Anda di halaman 1dari 12

CONTOH PUTUSAN PENGADILAN NEGERI DALAM PERKARA

PIDANA

PUTUSAN
NO. REG. PERK. : PDM - 812/Ep.1/Mdn/08/2012

DEMI KEADILAN
BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan semu fakultas hukum Universitas Darma Agung Medan yang


memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana, pada peradilan tingkat pertama,
dengan pemeriksaan acara biasa, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam
perkara pidana dengan terdakwa :
Nama Lengkap          :    HELPINDRA MANURUNG
Tempat lahir                :    Medan
Umur/ tgl.lahir             :    22 Tahun / 7 juli 1990
Jenis Kelamin             :    Laki-laki
Kebangsaan                :    Indonesia
Tempat tinggal            :    Jln. Bunga Rinte No 46 Simp. Selayang Medan
Agama                          :    Kristen Protestan
Pekerjaan                    :    Mahasiswa
Pendidikan                  :    SMA

Terdakwa di tahan dan berada di dalam Rumah Tahanan Negara


berdasarkan surat perintah atau penetapan oleh :
o Oleh penyidik           :    sejak tgl 01 April 2010 s.d tgl 28 April 2010
                                      Di rutan Poltabes MS
o Diperpanjang           :    sejal tgl 29 April 2010 s.d tgl 07 Juni 2010
                                      Di rutan
o Oleh JPU                  :    sejak tgl 04 Agustus 2010 s.d 23 Agustus 2010
                                      Di rutan Tj.Gusta Medan
Dipersidangan terdakwa yang dampingi oleh penasehat hukumnya :
WASPADA ZEGA, S.H dan MARTINUS LAIA, S.H Advocat/ atau penasehat hukum
pada kantor pengacara WASPADA ZEGA, S.H dan rekan, berkantor di jalan T.D
Pardede no 01 Medan, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 1 April 2012.
  
Pengadilan Semu Fakultas Hukum Universitas Darma Agung
tersebut :

Telah membaca keseluruhan berkas perkara NO. REG. PERK. : PDM -


812/ Ep.1 / Mdn / 08 / 2012 atas diri terdakwa HELPINDRA MANURUNG beserta
lampiran-lampirannya;
Telah mendengar keterangan saksi-saksi maupun terdakwa;
Telah memperhatikan barang-barang bukti dan segala sesuatu yang
terjadi di depan persidangan dengan seksama;
Telah mempelajari Reiquisitoir jaksa penuntut umum No.Reg. Perk :
PDM-812/ Ep.1 / Mdn / 08 / 2012 yang pada pokoknya menuntut sebagai berikut :

1.         Menyatakan terdakwa HELPINDRA MANURUNG terbukti secara sah dan


meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana  “Dengan terang-terangan dan
dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang yang
mengakibatkan maut” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 170
ayat (2) ke-3 KUHP, dalam dakwaan Atau Kedua Penuntut Umum;
2.    Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa HELPINDRA MANURUNG dengan pidana
penjara selama 11 (sebelas) Tahun potong masa tahanan;
3.    Menyatakan barang bukti berupa :
 NIHIL
4. Menetapkan agar Terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp.5.000,-
(lima ribu rupiah) ;
Telah mempelajari pembelaan penasehat hukum terdakwa yang pada
pokoknya mohon agar majelis Hakim menjatuhkan putusan :
1.     Membatalkan demi hukum surat Tuntutan Jaksa Penuntut Umum NO. REG. PERK. :
PDM - 812/ Ep.1 / Mdn / 08 / 2012. Karena menguraikan uraian dalam surat
Tuntutannya tidak sesuai dengan yang terungkap di persidangan dan terkesan
mengada-ada.
2.     Menyatakan sah demi hukum surat perdamaian antara keluarga Terdakwa dengan
keluarga Korban JUBAEDI als PAICONG.
3.     Memerintahkan terdakwa di bebaskan dari Rumah Tahanan Negara sejak Putusan
ini di bacakan.
4.     Membebankan biaya yang timbul kepada Negara.

Menimbang bahwa terdakwa oleh penuntut umum pada kejaksaan


peradilan semu fakultas hukum universitas darma agung dengan surat dakwaan
jaksa penuntut umum NO. REG. PERK. : PDM - 812/ Ep.1 / Mdn / 08 / 2012 tanggal
22 Oktober 2012 :

KESATU

---------------Bahwa ia terdakwa HELPINDRA MANURUNG, pada hari rabu tanggal


17 Mei 2006 sekira pukul 10.00 Wib, atau setidak tidaknya pada suatu waktu lain
masih dalam bulan Mei 2006, bertempat di sebuah lading di simpang selayang
medan tuntungan, atau setidak-tidaknya masih termasuk dalam daerah hukum
pengadilan Negeri Medan, melakukan, yang menyuruh melakukan, yang turut serta
melakukan dengan sengaja merampas nyawa orang lain yang terdakwa lakukan
dengan cara-cara sebagai berikut :------

-------------Pada waktu dan tempat sebagaimana di uraikan di atas, terdakwa


bersama dengan SASTRA GURUSINGA (DPO) dan MASA TIMTIM GURUSINGA
(DPO) bertemu dengan korban di sebuah ladang yang berjawak sekitar 30 meter
dari rumah korban, kemudian terdakwa bersama dengan kedua teman terdakwa
menyanyakan tentang sebuah Tape Recorder milik KASBII SURBAKTI kepada
korban, setelah berapa lama bertanya kepada korban, selanjutnya korban
menyatakan ingin makan kerumahnya, karena korban ingin makan selanjutnya
terdakwa dan kedua temannya mengizinkan korban untuk pulang dengan syarat
kembali lagi keladang setelah korban selesai makan, sambil menunggu korban
selesai makan, terdakwa bersama kedua temannya makan selanjutnya terdakwa
bersama TIMTIM GURUSINGA menjemput korban dari rumahnya dan dibawa
kesebuah warung yang ada di depan rumah korban di seberang jalan, diwarung
tersebut korban kembali di tanyai tentang keberadaan tape recorder tersebut korban
ada mengambil tape recorder tersebut dan di simpan di semak-semak yang ada
dalam ladang, selanjutnya terdakwa bersama kedua temannya serta korban kembali
ke ladang untuk mencari tape recorder tersebut, namun setelah sampai diladang
dan dilakukan pencarian ternyata tape recorder tersebut tidak ditemukan, karena
tidak ditemukan selanjutnya terdakwa dan kedua temannya menanyakan kembali
tentang keberadaan tape recorder tersebut dan korban mengatakan bahwa tape
recorder tersebut telah korban jual ke daerah pancur batu, selanjutnya terdakwa dan
dua temannya serta korban pergi ke daerah pancur batu, sesampainya di pancur
batu korban menunjuk tiga buah toko yang telah ditutup, karena merasa dibohongi
terdakwa bersama kedua temannya dan korban kembali lagi keladang, sampainya
diladang terdakwa bersama kedua temannya menanyakan kembali kepada korban
tentang tape recorder tersebut, namun korban berbelit-belit dalam menjawab, karena
korban berbelit-belit, selanjutnya SASTRA GURUSINGA (DPO) mengambil sebuah
kayu broti dari samping sebuah bangunan kafe tersebut dan langsung memukul
perut korban sebanyak kurang lebih 3 (tiga) kali, selanjutnya MASA TIMTIM
GURUSINGA mengambil kayu dari tangan SASTRA GURUSINGA kemudian kayu
tersebut dipukulkan kembali keperut korban sambil menyanyakan tape recorder
tersebut, namun korban tidak mengakuinya, karena tidak mengakuinya selanjutnya
MASA TIMTIM GURUSINGA memberikan kayu tersebut kepada terdakwa “kaulah
yang nanyai dia” lalu terdakwa menanyai korban, namun korban tetap juga tidak
mau mengaku sehingga terdakwa memukul perut korban dengan kayu broti tersebut
sebanyak kurang lebih 3 (tiga) kali, namun korban tidak mengakuinya juga,
selanjutnya hari telah malam terdakwa bersama kedua temannya membawa korban
kedalam ruangan kafe untuk istrahat, keesokan harinya terdakwa menanyakan
kepada korban “Apamu yang sakit?” dan dijawab korban “perutku”, kemudian
terdakwa memberikan korban makanan, setelah selesai makan, korban masih
merasakan sakit dan tidur-tiduran di dalam kafe hingga sore hari, kemudian
terdakwa melihat korban sudah susah untuk bernafas dan tidak lama kemudian
korban sudah tidak bernafas dan tidak lama kemudian tidak bernafas lagi, melihat
hal tersebut terdakw mencoba menggoyang-goyangkan tubuh korban, namun
korban tidak bergerak, Karen korban tidak bergerak lagi kemudian terdakwa
bersama kedua temannya melarikan diri ke daerah pekanbaru.
Akibat perbuatan terdakwa tersebut :

JUBAEDI Als PAICONG mengalami :

Ringkasan pemerikasaan luar :


        Kaku mayat, dijumpai pada anggota gerak bawah
        Pembusukkan dijumpai pada daerah kepala, leher, dada, perut, lengan dan kaki,
dijumpai larva dengan panjang 0,5-2 cm.
        Pada mata dijumpai luka robek pada pelipis kiri atas ukuran 2,5x1x1,5 cm
        Pada mulut, disudut atas dan dibawah dijumpai luka syayatan, pinggir luka tajam
ukuran 2,5x0,2 cm dan 4x05 cm.
        Jumlah gigi tidak lengkap yaitu 27 buah
        Pada leher, dijumpai luka sayat ukuran 2x0,5x0,2 cm.
        Pada dada, pada perabaan tidak jumpai adanya tanda-tanda patah tulang dada.
Ringkasan pemeriksaan dalam
        Pada pembukaan kulit kepala, dijumpai resapan darah pada kepala sebelah kanan
ukuran 8x6 cm, jarak dari garis tengah kepala 3 cm.
        Pada leher, di jumpai tulang jakun patah.
        Pada pembukaan rongga dada, dijumpai resapan darah yang luas pada dada kanan
dan kiri, di jumpai patah tulang dada setentang iga 3 dan 5 dan dijumpai resapan
darah yang luas, dijumpai patah tulang iga kiri 2,3,4,5,6,7 dan tulang iga kanan 5,6.
        Pada perabaan paru kiri dijumpai perlengketan dengan selaput rongga dada
setentang iga 1-2, dijumpai perdarahan 1200cc.

Dengan kesimpulan : dari hasil pemeriksaan luar dan dalam di ambil kesimpulan
bahwa penyebab kematian korban oleh karena pendarahan akibat trauma tumpul
pada dada disertai patah tulang iga dan kepala akibat ruda paksa tumpul
sebagaimana Visum ET Repertum No : 24/V/IKK/VER/2006 tanggal 19 MEI 2006
yang di tandatangani oleh Dr Alfred C.Satyo, MSc, MHPE, Sp.F
---Perbuatan terdakwa sebagaimana di atur dan di ancam pidana dalam pasal 338
KUHP jo pasal 55 ayat (1) ke-1
KUHP------------------------------------------------------------------------------------

 ATAU :

KEDUA
---------------Bahwa ia terdakwa HELPINDRA MANURUNG, pada hari rabu tanggal
17 Mei 2006 sekira pukul 10.00 Wib, atau setidak tidaknya pada suatu waktu lain
masih dalam bulan Mei 2006, bertempat di sebuah lading di simpang selayang
medan tuntungan, atau setidak-tidaknya masih termasuk dalam daerah hukum
pengadilan Negeri Medan, melakukan, yang menyuruh melakukan, yang turut serta
melakukan dengan sengaja merampas nyawa orang lain yang terdakwa lakukan
dengan cara-cara sebagai berikut :------

-------------Pada waktu dan tempat sebagaimana di uraikan di atas, terdakwa


bersama dengan SASTRA GURUSINGA (DPO) dan MASA TIMTIM GURUSINGA
(DPO) bertemu dengan korban di sebuah ladang yang berjawak sekitar 30 meter
dari rumah korban, kemudian terdakwa bersama dengan kedua teman terdakwa
menyanyakan tentang sebuah Tape Recorder milik KASBII SURBAKTI kepada
korban, setelah berapa lama bertanya kepada korban, selanjutnya korban
menyatakan ingin makan kerumahnya, karena korban ingin makan selanjutnya
terdakwa dan kedua temannya mengizinkan korban untuk pulang dengan syarat
kembali lagi keladang setelah korban selesai makan, sambil menunggu korban
selesai makan, terdakwa bersama kedua temannya makan selanjutnya terdakwa
bersama TIMTIM GURUSINGA menjemput korban dari rumahnya dan dibawa
kesebuah warung yang ada di depan rumah korban di seberang jalan, diwarung
tersebut korban kembali di tanyai tentang keberadaan tape recorder tersebut korban
ada mengambil tape recorder tersebut dan di simpan di semak-semak yang ada
dalam ladang, selanjutnya terdakwa bersama kedua temannya serta korban kembali
ke ladang untuk mencari tape recorder tersebut, namun setelah sampai diladang
dan dilakukan pencarian ternyata tape recorder tersebut tidak ditemukan, karena
tidak ditemukan selanjutnya terdakwa dan kedua temannya menanyakan kembali
tentang keberadaan tape recorder tersebut dan korban mengatakan bahwa tape
recorder tersebut telah korban jual ke daerah pancur batu, selanjutnya terdakwa dan
dua temannya serta korban pergi ke daerah pancur batu, sesampainya di pancur
batu korban menunjuk tiga buah toko yang telah ditutup, karena merasa dibohongi
terdakwa bersama kedua temannya dan korban kembali lagi keladang, sampainya
diladang terdakwa bersama kedua temannya menanyakan kembali kepada korban
tentang tape recorder tersebut, namun korban berbelit-belit dalam menjawab, karena
korban berbelit-belit, selanjutnya SASTRA GURUSINGA (DPO) mengambil sebuah
kayu broti dari samping sebuah bangunan kafe tersebut dan langsung memukul
perut korban sebanyak kurang lebih 3 (tiga) kali, selanjutnya MASA TIMTIM
GURUSINGA mengambil kayu dari tangan SASTRA GURUSINGA kemudian kayu
tersebut dipukulkan kembali keperut korban sambil menyanyakan tape recorder
tersebut, namun korban tidak mengakuinya, karena tidak mengakuinya selanjutnya
MASA TIMTIM GURUSINGA memberikan kayu tersebut kepada terdakwa “kaulah
yang nanyai dia” lalu terdakwa menanyai korban, namun korban tetap juga tidak
mau mengaku sehingga terdakwa memukul perut korban dengan kayu broti tersebut
sebanyak kurang lebih 3 (tiga) kali, namun korban tidak mengakuinya juga,
selanjutnya hari telah malam terdakwa bersama kedua temannya membawa korban
kedalam ruangan kafe untuk istrahat, keesokan harinya terdakwa menanyakan
kepada korban “Apamu yang sakit?” dan dijawab korban “perutku”, kemudian
terdakwa memberikan korban makanan, setelah selesai makan, korban masih
merasakan sakit dan tidur-tiduran di dalam kafe hingga sore hari, kemudian
terdakwa melihat korban sudah susah untuk bernafas dan tidak lama kemudian
korban sudah tidak bernafas dan tidak lama kemudian tidak bernafas lagi, melihat
hal tersebut terdakw mencoba menggoyang-goyangkan tubuh korban, namun
korban tidak bergerak, Karen korban tidak bergerak lagi kemudian terdakwa
bersama kedua temannya melarikan diri ke daerah pekanbaru.
Akibat perbuatan terdakwa tersebut :

JUBAEDI Als PAICONG mengalami :

Ringkasan pemerikasaan luar :


        Kaku mayat, dijumpai pada anggota gerak bawah
        Pembusukkan dijumpai pada daerah kepala, leher, dada, perut, lengan dan kaki,
dijumpai larva dengan panjang 0,5-2 cm.
        Pada mata dijumpai luka robek pada pelipis kiri atas ukuran 2,5x1x1,5 cm
        Pada mulut, disudut atas dan dibawah dijumpai luka syayatan, pinggir luka tajam
ukuran 2,5x0,2 cm dan 4x05 cm.
        Jumlah gigi tidak lengkap yaitu 27 buah
        Pada leher, dijumpai luka sayat ukuran 2x0,5x0,2 cm.
        Pada dada, pada perabaan tidak jumpai adanya tanda-tanda patah tulang dada.
Ringkasan pemeriksaan dalam
        Pada pembukaan kulit kepala, dijumpai resapan darah pada kepala sebelah kanan
ukuran 8x6 cm, jarak dari garis tengah kepala 3 cm.
        Pada leher, di jumpai tulang jakun patah.
        Pada pembukaan rongga dada, dijumpai resapan darah yang luas pada dada kanan
dan kiri, di jumpai patah tulang dada setentang iga 3 dan 5 dan dijumpai resapan
darah yang luas, dijumpai patah tulang iga kiri 2,3,4,5,6,7 dan tulang iga kanan 5,6.
        Pada perabaan paru kiri dijumpai perlengketan dengan selaput rongga dada
setentang iga 1-2, dijumpai perdarahan 1200cc.

Dengan kesimpulan : dari hasil pemeriksaan luar dan dalam di ambil kesimpulan
bahwa penyebab kematian korban oleh karena pendarahan akibat trauma tumpul
pada dada disertai patah tulang iga dan kepala akibat ruda paksa tumpul
sebagaimana Visum ET Repertum No : 24/V/IKK/VER/2006 tanggal 19 MEI 2006
yang di tandatangani oleh Dr Alfred C.Satyo, MSc, MHPE, Sp.F

---Perbuatan terdakwa sebagaimana di atur dan di ancam pidana dalam pasal 170
ayat (2) ke-3
KUHP--------------------------------------------------------------------------------------------------------

ATAU

KETIGA :
---------------Bahwa ia terdakwa HELPINDRA MANURUNG, pada hari rabu tanggal
17 Mei 2006 sekira pukul 10.00 Wib, atau setidak tidaknya pada suatu waktu lain
masih dalam bulan Mei 2006, bertempat di sebuah lading di simpang selayang
medan tuntungan, atau setidak-tidaknya masih termasuk dalam daerah hukum
pengadilan Negeri Medan, melakukan, yang menyuruh melakukan, yang turut serta
melakukan dengan sengaja merampas nyawa orang lain yang terdakwa lakukan
dengan cara-cara sebagai berikut :------

-------------Pada waktu dan tempat sebagaimana di uraikan di atas, terdakwa


bersama dengan SASTRA GURUSINGA (DPO) dan MASA TIMTIM GURUSINGA
(DPO) bertemu dengan korban di sebuah ladang yang berjawak sekitar 30 meter
dari rumah korban, kemudian terdakwa bersama dengan kedua teman terdakwa
menyanyakan tentang sebuah Tape Recorder milik KASBII SURBAKTI kepada
korban, setelah berapa lama bertanya kepada korban, selanjutnya korban
menyatakan ingin makan kerumahnya, karena korban ingin makan selanjutnya
terdakwa dan kedua temannya mengizinkan korban untuk pulang dengan syarat
kembali lagi keladang setelah korban selesai makan, sambil menunggu korban
selesai makan, terdakwa bersama kedua temannya makan selanjutnya terdakwa
bersama TIMTIM GURUSINGA menjemput korban dari rumahnya dan dibawa
kesebuah warung yang ada di depan rumah korban di seberang jalan, diwarung
tersebut korban kembali di tanyai tentang keberadaan tape recorder tersebut korban
ada mengambil tape recorder tersebut dan di simpan di semak-semak yang ada
dalam ladang, selanjutnya terdakwa bersama kedua temannya serta korban kembali
ke ladang untuk mencari tape recorder tersebut, namun setelah sampai diladang
dan dilakukan pencarian ternyata tape recorder tersebut tidak ditemukan, karena
tidak ditemukan selanjutnya terdakwa dan kedua temannya menanyakan kembali
tentang keberadaan tape recorder tersebut dan korban mengatakan bahwa tape
recorder tersebut telah korban jual ke daerah pancur batu, selanjutnya terdakwa dan
dua temannya serta korban pergi ke daerah pancur batu, sesampainya di pancur
batu korban menunjuk tiga buah toko yang telah ditutup, karena merasa dibohongi
terdakwa bersama kedua temannya dan korban kembali lagi keladang, sampainya
diladang terdakwa bersama kedua temannya menanyakan kembali kepada korban
tentang tape recorder tersebut, namun korban berbelit-belit dalam menjawab, karena
korban berbelit-belit, selanjutnya SASTRA GURUSINGA (DPO) mengambil sebuah
kayu broti dari samping sebuah bangunan kafe tersebut dan langsung memukul
perut korban sebanyak kurang lebih 3 (tiga) kali, selanjutnya MASA TIMTIM
GURUSINGA mengambil kayu dari tangan SASTRA GURUSINGA kemudian kayu
tersebut dipukulkan kembali keperut korban sambil menyanyakan tape recorder
tersebut, namun korban tidak mengakuinya, karena tidak mengakuinya selanjutnya
MASA TIMTIM GURUSINGA memberikan kayu tersebut kepada terdakwa “kaulah
yang nanyai dia” lalu terdakwa menanyai korban, namun korban tetap juga tidak
mau mengaku sehingga terdakwa memukul perut korban dengan kayu broti tersebut
sebanyak kurang lebih 3 (tiga) kali, namun korban tidak mengakuinya juga,
selanjutnya hari telah malam terdakwa bersama kedua temannya membawa korban
kedalam ruangan kafe untuk istrahat, keesokan harinya terdakwa menanyakan
kepada korban “Apamu yang sakit?” dan dijawab korban “perutku”, kemudian
terdakwa memberikan korban makanan, setelah selesai makan, korban masih
merasakan sakit dan tidur-tiduran di dalam kafe hingga sore hari, kemudian
terdakwa melihat korban sudah susah untuk bernafas dan tidak lama kemudian
korban sudah tidak bernafas dan tidak lama kemudian tidak bernafas lagi, melihat
hal tersebut terdakw mencoba menggoyang-goyangkan tubuh korban, namun
korban tidak bergerak, Karen korban tidak bergerak lagi kemudian terdakwa
bersama kedua temannya melarikan diri ke daerah pekanbaru.
Akibat perbuatan terdakwa tersebut :

JUBAEDI Als PAICONG mengalami :

Ringkasan pemerikasaan luar :


        Kaku mayat, dijumpai pada anggota gerak bawah
        Pembusukkan dijumpai pada daerah kepala, leher, dada, perut, lengan dan kaki,
dijumpai larva dengan panjang 0,5-2 cm.
        Pada mata dijumpai luka robek pada pelipis kiri atas ukuran 2,5x1x1,5 cm
        Pada mulut, disudut atas dan dibawah dijumpai luka syayatan, pinggir luka tajam
ukuran 2,5x0,2 cm dan 4x05 cm.
        Jumlah gigi tidak lengkap yaitu 27 buah
        Pada leher, dijumpai luka sayat ukuran 2x0,5x0,2 cm.
        Pada dada, pada perabaan tidak jumpai adanya tanda-tanda patah tulang dada.
Ringkasan pemeriksaan dalam
        Pada pembukaan kulit kepala, dijumpai resapan darah pada kepala sebelah kanan
ukuran 8x6 cm, jarak dari garis tengah kepala 3 cm.
        Pada leher, di jumpai tulang jakun patah.
        Pada pembukaan rongga dada, dijumpai resapan darah yang luas pada dada kanan
dan kiri, di jumpai patah tulang dada setentang iga 3 dan 5 dan dijumpai resapan
darah yang luas, dijumpai patah tulang iga kiri 2,3,4,5,6,7 dan tulang iga kanan 5,6.
        Pada perabaan paru kiri dijumpai perlengketan dengan selaput rongga dada
setentang iga 1-2, dijumpai perdarahan 1200cc.

Dengan kesimpulan : dari hasil pemeriksaan luar dan dalam di ambil kesimpulan
bahwa penyebab kematian korban oleh karena pendarahan akibat trauma tumpul
pada dada disertai patah tulang iga dan kepala akibat ruda paksa tumpul
sebagaimana Visum ET Repertum No : 24/V/IKK/VER/2006 tanggal 19 MEI 2006
yang di tandatangani oleh Dr Alfred C.Satyo, MSc, MHPE, Sp.F

---Perbuatan terdakwa sebagaimana di atur dan di ancam pidana dalam pasal 351
ayat (3) jo pasal 55 ayat (1) ke-1
KUHP---------------------------------------------------------------------------------
Menimbang,  bahwa  setelah  dakwaan  dibacakan  di  depan  persidanga
nPenasihat  Hukum  TerdakwaTelah  menyampaikan  keberatan/eksepsi  terhadap
surat  dakwaan  yang  diajukan  pada  tanggal  5 November 2012  dan  Penuntut
Umum telah pula mengajukan tanggapannya tertanggal 5 November 2012 ;

Menimbang, bahwa terhadap keberatan Penasihat Hukum Terdakwa   da
ntanggapan  Penuntut  Umum  tersebut,  Majelis  Hakim  telah  menjatuhkan  putusan
Sela   Nomor   :   1002/Pid,B/2008/PN.Smg.,   tanggal   16   Desember   2008   yang
amarnya berbunyi sebagai berikut :
-          Menolak   keberatan   Penasehat   Hukum   Terdakwa   HELPINDRA
MANURUNG tersebut di atas untuk seluruhnya ;
-          Menyatakan  surat  dakwaan  Penuntut  Umum  pada  Kejaksaan  Pengadilan semu
Fakultas Hukum Universitas Darma Agung    NO. REG. PERK. : PDM - 812/ Ep.1 /
Mdn / 08 / 2012   tanggal   22 Oktober  2008  atas  nama  Terdakwa
tersebut  adalah  sah  menurut hukum ;
-          Memerintahkan kepada Penuntut Umum untuk melanjutkan pemeriksaan
Terdakwa   tersebut   di   depan   persidangan   umum   Pengadilan   Semu Fakultas
hukum Universitas Darma Agung ;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya oleh penuntut


umum di persidangan telah di dengar keterangan saksi-saksi dibawah sumpah pada
pokoknya memberikan kesaksian sebagai berikut :

1.  Saksi MARGARETH PANGGABEAN


        Menerangkan sebagai berikut :
-          Bahwa benar saksi pernah bertemu dengan terdakwa pada hari Selasa tanggal 16
mei 2006 sekira pukul 21.00 wib di kedai
-          Bahwa benar setelah melihat langsung pemukulan yang di lakukan Terdakwa dan
dua rekannya SASTRA GURUSINGA (DPO) dan MASA TIMTIM GURUSINGA
(DPO).
-          Bahwa benar saksi mengetahui korban meninggal pada hari Minggu tanggal 21 Mei
2006 dari korban
Tanggapan Terdakwa :
Atas keterangan saksi tersebut terdakwa tidak tidak keberatan dan membenarkan
semuanya

          2.  Saksi RIDHO ALFARISI


              Menerangkan sebagai berikut :
-        Bahwa benar pada hari Rabu melihat langsung keributan antara Alm. JUBAEDI als
PAICONG dengan Terdakwa.
-        Bahwa benar setelah memanggil nenek korban selanjutnya saksi pulang
kerumahnya yang berjarak selitar 100 meter dari rumah nenek korban
-        Bahwa benar saksi baru mengetahui korban meninggal pada hari Minggu tanggal
21 Mei 2006

Tanggapan Terdakwa :
Atas keterangan saksi tersebut terdakwa tidak keberatan dan membenarkan
semuanya.

Menimbang, bahwa selanjutnya pengadilan telah memperhatikan


segala sesuatu selama pemeriksaan persidangan berlangsung, demi singkatnya isi
putusan ini cukuplah ditunjuk hal-hal yang tertera secara lengkap di dalam berita
acara persidangan yang kesemuanya telah dianggap tercakup semuanya dan ikut
dipertimbangkan di dalam isi putusan ini ;
Menimbang, bahwa berdasarkan segala alat bukti yang diajukan di
persidangan dalam rangkaian dan hubungannya satu dengan yang lainnya,
pengadilan telah mendapatkan fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan
dan tidak dapat lagi disangkal kebenarannya pada pokoknya sebagai berikut:

1.    Bahwa benar penganiayaan yang terjadi, dilakukan oleh terdakwa HELPINDRA
MANURUNG bersama temannya SASTRA GURUSINGA (DPO) dan MASA TIMTIM
GURUSINGA (DPO)

2.    Bahwa benar saksi melihat pelaku penganiayaan tersebut dengan menggunakan
kayu broti.

3.    Bahwa benar saksi mengetahui secara langsung peristiwa penganiayaan tersebut.

4.    Bahwa benar korban dipukuli oleh terdakwa sebanyak 3 (tiga) kali.

5.    Bahwa benar terdakwa mengetahui korban meninggal dunia setelah beristirahat
dalam ruangan kafe.

Menimbang, bahwa berdasarkan segala pembahasan dan


pertimbangan di atas, pada akhimya Pengadilan berkesimpulan bahwa apa yang
tertera pada amar di bawah nanti dianggap sudah tetap dan adil serta tidak
melampaui kewenangan;

Mengingat serta memperhatikan segala peraturan perundang-


undangan yang berlaku, di Pasal 170 K.U.H.Pidana ayat (2) ke-3, Ketentuan Kitab
Undang-undang Hukum Acara Pidana, serta peraturan perundang-undangan lainnya
yang bersangkutan ;

MENGADILI

I. Menyatakan Terdakwa HELPINDRA MANURUNG terbukti secara sah dan


meyakinkan bersalah melakukan perbuatan pidana “Dengan terang-terangan dan
dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang yang
mengakibatkan maut,”

II. Menghukum Terdakwa oleh karena perbuatan tersebut dengan hukuman penjara
selama 10 ( sepuluh ) tahun;

III. Menetapkan lamanya masa tahanan Terdakwa yang telah dijalani, dikurangkan
seluruhnya dari jumlah hukuman yang dijatuhkan;

IV. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;

V. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 5000,- (lima ribu
rupiah);

VI. Menetapkan barang bukti berupa:

 1. 1 (Satu)lembar Asli laporan hasil visum et repertum nomer : 24/V/IKK/VER/2006


tanggal 19 MEI 2006 yang di tandatangani oleh Dr Alfred C.Satyo, MSc, MHPE,
Sp.F.
2. Kayu broti ukuran 1 meter.

3. Keterangan saksi-saksi.

Di kembalikan kepada Penuntut Umum untuk dijadikan barang bukti dalam perkara
lain.
Demikian diputus pada hari Senin, 12 November dalam rapat
musyawarah Majelis Hakim yang terdiri dari Trimen Vebriyanto Harefa SH.MHum.,
selaku Ketua Majelis, Dermawan Hulu, SH, Mhum., Dina Oktafia Rambe, SH,
MHum., masing masing sebagai Hakim Anggota. Putusan tersebut diucapkan di
dalam persidangan terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis bersama-sama
para Hakim Anggota tersebut, didampingi KRISTINUS BU’ULOLO, SH, MH Panitera
Pengganti pada Pengadilan Semu fakultas hukum universitas darma agung, dengan
dihadiri oleh Dedi Anggara, SH, MH. Jaksa selaku Penuntut Umum bersama Tim
Penuntut Umum, Terdakwa serta Tim Penasihat Hukumnya.

HAKIM ANGGOTA I HAKIM KETUA

DERMAWAN HULU, SH. MHum TRIMEN VEB. HAREFA, SH. MHum


.HAKIM ANGGOTA III

DINA OKTAFIA RAMBE, S.H. MHum

Anda mungkin juga menyukai