Anda di halaman 1dari 10

Jalan Lumba-Lumba, Kelurahan Lalolara, Kecamatan kambu, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara,email- herdijaya85.Gmail.com, No HP.

0813 4039 8805

Kendari, 20 Agustus 2018


Nomor : 66/ HDZ/ 08/ 2018
Lampiran : 1. Surat Kuasa
2. Putusan Pengadilan Negeri Kendari Nomor :168/ Pid.B/2018/PN Kdi
3. Surat Perjanjian antara IBRAHIM dan SARLUN SAULA
4. Surat Pernyataan SARLUN SAULA dalam Hal akan mengembalikan kendaraan
5. Kwitansi Pembelian IBRAHIM ( PELAPOR )

Hal : Laporan Dugaan Pelanggaran Kode Etik Dan Pedoman Perilaku Hakim
pada Hakim Pengadilan Negeri Kendari Dalam Perkara Nomor: 168/
Pid.B/2018/PN Kdi

Kepada Yth.
Ketua Komisi Yudisial Republik Indonesia
Di -
Jakarta

Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini, kami :
1. Herdi Jaya Ibrahim, S.H.
2. Risnawati, S.H.
Keduanya adalah Advokat/ Pengacara pada Kantor Hukum HDZ LAW OFFICE AND
PATNERS beralamat Kantor di Jl. Lumba-Lumba, Lrg. Telaga, Kelurahan Lalolara, Kecamatan
Kambu, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama
bertindak untuk dan atas nama IBRAHIM, Tempat tanggal lahir Wawonii, 03 Maret 1962,
Pekerjaan PNS, Kewarganegaraan Indonesia, agama islam dan bertempat tinggal BTN
Wirabuana Blok M No. 1 Rt/Rw: 132/011, Kel. Anduonohu Kec. Poasia, Kota Kendari Sulawesi
Tenggara. Berdasarkan Surat Kuasa No. 56/ S.K/ H D Z/ IX/2017 tertanggal 22 Oktober 2017

Selanjutnya disebut: ----------------------------------------------------------------------------- Pelapor

Dengan ini melaporkan dugaan terjadinya pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim
yang dilakukan hakim pada Pengadilan Negeri Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan
Register Perkara Nomor: No. 168/ Pid.B/2018/PN Kdi tanggal 04 Juni 2018 dengan susunan
hakim sebagai berikut:

1. TAHIR, S.H, M.H; ( HAKIM KETUA )


2. ANAK AGUNG GEDE SUSILA PUTRA, S.H.,M.HUM ( HAKIM ANGGOTA I )
3. ANDI ASMURUF, S.H, M.H ( HAKIM ANGGOTA II )

Selanjutnya disebut: ---------------------------------------------------------------------------- Terlapor

Adapun yang menjadi dasar dan pertimbangan laporan dugaan pelanggaran Kode Etik dan
Pedoman Perilaku Hakim yang dilakukan oleh Terlapor adalah sebagai berikut:

1. Legal Standing
Bahwa Pelapor adalah pihak yang mengalami kerugian/korban yang diakibatkan oleh suatu
dugaan tindak pidana yang didakwakan pada putusan Pengadilan Negeri Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara dalam perkara No. 168/ Pid.B/2018/PN Kdi

1
2. Kasus Posisi
a. Bahwa Pelapor memiliki 3 (tiga) Unit Kendaraan Roda empat yang menjadi barang
bukti atas tindakan pidana penipuan dan penggelapan, yaitu :
1. 1 ( satu ) Unit Mobil Daihatsu Xenia Warna abu-abu Metalik Nomor Polisi DT
7840 JE dengan Nomor Rangka MHKP1AA2J9K055723 dan Nomor Mesin DN
98982;
2. 1 ( Satu ) Unit Mobil Daihatsu Xenia Warna abu-abu Metalik Nomor Polisi DT
7903 LE dengan Nomor Rangka MHKV1AA2JBK089497 dan Nomor Mesin DP
33706;
3. 1 ( Satu ) Unit Mobil Daihatsu Ceria Warna Merah Nomor Polisi DT 7930 FE
dengan Nomor Rangka MHKLVRCED1K000094 dan Nomor Mesin K000211;

b. Bahwa Tersangka/ Terdakwa yang kini berstatus Tahanan RUTAN Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara atas nama SARLUN SAULA telah menyuruh Saksi DEDI ILYAS untuk
menjual Kendaraan tersebut diatas tanpa izin dan sepengetahuan dari Pelapor selaku pemilik
Kendaraan yang sah sesuai dengan bukti kepemilikan berupa Kwitansi Pembelian ( terlampir
) dari pemilik sebelumnya atas nama HASANUDDIN, SP. Yang merupakan keluarga
PELAPOR ( Saudara Kandung), hal ini mengakibatkan perbuatan SARLUN SAULA
tersebut sangat merugikan Pelapor.

c. Bahwa Pelapor telah melaporkan perbuatan SARLUN SAULA tersebut ke Kepolisian


POLDA Sulawesi Tenggara pada tanggal 23 September 2017 melalui laporan Nomor: LP /
493/ IX/ 2017/ SPKT POLDA SULTRA dan telah ditindaklanjuti oleh POLDA pada
November 2017 dengan melakukan pemeriksaan saksi-saksi serta penetapan sebagai
tersangka pelaku tindak pidana Penipuan dan Penggelapan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 378 KUHP dan Pasal 372 KUHP.

d. Mengingat perbuatan yang disangkakan kepada SARLUN SAULA merupakan perbuatan


Tindak Pidana PENIPUAN dan PENGGELAPAN, sehingga penuntutannya dilakukan oleh
Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara dengan Pokok dalam
Tuntutanya yaitu menghukum TERDAKWA 2 Tahun Penjara dan Barang Bukti
dikembalikan Kepada PELAPOR Atas Nama IBRAHIM.

e. Bahwa pada hari senin tanggal 04 JUNI 2018 telah dilakukan sidang Putusan di Pengadilan
Negeri Kendari untuk mengadili perkara pidana tersebut dengan dihadiri dan diputuskan
oleh hakim tunggal atas nama TAHIR,S.H, M.H dan berdasarkan hasil pemeriksaan, hakim
yang memeriksa perkara telah menjatuhkan putusan dalam perkara No. 168/ Pid.B/2018/PN
Kdi yang pada pokoknya:
Menyatakan bahwa terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
tindak pidana “ PENIPUAN SECARA BERLANJUT”
1. Menjatuhkan Pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan Pidana Penjara selama
1 (satu) Tahun 2 (dua ) Bulan
2. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah di jalani terdakwa
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan
3. Memerintahkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan
4. Menetapkan barang bukti berupa :

- Satu (satu) unit mobil Daihatsu Xenia warna abu-abu metalik DT 7840 JE dengan
nomor rangka MHKP1AA2J9K055723 dan nomor mesin DN98982
- Satu (satu) buah STNK mobil Daihatsu Xenia warna abu-abu metalik DT 7840 JE
dengan nomor rangka MHKP1AA2J9K055723 dan nomor mesin
DN98982.Pemilikan an. Hasanuddin, SP;

2
Dikembalikan kepada saksi PANDI
- Satu (satu) unit mobil Daihatsu Xenia warna abu-abu metalik DT 7903 LE dengan
nomor rangka MHKP1AA2JBK089497 dan nomor mesin DP33706
- Satu (satu) lembar foto copy STNK mobil Daihatsu Xenia warna abu-abu metalik
DT 7903 LE dengan nomor rangka MHKP1AA2JBK089497 dan nomor mesin
DP33706 Pemilikan an. Hasanuddin, SP;
Dikembalikan kepada saksi SUHARMALIK SAID, A.Md
- Satu (satu) unit mobil Daihatsu Ceria warna merah DT 7390 FE dengan nomor
rangka MHKLVRCED1K000094 dan nomor mesin K000021
- 1 (satu) buah STNK NO: 00843250/SR/2010 mobil Daihatsu Ceria warna silver
metalik (telah di rubah menjadi warna merah) DT 7390 FE dengan nomor rangka
MHKLVRCED1K000094 dan nomor mesin K000021
- 1 (satu) buah BPKB NO: 0792097 mobil Daihatsu xenia warna silver (telah di rubah
menjadi warna merah) DT 7390 FE dengan nomor rangka MHKLVRCED1K000094
dan nomor mesin K000021
Dikembalikan kepada saksi LA ODE JUNAIDIN
- Kwitansi pembelian mobil merk Daihatsu Xenia warna abu abu metalik No.Pol. DT
7840 LE tertanggal 25 September 2013
- Kwitansi pembelian mobil merk Daihatsu Xenia warna abu abu metalik No.Pol. DT
7903 LE tertanggal 7 Mei 2014
- Kwitansi pembelian mobil merk Daihatsu ceria warna merah No.Pol. DT 7390 FE
tertanggal 9 Juni 2012
Dikembalikan kepada saksi IBRAHIM

5. Membebankan kepada terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp 5000 (lima ribu
Rupiah)

3. Bahwa berdasarkan Putusan yang dibuat dan dibacakan oleh Terlapor tersebut
merupakan Putusan yang sangat tidak adil, diambil secara tidak arif dan tidak
bijaksana dan tidak professional.

4. Bahwa berdasarkan Keputusan Bersama Ketua Mahkamah Agung No.


047/KMA/SKB/IV/2009 dan Ketua Komisi Yudisial No. 02/SKB/P.KY/IV/2009 tentang
Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (“Kode Etik Hakim”), Terlapor diduga
melanggar Kode Etik Hakim dalam hal sebagai berikut:
- Berperilaku adil,
- Berperilaku arif dan bijaksana, dan
- Bersikap profesional.

5. Bahwa dalam hal berperilaku adil, dapat dijelaskan sebagai berikut:


a. Berdasarkan Kode Etik Hakim, adil bermakna menempatkan sesuatu pada tempatnya.

b. Bahwa Terlapor tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya. Terlapor tidak


menempatkan bukti kepemilikan Pelapor atas 3 ( tiga ) Unit Kendaraan Roda Empat
berupa KWITANSI PEMBELIAN, PERJANJIAN antara IBRAHIM dan SARLUN
SAULA, dan Surat Pernyataan SARLUN SAULA, pada tempatnya yaitu sebagai
Barang bukti dan alat pembuktian yang kuat,
c. Bahwa Terlapor dalam amar Putusannya mengembalikan BARANG BUKTI tersebut
kepada Saksi-saksi bukan Kepada PELAPOR, sementara tindak PIDANA SARLUN
SAULA terbukti didalam Amar Putusan.

6. Bahwa dalam hal berperilaku arif dan bijaksana, dapat dijelaskan sebagai berikut:

3
a. Berdasarkan Kode Etik Hakim, arif dan bijaksana bermakna mampu bertindak sesuai
dengan norma-norma yang hidup dalam masyarakat baik norma-norma hukum, norma-
norma keagamaan, kebiasaan-kebiasaan maupun kesusilaan dengan memperhatikan
situasi dan kondisi pada saat itu, sertamampu memperhitungkan akibat dari tindakannya.

b. Terlapor tidak mempertimbangkan bukti kepemilikan Pelapor atas 3 (tiga) UNIT


Kendaraan berupa Kwitansi Pembelian 3 Unit mobil masing-masing:
1. Kwitansi Pembelian Mobil Merk Daihatsu Xenia warna abu-abu Metalik NOPOL DT
7840 JE tertanggal 25 September 2013
2. Kwitansi Pembelian Mobil Merk Daihatsu Xenia warna abu-abu Metalik NOPOL
7840 JE tertanggal 07 Mei 2014
3. Kwitansi Pembelian Mobil Merk Daihatsu Ceria warna merah NOPOL DT 7390 FE
tertanggal 09 Januari 2012
Sebagaimana dalam berita acara penyitaan Penyidik tertanggal 11 Januari 2018
terungkap barang bukti tersebut disita dari IBRAHIM (PELAPOR), hal ini merupakan
tindakan yang melanggar norma-norma hukum,

c. Terlapor tidak mampu memperhitungkan akibat dari tindakan Terlapor dalam memutus
perkara Nomor: 168/ Pid.B/2018/PN Kdi, yang mengakibatkan kerugian kepada
IBRAHIM ( PELAPOR ) dan Korban-korban yang lain, yang telah melakukan Pelaporan ke
Kepolisian terhadap SARLUN SAULA yang nantinya akan diproses ke Pengadilan
Bahwa berdasarkan Putusan Terlapor tersebut diatas, akan berdampak Buruk kepada
MAHKAMAH AGUNG Khususnya Pengadilan Negeri Kendari sebagai wadah
Kebenaran,

7. Bahwa dalam hal bersikap profesional, dapat dijelaskan sebagai berikut:


a. Berdasarkan Kode Etik Hakim, profesional bermakna suatu sikap moral yang dilandasi
oleh tekad untuk melaksanakan pekerjaan yang dipilihnya dengan kesungguhan, yang
didukung oleh keahlian atas dasar pengetahuan, keterampilan dan wawasan luas dan
salah satu penerapan bersikap profesional adalah Hakim wajib menghindari terjadinya
kekeliruan dalam membuat keputusan, atau mengabaikan fakta yang dapat menjerat
terdakwa atau para pihak atau dengan sengaja membuat pertimbangan yang
menguntungkan terdakwa atau para pihak dalam mengadili suatu perkara yang
ditanganinya.

b. Terlapor telah keliru dalam membuat putusan dan tidak mempunyai kesungguhan untuk
melaksanakan pekerjaannya, hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya pertimbangan
hukum dalam melandasi putusan perkara No. 168/ Pid.B/2018/PN Kdi

c. Bahwa Terlapor dalam setiap menjalankan tugas sebagai Hakim ditiap persidangan a quo
sampai Pembacaan PUTUSAN hanya dihadiri oleh Hakim TUNGGAL.

d. Terlapor juga tidak berusaha dengan kesungguhan menggali lebih dalam untuk
menemukan kebenaran materiil berdasarkan fakta-fakta hukum dari alat bukti yang
terdapat dalam berkas perkara serta saksi-saksi yang diajukan oleh kejaksaan Tinggi
Sulawesi Tenggara dalam Persidangan, justru mengkesampingkannya, yaitu;
1) Tidak mempertimbangkan bukti kepemilikan Pelapor dipersidagan atas Barang
Bukti 3 (tiga) Unit Kendaraan roda empat tersebut diatas sebagai pemilik yang sah
secara hukum, hal ini merupakan pelanggaran norma hukum yang diatur dalam:
2) mengkesampingkan keterangan tentang kepemilikan Pelapor atas Kendaraan
tersebut dari saksi- saksi dan saksi korban (Pelapor) yang dihadirkan oleh Jaksa
Penuntut Umum.

4
e. Terlapor mengabaikan fakta hukum yang terungkap di persidangan yaitu:
1) keterangan Saksi-saksi dan bukti dokumen secara tegas menyatakan bahwa SARLUN
SAULA tidak memiliki bukti kepemilikan apapun atas Kendaraan Roda empat
milik Pelapor tersebut yang dijualnya kepada saksi
2) keterangan Saksi-saksi dan bukti dokumen IBRAHIM (Pelapor) secara tegas
menerangkan bahwa saksi tidak memiliki bukti kepemilikan apapun atas Kendaraan
Roda empat milik Pelapor tersebut,

Kesimpulan
Bahwa berdasarkan Uraian tersebut diatas, sangat jelas, terang dan nyata bahwa Keputusan
Majelis Hakim dalam Putusan Perkara No. 168/ Pid.B/2018/PN Kdi, tidak memiliki dasar Hukum
yang jelas dan tidak dapat dipertanggung Jawabkan, tanpa mempertimbangkan Asas Keadilan
dan dampak akibat dalam mengambil suatu keputusan.

Bahwa perlu diketahui pula dalam putusan perkara No. 168/ Pid.B/2018/PN Kdi, Jaksa Penuntut
Umum pada Pengadilan Tinggi Sulawesi Tenggara tidak Konsisten Terhadap TUNTUTAN dan tidak
melakukan Upaya Banding, a quo banyak Korban-korban yang lain telah melaporkan SARLUN SAULA
dengan Laporan yang sama seperti Pelapor, yang kini telah diproses oleh kepolisian Republik Indonesia
baik POLDA, POLRES, maupun POLSEK diberbagai Wilayah Sulawesi Tenggara, sehingga kami
selaku Kuasa Hukum Pelapor berkewajiban pula untuk melaporkan hal ini.

Demikian laporan pengaduan ini saya buat, selanjutnya kami mohon kepada Komisi Yudisial
Republik Indonesia untuk dapat memeriksa laporan dugaan pelanggaran Kode Etik dan
Pedoman Perilaku Hakim ini sesuai dengan kewenangan yang dimiliki.

Hormat kami,
Kuasa Hukum/ Pengacara PELAPOR

Herdi Jaya Ibrahim, S.H. Risnawati, S.H.

Tembusan:

1. Pengadilan Tinggi Sulawesi Tenggara

2. Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara

3. Arsip.

5
Jalan Lumba-Lumba, Kelurahan Lalolara, Kecamatan kambu, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara,email- herdijaya85.Gmail.com, No HP. 0813 4039 8805

Kendari, 20 Agustus 2018


Nomor : 66/ HDZ/ 08/ 2018
Lampiran : 1. Surat Kuasa
2. Putusan Pengadilan Negeri Kendari Nomor :168/ Pid.B/2018/PN Kdi
3. Surat Perjanjian antara IBRAHIM dan SARLUN SAULA
4. Surat Pernyataan SARLUN SAULA dalam Hal akan mengembalikan kendaraan
5. Kwitansi Pembelian IBRAHIM ( PELAPOR )

Hal : Laporan Dugaan Pelanggaran Kode Etik Dan Pedoman Perilaku Hakim
pada Hakim Pengadilan Negeri Kendari Dalam Perkara Nomor: 168/
Pid.B/2018/PN Kdi

Kepada Yth.
Ketua Mahkamah Agung
Cq. Badan Pengawasan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Di -
Jakarta

Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini, kami :
1. Herdi Jaya Ibrahim, S.H.
2. Risnawati, S.H.
Keduanya adalah Advokat/ Pengacara pada Kantor Hukum HDZ LAW OFFICE AND
PATNERS beralamat Kantor di Jl. Lumba-Lumba, Lrg. Telaga, Kelurahan Lalolara, Kecamatan
Kambu, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama
bertindak untuk dan atas nama IBRAHIM, Tempat tanggal lahir Wawonii, 03 Maret 1962,
Pekerjaan PNS, Kewarganegaraan Indonesia, agama islam dan bertempat tinggal BTN
Wirabuana Blok M No. 1 Rt/Rw: 132/011, Kel. Anduonohu Kec. Poasia, Kota Kendari Sulawesi
Tenggara. Berdasarkan Surat Kuasa No. 56/ S.K/ H D Z/ IX/2017 tertanggal 22 Oktober 2017

Selanjutnya disebut: ----------------------------------------------------------------------------- Pelapor

Dengan ini melaporkan dugaan terjadinya pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim
yang dilakukan hakim pada Pengadilan Negeri Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan
Register Perkara Nomor: No. 168/ Pid.B/2018/PN Kdi tanggal 04 Juni 2018 dengan susunan
hakim sebagai berikut:

1. TAHIR, S.H, M.H; ( HAKIM KETUA )


2. ANAK AGUNG GEDE SUSILA PUTRA, S.H.,M.HUM ( HAKIM ANGGOTA I )
3. ANDI ASMURUF, S.H, M.H ( HAKIM ANGGOTA II )

Selanjutnya disebut: ---------------------------------------------------------------------------- Terlapor

Adapun yang menjadi dasar dan pertimbangan laporan dugaan pelanggaran Kode Etik dan
Pedoman Perilaku Hakim yang dilakukan oleh Terlapor adalah sebagai berikut:

1. Legal Standing

6
Bahwa Pelapor adalah pihak yang mengalami kerugian/korban yang diakibatkan oleh suatu
dugaan tindak pidana yang didakwakan pada putusan Pengadilan Negeri Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara dalam perkara No. 168/ Pid.B/2018/PN Kdi

2. Kasus Posisi
b. Bahwa Pelapor memiliki 3 (tiga) Unit Kendaraan Roda empat yang menjadi barang
bukti atas tindakan pidana penipuan dan penggelapan, yaitu :
4. 1 ( satu ) Unit Mobil Daihatsu Xenia Warna abu-abu Metalik Nomor Polisi DT
7840 JE dengan Nomor Rangka MHKP1AA2J9K055723 dan Nomor Mesin DN
98982;
5. 1 ( Satu ) Unit Mobil Daihatsu Xenia Warna abu-abu Metalik Nomor Polisi DT
7903 LE dengan Nomor Rangka MHKV1AA2JBK089497 dan Nomor Mesin DP
33706;
6. 1 ( Satu ) Unit Mobil Daihatsu Ceria Warna Merah Nomor Polisi DT 7930 FE
dengan Nomor Rangka MHKLVRCED1K000094 dan Nomor Mesin K000211;

b. Bahwa Tersangka/ Terdakwa yang kini berstatus Tahanan RUTAN Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara atas nama SARLUN SAULA telah menyuruh Saksi DEDI ILYAS untuk
menjual Kendaraan tersebut diatas tanpa izin dan sepengetahuan dari Pelapor selaku pemilik
Kendaraan yang sah sesuai dengan bukti kepemilikan berupa Kwitansi Pembelian ( terlampir
) dari pemilik sebelumnya atas nama HASANUDDIN, SP. Yang merupakan keluarga
PELAPOR ( Saudara Kandung), hal ini mengakibatkan perbuatan SARLUN SAULA
tersebut sangat merugikan Pelapor.

c. Bahwa Pelapor telah melaporkan perbuatan SARLUN SAULA tersebut ke Kepolisian


POLDA Sulawesi Tenggara pada tanggal 23 September 2017 melalui laporan Nomor: LP /
493/ IX/ 2017/ SPKT POLDA SULTRA dan telah ditindaklanjuti oleh POLDA pada
November 2017 dengan melakukan pemeriksaan saksi-saksi serta penetapan sebagai
tersangka pelaku tindak pidana Penipuan dan Penggelapan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 378 KUHP dan Pasal 372 KUHP.

d. Mengingat perbuatan yang disangkakan kepada SARLUN SAULA merupakan perbuatan


Tindak Pidana PENIPUAN dan PENGGELAPAN, sehingga penuntutannya dilakukan oleh
Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara dengan Pokok dalam
Tuntutanya yaitu menghukum TERDAKWA 2 Tahun Penjara dan Barang Bukti
dikembalikan Kepada PELAPOR Atas Nama IBRAHIM.

e. Bahwa pada hari senin tanggal 04 JUNI 2018 telah dilakukan sidang Putusan di Pengadilan
Negeri Kendari untuk mengadili perkara pidana tersebut dengan dihadiri dan diputuskan
oleh hakim tunggal atas nama TAHIR,S.H, M.H dan berdasarkan hasil pemeriksaan, hakim
yang memeriksa perkara telah menjatuhkan putusan dalam perkara No. 168/ Pid.B/2018/PN
Kdi yang pada pokoknya:
Menyatakan bahwa terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
tindak pidana “ PENIPUAN SECARA BERLANJUT”
1. Menjatuhkan Pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan Pidana Penjara selama 1
(satu) Tahun 2 (dua ) Bulan
2. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah di jalani terdakwa dikurangkan
seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan
3. Memerintahkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan
4. Menetapkan barang bukti berupa :

- Satu (satu) unit mobil Daihatsu Xenia warna abu-abu metalik DT 7840 JE dengan nomor
rangka MHKP1AA2J9K055723 dan nomor mesin DN98982

7
- Satu (satu) buah STNK mobil Daihatsu Xenia warna abu-abu metalik DT 7840 JE
dengan nomor rangka MHKP1AA2J9K055723 dan nomor mesin DN98982.Pemilikan an.
Hasanuddin, SP;
Dikembalikan kepada saksi PANDI
- Satu (satu) unit mobil Daihatsu Xenia warna abu-abu metalik DT 7903 LE dengan nomor
rangka MHKP1AA2JBK089497 dan nomor mesin DP33706
- Satu (satu) lembar foto copy STNK mobil Daihatsu Xenia warna abu-abu metalik DT
7903 LE dengan nomor rangka MHKP1AA2JBK089497 dan nomor mesin DP33706
Pemilikan an. Hasanuddin, SP;
Dikembalikan kepada saksi SUHARMALIK SAID, A.Md
- Satu (satu) unit mobil Daihatsu Ceria warna merah DT 7390 FE dengan nomor rangka
MHKLVRCED1K000094 dan nomor mesin K000021
- 1 (satu) buah STNK NO: 00843250/SR/2010 mobil Daihatsu Ceria warna silver metalik
(telah di rubah menjadi warna merah) DT 7390 FE dengan nomor rangka
MHKLVRCED1K000094 dan nomor mesin K000021
- 1 (satu) buah BPKB NO: 0792097 mobil Daihatsu xenia warna silver (telah di rubah
menjadi warna merah) DT 7390 FE dengan nomor rangka MHKLVRCED1K000094 dan
nomor mesin K000021
Dikembalikan kepada saksi LA ODE JUNAIDIN
- Kwitansi pembelian mobil merk Daihatsu Xenia warna abu abu metalik No.Pol. DT 7840
LE tertanggal 25 September 2013
- Kwitansi pembelian mobil merk Daihatsu Xenia warna abu abu metalik No.Pol. DT 7903
LE tertanggal 7 Mei 2014
- Kwitansi pembelian mobil merk Daihatsu ceria warna merah No.Pol. DT 7390 FE
tertanggal 9 Juni 2012
Dikembalikan kepada saksi IBRAHIM

5. Membebankan kepada terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp 5000 (lima ribu
Rupiah)

3. Bahwa berdasarkan Putusan yang dibuat dan dibacakan oleh Terlapor tersebut
merupakan Putusan yang sangat tidak adil, diambil secara tidak arif dan tidak
bijaksana dan tidak professional.

4. Bahwa berdasarkan Keputusan Bersama Ketua Mahkamah Agung No.


047/KMA/SKB/IV/2009 dan Ketua Komisi Yudisial No. 02/SKB/P.KY/IV/2009 tentang
Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (“Kode Etik Hakim”), Terlapor diduga
melanggar Kode Etik Hakim dalam hal sebagai berikut:
- Berperilaku adil,
- Berperilaku arif dan bijaksana, dan
- Bersikap profesional.

5. Bahwa dalam hal berperilaku adil, dapat dijelaskan sebagai berikut:


a. Berdasarkan Kode Etik Hakim, adil bermakna menempatkan sesuatu pada tempatnya.

b. Bahwa Terlapor tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya. Terlapor tidak


menempatkan bukti kepemilikan Pelapor atas 3 ( tiga ) Unit Kendaraan Roda Empat
berupa KWITANSI PEMBELIAN, PERJANJIAN antara IBRAHIM dan SARLUN
SAULA, dan Surat Pernyataan SARLUN SAULA, pada tempatnya yaitu sebagai
Barang bukti dan alat pembuktian yang kuat,

8
c. Bahwa Terlapor dalam amar Putusannya mengembalikan BARANG BUKTI tersebut
kepada Saksi-saksi bukan Kepada PELAPOR, sementara tindak PIDANA SARLUN
SAULA terbukti didalam Amar Putusan.

6. Bahwa dalam hal berperilaku arif dan bijaksana, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Berdasarkan Kode Etik Hakim, arif dan bijaksana bermakna mampu bertindak sesuai
dengan norma-norma yang hidup dalam masyarakat baik norma-norma hukum, norma-
norma keagamaan, kebiasaan-kebiasaan maupun kesusilaan dengan memperhatikan
situasi dan kondisi pada saat itu, sertamampu memperhitungkan akibat dari tindakannya.

b. Terlapor tidak mempertimbangkan bukti kepemilikan Pelapor atas 3 (tiga) UNIT


Kendaraan berupa Kwitansi Pembelian 3 Unit mobil masing-masing:
1. Kwitansi Pembelian Mobil Merk Daihatsu Xenia warna abu-abu Metalik NOPOL DT
7840 JE tertanggal 25 September 2013
2. Kwitansi Pembelian Mobil Merk Daihatsu Xenia warna abu-abu Metalik NOPOL
7840 JE tertanggal 07 Mei 2014
3. Kwitansi Pembelian Mobil Merk Daihatsu Ceria warna merah NOPOL DT 7390 FE
tertanggal 09 Januari 2012
Sebagaimana dalam berita acara penyitaan Penyidik tertanggal 11 Januari 2018
terungkap barang bukti tersebut disita dari IBRAHIM (PELAPOR), hal ini merupakan
tindakan yang melanggar norma-norma hukum,

c. Terlapor tidak mampu memperhitungkan akibat dari tindakan Terlapor dalam memutus
perkara Nomor: 168/ Pid.B/2018/PN Kdi, yang mengakibatkan kerugian kepada
IBRAHIM ( PELAPOR ) dan Korban-korban yang lain, yang telah melakukan Pelaporan ke
Kepolisian terhadap SARLUN SAULA yang nantinya akan diproses ke Pengadilan
Bahwa berdasarkan Putusan Terlapor tersebut diatas, akan berdampak Buruk kepada
MAHKAMAH AGUNG Khususnya Pengadilan Negeri Kendari sebagai wadah
Kebenaran,

7. Bahwa dalam hal bersikap profesional, dapat dijelaskan sebagai berikut:


a. Berdasarkan Kode Etik Hakim, profesional bermakna suatu sikap moral yang dilandasi
oleh tekad untuk melaksanakan pekerjaan yang dipilihnya dengan kesungguhan, yang
didukung oleh keahlian atas dasar pengetahuan, keterampilan dan wawasan luas dan
salah satu penerapan bersikap profesional adalah Hakim wajib menghindari terjadinya
kekeliruan dalam membuat keputusan, atau mengabaikan fakta yang dapat menjerat
terdakwa atau para pihak atau dengan sengaja membuat pertimbangan yang
menguntungkan terdakwa atau para pihak dalam mengadili suatu perkara yang
ditanganinya.

b. Terlapor telah keliru dalam membuat putusan dan tidak mempunyai kesungguhan untuk
melaksanakan pekerjaannya, hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya pertimbangan
hukum dalam melandasi putusan perkara No. 168/ Pid.B/2018/PN Kdi

c. Bahwa Terlapor dalam setiap menjalankan tugas sebagai Hakim ditiap persidangan a quo
sampai Pembacaan PUTUSAN hanya dihadiri oleh Hakim TUNGGAL.

d. Terlapor juga tidak berusaha dengan kesungguhan menggali lebih dalam untuk
menemukan kebenaran materiil berdasarkan fakta-fakta hukum dari alat bukti yang
terdapat dalam berkas perkara serta saksi-saksi yang diajukan oleh kejaksaan Tinggi
Sulawesi Tenggara dalam Persidangan, justru mengkesampingkannya, yaitu;

9
1) Tidak mempertimbangkan bukti kepemilikan Pelapor dipersidagan atas Barang
Bukti 3 (tiga) Unit Kendaraan roda empat tersebut diatas sebagai pemilik yang sah
secara hukum, hal ini merupakan pelanggaran norma hukum yang diatur dalam:
2) mengkesampingkan keterangan tentang kepemilikan Pelapor atas Kendaraan
tersebut dari saksi- saksi dan saksi korban (Pelapor) yang dihadirkan oleh Jaksa
Penuntut Umum.

e. Terlapor mengabaikan fakta hukum yang terungkap di persidangan yaitu:


1) keterangan Saksi-saksi dan bukti dokumen secara tegas menyatakan bahwa SARLUN
SAULA tidak memiliki bukti kepemilikan apapun atas Kendaraan Roda empat
milik Pelapor tersebut yang dijualnya kepada saksi
2) keterangan Saksi-saksi dan bukti dokumen IBRAHIM (Pelapor) secara tegas
menerangkan bahwa saksi tidak memiliki bukti kepemilikan apapun atas Kendaraan
Roda empat milik Pelapor tersebut,

Kesimpulan
Bahwa berdasarkan Uraian tersebut diatas, sangat jelas, terang dan nyata bahwa Keputusan
Majelis Hakim dalam Putusan Perkara No. 168/ Pid.B/2018/PN Kdi, tidak memiliki dasar Hukum
yang jelas dan tidak dapat dipertanggung Jawabkan, tanpa mempertimbangkan Asas Keadilan
dan dampak akibat dalam mengambil suatu keputusan.

Bahwa perlu diketahui pula dalam putusan perkara No. 168/ Pid.B/2018/PN Kdi, Jaksa Penuntut
Umum pada Pengadilan Tinggi Sulawesi Tenggara tidak Konsisten Terhadap TUNTUTAN dan tidak
melakukan Upaya Banding, a quo banyak Korban-korban yang lain telah melaporkan SARLUN SAULA
dengan Laporan yang sama seperti Pelapor, yang kini telah diproses oleh kepolisian Republik Indonesia
baik POLDA, POLRES, maupun POLSEK diberbagai Wilayah Sulawesi Tenggara, sehingga kami
selaku Kuasa Hukum Pelapor berkewajiban pula untuk melaporkan hal ini.

Demikian laporan pengaduan ini saya buat, selanjutnya kami mohon kepada Badan Pengawasan
Mahkamah Agung Republik Indonesia untuk dapat memeriksa laporan dugaan pelanggaran
Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim ini sesuai dengan kewenangan yang dimiliki.

Hormat kami,
Kuasa Hukum/ Pengacara PELAPOR

Herdi Jaya Ibrahim, S.H. Risnawati, S.H.

Tembusan:

1. Pengadilan Tinggi Sulawesi Tenggara

2. Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara

3. Arsip.

10

Anda mungkin juga menyukai