Anda di halaman 1dari 6

Nama : Adi Permana

Nim : 202110110311053
Mata Kulia : Praktikum Hukum Acara Pidana
Dosen : Siti Wulandari

PUTUSAN
Nomor 1502/Pid.B/2022/PN. Plg

A. Para pihak :
Terdakwa : Zakir Als Muzakir Bin Alimin
Korban : Imam Wahyudin Bin Yusdandeli

B. Dakwaan
Bahwa terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwakan berdasarkan
surat dakwaan sebagai berikut:
Bahwa ia terdakwa Zakir Als Muzakir Bin (Alm) Alimin pada hari jumat tanggal 7
oktober 2022 sekira kiranya pada jam 19.30 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu pada
bulan Oktober 2022 bertempatan di Jl. Perum Patra Permai 2 Blok P, No.20 Rt.003 Rw. 005
Kebun Bunga, Kec. Sukarami Palembang atau setidak-tidaknya pada suatau tenpat yang
masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Palembang, telah mengambil
sesuatu barang yang seluruhnya atau sebagian termasuk kepunyaan orang lain dengan
maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-
cara sebagai berikut:
Bahwa pada waktu dan tempat tersebut diatas, awalnya Terdakwa ke Palembang
untuk menghadiri takziah keluarga didaerah Talang Betutu Palembang setelah sampai di
Palembang Terdakwa pergi kedaerah Kampung Sukadamai Palembang untuk kerumah
mamang Terdakwa, saat melewati Perum Patra Permai 2 Kel. Kebun Bunga Kec. Sukarami
Palembang Terdakwa melihat 1 (satu) unit sepeda motor Honda revo Nomor Polisi BG-2254-
HQ warna hitam yang terparkir dipinggir jalan diluar pagar rumah saksi M. ALFAROBI
SYAHLANA Bin HENDRA IRAWAN, saat itu situasi tempat tersebut dalam keadaan sepi
kemudian timbul niat Terdakwa untuk mengambil motor kemudian Terdakwa mendekati
motor tersebut lalu memegang stang motor tersebut dan stangnya tidak dalam keadaan
terkunci kemudian Terdakwa mendorong motor tersebut sampai dengan keluar dari
perumahan tersebut yang rencananya motor tersebut akan terdakwa bawa kebengkel dengan
tujuan untuk menyalakan mesinnya. Selanjutnya saksi JULIYANTO Bin ABDULLAH yang
sedang patroli melihat terdakwa sedang mendorong sepeda motor yang tampak
mencurigakan, lalu saksi JULIYANTO melanjutkan patroli didaerah Perum Patra Permai dan
mencari tahu jika ada warga yang kehilangan motor kemudian saksi JULIYANTO
memanggil saksi M. ALFAROBI dan menanyakan apakah ada motor yang hilang, lalu saksi
M. ALFAROBI melihat sepeda motor Honda remo nomor polisi BG-2254-HQ yang terparkir
di depan pagar milik saksi IMAM WAHYUDI Bin YUSDANDELI sudah tidak ada lagi, lalu
mereka melakukan pengejaran terhadap terdakwa. Akhirnya terdakwa berhasil di amankan,
selanjutnya terdakwa dengan barang bukti di serahkan ke polsek Sukarami Palembang untuk
pemeriksaan selanjutnya:
Bahwa perbuatan terdakwa mengakibatkan saksi IMAM WAHYUDI Bin
YUSDANDELI mengalami kerugian kurang lebih Rp. 7.600.000- (tujuh juta enam ratus ribu
rupiah); perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam padal 362
KUHP;

C. Tuntutan
Tuntutan yang diajukan oleh Penuntut Umum adalah sebagai berikut;
Dengan fakta-fakta dipersidangan, Penuntut Umum menuntut terdakwa IMAM WAHYUDI
Bin YUSDANDELI dengan tuntutan dan diancam dengan pidana dalam padal 362 KUHP.
Dengan barangbukti sebagai berikut;
Menimbang, bahwa dipersidangan, Penuntut Umum telah mengajukan
barang bukti sebagai berikut:
 1 (satu) unit sepeda motor Honda Revo Nomor Polisi BG-2254-HQ warna hitam;
 (satu) lembar fotocopy STNK sepeda motor Honda Revo Nomor Polisi BG-2254-HQ
warna hitam;
 1 (satu) helai baju kaos warna biru dongker;

D. Pertimbangan hukum
Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan Tunggal,
maka Majelis Hakim akan membuktikan pada dakwaan Tunggal tersebut yaitu melanggar
Pasal 362 KUHPidana, yang unsurunsurnya adalah:
1. Barang siapa;
2. Mengambil sesuatu barang milik orang lain dengan maksud untuk dimiliki secara
melawan hukum;
Menimbang, bahwa untuk dapat dipersalahkannya seseorang yang diduga melakukan suatu
tindak pidana, haruslah terpenuhi semua unsur dari pasal yang didakwakan;
Menimbang, bahwa apakah perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur - unsur
sebagaimana tersebut diatas, maka akan diuraikan dan dibuktikan
sebagai berikut:
1. Unsur Barang Siapa;
Menimbang, bahwa perumusan “barang siapa” dalam undang-undang hukum pidana
adalah untuk menunjukkan tentang subyek pelaku delik, yakni subyek hukum atau pelaku
tindak pidana. Pengertian “barang siapa” dalam rumusan undang-undang hukum pidana
adalah “siapa saja“ artinya setiap orang dapat merupakan pelaku tindak pidana; Menimbang,
bahwa yang diajukan ke persidangan dalam perkara ini adalah orang yang bernama Terdakwa
Zakir Als Muzakir Bin Alimin. Dengan segala identitasnya yang tersebut dalam surat
dakwaan sebagaimana tercantum diawal surat tuntutan pidana ini, yang mana pada awal
persidangan ini identitas Terdakwa telah diteliti dengan seksama oleh Hakim Ketua Majelis
dimana identitas tersebut telah dibenarkan pula oleh Terdakwa sebagai identitas jati dirinya.
Selanjutnya tentu saja yang dimaksud adalah orang yang dapat atau mampu mempertanggung
jawabkan setiap perbuatan atau tindakannya;
Menimbang, bahwa untuk dapat atau mampu bertanggung jawab atas segala perbuatan
atau tindakannya tentu saja orang itu jiwa dan raganya harus dalam keadaan Sehat Wal’afiat.
Dari kenyataan yang terlihat selama persidangan berlangsung ternyata Terdakwa Zakir Als
Muzakir Bin Alimin jiwa dan raganya atau fisiknya sehat wal’afiat, oleh karena dapat
mengerti dan memahami setiap pertanyaan yang diajukan kepadanya dan dapat memberikan
jawaban yang dapat dimengerti oleh setiap orang yang mendengarnya; Dengan demikian
Unsur “barang siapa” dalam perkara ini telah
terpenuhi;
2. Unsur Mengambil Sesuatu Barang Milik Orang Lain Dengan Maksud Untuk
Dimiliki Secara Melawan Hukum;
 Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur mengambil barang sesuatu dapat
disimpulkan bahwa berupa perbuatan mengambil sesuatu barang yang sebelumnya
barang tersebut tidak ada padanya, walaupun perbuatan dapat dilakukan hanya dengan
cara memindahkan barang dari tempatnya semula atau membawa pergi maupun
menguasai suatu barang sudah termasuk apa yang termasuk apa yang dimaksud dari
unsur tersebut dan perbuatan tersebut berlaku baik barang yang mempunyai nilai
ekonomis maupun tidak bernilai ekonomis merupakan perbuatan “mengambil barang
sesuatu”;
 Menimbang, bahwa melawan hukum (wederechtelijk), pars ilmuwan hukum dan UU
juga sering menggunakan istilah lain, Hazewinkel dan Suringa menggunakan istilah
tanpa kewenangan (zonder bevoegdheid), on rechtmatigedaad, Hoge Raad
menggunakan istilah tanpa hak (zonder eigen recht), melampaui wewenang (met
overschiijding van zijn bevoegdheid), tanpa mengindahkan cara yang ditentukan
dalam aturan umum dan lain-lain. Menurut Jan Remmelink konsep tanpa hak (zonder
eigen recht) tidak jauh dari pengertian melawan hukum (wederechteljik). Seseorang
yang bertindak di luar kewenangan sudah tentu bertindak bertentangan (weder--tegen)
dengan hukum (vide Jan Remmelink, Hukum Pidana, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 2003, hal 187);
 Menimbang, bahwa "melawan hukum" dalam kasus haruslah ditafsirkan bahwa
perbuatan tersebut dilakukan tanpa izin dari pemilik hak dan perbuatan tersebut secara
materiil bertentangan dengan hak subyektif orang lain atas barang tersebut dan
bertentangan dengan kewajiban hukum pelaku sendiri; Menimbang, bahwa
berdasarkan fakta - fakta yang terungkap dipersidangan, dari keterangan saksi - saksi
maupun keterangan Terdakwa yang menerangkan bahwa Terdakwa melakukan
pencurian pada hari Jum’at tanggal 07 Oktober 2022 sekira pukul 19.45 WIB di
Perum Patra Permai 2 Rt.003 Rw.005 Kel. Kebun Bunga Kec. Sukarami Palembang
karena telah mengambil motor milik korban;
 Menimbang, bahwa barang milik korban yang Terdakwa ambil yaitu 1 (satu) unit
sepeda motor merek Honda Revo, Nomor Polisi BG-2254-HQ, warna hitam, Nomor
Rangka. MH1JBK118FK234878, Nomor Mesin JBK1E-1234093, STNK An. Yusdan
Deli;
 Menimbang, bahwa pada hari Jum’at tanggal 07 Oktober 2022 sekira pukul 19.30
WIB Terdakwa melihat 1 (satu) unit sepeda motor Honda Revo (Nomor Polisi BG-
2254- HQ, wama hitam) yang terparkir dipinggir jalan didepan salah satu rumah
warga diluar pagar, karena situasi tempat tersebut dalam keadaan sepi, timbul niat
Terdakwa untuk mengambil motor tersebut;
 Menimbang, bahwa selanjutnya Terdakwa memegang stang motor tersebut dan
stangnya tidak dalam keadaan terkunci, karena situasi sepi lalu Terdakwa mendorong
motor tersebut sampai keluar dari perumahan melalui akses keluar masuk perumahan
dan melewati pos satpam yang posisi pos satpam tersebut berada didepan perumahan
yang rencananya motor tersebut akan Terdakwa bawa ke bengkel yang akan
Terdakwa temui di jalan;
 Menimbang, bahwa sekira 500 meter Terdakwa mendorong motor tersebut dari TKP,
Terdakwa berhasil diamankan korban dan warga;
 Menimbang, bahwa tujuan Terdakwa mengambil motor milik korban tersebut yaitu
untuk Terdakwa miliki;
 Menimbang, bahwa Terdakwa mengakui seluruh perbuatan Terdakwadalam
melakukan pencurian tersebut dan menyesali perbuatan Terdakwa;
 Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan – pertimbangan tersebut di atas, maka
Unsur “mengambil sesuatu barang milik orang lain dengan maksud untuk dimiliki
secara melawan hukum” telah terpenuhi;
 Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 362 KUHPidana telah
terpenuhi, maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakuan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan dalam
dakwaan tunggal tersebut;
 Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan
melakukan tindak pidana melanggar Pasal 362 KUHPidana dalam dakwaan tunggal
tersebut, maka Terdakwa harus dinyatakan bersalah, dan karenanya harus dijatuhi
pidana yang setimpal dengan perbuatannya serta dibebankan membayar ongkos
perkara sebagaimana dalam amar putusan;
 Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal
yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan pembenar
dan atau alasan pemaaf, maka Terdakwa harus mempertanggungjawabkan
perbuatannya;
 Menimbang, bahwa oleh karena dalam perkara ini Terdakwa ditahan, maka masa
penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa agar dikurangkan
seluruhnya dari pidana yang akan dijatuhkan;
 Menimbang, bahwa terhadap barang bukti akan ditetapkan dalam amar putusan;
 Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan maka Majelis menetapkan agar
Terdakwa tetap ditahan;
 Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan pidana akan dipertimbangkan keadaan-
keadaan yang memberatkan dan meringankan;
Keadaan yang memberatkan:
 Perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat;
 Tidak ada perdamaian antara Terdakwa dan korban;
Keadaan yang meringankan:
 Terdakwa sopan dalam persidangan;
 Terdakwa mengakui dan menyesali perbuatannya;
 Sepeda Motor kembali kepada korban;

E. Amar putusan
Memperhatikan, pasal 362 KUHP dan undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum
Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;

Mengadili;
1. Menyatakan Terdakwa Zakir Als Muzakir Bin Alimin telah tebukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana“Pencurian”;
2. Menjatuhkan Pidana terhadap Terdakwa Zakir Als Muzakir Bin Alimin dengan pidana
penjara selama 2 (dua) Tahun dan 6 (enam) Bulan;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
5. Menyatakan agar barang bukti berupa:
- 1 (satu) unit sepeda motor Honda revo nomor polisi BG-2254-HQ warna hitam;
- 1 (satu) lembar fotocopy STNK sepeda motor Honda Revo nomor polisi BG-2254-HQ
warna hitam;
Dikembalikan kepada saksi imam wahyudi bin yusdandeli
- 1 (satu) helai baju kaos warna biru dongker;
Dirampas untuk dimusnahkan.
6. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 5.000,- (lima
ribu rupiah);
- 1 (satu) lembar fotocopy STNK sepeda motor Honda Revo Nomor Polisi
BG-2254-HQ warna hitam;
Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Palembang Kelas IA Khusus, pada hari Selasa, tanggal 13 Desember 2022 oleh kami
Edi Saputra Pelawi, S.H., M.H., sebagai Hakim Ketua, Eddy Cahyono, S.H.,M.H., dan
Masriati, S.H., M.H., masing – masing sebagai Hakim Anggota, Putusan tersebut diucapkan
dalam sidang terbuka untuk umum secara teleconference pada hari dan tanggal itu juga oleh
Hakim Ketua dengan didampingi Para Hakim Anggota tersebut, dihadiri oleh Mashur
Mahmud, S.H, M.H. Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Palembang, Arni Puspita,
S.H.

F. Analisis
Berdasarkan hasil putusan tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pada dasarnya
putusan tersebut telah benar secara yuridis mencakup pasal yang didakwakan yakni pasal 362
KUHP, yang mana unsur-unsur adalah sebagai berikut:
1. Barang siapa
2. Yang mengambil barang orang lain dengan maksud untuk menguasainya secara
keseluruhan maupun sebagian dengan cara melawan hukum
Erat kaitannya unsur-unsur tersebut dengan kasus yang sudah dijelaskan diatas sudah
memenuhi kesua unsur-unsur dari pasal 362 KUHP, yang dimana unsur pertamanya yaitu
“Barang siapa”. Barang siapa yang mempunyai arti yang abstrak, bisa bapak, ibuk anak dan
lain sebagainya. Unsur yang kedua yaitu “mengambil barang orang lain dengan maksud ingin
menguasainya secara melawan hukum”. Bahwa terdakwa telah terbukti dan sudah mengakui
telah mencuri barang orang lain dengan maksud untuk menguasainya dengan cara melawan
hukum. Dengan barang bukti yang sudah di jelaskan diatas.

Anda mungkin juga menyukai