Disusun oleh :
C1
ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
2021
KASUS POSISI / DUDUK PERKARA
Bahwa Terdakwa ELIAS NUNGKAK alias ELIAS pada hari Minggu tanggal 16 Juni 2013
sekitar pukul 16.00 WITA atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Juni tahun 2013,
bertempat di rumah terdakwa di Wairhubing, Desa Watuliwung, Kecamatan Kangae, Kabupaten
Sikka atau setidak - tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah
hukum Pengadilan Negeri Maumere, telah melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup
rumah tangga terhadap saksi korban AGUSTINUS PROVIDENTUS alias DENTIS, yang
dilakukan dengan caracara sebagai berikut :
Pada waktu dan tempat tersebut diatas, ketika terdakwa sedang mengupas ubi di
belakang rumah terdakwa di Wairhubing, Desa Watuliwung, Kecamatan Kangae, Kabupaten
Sikka dengan menggunakan 1 (satu) bilah parang besi bergagang plastic warna hitam dengan
panjang keseluruhan 60 (enam puluh) cm, tiba-tiba saksi korban AGUSTINUS PROVIDENTUS
alias DENTIS yang merupakan anak kandung dari terdakwa datang sambil marahmarah
terhadap terdakwa kemudian saksi korban mengambil 1 (satu) buah sendok kayu pengaduk
makanan babi dari pelepah kelapa panjang 55 (lima puluh lima) cm dan memukulkan sendok
kayu tersebut kearah badan terdakwa namun berhasil ditangkis dengan menggunakan tangan
oleh terdakwa selanjutnya saksi korban menendang terdakwa kearah pinggang terdakwa ketika
posisi terdakwa masih dalam posisi duduk sehingga mengakibatkan terdakwa jatuh tertidur dan
ketika terdakwa melihat saksi korban akan memukul terdakwa lagi, terdakwa yang pada saat itu
masih memegang parang yang tadinya dipergunakan untuk mengupas ubi, langsung bangun
dan berdiri selanjutnya terdakwa mengayunkan parang yang dibawanya tersebut ke arah saksi
korban sehingga mengenai samping kiri kepala saksi korban sehingga mengakibatkan saksi
korban langsung lari menuju jalan raya sedangkan terdakwa langsung menuju POLSEK
Kewapante untuk menyerahkan diri.
P – 29
SURAT DAKWAAN
Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Maumere dalam perkara tindak pidana
kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga :
A. IDENTITAS TERDAKWA
Agama : Katolik
- Ditahan oleh Kejaksaan Negeri Maumere pada tanggal 17 Juni 2013 Nomor :
Sp.Han/24/0.3.1/Fd.1/I/2013/Kejari.MMR. di Rutan sejak tanggal 17 Juni 2013 s/d
tanggal 30 Juni 2012
- Diperpanjang oleh Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Maumere pada tanggal
31 Juni 2013 Nomor : Spp.Han/25/II/2013/Kejari.MMR, sejak tanggal 31 Juni 2013
s/d 10 Juli 2013;
- Penangguhan Penahanan oleh Penyidik tanggal 16 Juli 2013 s/d tanggal 19 Juni
2013 Nomor : Sp.Han/27/I/2013/Kejari.MMR
- Ditahan oleh Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Maumere dengan Surat
Penahanan Nomor : Print-04/IV/2013/Kejari.MMR dari tanggal 01 Agustus 2013 s/d
10 Agustus 2013;
- Ditahan oleh Hakim Pengadilan Negeri Maumere sejak tanggal 31 Agustus 2013
s/d 10 November 2013;
C. DAKWAAN
PRIMAIR
Bahwa NUKAK alias ELIAS pada hari Minggu tanggal 16 Juni 2013 sekitar pukul 16.00
WITA atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Juni tahun 2013, bertempat di rumah
terdakwa di Wairhubing, Desa Watuliwung, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka atau setidak -
tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Maumere, telah melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga terhadap
saksi korban AGUSTINUS PROVIDENTUS alias DENTIS, yang dilakukan dengan caracara
sebagai berikut :
- Bahwa pada waktu dan tempat tersebut diatas, ketika terdakwa sedang mengupas
ubi di belakang rumah terdakwa di Wairhubing, Desa Watuliwung, Kecamatan
Kangae, Kabupaten Sikka dengan menggunakan 1 (satu) bilah parang besi
bergagang plastic warna hitam dengan panjang keseluruhan 60 (enam puluh) cm,
tiba-tiba saksi korban AGUSTINUS PROVIDENTUS alias DENTIS yang merupakan
anak kandung dari terdakwa datang sambil marahmarah terhadap terdakwa
kemudian saksi korban mengambil 1 (satu) buah sendok kayu pengaduk makanan
babi dari pelepah kelapa panjang 55 (lima puluh lima) cm dan memukulkan sendok
kayu tersebut kearah badan terdakwa namun berhasil ditangkis dengan
menggunakan tangan oleh terdakwa selanjutnya saksi korban menendang terdakwa
kearah pinggang terdakwa ketika posisi terdakwa masih dalam posisi duduk
sehingga mengakibatkan terdakwa jatuh tertidur dan ketika terdakwa melihat saksi
korban akan memukul terdakwa lagi, terdakwa yang pada saat itu masih memegang
parang yang tadinya dipergunakan untuk mengupas ubi, langsung bangun dan
berdiri selanjutnya terdakwa mengayunkan parang yang dibawanya tersebut ke arah
saksi korban sehingga mengenai samping kiri kepala saksi korban sehingga
mengakibatkan saksi korban langsung lari menuju jalan raya sedangkan terdakwa
langsung menuju POLSEK Kewapante untuk menyerahkan diri ;
Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 44 ayat (1) jo. pasal 5 huruf
a UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Atau :
SUBSIDAIR
Bahwa terdakwa ELIAS NUKAK alias ELIAS pada waktu dan tempat sebagaimana
tersebut dalam DAKWAAN PERTAMA diatas, telah melakukan penganiayaan terhadap orang
lain yaitu terhadap saksi korban AGUSTINUS PROVIDENTUS alias DENTIS, yang dilakukan
dengan cara - cara sebagai berikut :
- Bahwa pada waktu dan tempat tersebut diatas, ketika terdakwa sedang mengupas
ubi di belakang rumah terdakwa di Wairhubing, Desa Watuliwung, Kecamatan
Kangae, Kabupaten Sikka dengan menggunakan 1 (satu) bilah parang besi
bergagang plastic warna hitam dengan panjang keseluruhan 60 (enam puluh) cm,
tiba-tiba saksi korban AGUSTINUS PROVIDENTUS alias DENTIS yang merupakan
anak kandung dari terdakwa datang sambil marahmarah terhadap terdakwa
kemudian saksi korban mengambil 1 (satu) buah sendok kayu pengaduk makanan
babi dari pelepah kelapa panjang 55 (lima puluh lima) cm dan memukulkan sendok
kayu tersebut kearah badan terdakwa namun berhasil ditangkis dengan
menggunakan tangan oleh terdakwa selanjutnya saksi korban menendang terdakwa
kearah pinggang terdakwa ketika posisi terdakwa masih dalam posisi duduk
sehingga mengakibatkan terdakwa jatuh tertidur dan ketika terdakwa melihat saksi
korban akan memukul terdakwa lagi, terdakwa yang pada saat itu masih memegang
parang yang tadinya dipergunakan untuk mengupas ubi, langsung bangun dan
berdiri selanjutnya terdakwa mengayunkan parang yang dibawanya tersebut ke arah
saksi korban sehingga mengenai samping kiri kepala saksi korban dan selanjutnya
saksi korban langsung lari menuju jalan raya sedangkan terdakwa langsung menuju
POLSEK Kewapante untuk menyerahkan diri ;
Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 351 ayat (1)
Agama : Katolik
Terimakasih atas kesempatan yang diberikan oleh Majelis Hakim, sehingga kami dapat
mengajutan nota keberatan.
Berdasarkan pasal 156 ayat (1) Kitab Undang – Undang Hukum Acara Pidana, bahwa
terdakwa atau penasihat hukum terdakwa dapat mengajukan nota keberatan.
Sehingga menurut kai dakwaan penuntut umum tidak cermat,tidak jelas dan
tidak lengkap sebagaimana dimaksud dalam pasal 143 ayat (2) huruf B KUHAP, maka
sseharusnya dakwaan penuntut umum tersebut telah batal demi hukum
Maka dengan segala hormat, kami mohon kepada majelis hakim untuk
memberikan putusan sebgaai berikut :
a. Menyatakan menerima kebertan yang diajukan terdakwa
b. Menyatakan bahwa surat dakwaan penuntut umu batal demi hukum atau
setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima
c. Melepaskan terdakawa dari tahanan
d. Menetapkan biaya perkara, ditanggung oleh negara
Atau bilamana majelis hakim yang mulai berpendapat lain, kami mohon untuk
memberikan putusan yang seadil-adilnya.
Demikian nota keberatan ini kami sampaikan, dan atas waktu dan kesempatannya, kami
mengucapkan terimakasih.
Hormat kami,