Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN OBSERVASI PRAKTIK PERADILAN PIDANA DAN PERDATA

PENGADILAN NEGERI SURABAYA

Oleh :
Hilda Batohir
032111133212
Kelompok Pidper C-2.2
Praktik Peradilan Pidana dan Perdata A-2
Fakultas Hukum
Universitas Airlangga
Nomor dan Jenis Perkara I
Nomor Perkara : 205/Pid.B/2023/PN Sby
Jenis Perkara : Perkara Pidana, pencurian
Terdakwa I : Mohammad Romli Bin Damiri
Terdakwa II : Ribut Arif Setiawan Bin Herman
Dakwaan : Pasal 363 Ayat (1) Ke-4 dan Ke-5 KUHP.

Hari, tanggal, dan tempat observasi I


Senin, 6 Maret 2023
Ruang Sidang Tirta 1 Pengadilan Negeri Surabaya

Resume singkat perkara I


Perkara pidana pencurian yang dilakukan oleh Terdakwa I Mohammad Romli Bin Damiri
bersama dengan Tedakwa II Ribut Arif Setiawan Bin Herman pada hari Selasa tanggal 08
Nopember 2022 sekitar pukul 23.30 WIB atau setidak – tidaknya pada bulan Nopember tahun
2022 atau setidak – tidaknya tahun 2022 di Tenggumung baru selatan gang 11 nomor 6
Kelurahan Pegirian Kecamatan Semampir Kota Surabaya atau setidak-tidaknya dalam
daerah hukum Pengadilan Negeri Surabaya yang berwenang untuk memeriksa dan mengadili
perkara ini, telah melakukan tindak pidana ” mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya
atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan
hukum, yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu dan untuk masuk ke
tempat melakukan kejahatan, atau untuk sampai pada barang yang diambil dilakukan
dengan merusak, memotong atau memanjat atau dengan memakai kunci palsu perintah
palsu atau pakaian jabatan palsu”. Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara
sebagai berikut :---
● Bahwa awalnya pada hari Selasa tanggal 08 Nopember 2022 sekira pukul 23.30 WIB
berada di Tenggumung baru selatan gang 11 nomor 6 Kelurahan Pegirian Kecamatan
Semampir Kota Surabaya dengan tujuan untuk mengambil sepeda motor milik orang
lain. Saat itu Terdakwa I Mohammad Romli Bin Damiri bersama dengan Terdakwa II
Ribut Arif Setiawan Bin Herman melihat 1 (satu) unit sepeda motor honda Vario 125
warna hitam tahun 2013 dengan nomor polisi L 6537 TA milik saksi Dodik Siswoko
Caturiyanto sedang terpakir di sebelah sebuah rumah dengan keadaan terkunci,
melihat keadaan aman kemudian Terdakwa I Mohammad Romli Bin Damiri bersama
dengan Tedakwa II Ribut Arif Setiawan Bin Herman mengambil 1 (satu) unit sepeda
motor honda Vario 125 warna hitam tahun 2013 dengan nomor polisi L 6537 TA
tanpa izin saksi Dodik Siswoko Caturiyanto dengan cara memasukan kunci Pass 8 dan
anak kunci palsu kedalam lubang kunci sehingga kunci speda motor tersebut dapat
terbuka dan Terdakwa I Mohammad Romli Bin Damiri bersama dengan Terdakwa II
Ribut Arif Setiawan Bin Herman berhasil menyalakan 1 (satu) unit sepeda motor
honda Vario 125 warna hitam tahun 2013 dengan nomor polisi L 6537 TA.
Selanjutnya Terdakwa I Mohammad Romli Bin Damiri bersama dengan Tedakwa II
Ribut Arif Setiawan Bin Herman membawa kabur 1 (satu) unit sepeda motor honda
Vario 125 warna hitam tahun 2013 dengan nomor polisi L 6537 TA untuk dijual
dengan harga Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah).
● Bahwa nilai dari 1 (satu) unit sepeda motor honda Vario 125 warna hitam tahun 2013
dengan nomor polisi L 6537 TA milik saksi Dodik Siswoko Caturiyanto yang
diambil Terdakwa I Mohammad Romli Bin Damiri bersama dengan Tedakwa II
Ribut Arif Setiawan Bin Herman adalah ± Rp.10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah).

Langkah, tindakan hukum, maupun bukti-bukti dalam persidangan yang dilakukan


observasi
Dalam sidang perkara pidana pencurian motor pada Senin, 6 Maret 2023 tersebut dilakukan
agenda pemeriksaan terhadap saksi korban Dodik Siswoko Caturiyanto dan saksi Rizal yang
mengatakan bahwa melihat kejadian pencurian motor Vario 125, pada saat itu keadaan motor
sedang terkunci dan diketahui hilang setelah hujan dan saksi tau bahwa yang mengambil
adalah Terdakwa I Romli dan Terdakwa II Ribut dengan tanpa izin, lalu sepeda motor
tersebut dijual oleh Terdakwa I dan II dengan harga Rp. 2.000.000,-

Dasar tindakan yang dilakukan para pihak berdasarkan Hukum Acara Pidana/Hukum
Acara Perdata (HIR)
Saksi Dodik Siswoko Caturiyanto dan Rizal sesuai dengan ketentuan Pasal yang dimaksud
dengan saksi, menurut Pasal 1 angka 26 KUHAP adalah orang yang dapat memberikan
keterangan guna kepentingan penyidikan, penuntutan dan peradilan tentang suatu perkara
pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri.

1. Identitas mahasiswa (nama dan NIM), kelompok dan kelas


2. Nomor dan Jenis Perkara
3. Hari, tanggal dan tempat observasi
4. Resume singkat perkara (pidana/ perdata)
5. Langkah, tindakan hukum, maupun bukti- bukti dalam persidangan yang dilakukan
observasi
6. Dasar tindakan yang dilakukan para pihak berdasarkan Hukum Acara Pidana/ Hukum
Acara Perdata (HIR)
7. Font: times new roman, ukuran 12, spasi 1.5

Anda mungkin juga menyukai