Anda di halaman 1dari 13

NOTA PEMBELAAN

PERKARA NOMOR : 215/Pid.B/BDG/II/2019

ATAS NAMA TERDAKWA

Nama Lengkap : BARUNA NURSATYA bin USMAN


Tempat, Tanggal Lahir / Umur : Solo, 14 Januari 1992 / 27 Tahun
Jenis Kelamin : Laki laki
Kebangsaan : Indonesia
Alamat : Kampung Sukarajin RT.007 RW.014, Kelurahan
Bojong Koneng, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota
Bandung.
Agama : Islam
Pekerjaan : Pedagang
Pendidikan : SMA

Majelis hakim yang kami hormati


Yang terhormat saudara Jaksa Penuntut Umum
Serta sidang kami muliakan,

Pertama-tama kami mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
limpahan Rahmatnya kita diberi keselamatan, karena Yang Mulia Majelis Hakim yang telah
memimpin persidangan ini dengan penuh kesabaran, kearifan dan kebijaksana, sehingga
persidangan ini berjalan dengan impartial, fair dan objective, dan semua saksi maupun
terdakwa dapat menerangkan peristiwa yang sebenarnya terjadi, sehingga dapat terwujudnya
Tujuan Hukum yaitu keadilan, kepasatian dan kemanfaatan berdasarkan ke-Tuhanan Yang
Maha Esa karena keadilan bukanlah sesuatu yang bersifat sementara melainkan sesuatu yang
bersifat abadi, bukan hasil dari akal melainkan hasil dari tindakan dan perbuatan.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada Panitera Pengganti yang
telah mencatat seluruh fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan, serta kepada saudara
Jaksa Penuntut Umum karena telah berupaya menjalankan kewajibannya dengan baik dalam
perkara ini, untuk menemukan kebenaran Formiil dan Materiil dari hukum pidana ke arah
tercapainya prinsip dan tujuan hukum serta tegaknya keadilan, kepastian dan kemanfaatan.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada para pengunjung yang dengan tertib selalu
datang menghadiri jalannya persidangan dalam perkara pidana untuk mengamati dan
memahami kejelasan perkara ini.
Setelah kami mempelajari dengan seksama Surat Tuntutan terhadap diri Terdakwa,
yang dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum pada persidangan Pengadilan Negeri Kelas IA
Khusus Bandung pada tanggal 28 November 2019, maka perkenankanlah kami Tim
penasehat hukum dari Joe Hukum and Partners berdasarkan Surat Kuasa 9 Maret 2023
sebagaimana terdaftar dalam register Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bandung Kls IA
Khusus Nomor: 215/Pid.B/BDG/II/2019 untuk mengajukan Nota Pembelaan dalam Perkara
Nomor : 215/Pid.B/BDG/II/2019 atas Nama Terdakwa BARUNA NURSATYA bin USMAN
I. PENDAHULUAN
Majelis Hakim yang terhormat
Saudara Jaksa Penuntut umum yang kami hormati
Serta sidang yang kami muliakan,

Bahwa Terdakwa telah didakwa melakukan tindak pidana sebagaimana yang tertuang
dalam Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum dan sesuai dengan Surat Tuntutan Nomor
Register Perkara : 215/Pid.B/BDG/II/2019, dengan dakwaan sebagai berikut ;
Pasal 340 yang berbunyi “Barang siapa sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas
nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana, dengan pidana mati atau
pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun”
JO
Pasal 338 yang berbunyi “Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain,
diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun”

II. FAKTA PERSIDANGAN


Bahwa Untuk mengetahui apakah ada atau tidak tindak pidana dalam peristiwa ini dan
apakah dakwaan Jaksa Penuntut Umum dapat dibuktikan, maka perlu kita cermati fakta-fakta
yang terungkap dipersidangan;
A. KETERANGAN SAKSI
1) Saksi Sabat bin Midun (42 tahun), dibawah sumpah yang pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi dalam keadaan sehat wal afiat;
- Bahwa saksi adalah teman dekat korban;
- Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa;
- Bahwa saksi datang ke tempat kejadian bersama dengan korban serta satu teman
lainnya yaitu saksi Rubi bin Nasri;
- Bahwa kedatangan saksi dan korban serta Rubi bin Nasri adalah untuk meminta
makanan kepada saksi Daman yang biasa menjual makanan di warungnya
bersama Terdakwa;
- Bahwa selesai makan saksi minta uang kepada saksi Daman Hardiman;
- Bahwa saksi Daman menolak permintaan saksi sehingga saksi marah dan
menarik krah saksi Daman;
- Bahwa saat akan memukul saksi Daman tiba-tiba tangan saksi ada yang
menahan dan ternyata dia adalah Terdakwa;
- Bahwa Saksi kemudian dibantu oleh korban dan saksi Rubi;
- Bahwa saksi bersama saksi Rubi berkelahi dengan saksi Daman;
- Bahwa kemudian terjadi perkelahian dimana korban menyeret Terdakwa dan
mendorong hingga terdesak ke tengah roda;
- Bahwa kemudian korban jatuh telentang dengan bersimbah darah dan terlihat
ada pisau menancap di dadanya;
- Bahwa saksi mendengar saksi Daman berteriak agar Terdakwa lari;
- Bahwa saksi dan saksi Rubi mencoba menangkap Terdakwa tapi lolos;
- Bahwa saksi melihat Terdakwa terluka karena baju kaosnya penuh dengan darah;
- Bahwa saksi kembali ke warung saksi Daman dan melihat ada dua orang laki-
laki yang berdiri dekat Daman dan korban namun kemudian keluar pergi;
- Bahwa kemudian datang Polisi dan mengamankan semua;
- Bahwa saksi kemudian mengetahui bahwa korban tewas di tengah perjalanan
menuju rumah sakit.
2)Saksi Rubi bin Nasri (46 Tahun), dibawah sumpah yang pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi dalam keadaan sehat wal afiat;
- Bahwa saksi adalah teman dekat korban;
- Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa;
- Bahwa saksi datang ke tempat kejadian bersama dengan korban serta satu teman
lainnya yaitu saksi Sabat bin Midun;
- Bahwa kedatangan saksi dan korban serta Sabat bin Midun adalah untuk
meminta makanan kepada saksi Daman yang biasa menjual makanan di
warungnya bersama Terdakwa;
- Bahwa selesai makan saksi Sabat minta uang kepada saksi Daman Hardiman;
- Bahwa saksi Daman menolak permintaan saksi sehingga saksi Sabat marah dan
menarik krah saksi Daman;
- Bahwa saat akan memukul saksi Daman tiba-tiba tangan saksi Sabat ada yang
menahan dan ternyata dia adalah Terdakwa;
- Bahwa Saksi kemudian membantu saksi Sabat bersama-sama dengan korban;
- Bahwa saksi bersama saksi Sabat berkelahi dengan saksi Daman;
- Bahwa kemudian terjadi perkelahian dimana korban menyeret Terdakwa dan
mendorong hingga terdesak ke tengah roda;
- Bahwa kemudian korban jatuh telentang dengan bersimbah darah dan terlihat
ada pisau menancap di dadanya;
- Bahwa saksi mendengar saksi Daman berteriak agar Terdakwa lari;
- Bahwa saksi dan saksi Sabat mencoba menangkap Terdakwa tapi lolos;
- Bahwa saksi melihat Terdakwa terluka karena baju kaosnya penuh dengan darah;
- Bahwa saksi kembali ke warung saksi Daman dan melihat ada dua orang laki-
laki yang berdiri dekat Daman dan korban namun kemudian keluar pergi;
- Bahwa kemudian datang Polisi dan mengamankan semua;
- Bahwa saksi kemudian mengetahui bahwa korban tewas di tengah perjalanan
menuju rumah sakit.
3) Saksi Daman Hardiman bin Hardidjaja (52 tahun), dibawah sumpah yang
pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi dalam keadaan sehat wal afiat;
- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa;
- Bahwa Terdakwa adalah adik ipar saksi dari isterinya Samirah bin Usman;
- Bahwa saksi dengan Terdakwa sering bersama-sama berdagang nasi goreng, mie
goreng dan lain-lain di sekitar daerah Cikutra;
- Bahwa saksi kenal dengan korban;
- Bahwa saksi kenal dengan saksi Sabat dan Saksi Rubi;
- Bahwa korban, Sabat dan Rubi sering mendatang warung saksi dan meminta
makanan
serta sejumlah uang;
- Bahwa saksi merasa sangat dirugikan dengan keberadaan korban, Sabat dan
Rubi
karena bukan hanya minta makanan gratisan serta uang akan tetapi sering merusak
barang dagangan saksi jika tidak dipenuhi keinginan mereka;
- Bahwa menurut saksi pelanggannyapun jadi berkurang dikarenakan sering
merasa was was jika sedang membeli di warung saksi tiba-tiba korban, Sabat dan
Rubi datang karena tidak segan-segan mereka meminta sejumlah uang kepada
para pengunjung;
- Bahwa kelompok Si Jagal memang meresahkan;
- Bahwa pada saat kejadian, saksi dengan Terdakwa sedang melayani pelanggan
tiba-tiba korban, Sabat dan Rubi datang minta dibuatkan makanan. Beberapa
pelanggan disuruh menyingkir dan akhirnya mereka segera meninggalkan warung
saksi;
- Bahwa dalam keadaan sepi, korban, Sabat dan Rubi menikmati makanan
pesanan
mereka hingga habis dan setelahnya mereka ngobrol-ngobrol sambil ngopi;
- Bahwa setelah selesai makan, Sabat meminta sejumlah uang kepada saksi dan
saksipun
menolaknya karena baru dua malam yang lalu saksi memberi sejumlah uang
kepada
mereka;
- Bahwa karena ditolak Sabat marah dan menarik kerah baju saksi dan mau
memukul
saksi tapi ditahan oleh Terdakwa dan terjadilah cekcok mulut;
- Bahwa kemudian korban dan Rubi berdiri membantu Sabat;
- Bahwa korban kemudian menarik badan Terdakwa serta mendorong dadanya
hingga hampir jatuh dan terdesak ke roda dagangan sementara saksi dikeroyok
oleh Sabat dan Rubi;
- Bahwa sambil melakukan perlawanan, saksi memperhatikan dan khawatir
dengan
keselamatan Terdakwa karena terlihat korban mengacungkan pisau miliknya yang
terkenal sering dipakai untuk menakut-nakuti warga yang melawan kelompok Si
Jagal;
- Bahwa saksi kemudian berteriak agar Terdakwa lari karena terlihat baju kaosnya
berlumuran darah dan saksi tahu jika Terdakwa terluka kena sabetan pisau korban;
- Bahwa beberapa saat kemudian saksi merasa kaget ketika tiba-tiba korban jatuh
telentang dengan berlumuran darah dan saksi berteriak kepada Terdakwa agar lari
segera untuk menghindari amukan Sabat dan Rubi yang memang Sabat dan Rubi
berusaha mengejar Terdakwa akan tetapi tidak terkejar;
- Bahwa saksi melihat korban terkapar di tanah dengan pisau sayur tertancap di
dada
korban;
- Bahwa Sabat dan Rubi kembali ke warung dan setelah itu pihak Polisi datang;
- Bahwa saksi baru mengetahui jika korban meninggal di tengah perjalanan ke
rumah sakit dari Polisi karena saksi juga ikut dibawa ke rumah sakit untuk diobati
luka-luka akibat dikeroyok Sabat dan Rubi.
4) Saksi Rahmat Amir bin Agus Muslih (22 tahun),dibawah sumpah yang pada
pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi dalam keadaan sehat wal afiat;
- Bahwa saksi mengenal Terdakwa tapi tidak ada hubungan keluarga;
- Bahwa saksi mengenal korban sebagai Si Jagal, preman yang ditakuti oleh warga
sekitar lingkungan Cikutra;
- Bahwa saksi adalah pelanggan warung Daman sejak saksi masih SMA;
- Bahwa pada saat kejadian, saksi hendak membeli nasi goreng akan tetapi
terdengar seperti ada yang berantem di dalam warung;
- Bahwa ketika saksi mengintip ke warung dari celah pintu kios yang dijaganya,
kebetulan saksi tinggal di kios yang tepat di samping roda dagangan saksi Daman,
mungkin hanya beberapa langkah dari pintu kios, sehingga saksi dapat dengan
jelas melihat posisi Terdakwa saat didorong dadanya oleh korban serta saat sedang
terdesak di bawah ancaman pisau korban;
- Bahwa meskipun ada perasaan takut, ngeri dan gemetaran, saksi berinisiatif
untuk mengambil video dari kejadian saat itu dengan ponselnya melalui celah
pintu yang dibuka sedikit oleh saksi;
- Bahwa sangat jelas terlihat bagaimana Terdakwa terdesak dengan pisau korban
yang dihunuskan ke arah badan Terdakwa serta bagaimana Terdakwa meraih
pisau sayur yang ada di sampingnya dan memegangnya. Namun tidak berapa lama
korban menubruk Terdakwa sehingga pisau sayur yang dipegang Terdakwa
menancap di dada korban tanpa Terdakwa berubah posisi bahkan terlihat
Terdakwa memejamkan mata dan kepalanya dipalingkan ke sebelah kanan.
Sejenak saksi merasa kaget bahkan ponsel yang ia pegang terjatuh;
- Bahwa saksi kemudian keluar dari toko dan berusaha menolong saksi Daman
namun tidak berapa lama Polisi datang;
- Bahwa saksi telah dimintai keterangan oleh Polisi dan di saat diperiksa itulah
saksi menyerahkan video hasil rekamannya pada saat kejadian;
- Bahwa saksi bersyukur masih menyimpan video itu yang kemudian bisa
dipergunakan oleh Polisi dalam penyidikannya.
5) Saksi Husni Thamrin bin Abdullah Hasan (25 tahun),dibawah sumpah yang
pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi dalam keadaan sehat wal afiat;
- Bahwa saksi mengenal Terdakwa tapi tidak ada hubungan keluarga;
- Bahwa saksi mengenal korban sebagai Si Jagal, preman yang ditakuti oleh warga
sekitar lingkungan Cikutra;
- Bahwa saksi adalah pelanggan warung Daman;
- Bahwa pada saat kejadian, saksi hendak membeli nasi goreng akan tetapi
terdengar seperti ada yang berantem di dalam warung;
- Bahwa saksi datang ke warung itu bersama Bisma;
- Bahwa saksi saat di depan warung hampir tertubruk Terdakwa yang berlari
dengan pakaian berlumuran darah;
- Bahwa saksi melihat Terdakwa dikejar oleh 2 orang laki-laki yang berteriak-
teriak “Hei! pembunuh jangan lari kamu..”;
- Bahwa saksi tahu 2 orang laki-laki itu adalah preman yang bernama Sabat dan
Rubi;
- Bahwa kemudian saksi penasaran dan melihat ke dalam tenda dimana saat itu
terlihat ada seseorang yang tergeletak di tanah dengan bersimbah darah dan ada
pisau menancap di dadanya;
- Bahwa saksi juga melihat saat itu Daman sedang berdiri dengan berdarah-darah
dan meminta tolong kepadanya untuk dipanggilkan ambulan;
- Bahwa kemudian tidak berapa lama Sabat dan Rubi kembali ke warung, dan
saksi dengan Bisma segera keluar dari tenda dan berinisiatif untuk melaporkan
kejadian tersebut ke Polsek Cibeunying Kaler;
- Bahwa saksi baru mengetahui jika orang yang tergeletak bersimbah darah di
tenda itu adalah Si Jagal dan saksi juga baru tahu Jagal meninggal dari pihak
Kepolisian saat diminta memberi keterangan di kantor Polsek Cibeunying Kaler.
6) Saksi Bisma Ramadipa bin Abimanyu Dwi Satya (24 tahun) ,dibawah sumpah
yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi dalam keadaan sehat wal afiat;
- Bahwa saksi mengenal Terdakwa tapi tidak ada hubungan keluarga;
- Bahwa saksi mengenal korban sebagai Si Jagal, preman yang ditakuti oleh warga
sekitar lingkungan Cikutra;
- Bahwa saksi adalah pelanggan warung Daman;
- Bahwa pada saat kejadian, saksi hendak membeli nasi goreng akan tetapi
terdengar seperti ada yang berantem di dalam warung;
- Bahwa saksi datang ke warung itu bersama Husni;
- Bahwa saksi saat di depan warung hampir tertubruk Terdakwa yang berlari
dengan pakaian berlumuran darah;
- Bahwa saksi melihat Terdakwa dikejar oleh 2 orang laki-laki yang berteriak-
teriak “Hei! pembunuh jangan lari kamu..”;
- Bahwa saksi tahu 2 orang laki-laki itu adalah preman yang bernama Sabat dan
Rubi;
- Bahwa kemudian saksi penasaran dan melihat ke dalam tenda dimana saat itu
terlihat ada seseorang yang tergeletak di tanah dengan bersimbah darah dan ada
pisau menancap di dadanya;
- Bahwa saksi juga melihat saat itu Daman sedang berdiri dengan berdarah-darah
dan meminta tolong kepadanya untuk dipanggilkan ambulan;
- Bahwa kemudian tidak berapa lama Sabat dan Rubi kembali ke warung, dan
saksi dengan Husni segera keluar dari tenda dan berinisiatif untuk melaporkan
kejadian tersebut ke Polsek Cibeunying Kaler;
- Bahwa saksi baru mengetahui jika orang yang tergeletak bersimbah darah di
tenda itu adalah Si Jagal dan saksi juga baru tahu Jagal meninggal dari pihak
Kepolisian saat diminta memberi keterangan di kantor Polsek Cibeunying Kaler.

B. KETERANGAN AHLI.
Ahli adalah seorang Spesialis Kedokteran Forensik bernama dr. M. Irvan Wahyu,
Sp.F., seorang dokter forensik yang ditugaskan di Dinas Kedokteran Kesehatan RS.
Bhayangkara Sartika Asih Bandung, yang dalam hal ini menerangkan sebagai
berikut:
- Bahwa ahli dalam keadaan sehat wal afiat
- Bahwa ahli tidak mengenal korban
- Bahwa pada Kamis malam tanggal 15 Desember 2018 sekitar pukul 23.20 wib RS.
Bhayangkara Sartika Asih kedatangan korban yang diantar oleh ambulance bersama
dengan penyidik dari Polsek Cibeunying Kaler
- Bahwa kemudian diketahui korban bernama Borso bin Karso alias Si Jagal
- Bahwa korban pada saat kedatangan sudah dalam kondisi meninggal dunia dengan
sebuah alat masih tertancap di bagian perut atas tepatnya pada ulu hati sebelah kiri
- Bahwa ahli kemudian melakukan autopsi dan diperoleh hasil berupa hasil Visum
et Repertum Rumah Sakit Sartika Asih Bandung Nomor :
R/VeR.95/XII/2018/Dokpol tanggal 16 Desember 2018 dengan kesimpulan :
▪ Terdapat luka berupa satu lubang di dada sebelah kiri, dengan lebar luka 0,5
mm, panjang luka 3 cm, tepi luka di lubang mulus tidak tercabik, kedalaman
luka 13,75 cm;
▪ Terdapat kekerasan benda tajam berupa 1 luka tusuk di ulu hati atas yang
menembus rongga jantung. Terdapat pendarahan hebat;
▪ Sebab kematian karena kehabisan darah akibat kekerasan dengan benda
tajam berupa luka tusuk di perut bagian atas yang menembus jantung
sehingga terjadi pendarahan hebat.
C. BARANG BUKTI
Barang bukti yang diajukan di persidangan berupa :
1. Pisau sayur tanpa merk dengan gagang hijau dari plastik, panjang pisau 20
cm sebanyak 1 (satu) buah;
2. Pisau cap garpu dua belas gagang kayu warna hitam, panjang pisau 20 cm
sebanyak 1 (satu) buah;
3. 1 (satu) potong kaos oblong warna hijau muda terkena noda darah milik
Baruna Nursatya bin Usman;
4. 1 (satu) potong celana short laki-laki warna creme terkena noda darah milik
Baruna Nursatya bin Usman;
5. 1 (satu) potong oblong warna biru dengan lubang di bagian dada kiri
terkena noda darah milik Borso bin Karso alias Si Jagal;
6. 1 (satu) potong celana panjang jeans warna biru muda terkena noda darah
dan tanah milik Borso bin Karso alias Si Jagal.
D. PETUNJUK
Bahwa sesuai ketentuan, Pasal 188 ayat (1) KUHAP menentukan bahwa yang
dimaksud dengan petunjuk sebagai alat bukti, adalah perbuatan, kejadian atau
keadaan, yang karena persesuaiannya, baik antara yang satu dengan yang lain,
maupun dengan tindak pidana itu sendiri, menandakan bahwa telah terjadi suatu
tindak pidana dan siapa pelakunya.
Selanjutnya dalam ayat (2) disebutkn bahwa petunjuk sebagaimana dalam ayat (1)
hanya dapat diperoleh dari :
a. Keterangan saksi;
b. Surat;
c. Ahli;
d. Keterangan terdakwa;
Dari keterangan saksi-saksi, surat, ahli dan keterangan Terdakwa didapatkan
persesuaian satu sama lainnya yang menunjukan bahwa Baruna Nursatya bin Usman
adalah pelakunya
E. ANALISIS FAKTA
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan yang berasal dari keterangan
saksi, keterangan ahli dan keterangan Terdakwa serta didukung adanya petunjuk berupa
surat keterangan, diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :
- Bahwa sebenarnya terdakwa tidak ada niatan melakukan pembunuhan melainkan
upaya pembelaan diri;
- Bahwa sebenranya korban merupakan Preman yang terkenal bengis dan selalu
membuat keresehan di wilayah sekitar;
- Bahwa sebenarnya terdakwa adalah korban;
- Bahwa sebenranya terdakwa pada awalnya hanya ingin melindungi kakak iparnya
yaitu saudara Saksi Daman Hardiman bin Hardidjaja

III. ANALISA YURIDIS

Majelis Hakim yang kami hormati


Saudara Jaksa Penuntut Umum yang terhormat
Serta sidang yang kami muliakan,
Bahwa Jaksa Penuntut Umum melalui Surat Tuntutan Nomor :
PDM-0366/II/2019/PN.Bdg yang telah dibacakan dimuka persidangan, telah menuntut
Terdakwa dengan:
Bahwa Terdakwa dituntut oleh Jaksa Penuntut Umum dengan pasal 340 jo 338m yang mana
dalam pasal tersebut terdapat unsur-unsur sebagai berikut :
- Barang Siapa :
Barangsiapa merupakan unsur pelaku atau subjek dari tindak pidana (delik). Dengan
menggunakan kata “barangsiapa” berarti pelakunya adalah dapat siapa saja, siapa pun
dapat menjadi pelaku. Berdasarkan tuntutan Jaksa Penuntut Umum unsur Barang
Siapa menunjuk kepada Terdakwa namun unsur tersebut harus dibuktikan terlebih
dahulu dan tidak semata-mata untuk menghukum terdakwa. Unsur barangsiapa
(bestandeel) ini adalah subjek atau pelaku tindak pidana yang merupakan individu
maupun perusahaan. Unsur setiap orang yang merujuk pada subjek hukum, baik
berupa orang perseorangan atau perusahaan atau badan hukum, jika terbukti
memenuhi unsur tindak pidana, maka ia bisa disebut sebagai pelaku. Bahwa, menurut
Prof. Sudikno Mertokusumo: “Subjek hukum adalah segala sesuatu yang dapat
memperoleh, mempunyai atau menyandang hak dan kewajiban dari hukum, yang
terdiri dari: orang (natuurlijkepersoon), badan hukum (rechtspersoon). Bahwa dalam
kasus ini Unsur Barang Siapa merujuk kepada terdakwa namun, unsur ini harus
dibuktikan terlebih dahulu.
- Sengaja
Bahwa unsur “sengaja” disini adanya suatu tindakan yang pada dasarnya disadari oleh
Terdakwa dengan menggunakan alat berupa senjata tajam adalah ditujukan untuk
korban agar korban takut dan menghentikan serangannya. Kesengajaan ini timbul dari
keinginan yang ada dalam diri Terdakwa untuk menakuti korban. Sehingga dalam hal
ini unsur “sengaja” terpenuhi. Berdasarkan tuntutan Jaksa Penuntut Umum unsur
Sengaja menunjuk kepada Terdakwa namun unsur tersebut bukan unsur
kesengajaan yang dilakukan terdakwa, hal ini didasarkan fakta yang terungkap
dipersidangan bahwa sikap batin terdakwa bukan dengan sengaja ingin
membunuh, melainkan karena awalnya korban yang ingin membunuh terdakwa
terlebih dahulu. Mengingat dalam Hukum Pidana mengenal unsur
Mensrea/Sikap Batin yang sangat penting dalam terjadinya tindak Pidana.
Dalam hal ini Jaksa Penuntut Umum terlalu sembarangan dalam memberikan
Tuntutan karena unsur sengaja ini tidak terbukti secara sah dan meyakinkan.
Selain itu Terdakwa melakukan pembelaan diri, pembelaan diri diatur dalam Pasal 49
ayat (1) KUHP menyebutkan: “Barang siapa terpaksa melakukan perbuatan untuk
pembelaan, karena ada serangan atau ancaman serangan ketika itu yang melawan
hukum, terhadap diri sendiri maupun orang lain; terhadap kehormatan kesusilaan
(eerbaarheid) atau harta benda sendiri maupun orang lain, tidak dipidana”. Dalam
pasal tersebut terdapat beberapa unsur yaitu:
 Serangan dan ancaman yang melawan hak yang mendadak dan harus bersifat seketika
(sedangdan masih berlangsung) yang berarti tidak ada jarak waktu yang lama, begitu
orang tersebut mengerti adanya serangan, seketika itu pula dia melakukan pembelaan.
 Serangan tersebut bersifat melawan hukum (bersifat wederrechtelijk), dan ditujukan
kepada tubuh, kehormatan,dan harta benda baik punya sendiri atau orang lain.
 Pembelaan tersebut harus bertujuan untuk menghentikan serangan, yang dianggap
perlu dan patut untuk dilakukan berdasarkan asas proporsionalitas dan subsidiaritas.
Perbuatan harus seimbang dengan serangan, dan tidak ada cara lain untuk melindungi
diri kecuali dengan melakukan pembelaan dimana perbuatan tersebut melawan
hukum.
Bahwa terdakwa sudah secara sah dan meyakinkan melakukan pembelaan diri yang
menghapuskan unsur Pidana. Maka dari itu terdakwa sudah sepantasnya dan
sepatutnya dilepaskan dari segala bentuk tuntutan.

Bahwa unsur dengan sengaja tidak terpenuhi maka tuntutan yang diberikan
Jaksa Penuntut Umum tidak dapat dijatuhkan kepada terdakwa. Hal ini
mengingat Asas Hukum Pidana yang menyebutkan bahwa “Jika satu unsur
dalam Pasal yang dituntutkan tidak terpenuhi maka tidak perlu lagi
membuktikan unsur-unsur yang lainnya”

- Menghilangkan Nyawa Orang Lain


Prof. Simons berpendapat bahwa juga dengan melalaikan, orang dapat bersalah
melakukan pembunuhan. Prof. Noyon berpendapat bahwa selaku suatu perbuatanlah
yang merupakan syarat pembunuhan. Dalam cetakan ke-6 buku Noyon Langemeijer
mengatakan bahwa yang dianggapnya sebagai perampasan nyawa ialah “melalaikan,
dimana si pelaku, justru supaya orang lain hilang nyawanya, menyimpang dari
tingkah laku, yang baginya bukan hanya merupakan suatu kewajiban, akan tetapi juga
sesuatu yang harus dikerjakan secara normal”. Saya sendiri (van Bemmelen dalam
buku berjudul Hukum Pidana 3 (Bagian Khusus Delik-Delik Khusus yang diterbitkan
Binacipta) mau mengatakan lebih jauh lagi dan mau menganggap sebagai “merampas
nyawa” setiap kealpaan dimana seseorang : Mempunyai kewajiban untuk bertindak
dan sekaligus Mempunyai maksud supaya orang lain itu akan kehilangan nyawanya
apabila dibiarkannya (pelaku) saja dan kealpaannya itu menyebabkan matinya orang
lain itu. Remmelink mengatakan tentang ini dalam cetakan ke-7 dari Noyon-
Langemeijer, bahwa untuk dapat dikenakan pidana, kealpaan secara sengaja sudah
cukup apabila kealpaan itu terjati bertentangan dengan kewajiban untuk bertindak.
Dalam buku Hukum Pidana I karya Zainal Abidin unsur melakukan
perbuatan menghilangkan nyawa orang lain terdapat 3 syarat yang harus
dipenuhi, yaitu:
1. Adanya Wujud perbuatan;
2. Adanya suatu kematian orang lain;
3. Adanya hubungan sebab akibat antara perbuatan dan kematian orang lain tersebut.
Menurut sebagian para pakar hukum mempergunakan istilah kata “merampas jiwa
orang lain”. Yang dimana setiap perbuatan dengan sengaja untuk menghilangkan atau
merampas jiwa orang lain adalah sebuah tindakan pembunuhan. Di dalam bukunya
yang berjudul “Pelajaran Hukum Pidana Bagian 2” Adami Chazawi menjelaskan
Pembunuhan adalah berasal dari kata “bunuh” yang mendapat awalan “mem” dan
akhiran “an” yang menjadi “pembunuhan” maka pembunuhan berarti perkara atau
perbuatan membunuh, kata bunuh berarti mematikan, menghilangkan nyawa.
Membunuh artinya membuat supaya mati, pembunuhan artinya orang atau alat yang
membunuh, pembunuh berarti perkara membunuh, perbuatan atau hal membunuh.
Dengan demikian, pengertian pembunuhan adalah suatu proses perampasan,
peniadaanatau menghilangkan nyawa seseorang yang dilakukan oleh orang lain.
Pengertian proses dalam hal ini mencakup pengertian luas, yaitu semua yang
menyebabkan terjadi pembunuhan tersebut baik yang terlibat langsung maupun tidak
langsung.
Dalam fakta dipersidangan bahwa terdakwa memegang pisau karena ketakutan atas
perilaku dari korban yang terkenal bengis / tidak segan-segan melukai siapapun yang
tidak mengikuti kemauannya maka dari itu korban dengan spontan mengambil pisau
yang ada didekatnya, yang mana memang pisau tersebut merupakan pisau yang biasa
digunakan untuk membantu pekerjaan yaitu memotong sayur. Kejadian korban
terbunuh sebenarnya karena kelalaian dari korban itu sendiri yang terjatuh mendekati
dan terkena pisau yang dipegang terdakwa. Maka dari itu terdakwa tidak
menghilangkan nyawa korban. Unsur ini tidak terbukti secara sah dan meyakinkan

IV. KESIMPULAN

Majelis hakim yang kami hormati


Yang terhormatsaudaraJaksaPenuntutUmum
Serta sidang yang kami muliakan

Sesuai dengan apa yang telah diuraikan tersebut di atas, jelas sudah bahwa berdasarkan fakta-
fakta yang terungkap dipersidangan, keterangan para saksi dan keterangan Terdakwa maupun
bukti petunjuk lainnya serta pengetahuan dalam ilmu hukum, kiranya Majelis Hakim
sependapat dengan penasihat hukum Terdakwa, bahwa ada hal-hal yang perlu dijadikan
sebagai pertimbangan oleh Majelis Hakim dalam memberi putusan atau menjatuhkan
hukuman kepada Terdakwa. Disamping pertimbangan yang bersifat yuridis, pertimbangan
yang bersifat non yuridis juga menjadi bahan pertimbangan Majelis Hakim dalam
mengambil putusannya, karena pertimbangan yuridis saja tidaklah cukup untuk
menentukan nilai keadilan dalam pemidanaan, tetapi factor intern dan extern dari
Terdakwa juga harus dipertimbangkan oleh Majelis Hakim berdasarkan kualitas dari
perbuatan Terdakwa itu sendiri.

Bahwa Kami Penasehat Hukum dari Terdakwa BARUNA NURSATYA bin USMAN
berkesimpulan bahwa Terdakwa tidak memiliki niat atau rencana atau kehendak untuk
sengaja menghilangkan nyawa korban.

Disamping memperhatikan hal - hal tersebut diatas dan memperhatikan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku serta demi memenuhi rasa keadilan dan kepentingan atas diri
terdakwa, terdapat beberapa hal yang diharapkan dapat meringankan Terdakwa, yaitu
diantaranya:
1. Terdakwa bersikap sopan pada saat dipersidangan;
2. Terdakwa pada dasarnya merupakan korban dan sebenarnya terdakwa berupaya
melakukan pembelaan diri;
3. Terdakwa belum pernah di hukum;
4. Terdakwa sesungguhnya adalah orang yang baik karena dia suka membantu kakak
iparnya dalam berjualan;

Berdasarkan uraian sebagaimana dijelaskan di atas dan dengan tidak mengurangi rasa hormat
Kami Tim Penasihat Hukum dari Terdakwa BARUNA NURSATYA bin USMAN
mengucapkan banyak terimakasih kepada Jaksa Penuntut Umum yang telah membuat Surat
Tuntutan sebagaimana dimaksud di atas, dengan berbagai keberatan dan sanggahan dari Tim
Penasihat Hukum, maka dengan ini Kami Tim Penasihat Hukum Terdakwa BARUNA
NURSATYA bin USMAN memohon kepada Yang Mulia Hakim yang mengadili perkara
ini, agar berkenan memutus:

1. MENYATAKAN MENERIMA NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM


BARUNA NURSATYA bin USMAN
2. MENYATAKAN BARUNA NURSATYA bin USMAN TERBUKTI MELAKUKAN
APA YANG DIDAKWAKAN KEPADANYA, AKAN TETAPI PERBUATAN
TERSEBUT BUKAN MERUPAKAN TINDAK PIDANA
3. MELEPASKAN TERDAKWA BARUNA NURSATYA bin USMAN DARI
TUNTUTAN PIDANA SEBAGAIMANA YANG DITUNTUT OLEH JAKSA
PENUNTUT UMUM
4. MULIHKAN HAK-HAK TERDAKWA,DALAM KEMAMPUAN, KEDUDUKAN,
HARKAT SERTA MARTABATNYA;
5. MEMBEBANKAN BIAYA PERKARA INI KEPADA NEGARA;

Demikianlah Nota Pembelaan atas diri terdakwa ini kami buat dan sampaikan kepada yang
mulia Majelis Hakim pada sidang yang mulia ini serta atas kesempatan dan kerjasamanya
selama pemeriksaan serta dalam persidangan kami ucapkan banyak terima kasih.

Fiat Justitia Ruat Caelum


Hormat Kami,
Bandung, 10 Maret 2023
Tim Penasehat Hukum Terdakwa
Yohannes Dongan Tua Situmorang S.H

Anda mungkin juga menyukai