SIDANG 1
AGENDA PEMBACAAN SURAT DAKWAAN
Panitera : Pada hari ini Senin Tanggal 13 Maret 2024, Sidang Perkara Pidana No.Reg. Perkara : 59 / PIDUM / VII / PAMEK / 2014
dengan Terdakwa Muhammad Ridwan Ardiyanto siap dimulai.
Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri!
Hakim Ketua : PADA HARI INI, SENIN TANGGAL, 13 MARET 2024 SIDANG PENGADILAN NEGERI JATEN YANG MEMERIKSA DAN
MENGADILI PERKARA PIDANA TINGKAT PERTAMA No. Reg. Perkara :59 / PIDUM / VII / PAMEK/ 2014, DENGAN TERDAKWA , SAYA
NYATAKAN DIBUKA DAN TERBUKA UNTUK UMUM (Ketuk Palu 3x)
Hakim Ketua : Kepada Saudara Jaksa Penuntut Umum harap menghadirkan Terdakwa diruang sidang.
JPU : Baik.. Majelis Hakim.. Kepada Terdakwa MUHAMMAD RIDWAN ARDIYANTO persilahkan memasuki ruang sidang.
Hakim Ketua : (mempersilahkan Terdakwa duduk). Apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani?
Hakim Ketua : Kepada Penasehat hukum, apakah saudari benar penasehat hukum dari Terdakwa ?
Hakim Ketua : Silahkan perlihatkan Surat Kuasa dan Surat Ijin Praktek Saudara?
Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah saudara ingin memeriksa Surat Kuasa dan Surat Ijin Praktek dari Penasehat hukum
Terdakwa?
Hakim Ketua : Sebelumnya saya akan menanyakan identitas Saudara. Bisakah Saudara memperlihatkan Kartu Identitas Saudara?
Hakim Ketua : Sebutkan nama, tempat tanggal lahir, kebangsaan, tempat tinggal, dan agama.
Hakim Ketua : Apakah saudara siap mengikuti persidangan?jika sudah siap sidang akan di lanjutkan
dengan agenda pembacaan surat dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum
Hakim Ketua : Silahkan Jaksa Penuntut Umum untuk membacakan surat dakwaannya.
JPU : (membacakan surat dakwaan). Bahwa terdakwa MUHAMMAD RIDWAN ARDIYANTO pada hari selasa tanggal 14 Februari 2024 pukul 12.30
wib telah dengan sengaja dilakukan perbuatan pembunuhan yang direncanakan terlebih dahulu.
Hakim Ketua : Apakah saudara sudah mengerti dengan surat dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum tadi? apakah saudara akan
mengajukan keberatan terhadap surat dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa penuntut umu?
Hakim Ketua : Apakah saudari sudah siap untuk membacakan eksepsi atas surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum?
PH : Sudah yang mulia.(membacakan eksepsi). Setelah kami mencermati dakwaan Sdr. Jaksa Penuntut Umum maka dapat disimpulkan bahwa
dakwaan tersebut dibuat secara kumulatif alternatif. Menurut hemat kami, dakwaan Sdr. JaksaPenuntut Umum terkesan
mengada-ngada dan telah nyata-nyata keliru, tidak cermat dan jelas penguraiannya serta tidak lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan
Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah sudah mengerti dengan eksepsi dari Penasehat Hukum?Jika sudah sidang akan dilanjutkan
dengan pemeriksaan saksi.
Hakim Ketua : Baik silahkan Saudara Jaksa Penuntut Umum untuk menghadirkan saksi 1
JPU : Baik, kepada Saudari saksi Velove harap memasuki ruang sidang.
Hakim Ketua : Selamat pagi, Adik Velove Velove : Selamat pagi, Pak hakimhakimhaki
Hakim Ketua : Apakah Adik, hari ini dalam keadaan sehat jasmani dan rohani,serta siap mengikuti persidangan?
Hakim Ketua : Sebelumnya saya akan memeriksa identitas Adik Velove terlebih dahulu
Velove : Velove Athaya, 31 Desember 2010, Kebangsaan Indonesia, Dusun jaten Rt01/Rw 86, jaten karanganyar, agama islam.
Hakim ketua : Apakah adik Velove mempunyai hubungan keluarga atau hubungan darah dengan terdakwa?
Hakim Ketua : Sebelum memberikan kesaksian, apakah saudari saksi bersedia untuk diambil sumpah ?
HA 1 : adik Velove silahkan berdiri dan ikuti kata-kata saya.(saksi berdiri kemudian melakukan sumpah dengan dibantu oleh Juru Sumpah).
“Bissmillahirrohmanirrohim, saya bersumpah akan mengatakan yang sebenarnya tidak lain daripada yang sebenarnya.”(kata-kata diikuti oleh saksi)
HA 1 : Saya ingatkan bahwa adik harus memberikan keterangan sesuai dengan yang anda lihat, dengar dan alami sendiri. Jika tidak adik bisa
dikenai sanksi pidana berupa pemberian sumpah palsu, adik bisa dimengerti?
Velove : mengerti majelis hakim
Hakim Ketua : Dalam memberikan kesaksian pada persidangan ini, Adik harus dengan tenang, berikan kesaksian dengan sejelas-jelasnya. Serta berikan
keterangan tentang apa yang Adik alami, dengar, danlihat sendiri, tanpa ada tekanan.
HA 1 : Apakah adik Velove mengenal terdakwa? dan berapa lama adik mengenal terdakwa?
Velove : Ya aku kenal, dia sering di panggil mas Gondes, saya baru saja mengenalnya.
HA 1 : Kapan, dan pukul berapa adik melihat terdakwa keluar rumah korban? Serta adik melihat terdakwa keluar dari
pintu mana?
Velove : Hari Sabtu, Tanggal 14 Februari pukul 12.30,dari pintu belakang majelis hakim
JPU : Bagaimana kronologis/cerita terjadinya peristiwa ketika Terdakwa membunuh dirumah korban ?
Velove : Saat itu aku sedang menonton film kartun, tiba-tiba terdengar suara kaki orang berjalan masuk rumah, karena takut saya bersembunyi dibalik
kursi diruang tengah,ketika saya intip ternyata ada Mas Gondes dengan mukanya yang seram dengan pelan masuk ke kamar depan dan
belakang.Karena takut aku tetap sembunyi pak hakim, karena Mas gondes ini terkenal sebagai tukang pukul.
JPU : Baik, terima kasih adik Velove, dari saya cukup hakim ketua.
Hakim Ketua : Kepada Saudari Penasehat Hukum, apakah ingin mengajukan pertanyaan? Jika ada silahkan bertanya.
PH : Iya, ada beberapa hal yang ingin kami tanyakan. Apakah adik velove tau apa yang dilakukan Terdakwa saat masuk ke kamar
depan dan belakang rumah adik?
Velove: Tidak tahu bu, saya takut tidak berani mengintip dan tetap bersembunyi.
PH : Apakah ada upaya-upaya dari Adik untuk meminta bantuan korban? serta apakah adik velove mengetahui maksud kedatangan
terdakwa Ridwan kerumah adik?Apakah ada upaya dari Adik untuk meminta bantuan korban?
Velove : Sebenarnya ingin Bu, tapi saya takut kalau saya berteriak, saya akan ditangkap sama Mas Gondes, saya juga tidak tau maksud kedatangan
beliau kerumah saya itu untuk apa.Sebenarnya ingin bu, tapi saya takut kalau saya berteriak, saya akan di tangkap sama mas gondes, saya juga tidak tau
maksud kedatangan beliau ke rumah saya itu untuk apa.
PH : Baik Terimakasih adik Velove, dari saya cukup Yang Mulia dan Mohon kepada Majelis untuk memerintahkan kepada Panitera untuk mencatat
pernyataan Velove tersebut.
Hakim Ketua : Apakah ada yang ingin ditambahkan oleh adik Velove?Jika tidak silahkan
meninggalkan ruang sidang.
( Velove lalu keluar dari ruang sidang dengan dikawal oleh petugas keamanan).
Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah masih akan mengajukan saksi lagi?
Hakim Ketua : Baik ,saudara Jaksa Penuntut Umum untuk menghadirkan saksi dimuka sidang.
JPU : Baik majelis hakim, kepada saudari saksi Barra untuk memasuki ruang sidang.
Hakim Ketua : Apakah saudari dalam keadaan sehat jasmani dan rohani? serta siap mengikuti persidangan?
Hakim Ketua : Saudara Barra, sebelumnya saya akan memeriksa identitas saudari terlebih dahulu.
agama.
Hakim Ketua : Apakah Saudari saksi mempunyai hubungan keluarga atau hubungan darah dengan terdakwa?
Barra : Tidak majelis hakim.
Hakim Ketua : Sebelum memberikan kesaksian, apakah saudara saksi bersedia untuk diambil sumpah? Saksi Barra : Bersedia, majelis hakim
HA 2 : baik perlu saya ingatkan bahwa saudara harus memberikan keterangan sesuai dengan yang anda lihat, dengar dan alami sendiri. Jika tidak
saudara akan dikenai sanksi pidana berupa pemberian sumpah palsu, saudara bisa dimengerti?
Saksi Barra : tanggal 14 Februari 2024 sekitar pukul 12.30 WIB, dirumah saya pak hakim.
Saksi Barra : Bisa Majelis hakim, namun saya tidak tahu pasti awal mula pembunuhan dirumah saya, sebab saat pembunuhan terjadi saya sedang
mengunjungi rumah Bapak Rio untuk meminjam cangkul, dan ngobrol sebentar dengan Bu wati, istri Bapak Rio setelah itu saya pulang. Pas saya
sampai samping rumah, saya melihat laki-laki lari keluar dari rumah saya lewat pintu belakang.
Saya kemudian masuk ke dalam rumah dan kamar, saya terkejut melihat istri saya sudah tergeletak di
samping ranjang kasur.
HA 1 : Ada hakim ketua, Pakah sebelumnya saudara Barra sudah pernah melihat terdakwa Ridwan berkeliaran di sekitar tempat tinggal
bapak?
Saksi barra: Saya kurang tahu Bu hakim karena saya tidak memperhatikan dan tidak hafal siapa saja yang lewat depan rumah saya.
Panitera : Pada hari ini Rabu Tanggal 13 April 2024, Sidang Perkara Pidana No.Reg. Perkara : 59 / PIDUM / VII / PAMEK / 2014 dengan Terdakwa
Muhammad Ridwan Ardiyanto siap dimulai.
Hakim Ketua : Baik, sesuai dengan agenda, agenda sidang hari ini adalah PEMBACAAN SURAT TUNTUTAN, Kepada JPU silahkan membacakan surat
tuntutannya
JPU: Bahwa Muhammad Ridwan Ardiyanto pada tanggal 14 Februari 2024 sekitar jam 12.30, terdakwa pergi ke rumah korban dan juga kedua saksi.
Di kawasan tersebut, terdakwa mencoba melakukan pembunuhan terhadap istri dari saksi 2 dan ibu dari saksi 1, dimana saksi 1 berada di dalam rumah
dan bersembunyi akibat takut terhadap terdakwa. Sedangkan saksi 2 yang baru pulang dari rumah tetangga terkejut karena sudah ada mayat istrinya
yang berada di dalam kamar. Terdakwa sengaja melakukan aksi pembunuhan ini lantaran sakit hati dengan ucapan korban tempo hari.Terdakwa
Muhammad Ridwan Ardiyanto dinyatakan bersalah melakukan tindakan pembunuhan berencana sebagaimana diatur dalam Pasal 340 KUHP.
Hakim Ketua : Apakah Sdr. Terdakwa telah mengerti isi tuntutan tersebut?Apakah saudara keberatan terhadap surat tuntutan tersebut?
Terdakwa : Mengerti, saya serahkan semuanya kepada penasihat hukum saya, majelis hakim.
Penasihat Hukum : baik yang mulia, Kami sebagai Penasihat Hukum Terdakwa menyatakan keberatan atas surat tuntutan tersebut dan Kami meminta
waktu 1 minggu untuk membuat pembelaan atas surat tuntutan dari JPU.
SIDANG 3
AGENDA PEMBACAAN PUTUSAN AKHIR
Panitera : Pada hari ini Kamis Tanggal 14 Mei 2024 Sidang perkara pidana No. Reg. Perk. 59 / PIDUM / V I / PAMEK / 2014 dengan Terdakwa
Muhammad Ridwan Ardiyanto siap dimulai.
Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri !!
Hakim Ketua : Apakah saudara jaksa penuntut umum dan penasihat hukum sudah siap mengikuti persidangan?
Hakim Ketua : Kepada Saudara Jaksa Penuntut Umum harap menghadirkan Terdakwa dimuka sidang.
JPU : Baik Majelis Hakim terdakwa Muhammad Ridwan Ardiyanto dipersilahkan memasuki ruang.
Hakim ketua : Agenda sidang hari ini adalah PEMBACAAN PUTUSAN dan Kepada saudara terdakwa, JPU dan PH agar menyimak dan mendengarkan
putusan ini. Saudara Muhammad Ridwan Ardiyanto terbukti melakukan tindak kriminal yaitu pembunuhan yang bersangkutan dengan pasal 340 KUHP
yang berisi "Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam dengan pembunuhan dengan
rencana, dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama 20 tahun.” Terdakwa dinyatakan bersalah
dengan hukuman maksimal 20 tahun penjara dan denda 2 Miliar.
KETUK PALU 3X