen

do
gu yang menggunakan barang dan/atau jasa;
- Bahwa pengertian end user (konsumen akhir) adalah konsumen terakhir yang

In
A
menggunakan barang dan jasa dan tidak lagi untuk diperdagangkan atau
bukan untuk dijual lagi. Kalau pasien beli obat maka pasien itu merupakan
ah

lik
pasien dari apotik bukan pasien dari dokter. Jadi, pasien itu merupakan
konsumen antara bukan konsumen akhir;
- Bahwa siapa yang dimaksud dengan konsumen akhir, adalah setiap pengguna
am

ub
barang/jasa untuk sendiri atau untuk makhluk lain, Contoh saya punya kucing,
saya beli makan kucing di Supermarket, bahaya kucing saya, tetap saja saya
ep
konsumennya bukan kucingnya;
k

- Bahwa ditinjau dari pelayanan jasanya, jasa yang diterima oleh pasien atas
ah

pelayanan kesehatan dari dokternya, maka pasien itu termasuk konsumen


R

si
rumah sakit atau konsumen akhir dari dokternya. Karena tidak mungkin pasien
yang menerima jasa kesehatan lalu jual lagi jasanya kepada orang lain, maka

ne
ng

pasti itu konsumen akhir. Ilustrasinya adalah, tidak mungkin lah saya nyuntik
terus suntiknya saya dijual lagi kepada orang lain. Pasien itu konsumennya

do
gu

siapa, tinggal dilihat dari kontrak atau kuitansi yang diterima, jika kuitansi
diterbitkan oleh rumah sakit maka pasien itu konsumen akhir dari rumah sakit,
In
jika kuitansi yang menerbitkan dokter ya merupakan pasien akhir dari dokter;
A

Ahli ke- 2. BAMBANG SUGENG ARIADI SUBAGYONO, SH.MH. dengan


ah

lik

bersumpah telah memberikan Pendapat sesuai dengan


pengetahuan dan keahliannya sebagai berikut :
m

ub

- Bahwa ahli menerangkan bahwa ahli dibidang Hukum Perdata;


- Bahwa Perjanjian diatur dalam pasal 1313 BW. Perjanjian adalah suatu
ka

perbuatan dimana seorang atau lebih yang saling mengikatkan diri dengan
ep

seorang atau lebih yang lainnya;


ah

- Bahwa syarat syahnya Perjanjian diatur dalam pasal 1320 BW, yang meliputi 4
R

(empat) syarat yaitu :


es

1. Kesepakatan diantara para pihak,


M

ng

2. Kecakapan diantara para pihak,


on

Hal. 55 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Obyekya tertentu;

si
4. Kausa yang diperbolehkan;
- Bahwa apabila suatu perjanjian yang tidak memenuhi syarat ke- 1 dan 2,

ne
ng
Perjanjian itu dapat dibatalkannya (Ver Niette Braidheitte), akan tetapi apabila
suatu perjanjian yang tidak memenuhi syarat yang ke- 3 dan 4, maka
Perjanjian itu Batal demi hukum (Niette);

do
-
gu Bahwa Asas yang meliputi Perjanjian diatur dalam pasal 1320, Syarat
Pertama dan kedua (Asas konsensualisme) dan Perjanjian itu harus memenuhi

In
A
Pasal 1338 (Ayat 1) dan (Ayat ke-3); Yang (Ayat 1) ada 2 (dua) Asas, yakni :
Asas Kebebasan Berkontrak dan Asas Pacta Sun Servanda, kemudian yang
ah

lik
Ayat ke-3 Pasal 1338 adalah Asas Etikat baik;
- Bahwa yang dimaksud dengan Asas Etikat baik adalah Asas yang didasarkan
pada baik, baik pada Subjektifitas para pihak dan Objektifitas masyarakat
am

ub
secara umum (Kejujuran atau Kepatutan dari para pihak). Perjanjian Harus di-
Ikuti dengan etikat baik (Pasal 1338 Ayat 3b);
ep
- Bahwa Perjanjian itu ada 3 (Tiga) Fase atau Tahap Perjanjian, Yakni : Pra
k

Perjanjian, Saat Perjanjian dan Setelah/Pasca Perjanjian;


ah

- Bahwa Fase yang harusnya diikuti adalah Fase Pra Perjanjian atau Pra
R

si
Kontrak ada tahapan yang namanya penawaran dan akseptasi. Dan dalam
tahapan tersebut tentunya para pihak harus didasari Kejujuran dari dalam diri

ne
ng

masing-masing;
- Bahwa menurut saksi apabila kejujuran itu dilanggar oleh salah satu pihak

do
gu

adalah suatu pelanggaran terhadap Asas Etikad baik itu tadi;


- Bahwa akibat hukum dari suatu perjanjian bila Asas Etikad baik itu dilanggar
In
menurut saksi bilamana Asas Etikad baik itu dilanggar bisa dikatakan suatu
A

pelanggaran Kontrak maupun bisa juga dikatakan sebagai pelanggaran norma


hukum pun juga apabila perjanjian tersebut diluar klausula-klausula yang telah
ah

lik

diperjanjikan oleh para pihak;


- Bahwa Perjanjian Terapeutik atau Transaksi Terapeutik adalah perjanjian yang
m

ub

mana di dalamnya ada suatu hubungan antara pasien dan dokter, kemudian
apabila dipertanyakan apakah harus diikuti dengan syarat sahnya perjanjian
ka

saksi menjawab PASTI atau harus diikuti, karena Pasal 1320 itu melingkupi
ep

atas adanya Perjanjian atau Transaksi Terapeutik tadi;


ah

- Bahwa syarat adanya Perbuatan Melawan Hukum itu diatur dalam Pasal 1365
R

BW dimana disana ditentukan siapa pun yang melakukan suatu perbuatan


es

melawan hukum dan yang merugikan pihak lain maka diwajibkan bagi yang
M

ng

on

Hal. 56 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pihak menimbulkan kerugian wajib mengganti atau membayar kerugian yang

si
ditimbulkan;
- Bahwa terhadap dokter dan pasien yang di dalam kesepakatannya, si pasien

ne
ng
meminta di dalam kesehatan Reproduksi berbantu untuk dihasilkan anak laki-
laki, tetapi si pasien harus membayar terlebih dahulu akan tetapi pada
kenyataannya lahir anak perempuan (bukan anak laki-laki seperti di dalam

do
gu kesepakatannya), apabila dilihat dari klausula atau kesepakatan para pihak
yang memang sepakat untuk melakukan hal tersebut, maka termasuk dalam

In
A
pelanggaran norma kontrak;
- Bahwa Kwitansi adalah menunjukkan sebuah dokumen perjanjian, artinya
ah

lik
dengan Kuitansi sudah bisa menunjukkan adanya suatu Perjanjian tetapi bisa
dikatakan perjanjian dalam bentuk lisan dengan ada dokumen perjanjian (ada
hubungan hukum dalam perjanjian);
am

ub
- Bahwa menurut Ahli apabila perjanjian dilanggar, maka bisa dikatakan
melanggar perjanjian ;
ep
- Bahwa menurut Ahli apabila ada penyalahgunaan keadaan dalam perjanjian
k

tersebut adalah merupakan salah-satu tambahan, karena di dalam BW tidak


ah

diatur, akan tetapi dalam New BW mengatur, kaitannya dengan adanya Cacat
R

si
kehendak di salah satu pihak dalam rangka membuat perjanjian.
- Bahwa cacat kehendak itu berkaitan dengan syarat yang pertama yaitu syarat

ne
ng

kesepakatan; bilamana kesepakatan suatu perjanjian didalamnya syarat


kesepakatannya mengandung cacat kehendak maka perjanjian itu dapat

do
gu

dibatalkan;
- Bahwa Perjanjian dibuat harus meliputi asasnya yaitu asas konsensualisme,
In
yang kedua, perjanjian harus memenuhi asas kebebasan berkontrak, yang
A

ketiga asas pacta sun servanda serta yang ke-empat asas itikad baik. Asas
itikad baik itu adalah asas yang didasarkan pada diri sendiri dari para pihak.
ah

lik

Hal ini didasarkan pada “Identitas”. Asas itikad baik itu adalah kejujuran yang
dilakukan para pihak yang mana kejujuranmu itu harus dilandasi karena ada
m

ub

suatu perbuatan dan kepatutan. Kita harus melihat atau memahamiPasal 1338
BW yang antara lain mengatakan, perjanjian itu harus dilandasi oleh itikad baik
ka

meliputi 3 macam, tahap pra Kontrak, kontrak dan tahap pelaksanaan kontrak.
ep

Jadi semuanya harus menggunakan asas itikad baik;


ah

- Bahwa ada ilustrasi kasus, dalam hubungan antara dokter dan pasien. Dalam
R

perjanjiannya, dokter berjanji dan menjamin pasien melahirkan bayi laki-laki.


es

Ternyata yang lahir dari rahim pasien adalah bayi perempuan. Pertanyaannya
M

ng

adalah, apakah dokter tersebut telah melaksanakan asas itikad baik ataukah
on

Hal. 57 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melanggar asas itikad baik ? Jadi sesuai yang saya jelaskan, harus

si
diperhatikan dari sisi pra kontrak, kontrak mana pada diri kedua belah pihak
tersebut harus pada kejujuran masing-masing apabila dalam salah satu pihak

ne
ng
memahami adanya suatu hal yang dilarang dalam perundang-undangan maka
dapat dianggap tidak ada kejujuran sehingga melanggar asas itikad baik;
- Bahwa akibat hukum bila dalam suatu perjanjian asas itikad baik tidak

do
gu dilaksanakan adalah menimbulkan suatu akibat yaitu bilamana itu dilakukan
bisa dikatakan ada suatu pelanggaran kontrak atau bisa juga menimbulkan

In
A
pelanggaran norma atau bisa juga pelanggaran norma hukum.
- Bahwa asas itikad baik itu sebagai tanda untuk membatasi atau memperluas
ah

lik
klausula klausula di dalam perjanjian apakah sudah benar atau belum;
- Bahwa Kontrak terapeutik artinya perjanjian yang didalamnya ada suatu
kontrak antara pasien dan dokter yang mana harus diikuti dengan syarat
am

ub
sahnya perjanjian menurut Pasal 1320 BW;
- Bahwa Perbuatan melanggar hukum pengertiannya adalah diiatur dalam Pasal
ep
1365 BW yaitu siapapun yang melakukan suatu perbuatan hukum dan
k

merugikan pihak lain maka diwajibkan bagi pihak yang melakukan kesalahan
ah

itu untuk membayar biaya ganti rugi atau membayar kerugian;


R

si
- Bahwa unsur perbuatan melanggar hukum :
a. Perbuatan itu adalah perbuatan yang memang sifatnya melanggar hukum.

ne
ng

Sifat melanggar hukum itu bisa melanggar UU ataupun melanggar hak


orang lain, melanggar kewajiban hukum orang lain, melanggar kesusilaan

do
gu

dan melanggar kelayakan dan kepatutan.


b. Adanya suatu kerugian.
In
c. Adanya suatu kesalahan sebagai syarat kausalitas antara unsur kerugian
A

dan kesalahan.
d. Adanya pelanggaran norma baik norma tertulis maupun tidak tertulis yang
ah

lik

bisa disebut dengan syarat relatifitas.


Bahwa Penerapan seluruh unsur tersebut di atas sifatnya adalah komulatif,
m

ub

bukan alternatif.;
- Bahwa di dalam Undang-undang Konsumen juga ada asas kontrak dan asas
ka

keselamatan. Dalam hal pelaksanaan kontrak diabaikan dan sudah dilarang


ep

tetapi diterobos sejak awal maka dapat dikatakan terjadi pelanggaran terhadap
ah

konsumen;
R

- Bahwa suatu perjanjian yang dibuat antara dokter dan pasien bayi tabung,
es

bisa saja dikatakan melakukan gugatan melawan Hukum apabila melanggar


M

ng

itikad baik, melanggar norma masyarakatdan atas dasar PMH sebagaimana


on

Hal. 58 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dijelaskan di atas bisa bagi siapa saja yang merasa dirugikan dapat

si
mengajukan gugatan atas dasar melanggar hukum;
- Bahwa Pelanggaran syarat syaratnya harus dipenuhi secara kolektif, tidak bisa

ne
ng
hanya satu persatu atau sendiri sendiri;
- Bahwa Perjanjian yang dibuat antara dokter dan pasien dalam rangka bayi
tabung yang ternyata melanggar Pasal 2 ayat 3 UU No. 39 Tahun 2010 dan

do
gu Pasal 16 UU Pelayanan Konsumen jo Pasal 2 UU No. 25 Tahun 2009 tentang
Praktek Dokter dapat mengikat konsumen sepanjang tidak ada persetujuan

In
A
untuk membatalkan perjanjian dan tidak ada suatu putusan yang membatalkan
perjanjian tersebut maka perjanjian tersebut masih mengikat bagi kedua belah
ah

lik
pihak. Menurut saya kesepakatan perdamaian/dading atau peraturan yang
memuat ketentuan yang sifatnya memaksa dianggapklausula yang harus
dianggap batal demi hukum.Jadi klausula dalam perjanjian apapun bentuknya
am

ub
tidak memuat ketentuan yang sifatnya memaksa. Pun apabila ada pengakuan
oleh salah satu pihak tentang adanya suatu perkara itu hanya merupakan
ep
penegasan saja. Karena ada kepentingan hak yang mana adanya hak disitu
k

juga ada kepentingan;


ah

- Bahwa dalam hal ada perjanjian antara dokter dan pasien bayi tabung, ditulis di
R

si
dalamnya dokter akan membantu pasien mendapatkan bayi laki-laki tapi pada
kenyataanya lahir anak perempuan, dapat dikatakan melanggar kesepakatan.

ne
ng

Seharusnya tidak boleh ditulis “bayi laki laki”, cukup ditulis “bayi saja”. Jadi
saya rasa kesanggupan melahirkan bayi laki laki adalah melanggar norma

do
gu

norma oleh dokter;


- Bahwa dalam kesepakatan sanggup melahirkan bayi laki laki, telah ditulis
In
dalam kuitansi dan pada dasarnya kontrak itu dibentuk dari 2 jenis yaitu lisan
A

dan tertulis, kuitansi itu menunjukkan dokumen perjanjian, artinya apa yang
termuat dalam kuitansi itu sudah menunjukkan adanya perjanjian, tapi
ah

lik

perjanjian dalam bentuk lisan. Contohnya, kita membeli tiket pesawat dengan
kita mendapat tiket itu artinya dokumen itu menunjukkan hubungan hukum,
m

ub

siapa yang disebut dalam dokumen itu menunjukkan hubungan hukum.;


- Bahwa Jadi perjanjian yang melanggar hukum antara dokter dan pasien
ka

tersebut, jika ada penyalahgunaan keadaan perjanjian itu yang ada kaitannya
ep

dengan hak yang ada dalam perjanjian, benda atau objek itu berkaitan syarat
ah

pertama yaitu syarat kesepakatan bilamana kesepakatan tersebut


R

mengandung kata benda maka perjanjian itu nanti dapat dibatalkan;


es

- Bahwa Adakalanya pembatalan perjanjian dapat terjadi karena


M

ng

penyalahgunaan keadaan dalam membuat perjanjian, yaitu pada perjanjian


on

Hal. 59 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
baku yakni perjanjian yang telah disiapkan terlebih dahulu oleh salah satu

si
pihak. Misalkan melakukan perjanjian dengan leasing kita disodorkan
perjanjian, kita sepakati/tidak. Kadangkala dalam perjanjian baku tadi muncul

ne
ng
karena keadaan. Ilustrasinya seperti ini, kalau misalkan saya sangat
memerlukan dana dari bank saya sebagai konsumen atau calonnasabah yang
sangat memerlukan dana itu sehingga bunga yang dinaikkan dari danaItu

do
gu merupakan penyalahgunaan keadaan. Jadi perjanjian baku yang seharusnya
proporsional, oleh dimanfaatkan kepentingannya yang membuat perjanjian;

In
A
- Bahwa Unsur unsur perjanjian pada umumnya dan perjanjian pada kontrak
terapeutik sama saja yaitu menurut Pasal 1320 BW.
ah

lik
- Bahwa Obyek dalam perjanjian pada umunya sama sengan unsur obyek dalam
kontrak terapeutik tidak berbeda, menurut saya ya bentuknya mesti nyata.
Contohnya bisa bentuk jasa/produk. Obyek perjanjian itu dalam bentuk
am

ub
tertentu/ diisyaratkan produk tapi kalau ini dikatakan antara pasien dan dokter
maka kita harus menyesuaikan para pihak. Tapi mohon dipahami yang
ep
namanya obyek perjanjian adalah benda. Benda itu merupakan hak yang bisa
k

dituntut dan itu bila dibuat dalam bentuk suatu objek perjanjian dalam bentuk
ah

pelayanan jasa harus disamakan dengan ketentuan 1320 BW;


R

si
Tetapi untuk lebih memastikan apakah obyek dalam perjanjian terapeutik, ya
saya harus membaca kontraknya dulu, saya tidak bisa menyatakan apa

ne
ng

obyeknya jikakalau saya tidak membaca perjanjian.


- Bahwa terhadap obyek perjanjian yang ditangguhkan termasuk perjanjian

do
gu

dengan syarat tangguh. Artinya, belum terjadi perikatan jika hal yang
ditangguhkan belum direalisasi. Jika hal yang ditangguhkan tidak ada maka
In
perjanjian batal karena syaratnya belum dipenuhi. Contohnya saya kalau nanti
A

jadi presiden saya akan menjual rumah saya ke bapak. Jadi kalau saya belum
jadi presiden saya belum bisa menjual rumah saya kebapak.;
ah

lik

- Bahwa Dokumen yang berisi pelayanan maksimal oleh dokter kepada pasien
apakah pada informed consent atau kuitansi saya tidak tahu tetapi yang jelas
m

ub

bisa diperhatikan apakah antara dokter dan pasien itu saling tandatangan atau
tidak. Jika ada dokumen yang ditandatangani bersama dan saling disepakati
ka

ya itulah perjanjiannya. Sedangkan kuitansi, foto aatau data lainnya merupakan


ep

bagian kesatuan dari perjanjian;


ah

Ahli ke- 3. DR. ARI PURWADI, SH,.MH,


es

dengan bersumpah telah memberikan Pendapat yang sesuai dengan pengetahuan


M

ng

dan keahliannya sebagai berikut :


on

Hal. 60 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa yang dimaksud dengan secara Normatif dalam pasal 1313 BW pada

si
intinya ada para pihak yang saling mengikatkan diri. Pasal 1313 BW adalah
suatu perjanjian suatu perbuatan yang mana satu orang atau lebih saling

ne
ng
mengikatkan diri terhadap satu orang atau lebih lainnya. Pasal 1233 BW
salah satu sumber perikatan adalah perjanjian, dilihat dari pasal 1338 BW jika
sudah ada kesepakatan maka perjanjian itu mengikat kedua belah pihak ;

do
-
gu Bahwa syarat sah suatu perjanjian secara normatif di dalam pasal 1320 BW
itu disebutkan ada 4 unsur dari syarat sah perjanjian;

In
A
- Bahwa perjanjian dapat berupa lisan maupun tertulis, bahwa di dalam
sistem BW ada yang namanya perjanjian pokok yaitu asas konsensualisme,
ah

lik
maka perjanjian dapat dilakukan dengan tertulis maupun lisan.
- Bahwa dalam pasal 1320 BW ada 4 syarat sahnya perjanjian yaitu
kesepakatan, kecakapan dan syarat ini disebut sebagai syarat subjektif
am

ub
karena berkaitan dengan subjek hukum, kemudian adanya objek tertentu atau
dapat ditentukan, dan adanya kausa yang diperbolehkan atau kausa yang
ep
tidak dilarang syarat ini disebut sebagai syarat objektif karena berkaitan
k

dengan objek dalam suatu perjanjian;


ah

- Bahwa jika tidak memenuhi syarat ke 1 dan 2 atau syarat subjektif maka
R

si
perjanjian tersebut dapat dibatalkan, jika tidak memenuhi syarat objektif maka
perjanjian batal demi hukum;

ne
ng

- Bahwa contoh dalam BW dikatakan seseorang cakap hukum berusia 21


tahun tetapi dalam UU No. 1 th. 1974 tentang Perkawinan pasal 48 dan pasal

do
gu

50 menyatakan bahwa seseorang dikatakan cakap hukum berusia 18 tahun,


jadi yang berlaku tentu UU Perkawinan karena peraturan yang kemudian
In
mengalahkan peraturan yang terdahulu. Maka seseorang yang berumur
A

kurang dari 18 tahun dikatakan masih dalam penguasaan orang tua / dibawah
penguasaan wali. Jika anak tersebut melakukan perjanjian maka dapat
ah

lik

dibatalkan dan yang membatalkan adalah seseorang yang tidak


menguasakan kepada orang tua atau wali;
m

ub

- Bahwa jika salah satu objek tidak memenuhi syarat maka batal demi hukum,
jika tidak ada objeknya maka tidak ada perjanjian, kalau ada sesuatu yang
ka

harus diberikan dalam keadaan semula maka tidak terjadi suatu perjanjian;
ep

- Bahwa dalam pasal 1338 BW ada kata semua maka itu dinyatakan sebagai
ah

asas kebebasan berkontrak, seseorang bebas membuat kontrak. Kemudian


R

dalam pasal 1394 BW semua perjanjian baik bernama maupun tidak bernama
es
M

tunduk pada ketentuan umum buku ke III BW ada kententuan umum dan
ng

ketentuan khusus, ketentuan umum itu bab 1 samaoi dengan bab 4 ,


on

Hal. 61 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ketentuan khusus bab 5, bab18 ketentuan khusus. Syarat sah perjanjian

si
tunduk pada ketentuan umum. Pasal 1338 BW ada asas kebebasan
berkontrak, asas mengikatnya perjanjian (asas Pacta sun servanda). Asas

ne
ng
konsensualisme timbulnya kesepakatan itu adanya kata sepakat antara para
pihak. Di dalam perjanjian terdapat perjanjian formil yaitu perjanjian yang
tidak cukup hanya dengan kata sepakat namun harus dituangkan dalam

do
gu bentuk formalitas, misal akta otentik (perjanjian perdamaian, Akta Jual beli).
Asas itikad baik dalam pasal 1338 BW. Menurut beberapa ahli yang

In
A
mengatakan bahwa Substansi kontrak harus berdasar pada kepercayaan,
keyakinan tertentu maupun kemauan baik dari para pihak. Asas kepercayaan
ah

lik
timbul dengan asas itikad baik;
- Bahwa dikutip dari pendapat ahli kontrak itu ada 2 tahap, tahap pra kontrak,
tahap pelaksanaan kontrak dua duanya harus dilandasi dengan itikad baik.
am

ub
Pra kontrak harus dilandasi itikad baik. Itikad baik adalah harus saling
percaya, harus saling jujur, tidak ada yang ditutup tutupi, harus saling terbuka
ep
dan kaitannya dengan pra kontrak, harus patuh dan memenuhi kewajiban-
k

kewajiban yang ada di dalam kontrak itu berkaitan dengan pelaksanaan


ah

kontrak;
R

si
- Bahwa seandainya ada hubungan antara dokter dengan pasien dan tunduk
pada peraturan tentang menkes, UU kesehatan, praktek kedokteran. Sudah

ne
ng

ditentukan apabila ada tentang reproduksi berbantu apabila dalam


kententuan tersebut di abaikan dan dokter tetap melakukan kontrak ? apakah

do
gu

itu termasuk asas itikad baik ? bahwa Itikad baik harus dipenuhi artinya tidak
boleh melanggar aturan aturan. Di dalam pasal 1327 BW dikatakan kausa
In
yang terlarang atau sebab yang terlarang itu adalah yang bertentangan
A

dengan uu dan kesusilaan. Kausa adalah isi perjanjian tersebut yang


berkaitan dengan tujuan perjanjian tersebut. Kalo bertentangan dengan UU
ah

lik

Tidak ada itikad baik dan bisa dimintakan kerugian dan batal demi hukum.
Bentuk wanprestasi bisa dikembalikan dalam keadaan semula;
m

ub

- Bahwa kesepakatan awal antara dokter dan pasien dalam reproduksi


berbantu bayi tabung yang mana berjanji melayani dan memberikan anak
ka

laki-laki pada pasien dengan membayar tarif yang ditentukan oleh dokter.
ep

Apakah menjadi kewajiban dokter untuk memenuhi sebagaimana ketentuan


ah

perjanjian dalam pasal 1320 BW…? Semua bentuk janji janji tertulis maupun
R

tidak tertulis adalah mengikat para pihak dan apablia salah satu tidak
es

memenuhi janji janji tersebut artinya melakukan perbuatan wanprestasi karna


M

ng

on

Hal. 62 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
janji janji tersebut merupakan kewajiban.Wanprestasi itu bentuknya ada 3

si
menurut teori;
- Bahwa apabila ada suatu perjanjian antara pasien dan dokter. Bagaimana

ne
ng
kekuatan surat pernyataan yang akhirnya surat pernyataan itu di cabut (surat
pernyataan pada umumnya)? Surat pernyataan itu sepihak. Surat pernyataan
itu tidak mempunyai kekuatan dan bisa di cabut ;

do
-
gu Bahwa Pernyataan yang dibuat antara Dr. Aucky dan Tomy Han dengan
istrinya merupakan perjanjian yang dibuat dengan sepihak (klausula dibuat

In
A
secara sepihak) mesipun telah disetujui kedua belah pihak Perjanjian baku
tidak bisa di nego dan dalam bentuk formil ;
ah

lik
- Bahwa perjanjian yang sudah di penuhi dan sudah di laksanakan. Dan salah
satu pihak menuntut ganti rugi atas hasil yang tidak sesuai. Apakah dimaksud
dengan wanprestasi atau perbuatan melawan hukum ?Termasuk perbuatan
am

ub
wanprestasi karena kaitannya dengan kontrak. Tuntutan ganti rugi bisa
berdasar wanprestasi atau perbuatan melawan hukum;
ep
- Bahwa Isi perjanjian melawan asas itikad baik di sebut sebagai perbuatan
k

wanprestasi ;
ah

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya tersebut,


R

si
Tergugat I telah mengajukan alat bukti surat sebagai berikut :
1. Fotocopy Persetujuan Atas Dasar Pengertian (informed Consent) tanggal 12

ne
ng

Nopember 2015 yang ditanda tangani oleh Evelyn Soputra dan Tommy Han,
dan diberi tanda bukti T.I -1 ;

do
gu

2. Fotocopy Persetujuan Atas dasar Pengertian (Informed Consent)


Preimplantation Genetic Screening / Dianosis tanggal 27 Nopember 2015, dan
In
diberi tanda bukti T.I-2;
A

3. Fotocopy Surat Ijin Praktik (SIP) Dokter Spesialis No.


503.446/0362/II/P.DS/436.6.3/2012 atas nama AUCKY HINTING diterbitkan
ah

lik

tanggal 9 Mei 2012 oleh Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Surabaya, dan
diberi tanda bukti T.I-3;
m

ub

4. Fotocopy Rincian Proses Bayi tabung an. Evelyn Soputra/Tommy Han tanggal
11 nopember – 8 Desember 2015 dengan total biaya Rp. 47.680.000.-
ka

diterbitkan tanggal 08 Desember 2015 dan ditanda tangani oleh Dr. Aucky
ep

Hinting, Ph.d., dan diberi tanda bukti T.I-4;


ah

5. Fotocopy Surat ditujukan kepada Evelyn Soputra dan Tommy Han berisi tentang
R

hasil prosedur IVF yang dilakukan pada bulan Nopember 2015 oleh Dr. Aucky
es

Hinting, Ph.d. dan Dr. Hendro Pramono, Sp.OG tanggal 14 April 2016, dan
M

ng

diberi tanda bukti T.I-5;


on

Hal. 63 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Fotocopy Tanda Terima Dokumen an. Ny. Evelyn Soputra/Tommy Han dari

R
klinik & Lab”Fertilitas” Siloam Hospitals Surabaya tanggal 16 April 2016, dan

si
diberi tanda bukti T.I-6;

ne
ng
7. Fotocopy Surat Pernyataan dibuat oleh Tommy Han dan Evelyn Soputra tanggal
27 Juli 2016, dan diberi tanda bukti P-7;
8. Fotocopy Tanda Terima penyerahan uang sebesar Rp. 100.000.000.-(seratus

do
gu juta rupiah) dari Benyamin Tungga (mediator) kepada Tommy Han tanggal 27
Juli 2016, dan diberi tanda bukti T.I-8;

In
A
9. Fotocopy Surat Pencabutan Pernyataan dibuat oleh Tommy Han dan Evelyn
Soputra tanggal 21 Maret 2017, dan diberi tanda bukti T.I-9;
ah

lik
Fotocopy Bukti Setoran Bank Danamon tanggal 21 Maret 2017 dari Tomy Han
kepada Dr. Aucky Hinting, Ph.D. sebesar Rp. 100.000.000.-(seratus juta rupiah),
bukti T.I-10;
am

ub
10. Fotocopy Surat Tanda Terima laporan Polisi No. STTLP/090
/B/III/2017/JATIM/RESTABES-SBY/SEK GBG tanggal 22 Maret 2017, dan
ep
diberi tanda bukti T.I-11;
k

11. Fotocopy Surat dari Kepolisian Sektor Gubeng No. B/228/III/2017/ Reskrim
ah

tanggal 23 Maret 2017 ditujukan kepada Kepala Kantor Wilayah Bank Danamon
R

si
Surabaya perihal : permohonan blokir rekening dan pengembalian uang
transfer, dan diberi tanda bukti T.I-12;

ne
ng

12. Fotocopy Surat panggilan No. S.PGL/1783/-IV/2017/SATRESKRIM tanggal 11


April 2017 ditujukan kepada Dr. Aucky Hinting, dan diberi tanda bukti T.I-13;

do
gu

13. Fotocopy Surat Ketetapan No. S-Tap/168/VI/2017/-Satreskrim tentang


penghentian Penyidikan ditetapkan pada tanggal 14 Juni 2017 oleh Kepala
In
Kepolisian Resort Kota Besar Surabaya, dan diberi tanda bukti T.I-14;
A

14. Fotocopy Surat No. B/1171/VI/2017/Reskrim tanggal 30 Juni 2017 perihal :


Pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan, ditujukan kepada Evelyn
ah

lik

Soputra yang pada pokoknya terhadap Laporan Polisi No.


LPB/366/III/2017/UM/JATIM tanggal 22 Maret 2017 dihentikan penyidikannya
m

ub

karena tidak cukup bukti, dan diberi tanda bukti T.I-15;


15. Fotocopy foto 2 anak Evelyn Soputra dan Tommy Han, bukti T.I-16;
ka

16. Fotocopy Pemberitaan melalui media online SURABAYAPOST.NET tanggal 11


ep

Juli 2017, berjudul “ ikuti program bayi tabung, pasien ini justru jadi korban”, dan
ah

diberi tanda bukti T.I-17;


R

17. Fotocopy Pemberitaan melalui media online LENSAINDONESIA.COM tanggal


es

11 Juli 2017, berjudul “ Dokter Aucky Hinting digugat pasien bayi tabung”, dan
M

ng

diberi tanda bukti T.I-18;


on

Hal. 64 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
18. Fotocopy Pemberitaan melalui media online AWASNEWS.COM tanggal 11 Juli

R
2017, berjudul “ Rugikan pasien dr Aucky Hinting digugat perbuatan melawan

si
hukum”, dan diberi tanda bukti T.I-19;

ne
ng
19. Foto Pemberitaan melalui media online SURYA.CO.ID tanggal 12 Juli 2017,
berjudul “ Gaga dapat bayi laki-laki, pasutri di Surabaya”, dan diberi tanda bukti
T.I-20;

do
gu
20. Fotocopy Pemberitaan melalui media online KOMPAS.COM, Jakarta tanggal 15
Juli 2017, berjudul “ Ambil pelajaran ini dari kegagalan seleksi jenis keamin bayi

In
A
tabung”, dan diberi tanda bukti T.I-21;
21. Fotocopy Pemberitaan melalui media online AWASNEWS.COM. tanggal 18 Juli
ah

2017, berjudul “ benarkah dr Aucky Hinting beri uang tutup mulut pada korban

lik
mal praktik”, dan diberi tanda bukti T.I-22;
22. Fotocopy Pemberitaan melalui media online LENSAINDONESIA.COM tanggal
am

ub
18 Juli 2017, berjudul “ Dokter Aucky Hinting sempat transfer Rp. 100.000.000.-
(seratus juta rupiah) ke pasien korban malpratik bayi tabung”, dan diberi tanda
ep
bukti T.I-23;
k

23. Fotocopy Pemberitaan melalui media online KOMPAS.COM tanggal 18 Juli


ah

2017, berjudul “ Salah prediksi jenis kelamin bayi” dokter klinik di Surabaya
R

si
dituntut minta maaf” dan diberi tanda bukti T.I-24;
24. Fotocopy Pemberitaan melalui media online LENSAINDONESIA.COM tanggal

ne
ng

18 Juli 2017, berjudul “ Dokter Aucky Hinting kembali mangkir dalam sidang
gugatan malpraktik bayi tabung”, dan diberi tanda bukti T.I-25;

do
gu

25. Fotocopy Pemberitaan melalui media online AWASNEWS.COM tanggal 18 Juli


2017, berjudul “ Batas waktu mediasi habis, dr Aucky Hinting terus terusan
hindari panggilan sidang”, dan diberi tanda bukti T.I-26;
In
A

26. Fotocopy Pemberitaan melalui media online SURYA.CO.ID hari selasa, tanggal
18 Juli 2017, berjudul “ Mediasi antara dr Aucky dengan pasien yang kecewa
ah

lik

tak dapat bayi lelaki berujung gagal”, dan diberi tanda bukti T.I-27;
Bukti-bukti mana telah dibubuhi meterai yang cukup dan di persidangan telah
m

ub

dicocokkan dengan surat aslinya yang ternyata sesuai, kecuali bukti T.I-3, T.I-5, T.I-
T.I-9, T.I-10, T.I-12, T.I-13, T.I-17, T.I-8 s/d T.I- 27 tidak ada aslinya yaitu copy dari
ka

fotocopy ;
ep

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya tersebut,


ah

Tergugat II juga telah mengajukan alat bukti surat sebagai berikut :


R

1. Fotocopy Keputusan Kepala Dinas Kesehatan No. 503.445/93-


es

KU/436.6.3/IV/2016 tentang izin Operasional Klinik Utama Ferina beralamat di Jl.


M

ng

on

Hal. 65 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Irian Barat no 7-11 Surabaya, diterbitkan oleh Dinas Kesehatan Pemerintah Kota

si
Surabaya tanggal 08 April 2016, dan diberi tanda bukti T.II-1;
2. Fotocopy Keputusan Kepala Dinas Kesehatan No. 503.445/93-

ne
ng
KU/436.6.3/IV/2016 tentang izin Operasional Klinik Utama kepada PT. Fertilitas
Indonesia Jaya berkedudukan di Surabaya, diterbitkan oleh Dinas Kesehatan
Pemerintah Kota Surabaya tanggal 08 April 2016, dan diberi tanda bukti T.II-2;

do
gu
3. Fotocopy Keputusan Kepala Dinas Kesehatan No.
503.445/67/IQ/RSIA/436.7.2/IV/2017 tentang izin Operasional Rumah sakit Ibu

In
A
dan anak Ferina beralamat di Jl Irian Barat No. 7-11 Surabaya, diterbitkan oleh
Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Surabaya tanggal 4 April 2017, dan diberi
ah

lik
tanda bukti T.II-3;
4. Fotocopy Keputusan Kepala Dinas Kesehatan No.
503.445/67/IQ/RSIA/436.7.2/IV/2017 tentang izin Operasional Rumah sakit Ibu
am

ub
dan anak Kepada PT. Ferlitas Indonesia Jaya berkedudukan di Surabaya,
diterbitkan oleh Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Surabaya tanggal 4 April
ep
2017, dan diberi tanda bukti T.II-4;
k

5. Fotocopy Foto-foto aksi demo yang dilakukan oleh puluhan massa di area sekitar
ah

Rumah Sakit Ibu dan anak “Ferina”, dan diberi tanda bukti T.II-5;
R

si
Bukti-bukti mana telah dibubuhi meterai yang cukup dan di persidangan telah
dicocokkan dengan surat aslinya yang ternyata sesuai, sehingga surat-surat bukti

ne
ng

tersebut dapat dipergunakan sebagai alat bukti ;


Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya tersebut,

do
gu

Tergugat III juga telah mengajukan alat bukti surat sebagai berikut :
1. Fotocopy Surat Ijin Praktek (SIP) Dokter Spesialis No.
In
503.446/0362/II/IP.DS/436.6.3/2012 an. Aucky Hinting di terbitkan tanggal 9-5-
A

2012 oleh Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Surabaya, dan diberi tanda bukti
T.III-1;
ah

lik

2. Fotocopy Perjanjian Kerja sama No. 019/SHSB/-AMA/XI/2008 tanggal 1-11-


2008 antara Dr. Aucky Hinting dengan Direktur Rumah sakit Siloam Hospitals
m

ub

Surabaya, dan diberi tanda bukti T.III-2;


3. Fotocopy Perjanjian Kerja Sama ( Perpanjangan ke II) tanggal 1-11-2011
ka

antara Dr. Aucky Hinting dengan Direktur Rumah sakit Siloam Hospitals
ep

Surabaya, dan diberi tanda bukti T.III-3;


ah

4. Fotocopy Perjanjian Kerja Sama ( Perpanjangan ke III) tanggal 3-11-2011


R

antara Dr. Aucky Hinting dengan Direktur Rumah sakit Siloam Hospitals
es

Surabaya, dan diberi tanda bukti T.III-4;


M

ng

on

Hal. 66 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bukti-bukti mana telah dibubuhi meterai yang cukup dan di persidangan telah

si
dicocokkan dengan surat aslinya yang ternyata sesuai, sehingga surat-surat bukti
tersebut dapat dipergunakan sebagai alat bukti ;

ne
ng
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya tersebut,
Turut Tergugat I juga telah mengajukan alat bukti surat sebagai berikut :
1. Fotocopy Anggaran Dasar & Anggaran Rumah tngga hasil Muktamar IDI XXIX

do
gu Tahun 2015, dan diberi tanda bukti TT.I-1 ;
2. Fotocopy Surat Keputusan Pengurus Besar IDI No. 01140/PB/K.4/05/2017

In
A
tentang Pengesahan Susunan Personalia Pengurus Ikatan Dokter Indonesia
Cabang Surabaya, masa bakti 2017-2020 tanggal 8 Mei 2017, dan diberi tanda
ah

lik
bukti TT.I-2;
3. Fotocopy Surat dari Pengurus Besar IDI untuk dr. AUCKY HINTINg selaku
Ketua Pengurus IDI Cabang Surabaya, tertanggal 08 Mei 2017, Nomor :
am

ub
007653/PB/K.4/05/2017 perihal : Ucapan selamat, dan diberi tanda bukti TT.I-
3;
ep
4. Fotocopy Naskah Serah Terima Jabatan Pengurus IDI cabang Surabaya
k

periode 2017-2020, dan diberi tanda bukti TT.I-4;


ah

5. Fotocopy Kode Etik Kedokteran Indonesia 2012, dan diberi tanda bukti TT.I-5;
R

si
6. Fotocopy Konfirmasi atas surat Laporan dugaan malpraktik tanggal 04 Mei
2017, dan diberi tanda bukti TT.I-6;

ne
ng

7. Fotocopy Surat KetetapanNomor : S-Tap/168/VI/2017 tentang Penghentian


Penyidikan, tertanggal 11 Juni 2017, dan diberi tanda bukti TT.1-7;

do
gu

8. Fotocopy Pedoman Organisasi dan tata laksana Kerja Majelis Kehormatan Etik
Kedokteran (MKEK), dan diberi tanda bukti TT.I-8;
In
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya tersebut,
A

Turut Tergugat II juga telah mengajukan alat bukti surat sebagai berikut :
1. Fotocopy Undang-Undang Nomor 30 tahun 2014 tentang administrasi
ah

lik

Pemerintahan, dan diberi tanda bukti TT.II-1;


2. Fotocopy Pedoman Operasional dan Tata Laksana Kerja Majelis Kehormatan
m

ub

Etik Kedokteran Indonesia (“Pedoman MKEK”), dan diberi tanda bukti TT.II-2;
3. Fotocopy Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran,
ka

dan diberi tanda bukti TT.II-3;


ep

Menimbang, bahwa selain alat bukti surat tersebut, Tergugat I mengajukan


ah

1 (satu) orang saksi dan 2 (dua) Ahli ke persidangan yaitu sebagai berikut :
R

es

1. Saksi Ir. BENYAMIN TUNGGA, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan


M

ng

sebagai berikut :
on

Hal. 67 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa saksi kenal dengan dr. Aucky dan Tommy Han. Dan saksi kenal

si
keduanya sejak ada masalah,
- Bahwa saksi lebih dulu kenal dengan dr. Aucky daripada Tommy Han;

ne
ng
- Bahwa Saksi memiliki lisensi sebagai pengacara dan memiliki sertipikat
sebagai mediator; (buktinya ditunjkkan dipersidangan);
- Bahwa Saksi ditunjukkan bukti T I -7, TI -8 dan TI -9. untuk bukti TI -7 dan

do
gu TI-8 saksi tahu, tapi untuk bukti TI -9 saksi tidak tahu;
- Bahwa Saksi mengetahui bukti TI -7 karena sekitar bulan Mei 2016 saksi

In
A
ditelpon oleh temannya yang bernama dr. Maria yang mengatakan jika ada
orang yang ingin bertemu dengan saksi. Setelah janjian kemudian saksi
ah

lik
hadir di RS Siloam Surabaya, dan bertemu dengan dr. Aucky. Pada saat itu
dr. Aucky menyampaikan jika ada masalah dan meminta untuk membantu;
- Bahwa beberapa hari kemudian saksi bertemu lagi dr. Aucky, disitu dr.
am

ub
Aucky menyampaikan apa bisa tidak bernegosiasi dengan Tommy Han;
- Bahwa selanjutnya pada tanggal 7 Juni 2016 saksi ditunjuk oleh dr. Aucky
ep
untuk menjadi mediator dan menandatangani Surat Kuasa. dr. Aucky
k

menyampaikan jika tidak mau ribut ribut, kira kira ada jalan keluar atau
ah

tidak, siapa tahu ada penyelesaian. Itu yang diharapkan dr. Aucky pada
R

si
saat menunjuk saksi menjadi mediator;
- Bahwa tiga hari setelah tanda tangan Surat Kuasa saksi diminta dr. Aucky

ne
ng

untuk datang di klinik yang beralamat di Jl. Irian. Setelah sampai di klinik
setengah jam kemudian datang Tommy Han dan istrinya, kemudian saksi,

do
gu

dr. Aucky, Tommy Han dan istrinya duduk dalam satu ruangan. Kemudian
Tommy Han menyampaikan keluhan keluhannya di hadapan saksi dan dr.
In
Aucky. setelah itu Tommy Han dan istrinya pulang;
A

- Bahwa beberapa hari kemudian saksi datang ke toko hp milik Tommy Han
yang berada di depan Taman Flora. Saksi diterima baik oleh Tommy Han.
ah

lik

Pada saat itu Tommy Han menyampaikan kecewa karena hasil lab
menunjukkan anak yang dikandung istrinya berjenis kelamin perempuan
m

ub

bukan laki laki seperti yang diharapkan. Tommy Han juga menunjukkan
beberapa dokumen kepada saksi. Namun setelah saksi melihat dokumen
ka

dokumen tersebut tidak ada yang menjelaskan jika dr. Aucky menjanjikan
ep

jenis kelamin anak Tommy Han akan berjenis kelamin laki laki;
ah

- Bahwa setelah saksi bertemu dengan Tommy Han kemudian saksi


R

menemui dr. Aucky dan menyampaikan keluh kesah dan kekecewaan dari
es

Tommy Han, respon dr. Aucky adalah dr. Aucky dan team sudah berusaha
M

ng

semaksimal mungkin dan hasilnya begitu. Selain itu setelah mengikuti


on

Hal. 68 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
program bayi tabung, Tommy Han dan istrinya tidak pernah kontrol di

si
teamnya dr. Aucky, tapi kontrol di dokter lain;
- Bahwa berkaitan dengan bukti TI-8 yaitu tanda terima uang 100 juta rupiah,

ne
ng
Tommy Han pernah menyampaikan kepada saksi begini “Saya punya toko
hp, jika ada yang beli hp di toko saya dan ada komplain rusak atau yang
lainnya ya saya akan bertanggung jawab, mau saya ganti hp atau uang

do
gu kembali, tergantung permintaan dari pembeli”. Kemudian Tommy Han
menyerahkan kuitansi kuitansi kepada saksi. Setelah dihitung ada dari

In
A
beberapa kuitansi untuk program bayi tabung di dr. Aucky sejumlah 47,6
juta sekian dan 98 juta sekian untuk cek ke lab lab lain;
ah

lik
- Bahwa setelah itu saksi menemui dr. Aucky dan menyampaikan
dikembalikan saja uang Tommy Han sejumlah 98 juta sekian kemudian
saksi berinisiatif untuk membulatkan nilainya menjadi 100 juta yang
am

ub
kemudian disetujui oleh dr. Aucky dan Tommy Han;
- Bahwa ada kekhawatiran dari dr. Aucky apakah dengan dikembalikannya
ep
uang 100 juta tersebut permasalahan akan selesai? Bagaimana jika Tommy
k

Han diminta untuk membuat pernyataan? Permintaan dari dr. Aucky


ah

tersebut kemudian disampaikan kepada Tommy Han dan Tommy Han tidak
R

si
keberatan untuk membuat surat pernyataan;
- Bahwa uang sejumlah 100 juta tersebut untuk penggantian biaya

ne
ng

pengobatan dan telah disepakati oleh dr. Aucky dan Tommy Han;
- Bahwa Surat pernyataan yang membuat dan mengetik adalah saksi.

do
gu

Setelah surat pernyataan selesai saksi menemui dr. Aucky dan dr. Hendro
untuk menunjukkan surat pernyataan yang saksi buat. Setelah dr. Aucky
In
setuju kemudian saksi menghubungi Tommy Han untuk menanyakan kapan
A

bisa bertemu guna menunjukkan surat pernyataan yang telah saksi buat;
- Bahwa setelah saksi bertemu dengan Tommy Han, surat pernyataan
ah

lik

dibawa oleh Tommy Han selama 2 hari. Pada saat bertemu Tommy Han
menyampaikan jika istrinya sedang ada di rumah sakit karena hendak
m

ub

melahirkan. Saksi baru mengetahui kondisi dari istri Tommy Han ya pada
saat saksi bertemu dengan Tommy Han. Saksi tidak diberitahu jika istri
ka

Tommy Han mengalami pendarahan dan kontraksi hebat;


ep

- Bahwa setelah 2 hari Tommy Han menghubungi saksi dan mereka bertemu
ah

di depan Dunkin Donuts sekitar jam 21.00 WIB atau jam 22.00 WIB. Tommy
R

Han menyerahkan surat pernyataan yang telah ditandatangani oleh istrinya


es

dan di hadapan saksi Tommy Han juga menandatangani surat pernyataan,


M

ng

yang kemudian oleh saksi diberi tanggal pada hari itu juga dengan
on

Hal. 69 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menggunakan bolpoint. Oleh karena surat pernyataan sudah ditandatangani

si
oleh Tommy Han dan istrinya maka saksi menyerahkan uang tunai
sejumlah 100 juta kepada Tommy Han. Jadi pertemuan di Dunkin Donuts

ne
ng
jam 21.00 WIB atau jam 22.00 WIB tersebut atas permintaan Tommy Han
bukan keinginan saksi atau dr. Aucky;
- Bahwa Uang 100 juta diberikan oleh dr. Aucky kepada saksi sore harinya

do
gu sebelum bertemu dengan Tommy Han;
- Bahwa setelah hari itu saksi dan Tommy Han masih berkomunikasi, Tommy

In
A
Han sempat menghubungi saksi dan mengabarkan jika istrinya telah
melahirkan bayi perempuan, dan saksi pun memberikan ucapan selamat
ah

lik
kepada Tommy Han;
- Bahwa timbul permasalahan 2 minggu kemudian. Tommy Han
menghubungi saksi dan menyampaikan jika anaknya yang baru lahir
am

ub
perutnya kembung, tidak bisa buang air besar dan lain sebagainya. Saksi
bilang kepada Tommy Han jika hal tersebut biasa terjadi pada anak yang
ep
lahir prematuur, karena bayi yang lahir prematuur ada organ organ yang
k

belum sempurna, diobati saja nanti juga akan sembuh;


ah

- Bahwa saksi juga menyampaikan hal tersebut kepada dr. Aucky, dr. Aucky
R

si
menyarankan untuk membawa ke dokter yang khusus menangani bayi
prematuur yang ada di Rumah Sakit Premier. Kemudian saksi menghubungi

ne
ng

Tommy Han untuk membawa anaknya berobat ke Rumah Sakit Premier,


dan nanti akan dibantu. Akan tetapi Tommy Han tidak menuruti saran dari

do
gu

saksi dan membawa anaknya berobat ke dokter lain;


- Bahwa selang beberapa hari Tommy Han menghubungi saksi dan
In
memberikan kuitansi kuitansi pengobatan anaknya, setelah dihitung oleh
A

saksi jumlahnya sekitar 20 juta. Saksi bilang kepada Tommy Han “ini
kuitansi kuitansi sudah saya hitung jumlahnya 20 juta, apa ini kamu minta
ah

lik

ganti?” kemudian dijawab oleh Tommy Han, tidak usah kembalikan saja
kuitansi kuitansinya kepada saya;
m

ub

- Bahwa pada saat saksi datang ke toko hp milik Tommy Han untuk membeli
hp, Tommy Han bilang ingin bertemu dengan dr. Aucky. Kemudian dr.
ka

Aucky, Tommy Han dan saksi bertemu di sebuah restoran selama 90 menit.
ep

Disitu Tommy Han mengeluarkan unek uneknya tentang dokter dokter di


ah

Indonesia yang tidak jelas. Selama 90 menit bertemu, Tommy Han


R

berbicara selama 80 menit. Sisanya dr. Aucky dan saksi yang berbicara;
es

- Bahwa kemudian pada saat saksi berada di Semarang, saksi ditelepon oleh
M

ng

Tommy Han. Tommy Han bilang kepada saksi jika akan menghajar dr.
on

Hal. 70 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Aucky, karena menurut Tommy Han dr. Aucky telah melakukan malpraktek

si
dan Tommy Han juga mengatakan sudah menyiapkan pengacara. Tommy
Han memiliki niat untuk memperkarakan dr. Aucky karena ada pemberitaan

ne
ng
dokter lain yang melakukan malpraktek;
- Bahwa Saksi menanggapi ya hati hati saja, karena menurut saksi
pemberitaan mengenai malpraktek tersebut beda kasus dengan Tommy

do
gu Han dan dr. Aucky. Tapi saksi ya mempersilahkan saja jika memang
Tommy Han mau menempuh jalur hukum perdata maupun pidana;

In
A
- Bahwa Saksi tidak mengetahui mengenai uang 100 juta yang dikembalikan
oleh Tommy Han;
ah

lik
- Bahwa Saksi tidak mengetahui tentang laporan Pak Tommy Han ke IDI;
- Bahwa Saksi tidak pernah mengancam Tommy Han dengan kalimat “Jika
anda tidak terima uang ini, maka akan ada air bah di keluarga anda”;
am

ub
- Bahwa Saksi ditunjukkan bukti TI-10 dan TI-11. Saksi mengetahui bukti
bukti tersebut setelah ada permasalahan. Saksi tahu karena diberitahu oleh
ep
dr. Aucky. Katanya dia dilaporkan pidana oleh Tommy Han, namun
k

sekarang perkaranya telah dihentikan karena kurang bukti;


ah

- Bahwa Saksi tidak tahu mengenai tulisan di kuitansi yang menyebutkan


R

si
“PGD X1” saksi tidak tahu itu maksudnya laki laki karena bukan keahlian
saksi. Saksi hanya tahu kuitansi senilai 13 juta sekian untuk pemeriksaan

ne
ng

kromosom;
- Bahwa Saksi tidak mengetahui komunikasi WA antara Tommy Han dan

do
gu

Klinik Ferina yang ada kata kata “Embrio”.;


- Bahwa Saksi ditunjukkan bukti P-26 dan saksi menyatakan tidak tahu
In
secara pasti, hanya pernah membaca sekilas di hp milik Tommy Han;
A

2. Ahli Dr. DR. BUDI WIWETO, SPOG-K, dibawah sumpah memberikan pendapat
ah

lik

yang sesuai dengan pengetahuan dan keahliannya sebagai berikut :


- Bahwa teknologi reproduksi bantuan adalah suatu cara untuk mendapatkan
m

ub

keturunan diluar cara-cara alamiah. jadi pada tehnik ini dilakukan sperma dan
sel telur diluar tubuh setelah menjadi embrio maka ditanam kembali kedalam
ka

Rahim ibu. inilah yang disebut bayi tabung;


ep

- Bahwa perbedaan antara bayi tabung dengan kontrasepsi adalah kalau bayi
ah

tabung seorang ibu diberi obat untuk merangsang pertumbuhan sel telur dan
R

suami diambil spermanya dibuahi diluar kemudian setelah menjadi embrio


es
M

akan ditanam kedalam Rahim sedangkan teknologi kontrasepsi yaitu seorang


ng

on

Hal. 71 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ibu diberi obat-obatan untuk menghambat si ibu memproduksi sel telur

si
sehingga sel telur tidak matang dan tidak terjadi pembuahan;
- Bahwa proses bayi dimulai sejak tahun 1987, dalam waktu 10 tahun center

ne
ng
bayi tabung tidak terlalu menggembirakan di Indonesia namun pada tahun
1998 center bayi tabung mulai berkembang. dan 10 tahun terakhir kita
memiliki perkembangan yang baik karena saat ini kita memiliki 30 klinik yang

do
gu bisa memberikan pelayanan bayi tabung;
- Bahwa dokter ahli yang terlibat dalam proses bayi tabung adalah spesialis

In
A
kandungan yaitu dokter yang mempunyai keahlian untuk membesarkan sel
telur, setelah dilakukan pengamatan sel telur maka dokter melakukan
ah

lik
pemetikan sel telur selanjutnya sel telur dan sperma diberikan kepada dokter
embriologi. setelah menjadi embrio akan dikembalikan kepada dokter
kandungan dan ditanam kedalam calon ibu. yang terlibat dalam proses ini
am

ub
ada spesialis kebidanan, spesialis andrologi, ahli embriologi bisa dari dokter
umum bisa sarjana sains atau dokter hewan;
ep
- Bahwa menurut Ahli teknologi bayi tabung terikat oleh Undang-Undang
k

Kesehatan No 36 tahun 2009 bahwa teknologi reproduksi bantuan atau bayi


ah

R
tabung hanya boleh dilakukan pada pasangan suami istri yang sah dan

si
embrio yang dihasilkan ditanam pada ibu dimana sel telur berasal sehingga

ne
tidak boleh ada donor sel atau donor embrio. selanjutnya tahun 2014
ng

Peraturan Pemerintah No 61 mengatur bagaimana teknologi reproduksi


bantuan ini dikerjakan. menjelaskan bagaimana teknologi ini dapat dikerjakan

do
gu

pada pasangan yang memiliki indikasi medis misalnya kelainan sperma,


penyumabatan saluran telur, kista cokelat atau para pasangan yang memiliki
In
sperma tetapi tidak kunjung hamil. peraturan ini dapat digunakan apabila
A

anak pertama sudah lahir;


- Bahwa Peraturan Menteri Kesehatan No 43 tahun 2015 yang mengantur
ah

lik

tentang siapa saja yang boleh bekerja di klinik bayi tabung, kompetensinya,
syarat-syarat mendirikan klinik bayi tabung;
m

ub

- Bahwa untuk kompetensi untuk kedokteran dikeluarkan oleh Perhimpunan


profesi;
ka

-
ep

Bahwa ijin praktek seorang dokter yaitu ada surat tanda registrasi seorang
dokter telah teregistrasi di folder kedokteran Indonesia dan ada sertifikat
ah

kompetensi yang dikeluarkan oleh perhimpunan masing-masing;


R

- Bahwa menurut pendapat Ahli dokter yang melakukan proses bayi tabung
es
M

harus melakukan investigasi yang benar dan tepat. walaupun sudah punya
ng

anak pertama bukan berarti dengan mudah mendapatkan anak kedua dan
on

Hal. 72 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
seterusnya oleh karena itu perlu mendapat pemeriksaan apa karena sperma

si
atau indung telur;
- Bahwa invertilitas merupakan suatu gangguan kesuburan atau kegagalan

ne
ng
pasangan untuk mendapatkan kehamilan setelah selama 1 tahun hubungan
seksual teratur tanpa kontrasepsi;
-

do
Bahwa ketika pasien mengalami invertilitas maka boleh mengikuti program
gu bayi tabung;
- Bahwa ketika akan menjalani proses bayi tabung pasangan harus

In
A
mendapatkan informasi yang baik dilakukan konseling dan mendapat
pemahaman terkait keberhasilan, lamanya proses dan kemungkinan tidak
ah

lik
hamil sehingga tanda tangan inform consent;
- Bahwa dalam proses bayi tabung ada 6 tahap dengan investigasi, setelah
am

sepakat tanda tangan inform consent, penyuntikan obat untuk sel telur,

ub
pemetikan sel telur, pembuahan sel telur, sel telur yang dibuahi akan
dikembangkan diluar, mengembalikan embrio kedalam Rahim;
ep
-
k

Bahwa dokter wajib memberitahukan informasi kepada pasien;


- Bahwa menurut Ahli sampai saat ini tidak ada sanksi yang mengatur untuk
ah

R
dokter yang terjadi miss komunikasi dengan pasien;

si
- Bahwa ketika pasien bayi tabung dinyatakan hamil, maka urusan kehamilan

ne
ng

menjadi wewenang dan kompetensi dokter kandungan sehingga dokter


andrologi tidak memiliki kompetensi dan wewenang;
- Bahwa dalam proses bayi tabung, team bisa menentukan jenis kelamin tetapi

do
gu

tidak dapat menjamin 100 % tentang hasil dari jenis kelamin tersebut;
- Bahwa menurut Ahli, dokter tidak boleh menjanjikan keberhasilan jenis
In
A

kelamin;
- Bahwa menurut Ahli ketika pasangan mendapat informasi yang tidak tepat
ah

lik

terkait jenis kelamin pada embrio maka kesalahan tersebut karena beberapa
penyebab sehingga alat terkadang salah mendeteksi;
- Bahwa ada kondisi khusus sehingga dokter harus berperan aktif dalam
m

ub

tindakan bayi tabung;


-
ka

Bahwa terkait Peraturan Menteri Kesehatan Pasal 2 ayat (3) yaitu praktek
ep

reproduksi bantuan itu diperuntukkan pada pasangan suami istri yang sah,
upaya terakhir, dan ada indikasi medis menurut saksi aturan tersebut telah
ah

direvisi menjadi upaya reproduksi bantuan bukan merupakan upaya terakhir;


R

es
M

ng

on

Hal. 73 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa setiap pasangan ketika menikah berhubungan seksual setiap bulan

si
memiliki peluang hamil sampai 40%, ketika satu tahun peluang tersebut
menurun menjadi 3 sampai 5 %;

ne
ng
3. Ahli DR. GHANSHAM ANAND, SH., M.KN., dibawah sumpah memberikan
pendapat sesuai dengan pengetahun dan keahliannya

do
gu sebagai berikut :
- Bahwa sumber perikatan diatur dalam 1233 BW perikatan itu lahir karena

In
A
Undang-undang dan perjanjian. mengenai bentuk prestasinya diatur dalam
Pasal 1234 BW disebutkan bahwa prestasi dari perikatan itu adalah
ah

lik
memberikan sesuatu, berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu.
- Bahwa dari bentuk prestasi sebagaimana diisebutkan dalam pasal 1234 BW
tersebut dari sisi teori dapat dibagi 2 bentuk inspaning verbintenis dan
am

ub
Resultaat Verbintenis;
- Bahwa yang dimaksud inspaning verbintenis yaitu perikatan upaya, dimana
ep
k

para pihak memperjanjikan salah satu pihak akan melakukan upaya


maksimal, upaya terbaik atas keahlian yang dimiliki oleh yang bersangkutan ,
ah

R
sedangkan Resultat verbintenis yaitu hasil dimana salah satu pihak berjanji

si
untuk menjanjikan sesuatu;
-

ne
ng

Bahwa menurut Ahli yang membedakan inspaning verbintenis dan Resultat


verbintenis yaitu obyeknya.
- Bahwa obyek dari inspaning verbintenis adalah upaya maksimal sedangkan

do
gu

obyek Resultat verbintenis yaitu hasil;


- Bahwa perjanjian yang dibuat oleh dokter dengan pasien harus dipahami
In
A

sehingga harus dianalisis apa yang mendasari hubungan perikatan para


pihak. yang dalam praktik disebut perjanjian terapeutik;
-
ah

Bahwa berdasarkan Undang-undang nomor 29 tahun 2004 tentang praktek


lik

kedokteran, Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan atau


Peraturan Menteri Kesehatan yang dimaksud dengan Perjanjian Terapeutik
m

ub

adalah perjanjian yang dibuat antara dokter dengan pasien kemudian


memberikan kewenangan kepada dokter untuk melakukan pelayanan
ka

ep

kesehatan sebagaimana keahlian dan keterampilan dokter yang


bersangkutan sehingga lahirlah hak dan kewajiban antara dokter dan pasien;
ah

- Bahwa hakikat perikatan antara dokter dengan pasien berdasarkan pasal 21


R

es

Peraturan Menteri Kesehatan ayat (1) praktek kedokteran dilaksanakan


M

berdasarkan pada kesepakatan berdasarkan hubungan kepercayaan antara


ng

on

Hal. 74 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dokter dan dokter gigi dengan pasien dalam upaya pemeliharaan kesehatan,

si
pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit dan
pemulihan kesehatan. ayat (2) kesepakatan sebagaimana dimaksud dalam

ne
ng
ayat (1) merupakan upaya maksimal pengabdian profesi dokter dalam
penyembuhan dan pemulihan kesehatan pasien sesuai dengan standar.
sehingga perikatan antara dokter dengan pasien merupakan inspaning

do
gu verbintenis;
- Bahwa menurut Ahli yang terlibat dalam perjanjian terapeutik adalah dokter

In
A
dengan pasien;
- Bahwa dalam perjanjian harus menganalisa dan membandingkan antara
ah

lik
inspaning verbintenis dan Resultat verbintenis adalah obyeknya;
- Bahwa manusia tidak boleh dijadikan obyek perjanjian tetapi manusia
merupakan subyek perjanjian sehingga terkait perjanjian antara dokter
am

ub
dengan pasien untuk memperoleh anak merupakan inspaning verbintenis
atau upaya terakhir;
ep
-
k

Bahwa seorang dokter dikatakan wanprestasi tidak melaksanakan perjanjian


karena melanggar undang-undang atau melanggar SOP maka hal tersebut
ah

R
merupakan Perbuatan Melanggar Hukum;

si
- Bahwa pihak yang dapat digugat dalam perbuatan wanprestasi adalah pihak

ne
ng

yang terlibat dalam perjanjian itu;


- Bahwa kontrak terapeutik tidak termasuk dalam perjanjin konsumen yang
diatur dalam UU No. 8 tahun 1999 tentang konsumen karena bedasarkan

do
gu

pasal 1 angka 3 UU No. 8 tahun 1999 disebutksn t berkaitan dengan


pengusaha;
In
-
A

Bahwa dalam pasal 64 UU No. 8 tahun 1999 tersebut, menyebutkan segala


peraturan perundang-undangan yag melindungi konsumen yang telah ada
ah

pada saat undang-undag ini diundangkan, dinyatakan tetap berlaku


lik

sepanjang tidak diatur secara khusus dan/atau tidak bertentangan engan


ketentuan dalam undang-undang ini; jadi undang-undang tersebut termasuk
m

ub

Lex specialist derogate lex jeneralis;


- Bahwa dokter sudah ada pengaturannya sepert Undang-undang No. 29
ka

ep

tahun 2004,UU No. 36 tahun 2009;


Menimbang, bahwa diakhir pemeriksaan atas kesempatan yang diberikan
ah

oleh Majelis, pihak Penggugat, Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Turut Tergugat I
R

dan Turut Tergugat II telah menyerahkan surat kesimpulannya masing-masing


es
M

tertanggal 15 Nopember 2017, dan dengan telah diserahkannya surat kesimpulan


ng

on

Hal. 75 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dari para pihak tersebut, Majelis berpendapat pemeriksaan terhadap perkara ini

si
telah selesai dan dipandang cukup ;
Menimbang, bahwa kemudian kedua belah pihak yang berperkara tersebut

ne
ng
menyatakan sudah tidak akan mengajukan sesuatu lagi di persidangan dan akhirnya
mohon putusan ;
Menimbang, bahwa selanjutnya untuk mempersingkat uraian putusan ini,

do
gu
maka segala sesuatu yang termuat dalam Berita Acara Pemeriksaan perkara ini
dianggap telah dimuat dan merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan

In
A
putusan ini;
ah

lik
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan dari pada gugatan Para Penggugat
adalah sebagaimana terurai tersebut diatas;
am

ub
DALAM EKSEPSI
Menimbang, bahwa Tergugat II melalui jawabannya mengajukan eksepsi
ep
sebagai berikut :
k

1. Para Penggugat keliru menarik pihak yang digugat sebab Rumah Sakit Ibu
ah

dan Anak FERINA dahulu bernama Klinik Utama bukan merupakan Sobyek
R

si
Hukum;
2. Para Penggugat keliru menarik pihak yang digugat sebab Tergugat II sama

ne
ng

sekali bukan pihak yang terlibat dalam rangkaian program bayi tabung;
Menimbang, bahwa atas Eksepsi dari Tergugat II tersebut Majelis Hakim

do
gu

berpendapat bahwa untuk mengetahui apakah antara Para Penggugat dan Tergugat
II ada hubungan hukum atau tidak, Majelis Hakim berpendapat masih memerlukan
In
pembuktian lebih lanjut oleh karena itu eksepsi dari Tergugat II dinyatakan tidak
A

dapat diterima;
Menimbang, bahwa Turut tergugat I dalam jawabannya disamping
ah

lik

mengajukan mengenai pokok perkara juga mengajukan eksepsi;


Menimbang, bahwa Turut Tergugat I dalam eksepsinya berpendapat dan
m

ub

menyatakan bahwa antara Turut Tergugat I dengan Para Penggugat tidak


mempunyai hubungan hukum, maka Para Penggugat tidak ada dasar hukum untuk
ka

menggugat Turut Tergugat I, dengan demikian gugatan Para Penggugat dapat


ep

dikatakan kurang pihak dan menarik Turut Tergugat I adalah tidak tepat, maka
ah

gugatan yang demikian dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Ontvankijke


R

Verklaard);
es

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi dari Turut Tergugat I tersebut Majelis


M

ng

Hakim berpendapat, bahwa untuk mengetahui apakah antara Para Penggugat


on

Hal. 76 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan Turut Tergugat I ada hubungan hukum atau tidak masih memerlukan

si
pembuktian lebih lanjut sehingga eksepsi dari Turut Tergugat I tersebut dinyatakan
tidak dapat diterima;

ne
ng
Menimbang, bahwa Turut Tegugat II juga mengajukan eksepsi mengenai :
1. Kompetensi absolut yang berpendapat Pengadilan Negeri Surabaya tidak
berwenang mengadili perkara a quo karena :

do
-
gu Dalam petitum gugatan pada angka 6 yang menuntut agar menyatakan Turut
Tergugat I dan Turut Tergugat II untuk segera mencabut ijin praktek yang

In
A
dimiliki oleh Tergugat I apabila dinyatakan besalah dalam putusan kode etik;
- bahwa ijin praktek sebagaimana dimaksud dalam petitum gugatan Para
ah

lik
Penggugat merupakan keputusan Tata Usaha Negara sebagaimana
dimaksud dalam pasal 1 angka 3 UU No. 5 tahun 1986 tentang Peradilan
Tata Usaha Negara;
am

ub
- Dengan demikian yang berwenang memeriksa dan memutus adalah
Pengadilan Tata Usaha Negara;
ep
2. Gugatan Para Penggugat Terhadap Turut Tergugat II salah Pihak (Error in
k

persona);
ah

- Karena tidak ada perbuatan ingkar janji (wanprestasi) yang dilakukan oleh
R

si
Turut Tergugat II terhadap para penggugat dan permasalahan perkara a quo
adalah perkara internal antara Para Penggugat dan Tergugat I;

ne
ng

3. Gugatan Para Penggugat Kabur dan Tidak Jelas ( obscuur Libel).


- Bahwa Para Penggugat dalam gugatannya melibatkan Turut Tergugat II

do
gu

sebagai salah satu pihak tetapi tidak menjelaskan perbuatan apakah dari
Turut Tergugat II yang dianggap sebagai perbuatan ingkar janji hal ini
In
mengakibatkan gugatan Para Penggugat kabur dan tidak jelas, sehingga
A

gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima;


Menimbang, bahwa terhadap eksepsi dari Turut Tergugat II tersebut, Para
ah

lik

Penggugat melalui Repliknya membantahnya dan berpendapat :


- bahwa sudah sepatutnya apabila Para Penggugat dapat membuktikan pihak-
m

ub

pihak yang merugikan Para Penggugat, sehingga Turut Tergugat II yang


dimohonkan untuk mencabut mempertimbangkannya, karena bukankah pada
ka

Turut Tergugat II ada wadah pengaduan yang semestinya memanggil Para


ep

Penggugat guna didengar keterangannya;


ah

- Bahwa gugatan Para Penggugat adalah mengenai Wanprestasi (ingkar janji)


R

yang merupakan kewenangan Pengadilan Negeri;


es

-
M

Bahwa berdasarkan alasan tersebut diatas Para Penggugat mohon agar


ng

eksepsi dari Turut Tergugat II dinyatakan tidak dapat diterima;


on

Hal. 77 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa sebagaimana telah Majelis Hakim sampaikan pada

si
persidangan yang agendanya pembuktian, bahwa tuntutan pokok dari Para
Penggugat adalah ingkar janji (wanprestasi), oleh karena tuntutan utamanya adalah

ne
ng
ingkar janji (wanprestasi) maka Pengadilan Negeri Surabaya berwenang mengadili
perkara a quo;
Menimbang, bahwa eksepsi dari Turut tergugat II selanjutnya mengenai

do
gu
gugatan Para Penggugat terhadap Turut Tergugat salah pihak karena tidak ada
perbuatan perbuatan ingkar janji yang dilakukan oleh Turut Tergugat II terhadap

In
A
Para Penggugat dan perkara a quo adalah masalah internal antara Para Penggugat
dan Tergugat I;
ah

lik
Menimbang, bahwa untuk mengetahui apakah antara Para Penggugat dan
Turut Tergugat II ada hubungan hukum atau tidak dan untuk mengetahui apakah
antara Para Penggugat dan Turut Tergugat II ada ingkar janji atau wanprestasi
am

ub
Majlis Hakim berpendapat masih memerlukan pembuktian lebih lanjut, dan menurut
Majelis Hakim perkara a quo sudah jelas dan tidak kabur oleh karena itu eksepsi
ep
tersebut tidak dapat diterima;
k

DALAM KONVENSI :
ah

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan dari pada gugatan Para Penggugat
R

si
adalah sebagaimana ter-urai tersebut diatas;
Menimbang, bahwa melalui gugatannya Para Penggugat mendalilkan yang

ne
ng

pada pokoknya sebagai berikut :


- Bahwa dimulai pada bulan Maret 2015 antara Para Penggugat sebagai pasien

do
gu

dan Tergugat I sebagai dokter telah beberapa kali mengadakan pertemuan


yang selanjutnya terjadi kesepakatan secara lesan yang mana para
In
Penggugat mengikuti program bayi tabung untuk mendapatkan anak dengan
A

jenis kelamin laki-laki yang ditawarkan oleh Tergugat I;


- Bahwa untuk mendapatkan bayi dengan jenis kelamin laki-laki tersebut Para
ah

lik

Penggugat telah melakukan tahap-tahap pemeriksaan ataupun prosedur atau


proses yang diperintahkan oleh Tergugat I untuk mendapatkan anak laki-laki
m

ub

yang dinginkan oleh Para Penggugat dengan membayar sejumlah uang yang
tertulis dalam kwitansi yang disodorkan oleh Tergugat I atau asistennya;
ka

- Bahwa pada tanggal 08 Desember 2015 dinyatakan ada kehamilan dan


ep

dalam perjalanan kehamilan Para Penggugt terus diiming-imingi kalau bayi


ah

yang akan lahir nanti adalah laki-laki, namun setelah berumur lima diketahui
R

bayinya berjenis perempuan yang secara lengkapnya sebagaimana dalam


es

gugatan Para Penggugat tanggal 01 Agustus 2017;


M

ng

on

Hal. 78 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa atas hal tersebut selanjutnya Para Penggugat menuntut/menggugat

si
dan menyatakan secara hukum bahwa Tergugat I telah melakukan ingkar janji
(wanprestasi) kepada Para Penggugat dan menuntut agar Tergugat I

ne
ng
membayar sejumlah uang ganti rugi baik kerugian materiil maupun immaterial
serta tuntutan-tuntutan lainnya yang secara lengkapnya sebagaimana dalam
tuntutan gugatan Para Penggugat;

do
gu Menimbang, bahwa atas dalil-dalil dari Para Penggugat tersebut, Tergugat
I membantah melalui jawabannya dan menyatakan yang pada pokoknya sebagai

In
A
berikut :
- Bahwa benar Tergugat I adalah dokter spesialis andrologi yang pernah
ah

lik
melayani Para Penggugat untuk mengikuti program bayi tabung;
- Bahwa Penggugat I dan Penggugat II adalah pasangan suami isteri yang
pernah mengikuti program bayi tabung yang diupayakan bayi berjenis kelamin
am

ub
laki-laki, akan tetapi menurut dalihnya Para Penggugat dari hasil program bayi
tabung ternyata tidak sesuai dengan yang dinginkan (perempuan) oleh karena
ep
hal tersebut Tergugat I telah ingkar janji (wanprestasi) sehingga Para
k

Penggugat menutut ganti rugi baik materiil, immaterial dan denda sebesar Rp
ah

33.100.000.000,- (tiga pulu tiga milyar seratus juta rupiah);


R

si
- Bahwa hubungan antara Para Peggugat dan Tergugat I adalah hubungan
antara Pasien dan dokter, sehingga perjanjian antara Tergugat I selaku dokter

ne
ng

dan para Penggugat sebagai pasien adalah merupakan transaksi upaya


(inspaning verbintenis) bukan transaksi hasil ( resultaat verbintenis);

do
gu

- Bahwa tansaksi upaya isinya memberikan wewenang kepada dokter


melakukan kegiatan pelayanan kesehatan bedasar keahlian dan ketrampilan
In
yang dimiliki yakni disebut transaksi Terapeutik;
A

- Bahwa kepesertaan Penggugat I mengikuti program hamil dinyatakan telah


selesai pada saat hasil pemerksaan darah pada bulan Desember 2015 dan
ah

lik

penggugat I telah dinyatakan positip hamil namun sejak itu Penggugat I tidak
pernah lagi periksa kandungannya ke tim Tergugat I;
m

ub

- Bahwa selanjutnya pada bulan April 2016 Para Penggugat mendatangi


Tergugat I dan mengungkapkan bahwa bayinya berjenis kelamin perempuan
ka

dan seterusnya yang secara lengkapnya sebagaimana dalam Jawaban


ep

Tergugat I tersebut diatas;


ah

Menimbang, bahwa atas dalil-dalil dari Para Penggugat tersebut, Tergugat


R

II membantah melalui jawabannya dan menyatakan yang pada pokoknya sebagai


es
M

berikut :
ng

on

Hal. 79 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa menolak tuntutan Para Penggugat karena Tergugat II tidak ada

si
hubungannya dengan Para Penggugat dan Tergugat II sama sekali bukan
pihak yang terlibat dalam rangkaian program bayi tabung yang

ne
ng
dimaksudkan dalam perkara a quo;
- Bahwa dalam pertanggung-jawaban segenap pekerjaannya posisi Tergugat
II dan Tergugat I bukan laiknya atasan dan bawahan sebagaimana yang

do
gu didalilkan oleh Para Penggugat pada posita angka 23 yang selanjutnya
Tergugat II meohon agar tuntutan Para Penggugat ditolak untuk seluruhnya;

In
A
Menimbang, bahwa atas dalil-dalil dari Para Penggugat tersebut, Tergugat
III membantah melalui jawabannya dan menyatakan yang pada pokoknya sebagai
ah

lik
berikut :
- Bahwa hubungan hukum antara Tergugat I dengan Tergugat III adalah
hubungan kerja sama bukan sebagai atasan/pimpinan Tergugat I dan dalam
am

ub
hubungan kerja sama tersebut Tergugat III menyediakan ruangan, obat serta
fasilitas dimana Tergugat I dapat melakukan praktek dokter spisialis
ep
Andrologi;
k

- Bahwa dengan demikian adalah keliru apa yang didalilkan oleh Para
ah

Penggugat pada angka 23 bahwa Tergugat III adalah Kepala/Direktur Rumah


R

si
Sakit yang kedudukannya sebagai atasan dan pimpinan Tergugat I;
- Berdasarkan hal tersebut supaya tuntutan Para Penggugat ditolak untuk

ne
ng

seluruhnya;
Menimabng, bahwa dari Surat Gugatan, jawaban-jawaban, Replik dan

do
gu

Duplik dari Para Penggugat, Para Tergugat dan Para Turut Tergugat tersebut diatas
yang menjadi permasalahan pada pokoknya atau intinya adalah antara Penggugat I
In
sebagai pasien dan Tergugat I sebagai dokter spesialis andrologi yang mana
A

Penggugat I mengikuti program hamil bayi tabung pada Tergugat I sebagai ahli
bayi tabung dengan jenis kelamin laki-laki akan tetapi tidak berhasil dan
ah

lik

kenyataannya berjenis kelamin perempuan;


Menimbang, bahwa sebenarnya baik Para Penggugat maupun Tergugat I
m

ub

sudah mengakui hubungan hukum kedua belah pihak, hanya saja yang menjadi
tuntutan versi Para Penggugat adalah program bayi tabung yang disepakati antara
ka

Para Penggygat dan Tergugat I adalah berjenis kelamin laki-laki dan kenyataannya
ep

setelah bayi yang dimaksud lahir berjenis kelamin perempuan;


ah

Menimbang, bahwa oleh karena hal tersebut Para Penggugat dalam


R

petitum yang ke-3 menuntut agar Tergugat I dinyatakan telah ingkar janji
es

(wanprestasi) dan tuntutan-tuntutan lainnya sebagaimana tersebut dalam tuntutan


M

ng

surat gugatannya;
on

Hal. 80 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan

si
apakah Tergugat I telah ingkar janji (wanprestasi) kepada Para Penggugat;
Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan apakah

ne
ng
Tergugat I telah ingkar janji (wanprestasi) kepada Para Penggugat atau tidak,
terlebih dahulu akan dipertimbangkan apakah hubungan hukum antara Para
Penggugat dengan Tergugat I;

do
gu Menimbang, bahwa sebagaimana didalilkan oleh Para Penggugat yang
dibenarkan oleh Tergugat I, bahwa hubungan hukum antara Para Penggugat

In
A
dengan Tergugat I adalah hubungan antara Pasien dan dokter;
Menimbang, bahwa Para Penggugat dalam gugatannya mendalilkan bahwa
ah

lik
antara Para Penggugat dengan Tergugat I telah sepakat mengikatkan diri secara
lesan bahwa Para Penggugat mengikuti program bayi tabung yang ditawarkan oleh
Tergugat I dengan jenis kelamin laki-laki namun setelah bayi itu lahir hasilnya
am

ub
berjenis kelamin perempuan;
Menimbang, bahwa selanjutnya apakah perjanjian antara Para Penggugat
ep
dan Tergugat I merupakan perjanjian pada umumnya atau perjanjian lainnya
k

(khusus)….?
ah

Menimbang, bahwa Ahli Dr. Ari Purwadi,SH.,MH dan Ahli DR Gansham


R

si
Anand,SH., M.Kn. berpendapat bahwa perjanjian yang mana di dalamnya ada
suatu hubungan antara pasien dan dokter adalah merupakan Perjanjian Terapeutik

ne
ng

atau Transaksi Terapeutik;


Menimbang, bahwa sebagaimana telah diuraikan diatas, bahwa hubungan

do
gu

hukum antara Para Penggugat dan Tergugat I adalah hubungan antara Pasien dan
dokter yaitu Para Tergugat mengikuti program bayi tabung kepada Tergugat I
In
sebagai ahli dokter andologi dan hal tersebut dibenarkan baik oleh Para Penggugat
A

maupun Tergugat I sebagaimna buktinya (vide bukti P-5, P-6 yang sama dengan
bukti T.I-1 dan T.I-2 ) dan bukti kwitansi-kwitansi (vide bukti P-7, P-8, P9, P-10, P-
ah

lik

11, P-12 dan P-13);


Menimbang, bahwa berdasarkan mukadimah Kode Etik Kedokteran
m

ub

Indonesia yang dilampirkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor


434/MEN.KES/X/1983 tentang berlakunya Kode Etik Indonesia bagi para dokter di
ka

Indonesia, maka yang dimaksud dengan transaksi terapeutik adalah hubungan


ep

antara dokter dan penderita yang dilakukan dalam suasana saling percaya
ah

(confidensial) serta senantiasa diliputi oleh segala emosi, harapan dan


R

kekhawatiran makhluk insani;


es

Menurut Hermien Hadiati Koeswadji transaksi terapeutik adalah perjanjian


M

ng

(verbintenis) untuk mencari atau menentukan terapi yang paling tepat bagi pasien
on

Hal. 81 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan dokter (Hermien Hadiati Koeswadji, Hukum Kedokteran PT Aditya

si
Bakti.Bandung 1998 hal. 132);
Menimbang, bahwa Kontrak Terapeutik menurut Erlies Septiana Nurbani,

ne
ng
SH., LLM., dan Dr. H. Salim HS.,SH. dalam bukunya yang berjudul Perkembangan
Hukum Kontrak innominaat Indonesia hal 32 adalah :
“kontrak yang dibuat antara pasien dan tenaga kesehatan dan /atau dokter

do
gu atau dokter gigi, dimana tenaga kesehatan atau dokter atau dokter gigi
berusaha untuk melakukan upaya maksimal untuk melakukan penyembuhan

In
A
terhadap pasien sesuai dengan kesepakatan yang dibuat antara keduanya,
dan pasien berkewajiban untuk membayar biaya penyembuhannya”;
ah

lik
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pengertian-pengertian diatas,
dengan demikian Majelis Hakim berpendapat perjanjian antara Para Penggugat dan
Tergugat I adalah Perjanjian Terapeutik;
am

ub
Menimbang, bahwa Perjanjian Terapeutik dapat disebut juga Kontrak
Terapeutik atau Transaksi Terapeutik;
ep
Menimbang, bahwa mencermati pengertian perjanjian / transaksi Terapeutik
k

tersebut ada tiga unsur yaitu : Adanya sobyek dan obyek hukum dan adanya hak
ah

dan kewajiban;
R

si
Menimbang bahwa adapun yang menjadi sobyek hukum dalam perjanjian
Terapeutik adalah pasien, tenaga kesehatan /dokter/dokter gigi, sedangkan obyek

ne
ng

perjanjian Terapeutik upaya penyembuhan maksimal untuk melakukan


penyembuhan terhadap pasien, dan adapun hak dan kewajibannya membayar

do
gu

biaya atau jasa terhadap tenaga kesehatan/dokter/ dokter gigi;


Namun untuk sahnya perjanjian terapeutik sebagaimana lazimnya ketentuan
In
mengenai perjanjian, maka harus dipenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam
A

pasal 1320 KUHP Perdata;


Adapun syarat syahnya Perjanjian termasuk Perjanjian Terapeutik tetap
ah

lik

mengacu pada pasal 1320 KUH Perdata, yang meliputi 4 (empat) syarat yaitu :
1. Kesepakatan diantara para pihak,
m

ub

2. Kecakapan diantara para pihak,


3. Obyekya tertentu;
ka

4. Dan adanya kausa yang halal/diperbolehkan;


ep

Menimbang, bahwa Ahli Dr. Ghansham Anand, SH., M.Kn., sumber


ah

perikatan diatur dalam 1233 BW perikatan itu lahir karena Undang-undang dan
R

perjanjian.
es

Bahwa berdasarkan Pasal 1234 BW disebutkan bahwa prestasi dari perikatan itu
M

ng

adalah memberikan sesuatu, berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu.


on

Hal. 82 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang bahwa perjanjian dilihat dari bentuk prestasi sebagaimana

si
diisebutkan dalam pasal 1234 BW tersebut dari sisi teori dapat dibagi 2 bentuk yaitu
inspaning verbintenis dan Resultaat Verbintenis;

ne
ng
- Bahwa yang dimaksud dengan inspaning verbintenis yaitu perikatan upaya,
dimana para pihak memperjanjikan salah satu pihak akan melakukan upaya
maksimal, upaya terbaik atas keahlian yang dimiliki oleh yang bersangkutan ,

do
gu sedangkan Resultat verbintenis yaitu hasil dimana salah satu pihak berjanji
untuk menjanjikan sesuatu;

In
A
- Bahwa menurut Ahli yang membedakan inspaning verbintenis dan Resultat
verbintenis yaitu obyeknya. obyek inspaning verbintenis adalah upaya
ah

lik
maksimal sedangkan obyek Resultat verbintenis yaitu hasil;
Menimbang, menurut ahli yang lain yang dimaksud dengan Resultaats
Verbintenis yang berdasarkan hasil kerja artinya suatu perjanjian yang akan
am

ub
memeberikan resultaat atau hasil yang nyata sesuai dengan perjanjian sedangkan
Inspaning Verbintenis yang berdasarkan usaha yang maksimal artinya kedua belah
ep
pihak berjanji atau sepakat untuk berdaya upaya secara maksimal untuk
k

mewujudkan apa yang diperjanjikan dan pada umumnya secara hukum hubungan
ah

R
dokter dan pasien suatu hubungan ikhtihar atau usaha maksimal;

si
Menimbang, bahwa menurut DR. Muhamad Faiz Mufidi SH., MH. bahwa sifat

ne
hubungan hukum antara dokter dan pasien adalah inspanning verbintenis yaitu
ng

ichtiar yang sebaik-baiknya menurut standar yang berlaku yang sama dengan
pendapat DR. Amir Ilyas, SH., MH. dalam bukunya yang berjudul

do
gu

Pertanggungjawaban Pidana Dokter Dalam Praktek Medic di Rumah Sakit


Penerbit Rangkang Educasion Yogyakarta dan Republik Institute tahun 2014 hal,
In
31-32;
A

Menimbang, bahwa sebagaimana telah diuraikan diatas, bahwa


permasalahan antara Para Penggugat dan Tergugat I adalah Para Penggugat
ah

lik

mengikuti program bayi tabung kepada Tergugat I sebagai dokter spesislis


andrologi, namun bayi yang lahir berjenis kelamin perempuan bukan laki -laki
m

ub

sebagaimana yang diperjanjikan;


Menimbng, bahwa selanjutnya timbul pertanyaan apakah bayi yang lahir
ka

berjenis kelamin perempuan bukan laki-laki (vide bukti P-15 dan P-16) sebagaimana
ep

yang dimaksud, Tergugat I telah ingkar janji (wanpretasi) kepada Para


ah

Penggugat…..?
R

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan ingkar janji (wanpretasi)


es
M

umumnya adalah tidak dilaksanakannya prestasi atau kewajiban sebagaimana


ng

on

Hal. 83 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mestinya yang dibebankan oleh kontrak terhadap pihak-pihak tertentu seperti yang

si
disebutkan dalam kontrak yang bersangkutan;
Menimbang, Para Penggugat mendalilkan bahwa antara Para Penggugat

ne
ng
dengan Tergugat I telah mengadakan perjanjian lesan yang berhubungan dengan
program bayi tabung sebagaimana bukti P-5 sd P-13 dan hal tersebut dibenarkan
oleh Tergugat I, dengan demikian antara Para Penggugat dan Tergugat I benar ada

do
gu
perjanjian (vide bukti T.I-1 dan T.I-2 ) yang berhubungan dengan program bayi
tabung;

In
A
Menimbang, bahwa sebagaimana telah diuraikan diatas, bahwa perjanjian /
perikatan / kontrak antara Para Penggugat dan Tergugat I adalah termasuk
ah

lik
perjanjian / kontrak terapeutik dan perjanjian/perikatan antara Para Penggugat dan
Tergugat I adalah sebagaimana Majelis Hakim uraikan diatas termasuk atau
digolongkan dalam Inspaning Verbintenis;
am

ub
Menimbang, bahwa Inspaning Verbintenis obyeknya adalah upaya maksimal
dan bukan hasil;
ep
Menimbang, bahwa menurut ahli Dr. Budi Wiweko SPOg-K bahwa pihak yang
k

terlibat dalam proses bayi tabung adalah dokter spesialis kandungan/kebidanan dan
ah

dokter Andrologi dan dokter lainnya adapun tingkat keberhasilannya hanya sekitar
R

si
80 % / 85 % yang selebihnya adalah merupakan kekuasaan Allah SWT (Tuhan
Yang Maha Esa);

ne
ng

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-5 yang sama dengan bukti T.I-1
yaitu tentang Persetujuan Atas Dasar Pengertian (Informed Consent) yang

do
gu

ditandatangani oleh Para Penggugat yang antara lain menyatakan “kami


mengetahui dan mengerti para dokter tidak memberikan jaminan kepada kami
bahwa usaha ini akan berhasil”;
In
A

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-6 yang sama dengan bukti T.I-2
tentang Persetujuan Atas Dasar Pengertian (Informed Consent) Preimplantation
ah

lik

Genetisceening / Deagnosis yang ditandatangani oleh Para Penggugat dan


Tergugat I yang pada pokoknya pada persetujuan tersebut ada kemungkinan
m

ub

misdiagnosa (positif palsu atau negative palsu) dari hasil biopsi sebesar 15 %
sehingga disarankan pada saat kehamilan diperiksakan lebih lanjut;
ka

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mempelajari dan meneliti secara


ep

seksama dari bukti-bukti yang diajukan oleh Para Penggugat ( saksi dan surat bukti
ah

P-1 sd P-51) tidak ada yang membuktikan bahwa Tergugat I menjanjikan program
R

bayi tabung yang dimaksud berhasil sampai dengan 100 % (seratus persen);
es

Menimbang, Majelis Hakim yakin dengan seyakin yakinnya bahwa kelahiran


M

ng

seorang bayi dengan jenis kelamin laki-laki ataupun perempuan para dokter
on

Hal. 84 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
termasuk Tergugat I hanya bisa berusaha yang maksimal sedangkan yang paling

si
menentukan adalah atas Kekuasaan dan Kehendak Tuhan Yang Maha Esa;
Menimbang, bahwa dengan demikian berdasarkan uraian pertimbangan-

ne
ng
pertimbangan tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat program bayi tabung
yang dilakukan oleh Para Penggugat kepada Tergugat I dengan hasil jenis kelamin
perempuan bukan merupakan / tidak ingkar janji (wanprestasi);

do
gu Menimbang, bahwa Para Penggugat, mengajukan saksi Ahli Drs. Muhammad
Said Sutomo Ahli dari Pegawai pada Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen

In
A
(BPSK);
Bahwa menurut ahli seorang dokter dapat dikatakan sebagai pelaku usaha
ah

lik
yaitu memberikan jasa kepada pasiennya sebagai konsumen dan pasien
memberikan pembayaran terhadap jasa pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh dokter;
am

ub
Menimbang, bahwa menurut ahli Hukum Perdata DR. Ghansham Anand,
SH,. M.Kn. bahwa kontrak terapeutik tidak termasuk dalam perjanjin konsumen
ep
yang diatur dalam Undang-undang No. 8 tahun 1999 tentang Konsumen karena
k

bedasarkan pasal 1 angka 3 UU No. 8 tahun 1999 disebutksn t berkaitan dengan


ah

pengusaha;
R

si
- Bahwa dalam pasal 64 Undang-undang No. 8 tahun 1999 tersebut,
menyebutkan segala peraturan perundang-undangan yang melindungi

ne
ng

konsumen yang telah ada pada saat undang-undag ini diundangkan,


dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak diatur secara khusus dan/atau tidak

do
gu

bertentangan dengan ketentuan dalam undang-undang ini; jadi undang-


undang tersebut termasuk Lex specialist derogate lex jeneralis;
-
In
Bahwa dokter sudah ada pengaturannya seperti Undang-undang No. 29 tahun
A

2004,Undang-undang No. 36 tahun 2009;


Menimbang, bahwa Majelis Hakim tidak sependapat dengan penadapat Ahli
ah

lik

Drs. Muhammad Said Sutomo Ahli dari Pegawai pada Badan Penyelesaian
Sengketa (BPSK) tersebut karena sudah diatur dalam Pasal 64 Undang-undang No.
m

ub

8 tahun 1999, yang menyebutkan bahwa segala peraturan perundang-undangan


yang melindungi konsumen yang telah ada pada saat undang-undag ini
ka

diundangkan, dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak diatur secara khusus


ep

dan/atau tidak bertentangan dengan ketentuan dalam undang-undang ini;


ah

Menimbang, bahwa dalam hubungan antara dokter dan pasien sudah diatur
R

dalam Undang-undang No. 29 tahun 2004, Undang-undang No. 36 tahun 2009


es
M

tentang Kesehatan, Peraturan Pemerintah No.61 tahun 2014, Peraturan Menteri


ng

Kesehatan No 43 tahun 2015 dan lain lain;


on

Hal. 85 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Para Penggugat juga mengajukan Ahli Bambang Sugeng

si
Ariadi Subagyono, SH,.MH. dan Ahli DR Ari Purwadi, SH,. M.H. yang menurut
pendapatnya yang bersangkutan adalah Ahli dibidang Hukum Perdata yang telah

ne
ng
menerangkan mengenai segala bentuk penjanijian pada umumnya , wanprestasi,
perbuatan melawan hukum dan lain-lain sebagaimana tersebut dalam berita acara
pemeriksaan perkara ini;

do
gu Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas
maka tuntutan Para Penggugat yang memohon agar Tergugat I dinyatakan telah

In
A
ingkar janji (wanprestasi) tidak dapat dikabulkan atau ditolak;
Menimbang, bahwa pada tuntutan Para Penggugat yang ke-2 menuntut agar
ah

lik
menyatakan sah dan berhargasemua alat bukti yang diajukan oleh Para Penggugat;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mempelajari bukti-bukti yang
diajukan oleh Para Penggugat (vide bukti P-1 sd P-51) hanya bukti P.1, P.2, P.3,
am

ub
P.5, P.6, P.7, P.8 P.9, P.10, P.11, P.12, P.13, P.15, P.17, P.18 P.19, P.20, P.21,
P.22, P.24, P.27, P.29, P.30, P.32, P.33, P.34, P.35, P.36, P.46, P.47, P.48, P.49
ep
dan P.50 yang telah dimeteraikan secukupnya dan telah disesuaikan dengan aslinya
k

oleh karena itu hanya bukti-bukti tersebut yang sah dan berharga sehingga dapat
ah

dikabulkan;
R

si
Menimbang, bahwa mengenai tuntutan Para Penggugat yang ke-4 yang
memohon menghukum Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III secara tanggung

ne
ng

renteng untuk membayar ganti kerugian kepada Para Penggugat secara tunai dan
sekaligus juga tidak dapat dikabulkan karena sebagaimana dipertimbangkan diatas

do
gu

bahwa Tergugat I tidak terbukti ingkar janji (wanprestasi);


Menimbang, bahwa mengenai tuntutan Para Penggugat yang ke-5, ke-6, ke-
In
7, ke-8 dan ke- 9 juga ditolak karena tuntutan-tuntutan tersebut didasarkan /
A

diasumsikan Tergugat I telah ingkar janji (wanprestasi) akan tetapi sebagai mana
telah dipertimbangkan diatas bahwa Tergugat I tidak terbukti ingkar janji
ah

lik

(wanprestasi);
Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat I tidak terbukti ingkar janji
m

ub

(wanprestsi), maka terhadap bukti-bukti lainnya baik yang diajukan oleh Para
Penggugat maupun Para Tergugat dan para Turut Tergugat yang belum
ka

dipertimbangkan satu persatu dianggap telah dipertimbangkan dalam putusan ini;


ep

DALAM REKONVENSI
ah

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan dari pada Gugatan Rekonvensi dari
R

Penggugat I Rekonvensi adalah sebagaimana terurai tersebut diatas;


es

Menimbang, bahwa dalam rekonvensi ini kedudukan/posisi Tergugat I yang


M

ng

semula sebagai Tergugat I dalam konvensi sekarang menjadi Penggugat dalam


on

Hal. 86 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Rekonvensi sedangkan Penggugat I yang semula menjadi Penggugat I dan

si
sekarang posisinya sebagai Tergugat dalam Rekonvensi I sedangkan Penggugat II
yang semula menjadi Penggugat II dan sekarang posisinya sebagai Tergugat

ne
ng
dalam Rekonvensi II sedangkan Tergugat II, Tergugat III posisinya menjadi Turut
Tergugat I dan Turut Tergugat II, sedangkan Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II
sekarang psisinya menjadi Turut Tergugat III dan Turut Tergugat IV;

do
gu Menimbang, bahwa apa yang telah Majelis Hakim pertimbangkan dalam
konvensi secara mutatis mutandis dianggap telah dipertimbangkan dan menjadi satu

In
A
kesatuan dalam pertimbangan Rekonvensi ini;
Menimbang, bahwa Penggugat Rekonvensi dalam gugatan rekonvensinya
ah

lik
menuntut agar menyatakan :
a. Persetujuan atas dasar pengertian (informed Consent) tanggal 12
November 2015 yang ditanda tangani oleh Dr. Aucky Hinting (Penggugat
am

ub
Rekonvensi) Evelyn Soputra (tergugat I) dan Tommy Han (Tergugat II);
b. Persetujuan atas dasar pengertian (informed Consent) Preimplantation
ep
Genetik Screening / Diagnosis tanggal 27 November 2015 yang ditanda
k

tangani oleh Dr. Aucky Hinting (Penggugat Rekonvensi) Evelyn Soputra


ah

(tergugat I) dan Tommy Han (Tergugat II);


R

si
Adalah sah dan berlaku mengikat.
Menimbang, bahwa persetujuan - persetujuan yang dimaksudkan

ne
ng

Penggugat Rekonvensi adalah sebagaimana bukti T.-I yang sama dengan bukti P-5
dan- T.I-2 yang sama dengan bukti P-6 yang keduanya diajukan dan dibenarkan

do
gu

oleh Penggugat Rekonvensi / Tergugat I (dalam konvensi) dan Para Penggugat


dalam Konvensi / para Tergugat dalam Rekonvensi;
In
Menimbang, bahwa oleh karena bukti T.-I yang sama dengan bukti P-5 dan-
A

T.I-2 yang sama dengan bukti P-6 telah dimeteraikan secukupnya dan disesuaikan
dengan aslinya dan juga dibenarkan oleh kedua belah pihak, maka tuntutan
ah

lik

Penggugat Rekonvensi tersebut dapat dikabulkan;


Menimbang, bahwa tuntutan Penggugat Rekonvensi selanjutnya adalah agar
m

ub

Surat Pernyataan tanggal 27 Juli 2016 yang ditanda tangani oleh Evelyn Soputra
(tergugat I) dan Tommy Han (Tergugat II) adalah sah dan berlaku mengikat;
ka

Menimbang, bahwa surat pernyataan tersebut telah dibantah oleh Para


ep

Tergugat Rekonvensi / para Penggugat Konvensi karena menurutnya dibuat dalam


ah

keadaan terpaksa (vide bukti T.I-9 yang sama dengan P-18);


R

Menimbang, bahwa selanjutnya bagaimana kekuatan surat pernyataan yang


es

dimaksud yang pada akhirnya surat pernyataan itu di cabut pleh Para Penggugat
M

ng

konvensi;
on

Hal. 87 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Ahli Dr. Ari Purwadi, SH,. MH. Berpendapat bahwa

si
surat penyataan iti dibuat secara sepihak (klausula dibuat secara sepihak)
meskipun telah disetujui oleh kedua belah pihak, surat pernyataan itu idak

ne
ng
mempunyai kekuatan dan bisa dicabut;
Menimbang, bahwa surat penyataan tersebut (vide bukti T.I-7 yang sama
dengan P.17) adalah surat pernyataan yang dibuat secara sepihak dan ternyata

do
gu
berdasarkan bukti P-18/T.I-9 surat penyataan tersebut sudah dicabut oleh Para
Tergugat Rekonvensi /Para Penggugat Konvensi dan faktanya Para Tergugat

In
A
Rekonvensi mempermasalahkannya dan sudah mengajukan gugatan ke pengadilan
(perkara a quo);
ah

lik
Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim berpendapat surat
pernyataan sebagaimana bukti P-17 yang sama dengan bukti T.I-7 yang telah
dicabut (vide bukti T.I-9/buti P-18) adalah tidak sah sehingga tuntutan tersebut
am

ub
ditolak:
Menimbang, bahwa tuntutan Penggugat Rekonvensi selanjutnya yang
ep
memohon agar tanda terima tanggal 27 Juli 2016, penerimaan uang sebesar Rp
k

100.000.000,- (seratus juta rupiah) untuk keperluan pembayaran pengobatan yang


ah

ditanda tangani oleh Tommy Han;


R

si
Menimbang, bahwa Para Tergugat Rekonvensi mendalilkan bahwa akibat
mengikuti program bayi tabung, Tergugat Rekonvensi I telah mengalami

ne
ng

pendarahan dan mengidap penyakit lainnya, sehingga Penggugat Rekonvensi


memberikan bantuan pengobatan kepada Para Tergugat Rekonvensi sebesar Rp

do
gu

100.000.000,- (seratus juta rupiah) dan telah diterima oleh Tergugat Rekonvensi II
sebagaimana bukti T.I-8;
In
Menimbang, bahwa namun demikian berdasarkan bukti P-19 uang sebesar
A

Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dari Penggugat Rekonvensi pada tanggal 21


Maret 2017 telah dikembalikan oleh Tergugat Rekonvensi II melalui Rekening
ah

lik

Penggugat Rekonvensi di Bank Danamon hal tersebut berarti Para Tergugat


Rekovensi tidak mau atau menolak pemberian bantuan tersebut;
m

ub

Menimbang, bahwa dengan demikian tuntutan Penggugat Rekonvensi agar


tanda terima tanggal 27 Juli 2016, penerimaan uang sebesar Rp 100.000.000,-
ka

(seratus juta rupiah) untuk keperluan pembayaran pengobatan yang ditanda tangani
ep

oleh Tommy Han adalah sah dan berlaku mengikat tidak dapat dikabulkan;
ah

Menimbang, bahwa tuntutan Penggugat Rekonvensi selanjutnya agar


R

menyatakan Para Tergugat Rekonvensi telah terbukti melakukan perbuatan


es

melanggar hukum terhadap penggugat rekonvensi;


M

ng

on

Hal. 88 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa menurut Penggugat Rekonvensi tuntutan tersebut

si
didasarkan karena Tergugat Rekonvensi membuat / melaporkan kepada fihak yang
berwajib (kepolisian) bahwa Pengggat Rekonvensi telah melakukan kebohongan,

ne
ng
ingkar janji, malpraktek dan melanggar kode etik, namun laporan tersebut telah
dihentikan (SP3), akan tetapi walaupun Para Tergugat Rekonvensi telah mengetahui
kalau kasusnya di kepolisian tidak terbukti (di SP3 kan) akan tetapi Tergugat

do
gu
Rekonvensi tidak berusaha menghentikan berita-berita yang termuat atau setidak-
tidaknya melakukan klarifikasi malahan tetap saja menyebarkan berita-berita

In
A
bohong dan palsu kepada khalayak luas melalui media cetak, media TV, media
online yang sangat merugikan serta mencemarkan nama baik Penggugat
ah

lik
Rekonvensi;
Menimbang, bahwa Para Tergugat Rekonvensi melalui Repliknya
membantahnya, dan menyatakan :
am

ub
- Bahwa walaupun kasusnya telah diberhentikan (SP3) namun masih dapat
diuji melalui ranah Praperadilan;
ep
Bahwa pemberitaan yang dimuat di Media adalah upaya awak media yang
k

mencari berita yang menarik dan hal tersebut merupakan hak media;
ah

Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan apakah Para Tergugat


R

si
telah melanggar / melawan hukum;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan melanggar/melawan hukum

ne
ng

diatur dalam pasal 1365 BW atau KUHPerdata yaitu setiap perbuatan melawan
hukum yang oleh karenanya menimbulkan kerugian pada orang lain mewajibkan

do
gu

orang yang karena kesalahannya menyebabkan kerugian itu mengganti kerugian


Menimbang, bahwa dari keterangan saksi maupun surat bukti yang diajukan
In
oleh Penggugat Rekonvensi (vide bukti T.I-1 sd T.I-27) tidak ada yang
A

menerangkan dan memuktikan bahwa Para Tergugat Rekonvensi telah melakukan


yang dituduhkan oleh Penggugat Rekonvensi;
ah

lik

Menimbang, bahwa adalah hal ini Majelis Hakim sependapat dengan Para
Tergugat Rekonvensi bahwa di alam demokrasi/reformasi sekarang ini tentunya
m

ub

para awak media berusaha semaksimal mungkin untuk menyajikan berita-berita


yang menarik bagi pembacanya apalagi sidang dipengadilan dalam perkara a quo
ka

adalah terbuka untuk umum, sehingga siapaun termasuk awak media dapat
ep

melihat/meliput acara agenda sidang;


ah

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas, Majelis Hakim


R

berpendapat Para Tergugat Rekonvensi tidak terbukti melanggar hukum sehingga


es

tuntutan tersebut haruslah ditolak;


M

ng

on

Hal. 89 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa tuntutan Penggugat Rekonvensi selanjutnya agar

si
menghukum Para Tergugat Rekonvensi secara tanggung renteng membayar
kerugian immaterial kepada Penggugat Rekonvensi sebesar Rp 5.000.000,- (lima

ne
ng
juta rupiah);
Menimbang, bahwa tuntutan tersebut, Penggugat Rekonvensi mendasarkan
pada adanya pemberitaan yang sesat, bohong dan palsu sehingga membuat

do
gu
Penggugat Rekonvensi menjadi stress yang berkepanjangan namun sebagaimana
telah dipertimbangkan diatas bahwa Para Tergugat Rekonvensi tidak terbukti

In
A
melakukan perbuatan melanggar hukum, oleh karena itu maka tuntutan kerugian
immaterial dari Penggugat Rekonvensi tersebut juga ditolak;
ah

lik
Menimbang, bahwa tuntutan Penggugat Rekonvensi selanjutnya agar
menghukum Para Tergugat Rekonvensi atas biaya sendiri memuat pengumuman
minta maaf terhadap penggugat dengan cara 3 (tiga) Surat Kabar berskala
am

ub
nasional ukuran setengah halaman yang dilakukan dalam tenggang waktu 8
(delapan) hari sejak putusan dalam perkara ini berkekuatan hukum tetap;
ep
Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan diatas bahwa Para
k

Tergugat Rekonvensi tidak terbukti melakukan perbuatan melanggar hukum, oleh


ah

karena Para Tergugat Rekonvensi tidak terbukti melanggar hukum, maka tuntutan
R

si
tersebut juga ditolak;
Menimbang, bahwa terhadap bukti-bukti lainnya yang belum dipertimbngkan

ne
ng

satu persatu dianggap telah dipertimbangkan dan terhadap bukti-bukti yang tidak
ada relefansinya dikesampingkan;

do
gu

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI :


In
Menimbang, bahwa oleh karena tuntutan pokok dari Para Penggugat
A

Konvenvi ditolak dan tuntutan Penggugat Rekonvensi dikabulkan sebagian maka


biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Para Penggugat
ah

lik

Konvensi/Para Tergugat Rekonvensi yang besarnya akan ditetapkan dalam amar


putusan dibawah ini;
m

ub

Memperhatikan Pasal 125, Pasal 134 Hukum Acara Perdata (HIR), Pasal
1338, Pasal 1327, Pasal 1247, Pasal 1248, Pasal 1365 BW serta peraturan
ka

perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan perkara ini;


ep
ah

MENGADILI
R

DALAM EKSEPSI
es

1. Menyatakan Eksepsi dari Tergugat III, Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II
M

ng

tidak dapat diterima;


on

Hal. 90 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Menyatakan Pengadilan Negeri Surabaya berwenang mengadili perkara ini;

si
DALAM KONVENSI
1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian;

ne
ng
2. Menyatakan bukti P.1, P.2, P.3, P.5, P.6, P.7, P.8 P.9, P.10, P.11, P.12, P.13,
P.15, P.17, P.18 P.19, P.20, P.21, P.22, P.24, P.27, P.29, P.30, P.32, P.33,
P.34, P.35, P.36, P.46, P.47, P.48, P.49 dan P.50 adalah sah dan berharga;

do
gu
3. Menolak gugatan Para Penggugat untuk selain dan selebihnya;

In
A
DALAM REKONVENSI
1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi untuk sebagian;
ah

lik
2. Menyatakan sah dan berlaku mengikat ;
a. Persetujuan Atas Dasar Pengertian (informed Consent) tanggal 12
November 2015 yang ditanda tangani oleh Dr. Aucky Hinting
am

ub
(Penggugat Rekonvensi), Evelyn Soputra (tergugat I) dan Tommy Han
(Tergugat II);
ep
b. Persetujuan Atas Dasar Pengertian (informed Consent)
k

Preimplantation Genetik Screening / Diagnosis tanggal 27 November


ah

2015 yang ditanda tangani oleh Dr. Aucky Hinting (Penggugat


R

si
Rekonvensi) Evelyn Soputra (Tergugat I) dan Tommy Han (Tergugat
II);

ne
ng

3. Menghukum Tergugat II, Tergugat III. Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II
tunduk dan patuh terhadap putusan ini;

do
gu

4. Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi untuk selain dan selebihnya; In


DALAM KONVENSI / REKONVENSI
A

- Menghukum Para Penggugat Konvensi / Para Tergugat Rekonvensi untuk


membayar biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp. 1.571.000.-(satu
ah

lik

juta lima ratus tujuh puluh satu ribu rupiah);


m

ub

Demikianlah diputuskan dalam permusyawaratan Majelis Hakim pada hari :


Rabu, tanggal: 22 November 2017 oleh : JIHAD ARKANUDDIN, SH. MH sebagai
ka

Hakim Ketua Majelis, SARWEDI, SH.,MH. dan JAN MANOPPO, SH.MH masing-
ep

masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan pada hari ini : Rabu,
ah

tanggal 29 November 2017, dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh
R

Hakim Ketua Majelis didampingi JAN MANOPO, SH,. MH dan SLAMET RIADI, SH,.
es

MH. Hakim - hakim Anggota tersebut, dengan dibantu oleh SUWARNINGSIH,


M

ng

SH.,MHum, selaku Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Surabaya dan


on

Hal. 91 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dihadiri oleh Kuasa Para Penggugat, Kuasa Tergugat I, II, dan Tergugat III, Kuasa

si
Turut Tergugat I dan Kuasa Turut Tergugat II;

ne
ng
HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA

do
gu
JAN MANOPPO, SH.,MH. JIHAD ARKANUDDIN,SH.,MH.

In
A
ah

lik
SLAMET RIADI, SH.,MH.
am

ub
Panitera Pengganti,
ep
k
ah

si
SUWARNINGSIH. SH.MHum

ne
ng

do
Perincian biaya-biaya :
gu

− Biaya Pendaftaran ............................................... Rp. 30.000,-


− Biaya proses (ATK) ............................................. Rp. 50.000,-
In
A

− Biaya panggilan ................................................... Rp.1.450.000,-


− Biaya PNBP panggilan ........................................ Rp. 30.000,-

ah

Materai ................................................................ Rp. 6.000,-


lik

− Redaksi ............................................................... Rp. 5.000,-


Jumlah ................................................................. Rp.1.571.000,-
m

ub

(satu juta lima ratus tujuh puluh satu ribu rupiah)


ka

ep
ah

es
M

ng

on

Hal. 92 Putusan No.325/Pdt.G/2017/PN.SBY


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92

Anda mungkin juga menyukai