Anda di halaman 1dari 8

Yogyakarta, 5 Maret 2022

Kepada Yth

Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara


Yogyakarta
di-

Yogyakarta

JAWABAN TERGUGAT

Dalam perkara,

RIFAT HERYANTO sebagai PENGGUGAT

LAWAN

WALIKOTA YOGYAKART A sebagai TERGUGAT

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini

AHMAD RIZAL, SH., M.H, Pekerjaan Advokat, beralamat di KANTOR ADVOKAT YB


yang beralamat di Jl. Tino Sidin Nomor 23 Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 25 Februari 2022, bertindak
untuk dan atas nama :
WALIKOTA YOGYAKARTA, yang berkantor di Jalan Kenari No.56, Muja
Muju, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55165 sebagai
Tergugat ;
Dengan ini menyampaikan Jawaban atas gugatan Penggugat tertanggal 5 Maret 202 yang
didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Yogyakarta sebagai berikut:
DALAM EKSEPSI :

Eksepsi Tentang Gugatan Kabur (Obscuur Libel)

Bahwa setelah membaca dan mencermati dalil-dalil yang diajukan atau

1
dikemukakan oleh Penggugat dalam perkara gugatan ini, maka sangat terlihat jelas jika
gugatan yang diajukan Penggugat tersebut adalah tidak jelas atau kabur (obscure libel).
Hal ini dapat terlihat pada bagaimana cara Penggugat yang tidak mampu untuk
menggambarkan dengan jelas dan rinci tentang perbuatan Tergugat yang dilanggar ;

2
Bahwa pada posita gugatan Penggugat dalil ke 4 Penggugat mendalilkan bahwa
“Keputusan Objek Sengketa yang diterbitkan oleh Tergugat melanggar Pasal 15 Peraturan
Pemerintah No. 5 Tahun 2007”. Dari dasar hukum yang dikemukakan oleh Penggugat, hal
tersebut tidak sesuai dan tidak ada hubungan sama sekali dengan perbuatan yang dilakukan
Tergugat terhadap Penggugat karena PP No 5 Tahun 2007 berisi tentang Pemindahan
Ibukota Kabupaten Aceh Timur yang hanya berisi 6 pasal dan tidak ada pasal 15 ;

Bahwa dari uraian gugatan yang diajukan oleh Penggugat, tampak bahwa dalil-dalil
yang dikemukakan oleh Penggugat tidak mempunyai dasar yuridis yang jelas tentang dasar
hukum atau peraturan hukum apa yang dilanggar oleh Tergugat untuk memberhentikan
Penggugat dalam jabatannya selaku Direktur Umum Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Yogyakarta ;

Bahwa terhadap gugatan yang tidak diuraikan dasar hukum perbuatan Tergugat, hal
ini Tergugat mendasarkan pada Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung No. 1075
K/Sip/1982 tanggal 8 Desember 1982 disebutkan : Suatu gugatan perdata yang diajukan
ke Pengadilan menurut Hukum Acara Perdata, antara petitum dengan posita
(fundamentum petendi) harus ada hubungan satu sama lain, dalam arti : bahwa petitum
(tuntutan) haruslah didukung oleh posita/fundamentum petendi yang diuraikan baik
faktanya maupun segi hukumnya yang diuraikan dengan jelas dalam gugatannya.
Bilamana syarat ini tidak dipenuhi, maka gugatan tersebut oleh Pengadilan atau
Mahkamah Agung akan diberikan putusan yang amarnya : “Gugatan tidak dapat
diterima” ;

Bahwa dengan demikian, oleh karena dalam gugatannya Penggugat tidak diuraikan
dari segi dasar hukumnya atas perbuatan apa yang dilanggar oleh Tergugat sehingga
eksepsi Tergugat ini beralasan dan harus dikabulkan, oleh karenannya gugatan Penggugat
haruslah dinyatakan kabur (Obscuur Libel);

Bahwa berdasarkan Eksepsi tersebut diatas, Tergugat memohon kepada Majelis


Hakim Pengadilan Negeri Tata Usaha Negara Yogyakarta yang memeriksa perkara ini
untuk memutus eksepsi ini untuk menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima
(niet ontvankelijke verklaard);

3
DALAM POKOK PERKARA:

- Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil-dalil yang dikemukakan oleh


Penggugat, kecuali yang secara tegas diakui oleh Tergugat dalam jawaban;
- Bahwa dalil-dalil yang telah dikemukakan dalam eksepsi oleh Tergugat
menjadi satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dalam pokok perkara ;
1. Kewenangan Tergugat dalam Pemutusan Hubungan Kerja Terhadap
Penggugat ;
- Bahwa benar Penggugat merupakan Direktur Umum Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Kota Yogyakarta yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan
Walikota Yogyakarta Nomor : 345.21/465/SK-BKD/2019 Tentang
Pengangkatan Rifat Heryanto sebagai Direktur Umum Perusahaan Daerah Air
Minum Kota Yogyakarta tertanggal 23 Oktober 2019 ;
- Bahwa benar Tergugat telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja dengan
kepada Penggugat berdasarkan Surat Keputusan Nomor : 345.21/397/SK-
BKD/2022 tanggal 5 Februari 2022 ;
- Bahwa Tergugat selaku Walikota Yogyakarta mempunyai kewenangan atributif
yang merupakan kewenangan yang melekat dan diberikan kepada suatu institusi
atau pejabat berdasarkan peraturan Perundang- undangan termasuk diantaranya
dalam perkara ini adalah Tergugat mempunyai kewenangan untuk melakukan
Pengangkatan dan Pemutusan Hubungan Kerja dengan kepada Penggugat
sebagai Direktur Umum Perusahaan Daerah Air Minum Kota Yogyakarta ;

2. Dasar Hukum Yang Digunakan Tergugat Untuk Melakukan Pemutusan


Hubungan Kerja Terhadap Penggugat ;
- Bahwa dasar hukum yang digunakan Tergugat untuk melakukan Pemutusan
Hubungan Kerja terhadap Penggugat adalah Undang- Undang Nomor 5 Tahun
1962 Tentang Perusahaan Daerah ;
- Bahwa Surat Keputusan tentang Pemutusan Hubungan Kerja terhadap
Penggugat telah diterbitkan sesuai dengan kewenangan dan prosedur yang
diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku yakni Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1962 Tentang Perusahaan Daerah ;

4
- Bahwa Tergugat dalam menjalankan tugas sebagai Walikota Yogyakarta selalu
mengedepankan Asas - asas Umum Pemerintahan yang Baik (AUPB)
sebagaimana diatur dalam UU No 30 Tahun 2014 ;

3. Prosedur dan Subtansi Pemutusan Hubungan Kerja Terhadap Penggugat ;


- Bahwa substansi atau isi keputusan obyek sengketa dalam peraturan perundang-
undangan yang berlaku sebagaimana diatur dalam Pasal 12 ayat (1) UU No 5
Tahun 1962 Tentang Perusahaan Daerah disebutkan sebagai berikut :
1) Anggota Direksi berhenti karena meninggal dunia, atau dapat diberhentikan
oleh Kepala Daerah yang mengangkatnya, karena :
a. permintaannya sendiri ;

b. berakhirnya masa sebagai anggota Direksi termaksud dalam pasal 11 ayat


(3) ;
c. tindakan yang merugikan Perusahaan Daerah ;

d. Tindakan atau sikap yang bertentangan dengan kepentingan


Daerah maupun kepentingan Negara ;
- Bahwa pada posita gugatan Penggugat dalil ke 3, Penggugat mendalilkan yang
pada pokoknya bahwa “Tergugat tidak pernah mendapat surat teguran dan
merasa tidak pernah melanggar aturan yang sudah ditentukan”, hal tersebut
menurut Tergugat tidak benar karena Tergugat selaku Walikota Yogyakarta
sebelumnya telah menerima banyak keluhan dari pelanggan PDAM tentang
kinerja PDAM Yogyakarta tempat Penggugat bekerja yang tidak melakukan
pelayanan prima terhadap pelanggan PDAM Yogyakarta seperti salah satunya
air pam sering macet dengan alasan ada kerusakan pipa air dan ini terjadi secara
berkali - kali. Atas keluhan dari pelanggan PDAM Yogyakarta tersebut,
akhirnya Tergugat merespon keluhan masyarakat dengan melakukan sidak
pemeriksaan ke Kantor PDAM Yogyakarta tempat Penggugat bekerja dan
ditemukan fakta bahwa Penggugat tidak melakukan perbaikan kinerja apapun
untuk memperbaiki keluhan dalam pelayanan masyarakat bahkan Penggugat
sering kali bolos kerja tanpa alasan yang jelas ;
- Bahwa Tergugat juga telah 3 (tiga) kali melakukan peneguran terhadap
Penggugat secara lisan dan masing -masing tiap teguran lisan tersebut

5
dibuatkan berita acara secara tertulis yaitu pada tanggal 30 Januari 2021, 1
Maret 2021 dan 5 Juni 2021 ;
- Bahwa selain itu Penggugat juga sudah menandatangani Surat Pernyataan
tertanggal 5 Juni 2021 yang pada pokoknya berisi tentang Penggugat berjanji
tidak akan mengulangi lagi perbuatannya dan siap diberhentikan sewaktu -
waktu oleh Tergugat apabila sampai mengulangi perbuatannya tersebut serta
berjanji akan menyelesaikan keluhan masyarakat dalam tempo waktu yang
secepatnya, akan tetapi setelah Penggugat menandatangani Surat Pernyataan
tersebut, Penggugat tetap mengulangi lagi kesalahannya ;
- Bahwa Penggugat dalam hal ini telah mendapat panggilan untuk hadir dalam rapat
umum pemegang saham untuk mengklarifikasi kinerja Penggugat selama ini dan
memberikan kesempatan kepada Penggugat untuk melakukan pembelaan diri
sebanyak 3 (tiga) kali dalam rapat umum tersebut pada tanggal 10 Juli 2021, 15 Juli
2021 dan 18 Juli 2021 akan tetapi Penggugat selalu tidak hadir tanpa alasan yang
jelas ;
- Bahwa Tergugat sebelum melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap
Penggugat sebagai Direktur Umum Perusahaan Daerah Air Minum Kota
Yogyakarta telah mendengar pendapat atas permufakatan dengan pemegang
saham yang lain sebagaimana diatur dalam Pasal 12 ayat (2) UU No 5 Tahun
1962 Tentang Perusahaan Daerah ;
- Bahwa oleh karena Penggugat tidak juga ada itikad baik untuk datang dan
menyelesaikan permasalahan ini maka Tergugat pada akhirnya melakukan
Pemutusan Hubungan Kerja dengan kepada Penggugat dengan mengeluarkan Surat
Keputusan Nomor : 345.21/397/SK- BKD/2022 tanggal 5 Februari 2022;
- Bahwa dengan demikian dalil gugatan Penggugat terhadap Tergugat adalah
tuduhan yang berlebihan karena menyalahkan Tergugat, sebab apa yang diterima
Penggugat sampai harus diberhentikan adalah perbuatan Penggugat sendiri yang
tidak mau memperbaiki dan mengindahkan itikad baik dari Tergugat yang
sebelumnya masih memberikan kesempatan kepada Penggugat untuk memperbaiki
kinerjanya dalam setiap teguran lisan yang diberikan sebelum akhirnya
diberhentikan ;
- Bahwa menurut Tergugat, apa yang dilakukan oleh Tergugat dengan mengeluarkan
Surat Keputusan Tergugat Tentang Pemutusan Hubungan

6
Kerja terhadap Penggugat telah sesuai dengan prosedur pemutusan hubungan
kerja sebagaimana yang diatur dalam UU No 5 Tahun 1962 Tentang
Perusahaan Daerah dan juga asas-asas umum pemerintahan yang baik
sebagaimana diatur dalam UU No 30 Tahun 2014, khususnya kepentingan
umum bagi masyarakat Yogyakarta akan kebutuhan air yang bersih. Tergugat
selaku Walikota Yogyakarta memiliki wewenang dari negara untuk melindungi
dan mengatur kepentingan dalam kehidupan masyarakat termasuk dalam
perkara ini mengatur PDAM untuk melayani kepentingan seluruh masyarakat
Yogyakarta ;

Maka berdasarkan segala alasan yang dikemukakan diatas, Tergugat mohon kepada
Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Yogyakarta agar berkenan memutuskan
sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI

1. Menerima Eksepsi Tergugat ;

2. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijke


verklaard) ;
DALAM POKOK PERKARA

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya


menyatakan gugatan Penggugat tidak diterima (niet ontvankelijke verklaard);

2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini. A T


AU
Memberikan putusan lain yang seadil-adilnya sesuai dengan rasa keadilan dan
hukum yang berlaku.

Hormat kami

Kuasa Tergugat,
AHMAD RIZAL, SH., M.H.

Anda mungkin juga menyukai