Anda di halaman 1dari 5

KEJAKSAAN NEGERI JAKARTA UTARA P-29

“UNTUK KEADILAN”

SURAT DAKWAAN
NO. REG. PERK: PDM-08/JKT.UT/02/2024

I. Identitas Terdakwa
Nama lengkap : Zayn Segara Allanta
Tempat lahir : Jakarta
Umur / Tgl. Lahir : 34 Tahun / 02 April 1990
Jenis kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Perumahan Cijantung Permai, Blok A, No.7,
Kelurahan Cijantung, Kecamatan Pasar
Rebo, Jakarta Timur
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : Strata-1

II. Penahanan
Penyidik : Ditahan sejak tanggal 16 Agustus 2023 s/d
tanggal 3 September 2023
Perpanjangan Penahanan : Oleh Penyidik sejak tanggal 4 September 2023
s/d 25 September 2023
Penahanan Penuntut Umum : Ditahan sejak tanggal 26 September 2023 s/d
15 Oktober 2023

Perpanjangan Penahanan : Oleh Penuntut Umum sejak tanggal 16 Oktober


s/d 2 November 2023

43
III. Dakwaan
---------- Bahwa ia terdakwa Zayn Segara Allanta pada hari Minggu, 5 Agustus 2023 sekira
jam 03.30 WIB, atau setidak-tidaknya pada waktu lain pada bulan Agustus 2023, atau
setidak-tidaknya pada tahun 2023, bertempat 1234 Hotel Novotel Mangga Dua Square, Jl.
GN. Sahari no. 1, Kec. Kab. atau setidak-tidaknya di tempat lain yang termasuk dalam
wilayah hukum Pengadilan Negeri Jakarta Utara, dengan sengaja dan dengan rencana
terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, perbuatan terdakwa tersebut dilakukan
dengan cara-cara sebagai berikut : ----------
- Bahwa terdakwa Zayn Segara Allanta adalah pacar atau kekasih dari korban yang
bernama Bela Rayn Azzura alias Bella.
- Bahwa terdakwa dan Bella telah membuat janji dengan terdakwa akan bertemu di
hotel Novotel tersebut diatas pada hari sabtu, tanggal 4 Agustus 2023.
- Bahwa mereka berdua berjanji akan bertemu di kamar hotel nomor 1234.
- Bahwa terdakwa juga mengajak Bella pergi ke sebuah tempat hiburan malam untuk
melepaskan penat dan stress karena pekerjaannya.
- Bahwa tempat hiburan malam tersebut bernama Jenja Club, Cilandak Town Square,
lantai 1, Jl. T.B. Simatupang, Cilandak Barat, Jakarta Selatan.
- Bahwa pada tanggal tersebut sekitar jam 11 malam hari, saat mereka hendak pergi,
Bella berpamitan dengan manajer sekaligus temannya yang bernama Bryan Saputra.
- Bahwa saat mereka berdua di tempat hiburan malam tersebut di atas, terdakwa dan
Bella bertemu dengan teman Bella yang bernama Muhammad Fadel.
- Bahwa setelah mereka bertemu dengan Fadel, terdakwa dan Bella bertengkar
panjang.
- Bahwa terdakwa dan Bella mereka berdua bertengkar karena alasan terdakwa
cemburu kepada Fadel (saksi).
- Bahwa Fadel (saksi) mencoba melerai mereka, tetapi tidak berhasil.
- Bahwa tidak lama kemudian setelah terdakwa dan Bella bertengkar, mereka berdua
pulang ke hotel.
- Bahwa terdakwa dan Bella masih bertengkar di perjalanan mereka kembali ke hotel .
- Bahwa saat sampai di hotel, terdakwa dan Bella masih dalam suasana bertengkar.
- Bahwa terdakwa membawa botol sisa minuman keras yang bermerk Ice Land
dengan kadar alkohol 40% ke hotel.
- Bahwa Bella tidak mau mengaku pada terdakwa kalau Fadel (saksi) adalah
selingkuhannya.

44
- Bahwa terdakwa sudah pernah melihat pesan percakapan Bella dan Fadel (saksi) di
Whats App.
- Bahwa karena hal tersebut, terdakwa sangat marah dan merasa cemburu buta,
- Bahwa sesampainya di kamar hotel nomor 1234, Bella mengatakan kepada
terdakwa ingin ganti baju.
- Bahwa karena tidak selesainya pertengkaran dan perdebatan tersebut, terdakwa
mulai mempunyai niat untuk membunuh Bella.
- Bahwa saat Bella sedang ganti baju, terdakwa mengatakan kepada Bella ingin keluar
sebentar.
- Bahwa terdakwa keluar dari kamar dan turun ke lobby atau ruang tungu hotel
dengan niatan untuk membeli obat yang dapat meracuni Bella.
- Bahwa terdakwa menyuruh pegawai hotel yang bernama Muhammad Ibnu Fattah
(saksi) untuk membeli obat pusing kepala dengan merek bodrex untuk terdakwa.
- Bahwa terdakwa memberikan uang sebesar Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah)
kepada Ibnu (saksi) untuk membelikan obat pusing tersebut sebanyak 1 (satu)
emplek berisi 4 (empat) butir.
- Bahwa Ibnu dengan senang hati menerima permintaan itu karena akan diberikan
sisa uang tersebut kepada Ibnu (saksi) sebagai tip atau upahnya.
- Bahwa Ibnu (saksi) membeli obat tersebut di apotek di sebelah hotel yang bernama
K-24.
- Bahwa setelah Ibnu (saksi) memberikan obat tersebut kepada terdakwa, Ibnu (saksi)
kembali bekerja.
- Bahwa setelah terdakwa menerima obat tersebut, terdakwa kembali ke kamar hotel
Bella.
- Bahwa terdakwa membuang bukti pembelian obat tersebut di tempat sampah yang
ada di lobby hotel.
- Bahwa sesampainya terdakwa di kamar hotel Bella, terdakwa melihat Bella sedang
muntah.
- Bahwa terdakwa melihat kesempatan tersebut untuk melakukan rencananya.
- Bahwa terdakwa tidak ragu-ragu dan melewatkan kesempatan tersebut dan
mencoba mencampur obat yang baru saja dibelinya dengan sisa minuman keras
yang dibawanya dari tempat hiburan malam tersebut.
- Bahwa terdakwa mengatakan kepada Bella untuk meminum dalam cangkir teh hotel
yang berisi minuman yang telah dicampurnya tersebut untuk diminum.

45
- Bahwa terdakwa menyarankan kepada Bella untuk meminum minuman tersebut agar
merasa mendingan.
- Bahwa setelah Bella meminum minuman tersebut, Bella langsung memuntahkannya.
- Bahwa Bella marah dan mengatakan kepada terdakwa untuk tidak bercanda di saat
itu.
- Bahwa tidak lama setelah percakapan tersebut, Bella langsung jatuh.
- Bahwa terdakwa langsung menyiram toilet tempat minuman tersebut dimuntahkan
dan membuang bekas minuman dalam cangkir tersebut dalam toilet.
- Bahwa setelah itu terdakwa berpura-pura tidak tahu dan segera memanggil manajer
Bella yang bernama Bryan yang ada di sebelah kamar Bella yaitu kamar 1233.
- Bahwa terdakwa mengatakan kepada Bryan, tidak mengetahui alasan kenapa Bella
tiba-tiba terjatuh.
- Bahwa terdakwa melakukan hal tersebut karena ingin menyingkirkan barang bukti.
- Bahwa Bryan yang melihat kejadian tersebut mencoba memeriksa keadaan Bella
dengan memeriksa denyut nadi, mengecek nafas dan pernafasan Bella serta
melakukan CPR sebagai usaha pertolongan pertama.
- Bahwa setelah Bryan melakukan hal tersebut, Bella tetap tidak bernafas dan tidak
ada denyut nadi maupun detak jantungnya.
- Bahwa Bryan langsung menelpon polisi dan mengatakan kepada terdakwa untuk
tetap di tempat kejadian sampai polisi datang.
- Bahwa karena perbuatan terdakwa, telah meninggal seorang perempuan bernama
Bella Rayn Azzura pada hari minggu, 5 Agustus 2023.
- Bahwa jenazah korban Bella tersebut telah dilakukan otopsi untuk mempermudah
penyidikan dan telah mendapat persetujuan orang tua korban yang tanggal 12
Agustus 2023.
- Bahwa hasil otopsi tersebut dengan kesimpulan sebagai berikut :
“Dari fakta – fakta yang ditemukan dari pemeriksaan atas jenazah tersebut maka
saya simpulkan bahwa jenazah adalah seorang perempuan, umur kurang lebih dua
puluh lima tahun, warna kulit putih. Pada pemeriksaan dalam didapatkan tanda
penunjang bahwa korban mengalami keracunan. Sebab kematian mati karena
keracunan.”
- Bahwa penyidik juga telah mamastikan berdasarkan hasil labfor terhadap cangkir
dan gelas minuman yang diminum korban Bella hari itu.
- Bahwa hasil kesimpulan pada LabFor tersebut adalah sebagai berikut :

46
“Dari pembandingan tersebut, didapat hasil bahwa sidik jari yang terdapat cangkir
beserta sendok bekas minuman yang diduga berisi sisa minuman keras dicampur
dengan bodrex adalah identik dengan sidik jari tersangka Zayn Segara Allanta.
Dan 1. Pada Barang Bukti 1 (sisa minuman pada cangkir yang berisi minuman keras
yang dicampur dengan bodrex) positif mengandung Zat/bahan beracun dan atau
berbahaya yaitu : EtOH = C2H5OH (Etanol/EtilAlkohol atau alkohol murni) yang
bercampur dengan senyawa C8H9NO2 (paracetamol/acetaminofen), C13H18O2
(ibuprofen) dan C8H10N4O2 (kafein) yang biasanya terdapat pada obat pereda sakit
kepala maupun sakit ringan. 2. Pada Barang Bukti 2 (sisa zat pada sendok yang
berisi menuman keras yang dicampur dengan bodrex) positif mengandung Zat/bahan
beracun dan atau berbahaya yaitu : EtOH = C2H5OH (Etanol/EtilAlkohol atau alkohol
murni) yang bercampur dengan senyawa C8H9NO2 (paracetamol/acetaminofen),
C13H18O2 (ibuprofen) dan C8H10N4O2 (kafein) yang biasanya terdapat pada obat
pereda sakit kepala maupun sakit ringan.”
- Bahwa berdasarkan hasil penyidikan dan bukti-bukti yang ada terdakwa terbukti
merampas nyawa orang lain dengan rencana terlebih dahulu, pada tanggal 5 Agustus
2023sekitar pukul 3.30 WIB, di hotel Novotel Mangga Dua.

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam 340 KUHP.

Jakarta Utara, 17 Februari 2023


PENUNTUT UMUM

(HUDAIFAH BINTAN, S.H.,M.H.)


Jaksa Muda NIP 19620422007712983

47

Anda mungkin juga menyukai