Anda di halaman 1dari 27

MA T A K U L I A H

TA H U K U M P ID A N A
KAPITA SE L E K
(KSHP)
KU M P ID A NA D I
KE B I J AKA N H U
N DA K AN M E D I K
BIDAN G T I
OLEH:

RS., CT LC ., MED ., A CIARB


NI NURA ENI, SH., MH., MM
DR. DR. YE
CAPAIAN PEMBELAJARAN

 Diharapkan mahasiswa dapat memahami Apa itu Tindakan Medik

 Diharapkan mahasiswa dapat memahami Peraturan-peraturan dibidang


Tindakan Medik

 Diharapkan mahasiswa dapat memahami Apa itu Malpraktik


PENDAHULUAN

• Perlindungan dan penegakkan hukum di indonesia dalam bidang medis masih terlihat belum
efektif. Kasus tindak pidana di bidang medis banyak terjadi dari pelayanan yang buruk
sampai dengan kematian pasien.

• Di berbagai media saat ini baik media elektronik maupun media cetak banyak mengekspos
mengenai kasus-kasus di bidang medis, yang merupakan tanda kesadaran masyarakat akan
hak-hak mereka mengenai kesehatan dan pelayanan medis, sekaligus kesadaran untuk
mendapatkan perlindungan hukum yang sama di bidang kesehatan.
UU NO 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN

• Undang- undang no. 36 tahun 2009 tentang kesehatan memberikan peluang bagi pengguna jasa atau
barang untuk mengajukan gugatan/tuntutan hukum terhadap pelaku usaha yang telah di anggap
melanggar hak-haknya, terlambat melakukan/tidak melakukan/terlambat melakukan sesuatu yang
menimbulkan kerugian bagi pengguna barang atau jasa, baik kerugian harta benda, atau cedera, atau
bisa juga pada kematian.

• Hal ini berarti bahwa pasien sebagai pengguna jasa pelayanan kesehatan dapat menuntut/menggugat
rumah sakit, dokter, atau tenaga kesehatan lainnya jika ada masalah atau kerugian yang di akibatkan
kelalaian medis tersebut.
APA ITU TINDAKAN MEDIK?

• Tindakan medik adalah suatu tindakan seharusnya hanya boleh dilakukan oleh para
tenaga medis, karena tindakan itu ditujukan terutama bagi pasien yang mengalami
gangguan kesehatan.

• Suatu tindakan medis adalah keputusan etik karena dilakukan oleh manusia terhadap
manusia lain, yang umumnya memerlukan pertolongan dan keputusan tersebut
berdasarkan pertimbangan atas beberapa alternatif yang ada.
KEPUTUSAN ETIK HARUS MEMENUHI 3 SYARAT :

Keputusan tersebut harus benar


Baik tujuan dan akibatnya
sesuai ketentuan yang berlaku

Keputusan tersebut harus tepat sesuai dengan


konteks serta situasi dan kondisi saat itu,
sehingga dapat di pertanggung jawabkan.
3 BENTUK TINDAKAN MEDIK

NONFEASANCE MISFEASANCE MALFEASANCE


Bentuk-bentuk tersebut digolongkan dalam kelalaian yang sejalan dengan
bentuk-bentuk error, yaitu :

Mistakes Slips Lapses

Namun pada kelalaian dalam bentuk khususnya ada kerugian, sedangkan


error tidak selalu mengakibatkan kerugian.
PERATURAN- PERATURAN HUKUM DI BIDANG TINDAKAN MEDIK

KUHP UU NO. 44 THN 2009


TENTANG RUMAH
SAKIT

UU NO. 29 THN 2004 UU NO. 36 THN 2009


TENTANG PRAKTIK TENTANG
KEDOKTERAN KESEHATAN
APA ITU MALPRAKTIK?

• Malpraktik adalah setiap sikap tindak yang salah, kekurangan keterampilan dalam ukuran
tingkatan yang tidak wajar (black’s law dictionary).

• Malpraktik adalah sikap tindak yang salah dalam pemberian pelayanan terhadap pasien yang
tidak benar oleh profesi medis (the oxford illustrated dictionary).
JADI MALPRAKTIK ITU :
Melakukan sesuatu yang seharusnya
tidak boleh dilakukan oleh seorang
tenaga kesehatan.

Tidak melakukan apa yang seharusnya


dilakukan atau melalaikan kewajiban.

Melanggar suatu ketentuan menurut


atau berdasar peraturan perundang-
undangan.
FAKTOR- FAKTOR YANG DAPAT MENYEBABKAN TERJADINYA
TINDAK PIDANA DALAM TINDAKAN MEDIK :

Minimnya pelayanan Kesalahan Skill dokter Faktor ketidak


tenaga medis diagnosis kurang sengajaan
BAGAIMANA TINDAKAN MEDIK BISA MASUK RANAH HUKUM
PIDANA?
SYARAT-SYARATNYA ADALAH :

Syarat dalam sikap bathin dokter


(sengaja atau culpa)

Syarat dalam perlakuan medis


(perlakuan medis yang menyimpang)

Syarat mengenai hal akibat (timbulnya


kerugian bagi kesehatan dan nyawa
pasien)
PENGERTIAN MALPRAKTIK

• Pengertian malpraktik dokter menurut kamus hukum adalah semua tindakan medik yang
dilakukan oleh dokter atau orang- orang di bawah pengawasaannya atau oleh penyedia jasa
kesehatan yang dilakukan terhadap pasiennya baik dalam hal diagnosis, terapeutik, atau
manajemen penyakit, yang dilakukan secara melanggar hukum, kepatutan, kesusilaan,
dan prinsip-prinsip, professional baik dilakukan dengan kesengajaan atau ketidak hati-
hatian, yang menyebabkan salah tindak, rasa sakit, luka, cacat, kematian, kerusakan pada
tubuh dan jiwa atau kerugian lainnya dari pasien dalam perawatannya.
APAKAH MALPRAKTIK DAPAT DIPIDANA
Menurut Wakil Ketua Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI)
Sabil Alwi dalam artikel Kelalaian Tenaga Kesehatan tidak dapat dipidana, sebenarnya
kelalaian tenaga Kesehatan dan dokter dalam memberikan pelayanan Kesehatan kepada
masyarakat / pasien tidak dapat dipidana.
MENGAPA KELALAIAN TUGAS TENAGA MEDIS
TIDAK DAPAT DIPIDANA
Sebab, dalam 3 paket UU di bidang Kesehatan tidak ada satu pasal pun yang
menyebutkan bahwa kelalaian seorang Tenaga Kesehatan termasuk dokter bisa dipidana.
3 PAKET UU DI BIDANG KESEHATAN

UU No. 29 tahun 2004 tentang UU No. 44 tahun 2009


Praktik Kedokteran tentang Rumah Sakit

UU No. 36 tahun 2009 tentang


Kesehatan
• Sesuai ajaran kesalahan (schuld) dalam hukum pidana terdiri dari unsur kesengajaan
(dolus) atau kealpaan / kelalaian (culpa).

• Seperti dalam Pasal 359, 360 KUHP baik itu dilakukan dengan sengaja atau kelalaian
dapat dipidana.
• Namun dalam ketiga Undang-Undang itu yang aturannya bersifat khusus (lex specialis),
semua ketentuan pidananya menyebut harus dengan unsur kesengajaan.

• Contoh : dengan sengaja melakukan aborsi, dengan sengaja menerima organ tubuh
manusia, membuat keterangan dokter palsu, dll.
• “Jadi seorang dokter baru bisa dikriminalkan jika perbuatannya itu sengaja dilakukan”,
(menurut Sabir Alwi)

• Selama tenaga Kesehatan bekerja sesuai standar kode etik profesi & pelayanan Kesehatan,
serta SOP maka ia akan mendapat perlindungan hukum & tidak dapat dikriminalisasi
karena dia dianggap professional dalam bekerja.
BAGAIMANA JIKA ADA MASYARAKAT / PASIEN
YANG MERASA DIRUGIKAN ATAS KELALAIAN
TENAGA KESEHATAN
Pasal 29 UU Kesehatan memberikan solusi berupa mekanisme mediasi bagi pasien yang
merasa dirugikan atas kelalaian tenaga medis termasuk Dokter dalam memberikan
pelayanan.

Silahkan baca pasal tersebut!


KESIMPULAN

• Untuk memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada penerima pelayanan kesehatan maka diperlukan

peraturan- peraturan yang berkaitan dengan dunia medik.

• Akan tetapi formulasi pertanggung jawaban pidana pada tindakan medik dalam perundang-undangan pidana

terkait masalah medik dan kesehatan yang berlaku saat ini masih ada kelemahan, sehingga dalam praktek

penegakkan hukum pidana kesehatan dan medik tindak pidana di bidang medik terkesan mengalami immunity.

• Perlu adanya reformulasi ketentuan tentang sistem pertanggung jawaban pidana yang seragam dan berorientasi

terhadap tindak pidana di bidang pelayanan medis apabila melihat kendala penegakkan hukum pidana kesehatan

dan medik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai