Kepada Yth
Yogyakarta
JAWABAN TERGUGAT
Dalam perkara,
LAWAN
Dengan hormat,
1
dikemukakan oleh Penggugat dalam perkara gugatan ini, maka sangat terlihat jelas jika
gugatan yang diajukan Penggugat tersebut adalah tidak jelas atau kabur (obscure libel).
Hal ini dapat terlihat pada bagaimana cara Penggugat yang tidak mampu untuk
menggambarkan dengan jelas dan rinci tentang perbuatan Tergugat yang dilanggar ;
2
Bahwa pada posita gugatan Penggugat dalil ke 4 Penggugat mendalilkan bahwa
“Keputusan Objek Sengketa yang diterbitkan oleh Tergugat melanggar Pasal 15 Peraturan
Pemerintah No. 5 Tahun 2007”. Dari dasar hukum yang dikemukakan oleh Penggugat, hal
tersebut tidak sesuai dan tidak ada hubungan sama sekali dengan perbuatan yang dilakukan
Tergugat terhadap Penggugat karena PP No 5 Tahun 2007 berisi tentang Pemindahan
Ibukota Kabupaten Aceh Timur yang hanya berisi 6 pasal dan tidak ada pasal 15 ;
Bahwa dari uraian gugatan yang diajukan oleh Penggugat, tampak bahwa dalil-dalil
yang dikemukakan oleh Penggugat tidak mempunyai dasar yuridis yang jelas tentang dasar
hukum atau peraturan hukum apa yang dilanggar oleh Tergugat untuk memberhentikan
Penggugat dalam jabatannya selaku Direktur Umum Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Yogyakarta ;
Bahwa terhadap gugatan yang tidak diuraikan dasar hukum perbuatan Tergugat, hal
ini Tergugat mendasarkan pada Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung No. 1075
K/Sip/1982 tanggal 8 Desember 1982 disebutkan : Suatu gugatan perdata yang diajukan
ke Pengadilan menurut Hukum Acara Perdata, antara petitum dengan posita
(fundamentum petendi) harus ada hubungan satu sama lain, dalam arti : bahwa petitum
(tuntutan) haruslah didukung oleh posita/fundamentum petendi yang diuraikan baik
faktanya maupun segi hukumnya yang diuraikan dengan jelas dalam gugatannya.
Bilamana syarat ini tidak dipenuhi, maka gugatan tersebut oleh Pengadilan atau
Mahkamah Agung akan diberikan putusan yang amarnya : “Gugatan tidak dapat
diterima” ;
Bahwa dengan demikian, oleh karena dalam gugatannya Penggugat tidak diuraikan
dari segi dasar hukumnya atas perbuatan apa yang dilanggar oleh Tergugat sehingga
eksepsi Tergugat ini beralasan dan harus dikabulkan, oleh karenannya gugatan Penggugat
haruslah dinyatakan kabur (Obscuur Libel);
3
DALAM POKOK PERKARA:
4
- Bahwa Tergugat dalam menjalankan tugas sebagai Walikota Yogyakarta selalu
mengedepankan Asas - asas Umum Pemerintahan yang Baik (AUPB)
sebagaimana diatur dalam UU No 30 Tahun 2014 ;
5
dibuatkan berita acara secara tertulis yaitu pada tanggal 30 Januari 2021, 1
Maret 2021 dan 5 Juni 2021 ;
- Bahwa selain itu Penggugat juga sudah menandatangani Surat Pernyataan
tertanggal 5 Juni 2021 yang pada pokoknya berisi tentang Penggugat berjanji
tidak akan mengulangi lagi perbuatannya dan siap diberhentikan sewaktu -
waktu oleh Tergugat apabila sampai mengulangi perbuatannya tersebut serta
berjanji akan menyelesaikan keluhan masyarakat dalam tempo waktu yang
secepatnya, akan tetapi setelah Penggugat menandatangani Surat Pernyataan
tersebut, Penggugat tetap mengulangi lagi kesalahannya ;
- Bahwa Penggugat dalam hal ini telah mendapat panggilan untuk hadir dalam rapat
umum pemegang saham untuk mengklarifikasi kinerja Penggugat selama ini dan
memberikan kesempatan kepada Penggugat untuk melakukan pembelaan diri
sebanyak 3 (tiga) kali dalam rapat umum tersebut pada tanggal 10 Juli 2021, 15 Juli
2021 dan 18 Juli 2021 akan tetapi Penggugat selalu tidak hadir tanpa alasan yang
jelas ;
- Bahwa Tergugat sebelum melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap
Penggugat sebagai Direktur Umum Perusahaan Daerah Air Minum Kota
Yogyakarta telah mendengar pendapat atas permufakatan dengan pemegang
saham yang lain sebagaimana diatur dalam Pasal 12 ayat (2) UU No 5 Tahun
1962 Tentang Perusahaan Daerah ;
- Bahwa oleh karena Penggugat tidak juga ada itikad baik untuk datang dan
menyelesaikan permasalahan ini maka Tergugat pada akhirnya melakukan
Pemutusan Hubungan Kerja dengan kepada Penggugat dengan mengeluarkan Surat
Keputusan Nomor : 345.21/397/SK- BKD/2022 tanggal 5 Februari 2022;
- Bahwa dengan demikian dalil gugatan Penggugat terhadap Tergugat adalah
tuduhan yang berlebihan karena menyalahkan Tergugat, sebab apa yang diterima
Penggugat sampai harus diberhentikan adalah perbuatan Penggugat sendiri yang
tidak mau memperbaiki dan mengindahkan itikad baik dari Tergugat yang
sebelumnya masih memberikan kesempatan kepada Penggugat untuk memperbaiki
kinerjanya dalam setiap teguran lisan yang diberikan sebelum akhirnya
diberhentikan ;
- Bahwa menurut Tergugat, apa yang dilakukan oleh Tergugat dengan mengeluarkan
Surat Keputusan Tergugat Tentang Pemutusan Hubungan
6
Kerja terhadap Penggugat telah sesuai dengan prosedur pemutusan hubungan
kerja sebagaimana yang diatur dalam UU No 5 Tahun 1962 Tentang
Perusahaan Daerah dan juga asas-asas umum pemerintahan yang baik
sebagaimana diatur dalam UU No 30 Tahun 2014, khususnya kepentingan
umum bagi masyarakat Yogyakarta akan kebutuhan air yang bersih. Tergugat
selaku Walikota Yogyakarta memiliki wewenang dari negara untuk melindungi
dan mengatur kepentingan dalam kehidupan masyarakat termasuk dalam
perkara ini mengatur PDAM untuk melayani kepentingan seluruh masyarakat
Yogyakarta ;
Maka berdasarkan segala alasan yang dikemukakan diatas, Tergugat mohon kepada
Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Yogyakarta agar berkenan memutuskan
sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI
Hormat kami
Kuasa Tergugat,
AHMAD RIZAL, SH., M.H.