Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanpa disadari dalam kehidupan sehari-hari kita selalu melakukan tindakan


hukum, yang memiliki akibat hukum. Mengapa? Karena kita hidup di Negara yang
menganut sistem rule of lawi yang sangat menjunjung tinggi hukum, baik hukum positif
maupun hukum adat.

Pengadilan Negeri merupakan sebuah lembaga peradilan di lingkungan Peradilan


Umum yang berkedudukan di ibu kota kabupaten atau kota. Sebagai Pengadilan Tingkat
Pertama, Pengadilan Negeri berfungsi untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan
perkara pidana dan perdata bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya.

Dalam perkara pidana, para pihak yang terkait adalah polisi, jaksa, hakim, dan
terdakwa. Polisi dalah pihak yang menerima laporan, yang melakukan penyelidikan dan
penyidikan, jaksa penuntut umum adalah pihak yang melakukan penuntutan, sedangkan
terdakwa adalah pihak yang diakwa melakukan tindakan pidana, sedangkan hakim adalah
pihak yang menjatuhkan putusan.

Dalam perkara perdata, para pihak terkait adalah penggugat, tergugat, dan hakim.
Penggugat adalah pihak yang mengajukan gugatan, sedangkan tergugat adalah pihak yang
digugat. Hakim adalah pihak yang menjatuhkan putusan.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Kasus Pidana

A. Kasus Pencurian

Nomer Perkara : 106/PID/2010/PN SBY

Penggugat : Nanang Sunarko

Tergugat : Andri Sunardi

Ketua Majelis : M. Sholeh, SH., MA

Panitera Pengganti: Suwarning, SH.

Jenis Perkara : Pencurian

Di tuduh mencuri HP (Hend Phon) Andri Sunardi (19) terdakwa warga


Jojoran V Blok A 69 Surabaya ini, duduk di kursi pesakitan Pengadilan Negeri
Surabaya. Sesui dengan surat dakwaan JPU Anoek Ekawatie,SH dari Kejari
Surabaya dengan nomor perkara No. Reg. Perkara : 106/PID/2010/PN SBY
Terdakwa Andri di dakwa telah melakukan tindak pidana pencurian sesuai dengan
pasal 363 ayat (1) ke 4 KUHP. Adri Sunardi dilaporkan ke Polres Surabaya
Timur pada bulan November 2010 yang lalu oleh Nanang Sunarko 2 hari setelah
Tiga buah HP nanang ,Merk Nokia type 3100, Nokia type 6070 dan Merk
Samsung type SGH 100 dan uang sebesar Rp800.000 ribu rupiah yang hilang dari
rumahnya sekitar pkl 04.00 wib. Dalam surat dakwaan JPU, Andri Sunardi
bersama-sama dengan Riko melakukan pencurin di rumah Nanang Sunarko warga
Jojoran Baru No 3. Sementara terdakwa bertugas hanya mengawasi situasi
sementara Riko mengambil tiga buah HP dan uang sebesar Rp800.000 lalu
menjual hasil curian tersebut dan terdakwa mendapatkan bagian sebesar
Rp250.000 sisanya dibawa kabur oleh Riko yang hingga sekarang belum
tertangkap.
Sementara dari hasil pemeriksaan Majelis hakim yang dipimpin oleh ketua
majelis hakim Rojak terdapat perbedaan keterangan saksi Gatot orang tua Nanang
Sunarko yang dibawah menjelaskan, Miko (dalam BAB Riko) mengajak Andri
Sunardi (terdakwa) bernain ke rumah Arif adik Nanang Sunardi (Pelapor).
Sesampainya di rumah Arif, Miko dan terdakwa sempat tidur-tiduran beberapa
jam sebelum Miko dan terdakwa pulang ke rumah masing-masing. Namun
keesokan harinya sekitar pkl 04.00 wib Arif baru mengetahui kalu Tiga buah HP
nya berikut uang sebesar Rp 800.000 telah hilang dari atas meja. Lain pula
keterangan saksi Gatot.S tetangga terdakwa yang menjelaskan, kalau terdakwa
termasuk anak yang baik dan selalu membantu ibu dan bapaknya. Ketaranga Saksi
Gatot.S tetangga terdakwa didukung oleh puluhan warga Jojoran V Timur Blok A
yang ditandatangani oleh ketua Rt/Rw. Yang paling mengejutkan lagi keterangan
saksi Joko.H anggota mariner ini menjelaskan dihadapan majelis hakim, kalau
terdakwa terdapat luka dibibir dan memar dibagian pipi yang diduga dilakukan
oleh anggota Polres Surabaya Timur ketika terdakwa ditangkap. Waktu saya
membesuk Andri ke Polres Surabaya Timur, saya melihat ada luka di bibir dan
memar dibagian pipi Andri. Tetapi ketika saya Tanya, Andri takut mengaku saat
itu karena ada anggota Polisi dibelakang Andri kata Joko menjawab majelis
hakim.
Semetara, ketika selesai pemeriksaan para saksi oleh majelis hakim, JPU
dan kuasa hukum terdakwa, KR meminta keterangan lebih lanjut dari Joko.H
anggota marinir seputar dugaan pemukulan anggota Polres Surabaya Timur
terhadap terdakwa Andri Sunardi. Joko menjelaskan.
Disinggung mengenai dugaan pemukulan yang dilakukan oleh anggota Polres
Surabaya Timur terhap terdakwa, Joko menjelaskan, Andri pernah mengaku
kepada saya kalau dia dipukul dan dipaksa untuk mengaku melakukan pencurian
HP. Yang namanya Riko, itu tidak ada samapai kapanpun Polisi tidak akan bias
menangkap Riko karena nama itu hanyalah rekayasa, jawabnya kemudian.
Keterangan Joko dibenarkan oleh Udi orang tua Andri Sunardi (terdakwa) yang
menambahkan.
Yang namanya Riko itu tidak ada. Yang ada Miko yang masih tetangga.
katanya kepada KR. Sementara Andry Kuasa Hukum Terdakwa menjelaskan
kepada KR setelah slesai siding mengatakan, HP sebagai barang Bukti (BB) tidak
ada. Dalam BAP Riko tetapi dalam kenyataan Miko katanya singkat.Komentar :
Menurut saya, dalam persidangan ini etika para profesi hukum sudah seperti yang
semestinya, sesuai dengan ketentuan kode etik profesi. Selain itu, para pihak juga
mengikuti persidangan dengan tertib dan mematuhi peraturan yang berlaku.
Meskipun dalam waktu persidangan ada sedikit cek cok mulut antara penggugat
dan tergugat.

B. Kasus Penipuan

Nomor Perkara : 2756/PID.B/2010/PD SBY

Jenis Perkara : Penipuan

Majelis Hakim : H. Ade Komarudin, SH., M.Hum.

Hakim Anggota : Nelson Pasaribu, SH. dan I Wayan S, SH., MH.

Panitera Pengganti: Ruso Hartono, SH.

Terdakwa : Abdul Malik

Hakim Ketua Sidang menyatakan bahwa sidang dibuka dan terbuka untuk
umum, para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang. Terdakwa
menghadap Majelis Hakim untuk dimintai keterangan. Abdul Malik adalah pelaku
pencurian sepeda motor milik Veni, yang awalnya hanya meminjam dari Veni,
lalu Abdul Malik menjual sepeda pinjaman itu. Namun sidang ditunda karena
beberapa saksi tidak dapat hadir.
Komentar : Menurut saya, dalam persidangan ini etika para profesi hukum
sudah seperti yang semestinya, sesuai dengan ketentuan kode etik profesi. Selain
itu juga, para pihak juga mengikuti persidangan dengan tertib dan mematuhi
peraturan yang berlaku.

C. Kasus Penganiayaan
Nomor Perkara : 2751/PID.B/2010/PD SBY
Jenis Perkara : Penganiayaan
Majelis Hakim : Nelson Pasaribu, SH.
Hakim Anggota : I Wayan S, SH., MH. dan Ade Komarudin, SH., M.Hum.
Panitera Pengganti: Mukhayani, SH.
Terdakwa : Yahya Wahyuri
Acara : Pemanggilan Saksi

Hakim Ketua Sidang menyatakan sidang dibuka dan terbuka untuk umum,
para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke dalam ruang sidang. Saksi
dipanggil untuk menghadap Majelis Hakim. Dalam sidang pertama ini yang
menjadi saksi adalah korban/Penggugat bersama putranya. Hakim Ketua memberi
saran untuk diselesaikan secara kekeluargaan karena Terdakwa dan Penggugat
masih berhubungan keluarga. Namun korban tidak mau, dan Hakim Ketua
memulai minta keterangan dari saksi dengan menyumpah saksi terlebih dahulu
untuk memberi keterangan yang benar. Karena ada saksi yang tidak hadir, maka
sidang ditunda untuk meminta keterangan saksi yang lain.
Komentar : Menurut saya, dalam persidangan ini etika para profesi hukum
sudah seperti yang semestinya, sesuai dengan ketentuan kode etik profesi. Selain
itu, para pihak juga mengikuti persidangan dengan tertib dan mematuhi peraturan
yang berlaku.

D. Kasus Penipuan
Nomor Perkara : 2757/PID.B/2010/PD SBY
Jenis Perkara : Penipuan
Majelis Hakim : Nelson Pasaribu, SH.
Hakim Anggota : I Wayan S, SH., MH. dan Ade Komarudin, SH., M.Hum.
Panitera Pengganti: Ruso Hartono, SH.
Terdakwa : Udin

Hakim Ketua Sidang menyatakan sidang dibuka dan terbuka untuk umum,
para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang. Hakim Ketua
meminta keterangan dari terdakwa dengan menanyai bagaimana kejadiannya dan
menanyakan keberadaan barang bukti, dan ternyata barang bukti berupa sepeda
motor dan handphone sudah dijual oleh terdakwa. Namun, sidang ditunda karena
tidak hadirnya saksi.
Komentar : Menurut saya, dalam persidangan ini etika para profesi hukum
sudah seperti yang semestinya, sesuai dengan ketentuan kode etik profesi. Selain
itu, para pihak juga mengikuti persidangan dengan tertib dan mematuhi peraturan
yang berlaku.

2. Kasus Perdata

a. No perkara : 410/pdt.piw/2010/PN Surabaya


Penggugat : H. M. Subhan

Tergugat : PT. Bank CIMB Niaga Dkk

Majelis hakim : M. sholeh SH. MA

Panitera pengganti : Prihati Ika T. SH

Acara : Bukti Penggugat

Tabungan, Slip pembayaran

Masalah : Penggelapan uang

Dalam persidangan perdata ini berjalan sesuai dengan rencana, hanya saja dalam acara
pembuktian dari pihak tergugat kurang menanggapi dan terkesan acuh-tak acuh, sidang
berjalan cepat dan tepat.

b. No perkara : 459 / pdt.piw / 2010 / PN Surabaya


Penggugat : Mr. Theo Sie Ho

Tergugat : Fredrik Nayoan SH. MH

Majelis hakim : Edward H. Sinaga SH. MH

Panitera pengganti : Dwi Tyo Prasanto. SH


Acara : pemanggilan saksi penggugat

Saksi : Taulus, Hanik Wibowo, Candra, Handoko

Masalah : Sengketa Tanah/Rumah

Dalam sidang perdata kali ini berjalan sesuai rencana,hanya saja dalam pemanggilan
saksi dari pihak penggugat harus menunggu lama karena saksi tidak berada dalam ruang
sidang dan harus di panggil dulu di luar. Dan cara pemanggilannya dengan suara keras.

Seharusnya pemanggilan saksi dilakukan tidak dengan suara keras, karena


menjadikan ketidak sopanan, seharusnya izin keluar untuk memanggilnya.

c. No perkara : 648 / pdt.piw / 2010 / PN Surabaya


Penggugat : Aan Anwar Rofik Dkk

Tergugat : Syaifullah Yusuf

Majelis hakim : Belman Tambunan SH. MH

Panitera pengganti : Rudi Kartiko SH. MH

Acara : Tanggapan Syaifullah Yusuf mengelak

Masalah : Jabatan Rangkap

Dalam persidangan perdata dengan penggugat Aan anwar rofik Dkk yang berisikan
tanggapan syaifullah yusuf berjalan sesuai rencana.pada kasus perdata kali ini tergugat
berupaya membela diri dengan cara mengelak. Sang hakim hanya mendengarkan.menurut
saya,Setidaknya hakim harus bersikap aktif dalam hal ini.
d. No perkara : 718/ pdt.piw / 2010 / PN Surabaya
Penggugat : Agung Doso Saputro

Tergugat : Shienervy Buana H

Majelis hakim : Belman Tambunan SH. MH

Panitera pengganti : Didik Dwi Riyanto. SH

Acara : Tanggapan Shienervy punya hak atas rumah tersebut


karena harta bersama

Masalah : Sengketa Tanah/Rumah

Dalam masalah perdata tentang sengketa tanah ini tergugat menjelaskan poinnya
adalah bahwa hak atas rumah tersebut adalah harta bersama. Hakim hanya mendengarkan
dan pasif. Seharusnya hakim harus bersikap aktif dalam hal ini.karena tanggapan
shienervy ini terkesan menguntungkan pihak tergugat.

e. No perkara : 461 / pdt.piw / 2010 / PN Surabaya


Penggugat : Sri Roekmini Ketut

Tergugat : Ny. Hasanah Al-Hasanah Dkk

Majelis hakim : A. Sugeng Djauhari SH

Panitera pengganti : Budi Mulyono. SH

Acara : Duplik Jawaban tergugat

Masalah : Sengketa Tanah/Rumah

Dalam hal perdata kali ini, jawaban-jawaban yang di berikan di baca di depan pengadilan
dengan keras, cepat dan tepat. Hakim mendengarkan dengan seksama.

hakim bertindak seperti itu karena untuk bisa memutuskan perkara hakim harus teliti.
ETIKA PROFESI HUKUM

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

" Etika Profesi Hukum"

Disusun Oleh :

Fiqhan Hakim
NIM: C03207034

Dosen Pembimbing
Soeko Tribekti Rahardjo. SH., M. Hum

FAKULTAS SYARI’AH
JURUSAN SIYASAH JINAYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2010

Anda mungkin juga menyukai