Anda di halaman 1dari 7

NAMA : ELLITA WAFA PERMATASARI

NIM : 1802010085

MATA KULIAH :ILMU KEDOKTERAN KEHAKIMAN

NAMA DOSEN : IMAM RAHMADDANI, SH., MH.

SEMESTER : 7D

EKT I

ANALISIS KASUS PUTUSAN NOMOR 17/PID.SUS/2018/PN.CKR

I. Identitas Terdakwa

Nama : MUHAMMAD JUNAEDI Bin Alm Daka

Tempat Lahir : Jakarta

Umur/Tanggal Lahir : 38 Tahun/ 11 Juni 1980

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Tempat tinggal : Jl. Karya Logam Kp. Legon Rt. 002 Rw. 005 Kel. Jatimulya Kec.
Tambun Kab.

Bekasi

Agama : Islam

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Pendidikan : STM (Tamat)


II. Kronologi Kejadian

Terdakwa MUHAMAD JUNAEDI bin alm DAKA, pada hari dan tanggal sudah tidak ingat
lagi tahun 2013 sampai tahun 2018, sekira pukul sudah tidak ingat lagi atau setidak-tidaknya
pada waktu-waktu lain dalam tahun 2013 sampai tahun 2018 bertempat di dalam kontrakan
terdakwa yang beralamat di Kp. Legon Rt. 002 Rw. 005 Kel. Jatimulya Kec. Tambun Selatan
Kab. Bekasi atau setidak-tidaknya pada suatu tempat-tempat lain, yang masih termasuk dalam
daerah hukum Pengadilan Negeri Cikarang yang berwenang mengadili perkara tersebut, dimana
beberapa perbuatan Terdakwa, meskipun masing-masing merupakan kejahatan atau
pelanggaran ada hubungan sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai satu perbuatan
berlanjut, setiap orang dengan sengaja melakukan Kekerasan atau ancaman Kekerasan
memaksa Anak ANISA JIHAN AFIFAH (lahir pada tanggal 15 Mei 2007 umur 11 tahun
berdasarkan Surat Kutipan akta kelahiran No. 3374.ALT.2007.16927 tanggal 14 Nopember
2007), melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain, dilakukan oleh orang tua,
wali, pengasuh anak, pendidik, atau tenaga kependidikan, perbuatan tersebut terdakwa lakukan
dengan cara sebagai berikut :

- Bahwa pada tahun 2013 pada saat saksi ANISA JIHAN AFIFAH kelas 1 SD, pada hari
tanggal bulan dan waktu sudah tidak ingat lagi, bertempat dikontrakan Terdakwa yang
beralamat di Kp. Legon Rt. 002 Rw. 005 Kel. Jatimulya Kec. Tambun Selatan Kab. Bekasi,
dimana saksi ANISA JIHAN AFIFAH yang merupakan anak kandung dari Terdakwa dan
saksi SRI SUGIARTI berdasarkan surat kutipan akta nikah yang dikeluarkan ditandatangi
oleh Dr. H. SAID AGIL HUSIN AL MUNAWAR, MA. Nomor : 936/119/IX/2006, pada
saat saksi ANISA JIHAN kelas 1 SD, pada hari, tanggal bulan sudah tidak diingat lagi
sekira pukul 20.00 wib, ketika saksi SRI SUGIARTI sudah tidur dikamar depan dan saksi
ANISA JIHAN AFIFAH sedang bersama dengan sdri. WINDA NAILA SALSABILA yang
merupakan adik saksi ANISA JIHAN AFIFAH tidur dikamar tengah, kemudian Terdakwa
langsung mendatangai saksi ANISA JIHAN AFIFAH dan langsung membalikkan badan
sdri. WINDA NAILA SALSABILA agar tidak melihat apa yang akan Terdakwa lakukan
kepada saksi ANISA JIHAN AFIFAH selanjutnya Terdakwa langsung menurunkan celana
dalam yang saksi ANISA JIHAN AFIFAH gunakan lalu Terdakwa memasukkan alat
kelamin (penisnya) kedalam kemaluan (vagina) saksi ANISA JIHAN AFIFAH kemudian
digoyang-goyangkan dengan cara maju mundur hingga Terdakwa mengeluarkan sperma (air
mani) diluar kemaluan (vagina) saksi ANISA JIHAN, selanjutnya Terdakwa langsung
meninggalkan saksi ANISA JIHAN, perbuatan tersebut Terdakwa lakukan hampir 3 (tiga)
hari sekali selama tahun 2013.
- Bahwa pada tahun 2014 pada saat saksi ANISA JIHAN AFIFAH kelas 2 SD, pada hari
tanggal bulan dan waktu sudah tidak ingat lagi, saksi ANISA JIHAN AFIFAH sedang
berada dikamar tengah sendirian kemudian Terdakwa mendekati saksi ANISA JIHAN
AFIFAH lalu mengancam saksi ANISA JIHAN AFIFAH untuk menuruti perintah
Terdakwa apabila tidak menuruti perintahnya Terdakwa akan menyerahkan saksi ANISA
JIHAN AFIFAH kepada mantan istri Terdakwa dan juga akan berpisah dengan saksi SRI
SUGIARTI (ibu saksi ANISA JIHAN AFIFAH atau istri Terdakwa) karena takut atas
perkataan Terdakwa sehingga saksi ANISA JIHAN AFIFAH menuruti keiinginan Terdakwa
selanjutnya Terdakwa menurunkan celana dalam yang digunakan oleh saksi ANISA JIHAN
lalu Terdakwa memasukkan alat kelamin (penis) kedalam kemaluan (vagina) saksi ANISA
JIHAN kemudian digoyang-goyangkan dengan cara maju mundur hingga Terdakwa
mengeluarkan sperma (air mani) diluar kemaluan (vagina) saksi ANISA JIHAN AFIFAH,
selanjutnya Terdakwa langsung meninggalkan saksi ANISA JIHAN AFIFAH, perbuatan
tersebut Terdakwa lakukan hampir 2 (dua) kali selama sebulan sekali pada tahun 2014 dan
saksi ANISA JIHAN AFIFAH sudah sering disetubuhi oleh Terdakwa sehingga pada saaat
Terdakwa akan menyetubuhi saksi ANISA JIHAN AFIFAH selalu dengan cara menurunkan
celana dalam yang digunakan saksi ANISA JIHAN pada saat rumah kontrakan tersebut
dalam keadaan sepi hanya tinggal Terdakwa dan saksi ANISA JIHAN AFIFAH.
- Bahwa pada tahun 2015, pada hari tanggal bulan dan waktu sudah tidak ingat lagi, disaat
saksi SRI SUGIARTI dan sdri. WINDA NAILA SALSABILAH sedang pergi berenang
hanya tinggal Terdakwa dan saksi ANISA JIHAN AFIFAH saja dirumah kontrakan tersebut
sehingga kontrakan tersebut dalam keadaan sepi selanjutnya Terdakwa melihat saksi
ANISA JIHAN AFIFAH sedang tidur-tiduran dikamar tengah lalu Terdakwa mendekati
saksi ANISA JIHAN AFIFAH dan langsung membuka celana dalam yang digunakan saksi
ANISA JIHAN selanjutnya Terdakwa menggesek-gesekkan kemaluan (vagina) saksi
ANISA JIHAN dengan jari manis tangan kanan kurang lebih 5 (lima) menit, kemudian
Terdakwa menjadi terangsang dan alat kelamin (penis) Terdakwa menjadi tegang lalu
Terdakwa membuka celana yang digunakannya kemudian Terdakwa langsung memasukkan
alat kelamin (penis) Terdakwa kedalam kemaluan (vagina) saksi ANISA JIHAN AFIFAH
secara berlahan-lahan selanjutnya Terdakwa goyang-goyangkan pantatnya dengan cara maju
mundur kurang lebih 10 (sepuluh) menit sampai akhirnya Terdakwa mengeluarkan sperma
(air mani) diluar kemaluan (vagina) saksi ANISA JIHAN AFIFAH yang Terdakwa buang di
atas perut saksi ANISA JIHAN AFIFAH, perbuatan tersebut Terdakwa lakukan hampir 3
(tiga) hari sekali selama tahun 2015.
- Bahwa pada tahun 2016 sampai tahun 2018, pada hari tanggal bulan dan waktu sudah tidak
ingat lagi, Terdakwa menyetubuhi saksi ANISA JIHAN AFIFAH secara berulang-ulang
dengan cara yang sama.
- Bahwa pada saat Terdakwa akan menyetubuhi saksi ANISA JIHAN AFIFAH selalu
mengancam saksi ANISA JIHAN AFIFAH untuk menuruti perintah Terdakwa apabila tidak
menuruti perintahnya Terdakwa akan menyerahkan saksi ANISA JIHAN AFIFAH kepada
mantan istri Terdakwa dan juga akan berpisah dengan saksi SRI SUGIARTI (ibu saksi
ANISA JIHAN AFIFAH atau istri Terdakwa) karena takut atas perkataan Terdakwa
sehingga saksi ANISA JIHAN AFIFAH menuruti keiinginan Terdakwa untuk disetubuhi
oleh Terdakwa.
- Bahwa Terdakwa menyetubuhi saksi ANISA JIHAN selalu dikamar tengah kontrakan yang
beralamat di Kp. Legon Rt. 002 Rw. 005 Kel. Jatimulya Kec. Tambun Selatan Kab. Bekasi.
- Bahwa Terdakwa memasukkan alat kelaminnya (penis) kedalam kemaluan (vagina) saksi
ANISA JIHAN yang dilakukan sehari bisa 3 sampai 5 kali, setiap 3 (tiga) hari sekali, pada
saat pagi hari ketika saksi SRI SUGIARTI sedang membeli makan dan adik saksi ANISA
JIHAN sedang main diluar rumah kontrakan, malam hari ketika saksi SRI SUGIARTI dan
adik saksi ANISA JIHAN sedang tidur dan pada waktu subuh hari ketika saksi SRI
SUGIARTI dan adik saksi ANISA JIHAN belum bangun tidur dan pada saat rumah
kontrakan dalam keadaan sepi.
- Bahwa Terdakwa dalam setiap menyetubuhi saksi ANISA JIHAN, Terdakwa selalu
mengeluarkan air mani atau sperma Terdakwa diluar kemaluan (vagina) saksi ANISA
JIHAN dan setelah nafsu terpenuhi Terdakwa langsung pergi meninggalkan saksi ANISA
JIHAN tanpa ada perasaan bersalah ataupun menyesali perbuatannya.
- Bahwa pada hari Senin Tanggal 2 Juli 2018, saksi ANISA JIHAN menceritakan perbuatan
Terdakwa kepada saksi SRI SUGIARTI dan saksi NUR KUDIYANTI yang merupakan bibi
dari saksi ANISA JIHAN selanjutnya saksi SRI SUGIARTI melaporkan ke Polsek Tambun
untuk diproses lebih lanjut.

III. Putusan Akhir

Dalam perkara ini, Terdakwa melanggar Pasal 76 D jo 81 ayat (3) UU RI No. 35 Tahun 2014
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo
Pasal 64 ayat (1) KUHP, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP, Pasal 222 ayat
(1) KUHAP serta Undang-Undang lain yang berkaitan dengan perkara ini.

Terdakwa MUHAMMAD JUNAEDI Bin Alm DAKA terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana “melakukan ancaman Kekerasan memaksa anak melakukan
persetubuhan dengannya yang dilakukan oleh orang tua secara berlanjut”.

Karena terbukti melakukan kesalahan, Terdakwa dijatuhi Hukuman Pidana penjara selama
15 (lima belas) tahun dan denda sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) dengan
ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka akan diganti dengan pidana kurungan
selama 3 (tiga) bulan.

IV. ANALISIS

Ilmu forensik sangat membantu aparat penegak hukum untuk mengungkapkan suatu tindak
pidana yang terjadi mulai dari tingkat penyidikan sampai pada tahap pengadilan terhadap kasus
yang berhubungan dengan tubuh atau jiwa manusia sehingga membuat terang suatu tindak
pidana yang terjadi.
Dalam memecahkan kasus tentang ancaman kekerasan memaksa anak melakukan
persetubuhan dengannya yang dilakukan oleh orang tua secara berlanjut seperti kasus yang sudah
dijelaskan diatas, maka korban perkosaan yang masih hidup diperiksa oleh Dokter Spesialis
Kebidanan dan Penyakit Kandungan (Obgyn) dimana hasil pemeriksaannya dituangkan dalam
Visum et Repertum yang berguna untuk pembuktian perkosaan di persidangan sebagai alat bukti
surat ataupun sebagai keterangan ahli apabila dokter tersebut diminta hadir di persidangan.

Sebelum melakukan pemeriksaan forensik lebih lanjut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan
yaitu :
- Persiapan ditempat kejadian perkara
- Pengumpulan di tempat kejadian perkara, Untuk kepentingan penyidikan, alat bukti
sangat penting. Pengumpulan alat bukti dilakukan di tempat kejadian perkara, selanjutnya
alat bukti tersebut dikirim ke laboratorium forensik untuk dianalisis.
- Persiapan sebelum pemeriksaan korban kekerasan seksual, Sebelum korban dikirim ke
rumah sakit/fasilitas kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan dokter, perlu dijelaskan
dengan hati-hati proses pemeriksaan forensik dengan memaparkan langkahlangkah
penyelidikan.
- Pemeriksaan korban kekerasan seksual, Yang perlu diperiksa oleh dokter terhadap
korban/tersangka korban kekerasan seksual sedapat mungkin memenuhi tuntutan yang
digunakan dalam undang-undang hukum pidana.
- Wawancara/anamnesis korban kekerasan seksual, Wawancara dengan korban meliputi
empat elemen: Wawancara teraupetik, wawancara investigasi, wawancara medis dan
wawancara medico-legal. Walaupun isi dari masingmasing wawancara bisa saling
tumpang tindih dan perbedaan wawancara dalam beberapa hal dapat dilakukan oleh
orang yang sama, dengan tujuan dan fungsi masing-masing berbeda. Wawancara dapat
dilakukan tersendiri, bersahabat dan lingkungan yang mendukung
- Pemeriksaan fisik korban kekerasan seksual, Pemeriksaan pasien dibagi dalam beberapa
kategori yaitu; keadaan umum dan tingkah laku pasien; keadaan tubuh secara
keseluruhan, genitalia externa, vagina dan servix, dan anus serta rectum.
- Penilaian dugaan kekerasan seksual, penilaian kekerasan seksual yang dapat menguatkan
terjadinya kekerasan seksual pada korban diantaranya Trauma non genital (kekerasan,
bukti menguatkan) dan Bukti trauma genital (kontak seksual, kekerasan),
- Evaluasi, Penanganan dan Konseling Korban Perkosaan

Dalam kasus yang sudah di ceritakan kronologinya diatas, telah terjadi pemeriksaan Visum
et repertum dimana pemeriksaan tersebut dilakukan terhadap seorang anak perempuan berusia
sebelas tahun. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan tanda-tanda perlukaan. Pada pemeriksaan
dokter spesialis kandungan dan kebidanan didapatkan robekan lama pada selaput darah arah
akibat kekerasan tumpul. Pada pemeriksaan dokter spesialis bedah anak tidak didapatkan lecet
dan kemerahan. Pada pemeriksaan psikologi didapatkan perubahan sikap dan perilakuBahwa
berdasarkan Visum Et Repertum No. No.445.2/059/RSUD/2016 tanggal 04 Juni 2016 yang
dibuat dan ditandatangani oleh dokter BUDI ZULHARDI, Sp.OG dokter pada Rumah Sakit
Umum Daerah Cikarang, terhadap korban bernama dr. BUDI ZULHARDI, Sp.OG, dengan
kesimpulan terdapat tanda-tanda luka lecet akibat benda tajam pada perenium (sekitar selaput
dara)

Kedudukan Visum Et Repertum pada hukum pembuktian menurut Hukum Acara Pidana
yakni termasuk sebagai alat bukti surat Pasal 184 ayat (1) huruf c Jo Pasal 187 huruf c KUHAP,
menyatakan bahwa surat keterangan seorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan
keahliannya mengenai suatu hal atau suatu keadaan yang diminta secara resmi kepadanya. Serta
juga menyentuh alat bukti keterangan ahli berdasarkan Pasal 184 ayat (1) huruf b Jo penjelasan
Pasal 186 KUHAP alinea pertama yang menyatakan bahwa keterangan ahli dapat juga sudah
diiberikan pada waktu pemeriksaan oleh penyidik atau penuntut umum yang dituangkan dalam
suatu bentuk laporan dan dibuat mengingat sumpah diwaktu ia menerima jabatan atau pekerjaan.
Visum Et Repertum ini bias menjadi salah satu bukti yang kuat untuk memberatkan hukuman
Terdakwa.

Anda mungkin juga menyukai