Anda di halaman 1dari 23

BAB IV

Hasil penelitian dan pembahasan

A. Posisi kasus dalam penelitian , perkara yg menjadi obyek penelitian skripsi ini

adalah pencurian dengan pemberatan sebagaimana telah diputus oleh pengadilan

negri kota bogor dengan nomer perkara 170/pid/p.n negri kota bogor.

Adapunduduk perkaranya adalah sbagai berikut :

Terdakwa Bihar Muhammad Bin Ahmad Syarif ditahan dalam tahanan

rutan oleh:

1. Penyidik sejak tanggal 17 Mei 2019 sampai dengan tanggal 5 Juni 2019

2. Penyidik Perpanjangan Oleh Penuntut Umum sejak tanggal 6 Juni 2019 sampai

dengan tanggal 15 Juli 2019

3. Penuntut Umum sejak tanggal 12 Juli 2019 sampai dengan tanggal 31 Juli 2019

4. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 25 Juli 2019 sampai dengan tanggal

23 Agustus 2019

5. Hakim Pengadilan Negeri Perpanjangan Pertama Oleh Ketua Pengadilan Negeri

sejak tanggal 24 Agustus 2019 sampai dengan tanggal 22 Oktober 2019

Terdakwa menghadap sendiri;

- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Bogor Nomor 170/Pid.B/2019/PN Bgr

tanggal 25 Juli 2019 tentang penunjukan Majelis Hakim;

- Penetapan Majelis Hakim Nomor 170/Pid.B/2019/PN Bgr tanggal 25 Juli 2019

tentang penetapan hari sidang;

- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;

Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi dan terdakwa serta memperhatikan


bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan;

Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut

Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:

1. Menyatakan Terdakwa BIHAR MUHAMMAD Bin AHMAD SYARIF bersalah

melakukan tindak pidana “mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau

sebagian kepunyaan orang lain dengan maksud untuk dimiliki secara melawan

hukum, di waktu malam dalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada

rumahnya, yang dilakukan oleh orang yang ada disitu tidak diketahui atau tidak

dikehendaki oleh yang berhak, yang untuk masuk ke tempat melakukan kejahatan,

atau untuk sampai pada barang yang diambil dilakukan dengan merusak”

sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam dakwaan Pasal 363 ayat (1) ke-3

dan ke-5 KUHPidana.

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa BIHAR MUHAMMAD Bin AHMAD

SYARIF berupa pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan dengan dikurangi

selama terdakwa berada dalam penahanan sementara.

3. Memerintahkan terdakwa BIHAR MUHAMMAD Bin AHMAD SYARIF tetap

berada dalam tahanan.

4. Menyatakan barang bukti berupa :

- 1 (satu) buah dus HP merk Samsung Galaxy J2 Core dengan Nomor IMEI

352051/10/418976/3 dan 352052/10/418976/1;

Berawal Terdakwa berangkat dari rumah Terdakwa pada hari sabtu tanggal 11 Mei

2019 sekitar jam 01.30 Wib dengan berjalan kaki menuju rumah kontrakan yang ditempati

oleh saksi VINA NOVAYANTI di Gang Nasedin RT 03 RW 02 Kelurahan Cilendek Barat

Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor sambil membawa obeng (Daftar Pencarian Barang),
kemudian setelah Terdakwa sampai di rumah kontrakan yang ditempati oleh saksi VINA

NOVAYANTI, Terdakwa memantau dan melihat situasi di sekitar daerah tersebut, setelah

terlihat sepi, Terdakwa langsung mencongkel jendela rumah kontrakan yang ditempati oleh

saksi VINA NOVAYANTI mengunakan obeng, setelah jendela rumah berhasil terbuka,

Terdakwa masuk melalui jendela dan melihat beberapa orang dalam rumah sedang tidur,

karena rumah kontrakan hanya 1 petak, Terdakwa mengambil uang yang ada di dalam

dompet di dalam tas dan handphone SAMSUNG J2 Core warna Gold dengan nomor IMEI

352051/10/418976/3 dan 352052/10/418976/1 milik saksi VINA NOVAYANTI yang

posisinya dekat saksi VINA NOVIYANTI yang sedang tidur, setelah berhasil mengambil

uang dan handpone tersebut, Terdakwa keluar lewat pintu jendela yang dimasuki Terdakwa

sebelumnya, dan meninggalkan rumah Kontrakan yang ditempati oleh saksi VINA

NOVAYANTI.

Bahwa perbuatan Terdakwa mengambil uang yang ada di dalam dompet di dalam tas

dan handphone SAMSUNG J2 Core warna Gold dengan nomor IMEI 352051/10/418976/3

dan 352052/10/418976/1 milik saksi VINA NOVAYANTI di rumah kontrakan yang

ditempati oleh saksi VINA NOVAYANTI dengan mencongkel atau merusak pintu jendela

rumah, adalah tanpa sepengetahuan dan tanpa seijin dari saksi VINA NOVAYANTI

Bahwa diketahui bermula pada hari Sabtu tanggal 11 Mei 2019 sekitar jam 01.00 Wib di

Kontrakan Gg.Nasedin Rt.03/02 Kel.Cilendek Kec.Bogor barat Kota Bogor, saksi dan saksi

VINA NOVIYANTI tidur kemudian sekitar jam 02 .30 Wib saksi dan saksi VINA

NOVIYANTI bangun tidur dan melihat ada dompet saksi VINA NOVIYANTI ada di luar

deket jendela rumah kemudian setelah dilihat sudah tidak ada uangnya, setelah itu saksi

VINA NOVIYANTI memeriksa handphone SAMSUNG J2 Core warna Gold juga tidak ada

karena pada saat itu dompet di simpan dalam tas dan hand pone deket tempat tidur sudah

hilang dan jendela rumah yang ditempati saksi telah rusak akibat dicongkel sesuatu
Bahwa beberapa hari kemudian, saksi MOCHAMAD SOLIH memberitahukan bahwa

handphone yang hilang tersebut dicurigai diambil oleh Terdakwa, selanjutnya saksi dan

saksi VINA NOVIYANTI memberikan dus handphone untuk mencocokkan nomor IMEI,

dan ketika dipertemukan dengan Terdakwa, handphone yang dipegang oleh Terdakwa

cocok nomor IMEI yang ada dalam dus yang dibawa saksi, selanjutnya Terdakwa mengakui

bahwa handphone tersebut memang milik saksi VINA yang diambil oleh Terdakwa dengan

memasuki rumah yang ditempati saksi dengan merusak jendela.

Bahwa handphone SAMSUNG J2 Core warna Gold milik saksi VINA jika ditaksir

harganya sekira Rp. 700.000,- (Tujuh ratus ribu rupiah). Bahwa saksi tidak mengijinkan

Terdakwa untuk memasuki atau merusak jendela rumah yang ditempati saksi dan

mengambil handphone atau uang sebesar Rp. 90.000,- (sembilan puluh ribu rupiah) atau

sejumlah uang tersebut milik saksi dan milik saksi VINA NOVIYANTI

Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;

Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi dan terdakwa serta memperhatikan bukti surat

dan barang bukti yang diajukan di persidangan; Setelah mendengar pembacaan tuntutan

pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:

1. Menyatakan Terdakwa BIHAR MUHAMMAD Bin AHMAD SYARIF bersalah

melakukan tindak pidana “mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian

kepunyaan orang lain dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, di waktu

malam dalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya, yang dilakukan

oleh orang yang ada disitu tidak diketahui atau tidak dikehendaki oleh yang berhak, yang

untuk masuk ke tempat melakukan kejahatan,atau untuk sampai pada barang yang diambil

dilakukan dengan merusak” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam dakwaan Pasal

363 ayat (1) ke-3 dan ke-5 KUHPidana.

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa BIHAR MUHAMMAD Bin AHMAD


SYARIF berupa pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan dengan dikurangi selama terdakwa

berada dalam penahanan sementara.

3. Memerintahkan terdakwa BIHAR MUHAMMAD Bin AHMAD SYARIF tetap

berada dalam tahanan.

4. Menyatakan barang bukti berupa : (satu) buah dus HP merk Samsung Galaxy J2 Core

dengan Nomor IMEI 352051/10/418976/3 dan 352052/10/418976/1;

Setelah mendengar permohonan terdakwa yang pada pokoknya menyatakan mohon

keringanan hukuman dan mengakui perbuatan tindak pidana tersebut; Setelah mendengar

tanggapan Penuntut Umum terhadap pembelaan terdakwa yang pada pokoknya tetap pada

tuntutan; Setelah mendengar Tanggapan Terdakwa terhadap tanggapan Penuntut Umum yang

pada pokoknya tetap pada permohonan keringanan hukuman;

Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut

Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:

Bahwa Terdakwa BIHAR MUHAMMAD bin AHMAD SYARIF pada hari sabtu

tanggal 11 Mei 2019 sekitar pukul 01.30 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain

masih dalam bulan Mei 2019 atau setidak-tidaknya masih dalam tahun 2019, bertempat

di Rumah Kontrakan yang ditempati oleh saksi VINA NOVAYANTI di Gang Nasedin RT

03 RW 02 Kelurahan Cilendek Barat Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor atau

setidaktidaknya

di tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri

Bogor yang berwenang memeriksa dan mengadili, sebagai orang yang, mengambil

barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain dengan

maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, di waktu malam dalam sebuah

rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya, yang dilakukan oleh orang

yang ada disitu tidak diketahui atau tidak dikehendaki oleh yang berhak, yang
untuk masuk ke tempat melakukan kejahatan, atau untuk sampai pada barang

yang diambil dilakukan dengan merusak, memotong atau memanjat, atau dengan

memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan palsu,Perbuatan terdakwa

dilakukan dengan cara sebagai berikut

Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal

363 ayat (1) ke-3 dan ke-5 KUHPidana

Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Terdakwa tidak

mengajukan keberatan;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum

telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut :

Saksi 1. M I M I N dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut

Bahwa beberapa hari kemudian, saksi MOCHAMAD SOLIH memberitahukan bahwa

handphone yang hilang tersebut dicurigai diambil oleh Terdakwa, selanjutnya saksi dan saksi

VINA NOVIYANTI memberikan dus handphone untuk mencocokkan nomor IMEI, dan

ketika dipertemukan dengan Terdakwa, handphone yang dipegang oleh Terdakwa cocok

nomor IMEI yang ada dalam dus yang dibawa saksi, selanjutnya Terdakwa mengakui bahwa

handphone tersebut memang milik saksi VINA yang diambil oleh Terdakwa dengan

memasuki rumah yang ditempati saksi dengan merusak jendela.

- Bahwa handphone SAMSUNG J2 Core warna Gold milik saksi VINA jika ditaksir

harganya sekira Rp. 700.000,- (Tujuh ratus ribu rupiah).

- Bahwa saksi tidak mengijinkan Terdakwa untuk memasuki atau merusak jendela rumah

yang ditempati saksi dan mengambil handphone atau uang sebesar Rp. 90.000,- (sembilan

puluh ribu rupiah) atau sejumlah uang tersebut milik saksi dan milik saksi VINA

NOVIYANTI.
Bahwa barang bukti yang diperlihatkan di persidangan;

Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat benar dan tidak ada keberatan;

Bahwa diketahui bermula pada hari Sabtu tanggal 11 Mei 2019 sekitar jam 01.00 Wib di

Kontrakan Gg.Nasedin Rt.03/02 Kel.Cilendek Kec.Bogor barat Kota Bogor, saksi dan saksi

MIMIN tidur kemudian sekitar pukul 02 .30 Wib saksi dan saksi MIMIN bangun tidur dan

melihat ada dompet saksi ada di luar deket jendela rumah kemudian setelah dilihat sudah

tidak ada uangnya, setelah itu saksi memeriksa handphone SAMSUNG J2 Core warna Gold

juga tidak ada karena pada saat itu dompet di simpan dalam tas dan hand pone deket tempat

tidur sudah hilang dan jendela rumah yang ditempati saksi telah rusak akibat

dicongkel sesuatu.

 Bahwa beberapa hari kemudian, saksi MOCHAMAD SOLIH memberitahukan bahwa

handphone yang hilang tersebut dicurigai diambil oleh Terdakwa, selanjutnya saksi dan saksi

MIMIN memberikan dus handphone untuk mencocokkan nomor IMEI, dan ketika

dipertemukan dengan Terdakwa, handphone yang dipegang oleh Terdakwa cocok nomor

IMEI yang ada dalam dus yang dibawa saksi, selanjutnya Terdakwa mengakui bahwa

handphone tersebut memang milik saksi yang diambil oleh Terdakwa dengan memasuki

rumah yang ditempati saksi dengan merusak jendela.

 Bahwa handphone SAMSUNG J2 Core warna Gold dengan Nomor IMEI

352051/10/418976/3 dan 352052/10/418976/1 milik saksi jika ditaksir harganya sekira Rp.

700.000,- (Tujuh ratus ribu rupiah).

 Bahwa benar saksi tidak mengizinkan Terdakwa untuk memasuki atau merusak jendela

rumah yang ditempati saksi dan mengambil handphone atau uang sebesar Rp. 90.000,-

(sembilan puluh ribu rupiah) atau sejumlah uang tersebut milik saksi dan milik saksi MIMIN.

 Bahwa barang bukti yang diperlihatkan dipersidangan Terhadap keterangan saksi,

Terdakwa memberikan pendapat benar dan tidak ada keberatan


B. Materi Tuntutan jaksa kepada terdakwa pencurian dengan pemberatan

Pengertian Tuntutan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tuntutan berarti hasil menuntut, sesuatu

yang dituntut, hal menuntut.Pengertian mengenai penuntutan diatur dalam Pasal 1 butir 7

KUHAP adalah sebagai berikut. “Tindakan penuntut umum untuk melimpahkan perkara

pidana ke pengadilan negeri yang berwenang dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam

undang-undang ini dengan permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang

pengadilan

Penuntutan dan dakwaan memiliki perbedaan. Penuntutan dalam Pasal 1

angka 3 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan juga memberikan

pengertian tentang penuntutan, yaitu tindakan penuntut umum untuk melimpahkan perkara ke

pengadilan negeri yang berwenang dengan permintaan agar diperiksa dan diputus oleh hakim

di sidang pengadilan dalam hal dan cara yang telah diatur dalam Hukum Acara Pidana.

Pengertian Jaksa Penuntut Umum

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Jaksa berarti pejabat di bidang hukum yang bertugas

menyampaikan dakwaan (tuduhan) terhadap orang yang dianggap melanggar hukum.32

Pengertian Jaksa dalam Pasal 1 angka 1 Undang- Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang

kejaksaan, adalah pejabat fungsional yang diberi wewenang untuk bertindak sebagai penuntut

umum oleh undang-undang dan pelaksana putusan pengadilan yang telah memperoleh

kekuatan hukum tetap serta wewenang lain berdasarkan undang-undang.33 Dalam Pasal 1
butir 6 (b) Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana yang

selanjutnya disebut Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, juga memiliki pengertian

terhadap penuntut Umum yaitu seorang Jaksa yang diberi wewenang untuk melakukan

penuntutan dan melaksanakan penetapan hakim oleh Undang- Undang.

Tugas dan Kewenangan Jaksa Penuntut Umum

Jaksa penuntut umum mempunyai tugas dan wewenang yang telah diatur lebih lanjut

dalam Pasal 14 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana yang

selanjutnya disebut Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana. Tugas dan wewenang jaksa

penuntut umum antara lain, menerima dan memeriksa berkas perkara penyidikan dari

penyidik tertentu, mengadakan prapenuntutan apabila ada kekurangan pada

penyidikandengan memberi petunjuk dalam rangka penyempurnaan penyidikan dari

penyidik, memberikan perpanjangan penahanan, melakukan penahanan atau penahanan

lanjutan dan atau mengubah status tahanan setelah perkaranya dilimpahkan oleh penyidik,

membuat surat dakwaan, melimpahkan perkara ke pengadilan, menyampaikan pemberitahuan

kepada terdakwa tentang ketentuan hari dan waktu perkara disidangkan yangdisertai surat

panggilan, baik kepada terdakwa maupun kepada saksi, untuk datang pada sidang yang telah

ditentukan, melakukan penuntutan, menutup perkara

dengan kepentingan hukum, mengadakan tindakan lain dalam lingkup tugas dan

tanggung jawab sebagai penuntut umum menurut ketentuan undang-undang ini, dan

melaksanakan penetapan hakim Dalam Pasal 30 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004

tentang Kejaksaan juga mengatur mengenai tugas dan wewenang kejaksaan yang meliputi.

1) Bidang Pidana, di bidang perdata dan tata usaha negara, dan di bidang ketertiban dan

ketenteraman umum, yaitu melakukan penuntutan, melaksanakan penetapan hakim dan


putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, melakukan pengawasan

terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat, putusan pidana pengawasan, dan keputusan

lepas bersyarat, melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu, serta melengkapi

berkas perkara dan dapat melakukan pemeriksaan tambahan sebelum dilimpahkan ke

pengadilan yang dalam pelaksanaannya dikoordinasikan dengan penyidik.

2) Di bidang perdata dan tata usaha negara yaitu kejaksaan dengan kuasa khusus dapat

bertindak baik di dalam maupun di luar pengadilan untuk dan atas nama negara atau

pemerintah.

3) Di bidang bidang ketertiban dan ketenteraman umum, tugas dan wewenang kejaksaan

yaitu peningkatan kesadaran hukum masyarakat, pengamanan kebijakan penegakan hukum,

pengawasan peredaran barang cetakan, pengawasan aliran kepercayaan yang dapat

membahayakan masyarakat dan negara, pencegahan penyalahgunaan dan/atau penodaan

agama, serta penelitian dan pengembangan hukum serta statistik kriminal.

Dengan hal ini jaksa memberikan tuntutannya dalam nomer perkara 170/pid/pn kota bogor

sebagai berikut :

1. Menyatakan Terdakwa BIHAR MUHAMMAD Bin AHMAD SYARIF bersalah

melakukan tindak pidana “mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian

kepunyaan orang lain dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, di waktu

malam dalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya, yang dilakukan

oleh orang yang ada disitu tidak diketahui atau tidak dikehendaki oleh yang berhak, yang

untuk masuk ke tempat melakukan kejahatan, atau untuk sampai pada barang yang diambil

dilakukan dengan merusak” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam dakwaan Pasal

363 ayat (1) ke-3 dan ke-5 KUHPidana.


2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa BIHAR MUHAMMAD Bin AHMAD SYARIF

berupa pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan dengan dikurangi selama terdakwa berada

dalam penahanan sementara.

3. Memerintahkan terdakwa BIHAR MUHAMMAD Bin AHMAD SYARIF tetap

berada dalam tahanan.

4. Menyatakan barang bukti berupa : (satu) buah dus HP merk Samsung Galaxy J2 Core

dengan Nomor IMEI352051/10/418976/3 dan 352052/10/418976/1;

4. Menetapkan agar Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000, (dua ribu

rupiah).

Setelah mendengar permohonan terdakwa yang pada pokoknya menyatakan mohon

keringanan hukuman dan mengakui perbuatan tindak pidana tersebut; Setelah mendengar

tanggapan Penuntut Umum terhadap pembelaan terdakwa yang pada pokoknya tetap pada

tuntutan; Setelah mendengar Tanggapan Terdakwa terhadap tanggapan Penuntut Umum

yang pada pokoknya tetap pada permohonan keringanan hukuman;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum

telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut :

Saksi 1. M I M I N dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

-Bahwa diketahui bermula pada hari Sabtu tanggal 11 Mei 2019 sekitar jam 01.00 Wib di

Kontrakan Gg.Nasedin Rt.03/02 Kel.Cilendek Kec.Bogor barat Kota Bogor, saksi dan saksi

VINA NOVIYANTI tidur kemudian sekitar jam 02 .30 Wib saksi dan saksi VINA

NOVIYANTI bangun tidur dan melihat ada dompet saksi VINA NOVIYANTI ada di luar

deket jendela rumah kemudian setelah dilihat sudah tidak ada uangnya, setelah itu saksi

VINA NOVIYANTI memeriksa handphone SAMSUNG J2 Core warna Gold juga tidak ada
karena pada saat itu dompet di simpan dalam tas dan hand pone deket tempat tidur sudah

hilang dan jendela rumah yang ditempati saksi telah rusak akibat dicongkel sesuatu

-Bahwa beberapa hari kemudian, saksi MOCHAMAD SOLIH memberitahukan bahwa

handphone yang hilang tersebut dicurigai diambil oleh Terdakwa, selanjutnya saksi dan saksi

VINA NOVIYANTI memberikan dus handphone untuk mencocokkan nomor IMEI, dan

ketika dipertemukan dengan Terdakwa, handphone yang dipegang oleh Terdakwa cocok

nomor IMEI yang ada dalam dus yang dibawa saksi, selanjutnya Terdakwa mengakui bahwa

handphone tersebut memang milik saksi VINA yang diambil oleh Terdakwa dengan

memasuki rumah yang ditempati saksi dengan merusak jendela Bahwa handphone

SAMSUNG J2 Core warna Gold milik saksi

VINA jika ditaksir harganya sekira Rp. 700.000,- (Tujuh ratus ribu rupiah).

- Bahwa saksi tidak mengijinkan Terdakwa untuk memasuki atau

merusak jendela rumah yang ditempati saksi dan mengambil handphone

atau uang sebesar Rp. 90.000,- (sembilan puluh ribu rupiah) atau

sejumlah uang tersebut milik saksi dan milik saksi VINA NOVIYANTI.

 Bahwa barang bukti yang diperlihatkan di persidangan;

Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat benar dan

tidak ada keberatan

Saksi 2. Vina Novianti dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai

berikut :

-Bahwa diketahui bermula pada hari Sabtu tanggal 11 Mei 2019 sekitar jam 01.00 Wib di

Kontrakan Gg.Nasedin Rt.03/02 Kel.Cilendek Kec.Bogor barat Kota Bogor, saksi dan saksi

MIMIN tidur kemudian sekitar pukul 02 .30 Wib saksi dan saksi MIMIN bangun tidur dan

melihat ada dompet saksi ada di luar deket jendela rumah kemudian setelah dilihat sudah

tidak ada uangnya, setelah itu saksi memeriksa handphone SAMSUNG J2 Core warna Gold
juga tidak ada karena pada saat itu dompet di simpan dalam tas dan hand pone deket tempat

tidur sudah hilang dan jendela rumah yang ditempati saksi telah rusak akibat dicongkel

sesuatu Bahwa beberapa hari kemudian, saksi MOCHAMAD SOLIH memberitahukan

bahwa handphone yang hilang tersebut dicurigai diambil oleh Terdakwa, selanjutnya saksi

dan saksi MIMIN memberikan dus handphone untuk mencocokkan nomor IMEI, dan ketika

dipertemukan dengan Terdakwa, handphone yang dipegang oleh Terdakwa cocok nomor

IMEI yang ada dalam dus yang dibawa saksi, selanjutnya Terdakwa mengakui bahwa

handphone tersebut memang milik saksi yang diambil oleh Terdakwa dengan memasuki

rumah yang ditempati saksi dengan merusak jendela.

-Bahwa handphone SAMSUNG J2 Core warna Gold dengan Nomor IMEI

352051/10/418976/3 dan 352052/10/418976/1 milik saksi jika ditaksir harganya sekira Rp.

700.000,- (Tujuh ratus ribu rupiah).

- Bahwa benar saksi tidak mengizinkan Terdakwa untuk memasuki atau merusak jendela

rumah yang ditempati saksi dan mengambil handphone atau uang sebesar Rp. 90.000,-

(sembilan puluh ribu rupiah) atau sejumlah uang tersebut milik saksi dan milik saksi MIMIN.

- Bahwa barang bukti yang diperlihatkan dipersidangan Terhadap keterangan saksi,

Terdakwa memberikan pendapat benar dan tidak ada keberatan;

saksi 3. Mochamad Solih dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai

berikut :

-Bahwa saksi mengakui telah diperiksa oleh Penyidik Polsek Bogor Barat dan saksi

membenarkan semua keterangannya dalam BAP;

-Bahwa awalnya saksi tinggal tak jauh dari rumah kontrakan saksi MIMIN pada hari sabtu

tanggal 11 Mei 2019, saksi mendengar kabar bahwa ada yang menjadi korban pencurian

handpone kemudian saksi sempat bertanya kepada saksi MIMIN hand pone apa yang berhasil
dicuri oleh pelaku, setelah saksi mengetahui barang yang hilang Hand pone merk

SAMSUNG J2 CORE warna Gold kemudian saksi coba mencari tahu dengan melacak akun

google pada handphone tersebut yang lokasinya masih berada di dekat kediaman saksi,

selang 2 ( dua ) hari saksi bertemu dengan Terdakwa di daerah cilendek dan sempat

mengobrol dengan saksi kemudian saksi melihat Terdakwa memegang Hand pone yang sama

dengan milik korban yaitu SAMSUNG J2 CORE namun saksi belum yakin bahwa hand pone

tersebut milik korban, esok malamnya saksi bertemu lagi dengan Terdakwa dan lihat No Imei

handphone yang dipegang Terdakwa sama dengan hand pone milik korban, kemudian saksi

bertanya kepada Terdakwa dan Terdakwa mengakui bahwa Terdakwa yang mencuri hand

pone milik saksi VINA di rumah saksi VINA;

- Bahwa barang bukti yang diperlihatkan dipersidanganTerhadap keterangan saksi, Terdakwa

memberikan pendapat benar dan tidak ada keberatan;

Di persidangan penuntut umum mengajukan bukti :

- Sebuah kardus handphone

C. Penerapan Hukum Pidana pencurian dengan pemberatan dalam putusan

hakim

PENGERTIAN PUTUSAN HAKIM

Tujuan diadakannya suatu proses di muka pengadilan adalah untuk memperoleh

putusan hakim. Putusan hakim atau lazim disebut dengan istilah putusan pengadilan

merupakan sesuatu yang sangat diinginkan atau dinantinantikan oleh pihak-pihak yang

berperkara guna menyelesaikan sengketa diantara mereka dengan sebaik-baiknya. Sebab

dengan putusan hakim tersebut pihakpihak yang bersengketa mengharapkan adanya kepastian
hukum dan keadilan dalam perkara yang mereka hadapi.25 Untuk dapat memberikan putusan

yang benar-benar menciptakan kepastian hukum dan mencerminkan keadilan, hakim sebagai

aparatur negara yang melaksanakan peradilan harus benar-benar mengetahui duduk perkara

yang sebenarnya, serta peraturan hukum yang mengaturnya yang akan diterapkan, baik

peraturan hukum yang tertulis dalam peraturan perundang-undangan maupun hukum yang

tidak tertulis seperti hukum kebiasaan. Karenanya dalam Undang- Undang tentang

Kekuasaan Kehakiman dinyatakan, bahwa hakim wajib menggali, mengikuti, dan memahami

nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat Dalam beberapa literatur

yang ada, para ahli hukum mencoba untuk memberikan definisi terhadap apa yang

dinamakan dengan putusan hakim atau lazim disebut dengan istilah putusan pengadilan.

Terdapat beberapa definisi yang berbeda mengenai putusan hakim, namun bila

dipahami secara seksama diantara definisi-definisi tersebut maka kita akan mendapatkan

suatu pemahaman yang sama antara satu definisi dengan definisi lainnya. Prof. Sudikno

Mertokusumo, S.H. memberikan definisi putusan hakim sebagai suatu pernyataan yang oleh

hakim, sebagai pejabat yang diberi wewenang itu, diucapkan di persidangan dan bertujuan

mengakhiri atau menyelesaikan suatu perkara atau suatu sengketa antara para pihak.Dalam

definisi ini Prof. Sudikno mencoba untuk menekankan bahwa yang dimaksud dengan putusan

hakim itu adalah yang diucapkan di depan persidangan.

Moh. Taufik Makarao memberikan arti putusan hakim sebagai suatu pernyataan yang

oleh hakim sebagai pejabat negara yang diberi wewenang untuk itu, diucapkan dipersidangan

dan bertujuan untuk mengakhiri atau menyelesaikan suatu perkara atau sengketa antara para

pihak.sementara itu, beberapa ahli hukum lainnya, seperti Lilik Mulyadi dan Riduan

Syahrani, S.H. memberikan definisi putusan yang hanya terbatas dalam ruang lingkup hukum

acara perdata. Lilik Mulyadi memberikan definisi putusan hakim yang ditinjau dari visi

praktik dan teoritis, yaitu putusan yang diucapkanoleh hakim karena jabatannya dalam
persidangan perkara perdata yang terbuka untuk umum setelah melalui proses dan prosedural

hukum acara perdata pada umumnya dibuat dalam bentuk tertulis dengan tujuan

menyelesaikan atau mengakhiri suatu perkara.

Putusan yang berupa pemidanaan mengandung suatu pemyataan bahwa terdakwa

dapat dikenakan sanksi pidana atas tindak pidana yang dilakukan, baik itu pelanggaran

maupun kejahatan yang didasarkan adanya bukti-bukti yang kuat atas pelimpahan perkara

oleh jaksa penuntut umum, maka dalam hal ini hakim berhak menyatakan putusannya, bahwa

terdakwa dinyatakan bersalah secara sah dan meyakinkan telah melakukan tindak pidana.

Terdakwa bersalah berarti dakwaan itu terbukti dan syarat-syarat untuk menjatuhkan

pidana telah terpenuhi, yakni : "Sekurang-kurangnya dua alat bukti dan hakim yakin dengan

kesalahan terdakwa". Selanjutnya dalam menjatuhkan pidana, hakim harus

mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan meringankan terdakwa, hal yang

memberatkan misalnya karena terdakwa adalah residive atau orang yang memang sering

melakukan tindak pidana.

Residive atau orang yang sering melakukan tindak pidana adalah orang yang

mempunyai niat tabiat yang buruk dan akibat serta sifatnya tersebut dapat merugikan

masyarakat. Tindak pidana pencurian adalah perbuatan yang digolongkan sebagai tindak

pidana umum di mana terjadinya kejahatan terhadap harta benda. Kejahatan terhadap

harta benda merupakan penyerangan terhadap kepentingan hukum atas harta benda milik

orang lain.

Tindak pidana pencurian dengan pemberatan termasuk dalam pasal 363 KUHP.

Tindak pidana pencurian dengan pemberatan disebut juga pencurian dengan kualifikasi. Yang

dimaksud dengan pencurian dengan pemberatan ialah pencurian biasa yang disertai keadaan

tertentu yang bersifat memberatkan sehingga diancam dengan hukuman penjara minimal 7

(tujuh) tahun dan maksimal 9 (sembilan) tahun (Soesilo 1984).


Dasar-dasar tindak pidana pencurian dengan pemberatan terdapat dalam KUHP dalam

Pasal 362 KUHP sebagai dasar pokok dari tindak pidana pencurian biasa dengan Pasal 363

KUHP yang menjelaskan tentang tindak pidana pencurian yang disertai dengan pemberatan.

Dasar-dasar tindak pidana pencurian dengan pemberatan dalam Pasal 363 KUHP yaitu

1. Pencurian Ternak

2. Pencurian yang dilakukan pada waktu adanya bencana

3. Percurian yang dilakukan pada malam hari di dalam rumah atau pekarangan tertutup

a. Adanya unsur malam hari

b. Adanya unsur dalam sebuah rumah

c. Adanya unsur pekarangan tertutup

4. Pencurian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih

5. Pencurian yang dilakukan dengan merusak atau memanjat dengan memakai kunci palsu

atau perintah palsu

a. Adanya unsur merusak

b. Adanya unsur memanjat

c. Adanya unsur memakai kunci palsu

d. Adanya unsur perintah palsu

Tuntutan jaksa penuntut umum telah sesuai dengan pasal-pasal yang dipersangkakan

kepada terdakwa BIHAR MUHAMMAD Bin AHMAD SYARIF dan fakta-fakta yang

terungkap dipersidangan. Hal ini dikarenakan karena terdakwa benar telah terbukti dimuka

persidangan dengan berdasarkan keterangan saksi-saksi dan fakta-fakta hukum bahwa

perbuatan terdakwa telah memenuhi unsur-unsur dalam KUHPidana Pasal 363 ayat (1) ke-3

dan ke-5.
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan, maka sampailah pada pembuktian

mengenai unsur- unsur tindak pidana yang didakwakan kepada terdakwa oleh karena

dakwaan tersusun ,

Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan

yang berbentuk tunggal, sehingga Majelis Hakim denganmemperhatikan fakta-fakta hukum

tersebut diatas mempertimbangkan dakwaanTUNGGAL sebagaimana diatur dalam Pasal 363

ayat (1) ke-3 dan ke-5

Ad.1. Barang siapa;

Menimbang, bahwa yang dimaksud barang siapa dalam pasal ini di tujukan

kepada orang yang melakukan tindak pidana sebagai subjek hukum yang mampu

bertanggung jawab atas perbuatannya;

Menimbang, bahwa yang diajukan didepan persidangan oleh Penuntut Umum adalah

Terdakwa bernama dan selama pemeriksaan persidangan Terdakwa dapat menjawab dengan

jelas, terang dan terinci baik identitasnya maupun segala sesuatu yang berkaitan dengan

dakwaan yang didakwakan kepadanya sehingga tidak terjadi eror in persona dan Terdakwa

tidak termasuk dalam pasal 44 KUHP sehingga Terdakwa

BIHAR MUHAMMAD bin AHMAD SYARIF adalah subyek hukum yang mampu

bertanggung jawab atas perbuatannya;

Mengambil sesuatu barang

Menimbang bahwa yang dimaksud dengan mengambil adalah mengambil (dalam hal ini

adalah pemindahan barang) untuk dimiliki sedangkan sesuatu barang adalah sesuatu yang

berwujud; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap dipersidangan,

selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut Terdakwa pada hari

sabtu tanggal 11 Mei 2019 sekitar pukul 01.30 Wib dengan berjalan kaki menuju rumah

kontrakan yang ditempati oleh saksi VINA NOVAYANTI di Gang Nasedin RT 03 RW 02


Kelurahan Cilendek Barat Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor sambil membawa obeng

(Daftar Pencarian Barang); Bahwa setelah Terdakwa sampai di rumah kontrakan yang

ditempati oleh saksi VINA NOVAYANTI, Terdakwa mencongkel jendela rumah kontrakan

yang ditempati oleh saksi VINA NOVAYANTI mengunakan obeng, setelah jendela rumah

berhasil terbuka, Terdakwa masuk melalui jendela dan melihat beberapa orang dalam rumah

sedang tidur, karena rumah kontrakan hanya 1 petak, Terdakwa mengambil uang yang

ada di dalam dompet di dalam tas dan handphone SAMSUNG J2 Core warna Gold dengan

nomor IMEI 352051/10/418976/3 dan 352052/10/418976/1 milik saksi VINA NOVAYANTI

yang posisinya dekat saksi VINA NOVIYANTI yang sedang tidur; Bahwa setelah berhasil

mengambil uang dan handpone tersebut, Terdakwa keluar lewat pintu jendela yang dimasuki

Terdakwa sebelumnya, dan meninggalkan rumah Kontrakan yang ditempati oleh saksi VINA

NOVAYANTI.

Menimbang, bahwa dari uraian tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat

bahwa unsur ini telah terpenuhi dan terbukti;

Yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap dipersidangan, selanjutnya

Majelis Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut bahwa Terdakwa mengambil uang

yang ada di dalam dompet di dalam tas dan handphone SAMSUNG J2 Core warna Gold

dengan nomor IMEI 352051/10/418976/3 dan 352052/10/418976/1 milik adalah saksi VINA

NOVAYANTI

Ad.4. Dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap dipersidangan, selanjutnya

Majelis Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut bahwa perbuatan Terdakwa

mengambil uang yang ada di dalam dompet di dalam tas dan handphone SAMSUNG J2 Core

warna Gold dengan nomor IMEI 352051/10/418976/3 dan 352052/10/418976/1 milik saksi
VINA NOVAYANTI di rumah kontrakan yang ditempati oleh saksi VINA NOVAYANTI

dengan mencongkel atau merusak pintu jendela rumah, adalah tanpa sepengetahuan dan tanpa

seizin dari saksi VINA NOVAYANTI; Menimbang, bahwa dari uraian tersebut diatas

Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ini telah terpenuhi dan terbukti;

Ad.5. Di waktu malam dalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada

rumahnya yang dilakukan oleh orang yang ada di situ Menimbang, bahwa pada Pasal 98

KUHPidana “ Yang dikatakan malam, yaitu masa diantara matahari terbenam dan matahari

terbit “. Bahwa menurut SR.Sianturi, SH dalam bukunya “Tindak Pidana di KUHP Berikut

Uraiannya” halaman 604, yang menerangkan, “kendati orang-orang biasanya baru pergi ke

peraduannya sekitar pukul

9 s/d 10 malam, namun dipandang perlu untuk menentukan sejak matahari terbenam agar

terasa nyaman waktu istirahat tersebut”. Menimbang, bahwa menurut SR.Sianturi, SH dalam

bukunya “Tindak Pidana di KUHP Berikut Uraiannya” halaman 604, yang menerangkan,

“Dan yang dimaksud dengan rumah disini adalah yang ada penghuninya. Bukan rumah

kosong. Sedangkan yang dimaksud pekarangan tertutup adalah suatu pekarangan yang

diberi batas secara jelas seperti pagar besi, pagar hidup, selokan, dan lain sebagainya dan

harus ada rumah di dalam pekarangan itu.”

Menimbang, bahwa menurut SR.Sianturi, SH dalam bukunya “Tindak Pidana di

KUHP Berikut Uraiannya” halaman 604, yang menerangkan, “Syarat/keadaan ketiga

menentukan bahwa si pelaku pada saat ia melakukan pencurian sudah/harus ada di rumah

atau pekarangan itu. Jadi menggaet dari luar rumah (yang tanpa pekarangan) atau dari luar

pekarangan dengan galah misalnya tidak termasuk cakupan pasal 363 ini”

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap dipersidangan,

selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut bahwa perbuatan

Terdakwa mengambil 1 (satu) buah HP merk Samsung Galaxy J2 Core dengan Nomor IMEI
352051/10/418976/3 dan 352052/10/418976/1 warna Gold milik saksi VINA NOVIYANTI

di dalam rumah kontrakan yang ditempati oleh saksi VINA NOVAYANTI di Gang Nasedin

RT 03 RW 02 Kelurahan Cilendek Barat Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor pada hari

Sabtu tanggal 11 Mei 2019 sekira jam 01.30 Wib, dimana Terdakwa masuk ke dalam rumah

dan perbuatan tersebut dilakukan oleh Terdakwa ketika saksi VINA NOVIYANTI sedang

tidur.

Menimbang, bahwa dari uraian tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa

unsur ini telah terpenuhi dan terbukti;

A6,Untuk masuk ke tempat tersebut dengan cara merusak, memotong atau memanjat

atau dengan memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan palsu;

Menimbang bahwa dalam uraian unsur ini terdapat tanda koma maupun kata atau

sehingga Majelis Hakim menilai unsur ini adalah merupakan alternatif sehingga apabila salah

satu terpenuhi maka unsur inipun dinyatakan telah terpenuhi;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap dipersidangan,

selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut bahwa perbuatan

Terdakwa mengambil uang yang ada di dalam dompet di dalam tas dan handphone

SAMSUNG J2 Core warna Gold dengan nomor IMEI 352051/10/418976/3 dan

352052/10/418976/1 milik saksi VINA NOVAYANTI di rumah kontrakan yang ditempati

oleh saksi VINA NOVAYANTI dengan mencongkel atau merusak pintu jendela rumah,

adalah tanpa sepengetahuan dan tanpa seizin dari saksi VINA NOVAYANTI

Menimbang, bahwa dari uraian tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat


bahwa unsur ini telah terpenuhi dan terbukti; Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur

dari Pasal 363 ayat (1) ke-3 dan ke-5 KUHP telah terpenuhi, maka Terdakwa haruslah

dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana

didakwakan dalam dakwaan tunggal ;

Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan halhal yang

dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan pembenar dan atau

alasan pemaaf, maka Terdakwa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya ;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab, maka harus

dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;

Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telah dikenakan

penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan dan penahanan tersebut

harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan terhadap Terdakwa

dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam

tahanan;

Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan di persidangan untuk selanjutnya

dipertimbangkan sebagai berikut: Menimbang, bahwa barang bukti berupa :

- 1 (satu) buah dus HP merk Samsung Galaxy J2 Core dengan Nomor IMEI

352051/10/418976/3 dan 352052/10/418976/1;

- 1 (satu) buah HP merk Samsung Galaxy J2 Core dengan Nomor IMEI

352051/10/418976/3 dan 352052/10/418976/1

Kesemua barang bukti tersebut berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan merupakan

milik saksi Azni Henriyati, sehingga terhadap barang bukti tersebut dikembalikan kepada

saksi VINA NOVIYANTI;


Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa maka perlu

dipertimbangkan terlebih dahulu hal-hal yang memberatkan dan hal-hal yang meringankan

Terdakwa :

Keadaan yang memberatkan :

- Perbuatan terdakwa merugikan saksi korban VINA NOVIYANTI i ;

- Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat ;

- Tidak ada perdamaian antara terdakwa dengan saksi korban Azni

Henriyati ;

Hal-ha l yang meringankan :

- Terdakwa merasa bersalah dan menyesali perbuatannya serta berjanji

tidak akan mengulanginya lagi ;

- Terdakwa berterus terang dipersidangan dalam memberikan keterangan

sehingga memperlancar jalannya persidangan ;

- Terdakwa belum pernah dihukum;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana maka haruslah

dibebani pula untuk membayar biaya perkara ;

Memperhatikan, Pasal 363 ayat (1) ke-3 dan ke-(5) KUHP dan Undang-undang

Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundangundangan

lain yang bersangkutan

Anda mungkin juga menyukai