Nomor : 0170/SG/PRDT/I/2022
Hal : Gugatan Wanprestasi
Lampiran : Surat Kuasa Khusus
Dengan Hormat,
Seorang Advokat berkantor di Firma Hukum Hotman Paris & Partner yang
beralamat di The Kensington Commercial, Jalan Boulevard Raya No.12,
RT.11/RW.15, Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Kota Jakarta Utara,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 14240. Dalam hal ini pemberi kuasa telah memilih
kedudukan hukum berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 24 September 2020,
oleh karenanya bertindak secara hukum untuk dan atas nama :
–————————————————Melawan—————————————————
Adapun hal-hal yang menjadi dasar gugatan penggugat adalah sebagai berikut:
1. Bahwa penggugat dan tergugat pada tanggal 13 Januari 2011 telah membuat
dan menandatangani Perjanjian Operasi Bersama/ Joint Operating
Agreement (JOA) atas Pengelolaan kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi
Lapangan Jatinegara,dimana segala ketentuan yang tertulis di dalam
Perjanjian Operasi Bersama tersebut telah disepakati oleh penggugat dan
tergugat;
2. Bahwa Perjanjian Operasi Bersama dibuat dengan memenuhi syarat hukum
untuk sahnya perjanjian seperti diatur dalam Pasal 1320 KUH Perdata dan
oleh karenanya berlaku sebagai undang-undang yang harus ditaati oleh
penggugat dan tergugat sebagaimana ketentuan Pasal 1338 KUH Perdata;
3. Bahwa Perjanjian Operasi Bersama yang disepakati oleh penggugat dan
tergugat mencakup atas kegiatan permodalan, pengembangan, operasi dan
produksi atas pelaksanaan kegiatan bisnis pengelolaan Lapangan Jatinegara
yang seluruhnya dibiayai oleh penggugat, dibuktikan dengan struktur
kepemilikan Interest Participation yang dimiliki oleh penggugat sebesar 90%
(sembilan puluh persen), dan tergugat sebesar 10 % (sepuluh persen);
4. Bahwa kepemilikan Interest Participation dari tergugat sebesar 10% (sepuluh
persen) adalah pemberian cuma-cuma sebagai wujud itikad baik dari
penggugat kepada tergugat;
5. Bahwa berdasarkan Perjanjian Operasi Bersama, penggugat bertindak selaku
Co-Operator dan tergugat sebagai Operator. Dalam melaksanakan kegiatan
Eksplorasi dan Eksploitasi, penggugat dan tergugat secara bersama-sama
membentuk Tim Operasional yang dipimpin oleh seorang General Manager
dari pihak penggugat serta Komite Operasi Bersama yang diketuai oleh pihak
penggugat dan wakil ketua komite dari pihak tergugat;
6. Bahwa berdasarkan pasal 5 ayat 3 Perjanjian Operasi Bersama General
Manager selaku ketua tim operasional bertanggung jawab dalam manajemen
kegiatan sehari-hari dari tim operasional dan menentukan staf dari tim
operasional;
7. Bahwa tergugat meminta diberikan financial support kepada penggugat yang
akan diperhitungkan sebagai hutang dengan adanya pembebanan bunga,
namun seiring berjalannya waktu tergugat tidak kunjung melunasi hutang
tersebut beserta bunganya kepada penggugat;
8. Bahwa tergugat yang diwakili oleh Direktur Utama secara sepihak melakukan
pencabutan kuasa tim operasional dalam hal membuka rekening,
menandatangani formulir pembukaan serta menandatangani cek/bilyet giro
dan surat serta nota lainnya yang berhubungan dengan rekening KSO
Pertamina EP - PD MGG dengan nomor 115.000000023, dibuktikan dengan
surat pencabutan kuasa nomor: 015/A/PD.MGG/I/2019 tertanggal 28 Januari
2019;
9. Bahwa tergugat melalui Direktur Utama selanjutnya menyurati Bank Sendiri
KK Jakarta Selatan untuk mencabut kuasa tim operasional yang berdampak
pada pemblokiran rekening bersama Bank Sendiri KK Jakarta Selatan ,
dibuktikan dengan surat Bank Sendiri perihal Pemberitahuan Pemblokiran
Rekening atas nama KSO PEP - PD MGG Nomor R03 Br.JHW.170/2019
tertanggal 14 Oktober 2019. Tindakan tergugat ini telah bertentangan dengan
Perjanjian Operasi Bersama yang telah disepakati;
10. Bahwa dalam pasal 25 ayat 1 Perjanjian Operasi Bersama berbunyi :
“Perjanjian ini tetap berlaku dan efektif selama jangka waktu KSO atau
dapat diakhiri berdasarkan kesepakatan bersama Para Pihak.
Dan pasal 25 ayat 2 Perjanjan Operasi Bersama Berbunyi :
“Sehubungan dengan Perjanjian ini dan perjanijan – perjanjian
pelaksanaan lainnya, Para Pihak dengan ini mengesampingkan
ketentuan Pasal 1266 Kitab Undang – Undang Hukum Perdata.
11. Bahwa tergugat melalui Direktur Utamanya telah melakukan pengakhiran
atau pembatalan Perjanjian Operasi Bersama secara sepihak yang dibuktikan
dengan adanya Surat Nomor: 049/B/PD.MGG/IX/2020 tertanggal 21
September 2020 perihal Pembatalan Perjanjian Operasi Bersama yang
kemudian dilanjutkan dengan Pemberitahuan Pembatalan Perjanjian Operasi
Bersama oleh Kuasa Hukum tergugat yang dibuktikan dengan dengan
adanya Surat Nomor :088/SRR & Partners/09/2020 tertanggal 22 September
2020;
12. Bahwa tergugat melalui Direktur Utamanya memberhentikan General
Manager KSO PT Pertamina EP - PD MGG sebagaimana terdapat pada surat
tergugat nomor:054/B/PD.MGS/IX/2020 perihal Pemberhentian General
Manager KSO dan Surat PD MGG Nomor : 055/B/PD.MGS/IX/2020 perihal
Pengumuman tertanggal 22 September 2020, serta menunjuk dirinya sendiri
sebagai Pelaksana tugas (Plt) General Manager KSO secara sepihak;
13. Bahwa Tergugat melalui Direktur Utama tidak hanya melakukan pengakhiran
Perjanjian Operasi Bersama beserta amandemen dan penunjukan sepihak
sebagai Plt General Manager KSO, tetapi tergugat juga melakukan tindakan
berupa upaya penguasaan sepihak atas kantor Operasional KSO pada hari
Rabu tanggal 23 September 2020;
14. Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 25 ayat 1 Perjanjian Operasi Bersama
pengakhiran perjanjian merupakan keputusan yang diambil berdasarkan
kesepakatan para pihak, sehingga tindakan tergugat a quo merupakan bentuk
pelanggaran terhadap perjanjian;
15. Bahwa ketentuan pasal 20 ayat 1 Perjanjian Operasi Bersama berbunyi :
“Perjanjian ini tunduk pada ketentuan hukum yang berlaku dan
mengikat di tempat mana Lapangan Jatinegara berada, ketentuan
hukum yang sah, peraturan, dan perintah yang ditetapkan oleh suatu
badan yang sah mengeluarkan peraturan, dan untuk semua yang
ketentuan hukum lokal yang berlaku, ordonansi, ketentuan hukum,
peraturan dan perintah”.
“Perjanjian ini dan semua hal yang berkaitan dengan Perjanjian ini,
Termasuk namun tidak terbatas pada semua hal mengenai kinerja,
kegagalan, pelanggaran, pemulihan hak, prosedur hak, tugas, dan
interpretasi atau konstruksi, akan diatur dan ditentukan oleh ketentuan
hukum yang berlaku dan mengikat dimana Lapangan Jatinegara
berada, yaitu Hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia”;
16. Bahwa yang tertulis dalam pasal 20 ayat 2 Perjanjian Operasi Bersama,
pengingkaran terhadap perjanjian akan diselesaikan menggunakan hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam hal ini KUHPerdata mengenai
Wanprestasi;
17. Bahwa tindakan tergugat yang secara sepihak melakukan pencabutan kuasa
berdasarkan surat pencabutan kuasa nomor: 015/A/PD.MGG/I/2019
tertanggal 28 Januari 2019, menyurati Bank Sendiri KK Jakarta Selatan yang
berujung pada pemblokiran rekening atas nama KSO PEP - PD MGG Nomor
R03 Br.JHW.170/2019, mengakhiri Perjanjian Operasi Bersama sebagaimana
Surat Nomor: 049/B/PD.MGG/IX/2020 tertanggal 21 September 2020 perihal
Pembatalan Perjanjian Operasi Bersama, memberhentikan general manager
sebagaimana terdapat pada surat tergugat nomor:054/B/PD.MGS/IX/2020
perihal Pemberhentian General Manager KSO, dan upaya penguasaan
sepihak atas kantor operasional KSO. Tindakan ini secara nyata menghambat
investasi dan berlangsungnya kegiatan usaha serta menimbulkan kerugian
materil bagi penggugat sebagai pihak yang telah mengeluarkan modal dan
investasi yang begitu besar;
18. Bahwa tergugat yang tidak kunjung melunasi hutang financial support beserta
bunganya kepada penggugat juga telah menimbulkan kerugian materil bagi
penggugat. Sehingga tergugat wajib mengganti kerugian tersebut
sebagaimana ketentuan pasal 1243 KUHPerdata;
19. Bahwa sebagaimana ketentuan pasal 1267 KUHPerdata, penggugat sebagai
pihak yang dirugikan atas tidak dipenuhinya perjanjian oleh tergugat berhak
menuntut pembatalan perjanjian beserta penggantian biaya, kerugian dan
bunga.
DALAM PETITUM
PRIMAIR:
SUBSIDAIR:
Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kota Bekasi yang memeriksa dan
mengadili perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex
Aequo Et Bono).
Demikian Gugatan ini kami ajukan, atas perhatian dan terwujudnya prinsip
keadilan dalam pemeriksaan gugatan ini, kami sampaikan terima kasih.
Hormat kami