Majelis Hakim yang kami mulia kan dan rekan Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati.
Perkenankan kami, yang bertanda tangan di bawah ini, PUTRI RANIA FIDARIJANTHY,
S.H., yang merupakan, Penasihat Hukum pada kantor hukum RUMANAS LAW FIRM,
beralamat di Perumahan Taman Giwangan Asri 1, Blok B No. 18, Kecamatan Umbulrejo,
Kota Yogyakarta.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
penguasa eluruh alam semesta, karena berkat rahmat Nya, persidangan pada hari ini dengan
agenda pembacaan Nota Pembelaan oleh Penasihat Hukum atas Terdakwa MIKHAEL ARI
WIBOWO alias ARI BIN F.A. DJUMIYO HADI (Alm) bisa berjalan dengan lancar
sebagaimana mestinya sesuai dengan yang dijadwalkan sebelumnya.
Tidak lupa kami ucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Majelis Hakim
Yang Mulia karena telah memimpin persidangan ini dengan penuh kemandirian,
keseimbangan dan jiwa kepemimpinan yang kental. Kami juga memberikan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada rekan Jaksa Penuntut Umum, karena telah sangat berupaya
menjalankan kewajibannya dengan sangat amat baik untuk menemukan kebenaran formiil
dan materiil kea rah tercapainya prinsip dan tujuan hukum demi tegaknya keadilan.
Sekali lagi, kami sebagai Penasihat Hukum benar-benar bangga dan menaruh hormat
setinggi-tingginya kepada Terdakwa, tentang ketegarannya, tentang kesabarannya, tentang
bagaimana Terdakwa tetap menegakkan martabatnya. Kesabaran dan ketegaran Terdakwa
benar-benar mengajarkan kita semua di persidangan ini, bahwa ketika Tuhan berkehendak
maka manusia haruslah pasrah, tetap berusaha, menunduk serendah debu dan tetap berdoa
setinggi langit.
Majelis Hakim yang kami muliakan dan rekan Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati,
izinkan kami menyampaikan nota pembelaan kami sebagai berikut:
I. PENDAHULUAN
Bahwa tuntutan pidana dan pledoi (pembelaan) pada dasarnya merupakan suatu rangkaian
yang tidak terpisahkan dalam suatu proses pemeriksaan perkara pidana dan sebenarnya
dapatlah dikatakan bahwa keberadaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Jaksa Penuntut
Umum, saling berkaitan dengan Nota Pembelaan yang diajukan oleh Terdakwa atau
Penasihat Hukum Terdakwa yang pada hakekatnya merupakan proses dialogis jawab
menjawab terakhir dalam suatu proses pemeriksaan suatu perkara pidana. Pada kesempatan
ini juga perlu kami tegaskan, karena pada hakikatnya pengajuan Nota Pembelaan ini
bukanlah bertujuan untuk melumpuhkan dakwaan dan tuntutan pidana yang diajukan oleh
Jaksa Penuntut Umum, akan tetapi perbedaan argumentasi, prinsip dan pandanganlah yang
menimbulkan kesenjangan di antara kedua misi yang diemban, namun kesemuanya itu
bermuara pada kesamaan tujuan yaitu usaha dan upaya melakukan penegakkan hukum serta
keinginan untuk menemukan kebenaran hukum.
Bahwa persidangan ini pada akhirnya akan berakhir dengan putusan yang
MENGATASNAMAKAN KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA
ESA, tentu merupakan putusan yang sangat diharapkan menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan
dan kebenaran dengan sumpah kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang menurut Bismar Siregar
(Hukum Acara Pidana, Bina Cipta Bandung 1983) merupakan doa hakim, hal ini tentu saja
memberi arti bahwa Yang Mulia Majelis Hakim akan menghadirkan Keadilan Tuhan
penguasa seluruh alam di pengadilan ini, di dalam ruang persidangan ini.
B. Keterangan Terdakwa MIKHAEL ARI WIBOWO alias ARI BIN F.A. DJUMIYO
HADI (Alm)
Bahwa pada hari Kamis tanggal 30 April 2020 sekira pukul 12.00 WIB,
terdakwa berangkat dari Muntilan melewati jalur Magelang-Solo, melewati
Selo dan Cepogo, kemudian belok kanan arah Musuk, melewati Jatinom,
sesampai di Jatinom, terdakwa menyahut tas milik seorang perempuan yang
mengendarai sepeda motor, setelah berhasil menyahut tas, terdakwa
melanjutkan perjalanan ke arah RSI Klaten;
Bahwa pada hari Kamis tanggal 30 April 2020 sekira pukul 13.30 WIB,
sesampai di Jalan raya Ds. Drono-Karanganom tepatnya di jalan Dk. Kemiri,
Ds. Candirejo, Kec. Ngawen, Kab. Klaten, terdakwa melihat ada saksi AYU
MERLYNDA mengendarai sepeda motor model matic dengan tas gendong di
punggungnya;
Bahwa kemudian terdakwa pepet korban dari belakang, lalu tas korban AYU
MERLYNDA, terdakwa ambil, dengan cara terdakwa tarik dari belakang,
setelah tas korban terdakwa kuasai, terdakwa langsung tancap gas pergi
melarikan diri ke arah Karanganom, terdakwa melihat korban AYU
MERLYNDA mengejar terdakwa, terdakwa percepat laju motor terdakwa,
sehingga korban AYU MERLYNDA kehilangan jejak;
Bahwa terdakwa melajukan kendaraanya mendekati korban sambil tangan kiri
terdakwa dengan cepat dan sedikit tenaga/satu kali tarikan tas gendong/tas
punggung yang ada di tubuh korban yang hanya terbuat dari kain yang mudah
rusak tersebut dapat dengan mudahnya terlepas dari badan korban.
Bahwa korban tidak dapat menguasai laju sepeda motor yang dikendarai
karena tas tidak dapat terlepas dengan mudah dari tubuh korban, sehingga
goyah dan jatuh serta mengalami luka/rasa sakit pada tangan korban.
Bahwa sesampai di jalan antara Penggung Karanganom, di Ds. Kunden, Kec.
Karanganom, Kab. Klaten, terdakwa melihat isi tas, tas berisi dompet berisi 1
(satu) buah tas berisi dompet yang berisi 1 (satu) buah HP merk XIOMI
RETMI Note 4 warna Gold, 1 (satu) lembar KTP atas nama AYU
MERLYNDA, 1 (satu) lembar ATM BRI warna Biru, 1 (satu) lembar STNK
sepeda motor VARIO Tehno warna Merah Hitam Nomor Polisi: AD-6374-
DQ, atas nama MARSONO alamat Cangkringan RT 17/RW 9, Gempol,
Karanganom, Kab. Klaten dan uang Rp 200.000,- (dua ratus ribu Rupiah),
terdakwa mengambil barang-barang tersebut, lalu tas dan dompetnya,
terdakwa buang di tepi jalan raya;
Bahwa terdakwa lalu melanjutkan perjalanan ke arah Banyudono, pada hari
Kamis tanggal 30 April 2020 sekira pukul 15.00 WIB, sampai di Banyudono,
terdakwa ditangkap oleh 5 (lima) Polisi berpakaian preman dari Polres
Boyolali, kemudian terdakwa dibawa ke Polres Boyolali;
Bahwa setelah di Polres Boyolali terdakwa menyerahkan hasil pencurian
terdakwa di Jalan Musuk, hasil pencurian di daerah Jatinom dan hasil
pencurian terdakwa di Jalan raya Ds. Drono-Karanganom tepatnya di jalan
Dk. Kemiri, Ds. Candirejo, Kec. Ngawen, Kab. Klaten berupa 1 (satu) buah
HP merk XIOMI RETMI Note 4 warna Gold, nomor SIM Card
087778719388, Nomor IMEI1 865029039249787 IMEI2 865029039249795,
1 (satu) lembar KTP atas nama AYU MERLYNDA, 1 (satu) lembar ATM
BRI warna Biru, 1 (satu) lembar STNK sepeda motor VARIO Tehno warna
Merah Hitam Nomor Polisi: AD-6374-DQ, nomor rangka
MH1JF9119CK719099 nomor mesin JF91E1714657 atas nama MARSONO
alamat Cangkringan RT 17/RW 9, Gempol, Karanganom, Kab. Klaten dan
uang Rp 200.000,- (dua ratus ribu Rupiah);
Bahwa maksud dan tujuan terdakwa memepet dan menarik tas milik korban
adalah untuk memudahkan terdakwa menguasai tas beserta isinya milik
korban;
Bahwa terdakwa mempunyai niat melakukan pencurian (jambret), sejak
terdakwa dalam perjalanan dari Muntilan, pada hari Kamis tanggal 30 April
2020 pukul 12.00 WIB;
Bahwa akibat pencurian yang telah terdakwa lakukan terhadap korban dengan
menarik tas yang gendong di punggung korban AYU MERLYNDA korban
AYU MERLYNDA jatuh, meski begitu korban AYU MERLYNDA sempat
mengejar terdakwa, terdakwa cepatkan laju sepeda motor yang terdakwa
kendarai, sehingga korban AYU MERLYNDA kehilangan jejak dan terdakwa
berhasil mengusai tas milik korban;
Bahwa terdakwa masih mengenal, KTP atas nama AYU MERLYNDA, ATM
BRI warna Biru, 1 (satu) buah HP merk XIOMI RETMI Note 4 warna Gold,
nomor SIM CARD 087778719388, Nomor IMEI1 865029039249787 IMEI2
865029039249795, 1 (satu) lembar STNK sepeda motor VARIO Tehno warna
Merah Nomor Polisi: AD-6374-DQ atas nama MARSONO dan uang tunai Rp
200.000,- (dua ratus ribu Rupiah), milik seorang perempuan yang tidak
terdakwa kenal, mengendarai sepeda motor model matic, yang terdakwa curi
(jambret) di Jalan raya Ds. Drono - Karanganom tepatnya di jalan Dk. Kemiri,
Ds. Candirejo, Kec. Ngawen, Kab. Klaten;
Bahwa terdakwa mengambil (jambret) barang berupa 1 (satu) buah tas berisi
dompet yang berisi 1 (satu) buah HP merk XIOMI RETMI Note 4 warna
Gold, 1 (satu) lembar KTP atas nama AYU MERLYNDA, 1 (satu) lembar
ATM BRI warna Biru, 1 (satu) lembar STNK sepeda motor VARIO Tehno
warna Merah Hitam Nomor Polisi: AD-6374-DQ, atas nama MARSONO
alamat Cangkringan RT 17/RW 9, Gempol, Karanganom, Kab. Klaten dan
uang Rp 200.000,- (dua ratus ribu Rupiah) seorang diri, tidak ada yang
membantu;
Bahwa ketika terdakwa mengambil (jambret) 1 (satu) buah tas berisi dompet
yang berisi barang berupa 1 (satu) buah HP merk XIOMI RETMI Note 4
warna Gold, nomor SIM Card 087778719388, Nomor IMEI1
865029039249787 IMEI2 865029039249795, 1 (satu) lembar KTP atas nama
AYU MERLYNDA, 1 (satu) lembar ATM BRI warna Biru, 1 (satu) lembar
STNK sepeda motor VARIO
Tehno warna Merah Hitam Nomor Polisi: AD-6374-DQ, nomor rangka
MH1JF9119CK719099 nomor mesin JF91E1714657 atas nama MARSONO
alamat Cangkringan RT 17/RW 9, Gempol, Karanganom, Kab. Klaten dan
uang Rp 200.000,- (dua ratus ribu Rupiah), tidak ijin kepada ijin kepada
seorang perempuan yang mengendarai sepeda motor model matic;
Bahwa 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha NMAX warna Hitam tahun 2018
dengan Nomor Polisi yang terpasang; AD-2829-BDD untuk Nomor Polisi
yang aslinya: AD-3880-DIC Nomor rangka MH3SG3190JJ361385 Nomor
mesin G3E4E1167093 atas nama FEBRIANTO alamat Dedelan RT 5/RW 2,
Kranggan, Polanharjo, Klaten milik adik saksi DESI NATALIA ARYANI
pacar terdakwa, dan saat ini sepeda motor tersebut sudah disita sebagai barang
bukti;
Bahwa maksud terdakwa mengambil 1 (satu) buah HP merk XIOMI RETMI
Note 4 warna Gold, nomor SIM Card 087778719388, Nomor IMEI1
865029039249787 IMEI2 865029039249795 dan uang Rp200.000,- (dua ratus
ribu Rupiah) untuk terdakwa miliki dan selanjutnya 1 (satu) buah HP akan
terdakwa jual, kemudian uang hasil penjualan dan uang hasil pencurian
tersebut terdakwa pergunakan untuk kebutuhan sehari-hari;
Bahwa terdakwa kenal, 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha NMAX warna
Hitam tahun 2018 dengan Nomor Polisi yang terpasang; AD-2829-BDD untuk
Nomor Polisi yang aslinya: AD-3880-DIC Nomor rangka
MH3SG3190JJ361385 Nomor mesin G3E4E1167093 sebagai alat transportasi
terdakwa melakukan pencurian (jambert) dan 1 (satu) buah helm warna hitam
merk VOG, helm yang terdakwa kenakan ketika melakukan pencurian;
Bahwa maksud terdakwa mengganti Nomor Polisi 1 (satu) unit unit sepeda
motor Yamaha NMAX warna Hitam tahun 2018 dengan Nomor Polisi AD-
3880-DIC menjadi AD-2829-BDD, supaya tidak terlacak terdakwa dalam
melakukan pencurian;
Bahwa Terdakwa menyesal atas perbuatannya;
Bahwa terjadi kejadian pencurian pada hari Kami tanggal 30 April 2020 sekira jam
13.30 WIB bertempat di Jalan Raya Desa Drono-Karanganom Dukuh Kemiri, Desa
Candirejo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten
Bahwa pelaku pencurian adalah seorang laki-laki dan mengendarai motor NMAX
warna Hitam
Bahwa barang yang dicuri adalah tas ransel kecil dan berbahan kain
Bahwa barang yang hilang bersama dengan dicurinya tas tersebut adalah dompet
warna abu-abu berisi KTP, ATM BRI, 1 (satu) buah HP merk XIAOMI REDMI Note
4 warna Gold, 1 (satu) lembar STNK sepeda motor VARIO Tehno warna Merah
Nomor Polisi: AD-6374-DQ atas nama MARSONO dan uang tunai Rp 200.000,- (dua
ratus ribu Rupiah), ditarik secara paksa (dijambret)
Bahwa untuk membuktikan Terdakwa MIKHAEL ARI WIBOWO alias ARI BIN F.A.
DJUMIYO HADI (Alm) terbukti bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan pada
mereka haruslah berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan terdakwa dan barang bukti.
Keterangan Saksi berdasarkan Pasal 1 Angka 27 KUHAP diartikan sebagai: “Keterangan
yang saksi lihat sendiri; saksi dengar sendiri; alami sendiri mengenai suatu peristiwa
pidana”. Elain itu untuk menentukan kebenaran materiil yang sesungguhnya seuai dengan
Pasal 185 Ayat 6 KUHAP, maka perlu memperhatikan persesuaian antara keterangan saksi
satu dengan yang lainnya; persesuaian saksi dengan alat bukti lainnya; alasan yang
dipergunakan oleh saksi untuk memberikan keterangan tertentu, cara hidup dan kesusilaan
serta segala sesauatu yang pada umumnya dapat mempengaruhi dapat tidaknya keterangan itu
dipercaya.
Dari keterangan salah satu saksi yang dihadirkan Jaksa Penunut Umum atas nama SRI
MULYANI menerangkan bahwa saksi tersebut mengetahui bahwa pelaku pencurian
mengendarai sepeda motor NMAX warna hitam. Keterangan tersebut seharusnya tidak dapat
diterima mengingat bahwa saksi atas nama SRI MULYANI tidak melihat sendiri, mendengar
sendiri ataupun mengalami sendiri peristiwa tersebut. Bahwa saksi atas nama SRI
MULYANI hanya mendengar dari saksi korban atas nama AYU MERLYNDA.
Bahwa dari keterangan salah satu saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum atas nama
FEBRIANTO menerangkan bahwa saksi tersebut tidak mengenal Terdakwa MIKHAEL ARI
WIBOWO alias ARI BIN F.A. DJUMIYO HADI (Alm) dan tidak ada hubungan keluarga.
Bahwa keterangan saksi atas nama FEBRIANTO tidak memberikan keterangan tertentu
terkait tindak pidana yang didakwakan terhadap Terdakwa MIKHAEL ARI WIBOWO alias
ARI BIN F.A. DJUMIYO HADI (Alm).
Dengan demikian sesuai fakta persidangan, beberapa saksi tidak melihat maupun tidak
mendengar sendiri perbuatan pidana yang didakwakan terhadap Terdakwa MIKHAEL ARI
WIBOWO alias ARI BIN F.A. DJUMIYO HADI (Alm). Tidak ada persesuaian antara saksi
dengan tindak pidana yang didakwakan serta salah satu saksi tidak ada kaitan atau hubungan
dengan Terdakwa.
ANALISIS YURIDIS
Maka sebagai bahan pemikiran dan pembuktian terhadap analisis unsur-unsur dalam dakwaan
tersebut hendaknya dilihat fakta persidangan yang terungkap bahwa Terdakwa MIKHAEL
ARI WIBOWO alias ARI BIN F.A. DJUMIYO HADI (Alm) tidak melakukan tindak
pidana pencurian seperti yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum, yang mana hal
tersebut dapat dibuktikan di bawah ini.
Bahwa Terdakwa didakwa dengan dakwaan subsidari yaitu Pasal 365 Ayat (1) KUHP serta
Pasal 362 KUHP, oleh karena dakwaan dalam bentuk subsidair, maka Pasal yang dianggap
terbukti oleh Jaksa Penuntut Umum adalah Pasal 365 Ayat (1) KUHP yang berbunyi:
“Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun pencurian yang didahului,
disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, terhadap orang dengan
maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pencurian, atau dalam hal tertangkap
tangan, untuk memungkinkan melarikan diri sendiri atau peserta lainnya, atau untuk tetap
menguasai barang yang dicuri.”.
Bahwa dari bunyi dakwaan subsidari: Pasal 365 Ayat (1) KUHP tentang tindak pidana
pencurian, maka terdapat unsur-unsur dakwaan yang harus dibuktikan yaitu sebagai berikut:
Ad. 1. Pencurian
Bahwa yang dimaksud dengan pencurian dalam KUHP diartikan sebagai perbuatan
mengambil baarang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain (vide, Pasal
362 KUHP).
Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan dari keterangan saksi-saksi
dan keterangan terdakwa dikaitkan dengan barang bukti yang dihadirkan di persidangan,
benar terjadi tindal pidana pencurian pada hari Kamis tanggal 30 April 2020 sekira jam 13.30
WIB bertempat di Jalan Raya Desa Drono-Karanganom Dukuh Kemiri, Desa Candirejo,
Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten.
Bahwa AYU MERLYNDA adalah saksi korban yang mengalami pencurian yang dilakukan
oleh Terdakwa.
Bahwa Terdakwa menyerahkan barang bukti berupa:
1. 1 (satu) buah HP merk XIOMI RETMI Note 4 warna Gold nomor SIM Card
087778719388, Nomor IMEI1 865029039249787 IMEI2 865029039249795;
2. 1 (satu) lembar KTP atas nama AYU MERLYNDA;
3. 1 (satu) lembar ATM BRI warna Biru;
4. 1 (satu) lembar STNK sepeda motor VARIO Tehno warna Merah Hitam Nomor
Polisi: AD-6374-DQ, nomor rangka MH1JF9119CK719099 nomor mesin
JF91E1714657 atas nama MARSONO alamat Cangkringan RT 17/RW 9, Gempol,
Karanganom, Kab. Klaten; dan
5. uang Rp 200.000,- (dua ratus ribu Rupiah)
Bahwa dengan uraian tersebut di atas unsur ini telah terpenuhi
Ad. 2. “Yang didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman
kekerasan, terhadap orang”
Bahwa ancaman kekerasan merupakan perbuatan dengan maksud untuk menguntungkan diri
sendiri atau orang lain secara melawan hukum, memaksa seorang dengan kekerasan atau
ancaman kekerasan untuk memberikan barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah
kepunyaan orang itu atau orang lain (vide Pasal 368 Ayat (1) KUHP).
Bahwa jika dikaitkan dengan fakta persidangan, tidak terjadi perbuatan yang oleh Terdakwa
MIKHAEL ARI WIBOWO alias ARI BIN F.A. DJUMIYO HADI (Alm) melibatkan
kekerasan. Bahwa para saksi tidak ada yang melihat sendiri, mengalami sendiri atau
mendengar sendiri perbuatan Terdakwa melakukan kekerasan.
Bahwa dengan uraian tersebut di atas unsur ini tidak terpenuhi
Ad. 3. “Dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pencurian, atau
dalam hal tertangkap tangan, untuk memungkinkan melarikan diri sendiri atau peserta
lainnya, atau untuk tetap menguasai barang yang dicuri.”
Bahwa tertangkap tangan adalah tertangkapnya seorang pada waktu sedang melakukan tindak
pidana, atau dnegan segera sesudah beberapa saat tindak pidana itu dilakukan, atau sesaat
kemudian diserukan oleh khalayak ramai sebagai orang yang melakukannya (vide Pasal 1
Angka 19 KUHAP).
Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan tidak terjadi tangkap tangan
terhadap Terdakwa MIKHAEL ARI WIBOWO alias ARI BIN F.A. DJUMIYO HADI (Alm).
Bahwa para saksi tidak ada yang menerangkan bahwa mereka melihat sendiri, mendengar
sendiri atau mengalami sendiri tangkap tangan terhadap Terdakwa.
Bahwa dengan uraian tersebut di atas unsur ini tidak terpenuhi
Bahwa dari paparan kami tersebut di atas maka dengan tidak terpenuhinya salah satu unsur
dakwaan saja maka dianggap bahwa pasal yang didakwakan dalam dakwaan Pasal 365
Ayat (1) KUHP tidak terbukti.
Sehingga hal itu berarti unsur Ad. 2. “Yang didahului, disertai atau diikuti dengan
kekerasan atau ancaman kekerasan, terhadap orang” dan unsur Ad. 3. “Dengan maksud
untuk mempersiapkan atau mempermudah pencurian, atau dalam hal tertangkap
tangan, untuk memungkinkan melarikan diri sendiri atau peserta lainnya, atau untuk
tetap menguasai barang yang dicuri.” yang didakwakan terhadap Terdakwa MIKHAEL
ARI WIBOWO alias ARI BIN F.A. DJUMIYO HADI (Alm) tidak terpenuhi sehingga
karenanya tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum.
IV. KESIMPULAN
Majelis Hakim Yang Mulia,
Rekan Jaksa Penuntut Umum yang Terhormat,
Hadirin sekalian Yang Juga kami Hormati,
Berdasar atas segala sesuatu yang kami uraikan di atas, maka jelaslah bahwa perbuatan
pidana yang didakwakan terhadap Terdakwa MIKHAEL ARI WIBOWO alias ARI BIN F.A.
DJUMIYO HADI (Alm) tidak terbukti. Berdasarkan fakta-fakta di persidangan, dan alasan-
alasan yang telah kami sampaikan, kami mohon agar kiranya Majelis Hakim dengan segala
kewibawaannya berkenan menjatuhkan putusan sebagai berikut:
1. Menyatakan seluruh dakwaan Jaksa Penuntut Umum TIDAK TERBUKTI SECARA
SAH DAN MEYAKINKAN
2. Membebaskan Terdakwa dari segala dakwaan Jaksa Penuntut Umum, atau setidak-
tidaknya melepaskan Terdakwa dari segala tuntutan hukum
Demikianlah Pledoi (nota pembelaan) ini kami ajukan, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa
memberikan perlindungan kepada kita semua.
Selasa, 22 Desember 2020
Hormat Kami,
Tim Penasihat Hukum Terdakwa
PUTRI RANIA FIDARIJANTHY, S.H.