Kepada Yth.
Ketua Pengadilan Negeri Tanjung Jabung Timur
Komplek Perkantoran Bukit Menderang,Muara Sabak
di-
MUARA SABAK.
Perihal:
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Koperasi Sawit Lagan Jaya, yang berbadan hukum Negara Republik Indonesia,
yang beralamat Jalan Antasari Pasar Blok A Pandan Mulyo Kode Pos 36764
Kelurahan Pandan Jaya Kecamatan Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur,
Yang dalam hal ini di wakili oleh Kuasa hukum H.HAJIS MESSAH S.H. dan ABDUL
RAHMAN SAYUTI ARMANDA, S.H. yang beralamat Komplek Regency Blok.C4.
Kel.Talang Babat Kecamatan Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur,
berdasarkan Surat Kuasa tanggal 5 September 2023, selanjutnya disebut
“PEMOHON”(dahulu Termohon dalam Perkara Arbritase).
MELAWAN:
BADAN ARBRITASE NASIONAL INDONESIA, Gedung Wahana Graha Lantai 1 dan
2, Jalan Mampang Prapatan No.2 Jakarta 12760 selanjutnya disebut TERMOHON I.
PT.INDONUSA AGROMULIA, Alamat Komplek Karang anyar Permai Jalan Karang
Anyar Raya Blok A1 No.23-23, sawah besar, Jakarta Pusat, selanjutnya di sebut
TERMOHON II. (dahulu Pemohon dalam Perkara Arbritrase)
Dengan ini PEMOHON mengajukan Permohonan Pembatalan Putusan Arbritase
Nomor : 45100/XII/ARB-BANI/2022 sebagaimana telah didaftarkan di Register
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tanjung Jabung Timur dengan Nomor Register
No.1/PEN.ARB/2023/PN.TJT tertanggal 14 Agustus 2023, dengan ini
mengemukakan alasan-alasan formil sebagai berikut :
1. Bahwa Putusan Arbritase telah diputus oleh Arbitrase
Tunggal pada Badan Arbritase Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta Pada
tanggal 24 Juli 2023 dalam Perkara Nomor Nomor : 45100/XII/ARB-
BANI/2022.
2. Bahwa sebagaimana ketentuan Pasal 59 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbritase dan Alternatif Penyelesaian
Sengketa (“UU ARBRITASE”), Pada tanggal 14 Agustus 2023, yang
selanjutnya oleh Sekretaris Arbritase Tunggal, Luqmanul Hakim, S,H. telah
mendaftarkan Putusan Arbritase di kepaniteraan Pengadilan Negeri Tanjung
Jabung Timur. Berdasarkan Pasal 59 ayat (1) UU Arbitrase berbunyi sebagai
berikut:
“Dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal
putusan diucapkan, lembar asli atau salinan otentik putusan arbitrase
diserahkan dan didaftarkan oleh arbiter atau kuasanya kepada Panitera
Pengadilan Negeri”.
3. Bahwa selanjutnya sesuai dengan Pasal 71 UU Arbitrase, telah
menentukan jangka waktu pengajuan permohonan pembatalan putusan
arbitrase, yakni dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung
sejak hari penyerahan dan pendaftaran putusan arbitrase di kepaniteraan
pengadilan negeri.
Selengkapnya Pasal 71 UU Arbitrase berbunyi sebagai berikut:
“Permohonan pembatalan putusan arbitrase harus diajukan secara tertulis
dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak hari
penyerahan dan pendaftaran putusan arbitrase kepada Panitera Pengadilan
Negeri.”
4. Bahwa PEMOHON sesuai dengan Pasal 71 UU Arbitrase, jangka waktu
pengajuan permohonan pembatalan Putusan Arbitrase yang dihitung dari
pendaftaran Putusan Arbitrase adalah sampai dengan tanggal 12 September
2023.
5. Bahwa Permohonan Pembatalan Putusan Arbitrase a quo didaftarkan
pada Pengadilan Negeri Tanjung Jabung Timur pada tanggal 14 Agustus 2023,
sehingga pengajuan Permohonan Pembatalan Putusan Arbitrase ini telah
memenuhi ketentuan Pasal 71 UU Arbitrase.
6. Bahwa PEMOHON berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka Pengajuan
Permohonan Pembatalan Putusan Arbitrase a quo telah sesuai dengan
ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku, sehingga patut
bagi Majelis Hakim perkara a quo agar berkenan menerima permohonan
pembatalan Putusan Arbitrase ini.
Dan
Pasal 1877
“Jika seseorang memungkiri tulisan atau tanda tangannya, ataupun jika
para ahli warisnya atau orang yang mendapat hak daripadanya tidak
mengakuinya, maka Hakim harus memerintahkan supaya kebenaran tulisan
atau tanda tangan tersebut diperiksa di muka Pengadilan.”.
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, ketentuan Pasal 70 huruf b UU
Arbitrase sudah terpenuhi. Sehingga, cukup beralasan hukum bagi Majelis Hakim
yang memeriksa perkara a quo untuk membatalkan Putusan Arbitrase.
PUTUSAN ARBRITASE DIAMBIL DARI TIPU MUSLIHAT YANG DILAKUKAN PADA SAAT
PEMERIKSAAN SENGKETA
para ahli warisnya atau orang yang mendapat hak daripadanya tidak
mengakuinya, maka Hakim harus memerintahkan supaya kebenaran tulisan
atau tanda tangan tersebut diperiksa di muka Pengadilan.”.
34. Bahwa TERMOHON I tidak mempertimbangkan bukti-bukti, saksi fakta
dan Ahli yang diajukan PEMOHON, dan telah mengesampingkan Asas Audi et
Alteram Partem dalam Putusan Arbitrase
35. Bahwa selanjutnya Putusan Arbitrase merupakan Putusan yang tidak
sempurna dan patut dibatalkan, oleh karena kurang cukup pertimbangannya
(Onvoldoende gemotiveerd), sebagaimana dalam yurisprudensi No.
429K/Sip/1970, tanggal 16 Desember 1970 yang pada pokoknya Kami kutip
sebagai berikut: “Pertimbangan dalam putusan pengadilan negeri yang
hanya mempertimbangkan soal tidak benarnya bantahan dari pihak
tergugat, tanpa mempertimbangkan fakta-fakta apa dan dalil-dalil mana
yang telah dianggap terbukti lalu mengabulkan begitu saja seluruh gugatan
tanpa satu dasar pertimbangan adalah kurang lengkap dan karenanya
putusan pengadilan negeri harus dibatalkan”
Bahwa berdasarkan uraian-Uraian tersebut di atas, Arbiter dalam Putusan
Arbitrase tidak memberikan pertimbangan yang cukup (Onvoldoende
gemotiveerd) dan mengesampingkan asas Audi et Alteram Partem oleh karena
tidak mempertimbangkan Bukti-bukti, Saksi fakta dan Ahli PEMOHON, sehingga
cukup beralasan bagi Majelis Hakim perkara a quo untuk membatalkan Putusan
Arbitrase.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PEMOHON memohon kepada Majelis Hakim pada
Pengadilan Negeri Tanjung Jabung Timur yang memeriksa dan memutus perkara a quo,
untuk berkenan memutus dengan amar sebagai berikut:
1. Mengabulkan Permohonan Pemohon untuk seluruhnya;
2. Membatalkan Putusan Arbitrase BANI Nomor 45100/ARB-BANI/2022,
tanggal 24 Juli 2023;
3. Menyatakan BANI tidak lagi berwenang untuk memeriksa dan memutus
perkara a quo;
4. Memerintahkan Pengadilan Negeri Tanjung Jabung Timur untuk
memeriksa kembali sengketa antara Pemohon dan Termohon;
5. Menghukum Termohon untuk membayar biaya perkara;
A t a u,
Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tanjung Jabung Timur memiliki pendapat yang
lain, mohon keadilan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).
Hormat kami
Kuasa Hukum Pemohon