Anda di halaman 1dari 31

SIDANG 2 PEMBUKTIAN : PEMERIKSAAN ALAT BUKTI DAN KETERANGAN SAKSI-

SAKSI

Panitera : Pada hari ini Jumat, 7 Oktober 2022 akan dilaksanakan persidangan di
Pengadilan Negeri Surabaya yang memeriksa dan mengadili perkara
pidana pada tingkat pertama dalam acara pemeriksaan biasa dengan
No.Reg.Perkara:255/Pid.Sus/2022/PN.Sby dengan Terdakwa Rizky
Akbar bin Wendhi Ruslan.

Sebelum persidangan dimulai kami ingatkan kembali kepada para hadirin


agar mentaati tata tertib persidangan yang sudah ditetapkan.

Baiklah segera kita mulai, Majelis Hakim Yang Terhormat memasuki


ruang persidangan, kepada Para Hadirin dimohon untuk berdiri.

Hakim Ketua : Silakan duduk.

Pengadilan Negeri Surabaya yang memeriksa dan mengadili perkara


pidana pada tingkat pertama dalam acara pemeriksaan biasa dengan
No.Reg.Perkara:255/Pid.Sus/2022/PN.Sby, Terdakwa Rizky Akbar bin
Wendhi Ruslan, pada hari (hari), (tanggal) (bulan) (tahun) dengan ini
dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum (tok 3x)

Hakim Anggota 2 : Baik sesuai dengan perintah pengadilan pada persidangan sebelumnya,
agenda persidangan hari ini adalah pemeriksaan alat bukti dan keterangan
saksi-saksi. Kepada saudara penuntut umum, apakah alat bukti dan saksi-
saksi sudah siap dihadirkan di persidangan ini ?

JPU : Sudah siap bu hakim.

Hakim Ketua : Saudara terdakwa dipersilakan mengambil tempat disamping penasehat


hukumnya (terdakwa pindah duduk disamping penasehat hukumnya).

Hakim Ketua : Baik, selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan dihadirkan di
persidangan ini jaksa penuntut umum ?

JPU : ada 5 orang saksi bu hakim.

Hakim Ketua : Baiklah, sebelum seluruh saudara saksi memberikan keterangan


dipersidangan ini, menurut undang-undang, saudara-saudara harus
bersumpah atau berjanji terlebih dahulu untuk itu saudara bersedia
disumpah atau berjanji ?
Saksi-Saki : Bersedia bu hakim

Hakim Ketua : Kepada petugas rohaniawan agar mengambil tempat

Juru Sumpah : Baik Yang Mulia. (Rohaniawan mengambil tempat untuk menyumpah
para saksi).

Hakim Anggota I : (silakan berdiri) Saudara-saudara saksi ikuti kata-kata saya. “Saya
berjanji bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan
keterangan yang benar dan tidak lain dari yang sebenarnya” (silakan
duduk, kepada rohaniawan silakan kembali ketempat).

Hakim Ketua : Saudara-saudara saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut,
untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang
benar, karena apabila terbuti saudara memberikan keterangan palsu, maka
saudara dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun,
sebagaimana diatur dalam Pasal 242 KUHP, apakah saudara saksi
mengerti ?

Saksi-Saksi : Mengerti Ibu Hakim

Hakim Ketua : silakan kepada para saksi untuk meninggalkan ruang persidangan, dan
harap saksi pertama agar tetap tinggal di ruang persidangan guna
memberikan keterangan.

Hakim Ketua : silakan saudara Jaksa Penuntut Umum untuk menghadirkan saksi
pertama untuk dimita keterangannya.

JPU : Baik Yang Mulia Panitera mohon hadirkan saksi (Korban) atas nama
ADELA OKTAVIANI PUTRI ke ruang sidang

Panitera : Saksi I atas nama ADELA OKTAVIANI PUTRI dipersilakan memasuki


ruang sidang.

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum, Saksi I disini sebagai apa ?

JPU : Saksi disini merupakan Saksi Korban bu hakim.

Hakim Ketua : Baiklah, saudara saksi apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan hari
ini ?

Saksi I Korban : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini bu hakim.
Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas saudara,
sebagaimana terdapat dalam BAP dan saya minta saudara menjawabnya
dengan jelas.

Nama : Adela Oktaviani Putri

Tanggal Lahir : 12 Oktober 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 25 Tahun

Agama : Islam

Alamat : Jl. Kenanga No.13, Genteng, Surabaya

Pekerjaan : Wiraswasta

Kebangsaan : Indonesia

Apakah benar identitas tersebut adalah benar identitas saudara saksi ?

Saksi I Korban : Benar yang mulia.

Hakim Ketua : Saudara saksi apakah mengetahui terkait perkara apa saudara diperiksa
dalam persidangan ini ?

Saksi I Korban : Saya mengetahuinya bu hakim, terkait penipuan online.

Hakim Ketua : Bagaimana awal saudara saksi mengenal terdakwa ?

Saksi I Korban : Saya mengenal terdakwa melalui media social Facebook, bu hakim
dengan nama akun ERNEST B JOHNSON yang mengaku sebagai WN
Swiss.

Hakim Ketua : Saudara saksi tahu dari mana bahwa telah mengalami penipuan online ?

Saksi I Korban : Saya mengetahuinya dan menyadarinya pada saat diminta mengirim
uang dengan cara transfer secara terus menerus oleh pelaku yang mengaku
sebagai pegawai bea cukai dengan berbagai alasan. Namun barang berupa
kiriman uang yang dijanjikan tidak kunjung datang.

Hakim Ketua : Bagaimana reaksi saudara setelah mengetahui bahwa saudara terkena
penipuan online ?

Saksi I Korban : Saya pada saat itu bingung, tidak percaya dan marah kepada pelaku
kenapa dengan bodohnya saya dapat ditipu berkali-kali.
Hakim Ketua : Baik, kepada saudara Jaksa Penuntut Umum silakan serahkan barang
bukti ke majelis hakim.

JPU : Baik Yang Mulia Hakim. (JPU maju membawa barang bukti ke meja
hakim)

Hakim Ketua : Barang bukti berupa 1 buku tabungan CIMB NIAGA, 1 buku tabungan
BCA, 7 lembar bukti transfer bank, pesan whatsapp korban dengan pelaku
I, riwayat panggilan telfon korban dengan pelaku II, dan 1 Handphone
terdakwa dengan 1 handphone korban, 1 rekaman CCTV dekat rumah
terdakwa. Benar saudara Jaksa Penuntut Umum ?

JPU : Benar Yang Mulia.

Hakim Ketua : Silakan, saudara jaksa penuntut umum untuk mengajukan pertanyaan.

JPU : Baik, terima kasih yang mulia. Saudara saksi, apakah saudara dalam
mengirimkan uang melalui transfer bank dalam keadaan sadar dan tidak
terpaksa ataupun tidak ada ancaman dari pihak manapun ?

Saksi I Korban : Benar bu, saya dalam keadaan sadar, tidak terpaksa dan tidak ada
ancaman dari pihak manapun saat itu.

JPU : Saudara saksi, apakah benar saudara saat itu dijanjikan oleh Terdakwa II
EDRI APRIYANO alias ERNEST B JOHNSON uang sebesar US$
1.200.000 (satu juta dua ratus US Dollar) untuk diinvestasikan di
Indonesia ?

Saksi I Korban : Benar bu, saya dijanjikan uang sejumlah US$ 2.500.000 (dua juta lima
ratus US Dollar) untuk diinvestasikan di Indonesia, namun dikirim dahulu
sebesar US$ 1.200.000 (satu juta dua ratus US Dollar) yang pada
kenyataannya uang itu tidak ada wujudnya yang tak pernah sampai ke
tangan saya.

JPU : Baik bu hakim, pertanyaan sudah cukup.

Hakim Ketua : Kepada penasehat hukum terdakwa, apakah ada pertanyaan yang ingin
ditanyakan kepada saksi ?

PH Terdakwa : Ada bu hakim. Terima kasih kepada saudara saksi, yang ingin saya
tanyakan kapan anda menyadari bahwa anda telah ditipu oleh klien saya ?

Saksi I Korban : Pada tanggal 24 Agustus 2022 saat saya ditelfon berulang kali oleh
Pelaku III REIHAN CAHYA ARDIKA yang mengaku sebagai pegawai
bea cukai untuk melakukan transfer uang sebesar Rp 650.000.000 (enam
ratus lima puluh juta rupiah) dengan alasan untuk menebus paket kiriman
uang tersebut agar dapat langsung dikirim kerumah saya langsung. Pada
saat itu saya langsung curiga kenapa saya disuruh transfer berulang kali
namun kiriman paket uang tersebut tidak ada wujudnya dan ERNEST B
JOHNSON saat itu juga sudah tidak dapat dihubungi karena kontak
whatsapp saya mendadak diblokir olehnya.

PH Terdakwa : Baik, pertanyaan dari saya selaku PH Terdakwa untuk sementara ini
cukup majelis hakim.

Hakim Ketua : Baik, silakan Hakim Anggota I, pertanyaan untuk saudara saksi ?

Hakim Anggota I : Terima kasih bu hakim. Apakah saudara saksi sempat menghubungi
saudara ERNEST B JOHNSON untuk memastikan bahwa memang dia
mengirimkan paket berupa uang ?

Saksi I Korban : Sudah bu hakim. Saya sudah menghubunginya melalui percakapan


singkat telepon dan memang benar ERNEST B JOHNSON mengatakan
bahwa ia telah mengirimkan paket berupa uang ke Indonesia.

Hakim Anggota I : Baik, apakah saudara saksi juga menanyakan kepada ERNEST B
JOHNSON perihal saudara saksi yang terus menerus dimintai uang
kepada terdakwa yang mengatasnamakan pegawai bea cukai untuk
keperluan pengiriman paket berupa uang ?

Saksi I Korban : Pada saat itu terdapat 7 kali transaksi pengiriman uang yang saya
lakukan. Dan hanya pengiriman pertama saja yang saya tanyakan kepada
ERNEST B JOHNSON, dia mengatakan bahwa kirim saja uang nya nanti
akan diganti olehnya karena memang hal itu salah satu prosedur
administrative berinvestasi di Indonesia. Karena saya tidak mengerti
mengenai persyaratan investasi di Indonesia lantas dengan alasan tersebut
saya percaya dan terus mengirimkan uang hingga 7 kali kiriman.

Hakim Anggota I : Baik, cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : Silakan Hakim Anggota II apakah ada pertanyaan untuk saudara saksi I ?

Hakim Anggota II : Tidak, saya rasa cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : Kepada Jaksa Penuntut Umum apakah ada yang ingin ditanyakan lagi
kepada saksi ?

JPU : Tidak ada bu hakim.

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi ?
Terdakwa : Benar bu hakim.

Hakim Ketua : Baik, keterangan dari saksi dianggap cukup dan kami ucapkan terima
kasih dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami
berharap saudara saksi tidak keberatan untuk kembali menghadiri di
persidangan ini. Silakan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah
disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

Saksi I Korban : Baik, terima kasih bu hakim. (Kembali ke tempat yang telah disediakan)

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum silakan hadirkan saksi berikutnya.

JPU : Baik Yang Mulia. Panitera mohon hadirkan saksi (Korban) atas nama
LAILATUL NIKMAH ke persidangan.

Panitera : (memanggil saksi) saksi atas nama LAILATUL NIKMAH dipersilakan


memasuki ruang sidang.

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum, Saksi I disini sebagai apa ?

JPU : Saksi (Korban) disini sebagai saudara kandung korban, bu hakim.

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini ?

Saksi (Korban) : Iya bu hakim. Saya sehat dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini.

Hakim Ketua : Baiklah pertama-tama saya akan menanyakan identitas saudara,


sebagaimana terdapat dalam BAP dan saya minta saudara menjawabnya
dengan jelas.

Nama : Lailatul Nikmah

Tanggal Lahir : 27 Desember 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 27 Tahun

Agama : Islam

Alamat : Jl. Merpati Indah No.79, Wiyung, Surabaya

Pekerjaan : Wiraswasta

Kebangsaan : Indonesia
Apakah benar identitas tersebut adalah benar identitas saudara saksi ?

Saksi (Korban) : Benar bu Hakim.

Hakim Ketua : Apakah saudara saksi memiliki hubungan keluarga dengan terdakwa ?

Saksi (Korban) : Tidak, bu hakim.

Hakim Ketua : Saudara saksi, mengertikah saudara mengapa dimintai keterangan


sebagai saksi dipersidangan ini ?

Saksi (Korban) : Mengerti Yang Mulia. Terkait inisiatif saya mengajak korban untuk
melapor kepihak kepolisian karena dugaan penipuan secara online.

Hakim Ketua : Baik, silakan penuntut umum apakah ada pertanyaan yang akan diajukan
kepada saksi ?

JPU : Ada bu hakim. Apakah benar anda melihat secara langsung korban
melakukan transfer uang kepada terdakwa ?

Saksi (Korban) : Benar bu saya dimintai tolong oleh korban untuk mengirimkan sejumlah
uang melalui transfer bank.

JPU : Baik, apakah itu kali pertama saudara saksi melihat korban melakukan
transfer uang tersebut atau sebelumnya saudara saksi pernah melihatnya ?

Saksi (Korban) : Tidak bu, itu adalah kedua kalinya saya melihat korban melakukan
pengiriman uang, yang pertama dengan dibantu oleh saya karena saya
tidak tahu maksud dan tujuannya dan yang terakhir itu saya melihat secara
tidak sengaja.

JPU : Apakah saudara saksi mengetahui maksud dan tujuan disuruh untuk
melakukan transfer sejumlah uang tersebut oleh korban ?

Saksi (Korban) : Tidak diberi tahu maksud dan tujuannya bu, hanya saja dimintai tolong
mengirimkan sejumlah uang ke nomor rekening teman saya. Karena pada
saat itu korban pun tidak menceritakan pada saya mengenai
permasalahannya. Jadi saya tahunya hanya transfer saja.

JPU : Bagaimana saudara saksi tahu bahwa transfer ke 7 itu adalah transfer
uang yang dikirimkan kepada terdakwa ?

Saksi (Korban) : Saat itu saya tidak sengaja melirik Handphone korban yang akan
melakukan transfer uang dan korban menyadarinya bahwa saya melihat
nya lalu korban menceritakan bahwa akan mendapat kiriman paket berupa
uang dari Swiss oleh orang yang dikenalnya melalui social media
Facebook yang akan diinvestasikan di Indonesia.

JPU : Baik, apa yang melandasi saudara saksi berpikir bahwa saudara kandung
anda terkena penipuan secara online ?

Saksi (Korban) : Pada saat itu saya ditelfon oleh korban untuk meminjam uang pada saya
guna menebus paket berisi uang tersebut agar dapat dikirimkan langsung
kerumah korban.

JPU : Baik, cukup Yang Mulia Pertanyaan dari saya.

Hakim Ketua : Baik saudara JPU, selanjutnya kepada saudara penasehat hukum
terdakwa apakah ada yang perlu ditanyakan ?

PH Terdakwa : Ada bu hakim. Baik saudara saksi, bagaimana anda tahu bahwa klien
saya melakukan penipuan secara online ?

Saksi (Korban) : Saya curiga kepada saudara Terdakwa III REIHAN CAHYA ARDIKA
lantaran beberapa hal, yang pertama saat menelfon korban tidak
menggunakan nomor resmi beacukai, yang kedua tidak ada bukti kuitansi
terkait pembayaran yang dilakukan oleh korban, dan yang terakhir tidak
ada surat yang berisikan payung hukum terkait keharusan pembayaran
sejumlah uang untuk menebus paket kiriman uang. Oleh karena itu saya
curiga dan menduga adanya tindak pidana penipuan secara online
sehingga saya membawa perkara ini ke polisi.

PH Terdakwa : Baik bu hakim, cukup pertanyaan dari saya terima kasih.

Hakim Ketua : Selanjutnya pada Hakim Anggota I, apakah ada pertanyaan ?

Hakim Anggota I : Tidak ada bu hakim.

Hakim Ketua : Hakim Anggota II apakah ada pertanyaan ?

Hakim Anggota II : Tidak ada Yang Mulia.

Hakim Ketua : Kepada saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang ingin
ditanyakan lagi kepada saksi ?

JPU : Tidak ada Yang Mulia, sudah cukup.

Hakim Ketua : Baik saudara saksi, apakah saudara saksi akan menambahkan keterangan
yang saudara ketahui lagi ?

Saksi (Korban) : Baik, untuk sementara cukup bu hakim keterangan dari saya.
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi ?

Terdakwa : Benar bu hakim

Hakim Ketua : Baik, keterangan dari saksi dianggap cukup dan kami ucapkan terima
kasih dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami
berharap saudara saksi tidak keberatan untuk kembali menghadiri di
persidangan ini. Silakan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah
disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

Saksi (Korban) : Baik, terima kasih bu hakim. (Kembali ke tempat yang telah disediakan)

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum silakan hadirkan saksi ke II ruang
persidangan!

JPU : Baik Yang Mulia. Panitera mohon hadirkan saksi II atas nama HANIFA
EKA NUR HIDAYAH ke persidangan.

Panitera : (memanggil saksi) saksi atas nama HANIFA EKA NUR HIDAYAH
dipersilakan memasuki ruang sidang.

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum, Saksi II disini sebagai apa ?

JPU : Saksi II sebagai Pegawai Bank CIMB NIAGA yang digunakan terdakwa
untuk menyimpan uang hasil menipu korban.

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini ?

Saksi II : Iya bu hakim. Saya sehat dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini.

Hakim Ketua : Baiklah pertama-tama saya akan menanyakan identitas saudara,


sebagaimana terdapat dalam BAP dan saya minta saudara menjawabnya
dengan jelas.

Nama : Hanifa Eka Nur Hidayah

Tanggal Lahir : 22 Januari 1998

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 24 Tahun

Agama : Islam

Alamat : Jl. Wonorejo Indah Timur No.70, Rungkut, Surabaya


Pekerjaan : Karyawan Bank

Kebangsaan : Indonesia

Apakah benar identitas tersebut adalah benar identitas saudara saksi ?

Saksi II : Benar bu Hakim

Hakim Ketua : Apakah saudara saksi mengenal terdakwa ?

Saksi II : Saya tidak mengenal terdakwa bu hakim.

Hakim Ketua : Saudara saksi, mengertikah saudara mengapa dimintai keterangan


sebagai saksi dipersidangan ini ?

Saksi II : Mengerti Yang Mulia, perihal saya salah satu karyawan Bank CIMB
NIAGA Cabang Wonokromo yang memberikan pelayanan pengambilan
uang dalam tabungan terdakwa yang mana justru digunakan untuk
menghimpun dana hasil penipuan online yang dilakukannya.

Hakim Ketua : Baik. Silakan saudara Jaksa Penuntut Umum untuk mengajukan
pertanyaan.

JPU : Baik, terima kasih Yang Mulia. Saudara saksi apakah benar yang
melayani terdakwa dalam mengambil uang di Bank CIMB NIAGA
Cabang Wonokromo ?

Saksi II : Benar bu, saya yang memberikan pelayanan pengambilan uang tersebut.

JPU : Lalu terdakwa yang mana yang mengambil uang di Bank CIMB NIAGA
Cabang Wonokromo ?

Saksi II : Atas nama Terdakwa IV Riang Yustiva Yuniar sendiri sebagai pemilik
buku tabungan dari Bank CIMB NIAGA bersama dengan Terdakwa III
Reihan Cahya Ardika bu.

JPU : Kapan Terdakwa IV Riang Yustiva Yuniar dan Terdakwa III Reihan
Cahya Ardika mengambil uang di Bank CIMB NIAGA Cabang
Wonokromo ?

Saksi II : Pada tanggal 25 Juli bu.

JPU : Baik, cukup bu hakim pertanyaan dari saya.

Hakim Ketua : Baik saudara JPU, selanjutnya kepada saudara penasehat hukum
terdakwa apakah ada yang perlu ditanyakan ?
PH Terdakwa : Ada bu hakim. Kepada saudara saksi, apakah ada bukti klien saya
mengambil sejumlah uang pada saat itu ?

Saksi II : Ada bu, dari pihak bank CIMB NIAGA Cabang Wonokromo memiliki
bukti mutasi terkait jumlah penarikan dan storan uang dari nasabah kami.

PH Terdakwa : Baik bu hakim, pertanyaan dari saya cukup.

Hakim Ketua : Selanjutnya pada Hakim Anggota I, apakah ada pertanyaan ?

Hakim Anggota I : Baik terima kasih Yang Mulia. Berapa kali Terdakwa IV Riang Yustiva
Yuniar mengambil uang melalui teller di Bank CIMB NIAGA Cabang
Wonokromo melalui anda ?

Saksi II : 1 kali bu hakim, hanya pada tanggal 25 Juli 2022.

Hakim Anggota I : Dengan alasan apa terdakwa mengambil uang tersebut dengan hanya 1
kali pengambilan ?

Saksi II : Dengan alasan untuk pembayaran hutang bu sehingga kami harus


mencairkan uang tersebut hari itu juga.

Hakim Anggota I : Baik cukup pertanyaan dari saya Yang Mulia.

Hakim Ketua : Hakim Anggota II, apakah ada pertanyaan ?

Hakim Anggota II : Ada Yang Mulia. Berapa jumlah uang yang diambil oleh Terdakwa
Riang Yustiva Yuniar ?

Saksi II : Sebanyak Rp 30.000.000 (tiga puluh juta rupiah) bu

Hakim Anggota II : Baik, cukup pertanyaan saya Yang Mulia.

Hakim Ketua : Kepada saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang ingin
ditanyakan lagi kepada saksi ?

JPU : Tidak ada Yang Mulia, sudah cukup.

Hakim Ketua : Baik saudara saksi, apakah saudara saksi akan menambahkan keterangan
yang saudara ketahui lagi ?

Saksi II : Baik, untuk sementara cukup bu hakim keterangan dari saya.

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi ?

Terdakwa : Benar bu hakim


Hakim Ketua : Baik, keterangan dari saksi dianggap cukup dan kami ucapkan terima
kasih dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami
berharap saudara saksi tidak keberatan untuk kembali menghadiri di
persidangan ini. Silakan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah
disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

Saksi II : Baik, terima kasih bu hakim. (Kembali ke tempat yang telah disediakan)

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum silakan hadirkan saksi ke III ruang
persidangan!

JPU : Baik Yang Mulia. Panitera mohon hadirkan saksi I II atas nama LANA
PIERLA RO’UF TUNGGA DEWI ke persidangan.

Panitera : (memanggil saksi) saksi atas nama LANA PIERLA RO’UF TUNGGA
DEWI dipersilakan memasuki ruang sidang.

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum, Saksi III disini sebagai apa?

JPU : Saksi disini sebagai pegawai Bank Mandiri bu Hakim. Yang digunakan
terdakwa untuk menyimpan uang hasil menipu korban.

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini ?

Saksi III : Iya bu hakim. Saya sehat dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini.

Hakim Ketua :Baiklah pertama-tama saya akan menanyakan identitas saudara,


sebagaimana terdapat dalam BAP dan saya minta saudara menjawabnya
dengan jelas.

Nama : Lana Pierla Rouf Tungga Dewi

Tanggal Lahir : 5 Mei 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 25 Tahun

Agama : Islam

Alamat ; Jl. Karang Menjangan 8/46 Kec.Gubeng

Pekerjaan : Pegawai Bank

Kebangsaan : Indonesia
Apakah benar identitas tersebut adalah benar identitas saudara saksi ?

Saksi III : Benar bu Hakim.

Hakim Ketua : Apakah saudara saksi mengenal terdakwa ?

Saksi III : Saya tidak Mengenal Terdakwa ibu Hakim

Hakim Ketua : Saudara saksi, mengertikah saudara mengapa dimintai keterangan


sebagai saksi dipersidangan ini ?

Saksi III : Mengerti Yang Mulia, perihal saya salah satu karyawan Bank MANDIRI
Cabang Gunung Sari yang memberikan pelayanan pengambilan uang
dalam tabungan terdakwa yang mana justru digunakan untuk menghimpun
dana hasil penipuan online yang dilakukannya

Hakim Ketua : Baik. Silakan saudara Jaksa Penuntut Umum untuk mengajukan
pertanyaan

JPU : Baik, terima kasih Yang Mulia. Saudara saksi apakah benar yang
melayani terdakwa dalam mengambil uang di Bank Mandiri cabang
Gunung Sari ?

Saksi III : Benar bu, saya yang memberikan pelayanan pengambilan uang tersebut.

JPU : Lalu Terdakwa yang mana, yang mengambil uang di Bank MANDIRI
Cabang Gunung Sari?

Saksi III : Yang menagmbil uang atas nama Terdakwa II Edri Apriyano sendiri
sebagai pemilik buku tabungan Bank Mandiri bu.

JPU : Kapan Terdakwa II Edri Apriyanto mengambil uang di Bank Mandiri


cabang Gunung Sari?

Saksi III : Pada Tanggal 26 Juli bu

JPU : Baik, cukup bu Hakim pertanyaan dari saya

Hakim Ketua : Baik Sudara JPU, Selanjutnya kepada saudara Penasihat Hukum
Terdakwa apakah ada yang perlu di tanyakan?

PH Terdakwa : ada bu Hakim, kepada saudara Saksi apakah ada bukti klien saya
mengambil sejumlah uang pada saat itu ?

Saksi III : ada bu, dari pihak Bank MANDIRI memiliki bukti mutasi terkait jumlah
penarikan dan storan uang dari nasabah kami.
PH Terdakwa : Baik bu Hakim, pertanyaan dari saya cukup.

Hakim Ketua : Selanjutnya pada Hakim anggota 1 ,apakah ada pertanyaan lain?

Hakim Anggota I : Baik yang mulia, berapa kali saudara Edri apriyanto mengambil uang
melalui teller di Bank Mandiri cabang Gunung Sari melalui anda

Saksi III : 1 kali bu Hakim hanya pada tanggal 26 Juli 2022.

Hakim 1 : Dengan alasan apa Terdakwa mengambil uang tersebut dengan hanya 1
kali pengambilan?

Saksi IV : Dengan alasan membayar hutang bu, sehingga kami harus mencairkan
uang tersebut di hari itu.

Hakim Anggota I : Baik, cukup pertanyaan dari saya yang mulia.

Hakim ketua : Hakim Anggota II, apakah ada pertanyaan ?

Hakim Anggota II : Ada Yang Mulia. Berapa jumlah uang yang diambil oleh Terdakwa II
Edri Apriyanto ?

Saksi III : Sebanyak, Rp.45.000.000 (empat puluh lima juta) bu.

Hakim Anggota II : Baik, cukup pertanyaan saya Yang Mulia.

Hakim Ketua : Kepada saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang ingin
ditanyakan lagi kepada saksi ?

JPU : Tidak ada yang mulia, sudah cukup

Hakim Ketua : Baik saudara saksi, apakah saudara saksi akan menambahkan keterangan
yang saudara ketahui lagi ?

Saksi III : Baik, untuk sementara cukup bu hakim keterangan dari saya

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi ?

Terdakwa : Benar bu hakim

Hakim Ketua : Baik, keterangan dari saksi dianggap cukup dan kami ucapkan terima
kasih dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami
berharap saudara saksi tidak keberatan untuk kembali menghadiri di
persidangan ini. Silakan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah
disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

Saksi III : Baik, terima kasih bu hakim. (Kembali ke tempat yang telah disediakan).
Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum silakan hadirkan saksi ke IV ruang
persidangan!

JPU : Baik Yang Mulia. Panitera mohon hadirkan saksi IV atas nama SYINTA
ERICA ke persidangan

Panitera : (memanggil saksi) saksi atas nama SYINTA ERICA dipersilakan


memasuki ruang sidang.

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum, Saksi IV disini sebagai apa?

JPU : Saksi disini sebagai pegawai Bank BCA bu Hakim. Yang digunakan
terdakwa untuk menyimpan uang hasil menipu korban.

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini ?

Saksi IV : Iya bu hakim. Saya sehat dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini.

Hakim Ketua : Baiklah pertama-tama saya akan menanyakan identitas saudara,


sebagaimana terdapat dalam BAP dan saya minta saudara menjawabnya
dengan jelas

Nama : Syinta Erica

Tanggal Lahir : 12 April 1998

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 24

Agama : Islam

Alamat : Jl. Sutorejo Selatan VII No.7 Dukuh Sutorejo, Mulyorejo

Pekerjaan : Pegawai Bank

Kebangsaan : Indonesia

Apakah benar identitas tersebut adalah benar identitas saudara saksi ?

Saksi IV : Benar bu Hakim.

Hakim Ketua : Apakah saudara saksi mengenal terdakwa ?

Saksi IV : Saya tidak mengenal terdakwa bu hakim.


Hakim Ketua : Saudara saksi, mengertikah saudara mengapa dimintai keterangan
sebagai saksi dipersidangan ini ?

Saksi IV : Mengerti Yang Mulia, perihal saya salah satu karyawan Bank BCA
Cabang Gayungan ,yang memberikan pelayanan pengambilan uang dalam
tabungan terdakwa yang mana justru digunakan untuk menghimpun dana
hasil penipuan online yang dilakukannya.

Hakim Ketua : Baik. Silakan saudara Jaksa Penuntut Umum untuk mengajukan
pertanyaan.

JPU : Baik, terima kasih Yang Mulia. Saudara saksi apakah benar yang
melayani terdakwa dalam mengambil uang di Bank BCA Cabang
Gayungan?

Saksi IV : Benar bu, saya yang memberikan pelayanan pengambilan uang tersebut.

JPU : Lalu Terdakwa yang mana, yang mengambil uang di Bank BCA Cabang
Gayungan.

Saksi IV : Yang menagmbil uang atas nama Rizky Akbar sendiri sebagai pemilik
buku tabungan Bank BCA bu

JPU : Kapan terdakwa Rizky Akbar mengambil uang di Bank BCA Cabang
Gayungan?

Saksi IV : Pada Tanggal 29 Juli bu

JPU : Baik, cukup bu hakim pertanyaan dari saya.

Hakim Ketua : Baik Sudara JPU, Selanjutnya kepada saudara Penasihat Hukum
Terdakwa apakah ada yang perlu di tanyakan?

PH Terdakwa : Ada bu hakim. Kepada saudara saksi, apakah ada bukti klien saya
mengambil sejumlah uang pada saat itu ?

Saksi IV : ada bu, dari pihak Bank BCA memiliki bukti mutasi terkait jumlah
penarikan dan storan uang dari nasabah kami.

PH Terdakwa : Baik bu Hakim, pertanyaan dari saya cukup.

Hakim Ketua : Selanjutnya pada Hakim Anggota I, apakah ada pertanyaan ?

Hakim Anggota I : Baik yang mulia, Dengan alasan apa Terdakwa mengambil uang tersebut
dengan hanya 1 kali pengambilan?
Saksi IV : Dengan alasan untuk pembayaran hutang bu sehingga kami harus
mencairkan uang tersebut hari itu juga.

Hakim Anggota I : Baik, cukup pertanyaan dari saya yang mulia.

Hakim Ketua : Hakim Anggota II, apakah ada pertanyaan ?

Hakim Anggota II :Ada Yang Mulia. Berapa jumlah uang yang diambil oleh Terdakwa I
Rizky Akbar ?

Saksi IV : Sebanyak, Rp.350.000.000 (Tiga ratus lima puluh juta) bu

Hakim Anggota II : Baik, cukup pertanyaan dari saya yang mulia.

Hakim Ketua : Kepada saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang ingin
ditanyakan lagi kepada saksi ?

JPU : Tidak ada yang mulia, sudah cukup

Hakim Ketua : Baik saudara saksi, apakah saudara saksi akan menambahkan keterangan
yang saudara ketahui lagi ?

Saksi IV : Baik, untuk sementara cukup bu hakim keterangan dari saya

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi ?

Terdakwa : Benar bu Hakim.

Hakim Ketua : Baik, keterangan dari saksi dianggap cukup dan kami ucapkan terima
kasih dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami
berharap saudara saksi tidak keberatan untuk kembali menghadiri di
persidangan ini. Silakan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah
disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

Saksi IV : Baik, terima kasih bu hakim. (Kembali ke tempat yang telah disediakan)

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum silakan hadirkan saksi ke V ke ruang
persidangan!

JPU : Baik Yang Mulia. Panitera mohon hadirkan saksi V atas nama WIKA
SETYA BHARA ke persidangan

Panitera : (memanggil saksi) saksi atas nama WIKA SETYA BHARA dipersilakan
memasuki ruang sidang

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum, Saksi V disini sebagai apa?
JPU : Saksi disini sebagai Polisi yang bertugas menagkap para Terdakwa di
kediaman Ernest alias Edri Apriyanto

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini ?

Saksi V : Iya bu hakim. Saya sehat dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini.

Hakim Ketua : Baiklah pertama-tama saya akan menanyakan identitas saudara,


sebagaimana terdapat dalam BAP dan saya minta saudara menjawabnya
dengan jelas

Nama : Wika Setya Bhara

Tanggal Lahir : 22 Januari 1992

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Umur : 30 Tahun

Agama : Islam

Alamat ; Jl. Selomowaru Utara 1 No.18 Kec.Sukolilo

Pekerjaan : Polisi

Kebangsaan : Indonesia

Apakah benar identitas tersebut adalah benar identitas saudara saksi ?

Saksi V : Benar bu Hakim

Hakim Ketua : Apakah saudara saksi, pada saat penagkapan melihat dan menangkap
langsung para Terdakwa

Saksi V : Ya bu Hakim saya melihat dan menangkap langsung Terdakwa di salah


satu kediaman terdakwa

Hakim Ketua : Baik. Silakan saudara Jaksa Penuntut Umum untuk mengajukan
pertanyaan

JPU : Baik, terima kasih Yang Mulia. Saudara saksi apakah benar pada saat
penagkapan, para Terdakwa sedang berkumpul bersama dan membagi
hasil uang tipuan tersebut ?
Saksi V : Benar bu, saat penggrebekan saya melihat mereka sedang berkumpul di
ruang tengah dan membagi uang tersebut.

JPU : Lalu apakah pada saat penagkapan Para Terdakwa melawan ?

Saksi V : Tidak bu, karena pada saat penagkapan prosesnya sangat cepat dan Para
Terdakwa tidak mampu melawan.

JPU : Baik, cukup bu hakim pertanyaan dari saya.

Hakim Ketua : Baik Sudara JPU, Selanjutnya kepada saudara Penasihat Hukum
Terdakwa apakah ada yang perlu di tanyakan?

PH Terdakwa : Ada bu Hakim, apakah pada saat penangkapan saudara saksi mempunyai
bukti bahwa klien saya ada pada saat kejadian.

Saksi V : Ada bu, pada saat pengkapan ada salah satu rekan saya yang bertugas
memotret sebagai laporan tugas yang kami jalankan berhasil.

PH Terdakwa : Baik bu Hakim, pertanyaan dari saya cukup

Hakim Ketua : Selanjutnya pada Hakim anggota 1 ,apakah ada pertanyaan lain?

Hakim Anggota I : Baik yang mulia, pada saat penangkapan apakah saudara saksi pernah
mengenal dan mengerti para Terdakwa

Saksi V : Tidak bu, saya tidak mengenal para Terdakwa.

Hakim Anggota I : Baik yang mulia pertanyaan cukup dari saya.

Hakim Ketua : Hakim Anggota II, apakah ada pertanyaan ?

Hakim Anggota II : Ada Yang Mulia, saat penangkapan apakah para Terdakwa terlihat sehat
secara fisik ?

Saksi V : Ya bu, para Terdakwa sehat secara fisik.

Hakim Anggota II : Baik yang mulia, pertanyaan cukup dari saya.

Hakim Ketua : Kepada saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang ingin
ditanyakan lagi kepada saksi ?

JPU : Tidak ada yang mulia, sudah cukup

Hakim Ketua : Baik saudara saksi, apakah saudara saksi akan menambahkan keterangan
yang saudara ketahui lagi ?

Saksi V : Baik, untuk sementara cukup bu hakim keterangan dari saya


Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi

Terdakwa : Benar bu Hakim.

Hakim Ketua : Baik, keterangan dari saksi dianggap cukup dan kami ucapkan terima
kasih dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami
berharap saudara saksi tidak keberatan untuk kembali menghadiri di
persidangan ini. Silakan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah
disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

Saksi V : Baik, terima kasih bu hakim. (Kembali ke tempat yang telah disediakan)

Hakim Ketua :  Saudara Jaksa Penuntut Umum apakah ada keterangan selain dari para
saksi ?

JPU : Ada Yang Mulia, saya menghadirkan ahli yang akan memberikan
keterangannya sesuai dengan bidang keilmuannya.

Hakim Ketua : Ahli yang akan saudara Jaksa Penuntut Umum hadirkan merupakan ahli
dalam bidang apa ?

JPU : Ahli dalam bidang Informasi dan Teknologi, Yang Mulia yang mana
relevan dengan perkara pada persidangan ini.

Hakim Ketua : Baik silahkan hadirkan Ahli.

JPU : Baik Yang Mulia. Panitera mohon hadirkan Ahli ke ruang Persidangan.

Panitera : (memanggil saksi ahli Bidang Informasi dan Teknologi) saksi ahli atas
nama Dimas Sukmasinata S.H., S.T., dipersilakan memasuki ruang sidang.

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini ?

Ahli : Iya bu hakim. Saya sehat dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini.

Hakim Ketua : Baiklah pertama-tama saya akan menanyakan identitas saudara,


sebagaimana terdapat dalam BAP dan saya minta saudara menjawabnya
dengan jelas.

Nama : Dimas Sukmadinata S.H., S.T.,

Tanggal Lahir : 29 Maret 1982

Jenis Kelamin : Laki-Laki


Umur : 40 Tahun

Agama :Islam

Alamat : lakarsantri i/iii no 7, kel.lakarsantri, kec. lakarsantri, sby

Pekerjaan : Dosen Sistem Infomasi

Kebangsaan : Indonesia

Apakah benar identitas tersebut adalah benar identitas saudara saksi ?

Ahli : Benar bu Hakim

Hakim Ketua : (Hakim Anggota 1 menyerahkan KTP kepada Panitera Pengganti)


Baiklah, sebelum saudara memberikan keterangan dipersidangan ini,
menurut undang-undang saudara harus bersumpah atau berjanji terlebih
dahulu untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji?

Ahli : Saya bersedia disumpah bu Hakim

Hakim Ketua : Kepada petugas rohaniawan agar mengambil tempat

Juru Sumpah : Baik Yang Mulia. (Rohaniawan mengambil tempat untuk menyumpah
Ahli)

Hakim Anggota I : (silakan berdiri) Saudara ikuti kata-kata saya. “Saya berjanji bahwa saya
sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar
dan tidak lain dari yang sebenarnya” (silakan duduk, kepada rohaniawan
silakan kembali ketempat).

Hakim Ketua : Saudara Ahli telah berjanji menurut agama yang saudara anut, untuk itu
kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena
apabila terbuti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat
diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana
diatur dalam Pasal 242 KUHP, apakah saudara saksi mengerti ?

Ahli : Ya saya Mengerti bu Hakim

Hakim Ketua : Saudara Ahli , apakah mengambil foto orang lain untuk profil Whatsaap
ada tindakan melanggar Hukum di dalamnya

Ahli : Penggunaan foto orang lain yang bukan haknya, tanpa izin pemiliknya,
dan membajak akun media sosial merupakan delik kejahatan. Perbuatan
itu terkategori melawan hukum, karenanya dapat dipidana berdasarkan
Pasal 30 ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) sebagaimana yang telah
diubah oleh Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016.

Hakim Ketua : Baik. Silakan saudara Jaksa Penuntut Umum untuk mengajukan
pertanyaan.

JPU : Baik terimakasih yang mulia, saudara Ahli menurut saudara bagaimana
keabsahan CCTV ini dalam menilai kesaksian Terdakwa dan bisakah
menjadi alatbukti yang sah.

Ahli : Pengaturan Closed Circuit Television (CCTV) pada hakekatnya sebagai


alat bukti tentunya tidak bisa dilepaskan pada UndangUndang Nomor 11
Tahun 2008 yang mana kini sudah di rubah menjadi Undang-Undang
Nomor 19 Tahun 2016 mengenai Informasi dan Transaksi Elektronik (UU
ITE). CCTV untuk dapat dijadikan sebagai suatu alat bukti petunjuk tetap
harus berpedoman dari Pasal 188 Kitab Undang -Undang Hukum Acara
Pidana di mana CCTV. harus diperoleh atau mempunyai keterkaitan
dengan keterangan saksi, surat, maupun keterangan terdakwa. maka yang
perlu dilakukan untuk menilai keabsana Hakim harus melihat dengan teliti
apakah CCTV tersebut berkaitan dengan keterangan saksi, surat, maupun
keterangan terdakwa. Hakim dapat menentukan bahwa CCTV tersebut
dapat dijadikan alat bukti atau tidak

JPU : Baik, cukup bu hakim pertanyaan dari saya.

Hakim Ketua : Baik Sudara JPU, Selanjutnya kepada Hakim anggota I, apakah ada
pertanyaan lain ?

Hakim Anggota I : Baik yang mulia, apakah menurut saudara nomor kartu luar negeri yang
digunakan untuk mendaftar Whatsapp dan menghubungi korban bisa di
gunakan di Indonesia

Ahli : bisa bu Hakim, Biasanya untuk membeli SIM Card Internasional bisa
memesan secara online, bahkan SIM card bisa di ambil di Bandara
tertentu, maupun di kirim ke rumah. Pertama mendaftarkan terlebih
dahulu sim card luar negeri kemudian seperti biasa memasukan nomor ke
aplikasi Whatsaap dan mendapatkan kode verivikasi setelah itu Whatsaap
bisa digunakan. jadi SIM Card luar dengan mudah bisa dibeli dan di daftar
oleh semua orang.

Hakim Anggota I : Baik, cukup yang mulia pertanyaan dari saya.

Hakim Ketua : Hakim Anggota II, apakah ada pertanyaan


Hakim Anggota II :Ada Yang Mulia, Apakah dalam bermedia social alamat di laman
facebook bisa dirubah dari Indonesia ke laman luar negeri

Ahli :alamat Facebook disetiap akun bisa diubah dan sudah disediakan oleh
pihak Facebook secara otomatis. jadi setiap orang bisa mengganti alamat
akun Facebooknya meskipun tidak sesuai dengan alamat asli
kependudukan nya.

Hakim Anggota II : Baik yang mulia, pertanyaan cukup dari saya.

Hakim Ketua :Kepada saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang ingin ditanyakan
lagi kepada Ahli ?

JPU :Tidak ada yang mulia, sudah cukup

Hakim Ketua : Baik saudara saksi, apakah saudara saksi akan menambahkan keterangan
yang saudara ketahui lagi ?

Ahli : Baik, untuk sementara cukup bu hakim keterangan dari saya.

Hakim Ketua : Baik, keterangan dari Ahli dianggap cukup dan kami ucapkan terima
kasih dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami
berharap saudara saksi tidak keberatan untuk kembali menghadiri di
persidangan ini. Silakan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah
disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

Ahli : Baik, terima kasih bu hakim. (Kembali ke tempat yang telah disediakan)

Hakim Ketua : Saudara Penuntut Umum apakah saudara sudah siap memanggil
terdakwa untuk diminta keterangan nya kedalam persidangan?

JPU : Kami sudah siap yang mulia, Panitera mohon hadirkan Terdakwa Rizky
Akbar ke Persidangan.

Panitera : (memanggil Terdakwa) Terdakwa Rizky Akbar dipersilakan menempati


tempat duduk yang sudah dipersiapkan.

Hakim Ketua : Terima kasih. selamat Pagi saudara Terdakwa, hari ini saudara akan
diperiksa dan dimintai keterangan sehubungan dengan tindak pidana yang
didakwakan kepada saudara .Apakah saudara sudah siap?

Terdakwa : Siap yang mulia.

Hakim Ketua : Apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani?

Terdakwa : Sehat yang mulia


Hakim Ketua : Saudara terdakwa, hari ini akan dimulai pemeriksaan keterangan
terdakwa terhadap perkara pidana saudara, Majelis Hakim akan
memeriksa identitas saudara terlebih dahulu, silahkan saudara jawab
dengan jelas.

Hakim Ketua : Nama saudara?

Terdakwa : RIZKY AKBAR

Hakim Ketua : Tempat dan Tanggal lahir?

Terdakwa : Padang, 15 Agustus 1997

Hakim Ketua : Alamat

Terdakwa : Jl. Ketintang 1 No.10 Rt 003/ Rw 002, Kelurahan Gayungan, Kec.


Wonokromo, Kota Surabaya.

Hakim Ketua : Pekerjaan?

Terdakwa : Wiraswasta

Hakim Ketua : Umur : 25 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Kebangsaan : Indonesia

Agama : Islam

Apakah benar?

Terdakwa : Benar yang mulia

Hakim Ketua : Baik saudara Terdakwa, Tindak pidana yang saudara lalukan apakah
murni dari inisiatif/pemikiran saudara sendiri

Terdakwa : Ya bu Hakim, semua yang saya lakukan itu dari pemikiran saya sendiri

Hakim Ketua : Baik. Silakan saudara Jaksa Penuntut Umum untuk mengajukan
pertanyaan.

JPU : Baik terimakasih yang mulia, saudara Terdakwa apakah sebelumnya


saudara mengenal/mempunyai hubungan keluarga dengan para tersangka
lainnya?

Terdakwa : Saya mengenal mereka bu


JPU : Jelaskan dari mana anda mengenal rekan/komplotan saudara

Terdakwa : Mereka merupakan teman lama saya tetapi dari mereka tidak semua
teman saya ada yang saya tidak kenal sebelumnya dan sengaja diajak oleh
teman saya, yang kebetulan saat itu bertemu di reuni ialah teman lama
saya.

JPU : Selanjutnya

Terdakwa : Setelah berbincang di reuni tersebut teman saya bercerita bahwa dia
belum punya pekerjaan dan sangat butuh uang.

JPU : Baik yang mulia, pertanyaan dari saya cukup

Hakim Ketua : Baik Sudara JPU, Selanjutnya kepada Hakim anggota I, apakah ada
pertanyaan lain ?

Hakim Anggota I : Baik yang Mulia, sejak kapan saudara Terdakwa mempunyai rencana
Tindak Pidana yang ada lakukan tersebut

Terdakwa : Saya mulai mempunyai niat tersebut saat saya pulang dari acara reuni
dan saat itu saya menghubungi teman lama saya kemudian mengajak dia
untuk melakukan tindakan tersebut.

Hakim Anggota I : Baik, cukup yang mulia pertanyaan dari saya

Hakim Ketua : Hakim Anggota II, apakah ada pertanyaan?

Hakim Anggota II : Ada yang mulia, saudara terdakwa sudah berapa kali saudara melakukan
tindakan yang sama seperti saudara melakukan tindakan ini kepada
korban.

Terdakwa : Baru kali ini Yang Mulia.

Hakim Anggota II : Apakah saudara terdakwa menyesali perbuatan yang saudara lakukan
ini?

Terdakwa : Tidak Yang Mulia. Saya merasa melakukan perbuatan ini semata-mata
karena ada factor yang lebih kuat untuk mendorong saya melakukan
tindakan ini.

Hakim Anggota II : Faktor apa yang saudara maksud? tolong jelaskan!

Terdakwa : Saya melakukan perbuatan ini karena saya merasa kasihan terhadap
teman-teman saya yang terhimpit oleh keadaan ekonomi pada masa
pandemic Yang Mulia. Mereka menjadi salah satu karyawan yang terkena
PHK sehingga saya membantu mereka dengan menyusun rangkaian
perbuatan ini.

Hakim Anggota II : Baik yang mulia, pertanyaan cukup dari saya.

Hakim Ketua : Baik, Penasehan Hukum Korban apakah ada pertanyaan yang hendak
diajukan kepada Terdakwa ?

PH Korban : Ada Yang Mulia. Saudara Terdakwa dalam melakukan tindakan ini,
khususnya perihal uang yang telah diberikan oleh Korban, uang itu
saudara gunakan untuk apa saja ?

Terdakwa : Saya menggunakan uang ini untuk membantu perekonomian teman-


teman saya, saya gunakan juga untuk menyumbang ke yayasan karena
memang sebelumnya saya juga sebagai donator di Yayasan tersebut.

PH Korban : Apakah uang tersebut hanya mengalir ke dua tempat yang telah saudara
sebutkan atau juga ada untuk memenuhi kebutuhan pribadi saudara ?

Terdakwa : Sebagian besar saya alirkan kedua tempat tersebut namun juga ada yang
saya gunakan sendiri untuk kepentingan pribadi saya.

PH Korban : Baik Yang Mulia sudah cukup pertanyaan dari saya.

Hakim Ketua : Kepada saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang ingin
ditanyakan lagi kepada saksi ?

JPU : Tidak ada yang mulia, sudah cukup.

Hakim Ketua : Baik, keterangan saudara Terdakwa dianggap cukup dan apabila kami
membutuhkan keterangansaudara lagi, saudara tidak keberatan untuk
kembali menghadiri di persidangan ini. Silakan saudara Terdakwa dapat
menuju tempat yang telah disediakan .

Terdakwa : Baik bu Hakim.

Hakim Ketua : (KETERANGAN SAKSI-SAKSI)………………..

Hakim Ketua : Baik, Saudara Jaksa Penuntut Umum silakan hadirkan Saksi I
dari Terdakwa

JPU : Baik Yang Mulia. Panitera mohon hadirkan saksi I atas


nama LUTFIA WIDATUL MILLAH ke persidangan.

Panitera : (memanggil saksi) saksi atas nama LUTFIA WIDATUL


MILLAH dipersilakan memasuki ruang sidang.
Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum, Saksi I disini sebagai apa ?

JPU : Saksi I disini sebagai supir terdakwa, yang mulia.

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap
untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini ?

Saksi I (Terdakwa) : Iya Yang Mulia. Saya sehat dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini.

Hakim Ketua : Baiklah pertama-tama saya akan menanyakan identitas saudara,


sebagaimana terdapat dalam BAP dan saya minta saudara menjawabnya
dengan jelas.

Nama : Lutfia Widatul Millah

Tanggal Lahir : Surabaya, 3 September 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 25 Tahun

Agama : Islam

Alamat : Jl. Ketintang Timur 3 No. 29, RT 03/RW 08 Ketintang,


Gayungan,

Surabaya

Pekerjaan : Sopir

Kebangsaan : Indonesia

Apakah benar identitas tersebut adalah benar identitas saudara saksi ?

Saksi I (Terdakwa) : Benar Yang Mulia.

Hakim Ketua : Saudara saksi apakah mengetahui terkait perkara apa saudara
diperiksa dalam persidangan ini ?

Saksi I (Terdakwa) : Iya Yang Mulia, terkait penipuan online

Hakim Ketua : Saudara saksi apakah anda mengenal/mempunyai hubungan


dengan terdakwa?

Saksi I (Terdakwa) : Saya mengenalnya dan mempunyai hubungan yang baik dengan Pak
Rizky Yang Mulia
Hakim Ketua : Jelaskan mengenai hubungan saudara dengan terdakwa?

Saksi I (Terdakwa) : Saya adalah sopir dari Pak Rizky, dan saya sudah bekerja dengan Pak
Rizky sekitar 1 tahun

Hakim Ketua : Baik, Silahkan saudara Jaksa Penuntut Umum untuk mengajukan
pertanyaan.

JPU : Apakah saudara mengetahui bahwa saudara terdakwa


melakukan penipuan?

Saksi I (Terdakwa) : Yang saya tahu, Pak Rizky adalah seorang Pengusaha yang dermawan,
untuk usaha apa yang dilakukan beliau, saya kurang begitu mengetahuinya

JPU : Bisakah saudara jelaskan dermawan yang bagaimana yang


saudara maksud?

Saksi I (Terdakwa) : Seperti suka berbagi dan menyumbang, Pak Rizky biasanya membagikan
bingkisan sembako kepada masyarakat kurang mampu di sekitar
rumahnya dan biasanya setiap satu bulan sekali Pak Rizky pergi ke
Yayasan untuk memberikan sumbangan. Baru bebrapa minggu yang lalu
saya mengantarkan pak Rizky ke Yayasan

JPU : Kemana lagi saudara mengantarkan terdakwa ke Yayasan


pada beberapa minggu yang lalu?

Saksi I (Terdakwa) : Pada waktu itu saya juga mengantarkan Pak Rizky ke Bank BCA

JPU : Bisakah saudara ceritakan mengenai hari pada saat


saudara mengantarkan terdakwa tersebut?

Saksi I (Terdakwa) : Pada hari apa dan tanggal berapa saya lupa, sekitar beberapa minggu
yang lalu, saat pagi hari saya mengantarkan Pak Rizky ke Yayasan,
setelah dari Yayasan saat siang hari, baru saya mengantarkan ke Bank
BCA. Setelah kurang lebih 2 jam, Pak Rizky keluar dari dalam Bank
menuju ke dalam mobil untuk melajutkan perjalanan pulang ke rumah,
sebalum sampai di rumah saat di perjalanan Pak Rizky mengajak saya
berhenti di sebuah rumah makan, setelah kurang lebih 1 jam makan, lalu
saya atas perintah Pak Rizky melanjutkan perjalanan pulang ke rumah.

JPU : Apakah saudara mengetahui apa yang dilakukan terdakwa


selama berada di dalam Bank?

Saksi I (Terdakwa) : saya kurang mengetahui apa yang dilakukan Pak Rizky di dalam Bank
tersebut, karena saya menunggu di parkiran mobil depan.
JPU : Baik Yang Mulia, pertanyaan dari saya cukup

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum silakan hadirkan saksi ke V ke ruang
persidangan!

SAKSI TERGUGAT II (Pemilik Yayasan Panti Asuhan Al-Aqsha)

Hakim Ketua : Saudara JPU silahkan hadirkan saksi berikutnya.

JPU : Baik Yang Mulia. Panitera mohon hadirkan saksi II atas nama
SHOFIANA NURUL ARIFIN ke Persidangan.

Panitera : (memanggil saksi) saksi atas nama SHOFIANA NURUL ARIFIN


dipersilahkan memasuki ruang siding.

Hakim Ketua : Saudara JPU, saksi II disini sebagai apa?

JPU : Saksi II disini sebagai pemilik Yayasan panti asuhan Al-Aqsha, Yang
Mulia.

Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi II : Iya Yang Mulia. Saya sehat dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini.

Hakim Ketua : Baiklah, pertama saya akan menanyakan identitas saudara, sebagaimana
terdapat dalam BAP dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas

Nama: Shofiana Nurul Arifin

Tanggal : 25 Juli 1999

Jenis kelamin : perempuan

Umur : 23 tahun

Agama : islam

Alamat : Jl. Ketintang timur II No. 27, Ketintang, Gayungan, Surabaya

Pekerjaan : pemilik Yayasan panti asuhan Al-Aqsha

Kebangsaan : Indonesia

Apakah benar identitas tersebut adalah identitas saudara saksi II?

Saksi II : Benar Yang Mulia


Hakim ketua : Saudara saksi, mengertikah saudara mengapa diminta keterangan sebagai
saksi dipersidangan ini?

Saksi II : Mengerti Yang Mulia. Terkait hubungan terdakwa yang menjadi donator
rutin di Yayasan panti asuhan Al-Aqsha

Hakim Ketua : Baik, silahkan penuntut umum apakah ada pertanyaan yang akan
diajukan kepada saksi?

JPU : Ada Yang Mulia. Apakah benar terdakwa setiap bulannya selalu
memberikan donasi kepada Yayasan panti asuhan Al-Aqsha dengan
nominal yang besar?

Saksi II : Benar. Saya sendiri melihat hal itu, mengingat setiap terdakwa
memberikan donasinya dia selalu ingin saya menerima langsung.

JPU : Bagaimana awal terdakwa menjadi donator rutin disini?

Saksi II : Terdakwa dulu adalah salah satu anak asuh di Yayasan panti asuhan ini,
namun saat menginjak usia 15 tahun dia di adopsi, meskipun sudah keluar
dari panti asuhan, terdakwa masih rutin berkunjung.

JPU : Apakah anda tidak mencurigai dengan adanya donasi dengan nominal
yang besar dari terdakwa?

Saksi II : Tidak. Karena yang saya ketahui terdakwa ini seorang wirausahawan
yang sukses dan rajin berbagi.

JPU : Sudah berapa lama terdakwa menjadi donator di Yayasan ini?

Saksi II : Kurang lebih 2 tahun.

JPU : Berapa nominal yang sering di donasikan ke Yayasan ini?

Saksi II :Nominalnya selalu besar. bisa 50 juta kadang 75 juta.

JPU : Baik Yang Mulia sudah cukup pertanyaan dari saya

Hakim Ketua : Baik Saudara Jaksa Penuntut Umum, selanjutnya kepada Penasihat
Hukum, apakah ada pertanyaan lain ?

PH (Terdakwa) : Baik Yang Mulia, untuk Saudara Saksi apakah saudara mengetahui
alasan Terdakwa memberikan sumbangan ke Yayasan dengan nominal
besar ?
Saksi II : Tidak, karena saya kira Terdakwa memberikan donasi kepada Yayasan
karena ingin membantu anak asuh Yayasan perihal dia juga pernah
menjadi salah satu anak Yayasan

PH (Terdakwa) : Apakah Terdakwa setiap memberikan donasi selalu dengan nominal


besar ? Tidak ada sekalipun dengan nominal dibawahnya ?

Saksi II : Iya, Terdakwa selalu memberikan donasi dengan nominal besar oleh
karena itu saya sangat percaya bahwa Terdakwa adalah pengusaha sukses
dan baik hati dengan memberikan donasi tersebut

PH (Terdakwa) : Setelah sering mendapat donasi besar tersebut apakah pernah dalam 1
bulan atau beberapa bulan Terdakwa tidak memberikan donasi ?

Saksi II : Tidak, Terdakwa selalu memberikan tiap bulan

PH (Terdakwa) : Baik Yang Mulia, sudah cukup pertanyaan dari saya

Hakim Ketua : Kepada Saudara Jaksa Penuntu Umum, apakah ada yang ingin
ditanyakan lagi kepada saksi ?

JPUT : Tidak ada Yang Mulia, sudah cukup

Hakim Ketua : Baik, keterangan saudara Saksi II dianggap sudah cukup dan apabila
kami membutuhkan keterangan saudara lagi, saudara tidak keberatan
untuk Kembali menghadiri di persidangan ini. Silahkan saudara Saksi
dapat meninggalkan tempat Persidangan

Hakim Ketua : (berembuk dengan Hakim anggota I dan Hakim anggota II) dengan
demikian, sidang hari ini kami TUTUP ,dan dilanjutkan untuk sidang ke
III pada hari Senin tanggal 12 bulan Desember ,dengan agenda
(Penuntutan Terhadap Terdakwa).

Anda mungkin juga menyukai