Anda di halaman 1dari 100

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
P U T U S A N

R
Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Niaga.Jkt.Pst.

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa
dan memutus perkara Permohonan Pernyataan Pailit pada tingkat pertama telah

do
gu
menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam perkara yang diajukan oleh:

KONSORSIUM KINARYA LIMAN MARGASETA : diwakili oleh Ir.

In
Liliana Wibisono selaku Pimpinan Konsorsium, beralamat di
A
Jalan Utan Kayu Nomor 100 Lantai 2, Jakarta 13120, berdasarkan
Perjanjian Kerjasama antara PT. Kinarya Gemilang Adhitama
ah

lik
dengan PT. Liman Obor Cahaya dengan PT. Margaseta Utama,
tertanggal 25 Maret 2009, didaftarkan di Notaris Kun Hidayat,
am

ub
S.H., Notaris di Jakarta, tanggal 27 Maret 2009 Nomor: 156/W/III/
2009 sebagaimana telah diamandemen terakhir dengan Akta
Addendum II Perjanjian Kerjasama antara PT. Kinarya Gemilang
ep
k

Adhitama dengan PT. Liman Obor Cahaya dengan PT. Margaseta


ah

Utama, Nomor 1, tanggal 30 Juni 2015, dibuat di hadapan Notaris


R

si
Budi Yuwono, S.H., M.Kn., Notaris di Banten serta persetujuan
dan kuasa dari PT. Kinarya Gemilang Adhitama dan PT.

ne
ng

Margaseta Utama kepada PT. Liman Obor Cahaya yang diwakili


oleh Direktur Utamanya (Ir. Liliana Wibisono), yang selanjutnya

do
gu

memberikan kuasa kepada : Prof. Dr. Otto Hasibuan, SH., MM.,


Sordame Purba, SH., Venny R. Damanik, SH. MA., James W.H.
Pangaribuan, SH., Donni Siagian, SH., Terry Hasibuan, SH.,
In
A

Arya Sanatama, SH., Nurul Firdausi, SH., Kartika Yustisia,


SH., dan Benny Henrico Pasaribu, SH. MH., Para Advokat dan
ah

lik

Konsultan Hukum pada Kantor Hukum “Otto Hasibuan &


Associates”, beralamat di Komplek Duta Merlin Blok B-30, Jalan
m

ub

Gajah Mada Nomor 3-5, Jakarta Pusat, berdasarkan Surat Kuasa


Khusus tertanggal 02 Agustus 2021;
ka

Selanjutnya disebut sebagai : Pemohon Palit;


ep

TERHADAP
ah

PT. INDONESIA POWER : berkedudukan di Jakarta, kantor pusat


R

beralamat di Jalan Jenderal Gatot Subroto Kavling 18, Kuningan


es

Timur, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan 12950;


M

ng

Selanjutnya disebut sebagai : Termohon Pailit;


on

Halaman 1 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan Niaga tersebut;

si
Membaca berkas perkara yang bersangkutan;
Mendengar kedua belah pihak yang berperkara;

ne
ng
Memperhatikan bukti-bukti yang diajukan oleh Para Pihak;

TENTANG DUDUK PERKARA

do
gu Menimbang, bahwa Pemohon Pailit dengan surat permohonannya
tertanggal 06 Agustus 2021 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan

In
A
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 10 Agustus 2021
di bawah Register Perkara Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN. Niaga. Jkt.Pst., telah
ah

mengajukan permohonan pernyataan pailit sebagai berikut:

lik
I. PENGADILAN NIAGA PADA PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT
am

ub
BERWENANG MEMERIKSA DAN MENGADILI PERMOHONAN A QUO

1. Bahwa ketentuan Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun


ep
2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
k

(“UU KPKPU”), berbunyi sebagai berikut:


ah

“Putusan atas permohonan pernyataan pailit dan hal-hal lain yang


R

si
berkaitan dan/atau diatur dalam Undang-Undang ini, diputuskan oleh

ne
Pengadilan yang daerah hukumnya meliputi daerah tempat kedudukan
ng

hukum debitor.”
2. Bahwa Debitor/Termohon Pailit adalah sebuah perseroan terbatas yang

do
gu

berkedudukan di Jakarta, dengan alamat kantor pusat di Jalan Jenderal


Gatot Subroto Kavling 18, Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi, Jakarta
In
Selatan 12950;
A

3. Bahwa dengan demikian, oleh karena domisili Termohon Pailit masuk ke


dalam wilayah hukum Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta
ah

lik

Pusat, maka Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat


berwenang untuk memeriksa dan mengadili Permohonan Pernyataan
m

ub

Pailit a quo;
ka

II. PEMOHON PAILIT MEMILIKI LEGAL STANDING YANG JELAS &


ep

BERHAK BERTINDAK SEBAGAI PEMOHON PAILIT DALAM


PERMOHONAN A QUO
ah

4. Bahwa Konsorsium Kinarya Liman Margaseta merupakan sebuah


es
M

konsorsium yang terbentuk dari kerjasama 3 (tiga) perseroan terbatas,


ng

on

Halaman 2 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yaitu (i) PT. Kinarya Gemilang Adhitama; (ii) PT. Liman Obor Cahaya

si
dan (iii) PT. Margaseta Utama, berdasarkan Perjanjian Kerjasama
antara PT. Kinarya Gemilang Adhitama dengan PT. Liman Obor

ne
ng
Cahaya dengan PT. Margaseta Utama, tertanggal 25 Maret 2009,
yang didaftarkan pada Notaris Kun Hidayat, S.H., Notaris di Jakarta,
pada tanggal 27 Maret 2009 dengan Nomor: 156/W/III/2009

do
gu (“Perjanjian Konsorsium”); sebagai-mana telah diamandemen
terakhir dengan Akta Addendum II Perjanjian Kerjasama antara PT.

In
A
Kinarya Gemilang Adhitama dengan PT. Liman Obor Cahaya dengan
PT. Margaseta Utama, Nomor: 1, tanggal 30 Juni 2015, dibuat di
ah

lik
hadapan Notaris Budi Yuwono, S.H., M.Kn., Notaris di Banten
(“Adendum Perjanjian Konsorsium”) (vide Bukti P-1.a dan
Bukti P-1.b);
am

ub
5. Bahwa sejak awal dibentuk, Konsorsium Kinarya Liman Margaseta
dipimpin oleh PT. Liman Obor Cahaya selaku Pimpinan/Ketua
ep
Konsorsium, hal mana sesuai dengan ketentuan Pasal 3 ayat 3.1
k

Perjanjian Konsorsium dan ketentuan Angka 4 huruf d Adendum


ah

Perjanjian Konsorsium;
R

si
6. Bahwa selanjutnya PT. Kinarya Gemilang Adhitama dan PT. Margaseta
Utama yang merupakan para Anggota dari Konsorsium Kinarya

ne
ng

Liman Margaseta, dimana dalam hal ini secara masing-masing


diwakili oleh Direktur Utamanya, juga telah memberikan persetujuan

do
gu

dan kuasa kepada PT. Liman Obor Cahaya yang diwakili oleh
Direktur Utamanya, yaitu Ir. Liliana Wibisono, untuk mengajukan
Permohonan Pernyataan Pailit terhadap Termohon Pailit (Bukti P-2.a
In
A

dan Bukti P-2.b);


7. Bahwa adapun Direktur Utama yang berhak bertindak mewakili PT.
ah

lik

Liman Obor Cahaya adalah Ir. Liliana Wibisono, dimana hal ini
sesuai dengan Akte Pendirian Perseroan Terbatas, Nomor 13, tanggal
m

ub

28 Februari 1998, yang dibuat di hadapan Notaris Ny. Esther A.


Ferdinandus, S.H., Notaris di Cibinong (Bukti P-3.a), dan telah
ka

mendapat Pengesahan dari Departeman Kehakiman Republik


ep

Indonesia Direktorat Jenderal Hukum dan Perundang-undangan,


ah

berdasarkan Keputusan Nomor: C-15913 HT.01.01.TH.99, tanggal 2


R

September 1999 (Bukti P-3.b); yang selanjutnya anggaran dasar


es

perseroan tersebut telah disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor


M

ng

40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dengan Akta tertanggal


on

Halaman 3 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
14 Oktober 2008, Nomor: 18, yang dibuat di hadapan Notaris

si
Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., Notaris di Jakarta (Bukti
P-3.c), dan telah mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar

ne
ng
dari Menter Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
tertanggal 12 Desember 2008, Nomor: AHU-96199.AH.01.02.Tahun
2008 (Bukti P-3.d); dan terakhir diubah dengan Akta Pernyataan

do
gu Keputusan di Luar Rapat Para Pemegang Saham PT. Liman Obor
Cahaya, tertanggal 29 April 2019, Nomor: 41, yang dibuat di hadapan

In
A
Notaris Susi Aprillina, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta (Bukti P-3.e), yang
telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Adminitrasi Badan Hukum
ah

lik
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, berdasarkan Surat
Nomor: AHU-AH.01.03-0225574, tanggal 30 April 2019, perihal:
am

ub
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT. Liman Obor
Cahaya (Bukti P-3.f);
ep
8. Bahwa berdasarkan uraian di atas, Ir. Liliana Wibisono selaku Pimpinan
k

Konsorsium Kinarya Liman Margaseta terbukti memiliki legal standing


ah

yang jelas dan berhak bertindak sebagai Pemohon Pailit serta


R

si
mengajukan Permohonan Pernyataan Pailit a quo.

ne
ng

III. TERMOHON PAILIT BUKAN MERUPAKAN BUMN YANG BERGERAK DI


BIDANG KEPENTINGAN PUBLIK, OLEH KARENANYA PERMOHONAN

do
PERNYATAAN PAILIT A QUO TIDAK HARUS DIAJUKAN OLEH MENTERI
gu

KEUANGAN (SEKARANG OTORITAS JASA KEUANGAN/OJK)


In
9. Bahwa pengajuan Permohonan Pernyataan Pailit terhadap “BUMN yang
A

bergerak di bidang kepentingan publik” diatur dalam ketentuan Pasal 2


ayat (5) UU KPKPU, yang berbunyi sebagai berikut:
ah

lik

“Dalam hal Debitor adalah Perusahaan Asuransi, Perusahaan


Reasuransi, Dana Pensiun, atau Badan Usaha Milik Negara yang
m

ub

bergerak di bidang kepentingan publik, permohonan pernyataan pailit


hanya dapat diajukan oleh Menteri Keuangan.”
ka

Adapun yang dimaksud dengan “BUMN yang bergerak di bidang


ep

kepentingan publik”, diatur dalam Penjelasan Pasal 2 ayat (5) UU KPKPU,


ah

yang berbunyi sebagai berikut:


R

“Yang dimaksud dengan ‘Badan Usaha Milik Negara yang bergerak


es
M

di bidang kepentingan publik’ adalah badan usaha milik Negara


ng

on

Halaman 4 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang seluruh modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas

R
saham.”

si
10. Bahwa definisi tentang “BUMN yang bergerak di bidang kepentingan

ne
ng
publik” sebagaimana ketentuan tersebut di atas, adalah sejalan dengan
pengertian tentang BUMN berdasarkan Pasal 1 angka (1) Undang-
Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (“UU

do
gu BUMN”), yang berbunyi sebagai berikut:
“Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disebut BUMN, adalah

In
A
badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari
ah

lik
kekayaan negara yang dipisahkan.”;
11. Bahwa faktanya, Termohon Pailit bukanlah “BUMN yang bergerak di
bidang kepentingan publik”, karena seluruh modalnya tidak dimiliki oleh
am

ub
negara melalui penyertaan secara langsung, melainkan mayoritas saham
Termohon Pailit dimiliki oleh PT. PLN (Persero) dan selain itu juga modal
ep
dari Termohon Pailit terbagi menjadi beberapa lembar saham, dengan
k

perincian sebagai berikut:


ah

si
Nama Jabatan Alamat Klasifikasi Jumlah Total
Saham Lembar

ne
ng

Saham
PT. PLN (PERSERO) - Jl. Trunojoyo SERI A 1 Rp. 500
Blok M1/135

do
gu

PT. PLN (PERSERO) - Jl. Trunojoyo SERI B 5.215.647.598 Rp.


Blok M1/135 2.607.823.79
9.000
In
A

YAYASAN - Jl. Trunojoyo SERI B 1 Rp. 500


PENDIDIKAN DAN Blok M1/135
ah

KESEJAHTERAAN
lik

PT. PLN (PERSERO)

(Bukti P-4.a)
m

ub

12. Bahwa dari uraian kepemilikan saham tersebut di atas, diketahui bahwa
sahamnya tidak dimiliki seluruhnya atau sebagian besar oleh Negara
ka

ep

melalui penyertaan secara langsung, melainkan dimiliki oleh PT. PLN


(Persero) serta Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PT. PLN
ah

(Persero);
R

13. Bahwa dalam praktek peradilan, terhadap BUMN sekalipun,


es
M

selama sahamnya tidak dimiliki seluruhnya atau sebagian besar


ng

oleh Negara melalui penyertaan secara langsung serta modalnya


on

Halaman 5 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terbagi atas saham, dapat dipailitkan melalui permohonan yang

si
diajukan oleh Kreditor sendiri, sebagaimana tercermin dalam
pertimbangan hukum dari putusan-putusan pengadilan sebagai

ne
ng
berikut:
1) Perkara PT. Kertas Leces (Persero) dalam Putusan Nomor: 1/Pdt.Sus-
Pembatalan Perdamaian/2018/PN.Niaga.Sby., dimana salah satu

do
gu pertimbangannya berbunyi sebagai berikut:
“Menimbang, bahwa apakah PT. Kertas Leces (Persero) sebagai

In
A
suatu BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dengan saham 100%
pemerintah yang bergerak dalam bidang kepentingan publik, dapat
ah

lik
dipailitkan;
Menimbang, bahwa BUMN adalah badan usaha yang seluruhnya
atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui
am

ub
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan
negara yang dipisahkan. Persero adalah BUMN yang
ep
berbentuk Perseroaan Terbatas yang modalnya terbagi atas
k

saham yang seluruhnya atau paling sedikit 51% sahamnya


ah

dimiliki negara RI yang tujuan utamanya mengejar keuntungan.


R

si
Terhadap Persero berlaku segala ketentuan dan prinsip-prinsip
yang berlaku segala ketentuan dan prinsip-prinsip yang

ne
ng

berlaku bagi Perseroaan Terbatas sebagaimana diatur dalam


Pasal 160 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

do
gu

Berdasarkan Pasal 2 ayat (5) Undang-Undang Kepailitan dan


PKPU serta Undang–Undang BUMN, terhadap BUMN juga
dapat dikenai Kepailitan, akan tetapi harus diperhatikan adalah
In
A

apakah BUMN sebagai badan hukum tersebut berbentuk Perum


ataukah Persero, karena apabila berbentuk Perum maka seperti
ah

lik

ketentuan dalam penjelasan Pasal 2 ayat (5) Undang-Undang


Kepailitan dan PKPU bahwa yang berwenang mengajukan
m

ub

permohonan Kepailitan adalah Meteri Keuangan, tetapi apabila


berbentuk Persero yang mengajukan Kepailitan sama seperti PT
ka

mengalami Pailit artinya dapat diajukan oleh Debitor, Kreditor atau


ep

Para Kreditor. Oleh karena itu PT. Kertas Leces (Persero) dapat
ah

dipailitkan.”
R

2) Perkara PT. Merpati Nusantara Airlines dalam Putusan Nomor:


es

04/Pdt.Sus-Pailit/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst, dimana salah satu pertimba-


M

ng

ngannya berbunyi sebagai berikut:


on

Halaman 6 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Menimbang, bahwa sehubungan dengan hal tersebut

si
Majelis Hakim berpendapat dengan memperhatikan bukti T-2
berupa Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

ne
ng
RI No. AHU.81409.01.02 Tahun 2008 (tentang Persetujuan
Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan) dan dalam Pasal
4 Tentang Modal Perseroan disebut modal dasar tersebut

do
gu ditempatkan dan diambil bagian oleh pemegang saham
sebanyak Rp.1.403.556.000.000,- (satu triliun empat ratus

In
A
tiga milyar lima ratus lima puluh enam juta Rupiah) atau
1.403.556 (satu juta empat ratus tiga ribu lima ratus lima
ah

lik
puluh enam) saham dengan perincian Rp. 1.344.468.000.000,-
(satu triliun tiga ratus empat puluh empat juta empat ratus
enam puluh delapan Rupiah) saham Negara Republik
am

ub
Indonesia dan Rp.59.088.000.000,- (lima puluh Sembilan
milyar delapan puluh delapan juta Rupiah) atau 59.088 (lima
ep
puluh sembilan ribu delapan puluh delapan) saham milik PT.
k

Garuda Indonesia (Persero) Jo Bukti T-2 tentang Pernyataan


ah

Keputusan Para Pemegang Saham Perusahaan Perseroan


R

si
PT. Merpati Nusantara Airlines (PT. MNA) di luar RUPS No.
31 tanggal 26 November 2014 di hadapan Notaris Asep

ne
ng

Eka Nugraha dalam halaman 3 (tiga) huruf b disebutkan


bahwa Keputusan Para Pemegang Saham di luar Rapat

do
gu

mewakili 100% saham-saham Perseroan yang telah ditempat-


kan dan disetor terdiri dari Negara Republik Indonesia
sebesar 1.905.468 (satu juta sembilan ratus lima ribu empat
In
A

ratus enam puluh delapan) saham atau setara dengan 96.99%


(sembilan puluh enam koma sembilan puluh sembilan
ah

lik

persen);
Perusahaan Perseroan PT. Garuda Indonesia, Tbk sejumlah 59.088
m

ub

(lima puluh sembilan ribu delapan puluh delapan) saham atau


setara dengan 3.01%.”;
ka

14. Bahwa berdasarkan uraian di atas, dengan demikian pengajuan


ep

permohon a quo jelas dan terang tidak harus diajukan oleh Menteri
ah

Keuangan (sekarang Otoritas Jasa Keuangan/OJK). Oleh karena itu,


R

maka Pemohon Pailit mohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia untuk
es

dapat menerima dan mengabulkan permohonan yang diajukan oleh


M

ng

Pemohon Pailit a quo;


on

Halaman 7 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
IV. UTANG TERMOHON PAILIT TIMBUL DARI PUTUSAN BADAN
ARBITRASE NASIONAL INDONESIA (BANI) DAN PUTUSAN

ne
ng
PENGADILAN NEGERI JAKARTA SELATAN JO. PUTUSAN MAHKAMAH
AGUNG YANG TELAH BERKEKUATAN HUKUM TETAP (INKRACHT VAN
GEWIJSDE)

do
gu
15. Bahwa antara Pemohon Pailit dengan Termohon Pailit terdapat

In
A
sengketa/perselisihan di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI)
dengan register perkara Nomor: 41055/V/ARB-BANI/2018; dimana di
ah

lik
dalam perkara arbitrase tersebut Pemohon Pailit berkedudukan sebagai
Pemohon sedangkan Termohon Pailit sebagai Termohon, dan telah
diputus oleh BANI pada tanggal 16 Juli 2019, dengan amar sebagai
am

ub
berikut:
“MEMUTUSKAN
ep
MENETAPKAN
k

DALAM PROVISI:
ah

Menolak Permohonan Provisi Pemohon untuk seluruhnya.


R

si
DALAM POKOK PERKARA:
1. Mengabulkan permohonan Pemohon untuk sebagian;

ne
ng

2. Menyatakan bahwa Termohon telah melakukan cidera


janji/wanprestasi;

do
gu

3. Menghukum dan memerintahkan Termohon untuk membayar


ganti rugi sebesar Rp. 172.237.018.353,- (seratus tujuh puluh
In
dua milyar dua ratus tiga puluh tujuh juta delapan belas ribu
A

tiga ratus lima puluh tiga Rupiah) kepada Pemohon;


4. Membebankan seluruh biaya administrasi, biaya pemeriksaan
ah

lik

dan biaya arbiter kepada Pemohon dan Termohon masing-


masing seperdua (1/2) bagian;
m

ub

5. Menghukum dan memerintahkan Termohon untuk


mengembalikan/membayar biaya administrasi, biaya
ka

pemerik-saan dan biaya arbiter kepada Pemohon sebesar


ep

Rp. 1.327.877.000,- (satu milyar tiga ratus dua puluh tujuh


ah

juta delapan ratus tujuh puluh tujuh ribu Rupiah);


R

6. Menolak permohonan Pemohon untuk selebihnya;


es
M

ng

on

Halaman 8 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. Menyatakan Putusan Arbitrase ini adalah putusan dalam

si
tingkat pertama dan terakhir serta mengikat kedua
belah pihak;

ne
ng
8. Menghukum dan memerintahkan Termohon untuk
melaksanakan Putusan Arbitrase ini selambat-lambatnya 45
(empat puluh lima) hari kalender terhitung sejak Putusan

do
gu Arbitrase ini diucapkan;
9. Memerintahkan kepada Sekretaris Majelis Arbitrase untuk

In
A
mendaftarkan turunan resmi Putusan Arbitrase ini di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas
ah

lik
biaya Pemohon dan Termohon dalam tenggang waktu
sebagaimana ditetapkan dalam UU No. 30 Tahun 1999
tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.”
am

ub
(Bukti P-5);
16. Bahwa Putusan BANI Nomor: 41055/V/ARB-BANI/2018 tanggal 16 Juli
ep
2019 telah didaftarkan oleh Sekretaris Majelis Arbitrase di Kepaniteraan
k

Hukum Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 13 Agustus 2019


ah

No. 14/ARB/HKM/2019/PN.Jak.Sel, dan telah pula di-Fiat Eksekusi oleh


R

si
Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 26 Oktober 2020
No. 06/FE/2020/PN.Jkt.Sel., oleh karenanya Putusan BANI Nomor:

ne
ng

41055/V/ARB-BANI/2018 tanggal 16 Juli 2019 tersebut telah mempunyai


kekuatan hukum eksekutorial yang dapat dieksekusi;

do
gu

17. Bahwa namun demikian, Termohon Pailit melakukan upaya hukum


terhadap Putusan BANI Nomor: 41055/V/ARB-BANI/2018 tanggal 16 Juli
2019, yaitu dengan mengajukan Permohonan Pembatalan Putusan
In
A

Arbitrase kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dan teregister


sebagai perkara dengan Nomor: 754/Pdt.Arb/2019/PN.Jkt.Sel, dimana
ah

lik

atas Permohonan Pembatalan Putusan Arbitrase tersebut, Pengadilan


Negeri Jakarta Selatan telah menjatuhkan putusan pada tanggal 17
m

ub

Desember 2019, dengan amar sebagai berikut:


“MENGADILI
ka

1. Mengabulkan permohonan Pemohon untuk sebagian;


ep

2. Membatalkan Putusan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI)


ah

Nomor: 41055/V/ARB-BANI/2018 tanggal 16 Juli 2019 untuk


R

seluruhnya dengan segala akibat hukumnya;


es

3. Menolak permohonan Pemohon yang lain dan selebihnya;


M

ng

on

Halaman 9 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Menghukum Termohon untuk membayar biaya perkara ini

si
sebesar Rp. 1.052.000,- (satu juta lima puluh dua ribu
Rupiah).”

ne
ng
(Bukti P-6);
18. Bahwa selanjutnya, terhadap Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
Nomor: 754/Pdt.Arb/2019/PN.Jkt.Sel tanggal 17 Desember 2019,

do
gu Pemohon Pailit telah mengajukan Banding ke Mahkamah Agung, dan
telah diputus oleh Mahkamah Agung pada tanggal 12 Mei 2020 dengan

In
A
Putusan Nomor: 460 B/Pdt.Sus-Arbt/2020, dimana amarnya berbunyi
sebagai berikut:
ah

“MENGADILI:

lik
- Menerima permohonan banding dari Pemohon Banding I:
KONSORSIUM KINARYA LIMAN MARGASETA, dan
am

ub
Pemohon Banding II: BADAN ARBITRASE NASIONAL
INDONESIA, tersebut;
ep
- Mengabulkan permohonan dari Pemohon Banding I:
k

KONSORSIUM KINARYA LIMAN MARGASETA, dan


ah

Pemohon Banding II: BADAN ARBITRASE NASIONAL


R

si
INDONESIA, tersebut;
- Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

ne
ng

754/Pdt.Arb/2019/PN.Jkt.Sel tanggal 17 Desember 2019 yang


membatalkan Putusan Badan Arbitrase Nasional Nomor

do
gu

41055/V/ARB-BANI/2018 tanggal 16 Juli 2019;


MENGADILI SENDIRI:
- Menguatkan Putusan Badan Arbitrase Nasional Nomor
In
A

41055/V/ARB-BANI/2018 tanggal 16 Juli 2019 yang amarnya


sebagai berikut:
ah

lik

Dalam Provisi:
- Menolak permohonan provisi Pemohon untuk seluruhnya;
m

ub

Dalam Pokok Perkara:


1) Mengabulkan permohonan Pemohon untuk sebagian;
ka

2) Menyatakan bahwa Termohon telah melakukan cidera janji/


ep

wanprestasi;
ah

3) Menghukum dan memerintahkan Termohon untuk membayar


R

ganti rugi sebesar Rp. 172.237.018.353,00 (seratus tujuh


es

puluh dua miliar dua ratus tiga puluh tujuh juta delapan belas
M

ng

ribu tiga ratus lima puluh tiga Rupiah) kepada Pemohon;


on

Halaman 10 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4) Membebankan seluruh biaya administasi, biaya pemeriksaan

si
dan biaya arbiter kepada Pemohon dan Termohon masing-
masing seperdua (1/2) bagian;

ne
ng
5) Menghukum dan memerintahkan Termohon untuk mengem-
balikan/membayar biaya administrasi, biaya pemeriksaan dan
biaya arbiter kepada Pemohon sebesar Rp. 1.327.877.000,00

do
gu (satu miliar tiga ratus dua puluh tujuh juta delapan ratus tujuh
puluh tujuh ribu Rupiah);

In
A
6) Menolak permohonan Pemohon untuk selebihnya;
7) Menyatakan Putusan Arbitrase ini adalah putusan dalam
ah

lik
tingkat pertama dan terakhir serta mengikat kedua belah
pihak;
8) Menghukum dan memerintahkan Termohon untuk
am

ub
melaksanakan Putusan Arbitrase ini selambat-lambatnya 45
(empat puluh lima) hari kalender terhitung sejak Putusan
ep
Arbitrase ini diucapkan;
k

9) Memerintahkan kepada Sekretaris Majelis Arbitrase untuk


ah

mendaftarkan turunan resmi Putusan Arbitrase ini di


R

si
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas biaya
Pemohon dan Termohon dalam tenggang waktu

ne
ng

sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 30


tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian

do
gu

Sengketa;
- Menghukum Termohon Banding dahulu Pemohon
Pembatalan Putusan Arbitrase untuk membayar biaya perkara
In
A

dalam semua tingkat peradilan, yang pada pemeriksaan


banding ini ditetapkan sebesar Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu
ah

lik

Rupiah);
(Bukti P-7);
m

ub

19. Bahwa selanjutnya, Putusan Mahkamah Agung Nomor: 460 B/Pdt.Sus-


Arbt/2020 tanggal 12 Mei 2020 telah diberitahukan kepada para pihak,
ka

dan kemudian Pengadilan Negeri Jakarta Selatan melalui Surat Nomor:


ep

W10.U3/2441/HK.02/09/2020, tanggal 30 September 2020, hal: Surat


ah

Keterangan Inkracht Perkara No. 754/Pdt.Arb/2019/PN.Jkt.Sel jo. No. 460


R

B/Pdt.Sus-Arbt/2020, secara tegas menyatakan bahwa Putusan


es

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor: 754/Pdt.Arb/2019/PN.Jkt.Sel


M

ng

tanggal 17 Desember 2019 jo. Putusan Mahkamah Agung Nomor: 460


on

Halaman 11 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
B/Pdt.Sus-Arbt/2020 tanggal 12 Mei 2020 adalah putusan yang telah

si
berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewisj) (Bukti P-8);
20. Bahwa kemudian Termohon Pailit Kembali mengajukan upaya hukum

ne
ng
terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor: 460 B/Pdt.Sus-Arbt/2020
tanggal 12 Mei 2020 tersebut, yaitu dengan mengajukan Permohonan
Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung melalui Kepaniteraan

do
gu Pengadilan Negeri Jakarta Selatan;
21. Bahwa terhadap Permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh

In
A
Termohon Pailit tersebut, Mahkamah Agung mengembalikan berkas
perkaranya kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, sebagaimana
ah

lik
tertuang dalam Surat dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor:
W10.U3/1598/HK.02/6/2021, tanggal 16 Juni 2021, perihal:
Pemberitahuan Pengembalian Berkas Peninjauan Kembali Perkara
am

ub
Perdata No. 754/Pdt.Arb/2019/PN.Jkt.Sel (Bukti P-9.a), dimana di dalam
surat tersebut Pengadilan Negeri Jakarta Selatan melampirkan Surat dari
ep
Mahkamah Agung Nomor: 127/Pan.3/Pkr/IV/2021, tertanggal 7 April 2021,
k

perihal: Pengembalian Berkas Perkara Nomor: 754/Pdt.Arb/2019/


ah

PN.Jkt.Sel (Bukti P-9.b), yang pada pokoknya berisi alasan pengembalian


R

si
berkas Peninjauan Kembali terhadap Perkara Nomor: 754/Pdt.Arb/
2019/PN.Jkt.Sel tanggal 17 Desember 2019 jo. Nomor: 460 B/Pdt.Sus-

ne
ng

Arbt/2020 tanggal 12 Mei 2020, sebagai berikut:


“- Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 72 ayat (4) Undang-Undang

do
gu

Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif


Penyelesaian Sengketa, menentukan bahwa ‘Terhadap putusan
Pengadilan Negeri dapat diajukan permohonan banding ke
In
A

Mahkamah Agung yang memutus dalam tingkat pertama dan


terakhir’;
ah

lik

- Bahwa sedangkan putusan yang dapat diajukan Banding tersebut


ditegaskan dalam penjelasan Pasal 72 ayat (4) Undang-Undang
m

ub

Nomor 30 Tahun 1999 yang menyatakan sebagai berikut: Yang


dimaksud dengan ‘banding’ hanya terhadap pembatalan putusan
ka

arbitrase sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70;


ep

- Bahwa selain itu Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor


ah

4 Tahun 2016 menegaskan pula bahwa ‘Sesuai dengan


R

ketentuan Pasal 72 ayat (4) Undang-Undang Nomor 30 Tahun


es

1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa,


M

ng

terhadap putusan Pengadilan Negeri yang menolak permohonan


on

Halaman 12 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pembatalan Putusan Arbitrase tidak tersedia upaya hukum,

si
baik banding maupun Peninjauan Kembali. Sedangkan
terhadap putusan Pengadilan Negeri yang membatalkan

ne
ng
putusan arbitrase, tersedia upaya hukum banding ke Mahkamah
Agung, terhadap putusan banding tersebut Mahkamah Agung
memutus pertama dan terakhir, sehingga tidak ada upaya hukum

do
gu peninjauan kembali.’.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka permohonan

In
A
Peninjauan Kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali PT.
INDONESIA POWER, tidak memenuhi syarat formal untuk diteruskan
ah

lik
pemeriksaan tingkat Banding di Mahkamah Agung RI, sehingga
dengan ini Mahkamah Agung RI mengembalikan berkas perkara
tersebut kepada Saudara untuk melakukan tindakan sesuai dengan
am

ub
ketentuan yang berlaku.”;
22. Bahwa dengan adanya pengembalian berkas perkara Peninjauan Kembali
ep
oleh Mahkamah Agung, maka jelas bahwa secara hukum Putusan BANI
k

Nomor: 41055/V/ARB-BANI/2018 tanggal 16 Juli 2019 serta Putusan


ah

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor: 754/Pdt.Arb/2019/PN.Jkt.Sel


R

si
tanggal 17 Desember 2019 jo. Putusan Mahkamah Agung Nomor: 460
B/Pdt.Sus-Arbt/2020 tanggal 12 Mei 2020 telah berkekuatan hukum tetap

ne
ng

(inkracht van gewisj);


23. Bahwa berdasarkan Putusan BANI Nomor: 41055/V/ARB-BANI/2018

do
gu

tanggal 16 Juli 2019 serta Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan


Nomor: 754/Pdt.Arb/2019/PN.Jkt.Sel tanggal 17 Desember 2019 jo.
Putusan Mahkamah Agung Nomor: 460 B/Pdt.Sus-Arbt/2020 tanggal 12
In
A

Mei 2020, Termohon Pailit dihukum untuk membayar kepada Pemohon


Pailit, yaitu berupa:
ah

lik

 ganti rugi sebesar Rp. 172.237.018.353,- (seratus tujuh puluh dua


milyar dua ratus tiga puluh tujuh juta delapan belas ribu tiga ratus lima
m

ub

puluh tiga Rupiah) dan


 biaya administrasi, biaya pemeriksaan dan biaya arbiter sebesar Rp.
ka

1.327.877.000,- (satu milyar tiga ratus dua puluh tujuh juta delapan
ep

ratus tujuh puluh tujuh ribu Rupiah)


ah

sehingga dengan demikian, telah timbul utang Termohon Pailit kepada


R

Pemohon Pailit, yaitu sebesar Rp. 173.564.895.353,- (seratus tujuh puluh


es

tiga milyar lima ratus enam puluh empat juta delapan ratus sembilan puluh
M

ng

lima ribu tiga ratus lima puluh tiga Rupiah);


on

Halaman 13 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
V. PERMOHONAN PERNYATAAN PAILIT INI DIAJUKAN BERDASARKAN
PASAL 2 AYAT (1) DAN PASAL 8 AYAT (4) UNDANG-UNDANG NOMOR

ne
ng
37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN
PEMBAYARAN UTANG

do
A.
gu TERMOHON PAILIT TIDAK MEMBAYAR UTANG YANG TELAH JATUH
TEMPO DAN DAPAT DITAGIH KEPADA PEMOHON PAILIT

In
A
24. Bahwa setelah timbulnya utang Termohon Pailit terhadap Pemohon Pailit
akibat adanya Putusan BANI Nomor: 41055/V/ARB-BANI/2018 tanggal 16
ah

lik
Juli 2019 serta Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor:
754/Pdt.Arb/2019/PN.Jkt.Sel tanggal 17 Desember 2019 jo. Putusan
Mahkamah Agung Nomor: 460 B/Pdt.Sus-Arbt/2020 tanggal 12 Mei 2020
am

ub
yang telah berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewisj), Termohon
Pailit tetap tidak juga melaksanakan kewajibannya kepada Pemohon
ep
Pailit, oleh karenanya Pemohon Pailit melalui Kuasa Hukumnya menegur
k

Termohon Pailit pada tanggal 26 Agustus 2020 melalui Surat Nomor:


ah

78/NF/OHA/VIII/2020, untuk melaksanakan kewajibannya dalam waktu


R

si
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari terhitung sejak surat somasi tersebut
dikirimkan kepada Termohon Pailit (Bukti P-10.a);

ne
ng

25. Bahwa selanjutnya, setelah lewat dari 7 (tujuh) hari sebagaimana


disampaikan di dalam somasi tersebut, Termohon Pailit tetap tidak

do
gu

melaksanakan kewajibannya kepada Pemohon Pailit. Oleh karena itu,


kemudian pada tanggal 15 September 2020 melalui Surat Nomor:
In
86/NF/OHA/IX/2020 Pemohon Pailit melalui Kuasa Hukumnya kembali
A

menegur Termohon Pailit untuk kedua kalinya, agar Termohon Pailit


segera melaksanakan kewajibannya kepada Pemohon Pailit dalam
ah

lik

tenggang waktu 7 (tujuh) hari, namun faktanya setelah lewat dari 7 (tujuh)
hari Termohon Pailit tetap juga tidak mau melaksanakan kewajibannya
m

ub

kepada Pemohon Pailit (Bukti P-10.b);


26. Bahwa adapun alasan Termohon Pailit menolak untuk memenuhi
ka

kewajibannya kepada Pemohon Pailit, sebagaimana disampaikan oleh


ep

Kuasa Hukumnya melalui Surat Nomor: 2452/JA-EXT/TP/XI/20, tertanggal


ah

12 November 2020, adalah karena Termohon Pailit masih melakukan


R

upaya hukum terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor: 460


es

B/Pdt.Sus-Arbt/2020 tanggal 12 Mei 2020, yaitu Peninjauan Kembali


M

ng

(Bukti P-10.c);
on

Halaman 14 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
27. Bahwa sebagaimana telah Pemohon Pailit uraikan sebelumnya di atas,

si
berkas perkara Peninjauan Kembali yang diajukan Termohon Pailit telah
dikembalikan oleh Mahkamah Agung ke Pengadilan Negeri Jakarta

ne
ng
Selatan dengan alasan tidak memenuhi syarat formal untuk diteruskan
pemeriksaannya (vide Bukti P-9.a dan Bukti P-9.b).
Sehingga dengan demikian, secara hukum Putusan BANI Nomor:

do
gu 41055/V/ARB-BANI/2018 tanggal 16 Juli 2019 serta Putusan Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan Nomor: 754/Pdt.Arb/2019/PN.Jkt.Sel tanggal 17

In
A
Desember 2019 jo. Putusan Mahkamah Agung Nomor: 460 B/Pdt.Sus-
Arbt/2020 tanggal 12 Mei 2020 telah berkekuatan hukum tetap (inkracht
ah

lik
van gewisj);
28. Bahwa selanjutnya, berdasarkan Surat Nomor: 49/NF/OHA/VI/2020,
tertanggal 15 Juni 2020, Pemohon Pailit melalui Kuasa Hukumnya telah
am

ub
mengajukan Permohonan Eksekusi kepada Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan atas Putusan BANI Nomor: 41055/V/ARB-BANI/2018 tanggal 16
ep
Juli 2019 (Bukti P-11.a);
k

29. Bahwa kemudian, untuk menindaklanjuti surat permohonan eksekusi


ah

tersebut, Pemohon Pailit melalui Kuasa Hukumnya juga telah


R

si
menyampaikan Surat Nomor: 96/NF/OHA/X/2020 pada tanggal 15
Oktober 2020, perihal: Permohonan Eksekusi/Permohonan Aanmaning

ne
ng

(Teguran) atas Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI)


Nomor: 41055/V/ARB-BANI/2018 Tanggal 16 Juli 2019 Yang Telah

do
gu

Diregister di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di bawah


Nomor: 14/ARB/2019/PN.JAK.SEL tanggal 13 Agustus 2019 jo. Putusan
Mahkamah Agung No. 460 B/Pdt.Sus-Arbt/2020 tanggal 12 Mei 2020 jo.
In
A

Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 754/Pdt.Arb/2019/


PN.Jkt.Sel tanggal 17 Desember 2019; dimana pada pokoknya surat
ah

lik

tersebut menerangkan bahwa terhadap Putusan BANI Nomor:


41055/V/ARB-BANI/2018 tanggal 16 Juli 2019 ada diajukan permohonan
m

ub

pembatalan oleh Termohon Pailit, dan perkara permohonan pembatalan


putusan arbitrase tersebut telah diputus pada tingkat Banding di
ka

Mahkamah Agung serta telah memiliki kekuatan hukum tetap (inkracht


ep

van gewijsde) (Bukti P-11.b);


ah

30. Bahwa permohonan eksekusi dari Pemohon Pailit tersebut telah


R

dikabulkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sebagaimana


es

PENETAPAN Nomor: 55/Eks.ARB/2020/PN.Jkt.Sel tanggal 23 Desember


M

ng

2020, yang amarnya berbunyi sebagai berikut:


on

Halaman 15 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“M E N E T A P K A N

si
- Mengabulkan permohonan eksekusi Putusan Badan Arbitrase
Nasional Indonesia (BANI) dari Pemohon Eksekusi tersebut di

ne
ng
atas;
- Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan, agar menunjuk seorang Jurusita/Jurusita Pengganti pada

do
gu Pengadilan Negeri Jakarta tersebut, guna melakukan pemanggilan
resmi, kepada:

In
A
PT. Indonesi Power, berkedudukan di Jalan Jendral Gatot Subroto
Kav. 24-25, Jakarta Selatan 12950 (dahulu beralamat di Jalan
ah

lik
Jenderal Gatot Subroto Kav. 18, Jakarta Selatan, 12950), untuk
selanjutnya disebut sebagai TERMOHON EKSEKUSI;
Supaya datang menghadap kami Ketua Pengadilan Negeri Jakarta
am

ub
Selatan, pada:
Hari: Rabu, tanggal 27 Januari 2021 jam 09.30 WIB. Perlunya
ep
hadir di waktu yang ditentukan tersebut untuk diberikan
k

tegoran/peringatan (Aanmaning), agar Termohon Eksekusi dalam


ah

tenggang waktu 8 (delapan) hari terhitung sejak tegoran/


R

si
peringatan tersebut diberikan supaya melaksanakan Putusan
Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) tanggal 16 Juli 2019

ne
ng

No. 41055/V/ARB-BANI/2018;”
(Bukti P-12);

do
gu

31. Bahwa meskipun Termohon Pailit telah dipanggil secara resmi dan layak
oleh Pengadilan untuk hadir pada tanggal yang ditentukan dalam
Penetapan tersebut di atas, akan tetapi Termohon Pailit tidak hadir
In
A

memenuhi panggilan tersebut, sehingga Pengadilan kembali memanggil


Termohon Pailit untuk hadir menghadap Ketua Pengadilan Negeri Jakarta
ah

lik

Selatan pada tanggal 3 Februari 2021 guna menerima teguran


(Aanmaning) yang kedua;
m

ub

32. Bahwa setelah Termohon Pailit datang dan menerima teguran


(Aanmaning) yang kedua dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada
ka

tanggal 3 Februari 2021, namun ternyata dalam waktu 8 (delapan) hari


ep

sejak diterimanya Aanmaning tersebut, Termohon Pailit tetap tidak


ah

melaksanakan Putusan BANI Nomor: 41055/V/ARB-BANI/2018 tanggal 16


R

Juli 2019 jo. Putusan Mahkamah Agung No. 460 B/Pdt.Sus-Arbt/2020


es

tanggal 12 Mei 2020 jo. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.
M

ng

on

Halaman 16 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
754/Pdt.Arb/2019/PN.Jkt.Sel tanggal 17 Desember 2019 yang telah

si
mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) tersebut;
33. Bahwa dengan tidak dilaksanakannya kewajiban Termohon Pailit hingga

ne
ng
saat diajukannya Permohonan Pernyataan Pailit ini, maka terbukti
Termohon Pailit memiliki utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih
kepada Pemohon Pailit berdasarkan Putusan BANI Nomor: 41055/V/ARB-

do
gu BANI/2018 tanggal 16 Juli 2019 serta Putusan Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan Nomor: 754/Pdt.Arb/2019/PN.Jkt.Sel tanggal 17 Desember 2019

In
A
jo. Putusan Mahkamah Agung Nomor: 460 B/Pdt.Sus-Arbt/2020 tanggal
12 Mei 2020, hal ini sejalan dengan Penjelasan Pasal 2 ayat (1) UU
ah

lik
KPKPU, yang berbunyi sebagai berikut:
“Yang dimaksud dengan ‘utang yang telah jatuh waktu dan dapat
ditagih’ adalah kewajiban untuk membayar utang yang telah jatuh
am

ub
waktu, baik karena telah diperjanjikan, karena percepatan waktu
penagihannya sebagaimana diperjanjikan, karena pengenaan sanksi
ep
atau denda oleh instansi yang berwenang, maupun karena putusan
k

pengadilan, arbiter atau majelis arbitrase.”;


ah

34. Bahwa berdasarkan fakta hukum sebagaimana diuraikan di atas, menurut


R

si
hukum cukup alasan bagi Pemohon Pailit untuk memohon kepada Ketua
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk

ne
ng

menyatakan Termohon Pailit dalam keadaan pailit dengan segala akibat


hukumnya;

do
gu

B. PEMOHON PAILIT TELAH MENGALIHKAN SEBAGIAN KEWAJIBAN


TERMOHON PAILIT SEBESAR RP. 5.000.000.000 (LIMA MILYAR RUPIAH)
KEPADA PT. BALOI 128
In
A

35. Bahwa selanjutnya, pada tanggal 5 November 2020 Pemohon Pailit telah
mengalihkan sebagian nilai piutangnya (cessie) sebesar Rp.
ah

lik

5.000.000.000,- (lima milyar Rupiah) dari kewajiban Termohon Pailit


kepada PT. Baloi 128, yang beralamat di Jalan Hasyim Ashari Green
m

ub

Village Rukan Ginza Blok D No. 30-31, Nerogtog, Pinang – 15145,


Tangerang, berdasarkan Akta Perjanjian Pengalihan Hak Atas Tagihan
ka

Nomor 16 yang dibuat di hadapan Notaris Raden Ayu Mahyasari Arriza


ep

Notonagoro, S.H., Notaris di Jakarta, pada tanggal 5 November 2020


ah

(Bukti P-13.a);
R

36. Bahwa cessie tersebut telah Pemohon Pailit beritahukan secara tertulis
es

melalui surat kepada Termohon Pailit dan pemberitahuan tersebut telah


M

ng

on

Halaman 17 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diterima oleh Termohon Pailit pada tanggal 9 November 2020 (Bukti P-

si
13.b);
C. TERMOHON PAILIT MEMILIKI DUA KREDITOR DAN SALAH SATU

ne
ng
UTANGNYA SUDAH JATUH TEMPO DAN DAPAT DITAGIH
37. Bahwa selanjutnya oleh karena cessie tersebut telah Pemohon Pailit
beritahukan kepada Termohon Pailit, dengan demikian terbukti secara sah

do
gu bahwa PT. Baloi 128 kini merupakan kreditor lain dari Termohon Pailit. Hal
ini sejalan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan maupun

In
A
yurisprudensi sebagai berikut:
a. Pasal 613 KUHPerdata, berbunyi sebagai berikut:
ah

“Penyerahan

lik
akan Utang Piutang-Piutang atas nama dan
kebendaan tak bertubuh lainnya, dilakukan dengan jalan membuat
suatu akta otentik atau di bawah tangan, dengan mana hak-hak
am

ub
atas kebendaan itu dilimpahkan kepada orang lain. Penyerahan
yang demikian bagi si berutang tiada akibat hukumnya, melainkan
ep
setelah penyerahan itu diberitahukan kepadanya, atau secara
k

tertulis disetujui dan diakuinya.”


ah

b. Rapat Kamar Perdata Khusus terkait Permasalahan Kepailitan dan


R

si
PKPU tanggal 19-21 April di Tanggerang yang dihimpun melalui SEMA
No. 7 Tahun 2012 tentang Rumusan Hukum Hasil Rapat Pleno Kamar

ne
ng

Mahkamah Agung Sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi


Pengadilan, pada halaman 1 menyatakan sebagai berikut:

do
gu

“Cessie dapat dikatakan sebagai Kreditor yang sah setelah


diberitahukan kepada Debitor.”
c. Putusan Mahkamah Agung Nomor: 2551 K/Sip/1981, tanggal 20
In
A

Oktober 1986, dimana salah satu pertimbangannya berbunyi sebagai


berikut:
ah

lik

“... Menimbang, bahwa selain daripada itu, dari bunyi Pasal 613
KUHPerdata tersebut dapat ditarik kesimpulan lagi bahwa, untuk
m

ub

mengikatnya suatu cessie bagi pihak yang berutang, harus dipenuhi


pula syarat bahwa Cessie tersebut harus diberitahukan kepada si
ka

berhutang ...”
ep

d. Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat


ah

Nomor: 59/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst, dimana salah satu


R

pertimbangannya berbunyi sebagai berikut:


es

“Menimbang, bahwa Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie)


M

ng

tersebut dibuat dan tandatangani oleh Drs. Gunawan, SH., MH.,


on

Halaman 18 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Notaris berkedudukan di Kota Jakarta Pusat, dengan wilayah

si
jabatan seluruh wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan
Akta Nomor 50 tanggal 26 Nopember 2019 yaitu Akta Perjanjian

ne
ng
Jual Beli dan Akta Nomor 51 tanggal 26 Nopember 2019 Akta
Perjanjian Penagihan Piutang (Cessie) dan telah diberitahukan
kepada Termohon PKPU berdasarkan Pasal 613 Kitab Undang-

do
gu Undang Hukum Perdata dan SEMA Nomor 07 tahun 2012
pengalihan utang tersebut dapat dibenarkan oleh karenanya

In
A
Termohon PKPU mempunyai utang kepada Kreditor Lain sebesar
USD 100.000,- (seratus ribu US dollar).”
ah

lik
e. Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.
36/Pdt.Sus-Pailit/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst, dimana salah satu pertimba-
ngannya berbunyi sebagai berikut:
am

ub
“Menimbang, bahwa selanjutnya berdasarkan bukti surat Termohon
Pailit bertanda: T. 2 dan P. 3 berupa Pemberitauan Pemindahan
ep
Hak Tagih (Cessie) dan P. 4 berupa Tanggapan atas Balasan Surat
k

Permintaan Pembayaran Tagihan Secara penuh dan Pemberitauan


ah

Pemindahan Hak Tagih (Cessie), ternyata bahwa piutang Pemohon


R

si
Pailit tersebut telah dialihkan oleh Pemohon Pailit kepada PT.
Sumber Bunga Sawit Lestari sebesar Rp. 2.919.236.313,00 (dua

ne
ng

milyar sembilan ratus sembilan belas juta dua ratus tiga puluh enam
ribu tiga ratus tiga belas upiah);

do
gu

Menimbang bahwa disamping itu pula, berdasarkan bukti surat


Termohon Pailit bertanda T. 8a s/d T. 8h, yang dibenarkan
Pemohon Pailit dalam dalil permohonannya, bahwa Termohon Pailit
In
A

telah membayar utangnya sebanyak Rp. 6.000.000.000,00 (enam


milyar Rupiah) denga 6 (enam) kali cicilan, masing-masing cicilan
ah

lik

sebesar Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar Rupiah);


Menimbang, bahwa tentang beberapa sebenarnya jumlah utang
m

ub

Termohon Pailit kepada Pemohon Pailit tidaklah menjadi persoalan,


sebagaimana ditentukan dalam Pasal Undang-Undang Nomor 37
ka

Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban


ep

Pembayaran Utang;
ah

Menimbang, bahwa dengan demikian, maka telah ternyata bahwa


R

Termohon Pailit mempunyai utang kepada Pemohon Pailit yang


es

telah jatuh waktu dan dapat ditagih;”


M

ng

on

Halaman 19 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
38. Bahwa selanjutnya, dengan telah dilakukannya cessie oleh Pemohon

si
Pailit kepada PT. Baloi 128, dengan demikian Termohon Pailit terbukti
memiliki 2 (dua) kreditor, yaitu:

ne
ng
a. Pemohon Pailit sebesar Rp. 168.564.895.353,- (seratus enam puluh
delapan milyar lima ratus enam puluh empat juta delapan ratus
sembilan puluh lima ribu tiga ratus lima puluh tiga Rupiah); dan

do
gu b. PT. Baloi 128 sebesar Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar Rupiah).
39. Bahwa oleh karena tagihan kewajiban Pemohon Pailit terhadap Termohon

In
A
Pailit kini adalah sebesar Rp. 168.564.895.353,- (seratus enam puluh
delapan milyar lima ratus enam puluh empat juta delapan ratus sembilan
ah

lik
puluh lima ribu tiga ratus lima puluh tiga Rupiah), kemudian pada tanggal
10 November 2020, melalui Surat Nomor: 104/NF/OHA/XI/2020 Pemohon
Pailit melalui Kuasa Hukumnya kembali menegur Termohon Pailit untuk
am

ub
terakhir kalinya agar segera melaksanakan kewajibannya (Bukti P-14),
tetapi faktanya Termohon Pailit Tetap Tidak Melaksanakan Kewajibannya
ep
Tersebut Kepada Pemohon Pailit;
k

40. Bahwa berdasarkan uraian di atas, maka terdapat fakta hukum yang jelas
ah

dan nyata mengenai Termohon Pailit Memiliki 2 (Dua) Kreditor Dan Salah
R

si
Satu Utangnya Telah Jatuh Tempo Dan Dapat Ditagih Serta Dapat
Diperkirakan Termohon Pailit Tidak Mampu/Tidak Mau Lagi Membayar

ne
ng

Utangnya Kepada Pemohon Pailit, sehingga hal demikian telah memenuhi


syarat untuk dapat dinyatakan berada dalam keadaan pailit berdasarkan

do
gu

ketentuan Pasal 2 ayat (1) UU KPKPU, yang berbunyi sebagai berikut:


“Debitor yang mempunyai dua atau lebih kreditor dan tidak membayar
lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih,
In
A

dinyatakan pailit dengan putusan pengadilan, baik atas


permohonannya sendiri maupun atas permohonan atau lebih
ah

lik

kreditornya.”
D. PERMOHONAN PERNYATAAN PAILIT INI LAYAK DAN BERDASARKAN
m

ub

HUKUM UNTUK DIKABULKAN KARENA SYARAT ADANYA FAKTA ATAU


KEADAAN SEDERHANA SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM PASAL 8
ka

AYAT (4) UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG


ep

KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG


ah

TELAH TERPENUHI
R

41. Bahwa merujuk ketentuan Pasal 8 ayat (4) UU KPKPU, maka


es

Permohonan Pernyataan Pailit ini harus dikabulkan, karena telah ada


M

ng

fakta atau keadaan yang secara sederhana dapat dibuktikan di


on

Halaman 20 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan sebagaimana syarat untuk dinyatakan pailit sesuai ketentuan

si
Pasal 2 ayat (1) UU KPKPU, yaitu dua atau lebih kreditor dan salah satu
utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih. Pasal 8 ayat (4) UU

ne
ng
KPKPU berbunyi sebagai berikut:
“Permohonan pernyataan pailit harus dikabulkan apabila terdapat fakta
atau keadaan yang terbukti secara sederhana bahwa persyaratan untuk

do
gu dinyatakan pailit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) telah
terpenuhi.”

In
A
42. Bahwa dengan adanya fakta-fakta dan bukti-bukti yang Pemohon Pailit
telah uraikan di atas, maka telah nyata kebenaran adanya hubungan
ah

lik
utang-piutang antara Pemohon Pailit dengan Termohon Pailit, di mana
utang tersebut sudah jatuh tempo, tetapi sampai saat permohonan a quo
diajukan tetap tidak juga dilunasi oleh Termohon Pailit;
am

ub
43. Bahwa dengan adanya fakta-fakta atau keadaan sederhana dan tidak
terbantahkan, maka layaklah dan berdasarkan hukum apabila Majelis
ep
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo mengabulkan
k

permohonan ini dan menyatakan Termohon Pailit berada dalam keadaan


ah

pailit dengan segala akibat hukumnya;


R

si
VI. PENUNJUKAN DAN PENGANGKATAN HAKIM PENGAWAS DAN

ne
ng

KURATOR

do
gu

44. Bahwa untuk melaksanakan pengurusan pemberesan harta pailit dari


Termohon Pailit sebagaimana ketentuan Pasal 15 ayat (1) UU KPKPU
In
yang berbunyi sebagai berikut:
A

“Dalam putusan pernyataan pailit, harus diangkat Kurator dan seorang


Hakim Pengawas yang ditunjuk dari hakim Pengadilan.”
ah

lik

maka Pemohon Pailit dengan ini memohon dengan hormat kepada


Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk
m

ub

menetapkan Hakim Pengawas pada lingkungan hukum Pengadilan


Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk mengawasi
ka

pengurusan dan pemberesan harta pailit Termohon Pailit, serta berkenan


ep

untuk menunjuk dan mengangkat:


ah

a. Sdr. Jimmi Hutagalung, S.H., Kurator dan Pengurus yang terdaftar


R

pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik


es

Indonesia dengan Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus


M

ng

Nomor: AHU-271 AH.04.03-2018, tanggal 10 September 2018;


on

Halaman 21 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Sdr. Ir. Firmanto Laksana, S.H., M.M., M.H., Kurator dan Pengurus

si
yang terdaftar pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan

ne
ng
Pengurus Nomor: AHU 108 AH.04.03-2019, tanggal 23 April 2019;
sebagai Tim Kurator dalam proses kepailitan Termohon Pailit/PT.
Indonesia Power a quo;

do
gu 45. Bahwa selain itu, Pemohon Pailit juga mohon agar Termohon Pailit
dihukum untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara a quo;

In
A
Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, Pemohon Pailit memohon agar
sudilah kiranya Ketua Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
ah

lik
berkenan memberikan Putusan sebagai berikut:
1. Menerima dan mengabulkan Permohonan Pernyataan Pailit yang diajukan
oleh Pemohon Pailit untuk seluruhnya;
am

ub
2. Menetapkan Termohon Pailit berada dalam keadaan pailit beserta seluruh
akibat hukumnya;
ep
3. Menunjuk dan mengangkat Hakim Pengawas dari lingkungan hukum
k

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sebagai Hakim


ah

Pengawas dalam perkara kepailitan ini;


R

si
4. Menunjuk dan mengangkat:
a. Sdr. Jimmi Hutagalung, S.H., Kurator dan Pengurus yang terdaftar

ne
ng

pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik


Indonesia dengan Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus

do
gu

Nomor: AHU-271 AH.04.03-2018, tanggal 10 September 2018;


b. Sdr. Ir. Firmanto Laksana, S.H., M.M., M.H., Kurator dan Pengurus
yang terdaftar pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
In
A

Republik Indonesia dengan Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan


Pengurus Nomor: AHU 108 AH.04.03-2019, tanggal 23 April
ah

lik

2019;
sebagai Tim Kurator dalam proses kepailitan Termohon Pailit/PT. Indonesia
m

ub

Power a quo;
5. Menetapkan besarnya imbalan jasa kurator akan ditetapkan kemudian setelah
ka

kurator menjalankan tugasnya dan kepailitan telah berakhir;


ep

6. Menghukum Termohon Pailit untuk membayar biaya perkara.


ah

Atau, apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya
R

(ex aequo et bono);


es
M

ng

on

Halaman 22 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan Para

si
Pihak hadir, untuk Pemohon Pailit hadir Kuasa Hukumnya sebagaimana tersebut
di atas - yaitu : Prof. Dr. Otto Hasibuan, SH., MM., Sordame Purba, SH., Venny R.

ne
ng
Damanik, SH. MA., James W.H. Pangaribuan, SH., Donni Siagian, SH., Terry
Hasibuan, SH., Arya Sanatama, SH., Nurul Firdausi, SH., Kartika Yustisia, SH.,
dan Benny Henrico Pasaribu, SH. MH., Para Advokat dan Konsultan Hukum

do
gu
pada “Otto Hasibuan & Associates”, sedangkan Termohon Pailit hadir
Kuasa hukumnya yaitu Robinson, S.H., M.H., Dasril Affandi, S.H., M.H., M. Aliyas

In
A
Ismail, S.H., M.H., Mona Bidayati, S.H., LL.M., Melissa Christianes, S.H., M.H.,
Azvant Ramzi Utama, S.H., M.H., Bagus R.P. Tarigan, S.H., Stenly Sahetapy,
ah

lik
S.H., Frengky R. Mesakaraeng, S.H., Yeremia Vito Matasak, S.H., M.H., Muflihun,
S.H., dan Indra Pratama, S.H. - Para Advokat dan Konsultan Hukum yang
berkantor pada “Alfonso Law Firm” beralamat di The “H” Tower, 15th Floor, Suite
am

ub
G, Jalan H.R. Rasuna Said Kav. 20, Kuningan, Jakarta Selatan 12940,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus No. 132/Sku/020/IP/2021 tanggal 16
ep
Agustus 2021;
k
ah

Menimbang, bahwa selanjutnya pemeriksaan perkara ini dilanjutkan


R

si
dengan pembacaan Permohonan Pemohon Pailit, dan atas pembacaan
Permohonan tersebut - Pemohon Pailit menyatakan adanya perbaikan

ne
ng

permohonan, sebagai berikut:


1. Pada Posita Permohonan, halaman 25 No. 44 di dalam Gugatan tertulis:
“..., maka Pemohon Pailit dengan ini memohon dengan hormat kepada

do
gu

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk mene-


tapkan Hakim Pengawas pada lingkungan hukum Pengadilan Niaga pada
In
A

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk mengawasi pengurusan dan


pemberesan harta pailit Termohon Pailit, serta berkenan untuk menunjuk dan
ah

lik

mengangkat:
a. Sdr. Jimmi Hutagalung, S.H., Kurator dan Pengurus yang terdaftar pada
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Bukti
m

ub

Pendaftaran Kurator dan Pengurus Nomor: AHU-271 AH.04.03-2018,


ka

tanggal 10 September 2018;


ep

b. Sdr. Ir. Firmanto Laksana, S.H., M.M., M.H., Kurator dan Pengurus yang
terdaftar pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat
ah

Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus Nomor: AHU 108 AH.04.03-


R

es

2019, tanggal 23 April 2019;


M

ng

on

Halaman 23 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagai Tim Kurator dalam proses kepailitan Termohon Pailit/PT. Indonesia

si
Power a quo.”
Dirubah menjadi:

ne
ng
“..., maka Pemohon Pailit dengan ini memohon dengan hormat kepada
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk mene-
tapkan Hakim Pengawas pada lingkungan hukum Pengadilan Niaga

do
gu pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk mengawasi pengurusan
dan pemberesan harta pailit Termohon Pailit, serta berkenan untuk

In
A
menunjuk dan mengangkat:
a. Sdr. Jimmi Hutagalung, S.H., Kurator dan Pengurus yang terdaftar pada
ah

lik
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus Nomor: AHU-271
AH.04.03-2018, tanggal 10 September 2018;
am

ub
b. Sdr. Ir. Firmanto Laksana, S.H., M.M., M.H., Kurator dan Pengurus yang
terdaftar pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
ep
Indonesia dengan Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus Nomor:
k

AHU 108 AH.04.03-2019, tanggal 23 April 2019;


ah

c. H. Ernestsan Greattuteura Samudera, B.BA., S.H.,M.H., ACIArb,.


R

si
Kurator dan Pengurus yang terdaftar pada Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Bukti Pendaftaran

ne
ng

Kurator dan Pengurus Nomor: AHU-224AH.04.03.2021, tanggal 30 Maret


2021; dan

do
gu

d. Antonny Mextrada Tarigan, S.H., M.H., Kurator dan Pengurus yang


terdaftar pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus Nomor:
In
A

AHU-77 AH.04.03-2021, tanggal 02 Maret 2021;


sebagai Tim Kurator dalam proses kepailitan Termohon Pailit/PT. Indonesia
ah

lik

Power a quo.”
2. Pada Petitum Permohonan, halaman 26 No. 4 di dalam Gugatan tertulis:
m

ub

“4. Menunjuk dan mengangkat:


a. Sdr. Jimmi Hutagalung, S.H., Kurator dan Pengurus yang terdaftar
ka

pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Bukti
ep

Pendaftaran Kurator dan Pengurus Nomor: AHU-271 AH.04.03-2018,


ah

tanggal 10 September 2018;


R

b. Sdr. Ir. Firmanto Laksana, S.H., M.M., M.H., Kurator dan Pengurus
es

yang terdaftar pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia


M

ng

on

Halaman 24 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus Nomor: AHU

si
108 AH.04.03-2019, tanggal 23 April 2019;
sebagai Tim Kurator dalam proses kepailitan Termohon Pailit/PT.

ne
ng
Indonesia Power a quo;”
Dirubah menjadi:

do
4. Menunjuk dan mengangkat:
gu a. Sdr. Jimmi Hutagalung, S.H., Kurator dan Pengurus yang terdaftar
pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

In
A
dengan Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus Nomor: AHU-
271 AH.04.03-2018, tanggal 10 September 2018;
ah

lik
b. Sdr. Ir. Firmanto Laksana, S.H., M.M., M.H., Kurator dan Pengurus
yang terdaftar pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan
am

ub
Pengurus Nomor: AHU 108 AH.04.03-2019, tanggal 23 April 2019;
c. H. Ernestsan Greattuteura Samudera, B.BA., S.H.,M.H., ACIArb,.
ep
k

Kurator dan Pengurus yang terdaftar pada Kementerian Hukum dan


Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Bukti Pendaftaran
ah

R
Kurator dan Pengurus Nomor: AHU-224AH.04.03.2021, tanggal 30

si
Maret 2021; dan

ne
ng

d. Antonny Mextrada Tarigan, S.H., M.H., Kurator dan Pengurus yang


terdaftar pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus

do
gu

Nomor: AHU-77 AH.04.03-2021, tanggal 02 Maret 2021;


sebagai Tim Kurator dalam proses kepailitan Termohon Pailit/PT.
In
Indonesia Power a quo;
A

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengingatkan kepada Para


ah

lik

Pihak, agar di luar persidangan Para Pihak tetap mengupayakan penyelesaian


perkara ini dengan cara damai;
m

ub

Menimbang, bahwa terhadap permohonan Pemohon Pailit yang diajukan


oleh Pemohon Pailit, pihak Termohon Pailit telah mengajukan jawaban yang pada
ka

ep

sebagai berikut:

I. Bahwa Termohon Pailit menolak seluruh dalil Pemohon Pailit dalam


ah

Permohonan Pernyataan Pailit dalam perkara a quo kecuali yang diakui


es

secara tegas kebenarannya oleh Termohon Pailit;


M

ng

on

Halaman 25 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
II. Bahwa Termohon Pailit hanya akan memberikan tanggapan terhadap

si
dalil Pemohon Pailit yang berhubungan dengan perkara a quo,
sedangkan untuk hal-hal yang tidak berhubungan dengan perkara a quo

ne
ng
tidak akan ditanggapi;
III. Bahwa adapun dalil-dalil Pemohon Pailit dalam Permohonan perkara a quo
yang perlu kami tanggapi adalah sebagai berikut :

do
gu
A. DALAM EKSEPSI

In
A
1. PENGADILAN NIAGA PADA PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT
TIDAK BERWENANG MEMERIKSA DAN MENGADILI PERKARA A QUO
ah

lik
SECARA ABSOLUT

1.1 Bahwa dalam permohonan pernyataan pailit hanya dikenal Eksepsi


am

ub
terkait Kewenangan Mengadili sebagaimana diatur dalam Keputusan
Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 109/KMA/SK/IV/2020 Tentang
ep
Pemberlakuan Buku Pedoman Penyelesaian Perkara Kepailitan Dan
k

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, khususnya pada Subbab A


ah

angka 5.1.2 huruf d yang berbunyi :


R

si
“Dalam proses pemeriksaan permohonan pernyataan pailit tidak dikenal
adanya eksepsi (kecuali mengenai kewenangan mengadili), replik, duplik,

ne
ng

intervensi dan gugatan rekonvensi”


1.2 Bahwa kewenangan absolut mengadili suatu perkara oleh suatu badan

do
gu

peradilan adalah mengenai pengadilan apa yang berwenang untuk mengadili


suatu perkara adalah berdasarkan pada obyek, materi dan pokok sengketa
In
dari perkara tersebut;
A

1.3 Bahwa Pemohon Pailit telah akui dalam Permohonannya, obyek pengajuan
perkara a quo adalah karena adanya Putusan Badan Arbitrase Nasional
ah

lik

Indonesia (BANI) Nomor: 41055/V/ARB-BANI/2018 tertanggal 16 Juli 2019


(Vide Bukti T-1) dan Putusan Mahkamah Agung Nomor: 460 B/Pdt.Sus-
m

ub

Arbt/2020 tertanggal 12 Mei 2020 (Vide Bukti T-2);


1.4 Bahwa atas Putusan Mahkamah Agung Nomor: 460 B/Pdt.Sus-Arbt/2020
ka

tertanggal 12 Mei 2020 yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut, secara
ep

hukum upaya yang dapat dilakukan oleh Pemohon Pailit adalah meminta
ah

eksekusi kepada Ketua Pengadilan tingkat pertama sebagaimana diatur


R

dalam:
es

a. Pasal 196 HIR, menyatakan :


M

ng

on

Halaman 26 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Jika pihak yang dikalahkan tidak mau atau lalai untuk memenuhi isi

si
keputusan itu dengan damai, maka pihak yang menang memasukkan
permintaan, baik dengan lisan, maupun dengan surat, kepada ketua,

ne
ng
pengadilan negeri yang tersebut pada ayat pertama pasal 195, buat
menjalankan keputusan itu Ketua menyuruh memanggil pihak yang
dikalahkan itu serta memperingatkan, supaya ia memenuhi keputusan itu

do
gu di dalam tempo yang ditentukan oleh ketua, yang selama-lamanya
delapan hari.”;

In
A
b. Pasal 61 Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan
Alternatif Penyelesaian Sengketa (“UU Arbitrase”), menyatakan :
ah

“Dalam hal para pihak tidak melaksanakan putusan arbitrase secara

lik
sukarela, putusan dilaksanakan berdasarkan perintah Ketua Pengadilan
Negeri atas permohonan salah satu pihak yang bersengketa.”;
am

ub
c. Pasal 54 ayat (2) Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman (“UU Kekuasaan Kehakiman”), menyatakan:
ep
“Pelaksanaan putusan pengadilan dalam perkara perdata dilakukan oleh
k

panitera dan jurusita dipimpin oleh Ketua Pengadilan.”


ah

1.5 Bahwa terhadap obyek perkara a quo yaitu sehubungan dengan


R

si
Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dan Putusan
Mahkamah Agung Nomor: 460 B/Pdt.Sus-Arbt/2020 tertanggal 12 Mei

ne
ng

2020, merupakan putusan lembaga peradilan yang mana berdasarkan


Pasal 196 HIR Jo. Pasal 61 UU Arbitrase dan Pasal 54 ayat (2) UU

do
gu

Kekuasaan Kehakiman, pada pokoknya mensyaratkan dalam


pelaksanaannya harus melalui mekanisme pelaksanaan (eksekusi)
putusan atas perintah atau oleh Ketua Pengadilan;
In
A

1.6 Bahwa sehubungan dengan pelaksanaan (eksekusi) atas Putusan


Mahkamah Agung Nomor: 460 B/Pdt.Sus-Arbt/2020 tertanggal 12 Mei
ah

lik

2020 Jo. Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) tersebut,


saat ini telah dilakukan sita eksekusi oleh Juru Sita Pengadilan Negeri
m

ub

Jakarta Selatan sebagaimana Berita Acara Sita Eksekusi Nomor:


55/Eks.ARB/2020/ PN.Jkt.Sel tertanggal 29 Juli 2021, yang didasarkan
ka

pada Penetapan Sita Eksekusi Nomor: 55/Eks.ARB/2020/PN.Jkt.Sel


ep

yang dikeluarkan oleh Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tertanggal


ah

1 Juli 2021;
R

1.7 Bahwa berdasarkan uraian dan dalil di atas, maka secara hukum
es

telah terbukti bahwa Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta


M

ng

Pusat tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara a quo secara


on

Halaman 27 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
absolut karena upaya hukum untuk melaksanakan putusan adalah

si
permohonan eksekusi yang merupakan wewenang dari Ketua
Pengadilan tingkat Pertama, dimana dalam hal ini adalah kewenangan

ne
ng
dari Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan Ketua Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan sendiri telah melaksanakan proses eksekusi
putusan tersebut. Dengan demikian, secara hukum Pengadilan Niaga

do
gu pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang untuk
mengadili perkara pelaksanaan Putusan Badan Arbitrase Nasional

In
A
Indonesia (BANI) Nomor: 41055/V/ARB-BANI/2018 tertanggal 16 Juli
2019 (Vide Bukti T-1) dan Putusan Mahkamah Agung Nomor: 460
ah

lik
B/Pdt.Sus-Arbt/2020 tertanggal 12 Mei 2020 dan oleh karenanya sudah
sepatutnya Majelis Hakim perkara a quo menyatakan menolak Permohonan
Pernyataan Pailit a quo atau setidak-tidaknya menyatakan Permohonan
am

ub
Pernyataan Pailit a quo tidak dapat diterima.
MOHON PUTUSAN SELA
ep
Bahwa berdasarkan uraian fakta hukum yang Termohon Pailit sampaikan di atas,
k

mohon kiranya Majelis Hakim Yang Memeriksa perkara a quo untuk dapat
ah

menjatuhkan Putusan Sela dan menolak memeriksa, mengadili dan memutus


R

si
perkara a quo, serta tidak melanjutkan pemeriksaan dalam Pokok Perkara.
B. DALAM POKOK PERKARA

ne
ng

Bahwa adapun untuk membantah dalil-dalil Pemohon Pailit dalam Permohonan


Pernyataan Pailitnya maka dapat Kami sampaikan hal-hal sebagai berikut :

do
gu

2. PEMOHON PAILIT TIDAK MEMPUNYAI LEGAL STANDING DALAM


In
MENGAJUKAN PERKARA A QUO.
A

2.1 Bahwa Pemohon Pailit tidak mempunyai legal standing dalam


ah

lik

pengajuan Permohonan Pernyataan Pailit dalam perkara a quo, dengan


alasan :
m

ub

a. Kewenangan untuk mengajukan permohonan pernyataan pailit Tidak


Diatur dalam Perjanjian Konsorsium maupun Addendum Perjanjian
ka

Konsorsium;
ep

b. Termohon Pailit Bergerak Di Bidang Usaha Untuk Kepentingan Publik; dan


ah

c. Termohon Pailit adalah anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara


R

(BUMN) yaitu PT. PLN (Persero), yang mempunyai kedudukan hukum


es

yang sama dengan BUMN. Sehingga yang berwenang mengajukan


M

ng

Permohonan a quo adalah Menteri Keuangan;


on

Halaman 28 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Kewenangan untuk mengajukan permohonan pernyataan pailit Tidak

si
Diatur dalam Perjanjian Konsorsium maupun Addendum Perjanjian
Konsorsium

ne
ng
2.2 Bahwa Pemohon Pailit adalah Konsorsium Kinarya Liman Margaseta, yang
terbentuk dari kerjasama 3 (tiga) Perseroan Terbatas, yaitu (i) PT. Kinarya

do
gu Gemilang Adhitama; (ii) PT. Liman Obor Cahaya; dan (iii) PT. Margaseta
Utama, berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara PT. Kinarya Gemilang

In
A
Adhitama dengan PT. Liman Obor Cahaya dan PT. Margaseta Utama,
tertanggal 25 Maret 2009, yang didaftarkan pada Notaris Kun Hidayat, S.H.,
ah

lik
Notaris di Jakarta, pada tanggal 27 Maret 2009 dengan Nomor:
156/W/III/2009 (“Perjanjian Konsorsium”).
2.3 Bahwa pada pokoknya Perjanjian Konsorsium tersebut terdiri dari 12 Pasal,
am

ub
yaitu :
“Pasal 1 Pendahuluan
ep
Pasal 2 Prinsip Kerjasama
k

Pasal 3 Ketua Konsorsium


ah

Pasal 4 Dewan Direksi


R

si
Pasal 5 Manajemen Proyek
Pasal 6 Modal Kerja

ne
ng

Pasal 7 Pembiayaan dan Pembayaran


Pasal 8 Penalty (Liquidated Damages)

do
gu

Pasal 9 Perselisihan
Pasal 10 Asuransi /Jaminan Pelaksanaan
In
Pasal 11 Pekerjaan Tambah /Kurang
A

Pasal 12 Hal Lain-lain”


2.4 Bahwa Perjanjian Konsosium tersebut pernah diaddendum dengan
ah

lik

Addendum I Perjanjian Kerjasama antara PT. Kinarya Gemilang Adhitama


dengan PT. Liman Obor Cahaya dan PT. Margaseta Utama, tanggal 28
m

ub

Agustus 2009, dibuat dihadapan Hendro, Lukito, S.H., Notaris di Jakarta


(“Addendum I Perjanjian Konsorsium”), yang pada pokoknya menambah
ka

Pasal baru 2.6, mengubah ketentuan Pasal 3.1, Pasal 6.1 dan Pasal 7.3,
ep

serta menghapus Pasal 7.4;


ah

2.5 Bahwa tujuan Perjanjian Konsorsium dibuat, sebagaimana disebutkan dalam


R

Pasal 1.2 Perjanjian Kosorsium adalah : “untuk melaksanakan dan


es

menyelesaikan pekerjaan Station Facilities serta pelaksanaan Operation dan


M

ng

Maintenance sesuai tuntutan Perjanjian Kerjasama antara PT. Indonesia


on

Halaman 29 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Power (IP) dengan Konsorsium dengan mengutamakan kepentingan

R
bersama.”;

si
2.6 Bahwa hubungan hukum antara Konsorsium Kinarya Liman Margaseta

ne
ng
(Pemohon Pailit) dengan Termohon Pailit terjadi sejak penandatangan
Perjanjian antara PT. Indonesia Power dengan Konsorsium Kinarya Liman
Margaseta Tentang Sewa Fasilitas Penyaluran Bahan Bakar Gas Untuk

do
gu PLTGU Priok, Nomor Pihak Pertama: 56/PJ/061.IP.2009, Nomor Pihak
Kedua: 001/KLM/PK/SPK/14/09, tertanggal 21 April 2009, kemudian

In
A
dilakukan beberapa kali Addendum, yaitu addendum I tertanggal 25 Agustus
2009, Addendum II tertanggal 5 Oktober 2012 dan Addendum III tertanggal
ah

31 Agustus 2015 (“Perjanjian Sewa Fasilitas”);

lik
2.7 Bahwa dalam Perjanjian Sewa Fasilitas tersebut diatur tentang masa sewa
dalam Pasal 7, yang berdasarkan Addendum III ketentuan Pasal 7 tersebut
am

ub
diubah menjadi :
“Masa Sewa disepakati oleh Para Pihak adalah sejak 21 April 2009 sampai
ep
dengan 31 Desember 2020, namun tetap menyesuaikan jangka waktu PJBG
k

dan amandemen antara PT. IP dengan PT. PGN.”


ah

2.8 Bahwa berdasakan Perjanjian Sewa Fasilitas tersebut maka masa


R

si
berlaku Perjanjian Konsorsium adalah hanya selama Perjanjian Sewa
Fasilitas masih berlaku. Oleh karena Permohonan Pailit a quo diajukan

ne
ng

setelah masa berlaku Perjanjian Sewa Fasilitas berakhir, maka secara


hukum Pemohon Pailit Tidak Memiliki Kewenangan Untuk Mengajukan

do
gu

Permohonan Pailit A Quo;


2.9 Bahwa selain itu di dalam Perjanjian Konsorsium dan Addendum I Perjanjian
Konsorsium tersebut Tidak Diatur Tentang Kewenangan Yang Dimiliki Oleh
In
A

PT. Liman Obor Cahaya ataupun Direktur Utamanya yaitu Ir. Liliana
Wibisono untuk mewakili anggota konsorsium dalam mengajukan
ah

lik

permohonan pernyataan pailit terhadap Termohon Pailit;


2.10 Bahwa Pemohon Pailit menyatakan pada posita angka 5 halaman 6
m

ub

Permohonannya bahwa berdasarkan Akta Addendum II Perjanjian


Kerjasama antara PT. Kinarya Gemilang Adhitama dengan PT. Liman Obor
ka

Cahaya dan PT. Margaseta Utama, Nomor 1, tanggal 30 Juni 2015, dibuat di
ep

hadapan Notaris Budi Yuwono, S.H., M.Kn., Notaris di Banten, dan juga
ah

dalam posita angka 7 halaman 6 menyatakan “PT. Kinarya Gemilang


R

Adhitama dan PT. Margaseta Utama yang merupakan Anggota dari


es

Konsorsium Kinarya Liman Margaseta dimana dalam hal ini secara masing-
M

ng

masing diwakili oleh Direktur Utamanya, juga telah memberikan persetujuan


on

Halaman 30 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan kuasa kepada PT. Liman Obor Cahaya yang diwakili oleh Direktur

si
Utamanya, yaitu Ir. Liliana Wibisono, untuk mengajukan Permohonan
Pernyataan Pailit terhadap Termohon Pailit”;

ne
ng
2.11 Bahwa dalil Pemohon Pailit tersebut tidak dapat membuktikan adanya
hubungan Akta Addendum II Perjanjian Kerjasama tersebut dengan
persetujuan dan kuasa kepada PT. Liman Obor Cahaya yang diwakili oleh

do
gu Direktur Utamanya, yaitu Ir. Liliana Wibisono, untuk mengajukan
Permohonan Pernyataan Pailit terhadap Termohon Pailit, dengan demikian

In
A
Tidak Terbukti Adanya Kewenangan Yang Dimiliki Oleh Pt. Liman Obor
Cahaya untuk dapat bertindak dan mewakili anggota konsorsium lainnya
ah

lik
dalam mengajukan permohonan pernyataan pailit terhadap Termohon Pailit;
b. TERMOHON PAILIT BERGERAK DI BIDANG USAHA UNTUK
KEPENTINGAN PUBLIK
am

ub
2.12 Bahwa fokus utama kegiatan usaha yang dilakukan oleh PT. Indonesia
ep
Power (Termohon Pailit) saat ini adalah sebagai penyedia tenaga listrik
k

melalui pembangkitan tenaga listrik dan sebagai penyedia jasa operasi dan
ah

pemeliharaan pembangkit listrik yang mengoperasikan pembangkit yang


R

si
tersebar di wilayah Indonesia. Hal itu sesuai dengan Pasal 3 Anggaran
Dasar Termohon Pailit sebagaimana tertuang dalam Akta Pendirian No. 15

ne
ng

tertanggal 3 Oktober 1995 dan terakhir diubah dalam Pasal 3 ayat (2) Akta
No. 54 Tahun tertanggal 23 Desember 2019, ditentukan pada pokoknya

do
gu

bahwa tujuan pendirian PT Indonesia Power adalah menyelenggarakan


usaha ketenagalistrikan berdasarkan prinsip industri dan niaga yang sehat,
In
antara lain berupa usaha penyediaan tenaga listrik yang berupa kegiatan
A

pembangkitan tenaga listrik yang ekonomis bermutu tinggi dan keandalan


yang baik;
ah

lik

2.13 Bahwa hal itu merupakan bagian pelaksanaan tugas dari PT. PLN
(Persero) yang merupakan pemegang saham mayoritas pada Termohon
m

ub

Pailit dalam melaksanakan tugas khusus pemerintah untuk melakukan


usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum sebagaimana
ka

dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) UU No. 30 Tahun 2009 tentang


ep

Ketenagalistrikan (“UU Ketenagalistrikan”);


ah

2.14 Bahwa tenaga listrik mempunyai peran yang sangat penting dan strategis
R

dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional maka usaha penyediaan


es

tenaga listrik dikuasai oleh negara dan penyediaannya perlu terus


M

ng

on

Halaman 31 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ditingkatkan sejalan dengan perkembangan pembangunan agar tersedia

si
tenaga listrik dalam jumlah yang cukup, merata, dan bermutu;
2.15 Bahwa secara khusus mengenai tenaga listrik diatur dalam Undang-

ne
ng
undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketegalistrikan, yang terakhir
diatur dalam Pasal 42 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja;

do
gu
2.16 Bahwa Pasal 10 ayat (1) UU Ketenagalistrikan menentukan bahwa usaha
penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum meliputi jenis usaha:

In
A
a. pembangkitan tenaga listrik;
b. transmisi tenaga listrik;
ah

lik
c. distribusi tenaga listrik; dan/atau
d. penjualan tenaga listrik.
2.17 Bahwa selanjutnya Pasal 3 ayat (1) Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2016
am

ub
tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan (“Perpres
No. 4 Tahun 2016”) menegaskan bahwa “Pemerintah Pusat menugaskan
ep
PT. PLN (Persero) untuk menyelenggarakan Pembangunan Infrastruktur
k

Ketenagalistrikan”;
ah

2.18 Bahwa Pasal 4 ayat (2) Perpres No. 4 Tahun 2016 menentukan bahwa
R

si
“Pelaksanakan Percepatan Infrastruktur Ketenagalistrikan oleh PT. PLN
(Persero) melalui kerja sama penyediaan tenaga listrik sebagaimana

ne
ng

dimaksud pada ayat (1) huruf b, dilakukan dengan badan usaha penyedia
tenaga listrik yaitu : a. anak perusahaan PT PLN (Persero)”;

do
gu

2.19 Bahwa berdasarkan Pasal 10 ayat (1) huruf a UU Ketenagalistrikan jo Pasal


4 ayat (2) Perpres No. 4 Tahun 2016 maka secara nyata dan jelas Termohon
Pailit adalah salah satu anak perusahaan PT. PLN (Persero) yang
In
A

melaksanakan Proyek Strategis Nasional khusunya terkait Proyek


Percepatan Pembangunan Infrasturktur Ketenagalistrikan serta memiliki
ah

lik

tugas dan tanggung jawab untuk memenuhi kepentingan publik dalam


bidang ketenagalistrikan serta bermanfaat untuk kemaslahatan masyarakat
m

ub

secara luas;
2.20 Bahwa senyatanya Termohon Pailit memiliki tugas dan tanggung jawab
ka

untuk memenuhi pasokan listrik PT. PLN (Persero) yang saat ini mensuplai
ep

wilayah pulau Jawa dan Bali dengan presentasi produksi energi pembangkit
ah

pada periode Tahun 2020 sebesar 31.83%, periode Januari s/d Juli 2021
R

sebesar 34.14%, dan sampai dengan tanggal 23 Agustus 2021 adalah


es

sebesar 36.24% dari kebutuhan listrik PT. PLN (Persero) pada wilayah
M

ng

dimaksud;
on

Halaman 32 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2.21 Bahwa oleh karena Termohon Pailit mempunyai tugas dan tanggung jawab

si
yang besar sebagaimana diuraikan di atas, maka berdasarkan Keputusan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 159.K/90/MEM/2020

ne
ng
tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral Nomor 77.K/90/MEM/2019 Tentang Obyek Vital Nasional Bidang
Energi dan Sumber Daya Mineral, TERMOHON PAILIT telah ditetapkan

do
gu sebagai pengelola Obyek Vital Nasional karena memiliki sejumlah aset-aset
dan hak pengelolaan terhadap beberapa aset PT. PLN (Persero) yang telah

In
A
dinyatakan sebagai Obyek Vital Nasional Bidang Energi dan Sumber Daya
Mineral sebagaimana tertuang dalam Lampiran 2 Keputusan tersebut;
ah

2.22 Bahwa mengenai definisi “Obyek Vital Nasional” sebagaimana dalam Pasal 1

lik
ayat (1) Keputusan Presiden Nomor 63 Tahun 2005 Tentang Pengamanan
Obyek Vital Nasional dikutip:
am

ub
“Obyek Vital Nasional adalah kawasan/lokasi, bangunan/ instalasi dan/atau
usaha yang menyangkut hajat hidup orang banyak, kepentingan negara
ep
dan/atau sumber pendapatan negara yang bersifat strategis”
k

2.23 Bahwa berdasarkan pertimbangan Majelis Hakim Konstitusi sebagaimana


ah

dalam Putusan No. 111/PUU/XIII/2015 poin 3.12 halaman 105 menyatakan:


R

si
“Menimbang, setelah Mahkamah mengingatkan dan menegaskan kembali
pendirian Mahkamah berkenaan dengan keberadaan listrik sebagai cabang

ne
ng

produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak
sehingga karenanya harus dikuasai negara”

do
gu

2.24 Bahwa berdasarkan pertimbangan Majelis Hakim Konstitusi sebagaimana


dalam Putusan Nomor 001-021-022/PUU-I/2003 halaman 348 menyatakan:
“Menimbang bahwa Mahkamah berpendapat pembuat undang-undang juga
In
A

menilai bahwa tenaga listrik hingga saat ini masih merupakan cabang
produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak,
ah

lik

sehingga oleh karenanya menurut pasal 33 ayat (2) UUD 1945 harus tetap
dikuasai oleh Negara”;
m

ub

2.25 Bahwa berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi pada perkara No 001-


021-022/PUU-I/2003 untuk Permohonan Judicial Review UU 20 Tahun 2002
ka

tentang Ketenagalistrikan dan Putusan Mahkamah Konstitusi pada perkara


ep

No. 111/PUU/XIII/2015 untuk Permohonan Judicial Review UU 30 Tahun


ah

2009 tentang Ketenagalistrikan, Mahkamah menegaskan bahwa tenaga


R

listrik termasuk ke dalam cabang-cabang produksi yang penting bagi negara


es

dan menguasai hajat hidup orang banyak, oleh karena itu harus dikuasai
M

ng

negara;
on

Halaman 33 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2.26 Bahwa berdasarkan ketentuan di atas dikaitkan dengan kepemilikan aset-

si
aset serta hak pengelolaan Termohon Pailit atas beberapa Obyek Vital
Nasional maka senyatanya Termohon Pailit memiliki peran dan tanggung

ne
ng
jawab usaha yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

c. TERMOHON PAILIT adalah anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara

do
gu (BUMN) yaitu PT. PLN (Persero), yang mempunyai kedudukan hukum
yang sama dengan BUMN. Sehingga yang berwenang mengajukan

In
Permohonan a quo adalah Menteri Keuangan
A
2.27 Bahwa PT. Indonesia Power (in casu Termohon Pailit) yang didirikan pada
ah

lik
tahun 1995 dengan nama PT. PLN Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa - Bali
dan terakhir telah dilakukan penyesuaian Anggaran Dasarnya sesuai
am

ub
dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
dan merubah nama Perseroan menjadi PT. Indonesia Power adalah
perusahaan yang didirikan oleh PT. PLN (Persero) dan Yayasan Pendidikan
ep
k

dan Kesejahteraan PT. PLN (Persero). Dimana maksud dan tujuan


ah

didirikannya PT. Indonesia Power adalah untuk menyelenggarakan usaha


R

si
ketenagalistrikan berdasarkan prinsip industri dan niaga yang sehat;
2.28 Bahwa susunan pemegang saham PT. Indonesia Power (in casu Termohon

ne
ng

Pailit) berdasarkan Anggaran Dasar dengan perubahan terakhir


sebagaimana disebutkan dalam Akta Nomor 07, tertanggal 1 September

do
gu

2010, yang dibuat di hadapan Notaris Lenny Janis Ishak, S.H., (Vide Bukti T-
3) menyatakan :
“Berdasarkan laporan Penilai Independen PT. Nilai Konsultan tertanggal lima
In
A

belas Januari dua ribu sembilan (15-01-2009) Nomor: 008/LP/I/09, yang


aslinya diperlihatkan kepada saya, Notaris; oleh para pemegang saham:
ah

lik

a. PT. PLN (Persero) sebanyak 1 (satu) saham seri 1 dan Rp 5.215.647.598


(lima milyar dua ratus lima belas juta enam ratus empat puluh tujuh ribu
m

ub

lima ratus 34embilan puluh depalan) saham seri 2 atau sebesar Rp.
2.607.823.799.500,- (dua triliyun enam ratus tujuh milyar delapan ratus
ka

dua puluh tiga juta tujuh ratus 34sembilan puluh34sembilan ribu lima ratus
ep

Rupiah);
b. Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PT. PLN (Persero), sebanyak 1
ah

(satu) saham seri 2 (dua) atau sebesar Rp. 500,- (lima ratus Rupiah);
es

2.29 Bahwa berdasarkan hal tersebut, telah terbukti bahwa Termohon Pailit
M

ng

adalah anak perusahaan PT. PLN (Persero) sesuai dengan ketentuan dalam
on

Halaman 34 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 9 ayat (3) Perpres No. 4 Tahun 2016 yang menentukan bahwa “Anak

si
perusahaan PT. PLN (Persero) merupakan anak perusahaan PT. PLN
(persero) yang sahamnya dimiliki oleh PT. PLN (Persero) paling kurang 51%

ne
ng
baik secara langsung dan/atau melalui anak perusahaan PT. (PLN) Persero
lainnya”. Dengan demikian, terbukti bahwa PT. PLN (Persero) 99.9% saham
pada Termohon Pailit dan memiliki lebih dari 51% sebagaimana dimaksud

do
gu dalam Perpres tersebut dan karenanya terbukti pula bahwa mayoritas saham
pada Termohon Pailit adalah dimiliki oleh BUMN PT. PLN (Persero)

In
A
sehingga secara hukum terbukti bahwa Termohon Pailit adalah anak
perusahaan BUMN yaitu PT. PLN (Persero);
ah

lik
2.30 Bahwa berdasarkan Pasal 2 ayat (5) Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004
tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (“UU
Kepailitan dan PKPU”), menyatakan :
am

ub
“Dalam hal Debitor adalah Perusahaan Asuransi, Perusahaan Reasuransi,
Dana Pensiun, atau Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang
ep
kepentingan publik, permohonan pernyataan pailit hanya dapat diajukan oleh
k

Menteri Keuangan.”
ah

2.31 Bahwa terhadap anak perusahaan BUMN diperlakukan sama dengan


R

si
BUMN, sebagaimana diatur dalam Pasal 2A ayat (7) Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas

ne
ng

Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2005 Tentang Tata Cara Penyertaan


Dan Penatausahaan Modal Negara Pada Badan Usaha Milik Negara Dan

do
gu

Perseroan Terbatas (“PP 72 Tahun 2016”), menyatakan :


“Anak perusahaan BUMN sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diperlakukan sama dengan BUMN untuk hal sebagai berikut:
In
A

a. Mendapatkan penugasan Pemerintah atau melaksanakan pelayanan


umum; dan/atau
ah

lik

b. Mendapatkan kebijakan khusus negara dan/atau Pemerintah, termasuk


dalam pengelolaan sumber daya alam dengan perlakuan tertentu
m

ub

sebagaimana diberlakukan bagi BUMN.”


2.32 Bahwa mengenai syarat anak perusahaan BUMN diperlakukan sama dengan
ka

BUMN adalah sebagaimana disebutkan dalam Pasal 2A ayat (2) Jo. Pasal 2
ep

ayat (2) PP 72 Tahun 2016, sebagai berikut


ah

Pasal 2A ayat (2) PP 72 Tahun 2016, menyatakan :


R

“Dalam hal kekayaan negara berupa saham milik negara pada BUMN
es

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf d dijadikan penyertaan


M

ng

modal negara pada BUMN lain sehingga sebagian besar saham dimiliki oleh
on

Halaman 35 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
BUMN lain, maka BUMN tersebut menjadi anak perusahaan BUMN dengan

si
ketentuan negara wajib memiliki saham dengan hak istimewa yang diatur
dalam anggaran dasar.

ne
ng
Pasal 2 ayat (2) PP 72 Tahun 2016, menyatakan:
“Sumber Penyertaan Modal Negara yang berasal dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi

do
gu kekayaan negara berupa:
a. dana segar;

In
A
b. barang milik negara;
c. piutang negara pada BUMN atau Perseroan Terbatas;
ah

lik
d. saham milik negara pada BUMN atau Perseroan Terbatas; dan/atau
e. aset negara lainnya.”
2.33 Bahwa kemudian sebagaimana dalam Pertimbangan Majelis Hakim Agung
am

ub
dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor: 21 P/HUM/2017 tanggal 8 Juni
2017 memberikan pertimbangan hukum sebagai berikut:
ep
“Bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan dalam pertimbangan
k

tersebut diatas, bahwa Penyertaan Modal Negara (PMN) saham negara


ah

di BUMN kepada BUMN atau Perseroan Terbatas lain tidak berten-


R

si
tangan dengan Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi dan
bentuk BUMN yang menjadi anak usaha BUMN tidak berubah menjadi

ne
ng

Perseroan Terbatas biasa, namun tetap menjadi BUMN maka


ketentuan pasal 2A ayat (6) dan ayat (7) objek HUM a quo tidak

do
gu

bertentangan dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003, sehingga


berdasarkan hal tersebut, anak usaha BUMN dapat memperoleh
penugasan khusus”;
In
A

2.34 Bahwa Termohon Pailit sebagai anak perusahaan BUMN PT. PLN (Persero)
diperlakukan sama dengan BUMN karena menjadi objek pemeriksaan
ah

lik

oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sesuai dengan kewenangan


BPK yang ditentukan dalam Pasal 6 ayat (1) Undang-undang Nomor 15
m

ub

Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan (“UU BPK”), dimana


ditentukan bahwa BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung
ka

jawab keuangan negara yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat,


ep

Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan


ah

Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah,
R

dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara.


es

Pemeriksaan BPK kepada Termohon Pailit dapat dibuktikan antara lain


M

ng

dengan:
on

Halaman 36 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Surat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia, Nomor:

si
183/S/XVII/11/2018, tertanggal 30 November 2018, Hal: Permintaan Data,
(Vide Bukti T- 4);

ne
ng
2. Surat Kantor Pusat PLN Nomor: 0208/ SPI.01.05/011500/2020, tanggal 22
Januari 2020, Perihal : Permintaan Data atas Audit Subsidi Listrik 2019

do
gu yang ditandatangani oleh CHIEF AUDIT EXECUTIVE, dimana surat
tersebut merujuk pada: 1. Surat Tugas BPK RI Nomor: 90/ST/IX-
XX.1/11/2019 tertanggal 29 November 2019 untuk melaksanakan

In
A
Pemeriksaan Kepatuhan atas Subsidi Listrik Tahun 2019 (Tahap 1) pada
PT. PLN (Persero) dan Instansi terkait di Jakarta. 2. Surat BPK RI Nomor:
ah

lik
15/PK.Sublis.19-I/01/2020 tertanggal 22 Januari 2020, Perihal:
Pemberitahuan Pemeriksaan dan Permintaan Data Subsidi Listrik Tahun
am

ub
2019 (Vide Bukti T-5);
2.35 Bahwa berdasarkan uraian di atas, telah terbukti secara hukum bahwa
Termohon Pailit adalah anak perusahaan BUMN yang diperlakukan sama
ep
k

dengan BUMN karena mendapat penugasan Pemerintah atau melaksanakan


pelayanan umum yaitu untuk menyelenggarakan usaha ketenagalistrikan
ah

R
untuk kepentingan umum, sehingga berdasarkan Pasal 2 ayat (5) UU

si
Kepailitan dan PKPU, permohonan pernyataan pailit terhadap Termohon

ne
ng

Pailit hanya dapat diajukan oleh Menteri Keuangan dan oleh karenanya
terbukti bahwa Pemohon Pailit tidak memiliki legal standing dalam
mengajukan permohonan pailit a quo. Untuk itu, mohon kepada Majelis

do
gu

Hakim agar menyatakan menolak permohonan pailit a quo;


2.36 Bahwa Termohon Pailit juga membantah dalil Pemohon Pailit dalam poin 14
In
A

angka 1 dan 2 halaman 9-10 yang pada pokoknya menyatakan BUMN


sekalipun dapat dimohonkan pailit apabila sahamnya tidak dimiliki
ah

seluruhnya atau sebagian besar oleh Negara melalui penyertaan langsung.


lik

Dalil Pemohon Pailit tersebut merujuk pada yurisprudensi dalam Putusan


Nomor: 1/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2018/PN.Niaga.Sby dan Putusan
m

ub

Nomor: 04/Pdt.Sus-Pailit/2016/PN.Niaga. Dalil Pemohon Pailit tersebut tidak


tepat dan tidak dapat diterapkan dalam perkara a quo karena alasan-alasan
ka

ep

sebagai berikut :
1) Bahwa perkara PT. Kertas Leces (Persero) sebagaimana tertuang dalam
ah

Putusan Nomor: 1/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2018/PN.Niaga.Sby


R

adalah perkara yang berbeda dengan perkara a quo. Karena, perkara


es
M

tersebut dimulai dengan adanya permohonan kewajiban penundaan


ng

kewajiban pembayaran utang (PKPU) dan kemudian terjadi kesepakatan


on

Halaman 37 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perdamaian dalam proses PKPU, namun PT. Leces (Persero) lalai dalam

si
memenuhi Perjanjian Perdamaian yang telah disahkan sehingga
Perjanjian Perdamaian tersebut dibatalkan dan sebagai akibat hukumnya

ne
ng
adalah PT. Kertas Leces (Persero) dinyatakan pailit. Penjatuhan pailit
terhadap PT. Kertas Leces (Persero) adalah bukan karena statusnya
sebagai BUMN dan terkait dengan penyertaan modal negara pada PT

do
gu Kertas Leces sebagai BUMN, sebagaimana dalil Pemohon Pailit. Dengan
demikian, dalil Pemohon Pailit mengada-ada dan tidak beralasan menurut

In
A
hukum dan oleh karenanya harus dikesampingkan.
2) Bahwa dalam perkara PT. Merpati Nusantara Airlines sebagaimana
ah

lik
tertuang dalam Putusan Nomor: 04/Pdt.Sus-Pailit/2016/PN.Niaga. Jkt.Pst,
Majelis Hakim, dalam amar putusannya menyatakan “Menolak
permohonan Para Pemohon” berdasarkan pertumbangan hukum dalam
am

ub
halaman 23-24 yang berbunyi :
“Menimbang, bahwa dengan memperhatikan Pasal 2 Ayat (5) Undang-
ep
undang No.37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU apabila suatu
k

BUMN yang bergerak di bidang kepentingan publik maka berhak


ah

mengajukan PKPU adalah Menteri Keuangan.


R

si
Menimbang, bahwa dalam perkara ini yang mengajukan Pailit adalah
SUDIYARTO dan JAFAR TAMBUNAN selaku pegawai PT. Merpati

ne
ng

Nusantara Airlines (PT.MNA), bukan Menteri Keuangan.


Menimbang, bahwa oleh karena yang mengajukan pailit bukan Menteri

do
gu

Keuangan, maka Pemohon bukan pihak yang berhak atau tidak memiliki
kedudukan hukum (pihak yang tidak mempunyai legal standing)”.
Dengan demikian, dalil Pemohon Pailit tersebut terbukti menyesatkan dan
In
A

tidak relevan karena menyatakan seolah-olah Pemohon Pailit mempunyai


kedudukan hukum untuk mengajukan permohonan pernyataan pailit a quo,
ah

lik

maka oleh karena itu sudah sepatutnya dalil Pemohon Pailit tersebut tidak
dapat diterapkan dalam perkara a quo;
m

ub

2.37 Bahwa kewenangan Menteri Keuangan dalam mengajukan pailit terhadap


BUMN juga ditegaskan oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
ka

Jakarta Pusat dalam Putusan perkara Nomor: 73/Pailit/2010/PN.Jkt.Pst


ep

terhadap BUMN PT. Istaka Karya. Dalam putusan tersebut, Majelis Hakim
ah

memutuskan bahwa PT. Istaka Karya tidak pailit dengan segala akibat
R

hukumnya dengan pertimbangan Pasal 2 ayat (5) Undang-undang Kepailitan


es

dan PKPU yang menyatakan dalam hal debitur adalah BUMN yang bergerak
M

ng

on

Halaman 38 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
di bidang kepentingan publik, maka permohonan pernyataan pailit hanya

si
dapat diajukan oleh Menteri Keuangan;
2.38 Bahwa selanjutnya, Mahkamah Agung juga pernah membatalkan putusan

ne
ng
pailit terhadap BUMN PT. Dirgantara karena permohonan pailit terhadap
BUMN karena harus diajukan oleh Menteri Keuangan yakni sebagaimana
tertuang dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor: 075K/Pdt.Sus/2007

do
gu dimana dalam putusan tersebut Majelis Hakim Kasasi memberikan
pertimbangan hukum sebagai berikut :

In
A
“Bahwa terbaginya modal Pemohon Kasasi I/Termohon atas saham yang
pemegangnya adalah Menteri Negara BUMN qq Negara RI dan Menteri
ah

lik
Keuangan RI qq Negara RI adalah untuk memenuhi ketentuan Pasal 7 ayat
(1) dan ayat (3) Undang-undang No.1 Tahun 1995 tentang Perseroan
Terbatas yang mewajibkan pemegang saham suatu perseroan sekurang-
am

ub
kurangnya dua orang, karena itu terbaginya modal atas saham yang
seluruhnya dimiliki oleh Negara tidak membuktikan bahwa Pemohon Kasasi
ep
I/Termohon adalah badan usaha milik negara yang tidak bergerak di bidang
k

kepentingan publik”.
ah

Bahwa dalam Lampiran Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor: 03/M-


R

si
IND/PER/4/2005 (bukti T33) disebutkan bahwa PT. Dirgantara Indonesia
adalah objek vital industri, dan yang dimaksud dengan objek vital industri

ne
ng

adalah kawasan lokasi, bangunan/instalasi dan atau usaha industri yang


menyangkut hajat hidup orang banyak, kepentingan Negara dan/atau

do
gu

sumber pendapatan Negara yang bersifat strategis (Pasal 1 angka 1


Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor: 03/M – IND/PER/4/2005 tanggal
19 April 2005 ) ;
In
A

Bahwa oleh karena itu Pemohon Kasasi I/Termohon sebagai badan usaha
milik negara yang keseluruhan modalnya dimiliki oleh Negara dan
ah

lik

merupakan objek vital industri, adalah badan usaha milik Negara yang
bergerak di bidang kepentingan publik yang hanya dapat dimohonkan pailit
m

ub

oleh Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud oleh Pasal 2 ayat (5)


Undang-undang No.37 Tahun 2004;
ka

Bahwa lagi pula Pasal 50 Undang-undang No.1 Tahun 2004 tentang


ep

Perbendaharaan Negara melarang pihak manapun untuk melakukan


ah

penyitaan terhadap antara lain uang atau surat berharga, barang bergerak
R

dan barang tidak berak milik Negara, sehingga kepailitan yang menurut
es

Pasal 1 angka 1 Undang-undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan


M

ng

PKPU merupakan sita umum atas semua kekayaan Debitur Pailit, apabila
on

Halaman 39 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kekayaan Debitur Pailit tersebut adalah kekayaan Negara tentunya tidak

si
dapat diletakkan sita, kecuali permohonan pernyataan pailit diajukan oleh
Menteri Keuangan selaku Wakil Pemerintah dalam kepemilikan kekayaan

ne
ng
negara yang dipisahkan dan bendahara umum negara (Pasal 6 ayat (2)a jo
Pasal 8 Undang-undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara);
2.39 Bahwa berdasarkan yurisprudensi di atas telah menyebabkan dalil Pemohon

do
gu Pailit yang menyatakan pada pokoknya bahwa modal Termohon Pailit terbagi
atas saham sehingga tidak memenuhi syarat sebagai BUMN yang bergerak

In
A
di bidang kepentingan umum adalah Tidak Benar Dan Terbantahkan.
Halmana dapat Kami jelaskan sebagai berikut :
ah

lik
a. Bahwa PT. PLN (Persero) adalah pemegang saham mayoritas pada
Pemohon Pailit dan kedudukan Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan
PT. PLN (Persero) sebagai pemegang saham pada Termohon Pailit
am

ub
adalah untuk memenuhi syarat pendirian badan hukum berdasarkan UU
No. 40 Tahun 2007 dan karenanya BPK melakukan audit pada Termohon
ep
Pailit mengingat Termohon Pailit melakukan pengelolaan keuangan
k

negara melalui saham PT. PLN (Persero) pada badan hukum Termohon
ah

Pailit;
R

si
b. Bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Republik Indonesia Nomor: 159.K.90/MEM/2020 tentang Perubahan Atas

ne
ng

Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor: 77


K/90/MEM/2019 tentang Obyek Vital Nasional Bidang Energi dan Sumber

do
gu

Day Mineral, dalam Lampiran B Subbidang Ketenagalistrikan, Pembangkit


Listrik Tenaga Uap, Gas Uap dan Air, yang dikelola oleh Termohon Pailit
dinyatakan sebagai Obyek Vital Nasional (Obvitnas). Hal itu dapat Kami
In
A

jelaskan dalam lampiran tabel sebagai berikut :


No. Nama Obvitnas Pengelola Lokasi
ah

lik

64. PLTU, GITET, dan GI 1. PT Indonesia Power UP Jalan Raya PLTU


Suralaya SLA (PLTU Unit 1 s.d. Suralaya, Kota
7:3.400 MW) Cilegon Prov. Banten
2. PT Indonesia Power UJP
BSLA (PLTU Unit 8 ; 625
m

ub

MW); dan
3. PT PLN (Persero) UIT JBB
(GITET 500 kV dan GI 150
ka

kV Suralaya, GISTET 500


kV dan GI 150 kV Banten
ep

1).
65. PLTGU dan GI Cilegon 1. PT Indonesia Power UJP Jalan Raya
CLG (PLTGU 740 MW); Bojonegara Salira,
ah

dan Desa Margasari, Kec.


2. PT PLN (Persero) UIT JBB Pulo Ampel, Kab.
R

(GIS 150 kV) Serang.


es

Prov. Banten
66. PLTU dan GIS Banten 2 1. PT Indonesia Power UJP Jalan Laba Terusan
M

Labuan BLB (PLTU 600 MW); dan Penimbang,


ng

2. PT PLN (Persero) UIT JBB Desa Suka Maju, Kab.


on

Halaman 40 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(GIS 150 kV). Pandeglang, Prov.
Banten

si
67. PLTU dan GIS Banten 3 1. PT Indonesia Power UJP Desa Lontar, Kec.
Lontar BLT (PLTU 945 MW); dan Kemiri, Kab.
2. PT PLN (Persero) UIT JBB Tangerang, Prov.
(GIS 150 kV). Banten

ne
ng
74. PLTGU dan Gardu Priok: 1. PT Indonesia Power UPJP Jalan Laksamana RE
1. GISTET Priok; Priok (PLTGU 2.880 MW); Martadinata,
2. GIS Priok Barat; dan Kota Jakarta Utara,
3. GIS Priok Timur; dan 2. PT PLN (Persero) UIT JBB Prov. DKI Jakarta

do
gu 94.
4. GIS Priok Timur Baru.

PLTA GISTET Bendungan


dan Waduk Saguling
1.
(GISTET 500 kV, GIS 150
kV).
PT Indonesia Power UP
SGL (PLTA 700,72MW,
Komplek PLN Cioray
No. 7, Rajamandala,
Bendungan dan Waduk); Kab. Bandung, Prov.

In
A
dan Jawa Barat
2. PT PLN (Persero) UIT JBT
(GISTET 500 kV)
104. PLTA, GI Mrica, 1. PT Indonesia Power UP Jalan Raya
ah

lik
Bendungan dan Waduk PB MRC (PLTA 180 MW, Banyumas KM. 8,
Sudirman Bendungan dan Waduk); Kab. Banjarnegara,
dan Prov. Jawa Tengah
2. PT PLN (Persero) UIT JBT
(GI 150 kV).
am

ub
105. PLTGU, GI, dan GIS 1. PT Indonesia Power UP Jalan Ronggowarsito,
Tambak Lorok SMG (PLTGU 1.469 MW); Komplek Pelabuhan
dan Tanjung Emas,
2. PT PLN (Persero) UIT JBT Kota Semarang, Prov.
(GI dan GIS 150 kV). Jawa Tengah
ep
120. PLTGU dan GITET Grati 1. PT Indonesia Power UP Jalan Raya Surabaya
k

PGT (PLTGU 1.350 MW) – Probolinggo KM. 73,


2. PT PLN (Persero) UIT JBTB Kec. Grati,
ah

(GITET 500 kV) Kab. Pasuruan,


Prov. Jawa Timur
R

si
130. PLTDG dan GIS 1. PT Indonesia Power UP Jalan Brigjen I Gusti
Pesanggaran Bali Bali (PLTDG 600 MW); dan Ngurah Rai,
2. PT PLN (Persero) UIT JBTB Pesanggaran,
(GIS 150 kV). Kota Denpasar, Prov.

ne
ng

Bali
132 PLTG dan GI Gilimanuk 1. PT Indonesia Power UP Jalan Jalak Putih KM.
Bali (PLTG 130 MW); dan 1 Kel. Gilimanuk,
2. PT PLN (Persero) UIT JBTB Kab. Jembrana,

do
(GI 150 kV). Prov. Bali
gu

174 PLTU dan GI Jeranjang 1. PT Indonesia Power PLTU Jalan PLTU


Jeranjang OMU (PLTU Jeranjang, Dusun
3x30 MW) Jeranjang, Desa
2. PT PLN (Persero) Nusa Taman Ayu, Kab.
In
A

Tenggara Barat UP3 Lombok Barat, Prov.


Mataram (GI 150 kV) Nusa Tenggara Barat
184. PLTU Holtekamp PT Indonesia Power UJP HTC Kampung Holtekamp,
(PLTU 2x10 MW Distrik Muara Tami,
ah

lik

Kota Jayapura,
Prov. Papua

2.40 Bahwa Pasal 1 butir 1 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 63


m

ub

Tahun 2004 Tentang Pengamanan Obyek Vital Nasional (“Keppres No. 63


Tahun 2004)”, memberikan definisi
ka

Obyek Vital Nasional sebagai


ep

kawasan/lokasi, bangunan/instalasi dan/atau usaha yang menyangkut hajat


hidup orang banyak, kepentingan negara dan/atau sumber pendapatan
ah

negara yang bersifat strategis;


R

Selanjutnya dalam Pasal 1 butir 2 ditentukan bahwa “Pengelola Obyek Vital


es
M

Nasional adalah perangkat otoritas dari Obyek Vital Nasional”;


ng

on

Halaman 41 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2.41 Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut di atas telah jelas dan tegas

si
bahwa Termohon Pailit selaku pengelola Obyek Vital Nasional melakukan
usaha yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak yakni menyediakan

ne
ng
tenaga listrik untuk kepentingan umum di beberapa wilayah Indonesia
sebagaimana tercermin dalam tabel di atas. Berdasarkan hal tersebut di atas
telah terbukti bahwa :

do
gu a. Kedudukan Termohon Pailit dapat dipersamakan dengan BUMN yang
bertugas untuk memberikan pelayanan dalam penyediaan tenaga listrik

In
A
untuk kepentingan umum.
b. Termohon Pailit merupakan pemilik dan pengelola beberapa Obyek Vital
ah

lik
Nasional.
Oleh karena itu, permohonan pernyataan pailit terhadap Termohon Pailit
menurut hukum hanya dapat dilakukan oleh Menteri Keuangan dan bukan
am

ub
Pemohon Pailit;
2.42 Bahwa berdasarkan uraian dan dalil di atas, maka senyatanya Pemohon
ep
Pailit tidak memiliki kedudukan hukum (legal standing) dalam mengajukan
k

permohonan pernyataan pailit dalam perkara a quo, oleh karena itu sudah
ah

sepatutnya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo


R

si
untuk menyatakan Permohonan Pemohon Pailit a quo tidak dapat diterima;

ne
ng

3. NILAI HUTANG YANG DIKLAIM PEMOHON PAILIT BELUM JELAS DAN


TIDAK PASTI

do
gu

3.1 Bahwa Pemohon Pailit dalam Permohonan Pernyataan Pailit a quo poin 23
In
A

halaman 15 menyatakan:
“....sehingga dengan demikian telah timbul utang Termohon Pailit kepada
ah

lik

Pemohon Pailit yaitu sebesar Rp 173.564.895.353.- (seratus tujuh puluh tiga


milyar lima ratus enam puluh empat juta delapan ratus sembilan puluh lima
ribu tiga ratus lima puluh tiga Rupiah)”;
m

ub

3.2 Bahwa selain itu dalam Permohonan Pailit a quo poin 38 huruf a halaman 22
ka

Pemohon Pailit menyatakan:


ep

“Bahwa selanjutnya dengan telah dilakukannya cessie oleh Pemohon Pailit


kepada PT. Baloi 128, dengan demikian Termohon Pailit terbukti memiliki 2
ah

(dua) kreditor, yaitu:


R

es
M

ng

on

Halaman 42 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Pemohon Pailit sebesar Rp. 168.564.895.353,- (seratus enam puluh

si
delapan milyar lima ratus enam puluh empat juta delapan ratus sembilan
puluh lima ribu tiga ratus lima puluh tiga Rupiah);

ne
ng
3.3 Bahwa berdasarkan nilai utang yang didalilkan oleh Pemohon Pailit di atas
menunjukkan adanya ketidakkonsistenan dalil Pemohon Pailit sehingga
menimbulkan ketidakjelasan dan ketidakpastian mengenai jumlah utang

do
gu yang Pemohon Pailit dalilkan dalam Permohonan a quo, dimana pada dalil
awal Permohonan, Pemohon Pailit secara tegas menyatakan utang

In
A
Termohon Pailit kepada Pemohon Pailit adalah Rp. 173.564.895.353.-
(seratus tujuh puluh tiga milyar lima ratus enam puluh empat juta delapan
ah

lik
ratus sembilan puluh lima ribu tiga ratus lima puluh tiga Rupiah) namun pada
dalil selanjutnya Pemohon Pailit menyatakan utang Termohon Pailit kepada
Pemohon Pailit adalah Rp. 168.564.895.353,- (seratus enam puluh delapan
am

ub
milyar lima ratus enam puluh empat juta delapan ratus sembilan puluh lima
ribu tiga ratus lima puluh tiga Rupiah);
ep
3.4 Bahwa uraian dalil tersebut menunjukan bahwa Pemohon Pailit sama sekali
k

tidak dapat membuktikan bahwasannya Pemohon Pailit adalah Kreditor dari


ah

Termohon Pailit;
R

si
3.5 Bahwa senyatanya sebagaimana Pemohon Pailit telah akui dalam
Permohonannya, dasar pengajuan perkara a quo adalah karena adanya

ne
ng

Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dan Putusan


Mahkamah Agung;

do
gu

3.6 Bahwa BANI dalam putusan perkara Nomor: 41055/V/ARB-BANI/2018


tertanggal 16 Juli 2019 pada pokoknya telah menyatakan Termohon Pailit
cidera janji (wanprestasi) kepada Pemohon Pailit dan Termohon Pailit wajib
In
A

mengganti rugi sebesar Rp. 172.237.018.353,- (seratus tujuh puluh dua


milyar dua ratus tiga puluh tujuh juta delapan belas ribu tiga ratus lima puluh
ah

lik

tiga Rupiah);
3.7. Bahwa sementara, dalam permohonan pailit a quo, Pemohon Pailit
m

ub

menyatakan bahwa total utang Termohon Pailit adalah Rp 173.564.895.353.-


(seratus tujuh puluh tiga milyar lima ratus enam puluh empat juta delapan
ka

ratus sembilan puluh lima ribu tiga ratus lima puluh tiga Rupiah). Dengan
ep

demikian terjadi perbedaan nilai utang yang diklaim Pemohon Pailit dalam
ah

permohonannya yang berbeda dengan nilai ganti rugi yang ditetapkan dalam
R

Putusan BANI Nomor: 41055/V/ARB-BANI/2018 tertanggal 16 Juli 2019;


es

3.8. Bahwa sesuai dengan yurisprudensi Mahkamah Agung dalam Putusan


M

ng

Nomor: 515K/Pdt.Sus.Pailit/2013, yang pada pokoknya Majelis Hakim Kasasi


on

Halaman 43 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menolak permohonan kasasi karena nilai hutangnya belum jelas dan tidak

si
pasti, karena nilai hutangnya masih dapat dipersengketakan;
3.9 Bahwa kemudian terhadap Putusan BANI tersebut, Termohon Pailit telah

ne
ng
mengajukan upaya hukum kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam
perkara Nomor: 754/Pdt.Arb/2019/PN.Jkt.Sel dan terakhir telah diputus oleh
Mahkamah Agung dalam perkara Nomor: 460 B/Pdt.Sus-Arbt/2020

do
gu tertanggal 12 Mei 2020 yang amarnya pada pokoknya menyatakan
menguatkan Putusan BANI Nomor: 41055/V/ARB-BANI/2018 tertanggal 16

In
A
Juli 2019;
3.10 Bahwa atas Putusan Mahkamah Agung Nomor: 460 B/Pdt.Sus-Arbt/2020
ah

lik
tertanggal 12 Mei 2020, saat ini Termohon Pailit telah mengajukan upaya
hukum Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung melalui Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan sebagaimana Surat Permohonan Pernyataan
am

ub
Peninjauan Kembali Nomor: 754/Pdt.Arb/2019/PN.Jkt/Sel (Vide Bukti T-6)
dan Risalah Penerimaan Memori Peninjauan Kembali Nomor:
ep
754/Pdt.Arb/2016/PN.Jkt.Sel tertanggal 12 Oktober 2020 (Vide Bukti T-7)
k

serta Termohon Pailit telah mengajukan upaya hukum perlawanan atas


ah

adanya penetapan sita eksekusi kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan


R

si
sebagaimana tercatat dalam register Perkara Nomor: 669/Pdt.Plw/2021/
PN.JKT.SEL tanggal 4 Agustus 2021;

ne
ng

3.11 Bahwa dalil Pemohon Pailit dalam poin 22 halaman 16 yang pada pokoknya
menyatakan bahwa Mahkamah Agung telah mengembalikan berkas

do
gu

Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Termohon Pailit ke Pengadilan


Negeri Jakarta Selatan adalah dalil yang perlu dipertanyakan keabsahannya
mengingat Termohon Pailit selaku Pemohon Peninjauan Kembali sendiri
In
A

tidak pernah mendapat pemberitahuan dan menerima surat dimaksud. Lalu


bagaimana mungkin Pemohon Pailit telah mengetahui adanya pengembalian
ah

lik

berkas tersebut mendahului Termohon Pailit selaku Pemohon Peninjauan


Kembali yang seharusnya menerima pemberitahuan atau informasi tersebut
m

ub

dari pihak pengadilan sehingga bagaimana mungkin Pemohon Pailit


menjadikan surat tersebut sebagai bukti dalam perkara a quo. Dengan
ka

demikian, perolehan bukti tersebut dapat dipertanyakan keabsahannya


ep

menurut hukum. Oleh karena itu bukti yang diperoleh secara melawan
ah

hukum atau tidak sah secara hukum maka tidak dapat dipertimbangkan
R

menjadi bukti sehingga harus dikesampingkan;


es

3.12 Bahwa berdasarkan uraian dan dalil di atas, maka senyatanya nilai utang
M

ng

yang diklaim Pemohon Pailit dalam perkara a quo adalah tidak jelas dan
on

Halaman 44 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak pasti sehingga oleh karena itu sudah sepatutnya Majelis Hakim

si
menolak Permohonan a quo atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat
diterima;

ne
ng
4. KLAIM DASAR UTANG DALAM PERMOHONAN PERNYATAAN PAILIT SUDAH
PERNAH DIPERIKSA DAN DIADILI OLEH MAJELIS HAKIM DAN SAAT INI

do
gu
TELAH BERKEKUATAN HUKUM TETAP (NE BIS IN IDEM)

In
A
4.1 Bahwa sebagaimana telah diakui oleh Pemohon Pailit dalam Permohonannya
angka 15-19 halaman 9-13, yang pada pokoknya terkait permasalahan
ah

lik
hukum antara Pemohon Pailit dengan Termohon Pailit telah diperiksa oleh
Arbiter pada Badan Arbitrase Nasional Indonesia, kemudian telah diperiksa
dan diadili pula oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan Mahkamah
am

ub
Agung, dimana Mahkamah Agung pada tingkat Banding tersebut dalam
Perkara Nomor: 460 B/Pdt.Sus-Arbt/2020 tertanggal 12 Mei 2020 telah
ep
menjatuhkan putusannya yaitu pada pokoknya menghukum dan
k

memerintahkan Termohon (in casu Termohon Pailit) untuk membayar ganti


ah

rugi sebesar Rp. 172.237.018.353,- (seratus tujuh puluh dua milyar dua ratus
R

si
tiga puluh tujuh juta delapan belas ribu tiga ratus lima puluh tiga Rupiah)
kepada Pemohon (in casu Pemohon Pailit);

ne
ng

4.2 Bahwa kemudian atas adanya Putusan Mahkamah Agung tersebut,


Pengadilan Negeri Jakarta Selatan selaku Lembaga Peradilan yang

do
gu

memeriksa pada tingkat pertama perkara tersebut telah mengeluarkan


Penetapan Sita Eksekusi Nomor: 55/Eks.ARB/2020/PN.Jkt.Sel yang
In
dikeluarkan oleh Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tertanggal 1 Juli
A

2021 yaitu:

“Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk


ah

lik

melakukan sita eksekusi dan atau jika berhalangan menunjuk wakilnya yang
sah dengan dibantu oleh 2 (dua) orang saksi yang memenuhi persyaratan
m

ub

sebagaimana diatur dalam Pasal 197 HIR, terhadap:


1. Uang milik PT. Indonesia Power yang berada di dalam rekening Nomor:
ka

ep

004464628 atas nama PT. Indonesia Power di Bank BNI KCU Tebet, yang
beralamat di Jalan Prof. Supomo SH No. 25, Jakarta Selatan;
ah

2. Saham-saham milik PT. Indonesia Power pada PT. Cogindo Daya


R

Bersama, yang beralamat di Gedung Cogindo, Jalan Pasar Minggu Nomor


es
M

190, RT.001/RW.001, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan,


ng

on

Halaman 45 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sejumlah Rp. 514.867.769.000,- (lima ratus empat belas juta delapan

si
ratus enam puluh tujuh juta tujuh ratus enam puluh sembilan ribu
Rupiah).”

ne
ng
4.3 Bahwa setelah adanya Penetapan Sita Eksekusi Nomor: 55/Eks.ARB/
2020/PN.Jkt.Sel yang dikeluarkan oleh Ketua Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan tertanggal 1 Juli 2021, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan juga

do
gu telah melaksanakan sita eksekusi sebagaimana tertuang dalam Berita
Acara Sita Eksekusi Nomor: 55/Eks.ARB/2020/PN.Jkt.Sel tertanggal 29

In
A
Juli 2021;
4.4 Bahwa dengan telah dijalankannya proses Eksekusi atas Putusan
ah

lik
Mahkamah Agung Nomor: 460 B/Pdt.Sus-Arbt/2020 tertanggal 12 Mei
2020 oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sebagaimana Penetapan
Sita Eksekusi Nomor: 55/Eks.ARB/2020/PN.Jkt.Sel yang dikeluarkan oleh
am

ub
Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tertanggal 1 Juli 2021 Jo.
Berita Acara Sita Eksekusi Nomor: 55/Eks.ARB/2020/PN.Jkt.Sel
ep
tertanggal 29 Juli 2021, menyebabkan secara hukum Pemohon Pailit
k

terikat untuk melaksanakan prosedur eksekusi sehingga Pemohon


ah

Pailit selaku pihak yang mengajukan permohonan eksekusi seharusnya


R

si
tunduk pada proses hukum eksekusi sesuai dengan peraturan per-
undang-undangan yang berlaku dan apalagi saat ini Termohon Pailit

ne
ng

masih dalam proses pengajuan upaya hukum Peninjauan Kembali atas


Putusan MA dan Perlawanan Terhadap Penetapan Sita Eksekusi

do
gu

tersebut kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sebagaimana


tercatat dalam Register Perkara Nomor: 669/Pdt.Plw/2021/ PN.JKT.SEL
tertanggal 4 Agustus 2021;
In
A

4.5 Bahwa menjadi sangat aneh dan diluar logika hukum apabila Termohon
Pailit yang sudah dikalahkan oleh Pemohon Pailit dalam tingkat Banding
ah

lik

di Mahkamah Agung tersebut kemudian masih ingin dipailitkan oleh


Pemohon Pailit;
m

ub

4.6 Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1917 KUHPerdata ditentukan bahwa :


“Kekuatan suatu Putusan Hakim yang telah memperoleh kekuatan mutlak
ka

tidaklah lebih luas daripada mengenai soal putusannya.


ep

Untuk dapat memajukan kekuatan itu, perlulah bahwa soal yang dituntut
ah

adalah sama; bahwa tuntutan didasarkan atas alasan yang sama; lagi pula
R

dimajukan oleh dan terhadap pihak-pihak yang sama didalam hubungan


es

yang sama pula”


M

ng

on

Halaman 46 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4.7 Bahwa berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2002

si
tentang Penangangan Perkara yang berkaitan dengan Azas Nebis in Idem
menyatakan:

ne
ng
“Sehubungan dengan banyaknya laporan mengenai pengulangan perkara
dengan obyek dan subyek yang sama dan telah diputus serta mempunyai
kekuatan hukum tetap baik dari tingkat judex factie sampai dengan tingkat

do
gu kasasi baik dari lingkuangan Peradilan Umum, Peradilan Agama, dan
Peradilan Tata Usaha Negara, maka dengan ini Mahkamah Agung meminta

In
A
perhatian sungguh-sungguh dari seluruh Ketua Pengadilan Tingkat Pertama
mengenai masalah tesebut.
ah

Agar azas “nebis in idem” dapat terlaksana dengan baik dan demi kepastian

lik
bagi pencari keadilan dengan menghindari adanya putusan yang berbeda”
4.8 Bahwa menurut pandangan ahli hukum M. Yahya Harahap terhadap intisari
am

ub
ketentuan Pasal 1917 KUHPerdata sebagaimana dalam bukunya yang
berjudul Hukum Acara Perdata Tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan,
ep
Pembuktian dan Putusan Pengadilan, pada halaman 440 dikutip:
k

“1.Suatu putusan hakim yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, daya
ah

kekuatan dan mengikatnya terbatas sekedar mengenai substansi putusan


R

si
itu.
2. Gugatan (tuntutan) yang diajukan dengan dalil (dasar hukum) yang sama

ne
ng

dan diajukan oleh dan terhadap pihak yang sama dalam hubungan yang
sama pula dengan putusan hakim yang telah berkekuatan hukum tetap,

do
gu

maka dalam gugatan tersebut melekat unsur ne bis in idem atau res
judicata”
4.9 Bahwa berdasarkan ketentuan di atas dikaitkan dengan Putusan BANI
In
A

Nomor: 41055/V/ARB-BANI/2018 tertanggal 16 Juli 2019 yang diperkuat


sebagaimana Putusan Mahkamah Agung Nomor: 460 B/Pdt.Sus-Arbt/2020
ah

lik

tertanggal 12 Mei 2020 dan perkara a quo maka senyatanya kedua perkara
tersebut melibatkan subyek hukum yang sama serta obyek perkara yang
m

ub

sama yaitu terkait dengan pembayaran ganti rugi oleh Termohon Pailit
kepada Pemohon Pailit sebesar Rp. 172.237.018.353,- (seratus tujuh puluh
ka

dua milyar dua ratus tiga puluh tujuh juta delapan belas ribu tiga ratus lima
ep

puluh tiga Rupiah);


ah

4.10 Bahwa atas uraian di atas, pada pokoknya nilai utang yang didalikan
R

Pemohon Pailit berdasarkan Putusan BANI dan Putusan Mahkamah Agung


es

tersebut, sedang dalam proses eksekusi di Pengadilan Negeri Jakarta


M

ng

Selatan sebagaimana Penetapan Sita Eksekusi Nomor: 55/Eks.ARB/2020/


on

Halaman 47 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PN.Jkt.Sel dan Berita Acara Sita Eksekusi Nomor: 55/Eks.ARB/2020/

si
PN.Jkt.Sel tertanggal 29 Juli 2021. Sehingga telah jelas dan nyata,
permasalahan nilai utang Termohon Pailit yang didalilkan oleh Pemohon

ne
ng
Pailit telah diputus oleh Majelis Hakim Agung dan dalam proses eksekusi
oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan;
4.11 Bahwa berdasarkan uraian dan dalil di atas, maka terbukti bahwa

do
gu Permohonan Pemohon Pailit dalam perkara a quo adalah Nebis In Idem,
oleh karena itu sudah sepatutnya Majelis Hakim menyatakan Permohonan

In
A
Pernyataan Pailit a quo tidak dapat diterima;
ah

lik
5. PERMOHONAN PERNYATAAN PAILIT A QUO PREMATUR

5.1 Bahwa Pemohon Pailit dalam Permohonan Pernyataan Pailit a quo poin 34
am

ub
halaman 21-22 pada pokoknya menyatakan Termohon Pailit memiliki utang
yang telah jatuh tempo kepada Pemohon Pailit sebesar Rp.
ep
172.237.018.353,- (seratus tujuh puluh dua milyar dua ratus tiga puluh tujuh
k

juta delapan belas ribu tiga ratus lima puluh tiga Rupiah) yang didasarkan
ah

pada Putusan BANI Nomor: 41055/V/ARB-BANI/2018 yang kemudian


R

si
dikuatkan dengan Putusan MA Nomor: 460 B/Pdt.Sus-Arbt/2020 tanggal 12
Mei 2020;

ne
ng

5.2 Bahwa kemudian atas adanya Putusan Mahkamah Agung Nomor: 460
B/Pdt.Sus-Arbt/2020 tertanggal 12 Mei 2020, Pemohon Pailit telah

do
gu

melakukan upaya eksekusi melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan


sebagaimana adanya Penetapan Sita Eksekusi Nomor: 55/Eks.ARB/
In
2020/PN.Jkt.Sel yang dikeluarkan oleh Ketua Pengadilan Negeri Jakarta
A

Selatan tanggal 1 Juli 2021 yaitu:


“Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk
ah

lik

melakukan sita eksekusi dan atau jika berhalangan menunjuk wakilnya yang
sah dengan dibantu oleh 2 (dua) orang saksi yang memenuhi persyaratan
m

ub

sebagaimana diatur dalam Pasal 197 HIR, terhadap:


1. Uang milik PT. Indonesia Power yang berada di dalam rekening Nomor:
ka

004464628 atas nama PT. Indonesia Power di Bank BNI KCU Tebet, yang
ep

beralamat di Jalan Prof. Supomo SH No. 25, Jakarta Selatan;


ah

2. Saham-saham milik PT. Indonesia Power pada PT. Cogindo Daya


R

Bersama, yang beralamat di Gedung Cogindo, Jalan Pasar Minggu Nomor


es

190, RT.001/ RW.001, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan,


M

ng

sejumlah Rp. 514.867.769.000,- (lima ratus empat belas juta delapan


on

Halaman 48 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ratus enam puluh tujuh juta tujuh ratus enam puluh sembilan ribu

R
Rupiah).”

si
5.3 Bahwa kemudian dengan adanya Penetapan Sita Eksekusi Nomor:

ne
ng
55/Eks.ARB/2020/PN.Jkt.Sel yang dikeluarkan oleh Ketua Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan tertanggal 1 Juli 2021, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
telah melakukan sita eksekusi sebagaimana ternyata dalam Berita Acara Sita

do
gu Eksekusi Nomor: 55/Eks.ARB/2020/PN.Jkt.Sel tertanggal 29 Juli 2021;
5.4 Bahwa atas adanya Penetapan Eksekusi Nomor: 55/Eks.ARB/2020/

In
A
PN.Jkt.Sel yang dikeluarkan oleh Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
tertanggal 1 Juli 2021 Jo. Berita Acara Penetapan Sita Eksekusi tertanggal
ah

lik
29 Juli 2021, Termohon Pailit selaku pihak tereksekusi telah melakukan
upaya hukum yang diberikan undang-undang dengan mengajukan
Perlawanan Terhadap Penetapan Sita Eksekusi tersebut kepada Pengadilan
am

ub
Negeri Jakarta Selatan sebagaimana tercatat dalam Register Perkara
Nomor: 669/Pdt.Plw/2021/PN.JKT.SEL tertanggal 4 Agustus 2021;
ep
5.5 Bahwa oleh karena terhadap proses Sita Eksekusi sebagaimana Penetapan
k

Eksekusi Nomor: 55/Eks.ARB/2020/PN.Jkt.Sel yang dikeluarkan oleh Ketua


ah

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tertanggal 01 Juli 2021 Jo. Berita Acara
R

si
Penetapan Sita Eksekusi tertanggal 29 Juli 2021 saat ini sedang akan
diperiksa oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan maka terkait dengan

ne
ng

adanya pembayaran ganti rugi Termohon Pailit kepada Pemohon Pailit


masih perlu dibuktikan dalam proses hukum pada Perlawanan dalam perkara

do
gu

Nomor: 669/Pdt.Plw/2021/PN.JKT.SEL tertanggal 4 Agustus 2021 tersebut;


5.6 Bahwa selain daripada upaya hukum Perlawanan, Termohon Pailit saat ini
juga telah mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali atas Putusan MA
In
A

Nomor: 460/Pdt.Sus-Arbt/2020 tertanggal 12 Mei 2020 kepada Mahkamah


Agung sebagaimana Surat Permohonan Pernyataan Peninjauan Kembali
ah

lik

Nomor: 754/Pdt.Arb/2019/PN.Jkt/Sel dan Risalah Penerimaan Memori


Peninjauan Kembali Nomor: 754/Pdt.Arb/2016/PN.Jkt.Sel tertanggal 12
m

ub

Oktober 2020;
5.7 Bahwa oleh karena dasar klaim Pemohon Pailit yaitu menyatakan pada
ka

pokoknya ada utang yang telah jatuh tempo sebesar Rp. 172.237.018.353,-
ep

(seratus tujuh puluh dua milyar dua ratus tiga puluh tujuh juta delapan belas
ah

ribu tiga ratus lima puluh tiga Rupiah) saat ini sedang diajukan upaya hukum,
R

maka secara hukum belum terdapat keadaan jatuh tempo dan dapat
es

ditagihnya suatu utang, yaitu dalam hal ini klaim utang Termohon Pailit
M

ng

kepada Pemohon Pailit;


on

Halaman 49 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5.8 Bahwa dalam yurisprudensi Putusan Kasasi Nomor: 401 K/Pdt.Sus/2012,

si
Mahkamah Agung dalam pertimbangan hukumnya menolak permohonan
pailit karena proses eksekusi dalam perkara tersebut belum selesai, yang

ne
ng
berbunyi sebagai berikut :
“Bahwa pemohon kasasi (Pekerja PT. Indah Pontjan) sudah memohon
eksekusi ke Pengadilan Negeri, tapi proses eksekusi tersebut belum selesai,

do
gu namun termohon kasasi sudah mengajukan perkara kepailitan, dengan
demikian termohon kasasi belumlah melakukan prosedur pelaksanaan

In
A
putusan sebagaimana ditentukan Undang-undang.
Bahwa para termohon kasasi, dalam perkara a quo adalah para mantan
ah

lik
pekerja pada PT. Indah Pontjan, yang menuntut hak-haknya akibat
pemutusan hubungan kerja ke Pengadilan Hubungan Industrial dan
meskipun telah ada putusan PHI yang mengabulkan gugatan mereka dalam
am

ub
perkara perselisihan tersebut, namun tidak berarti mereka secara otomatis
menjadi kreditur terhadap Perusahaan (PT. Indah Ponjant) sebagaimana
ep
diatur dalam Undang-undang Kepailitan.
k

Bahwa pemohon kasasi juga adalah suatu perusahaan, dengan begitu


ah

mempunyai banyak tenaga kerja dan para termohon kasasi adalah sebagian
R

si
kecil dari tenaga kerja yang pernah bekerja pada perusahaan pemohon
kasasi yang telah memenangkan gugatan PHI atas perkara aquo,

ne
ng

seharusnya Termohon Kasasi menempuh prosedur pelaksanaan putusan


secara eksekusi namun perkara ini tidak dapat dibuktikan secara sederhana.

do
gu

Bahwa berdasarkan uraian diatas maka ketentuan pasal 2 ayat (1) dan Pasal
8 ayat (4) UU No.37 tahun 2004 tidak terpenuhi.
In
A

Menimbang, Bahwa berdasarkan pertimbangan diatas, menurut pendapat


Mahkamah Agung terdapat cukup alasan untuk mengabulkan permohonan
ah

kasasi dari Pemohon Kasasi PT. Indah Pontjan tersebut dan membatalkan
lik

putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Medan


No.01/PAILIT/2012/PN.Niaga.Mdn. tanggal 23 April 2012 serta Mahkamah
m

ub

Agung mengadili sendiri.”


5.9 Bahwa berdasarkan yurisprudensi di atas, maka Pemohon Pailit selaku pihak
ka

ep

yang mengajukan permohonan eksekusi kepada Ketua Pengadilan Negeri


Jakarta Selatan atas putusan MA Nomor: 460 B/Pdt.Sus-Arbt/2020
ah

tertanggal 12 Mei 2020 telah menjalankan prosedur pelaksanaan putusan


R

(eksekusi) sehingga seharusnya tidak juga mengajukan permohonan pailit a


es
M

quo;
ng

on

Halaman 50 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5.10 Bahwa terkait syarat untuk dapat dinyatakan pailit, Pasal 2 ayat (1) UU No.

si
37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang menyebutkan bahwa debitor yang mempunyai dua atau lebih kreditor

ne
ng
dan tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan
dapat ditagih, adapun syarat tidak membayar lunas sedikitnya satu utang.
Menurut Prajoto dalam bukunya yang berjudul RUU Kepailitan Ditinjau dari

do
gu Aspek Perbankan dalam Sunarmi, Hukum Kepailitan, Edisi 2, halaman 114
dikatakan “Pengertian tidak membayar harus diartikan :

In
A
a. Menolak untuk membayar;
b. Cidera janji (wan prestasi);
ah

lik
c. Keadaan tidak membayar tidak sama dengan keadaan bahwa kekayaan
debitor tidak cukup untuk melunasi seluruh hutangnya;
d. Tidak diharuskan bahwa debitor tidak memiliki kemampuan untuk
am

ub
membayar (onvermogen) dan memikul seluruh hutangnya;
e. Istilah “tidak membayar” harus diartikan sebagai naar de letter, yaitu
ep
debitor pada saat diajukan permohonan pernyataan pailit telah sama
k

sekali berhenti membayar hutangnya.”


ah

5.11 Bahwa menurut M. Yahya Harahap dalam bukunya yang berjudul Hukum
R

si
Acara Perdata Tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan
Putusan Pengadilan, halaman 37 dikatakan “ … Misalnya dalam perjanjian

ne
ng

utang telah ditentukan tanggal yang pasti mengenai pelunasan, sebelum


waktu tiba, kreditur menggugat debitur untuk memenuhi pembayaran maka

do
gu

dalam kasus tersebut gugatan mengandung cacat premature oleh karenanya


dinyatakan tidak dapat diterima”;
5.12 Bahwa berdasarkan uraian di atas, maka senyatanya terbukti bahwa
In
A

Permohonan Pernyataan Pailit a quo adalah permohonan yang prematur,


sehingga sudah sepatutnya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
ah

lik

perkara a quo menyatakan Permohonan tidak dapat diterima (niet onvantklijk


verklaard);
m

ub

6. TERMOHON PAILIT ADALAH PERUSAHAAN YANG SEHAT DAN MEMILIKI


ka

KECUKUPAN MODAL DAN ASET SEHINGGA TIDAK ADIL UNTUK


ep

DIPAILITKAN
ah

es

6.1 Bahwa berdasarkan laporan keuangan yang telah dilakukan oleh Auditor
M

ng

Independen Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan terhadap PT.
on

Halaman 51 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Indonesia Power sebagaimana Laporan Auditor Independen Nomor:

si
00351/2.1030/AU.1/02/0645-1/1/III/2020 atas laporan keuangan
konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

ne
ng
2019 dan 2018 (Vide Bukti T-8), dinyatakan total aset yang dimiliki oleh
Termohon Pailit adalah sebesar Rp. 189.705.595.859.934 (seratus delapan
puluh sembilan trilyun tujuh ratus lima milyar lima ratus sembilan puluh lima

do
gu juta delapan ratus lima puluh sembilan ribu sembilan ratus tiga puluh empat
Rupiah) yang terdiri dari jumlah aktiva lancar Rp. 31.546.109.688.472,- (tiga

In
A
puluh satu trilyun lima ratus empat puluh enam milyar seratus sembilan juta
enam ratus delapan puluh delapan ribu empat ratus tujuh puluh dua Rupiah)
ah

lik
dan aktiva tidak lancar Rp. 158.159.486.171.462,- (seratus lima puluh
delapan trilyun seratus lima puluh sembilan milyar empat ratus delapan puluh
enam juta seratus tujuh puluh satu ribu empat ratus enam puluh dua
am

ub
Rupiah);
6.2 Bahwa modal keseluruhan yang dimiliki Termohon Pailit berdasarkan laporan
ep
keuangan pada tahun buku 2019 (menurut versi yang telah diaudit) dalam
k

total ekuitas sejumlah Rp. 181.993.200.806.767,- (seratus delapan puluh


ah

satu trilyun sembilan ratus sembilan puluh tiga milyar dua ratus juta delapan
R

si
ratus enam ribu tujuh ratus enam puluh tujuh Rupiah);
6.3 Bahwa dibentuknya Undang-undang Kepailitan dan PKPU ini didasarkan

ne
ng

pada beberapa asas yaitu asas keseimbangan, kelangsungan usaha,


keadilan dan integrasi. Dimana yang dimaksud dengan asas kelangsungan

do
gu

usaha adalah adanya ketentuan yang memungkinakan perusahaan Debitor


yang prospektif tetap dilangsungkan. Dan yang dimaksud dengan asas
keadilan adalah mengandung pengertian dapat memenuhi rasa keadilan bagi
In
A

para pihak yang berkepentingan guna mencegah terjadinya kesewenang-


wenangan pihak penagih. Dimana dikaitkan dalam perkara a quo
ah

lik

sehubungan dengan pengujian Debitor (in casu Termohon Pailit) seharusnya


secara hukum tidak dapat dinyatakan pailit dalam perkara a quo karena
m

ub

mempunyai aset yang jauh lebih besar daripada utang sebagaimana


dinyatakan dalam permohonan perkara a quo;
ka

6.4 Bahwa untuk dapat dinyatakan pailit atau tidak, secara umum dapat
ep

menggunakan dua pembuktian yaitu cash flow test dan balance sheet test.
ah

Uniform Commercial Code (UCC) menentukan seseorang dianggap insolvent


R

baik dalam keadaan berhenti membayar atau tidak dapat membayar


es

utangnya yang telah jatuh waktu (equity test) atau insolven sebagaimana
M

ng

on

Halaman 52 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang dimaksudkan dalam America Federal Bankruptcy Law yaitu balance

si
sheet test;
6.5 Bahwa dalam Pasal 2 ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU syarat pailit yang

ne
ng
tidak mempermasalahkan besaran aset perusahaan yang lebih besar
daripada utang, dalam perkara a quo dimanfaatkan oleh Pemohon Pailit
untuk meminta permohonan pailit terhadap Termohon Pailit yang secara

do
gu keuangan masih solven;
6.6 Bahwa menurut Goodman Law, Inslovensi merupakan suatu keadaan

In
A
keuangan, yaitu keadaan keuangan yang terjadi apabila utang-utang (tidak
hanya satu utang saja) dari Debitur melebihi asetnya;
ah

lik
6.7 Bahwa pengajuan permohonan pailit terhadap Termohon Pailit ini
bertentangan dengan azas-azas dalam Undang-Undang Kepailitan dan
PKPU karena Termohon Pailit adalah perusahaan yang sehat dan memiliki
am

ub
kecukupan modal dan aset, oleh karena itu Termohon Pailit tidaklah berada
dalam kondisi tidak mampu untuk membayar (insolvence) jumlah klaim
ep
sebesar Rp. 172.237.018.353,- (seratus tujuh puluh dua milyar dua ratus tiga
k

puluh tujuh juta delapan belas ribu tiga ratus lima puluh tiga Rupiah) dimana
ah

nilai utang tersebut jauh lebih kecil dibanding dengan modal dan aset
R

si
Termohon Pailit sehingga tidak adil apabila diletakkan pailit terhadap
Termohon Pailit;

ne
ng

6.8 Bahwa selaku perusahaan yang sehat dan bergerak dibidang penyediaan
tenaga listrik untuk kepentingan umum, seharusnya Termohon Pailit

do
gu

mendapat perlindungan hukum sesuai dengan Pasal 28D ayat (1) UUD 1945
yang memberikan jaminan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan
yang sama di hadapan hukum dan juga Pasal 28G ayat (1) UUD 1945 terkait
In
A

jaminan perlindungan terhadap harta benda di bawah kekuasaannya;


6.9 Bahwa selain itu, sebagaimana tergambar dari Penetapan Sita Eksekusi
ah

lik

Nomor: 55/Eks.ARB/2020/PN.Jkt.Sel yang dikeluarkan oleh Ketua


Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tertanggal 1 Juli 2021 yaitu:
m

ub

“Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk


melakukan sita eksekusi dan atau jika berhalangan menunjuk wakilnya yang
ka

sah dengan dibantu oleh 2 (dua) orang saksi yang memenuhi persyaratan
ep

sebagaimana diatur dalam Pasal 197 HIR, terhadap:


ah

1. Uang milik PT. Indonesia Power yang berada di dalam rekening Nomor:
R

004464628 atas nama PT. Indonesia Power di Bank BNI KCU Tebet, yang
es

beralamat di Jalan Prof. Supomo SH No. 25, Jakarta Selatan;


M

ng

on

Halaman 53 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Saham-saham milik PT. Indonesia Power pada PT. Cogindo Daya

si
Bersama, yang beralamat di Gedung Cogindo, Jalan Pasar Minggu Nomor
190, RT.001/RW.001, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan,

ne
ng
sejumlah Rp. 514.867.769.000,- (lima ratus empat belas juta delapan
ratus enam puluh tujuh juta tujuh ratus enam puluh sembilan ribu
Rupiah).”

do
gu Maka jelaslah, saham milik Termohon Pailit yang berada di PT. Cogindo
Daya Bersama yaitu sebanyak 514.867.769 lembar senilai Rp.

In
A
514.867.769.000,- (lima ratus empat belas juta delapan ratus enam puluh
tujuh juta tujuh ratus enam puluh Sembilan ribu Rupiah) adalah jauh lebih
ah

lik
banyak daripada adanya kewajiban Termohon Pailit berdasarkan amar
Putusan BANI yang kemudian dikuatkan dengan Putusan MA Nomor:
460/Pdt.Sus-Arbt/2020 yang berjumlah Rp. 172.237.018.353,- (seratus tujuh
am

ub
puluh dua milyar dua ratus tiga puluh tujuh juta delapan belas ribu tiga ratus
lima puluh tiga Rupiah);
ep
6.10 Bahwa sebagaimana disampaikan di atas, dengan demikian Termohon Pailit
k

adalah perusahaan yang sehat dan memiliki kecukupan modal dan aset, oleh
ah

karena itu Termohon Pailit tidaklah berada dalam kondisi tidak mampu untuk
R

si
membayar (insolvence) jumlah klaim sebesar Rp. 172.237.018.353,- (seratus
tujuh puluh dua milyar dua ratus tiga puluh tujuh juta delapan belas ribu tiga

ne
ng

ratus lima puluh tiga Rupiah) sebagaimana dimaksud oleh Pemohon Pailit
dalam Permohonan a quo, dengan demikian sudah sepatutnya Majelis

do
gu

Hakim menolak Permohonan a quo atau setidak-tidaknya menyatakan


permohonan tidak dapat diterima (niet onvantklijk verklaard);
In
A

7. TERMOHON PAILIT TIDAK MEMILIKI UTANG YANG TELAH JATUH TEMPO


DAN DAPAT DITAGIH.
ah

lik
m

ub

7.1 Bahwa definisi utang telah diatur dalam Pasal 1 angka 6 Undang-undang
Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
ka

Pembayaran Utang (“UU Kepailitan dan PKPU”), menyatakan :


ep

“Utang adalah kewajiban yang dinyatakan atau dapat dinyatakan dalam


ah

jumlah uang baik dalam mata uang Indonesia maupun mata uang asing, baik
R

secara langsung maupun yang akan timbul di kemudian hari atau kontingen,
es

yang timbul karena perjanjian atau undang-undang dan yang wajib dipenuhi
M

ng

on

Halaman 54 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
oleh debitor dan bila tidak dipenuhi memberi hak kepada kreditor untuk

R
mendapat pemenuhannya dari harta kekayaan debitor.”

si
7.2 Bahwa dalil dalam Permohonan a quo yang pada pokoknya menyatakan

ne
ng
bahwa Termohon Pailit memiliki utang kepada Pemohon Pailit sebesar Rp.
172.237.018.353,- (seratus tujuh puluh dua milyar dua ratus tiga puluh tujuh
juta delapan belas ribu tiga ratus lima puluh tiga Rupiah) sebagai Utang Yang

do
gu Telah Jatuh Tempo Dan Dapat Ditagih adalah Tidak Benar, karena
permasalahan hukum antara Pemohon Pailit dan Termohon Pailit terkait ganti

In
A
rugi sesuai Putusan BANI dan Mahkamah Agung masih dalam proses hukum
dan tahapan/proses eksekusi atas putusan tersebut belum terlaksana secara
ah

lik
sempurna sesuai peraturan perundang-undangan. Hal itu sesuai dengan
yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor: 834 K/Pdt.Sus/2009 tertanggal 15
Desember 2009;
am

ub
7.3 Bahwa proses hukum eksekusi atas Putusan Mahkamah Agung Nomor: 460
B/Pdt.Sus-Arbt/2020 tertanggal 12 Mei 2020, Pemohon Pailit tertuang dalam
ep
Penetapan Sita Eksekusi Nomor: 55/Eks.ARB/2020/PN.Jkt.Sel yang
k

dikeluarkan oleh Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tertanggal 1 Juli


ah

2021 yaitu:
R

si
“Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk
melakukan sita eksekusi dan atau jika berhalangan menunjuk wakilnya yang

ne
ng

sah dengan dibantu oleh 2 (dua) orang saksi yang memenuhi persyaratan
sebagaimana diatur dalam Pasal 197 HIR, terhadap:

do
gu

1. Uang milik PT. Indonesia Power yang berada di dalam rekening Nomor:
004464628 atas nama PT. Indonesia Power di Bank BNI KCU Tebet, yang
beralamat di Jalan Prof. Supomo SH No. 25, Jakarta Selatan;
In
A

2. Saham-saham milik PT. Indonesia Power pada PT. Cogindo Daya


Bersama, yang beralamat di Gedung Cogindo, Jalan Pasar Minggu Nomor
ah

lik

190, RT.001/ RW.001, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan,


sejumlah Rp. 514.867.769.000,- (lima ratus empat belas juta delapan ratus
m

ub

enam puluh tujuh juta tujuh ratus enam puluh sembilan ribu Rupiah).”
7.4 Bahwa atas Penetapan Sita Eksekusi tersebut telah dilaksanakan dengan
ka

Berita Acara Sita Eksekusi Nomor: 55/Eks.ARB/2020/PN.Jkt.Sel tanggal 29


ep

Juli 2021. Secara hukum, proses hukum yang harus dilaksanakan setelah
ah

adanya Berita Acara Sita Eksekusi adalah Pelaksanaan Eksekusi. Dengan


R

adanya permohonan pailit a quo justru menimbulkan ketidakadilan dan


es

ketidakpastian hukum bagi Termohon Pailit, karena putusan mana yang


M

ng

harus dijalankan, apakah putusan Mahkamah Agung dalam perkara Nomor:


on

Halaman 55 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
460 B/Pdt.Sus-Arbt/2020 tertanggal 12 Mei 2020 ataukah putusan pailit,

si
apabila nantinya Termohon Pailit dinyatakan pailit dalam perkara a quo?;
7.5 Bahwa sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa saat ini Termohon PAILIT

ne
ng
tengah mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali berdasarkan Surat
Permohonan Pernyataan Peninjauan Kembali Nomor: 754/Pdt.Arb/2019/
PN.Jkt/Sel (Vide Bukti T-6) dan Risalah Penerimaan Memori Peninjauan

do
gu Kembali Nomor: 754/Pdt.Arb/2016/PN.Jkt.Sel tertanggal 12 Oktober 2020
(Vide Bukti T-7) dan upaya hukum perlawanan terhadap Penetapan Eksekusi

In
A
Nomor: 55/Eks.ARB/2020/PN.Jkt.Sel tertanggal 01 Juli 2021 dan Berita Acara
Eksekusi Nomor: 55/Eks.ARB/2020/PN.Jkt.Sel tertanggal 29 Juli 2021
ah

lik
sehingga dalil Pemohon Termohon tentang utang yang jatuh tempo dan dapat
ditagih masih dipermasalahkan;
7.6 Bahwa hal itu sesuai dengan Yurisprudensi dalam Putusan Kasasi Mahkamah
am

ub
Agung RI Nomor: 834 K/Pdt.Sus/2009 tertanggal 15 Desember 2009 terkait
perkara antara PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia, Dkk melawan Crown
ep
Capital Global Limited, dimana dalam pertimbangan hukumnya majelis hakim
k

menyatakan sebagai berikut:


ah

“Bahwa eksistensi adanya utang a quo ternyata masih dalam konflik sebab
R

si
masih diperdebatkan dan dipermasalahkan, bahkan tentang sejauhmana
keberadaan utang tersebut masih sedang diperkarakan di Pengadilan Negeri

ne
ng

Jakarta Pusat (No.376/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst) serta melalui proses pidana


atas masih dikuasainya asli surat-surat bond tersebut oleh Pemohon

do
gu

merupakan serangkaian fakta atau keadaan yang terungkap dipersidangan


yang menunjukkan bahwa keberadaan utang dalam pekara ini sifatnya
kompleks dan tidak sederhana, cukup rumit dan sulit pembuktiannya yang
In
A

memerlukan ketelitian dan pembuktian yang tidak sederhana pula, sehingga


tidak layak diperiksa di Pengadilan Niaga tetapi seharusnya diperiksa melalui
ah

lik

proses perkara pedata biasa di Pengadilan Negeri; Oleh karena itu


persyaratan untuk dinyatakan pailit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
m

ub

ayat (4) jo. Pasal 2 ayat (1) Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang
Kepailitan dan PKPU tidak dapat dipenuhi sehingga permohonan pernyataan
ka

pailit dari Pemohon Pailit harus ditolak”


ep

7.7 Bahwa selain itu, dalil Pemohon Pailit pada angka 22 halaman 16 yang pada
ah

pokoknya menyatakan Mahkamah Agung mengembalikan berkas perkaranya


R

kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor: W10.U3/1598/HK.02/


es

6/2021 tertanggal 16 Juni 2021, Perihal : Pemberitahuan Pengembalian


M

ng

Berkas Peninjauan Kembali Perkara Perdata Nomor: 754/Pdt.Arb/2019/


on

Halaman 56 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PN.Jkt.Sel, senyatanya adalah dalil yang didasarkan berdasarkan bukti yang

si
didapat secara tidak patut dimana quod non Mahkamah Agung telah
mengembalikan berkas perkara kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan,

ne
ng
namun surat tersebut adalah surat internal Mahkamah Agung kepada
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Darimana Pemohon Pailit mendapatkan
informasi surat tersebut sedangkan sampai saat ini Termohon Pailit selaku

do
gu pihak yang mengajukan Peninjauan Kembali belum pernah mendapatkan
surat tembusan dari Mahkamah Agung maupun pemberitahuan pengembalian

In
A
berkas dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Dengan demikian, apabila
Pemohon Pailit memiliki bukti tersebut maka haruslah dikesampingkan dan
ah

lik
tidak dipertimbangkan;
7.8 Bahwa dengan demikian berdasarkan uraian dan dalil di atas, senyatanya
Termohon Pailit tidak mempunyai utang yang telah jatuh tempo dan dapat
am

ub
ditagih oleh Pemohon Pailit sebagaimana diatur dalam Undang-undang
Kepailitan dan PKPU. Oleh karena itu sudah sepatutnya Majelis Hakim
ep
perkara a quo untuk menolak Permohonan Pernyataan Pailit Pemohon Pailit
k

atau setidaknya menyatakan Permohonan tidak dapat diterima (niet


ah

onvantklijk verklaard);
R

si
8. TERMOHON PAILIT TIDAK MEMPUNYAI UTANG KEPADA PT BALOI 128

ne
ng

8.1 Bahwa Tidak Benar Termohon Pailit mempunyai utang kepada PT. Baloi 128
sebagaimana dalil Pemohon Pailit dalam permohonan perkara a quo;

do
gu

8.2 Bahwa Termohon Pailit mempertanyakan mengenai kedudukan perseroan


PT. Baloi 128 dimana Pemohon Pailit menegaskan dalam permohonan a quo
In
bahwa PT. Baloi 128 berkedudukan di Jalan Hasyim Ashari Green Village
A

Rukan Ginza Blok D No. 30-31, Nerogtog, Pinang, Tangerang, sedangkan


berdasarkan hasil pemeriksaan data perseroan melalui situs Ditjen AHU
ah

lik

Kementrian Hukum dan HAM, kedudukan perseroan PT. Baloi 128 adalah
beralamat di Jl. Bunga Raya, Komp.Baloi No.128,P. Petai, Kota Batam,
m

ub

Provinsi Kepulauan Riau. Dengan demikian, kedudukan PT. Baloi 128


adalah dipertanyakan;
ka

8.3 Bahwa Pemohon Pailit dalam Permohonan Pailitnya menyatakan telah


ep

mengalihkan sebagian nilai piutangnya (cessie) sebesar Rp. 5.000.000.000,-


ah

(lima milyar Rupiah) kepada PT. Baloi 128 tertanggal 5 November 2020
R

berdasarkan Akta Perjanjian Pengalihan Hak Atas Tagihan, Nomor 16 yang


es

dibuat oleh Notaris Raden Ayu Mahyasari Arriza Notonagoro, S.H. pada
M

ng

tertanggal 5 November 2020;


on

Halaman 57 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8.4 Bahwa munculnya PT. Baloi 128 sebagai kreditor Termohon Pailit

si
dalam perkara a quo berdasarkan cessie tertanggal 5 November 2020
adalah melanggar hukum karena dalam dalam Perjanjian Sewa

ne
ng
Fasilitas Penyaluran Bahan Bakar Gas untuk PLTGU Priok Nomor Pihak
Pertama : 56.PJ/061/IP/2009, Nomor Pihak Kedua : 001/KKLM/PK/
SPK/14/09 tertanggal 21 April 2009 (“Perjanjian Sewa Fasilitas”) (Vide Bukti

do
gu T- 9) antara Termohon Pailit dan Pemohon Pailit, telah diatur bahwa syarat
pengalihan hak dan kewajiban kepada pihak lain harus mendapat

In
A
persetujuan dari salah satu pihak, sebagaimana diatur dalam Pasal 17.1,
menyatakan :
ah

“Salah satu pihak tidak dapat menyerahkuasakan atau mengalihkan hak dan

lik
kewajiban sesuai dengan Perjanjian ini kepada pihak ketiga tanpa
persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak lainnya.”
am

ub
8.5 Bahwa sehubungan dengan pengalihan sebagian nilai piutang Pemohon
Pailit kepada PT. Baloi 128 tersebut adalah cacat hukum atau melawan
ep
hukum karena tidak memenuhi syarat sahnya perjanjian sebagaimana
k

dimaksud Pasal 1320 KUHPerdata yang menyebutkan adanya 4 (empat)


ah

syarat sahnya suatu perjanjian, yakni:


R

si
1. Adanya kata sepakat bagi mereka yang mengikatkan dirinya;

ne
2. Kecakapan para pihak untuk membuat suatu perikatan;
ng

3. Suatu hal tertentu; dan


4. Suatu sebab (causa) yang halal.

do
gu

8.6 Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1333 KUHPerdata, dikutip:


“Suatu persetujuan harus mempunyai pokok berupa suatu barang yang
In
A

sekurang-kurangnya ditentukan jenisnya. Jumlah barang itu tidak perlu pasti,


asal saja jumlah itu kemudian dapat ditentukan atau dihitung”;
ah

lik

8.7 Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1333 KUHPerdata pada pokoknya


menegaskan bahwa suatu perjanjian haruslah mengenai suatu hal tertentu
(centainty of terms), berarti bahwa apa yang diperjanjikan, yakni hak dan
m

ub

kewajiban kedua belah pihak. Sebagaimana dikaitkan dengan ketentuan


Pasal 17.1 Perjanjian Sewa Fasilitas menegaskan pengalihan hak dan
ka

ep

kewajiban kepada pihak lain harus mendapat persetujuan tertulis dari salah
satu pihak;
ah

8.8 Bahwa berdasarkan Pasal 1320 KUHPerdata dan Pasal 1333 KUHPer
R

es

tersebut serta Pasal 17.1 Perjanjian Sewa Fasilitas, maka pengalihan utang
M

kepada PT. Baloi 128 tidak memenuhi unsur syarat sahnya perjanjian yakni
ng

on

Halaman 58 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
unsur “suatu hal tertentu” karena Pemohon Pailit tidak memperoleh

si
persetujuan tertulis dari Termohon Pailit pada saat mengalihkan sebagian
piutang kepada PT. Baloi 128 sebagaimana Akta Perjanjian Pengalihan Hak

ne
ng
Atas Tagihan, Nomor 16 yang dibuat oleh Notaris Raden Ayu Mahyasari
Arriza Notonagoro, S.H. pada tertanggal 5 November 2020;
8.9 Bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 1338 dan Pasal 613

do
gu KUHPerdata dikutip:
Pasal1338 KUHPer:

In
A
“Semua persetujuan yang dibuat sesuai dengan undang-undang berlaku
sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Persetujuan itu
ah

lik
tidak dapat ditarik kembali selain dengan kesepakatan kedua belah pihak,
atau karena alasan-alasan yang ditentukan oleh undang-undang.
Persetujuan harus dilaksanakan dengan itikad baik.”
am

ub
Pasal 613 KUHPer:
“Penyerahan piutang-piutang atas nama dan barang-barang lain yang tidak
ep
bertubuh, dilakukan dengan jalan membuat akta otentik atau di bawah
k

tangan yang melimpahkan hak-hak atas barangbarang itu kepada orang lain.
ah

Penyerahan ini tidak ada akibatnya bagi yang berutang sebelum penyerahan
R

si
itu diberitahukan kepadanya atau disetujuinya secara tertulis atau diakuinya.
Penyerahan surat-suratutang atas tunjuk dilakukan dengan memberikannya;

ne
ng

penyerahan surat utang atasperintah dilakukan dengan memberikannya


bersama endosemen surat itu.”

do
gu

8.10 Bahwa berdasarkan Pasal 17.1 Perjanjian Sewa Fasilitas antara Termohon
Pailit dan Pemohon Pailit dan ketentuan hukum di atas dikaitkan dengan
fakta dalam perkara a quo terkait pembuatan Akta Perjanjian Pengalihan Hak
In
A

Atas Tagihan, Nomor 16 yang dibuat di hadapan Notaris Raden Ayu


Mahyasari Arriza Notonagoro, S.H. pada tanggal 5 November 2020, pada
ah

lik

faktanya, Termohon Pailit tidak pernah memberikan persetujuan tertulis atas


pengalihan piutang tersebut kepada PT. Baloi 128. Sehingga jelas atas
m

ub

pengalihan piutang (cessie) tersebut tidak dapat mengikat secara hukum


bagi Termohon Pailit;
ka

8.11 Bahwa selain itu adanya dalil Pemohon Pailit yang menyatakan telah
ep

memberitahukan Termohon Pailit tentang adanya cessie tersebut pada


ah

tanggal 9 November 2020, senyatanya pemberitahuan tersebut dilakukan


R

dengan tidak layak dan dilakukan secara tiba-tiba serta pengalihan piutang
es

tersebut tidak sesuai dengan Perjanjian Sewa Fasilitas Penyaluran Bahan


M

ng

Bakar Gas untuk PLTGU Priok Nomor Pihak Pertama: 56.PJ/061/IP/2009


on

Halaman 59 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagaimana yang disepakati oleh Pemohon Pailit dan Termohon Pailit yang

si
pada pokoknya harus disetujui oleh Termohon Pailit secara tertulis. Dimana
Pemohon Pailit kemudian mengajukan Permohonan Pernyataan Pailit a quo

ne
ng
pada tanggal 17 November 2020;
8.12 Bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung dalam putusan perkara
Nomor: 125 PK/Pdt.Sus-Pailit/2015 pada pokoknya menyatakan:

do
gu “Tidak diperoleh bukti yang cukup kalau cessie tersebut telah diberitahukan
kepada si berutang sebagaimana diatur dalam Pasal 613 KUHPerdata

In
A
sehingga keabsahan akta cessie masih harus dipermasalahkan, maka
dengan demikian permohonan pailit tidak memenuhi syarat pembuktian yang
ah

sederhana.”

lik
8.13 Bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung dalam putusan perkara
Nomor: 26 Pdt.Sus-Pailit/2015 tertanggal 23 Oktober 2015, halaman 13-14
am

ub
menyatakan :
“Menimbang, bahwa terhadap bukti tentang kreditur lain yang berdasarkan
ep
Cessie yang ternyata berasal dari utang yang dinyatakan/didalilkan oleh
k

pemohon yang masih diperselisihkan oleh para pihak, dan belum disetujui
ah

oleh Termohon maka kebenaran terhadap bukti tersebut masih harus


R

si
digantungkan kepada kebenaran piutang Pemohon terhadap Termohon
tersebut maka masih memerlukan pembuktian lebih lanjut;

ne
ng

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut


diatas, maka adanya utang Termohon kepada Pemohon, ataupun Utang

do
gu

Termohon kepada Kreditur lain yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih
tidak dapat dibuktikan secara sederhana;
Menimbang , bahwa dengan demikian pembuktian dalam perkara ini tidak
In
A

sederhana, akan tetapi rumit sehingga bertentangan dengan pasal 8 ayat (4)
Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penudaan
ah

lik

Kewajiban Pembayaran Utang, sehingga permohonan Pemohon agar


Termohon dinyatakan Pailit dengan segala akibat hukumnya haruslah
m

ub

ditolak.”
8.14 Bahwa berdasarkan Yurisprudensi sebagaimana dalam Putusan perkara
ka

Nomor: 08/Pailit/2013/PN.Niaga/Mdn, halaman 63 menyatakan:


ep

“ .... salah satu cara untuk memperoleh hak milik sebagaimana Pasal 584
ah

KUH Perdata, yang ada hubungannya dengan cessie adalah “...penyerahan


R

berdasarkan suatu peristiwa perdata untuk memindahkan hak milik,


es

dilakukan oleh seorang yang berhak untuk berbuat bebas terhadap benda
M

ng

on

Halaman 60 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersebut”; Hal ini berarti agar suatu benda menjadi milik seseorang yang

si
menerima suatu penyerahan, maka harus memenuhi 2 (dua) syarat, yaitu:
1. Penyerahan tersebut didasarkan atas suatu peristiwa perdata;

ne
ng
2. Diserahkan oleh orang yang mempunyai kewenangan untuk mengambil
tindakan pemilikan atas benda yang diserahkan”
8.15 Bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung dalam Putusan

do
gu Perkara Nomor: 10 K/ Pdt.Sus-Pailit/2016, halaman 12 menyatakan:
“ ...Pertimbangan Judex Facti Tingkat Pertama terkait bukti tentang kreditur

In
A
lain berdasarkan cessie yang menyatakan bahwa utang Termohon
Kasasi/Termohon Pailit kepada Pemohon Kasasi/ Pemohon Pailit masih
ah

lik
diperselisihkan, belum mendapat persetujuan Termohon Kasasi/ Termohon
Pailit dan harus dibuktikan lebih lanjut”;
8.16 Bahwa selanjutnya, Mahkamah Agung dalam Putusan Nomor: 662
am

ub
K/PDT.SUS/2011, dalam pertimbangan hukumnya menyatakan:
"Bahwa "Cessie" tersebut, menurut ilmu hukum dapat dibenarkan, tetapi
ep
dalam perkara a quo atau/dan perkara serupa perlu diperiksa/dinilai apakah
k

cessie tersebut tidak semata-mata digunakan oleh kreditur untuk


ah

menciptakan adanya kreditur kedua guna memenuhi persyaratan pailit


R

si
sebagaimana disyaratkan oleh UU Kepailitan (Pasal 2 UU No. 3/2004).
Bahwa dalam perkara a quo jelas tanggal-tanggal terjadinya perbuatan-

ne
ng

perbuatan hukum tidak mendukung adanya kreditur-kreditur yang asli karena


sumber utang tetap pada kreditur I, hal-hal tersebut dapat dirunut sebagai

do
gu

berikut piutang jatuh tempo dan dapat ditagih pada tanggal 13 Agustus
2010, terjadinya cessie pada tanggal 22 Desember 2010, pemberitahuan
kepada Termohon tanggal 4 Januari 2011 dan gugatan disampaikan pada 16
In
A

Juni 2011 di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat".


8.17 Bahwa berdasarkan Pertimbangan Majelis Hakim dalam Putusan Nomor:
ah

lik

01/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 20 April 2021, halaman 23


menyatakan:
m

ub

“Menimbang bahwa pendapat Majelis tersebut didasarkan atas pertimbangan


bahwa keberatan Termohon atas adanya Hak Pengalihan Tagihan (Cessie)
ka

tersebut, akan membawa akibat hukum bahwa keberadaan Hak Pengalihan


ep

Tagihan (Cessie) tersebut harus diuji dalam suatu perkara tersendiri yang
ah

bukan merupakan lingkup pemeriksaan Pernyataan Pailit, sehingga


R

diperoleh kejelasan, apakah Hak Pengalihan Tagihan (Cessie) tersebut,


es

mempunyai kekiuatan mengikat secara hukum atau tidak;


M

ng

on

Halaman 61 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, maka Majelis

si
berpendapat bahwa Permohonan Pernyataan Pailit yang diajukan oleh para
Para Pemohon Pailit tersebut, harus dinyatakan ditolak untuk seluruhnya”;

ne
ng
8.18 Bahwa mencermati timeline pengalihan sebagian piutang (cessie) yang
dilakukan oleh Pemohon Pailit sebagaimana yang Pemohon Pailit akui dalam
permohonan a quo maka ditemukan hal- hal sebagai berikut:

do
gu i. Pada tanggal 5 November 2020, Pemohon Pailit melakukan pengalihan
piutang terhadap PT. Baloi 128 berdasarkan Akta Perjanjian Pengalihan

In
A
Hak Atas Tagihan, Nomor 16 yang dibuat oleh Notaris Raden Ayu
Mahyasari Arriza Notonagoro, S.H.;
ah

lik
ii. Pada tanggal 9 November 2020, Pemohon Pailit menyatakan bahwa telah
memberitahukan secara tertulis kepada Termohon Pailit atas pengalihan
sebagian piutang (cessie) sebagaimana dimaksud;
am

ub
iii. Pada tanggal 17 November 2020, Pemohon Pailit mengajukan
Permohonan Pailit terhadap Termohon Pailit melalui Pengadilan Niaga
ep
pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sebagaimana tercatat dalam
k

Perkara Nomor: 49/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst;


ah

iv. Pada tanggal 8 Desember 2020, Pemohon Pailit mengajukan pencabutan


R

si
atas permohonan pernyataan pailit dalam perkara Nomor: 49/Pdt.Sus-
Pailit/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst;

ne
ng

v. Bahwa pada tanggal 10 Agustus 2021, Pemohon Pailit kembali


mengajuan Permohonan Pernyataan Pailit terhadap Termohon Pailit pada

do
gu

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sebagaimana


dalam perkara a quo;
8.19Bahwa mencermati rangkaian waktu cessie dengan pengajuan permohonan
In
A

pailit pertama yang sangat singkat adalah upaya akal-akalan dari Pemohon
Pailit untuk memenuhi syarat adanya 2 (dua) Kreditor;
ah

lik

8.20 Bahwa quod non adanya pengalihan sebagian piutang dari Pemohon Pailit
kepada PT. Baloi 128 dimaksud, senyatanya dari tanggal pengalihan
m

ub

piutang tersebut sampai dengan perkara a quo di ajukan ke Pengadilan


Niaga Jakarta Pusat, tidak ada sama sekali teguran/somasi ataupun
ka

komunikasi baik secara lisan ataupun tertulis dari PT. Baloi 128 terhadap
ep

Termohon Pailit mengenai piutang yang telah dialihkan;


ah

8.21Bahwa lagi pula pengalihan piutang (cessie) antara Pemohon Pailit dengan
R

PT. Baloi 128 pada tanggal 5 November 2020 adalah antara Pihak
es

Terafiliasi, karena Direktur Utama PT. Margaseta Utama yaitu Albert


M

ng

Suherman adalah juga pemegang saham dari PT. Baloi 128. Berdasarkan
on

Halaman 62 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
fakta adanya hubungan afiliasi dalam pengalihan piutang (cessie) antara

si
Pemohon Pailit dengan PT. Baloi 128 pada tanggal 5 November 2020, maka
cessie tersebut adalah cacat hukum dan melawan hukum, oleh karenanya

ne
ng
Cessie tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;
8.22 Bahwa jika dihubungkan perkara a quo maka terdapat kesamaan timeline
yang dibangun dalam penerbitan cessie sebagaimana putusan Mahkamah

do
gu Agung dalam Putusan Nomor: 662 K/PDT.SUS/2011, dimana dalam perkara
a quo Pemohon Pailit mengklaim utang telah jatuh tempo dengan telah

In
A
berakhirnya tenggat waktu pembayaran yang ditentukan dalam Somasi I
tertanggal 26 Agustus 2020 dan Somasi II tertanggal 15 September 2020.
ah

lik
Selanjutnya, cessie terjadi pada 5 November 2020 dan empat hari kemudian
diberitahukan kepada Termohon Pailit yakni pada tanggal 9 November 2020
dan kemudian disusul dengan pendaftaran Permohonan Pailit tertanggal 17
am

ub
November 2020;
8.23 Bahwa merujuk pada putusan Mahkamah Agung dalam Putusan Nomor: 662
ep
K/PDT.SUS/2011 di atas, maka tanggal-tanggal terjadinya perbuatan-
k

perbuatan hukum yang dilakukan oleh Termohon Pailit tidak mendukung


ah

adanya kreditur-kreditur yang asli;


R

si
8.24 Bahwa dengan demikian berdasarkan uraian dan dalil di atas, senyatanya
Termohon Pailit tidak mempunyai utang terhadap PT. Baloi 128 sehingga

ne
ng

dengan demikian Pemohon Pailit tidak memenuhi syarat formal dalam


mengajukan permohonan pailit a quo sebagaimana diatur dalam Undang-

do
gu

undang Kepailitan dan PKPU. Oleh karena itu sudah sepatutnya Majelis
Hakim perkara a quo untuk menolak Permohonan Pernyataan Pailit
Pemohon Pailit atau setidaknya menyatakan Permohonan tidak dapat
In
A

diterima (niet onvantklijk verklaard).


ah

lik

9. TIDAK TERDAPAT FAKTA ATAU KEADAAN YANG TERBUKTI SECARA


SEDERHANA SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 8 AYAT (4) Jo.
m

ub

PASAL 2 AYAT (1) UU KEPAILITAN DAN PKPU TELAH DIPENUHI


ka

ep

9.1 Bahwa Pasal 8 ayat 4 UU Kepailitan dan PKPU, menyatakan :


ah

“Permohonan pernyataan pailit harus dikabulkan apabila terdapat fakta atau


R

keadaan yang terbukti secara sederhana bahwa persyaratan untuk


es

dinyatakan pailit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) telah


M

ng

dipenuhi.”
on

Halaman 63 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penjelasan :

R
“yang dimaksud dengan “fakta atau keadaan yang terbukti secara

si
sederhana“ adalah adanya fakta dua atau lebih kreditor dan fakta utang yang

ne
ng
telah jatuh waktu dan tidak dibayar. Sedangkan perbedaan besarnya jumlah
utang yang didalihkan oleh Pemohon Pailit dan Termohon Pailit tidak
menghalangi dijatuhkannya putusan pernyataan pailit.”

do
gu
9.2 Bahwa Pasal 2 ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU, menyatakan;
“Debitor yang mempunyai dua atau lebih kreditor dan tidak membayar lunas

In
A
sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan
pailit dengan putusan pengadilan, baik atas permohonannya sendiri maupun
ah

lik
atas pemohonan satu atau lebih kreditornya”
9.3 Bahwa fakta yang sesungguhnya terjadi dalam perkara a quo adalah sebagai
berikut:
am

ub
a. Bahwa antara Pemohon Pailit Dan Termohon Pailit telah terjadi perikatan
berupa Perjanjian Sewa Fasilitas dan Penyaluran Bahan Bakar Gas untuk
ep
PLTGU Priok Nomor: 56/PJ.061/IP/2009 tertanggal 21 April 2009 (Vide
k

Bukti T-9) dan telah dilakukan Addendum sebanyak tiga kali yang terakhir
ah

diubah dengan Addendum III tertanggal 31 Agustus 2015 (Vide Bukti T-


R

si
10, 11, 12);
b. Bahwa kemudian atas pelaksanaan Perjanjian di atas, Termohon Pailit

ne
ng

telah mengajukan usulan Pengakhiran Perjanjian sebagaimana surat


Nomor: 56.PJ/061/IP/2009 tertanggal 27 Juli 2017 (Vide Bukti T-13), Surat

do
gu

Nomor: 68/04/IP/2018 tertanggal 9 Januari 2018 (Vide Bukti T-14) dan


terakhir dengan Surat Nomor: 675/061/IP/2018/R tertanggal 1 Maret 2018
(Vide Bukti T-15) kepada Pemohon Pailit, dengan alasan bahwa
In
A

berdasarkan Addendum III tertanggal 31 Agustus 2015, Pasal 1


menyatakan :
ah

lik

“Masa sewa yang disepakati oleh PARA PIHAK adalah sejak tanggal 21
April 2009 sampai dengan 31 Desember 2020, namun tetap
m

ub

menyesuaikan jangka waktu PJBG dan amandemen antara IP dan PT.


PGN.”;
ka

c. Bahwa Pengakhiran Perjanjian sebagaimana surat Nomor:


ep

56.PJ/061/IP/2009 tertanggal 27 Juli 2017, Surat Nomor: 68/04/IP/2018


ah

tanggal 9 Januari 2018 dan terakhir dengan surat No. 675/061/IP/2018/R


R

tertanggal 1 Maret 2018 kepada Pemohon Pailit, karena menyesuaikan


es

jangka waktu PJBG dan amandemen antara IP dan PT. PGN, hal ini telah
M

ng

sesuai dengan Addendum III tertanggal 31 Agustus 2015.


on

Halaman 64 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. Bahwa dalam Addendum III tertanggal 31 Agustus 2015 yang merubah

si
Pasal 7 mengenai Masa Sewa dinyatakan:
“Masa Sewa yang disepakati oleh PARA PIHAK adalah sejak tanggal

ne
ng
21 April 2009 sampai dengan 31 Desember 2020, namun tetap
menyesuaikan jangka waktu PJBG dan Amandemen antara IP dan
PT. PGN”

do
gu e. Bahwa dalam Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) oleh dan antara
TERMOHON PAILIT dengan PT. PGN Nomor: 0253000.PK/USH/2012

In
A
dan No. PLN 158.J/061/PLN/2012 tertanggal 16 Agustus 2012 yang
terakhir diubah dengan Amandemen Kelima Nomor: 002701.Amd/HK.02/
ah

lik
COD/2017 tertanggal 20 Februari 2017, dinyatakan masa berlaku
perjanjian berakhir sampai dengan tanggal 31 Maret 2017;
f. Bahwa sehingga secara kontraktual atas Masa Sewa antara Pemohon
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A

Pailit dengan Termohon Pailit yang harus merujuk juga pada PJBG,
ternyata tidak terdapat perbuatan wanprestasi yang dilakukan oleh
ah

lik

Termohon Pailit hal mana telah dibuktikan dalam persidangan perkara


perdata pada tingkat pertama di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam
m

ub

Putusan Nomor: 754/Pdt.Arb/2019/PN.Jkt.Sel hal 173


g. Bahwa kemudian atas permasalahan terkait dengan pelaksanaan
ka

Perjanjian ini, Pemohon Pailit mengajukan upaya hukum kepada


ep

Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dalam perkara Nomor:


ah

41055/V/ARB-BANI/2018 yang pada putusannya tertanggal 16 Juli 2019


R

pada pokoknya telah menyatakan Termohon Pailit telah melakukan


es

wanprestasi dan diwajibkan untuk membayar ganti rugi kepada Pemohon


M

ng

Pailit sebesar Rp. 172.237.018.353,- (seratus tujuh puluh dua milyar dua
on

Halaman 65 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ratus tiga puluh tujuh juta delapan belas ribu tiga ratus lima puluh tiga

si
Rupiah);
h. Bahwa atas Putusan BANI tersebut, Termohon Pailit mengajukan upaya

ne
ng
hukum berupa pembatalan Putusan BANI sebagaimana tercatat dalam
putusan perkara Nomor: 754/Pdt.Arb/2019/PN.Jkt.Sel dan terakhir telah
diputus oleh Mahkamah Agung dalam perkara Nomor: 460 B/Pdt.Sus-

do
gu Arbt/2020 tertanggal 12 Mei 2020 yang amarnya pada pokoknya
menyatakan menguatkan Putusan BANI Nomor: 41055/V/ARB-BANI/2018

In
A
tertanggal 16 Juli 2019;
i. Bahwa atas Putusan Mahkamah Agung Nomor: 460 B/Pdt.Sus-Arbt/2020
ah

lik
tertanggal 12 Mei 2020, saat ini Termohon Pailit telah mengajukan upaya
hukum Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung melalui Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan sebagaimana Surat Permohonan Pernyataan
am

ub
Peninjauan Kembali Nomor: 754/Pdt.Arb/2019/PN.Jkt/Sel dan Risalah
Penerimaan Memori Peninjauan Kembali Nomor: 754/Pdt.Arb/2016/
ep
PN.Jkt.Sel tertanggal 12 Oktober 2020;
k

j. Bahwa adanya dalil Pemohon Pailit pada angka 21 halaman 13 yang pada
ah

pokoknya menyatakan Mahkamah Agung mengembalikan berkas


R

si
perkaranya kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor: W10.U3/
1598/HK.02/6/2021 tertanggal 16 Juni 2021, Perihal: Pemberitahuan

ne
ng

Pengembalian Berkas Peninjauan Kembali Perkara Perdata Nomor:


754/Pdt.Arb/2019/PN.Jkt.Sel, senyatanya adalah dalil yang didasarkan

do
gu

berdasarkan bukti yang didapat secara melanggar hukum. Dimana quod


non Mahkamah Agung telah mengembalikan berkas perkara kepada
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, namun surat tersebut adalah surat
In
A

internal Mahkamah Agung kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.


Darimana Pemohon Pailit mendapatkan informasi surat tersebut
ah

lik

sedangkan sampai saat ini Termohon Pailit selaku pihak yang


mengajukan Kasasi belum pernah mendapatkan surat tembusan dari
m

ub

Mahkamah Agung maupun pemberitahuan pengembalian berkas dari


Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
ka

9.4 Bahwa berdasarkan Yurisprudensi sebagaimana dalam Putusan Kasasi


ep

Mahkamah Agung RI Nomor: 834 K/Pdt.Sus/2009 tertanggal 15 Desember


ah

2009 terkait perkara antara PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia, Dkk.
R

melawan Crown Capital Global Limited, yang mana Majelis Hakim Kasasi
es

memberikan pertimbangan hukumnya sebagai berikut:


M

ng

on

Halaman 66 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Bahwa eksistensi adanya utang a quo ternyata masih dalam konflik sebab

si
masih diperdebatkan dan dipermasalahkan, bahkan tentang sejauhmana
keberadaan utang tersebut masih sedang diperkarakan di Pengadilan Negeri

ne
ng
Jakarta Pusat (Nomor: 376/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst) serta melalui proses
pidana atas masih dikuasainya asli surat- surat bond tersebut oleh Pemohon
merupakan serangkaian fakta atau keadaan yang terungkap dipersidangan

do
gu yang menunjukkan bahwa keberadaan utang dalam pekara ini sifatnya
kompleks dan tidak sederhana, cukup rumit dan sulit pembuktiannya yang

In
A
memerlukan ketelitian dan pembuktian yang tidak sederhana pula, sehingga
tidak layak diperiksa di Pengadilan Niaga tetapi seharusnya diperiksa melalui
ah

lik
proses perkara pedata biasa di Pengadilan Negeri; Oleh karena itu
persyaratan untuk dinyatakan pailit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
ayat (4) jo. Pasal 2 ayat (1) Undang- undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang
am

ub
Kepailitan dan PKPU tidak dapat dipenuhi sehingga permohonan pernyataan
pailit dari Pemohon Pailit harus ditolak”
ep
9.5 Bahwa berdasarkan Yurisprudensi sebagaimana dalam Putusan Kasasi
k

Mahkamah Agung RI Nomor: 704 K/Pdt.Sus/2012 tertanggal 21 November


ah

2012 terkait perkara antara PT. Telekomunikasi Selular melawan PT. Prima
R

si
Jaya Informatika, yang mana Majelis Hakim Kasasi memberikan
pertimbangan hukumnya sebagai berikut:

ne
ng

“Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan kasasi tersebut Mahkamah


Agung berpendapat: Bahwa alasan-alasan kasasi tersebut dapat dibenarkan,

do
gu

sebab setelah memeriksa dengan seksama putusan Judex Facti/Pengadilan


Niaga Jakarta Pusat tersebut, ternyata Judex Facti telah salah menerapkan
hukum, oleh karena apakah benar telah ada utang Termohon kepada
In
A

Pemohon dalam perkara ini memerlukan pembuktian tidak sederhana. Oleh


karena Pemohon tentang adanya utang Termohon kepada Pemohon
ah

lik

ternyata dibantah oleh Termohon, sehingga tidak terpenuhi ketentuan


sebagaimana diatur dalam Pasal 8 ayat (4) Undang-undang No. 37 Tahun
m

ub

2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang”


9.6 Bahwa dengan adanya upaya hukum Peninjauan Kembali yang sedang
ka

berjalan sebagaimana dalam Surat Permohonan Pernyataan Peninjauan


ep

Kembali Nomor: 754/Pdt.Arb/2019/PN.Jkt/Sel dan Risalah Penerimaan


ah

Memori Peninjauan Kembali Nomor: 754/Pdt.Arb/2016/PN.Jkt.Sel tertanggal


R

12 Oktober 2020 dan adanya upaya hukum Perlawanan yang diajukan oleh
es

Termohon Pailit sebagaimana tercatat dalam Register Perkara Nomor:


M

ng

669/Pdt.Plw/2021/PN.JKT.SEL tanggal 4 Agustus 2021, membuktikan bahwa


on

Halaman 67 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terkait fakta/keadaan “utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih” masih

si
dalam perselisihan sehingga diperlukan pembuktian yang tidak sederhana
dan karenanya tidak memenuhi syarat untuk dipailitkan sebagaimana

ne
ng
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (4) Jo. Pasal 2 Ayat (1) UU Kepailitan dan
PKPU, sehingga sudah sepatutnya Majelis Hakim perkara a quo untuk
menolak Permohonan Pernyataan Pailit Pemohon Pailit atau setidaknya

do
gu menyatakan Permohonan tidak dapat diterima (niet onvantklijk verklaard).

In
A
10. TERMOHON PAILIT MENOLAK PERMOHONAN PENUNJUKKAN DAN
PENGANGKATAN TIM KURATOR OLEH PEMOHON PAILIT
ah

lik
10.1 Bahwa Pemohon Pailit dalam posita poin 45 halaman 27-28 meminta agar
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menetapkan Hakim
am

ub
Pengawas untuk mengawasi pengurusan dan pemberesan harta pailit
Termohon Pailit serta berkenan untuk menunjuk dan mengangkat :
ep
1. Sdr. Jimmi Hutagalung, S.H.; dan
k

2. Sdr. Ir. Firmanto Laksana S.H., M.M., M.H.


ah

3. H. Ernestsan Greattuteura Samudera, B.BA., S.H., M.H., ACIIArb.


R

si
4. Antonny Mextrada Tarigan, S.H., M.H.
10.2 Bahwa Pasal 15 ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU, menyatakan :

ne
ng

“Dalam putusan pernyataan pailit harus diangkat kurator dan seorang hakim
pengawas yang ditunjuk dari hakim pengadilan.”

do
gu

10.3 Bahwa Pasal 15 ayat (3) UU Kepailitan dan PKPU,menyatakan :


“Kurator yang diangkat menyatakan sebagaimana dimaksud ayat (1) harus
In
independen, tidak mempunyai benturan kepentingan dengan debitor atau
A

kreditor dan tidak sedang menangani perkara kepailitan dan penundaan


kewajiban pembayaran utang lebih dari 3 (tiga) perkara”
ah

lik

10.4 Bahwa dalam Surat Edaran Mahkamah Agung No. 7 Tahun 2012, atas
Rapat Kamar Perdata Khusus tertanggal 19-21 April 2012, dinyatakan
m

ub

secara tegas pada angka 5 bahwasannya setiap permohonan untuk


menunjuk tim kurator tidak harus dikabulkan dalam permohonan pernyataan
ka

pailit jika perkara pailit sederhana serta jumlah kreditor tidak banyak;
ep

10.5 Bahwa oleh karena itu, untuk menilai ada atau tidaknya benturan
ah

kepentingan antara kurator dengan debitor atau kreditor memerlukan


R

pembuktian dan penilaian oleh Majelis Hakim perkara a quo dan oleh karena
es

independensi dan jumlah penanganan perkara dari kurator yang ditunjuk


M

ng

on

Halaman 68 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
belum dapat dibuktikan secara hukum, maka Termohon Pailit menolak usul

si
Pemohon Pailit untuk mengangkat Tim Kurator:
1. Sdr. Jimmi Hutagalung, S.H; dan

ne
ng
2. Sdr. Ir. Firmanto Laksana S.H., M.M., M.H.
3. H. Ernestsan Greattuteura Samudera, B.BA., S.H., M.H., ACIIArb.
4. Antonny Mextrada Tarigan, S.H., M.H.

do
gu
IV. KESIMPULAN
Bahwa berdasarkan fakta-fakta, dalil dan ketentuan hukum yang diuraikan di atas

In
A
serta didukung oleh bukti-bukti, maka Permohonan Pernyataan Pailit yang
diajukan oleh Pemohon Pailit adalah tidak berdasarkan hukum dan Tidak
ah

lik
Memenuhi ketentuan Pasal 2 ayat (1) Jo. Pasal 8 ayat (4) UU Kepailitan dan
PKPU, yaitu :
1. Pengadilan Niaga Pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Tidak Berwenang
am

ub
Memeriksa Dan Mengadili Perkara A Quo Secara Absolut;
2. Pemohon Pailit Tidak Mempunyai Legal Standing Dalam Mengajukan Perkara
ep
A Quo;
k

3. Nilai Hutang Yang Diklaim Oleh Pemohon Pailit Belum Jelas Dan Tidak Pasti;
ah

4. Klaim Dasar Utang Dalam Permohonan Pernyataan Pailit Sudah Pernah


R

si
Diperiksa Dan Diadili Oleh Majelis Hakim Dan Saat Ini Telah Berkekuatan
Hukum Tetap (ne bis in idem);

ne
ng

5. Permohonan Pernyataan Pailit A Quo Prematur;


6. Termohon Pailit Adalah Perusahaan Yang Sehat Dan Memiliki Kecukupan

do
gu

Modal Dan Aset Sehingga Tidak Adil Untuk Dipailitkan;


7. Termohon Pailit Tidak Memiliki Utang Yang Telah Jatuh Tempo Dan Dapat
Ditagih;
In
A

8. Termohon Pailit Tidak Mempunyai Utang Kepada Pt. Baloi 128;


9. Tidak Terdapat Fakta Atau Keadaan Yang Terbukti Secara Sederhana
ah

lik

Sebagaimana Dimaksud Dalam Pasal 8 Ayat (4) Jo. Pasal 2 Ayat (1) Uu
Kepailitan Dan PKPU Telah Dipenuhi;
m

ub

10. Termohon Pailit Menolak Permohonan Penunjukkan Dan Pengangkatan Tim


Kurator Oleh Pemohon Pailit;
ka

V. PERMOHONAN
ep

Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah Termohon Pailit uraikan di atas, maka
ah

dengan ini Termohon Pailit memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Niaga
R

pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili perkara a
es

quo, agar berkenan mengadili dan memutuskan sebagai berikut :


M

ng

A. DALAM EKSEPSI
on

Halaman 69 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Menerima dan mengabulkan Eksepsi Termohon Pailit;

si
2. Menyatakan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
secara absolut tidak berwenang memeriksa dan mengadili permohonan a

ne
ng
quo;
B. DALAM POKOK PERKARA
1. Menolak Permohonan Pernyataan Pailit yang diajukan oleh Pemohon

do
gu Pailit untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Termohon Pailit tidak Pailit dengan segala akibat hukumnya;

In
A
3. Menyatakan menolak usul penunjukan dan pengangkatan Tim Kurator
oleh Pemohon Pailit;
ah

lik
4. Menghukum Pemohon Pailit untuk membayar seluruh biaya perkara.
Atau Apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo
berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono).
am

ub
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil - dalil permohonannya,
Pemohon Pailit telah mengajukan bukti-bukti surat yang diberi tanda P-1.a sampai
ep
k

dengan P- 12.d sebagai berikut:


ah

1. Bukti P-1.a : Foto copy sesuai asli Perjanjian Kerjasama antara PT. Kinarya
R

si
Gemilang Adhitama dengan PT. Liman Obor Cahaya dengan
PT. Margaseta Utama, tertanggal 25 Maret 2009, dan

ne
ng

didaftarkan di Notaris Kun Hidayat, S.H., Notaris di Jakarta,


dengan Nomor: 156/W/III/2009, pada tanggal 27 Maret 2009;

do
2. Bukti P-1.b : Foto copy sesuai asli Akta Addendum II Perjanjian Kerjasama
gu

antara PT. Kinarya Gemilang Adhitama dengan PT. Liman


Obor Cahaya dengan PT. Margaseta Utama, Nomor: 1,
In
A

tanggal 30 Juni 2015, dibuat di hadapan Notaris Budi Yuwono,


S.H., M.Kn., Notaris di Banten;
ah

lik

3. Bukti P-2.a : Foto copy sesuai asli Persetujuan dan Kuasa dari PT. Kinarya
Gemilang Adhitama kepada PT. Liman Obor Cahaya,
tertanggal 26 Juli 2021;
m

ub

4. Bukti P-2.b : Foto copy sesuai asli Persetujuan dan Kuasa dari PT.
ka

Margaseta Utama kepada PT. Liman Obor Cahaya, tertanggal


ep

26 Juli 2021;
5. Bukti P-3.a : Foto copy sesuai asli Akte Pendirian Perseroan Terbatas PT.
ah

Liman Obor Cahaya, Nomor 13, tanggal 28 Februari 1998,


R

es

dibuat di hadapan Ny. Esther A. Ferdinandus, S.H., Notaris di


M

Cibinong, dan telah mendapat pengesahan dari Departeman


ng

on

Halaman 70 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kehakiman Republik Indonesia Direktorat Jenderal Hukum

si
dan Perundang-undangan, berdasarkan Keputusan Nomor: C-
15913 HT.01.01.TH.99, tanggal 2 September 1999;

ne
ng
6. Bukti P-3.b : Foto copy sesuai asli Akta Berita Acara Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa PT. Liman Obor Cahaya,
Nomor: 18, tanggal 14 Oktober 2008, dibuat di hadapan

do
gu Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., Notaris di Jakarta,
yang telah mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar

In
A
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia tertanggal 12 Desember 2008, Nomor: AHU-
ah

lik
96199.AH.01.02.Tahun 2008;
7. Bukti P-3.c : Foto copy sesuai asli Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT.
Liman Obor Cahaya, Nomor: 04, tanggal 05 Februari 2021,
am

ub
dibuat di hadapan Leoni Surjadidjaja, S.H., Notaris di Jakarta,
yang telah mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar
ep
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
k

Indonesia tertanggal 15 Februari 2021, Nomor: AHU-


ah

0009336.AH. 01.02.Tahun 2021;


R

si
8. Bukti P-3.d : Foto copy sesuai asli Kartu Tanda Penduduk (KTP) atas nama
Liliana Wibisono;

ne
ng

9. Bukti P-4.a : Foto copy sesuai asli Akta Perseroan Terbatas PT. Kinarya
Gemilang Adhitama, Nomor: 10, tanggal 6 Maret 2003, dibuat

do
gu

di hadapan H. Rizul Sudarmani, S.H., Notaris di Jakarta, dan


telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia, berdasarkan Keputusan
In
A

Nomor: C-06437 HT.01.01.TH.2003, tanggal 25 Maret 2003;


10. Bukti P-4.b : Foto copy sesuai asli Akta Pernyataan Keputusan Rapat
ah

lik

Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Kinarya Gemilang


Adhitama, Nomor: 03, tanggal 4 Juni 2020, dibuat di hadapan
m

ub

Doktor Dewi Tenty Septi Artiany, S.H., M.H., M.Kn., Notaris di


Jakarta, dan telah mendapat persetujuan dari Menteri
ka

Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia,


ep

berdasarkan Keputusan Nomor: AHU-0039247.AH.01.02.


ah

TAHUN 2020, tanggal 9 Juni 2020;


R

11. Bukti P-5.a : Foto copy sesuai asli Akta Perseroan Terbatas PT. Margaseta
es

Utama, Nomor: 18, tanggal 9 Januari 1990, dibuat di hadapan


M

ng

Lenny Budiman, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah mendapat


on

Halaman 71 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia

si
Republik Indonesia, berdasarkan Keputusan Nomor: C2-
3186.HT.01.01.TH.91, tanggal 20 Juli 1991;

ne
ng
12. Bukti P-5.b : Foto copy sesuai asli Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT.
Margaseta Utama, Nomor: 06, tanggal 4 Juni 2018, dibuat di
hadapan Susi Aprillina, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, dan

do
gu telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Adminitrasi Badan
Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

In
A
Indonesia Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum,
berdasarkan Surat Nomor: AHU-AH.01.03-0216863, perihal:
ah

lik
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT.
Liman Obor Cahaya, tanggal 29 Juni 2018;
13. Bukti P-6.a : Foto copy sesuai asli Salinan Putusan Badan Arbitrase
am

ub
Nasional Indonesia (BANI) Nomor: 41055/V/ARB-BANI/2018,
tanggal 16 Juli 2019;
ep
14. Bukti P-6.b : Foto copy sesuai asli Salinan Putusan Pengadilan Negeri
k

Jakarta Selatan Nomor: 754/Pdt.Arb/2019/PN.Jkt.Sel, tanggal


ah

17 Desember 2019;
R

si
15. Bukti P-6.c : Foto copy sesuai asli Salinan Putusan Mahkamah Agung
Republik Indonesia Nomor: 460 B/Pdt.Sus-Arbt/2020, tanggal

ne
ng

12 Mei 2020;
16. Bukti P-7.a : Foto copy sesuai asli Surat dari Pengadilan Negeri Jakarta

do
gu

Selatan, Nomor: W10.U3/2441/HK.02/09/2020, tanggal 30


September 2020, hal: Surat Keterangan Inkracht Perkara No.
754/Pdt.Arb/2019/PN.Jkt.Sel jo. No. 460 B/Pdt.Sus-Arbt/2020;
In
A

17. Bukti P-7.b : Foto copy sesuai asli Surat dari Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan kepada Kantor Hukum Otto Hasibuan & Associates,
ah

lik

Nomor: W10.U3/1598/HK.02/6/2021, tanggal 16 Juni 2021


dan Lampiran Surat;
m

ub

18. Bukti P-8.a : Foto copy dari foto copy Surat dari Kantor Advokat Otto
Hasibuan & Associates kepada Ketua Pengadilan Negeri
ka

Jakarta Selatan, Nomor: 49/NF/OHA/VI/2020, tanggal 15 Juni


ep

2020, hal: Permohonan Eksekusi Putusan Badan Arbitrase


ah

Nasional Indonesia (BANI) Nomor: 41055/V/ARB-BANI/2018


R

Tanggal 16 Juli 2019 Yang Telah Diregister di Kepaniteraan


es

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di bawah Nomor:


M

ng

14/ARB/2019/PN.JAK.SEL tanggal 13 Agustus 2019;


on

Halaman 72 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
19. Bukti P-8.b : Foto copy dari foto copy Surat dari Kantor Advokat Otto

si
Hasibuan & Associates kepada Ketua Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan, Nomor: 96/NF/OHA/X/2020, tanggal 15

ne
ng
Oktober 2020, hal: Permohonan Eksekusi/Permohonan
Aanmaning (Teguran) atas Putusan Badan Arbitrase Nasional
Indonesia (BANI) Nomor: 41055/V/ARB-BANI/2018 Tanggal

do
gu 16 Juli 2019 Yang Telah Diregister di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di bawah Nomor:

In
A
14/ARB/2019/PN.JAK.SEL tanggal 13 Agustus 2019 jo.
Putusan Mahkamah Agung No. 460 B/Pdt.Sus-Arbt/2020
ah

lik
tanggal 12 Mei 2020 jo. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan No. 754/Pdt.Arb/2019/ PN.Jkt.Sel tanggal 17
Desember 2019;
am

ub
20. Bukti P-8.c : Foto copy sesuai asli Salinan Resmi Penetapan Eksekusi
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor:
ep
55/Eks.ARB/2020/PN.Jkt.Sel, tanggal 23 Desember 2020;
k

21. Bukti P-9.a : Foto copy dari foto copy Surat dari Kantor Advokat Otto
ah

Hasibuan & Associates kepada PT. Indonesia Power, Nomor:


R

si
78/NF/OHA/VIII/2020, tanggal 26 Agustus 2020, perihal:
Somasi untuk Melaksanakan Putusan Mahkamah Agung

ne
ng

No. 460 B/Pdt.Sus-Arbt/2020 tanggal 12 Mei 2020 jo. Putusan


Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 754/Pdt.Arb/2019/

do
gu

PN.Jkt.Sel tanggal 17 Desember 2019, dan Tanda Terima


Surat;
22. Bukti P-9.b : Foto copy dari foto copy Surat dari Kantor Advokat Otto
In
A

Hasibuan & Associates kepada PT. Indonesia Power, Nomor:


86/NF/OHA/ IX/2020, tanggal 15 September 2020, perihal:
ah

lik

Somasi Kedua dan Terakhir untuk Melaksanakan Putusan


BANI No. 41055/V/ARB-BANI/2018 tanggal 16 Juli 2019 jo.
m

ub

Putusan Mahkamah Agung No. 460 B/Pdt.Sus-Arbt/2020


tanggal 12 Mei 2020, dan Tanda Terima Surat;
ka

23. Bukti P-9.c : Foto copy dari Print-out Profil Perusahaan PT. Indonesia
ep

Power yang diunduh melalui website https://ahu.go.id/


ah

(website resmi Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum


R

Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik


es

Indonesia);
M

ng

on

Halaman 73 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
24. Bukti P-10.a : Foto copy dari asli Akta Perjanjian Pengalihan Hak Atas

si
Tagihan No. 16, tgl 5-11-2020, Raden Ayu Mahyasari Arriza
Notonagoro, S.H, Notaris di Jakarta;

ne
ng
25. Bukti P-10.b : Foto copy dari foto copy Surat dari Konsorsium Kinarya Liman
Margaseta kepada PT. Indonesia Power, tanggal 9 November
2020, perihal: Pemberitahuan Pengalihan Piutang (Cessie),

do
gu dan Tanda Terima Surat;
26. Bukti P-10.c : Foto copy dari foto copy Surat dari Kantor Advokat Otto

In
A
Hasibuan & Associates kepada PT. Indonesia Power, Nomor:
104/NF/ OHA/XI/2020, tanggal 10 November 2020, perihal:
ah

lik
Somasi Terakhir, dan Tanda Terima Surat;
27. Bukti P-11.a : Foto copy dari asli Surat Bukti Pendaftaran Kurator Dan
Pengurus Nomor: AHU-271 AH.04.03-2018 Kementerian
am

ub
Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atas
nama Jimmi Hutagalung, S.H.;
ep
28. Bukti P-11.b : Foto copy dari asli Surat Bukti Pendaftaran Kurator Dan
k

Pengurus Nomor: AHU-108 AH.04.03-2019 Kementerian


ah

Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia an. Ir.


R

si
Firmanto Laksana, S.H., M.M., M.H.;
29. Bukti P-11.c : Foto copy dari asli Surat Bukti Pendaftaran Kurator Dan

ne
ng

Pengurus Nomor: AHU-224 AH.04.03-2021 Kementerian


Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atas

do
gu

nama H. Ernestsan Greattuteura Samudera, B.BA., S.H.,M.H.,


ACIArb.;
30. Bukti P-11.d : Foto copy dari asli Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan
In
A

Pengurus Nomor: AHU-77 AH.04.03-2021 Kementerian


Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atas
ah

lik

nama Antonny Mextrada Tarigan, S.H., M.H.;


31. Bukti P-12.a : Foto copy dari asli Surat Pernyataan Kesediaan untuk
m

ub

Ditunjuk sebagai Kurator PT. Indonesia Power serta


Pernyataan Tidak Sedang Menangani 3 (Tiga) Perkara
ka

Kepailitan dan PKPU atas nama Jimmi Hutagalung, S.H.;


ep

32. Bukti P-12.b : Foto copy dari asli Surat Pernyataan Kesediaan untuk
ah

Ditunjuk sebagai Kurator PT. Indonesia Power serta


R

Pernyataan Tidak Sedang Menangani 3 (Tiga) Perkara


es

Kepailitan dan PKPU atas nama Ir. Firmanto Laksana, S.H.,


M

ng

M.M., M.H.;
on

Halaman 74 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
33. Bukti P-12.c : Foto copy dari asli Surat Pernyataan Kesediaan untuk

si
Ditunjuk sebagai Kurator PT. Indonesia Power serta
Pernyataan Tidak Sedang Menangani 3 (Tiga) Perkara

ne
ng
Kepailitan dan PKPU atas nama H. Ernestsan Greattuteura
Samudera, B.BA., S.H.,M.H., ACIArb.;
34. Bukti P-12.d : Foto copy dari asli Surat Pernyataan Kesediaan untuk

do
gu Ditunjuk sebagai Kurator PT. Indonesia Power serta
Pernyataan Tidak Sedang Menangani 3 (Tiga) Perkara

In
A
Kepailitan dan PKPU atas nama Antonny Mextrada Tarigan,
S.H., M.H.;
ah

lik
Menimbang, bahwa bukti-bukti foto copy surat yang diajukan oleh
Pemohon Pailit tersebut telah dimateraikan secukupnya, dan telah dicocokan
am

ub
dengan pembandingnya di persidangan;

Menimbang, bahwa selain bukti-bukti surat sebagaimana tersebut di atas,


ep
Pemohon Pailit tidak mengajukan Saksi maupun Ahli dalam persidangan;
k
ah

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonan Pemohon


R

si
Pailit, Kreditur Lain PT. Baloi 128 - yang hadir di persidangan dengan
memberikan kuasa kepada : Peter Manuel Rizky, SH., - Advokat dan Konsultan

ne
ng

Hukum yang berkantor di Jl. Habiskus 3 Blok B1 No. 3 RT. 006/RW.013,


Sepanjang Jaya, Rawalumbu, Kota Bekasi, berdasarkan Surat Kuasa Khusus

do
gu

tertanggal 24 Septembet 2021, telah mengajukan bukti-bukti surat Kreditur Lain


(KL) yang diberi tanda KL-1 sampai dengan KL-2, sebagai berikut:
1. Bukti KL-1a : Foto copy dari asli Akta tertanggal 08 Mei 2001 Nomor 06,
In
A

dibuat di hadapan Hanugerah, S.H., Notaris di Batam dan


telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak
ah

lik

Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal 31 Oktober 2001


Nomor: C-12003HT.01.01.TH.2001;
m

ub

2. Bukti KL-1b : Foto copy dari asli Akta tertanggal 07 Juli 2021 Nomor 1,
dibuat di hadapan Adi Dharma, S.H., Notaris di Jakarta dan
ka

telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak


ep

Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal 12 Juli 2021


Nomor: AHU-AH.01.03-0427584;
ah

3. Bukti KL-1c : Foto copy dari asli Kartu Tanda Penduduk (KTP) atas nama
es

Yohanes Chandra Permadi;


M

ng

4. Bukti KL- 2 : Foto copy dari asli Akta Perjanjian Pengalihan Hak Atas
on

Halaman 75 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tagihan No. 16, tanggal 5 November 2020, yang dibuat di

si
hadapan Notaris Raden Ayu Mahyasari Arriza Notonagoro,
S.H, Notaris di Jakarta;

ne
ng
Menimbang, bahwa bukti-bukti foto copy surat yang diajukan oleh
Kreditor Lain tersebut telah dimateraikan secukupnya, dan telah dicocokan

do
gu
dengan pembandingnya di persidangan;

Menimbang, bahwa untuk mendukung dalil-dalil jawabannya, Termohon

In
A
Pailit telah mengajukan bukti-bukti surat yang diberi tanda T-1 sampai dengan
T-54, sebagai berikut:
ah

lik
1. Bukti T-1 : Foto copy Salinan Resmi Putusan Badan Arbitrase Nasional
Indonesia (BANI) Nomor: 41055/V/ARB-BANI/2018 tertanggal
am

16 Juli 2019;

ub
2. Bukti T-2 : Foto copy Salinan Resmi Putusan Mahkamah Agung Nomor:
460 B/Pdt Sus-Arbt/2020 tertanggal 12 Mei 2020;
ep
k

3. Bukti T-3 : Foto copy dari asli Akta Pernyataan Keputusan Pemegang
Saham PT Indonesia Power Nomor: 07 tertanggal 1
ah

R
September 2010 yang dibuat dihadapan Notaris Lenny Janis

si
Ishak, S.H.;

ne
ng

4. Bukti T-4 : Foto copy dari asli Surat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Republik Indonesia Nomor: 183/S/XVII/11/2018 tertanggal 30
November 2018 perihal Permintaan Data;

do
gu

5. Bukti T-5 : Foto copy dari asli Surat Kantor Pusat PLN Nomor: 0208/
SPI.01.05/011500/2020, tanggal 22 Januari 2020, Perihal :
In
A

Permintaan Data atas Audit Subsidi Listrik 2019;


6. Bukti T-6 : Foto copy dari asli Surat Permohonan Pernyataan Peninjauan
Kembali Nomor: 754/Pdt. Arb/2019/PN.Jkt/Sel;
ah

lik

7. Bukti T-7 : Foto copy dari asli Risalah Penerimaan Memori Peninjauan
Kembali Nomor: 754/Pdt.Arb/2016/PN.Jkt.Sel tertanggal 12
m

ub

Oktober 2020;
8. Bukti T-8 : Foto copy dari asli Laporan Auditor Independen Nomor:
ka

ep

00351/2.1030/AU.1/02/0645-1/1/III/2020 atas Laporan


Keuangan konsoli-dasian untuk tahun-tahun yang berakhir
ah

pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018;


R

9. Bukti T-9 : Foto copy dari asli Perjanjian Sewa Fasilitas Penyaluran Bahan
es
M

Bakar Gas untuk PLTGU Priok Nomor Pihak Pertama :


ng

on

Halaman 76 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
56.PJ/061/IP/2009, Nomor Pihak Kedua : 001/KKLM/PK/

si
SPK/14/09 tertanggal 21 April 2009;
10. Bukti T-10 : Foto copy dari asli ADDENDUM I Perjanjian Sewa Fasilitas

ne
ng
Penyaluran Bahan Bakar Gas untuk PLTGU Priok Nomor
Pihak Pertama : 56.PJ/061/IP/2009, Nomor Pihak Kedua :
001/KKLM/PK/ SPK/14/09 tertanggal 25 Agustus 2009;

do
gu
11. Bukti T-11 : Foto copy dari asli ADDENDUM II Perjanjian Sewa Fasilitas
Penyaluran Bahan Bakar Gas untuk PLTGU Priok Nomor Pihak

In
A
Pertama : 56.PJ/061/IP/2009, Nomor Pihak Kedua :
001/KKLM/PK/ SPK/14/09 tertanggal 05 Oktober 2012;
ah

lik
12. Bukti T-12 : Foto copy dari asli ADDENDUM III Perjanjian Sewa Fasilitas
Penyaluran Bahan Bakar Gas untuk PLTGU Priok Nomor Pihak
Pertama : 56.PJ/061/IP/2009, Nomor Pihak Kedua : 001/KKLM/
am

ub
PK/ SPK/14/09 tertanggal 31 Agustus 2015;
13. Bukti T-13 : Foto copy dari foto copy Surat Nomor: 1805/061/ IP/2017
ep
tertanggal 27 Juli 2017 Perihal : Pemberitahuan Pengakhiran
k

Perjanjian Sewa Fasilitas Penyaluran Bahan Bakar Gas untuk


ah

PLTGU Priok antara PT IP dan KKLM;


R

si
14. Bukti T-14 : Foto copy dari foto copy Surat Nomor: 68/04/IP/ 2018
tertanggal 9 Januari 2018 Perihal : Usulan ke-2 untuk

ne
ng

Pengakhiran Perjanjian Sewa Fasilitas Penyaluran Bahan


Bakar Gas untuk PLTGU Priok antara PT IP dan KKLM;

do
gu

15. Bukti T-15 : Foto copy dari foto copy Surat Nomor: 675/061/ IP/2018/R
tertanggal 1 Maret 2018 Perihal : Usulan ketiga untuk
Pengakhiran Perjanjian Sewa Fasilitas Penyaluran Bahan
In
A

Bakar Gas untuk PLTGU Priok antara PT IP dan KKLM;


16. Bukti T-16 : Foto copy dari asli Akta Pendirian No. 15 tertanggal 3
ah

lik

Oktober 1995 yang dibuat oleh Notaris Ny. Poerbaningsih Adi


Warsito, S.H.;
m

ub

17. Bukti T-17 : Foto copy dari print out Undang- Undang No. 30 Tahun 2009
tentang Ketenagalistrikan;
ka

18. Bukti T-18 : Foto copy dari foto copy Dokumen Rapat Alokasi Energi
ep

Evaluasi Operasi Sistem Jawa Bali Desember 2020, tanggal 18


ah

Januari 2021;
R

19. Bukti T-19 : Foto copy dari foto copy Dokumen Rapat Alokasi Energi
es

Evaluasi Operasi Sistem Jawa Bali Juli 2021, tanggal 18


M

ng

Agustus 2021;
on

Halaman 77 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
20. Bukti T-20 : Foto copy dari foto copy Surat Keputusan Menteri Energi dan

si
Sumber Daya Mineral Nomor 159.K/90/MEM/2020 tentang
Perubahan Atas Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya

ne
ng
Mineral Nomor 77.K/90/MEM/2019 Tentang Obyek Vital
Nasional Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral dan
Lampiran huruf B;

do
gu
21. Bukti T-21 : Foto copy dari asli Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) Nomor:
0253000.PK/USH/2012 dan No. PLN 158.J/061/PLN/2012

In
A
tertanggal 16 Agustus 2012;
22. Bukti T-22 : Foto copy dari foto copy Amandemen Kelima No.
ah

lik
002701.Amd/HK.02/ COD/2017 tertanggal 20 Februari 2017;
23. Bukti T-23 : Foto copy dari foto copy Penetapan Sita Eksekusi Nomor:
55/Eks.ARB/ 2020/PN.Jkt.Sel;
am

ub
24. Bukti T-24 : Foto copy dari foto copy Berita Acara Sita Eksekusi Nomor:
55/Eks.ARB/ 2020/PN.Jkt.Sel tertanggal 29 Juli 2021;
ep
25. Bukti T-25 : Foto copy dari Print out Register Perkara Nomor: 669/Pdt.Plw/
k

2021/PN.JKT.SEL tanggal 4 Agustus 2021;


ah

26. Bukti T-26 : Foto copy dari Print out Relaas Panggilan Sidang/
R

si
Pemberitahuan dalam Perkara Nomor: 669/Pdt.Plw/
2021/PN.JKT.SEL;

ne
ng

27. Bukti T-27 : Foto copy dari asli Dokumen Pemeriksaan Data Perseroan PT
Baloi 128 melalui Situs Ditjen AHU Kementrian Hukum Dan

do
gu

HAM;
28. Bukti T-28 : Foto copy dari print out Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor
3 Tahun 2002 tentang Penangangan Perkara yang berkaitan
In
A

dengan Azas Nebis in Idem;


29. Bukti T-29 : Foto copy dari print out Peraturan Presiden No. 4 Tahun
ah

lik

2016 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur


Ketenagalistrikan;
m

ub

30. Bukti T-30 : Foto copy dari print out Putusan Mahkamah Konstitusi No.
111/PUU/ XIII/2015;
ka

31. Bukti T-31 : Foto copy dari print out Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
ep

001-021-022/PUU-I/2003;
ah

32. Bukti T-32 : Foto copy dari print out Peraturan Pemerintah Republik
R

Indonesia Nomor 72 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas


es

Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2005 Tentang Tata


M

ng

on

Halaman 78 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Cara Penyertaan Dan Penatausahaan Modal Negara Pada

si
Badan Usaha Milik Negara Dan Perseroan Terbatas;
33. Bukti T-33 : Foto copy dari print out Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006

ne
ng
tentang Badan Pemeriksa Keuangan;
34. Bukti T-34 : Foto copy dari print out Putusan Mahkamah Agung Nomor :
075K/Pdt. Sus/2007;

do
gu
35. Bukti T-35 : Foto copy dari print out Putusan Mahkamah Agung Nomor:
515K/ Pdt.Sus.Pailit/2013;

In
A
36. Bukti T-36 : Foto copy dari print out Putusan Mahkamah Agung Nomor :
401 K/Pdt.Sus/2012;
ah

lik
37. Bukti T-37 : Foto copy dari print out Putusan Mahkamah Agung Nomor: 125
PK/Pdt.Sus-Pailit/2015;
38. Bukti T-38 : Foto copy dari print out Putusan Mahkamah Agung Nomor: 26
am

ub
Pdt.Sus-Pailit/2015 tertanggal 23 Oktober 2015;
39. Bukti T-39 : Foto copy dari print out Putusan Mahkamah Agung Nomor: 10
ep
K/Pdt. Sus-Pailit/2016;
k

40. Bukti T-40 : Foto copy dari print out Putusan Pengadilan Niaga Jakarta
ah

Pusat Nomor: 01/Pdt.Sus-Pailit/2021/ PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal


R

si
20 April 2021;
41. Bukti T-41 : Foto copy dari print out Putusan Mahkamah Agung Nomor: 704

ne
ng

K/ Pdt.Sus/2012 tertanggal 21 November 2012;


42. Bukti T-42 : Foto copy dari asli Akta Pernyataan Keputusan Pemegang

do
gu

Saham Di Luar Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar PT.


Indonesia Power Nomor: 88 tertanggal 12 Agustus 2008 yang
dibuat dihadapan Notaris Imas Fatimah, S.H.;
In
A

43. Bukti T-43 : Foto copy dari asli Surat Keputusan Bersama Direksi dan
Dewan Komisaris PT Indonesia Power Nomor:
ah

lik

178.K/010/IP/2019 dan Nomor 006.SK/ DEKOM-IP/2019


Tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good
m

ub

Corporate Governance Code) PT Indonesia Power;


44. Bukti T-44 : Foto copy dari asli Surat Keputusan Direksi PT Indonesia
ka

Power Nomor: 166.K/ 010/IP/2017 Tentang Pedoman


ep

Pemilihan Mitra Kerjasama Usaha Ketenagalistrikan;


ah

45. Bukti T-45 : Foto copy dari asli Surat Keputusan Direksi PT Indonesia
R

Power Nomor: 260.K/ 010/IP/2017 Tentang Kebijakan


es

Pengembangan Renewable Energy Di Lingkungan PT


M

ng

Indonesia Power;
on

Halaman 79 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
46. Bukti T-46 : Foto copy dari asli Keputusan RUPS Secara Sirkuler Tanggal

si
15 Agustus 2016 Tentang Penugasan Pembangunan
Pembangkit Barge Maunted Power Plant (BMPP) Pembentukan

ne
ng
JVC dan Persiapan Persiapan Proyek Kerjasama;
47. Bukti T-47 : Foto copy dari asli Keputusan RUPS Secara Sirkuler
Tanggal 30 November 2016 Tentang Persetujuan Penugasan

do
gu Pengem-bangan PLTGU Grati Add-On Blok 2 (Kapasitass
150 MW);

In
A
48. Bukti T-48 : Foto copy dari asli Keputusan RUPS Secara Sirkuler Tanggal
30 Desember 2016 Tentang Penugasan Pengembangan PLTU
ah

lik
Mulut Tambang 2 x 300 MW di Jambi;
49. Bukti T-49 : Foto copy dari print out Pengumuman Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara (LHKPN) Direktur Utama PT Indonesia
am

ub
Power;
50. Bukti T-50 : Foto copy dari print out Pengumuman Laporan Harta Kekayaan
ep
Penyelenggara Negara (LHKPN) Direktur Pengembangan dan
k

Niaga PT Indonesia Power;


ah

51. Bukti T-51 : Foto copy dari print out Pengumuman Laporan Harta Kekayaan
R

si
Penyelenggara Negara (LHKPN) Direktur Operasi 1 PT
Indonesia Power;

ne
ng

52. Bukti T-52 : Foto copy dari print out Pengumuman Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara (LHKPN) Direktur Operasi 2 PT

do
gu

Indonesia Power;
53. Bukti T-53 : Foto copy dari print out Pengumuman Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara (LHKPN) Direktur Sumber Daya
In
A

Manusia dan Administrasi PT Indonesia Power;


54. Bukti T-54 : Foto copy dari print out Pengumuman Laporan Harta Kekayaan
ah

lik

Penyelenggara Negara (LHKPN) Direktur Keuangan PT


Indonesia Power;
m

ub

Menimbang, bahwa bukti-bukti foto copy surat yang diajukan oleh


ka

Termohon Pailit tersebut telah dimateraikan secukupnya, dan telah


ep

dicocokkan dengan pembandingnya di persidangan;


ah

Menimbang, bahwa selain bukti-bukti surat sebagaimana tersebut di atas,


R

Termohon Pailit telah mengajukan 2 (dua) orang Ahli yaitu Dr. Dian Puji N.
es

Simatupang, S.H., M.H., dan Dr. M. Hadi Subhan S.H., M.H., CN., yang telah
M

ng

on

Halaman 80 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memberikan pendapatnya di persidangan dengan di bawah sumpah, pada

si
pokoknya sebagai berikut:

1. Ahli Dr. Dian Puji N. Simatupang, S.H., M.H.

ne
ng
- Bahwa hukum administrasi memiliki beberapa cabang yaitu antara lain
hukum kepegawaian, hukum lingkungan, hukum keuangan publik, hukum

do
gu pelayanan publik;
- Bahwa pada hakikatnya BUMN sebagai badan usaha yang didirikan
berdasarkan penyertaan modal dari negara secara langsung, inbrengnya

In
A
disampaikan dari APBN kepada BUMN;
- Bahwa ada beberapa jenis BUMN yang dijadikan/diholdingkan sebagai
ah

lik
anak perusahaan, dimana hal itu terjadi sejak berlakunya Peraturan
Pemerintah No. 72 Tahun 2016;
am

ub
- Bahwa dalam Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2016 ditentukan dimana
beberapa anak perusahaan BUMN memperoleh modal dari negara dalam
bentuk saham seri 1 atau saham seri A atau saham dwiwarna;
ep
k

- Bahwa dari konsep tersebut menyebabkan badan tersebut dilihat dari


proses pengaturan BUMN menjadi berkembang yang dibuktikan dengan
ah

R
kepemilikan saham tertentu;

si
- Bahwa berdasarkan Azas contrarius actus ketika ketentuan publik

ne
ng

mengatur pada anak perusahaan tersebut maka berlakulah hukum publik


pada anak perusahaan tersebut. Berdasarkan Pasal 2 A Peraturan
Pemerintah No. 72 Tahun 2016;

do
gu

- Bahwa berdasarkan Pasal 2 A Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2016


ditentukan bahwa terhadap anak perusahaan BUMN terdapat hak istimewa
In
A

negara maka diperlakukan sama dengan BUMN;


- Bahwa atas klasifikasi saham Seri I maka pemerintah secara langsung
ah

dapat melakukan pengendalian terhadap anak perusahaan BUMN,


lik

sebagaimana BUMN pada umumnya;


- Bahwa hak istimewa sebagaimana dalam Penjelasan Pasal 2A ayat (2)
m

ub

Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2016, pengendalian dapat dilakukan


terhadap pengangkatan/pemberhentian direksi/komisaris, perubahan AD,
ka

ep

struktur saham, perubahan dari bentuk perseroan. Sama halnya seperti


BUMN yang dikendalikan oleh RUPS negara;
ah

- Bahwa untuk menunjukan adanya pengendalian, salah satu negara melalui


R

hak istimewa tersebut, diakomodir dalam Anggaran Dasar anak


es
M

perusahaan BUMN sehingga hal itu menunjukan bahwa anak perusahaan


ng

BUMN tersebut dapat diperlakukan sama dengan BUMN;


on

Halaman 81 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa berdasarkan Undang-undang Pelayanan Publik, suatu hal

si
dinyatakan sebagai kepentingan umum apabila dinyatakan peraturan
perundang-undangan sebagai hal yang menguasai hajat hidup orang

ne
ng
banyak dan dinyatakan secara tegas dalam peraturan perundang-
undangan bahwa hal itu ditegaskan atau didefinisikan sebagai kepentingan
umum;

do
gu - Bahwa dalam pertimbangan Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009
tentang Ketenagalistrikan disebutkan ketenagalistrikan merupakan jenis

In
A
usaha yang ditujukan untuk melayani untuk kepentingan umum dan penting
bagi negara;
ah

lik
- Bahwa berdasarkan Pasal 3 huruf c Undang-undang Pelayanan Publik
dinyatakan bahwa meskipun sektor usaha tersebut berasal dari modal non
APBN tetapi melakukan misi usaha untuk pelayanan kepentingan umum
am

ub
maka masuk ke dalam kategori memberikan pelayanan kepentingan umum;
- Bahwa salah satu sistem manajemen terhadap anak perusahaan BUMN
ep
yang mendapat perlakuan sama dengan BUMN adalah terkait dengan
k

ketentuan pelaporan LHKPN, yang kemudian memperluas konsep


ah

pelaporan LHKPN terhadap anak perusahaan BUMN yang diperlakukan


R

si
sama dengan BUMN;
- Bahwa sesuai dengan Undang-undang BPK, objek pemeriksaan adalah

ne
ng

terhadap keseluruhan kegiatan yang berkaitan kepentingan umum, dimana


terdapat relasi antara konsep kepentingan umum berdasarkan peraturan

do
gu

perundangang-undangan dengan penyelenggaran jenis usaha yang


berkaitan dengan kepentingan umum;
- Bahwa ketentuan Pasal 2 ayat (5) UU PKPU harus dilihat dari dua
In
A

pendekatan ketika permohonan pailit diajukan, yaitu, pertama dari sisi


kelembagaan harus berbentuk BUMN, dan kedua dari sisi sektor jasa
ah

lik

adalah untuk kepentingan umum.


- Bahwa mengacu pada perkembangan hukum, pengertian BUMN tidak
m

ub

ansyih BUMN, tapi berdasarkan Pasal 2A ayat (2) Peraturan Pemerintah


No. 72 Tahun 2016, ada anak perusahaan BUMN yang dapat diperlakukan
ka

sama dengan BUMN;


ep

- Bahwa masih ada kontrol negara pada anak perusahaan BUMN sehingga
ah

tata kelola dan regulasinya sama dengan ketentuan pada BUMN, seperti
R

menjadi objek pemeriksaaan BPK, konposisi saham, harus izin langsung


es

pada pemilik saham Seri 1 yang menunjukan tentang pengendalian pada


M

ng

negara seperti pengendalian pada BUMN;


on

Halaman 82 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Ahli Dr. M. Hadi Subhan S.H., M.H., CN.

si
- Bahwa lahirnya Undang-undang No. 37 Tahun 2004 ini adalah pengganti
Undang-undang No. 4 Tahun 1998 dan Perpu, yang mana pada saat itu

ne
ng
korporasi banyak yang tidak sanggup membayar utangnya, karena krisis
moneter, utang banyak yang offshore, mata uang asing meningkat, disitulah
diperlukan Undang-undang Kepailitan yang difungsikan untuk mengatasi

do
gu korporasi yang gagal bayar;
- Bahwa pengertian “setiap orang” dalam pasal 1 angka 11 Undang-undang

In
A
Kepailitan dan PKPU adalah perseorangan atau korporasi, yang boleh
ajukan permohonan pailit adalah entitas, yakni orang perorangan yaitu
ah

lik
natularijk person dan kedua, entitas bila berbadan hukum atau tidak
berbadan hukum;
- Bahwa mengenai unsur hutang dalam perkara kepailitan harus memenuhi
am

ub
tiga unsur, yakni hutang tidak dibayar lunas sehingga kalau sudah dibayar,
dikompensasi hutangnya, atau dieksekusi tidak memenuhi syarat material
ep
tersebut, kedua jatuh waktu (sesuai perjanjian, perintah pengadilan), ketiga
k

dapat ditagih (tidak timbul dari natural (judi) dan karena force majuer
ah

(karena bisa ditunda) dan kalau hutang ditimbulkan dari suatu penipuan
R

si
dan sejenisnya;
- Bahwa mengenai pembuktian kreditur lain harus mengacu pada Pasal 8

ne
ng

ayat (4) yakni dapat dibuktikan sederhana;


- Bahwa yang dimaksud sederhana itu prima facie evidence (bukti yang

do
gu

terang benderang), artinya pailit tidak bisa diajukan kalau buktinya tidak
terang, karena akibat pailit luar biasa bagi debitur dan kreditur;
- Bahwa mengenai pengalihan piutang (cessie) dari sisi Perundang-
In
A

undangan tidak ada peraturan yang tegas membolehkan dan melarang.


Dari sisi yurisdprudensi, ada yang mengakui, ada yang tidak. Dari doktrin,
ah

lik

kebutuhan adanya kepailitan adalah 1131 (paritas kreditorium), harta harus


dibagi ke semua kreditur;
m

ub

- Bahwa apabila Cessie dibolehkan dalam perkara kepailitan untuk


membuktikan adanya kreditur lain, maka hal itu dapat menderogasi hakikat
ka

dari prinsip paritas kreditorium sebagaimana dalam ketentuan Pasal 1311


ep

KUHPerdata;
ah

- Bahwa dengan adanya cessie dalam rangka pembuktian adanya kreditur


R

lain maka dikaitkan dengan Pasal 8 ayat (4) Undang-undang Kepailitan


es

menjadikan pembuktian adanya kreditur lain menjadi tidak sederhana;


M

ng

on

Halaman 83 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 613 KUHPerdata berlakunya cessie

si
itu bertingkat yakni pemberitahuan, persetujuan, kalau tidak ada perjanjian
cukup diberitahu, kalau ada perjanjian berarti pacta san survanda maka

ne
ng
kalau ditentukan ada persetujuan berarti harus ada, tidak bisa hanya
pemberitahuan. Hal itu sifatnya mutlak. Kalau hanya pemberitahuan, tidak
memenuhi ketentuan dalam perjanjian semula;

do
gu - Bahwa Mahkamah Agung tidak pernah merestui pailit terhadap BUMN;
- Bahwa dipailitkannya PT. Kertas Leces, itupun karena perusahaan tidak

In
A
beroperasi, buruh tidak dibayar, itupun bukan karena pailit tapi karena
pembatalan homologasi;
ah

lik
- Bahwa yang dimaksud dalam Pasal 2 ayat (5) adalah BUMN untuk
kepentingan publik, namun dalam penjelasannya terjadi disinkronisasi
dimana pengertian BUMN yang bergerak di kepentingan publik malah
am

ub
dikaitkan dengan jumlah kepemilikan saham negara;
- Bahwa berdasarkan Pasal 177 Undang-undang No. 12 Tahun 2011
ep
ditentukan bahwa penjelasan tidak bisa dijadikan dasar hukum untuk
k

membuat peraturan lebih lanjut dan tidak boleh mencantumkan norma baru;
ah

- Bahwa Undang-undang Kepailitan tidak mensyaratkan insolvency test. Tapi


R

si
di Pasal 8 ayat (6) UU Kepailitan, hakim dalam memutus juga berdasarkan
hukum tidak tertulis, misalnya kepatutan, keadilan;

ne
ng

- Bahwa kondisi Solvabilitas dapat menjadi pertimbangan untuk menolak


permohonan pailit, sebagai judge made law;

do
gu

- Bahwa pembuktian dalam perkara kepailitan menjadi tidak sederhana


apabila jauh sebelum permohonan pailit ada dispute tentang eksistensi
hutang maupun adanya upaya hukum perlawanan;
In
A

- Bahwa berdasarkan Pasal 613 KUHPerdata sifatnya kalau para pihak


sudah menyepakati tertentu, misalnya harus persetujuan, maka cessie
ah

lik

harus sesuai dengan ketentuan yang diperjanjikan;


- Bahwa apabila cessie sudah disepakati untuk adanya persetujuan dan
m

ub

dalam pembuktian tdak dapat dibuktikan adanya persetujuan maka cessie


tersebut tidak sah dan tidak sederhana;
ka

- Bahwa berdasarkan SEMA tahun 2016 yang mengajukan permohonan


ep

pailit/PKPU harus ada putusan PHI yang berhenti pada aanmaning/teguran.


ah

Asumsinya, kalau sudah dieksekusi, diasumsikan sudah dibayar melalui


R

eksekusi;
es
M

ng

on

Halaman 84 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa apabila perkara hutang yang telah diputus sudah masuk dalam

si
pelaksanaan eksekusi maka hutang tersebut tidak boleh masuk dalam
perkara kepailitan;

ne
ng
- Bahwa apabila ada bantahan mengenai hutang yang timbul dalam perkara
kepailitan dalam bentuk persengketaan di pengadilan lain maka pembuktian
hutang tersebut dalam perkara kepailitan menjadi tidak sederhana;

do
gu Menimbang, bahwa pada akhirnya kedua belah pihak menyatakan tidak
akan mengajukan bukti-bukti lagi di persidangan, sehingga acara pembuktian

In
A
dinyatakan cukup, dan selanjutnya Pemohon Pailit dan Termohon Pailit - masing-
masing - telah mengajukan kesimpulannya pada persidangan tanggal 06 Oktober
ah

lik
2021;

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, segala


am

ub
sesuatu yang terjadi di persidangan sebagaimana tercantum dalam Berita
Acara Persidangan perkara ini, dianggap sebagai telah termasuk dan turut
ep
dipertimbangkan sehingga menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan
k

putusan ini;
ah

R
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

si
Menimbang, bahwa sehubungan dengan permohonan pernyataan

ne
ng

pailit yang diajukan oleh Pemohon Pailit dan jawaban Termohon Pailit - yang
di dalam jawabannya terdapat materi eksepsi tentang kewenangan me ngadili

do
gu

dan meteri eksepsi lainnya yang bukan megenai kewenangan mengadili, serta
telah pula diajukannya kesimpulan oleh masing-masing pihak (Pemohon Pailit
dan Termohon Pailit) dalam perkara ini, Majelis akan mempertimbangkan
In
A

dengan formulasi pertimbangan sebagai berikut, di bawah ini,


ah

Menimbang, bahwa Pengadilan Niaga yang mengadili perkara Kepailitan


lik

dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang - adalah merupakan Pengadilan


Khusus yang masuk dalam lingkungan Peradilan Umum, dan sebagai Pengadilan
m

ub

Khusus - Pengadilan Niaga mempunyai hukum acara yang berlaku secara


khusus, yang salah satu diantaranya adalah pemeriksaan persidangan perkara
ka

ep

niaga dilaksanakan secara cepat;


ah

Menimbang, bahwa oleh karena pemeriksaan persidangan perkara niaga


R

dilaksanakan secara cepat, maka dalam persidangan permohonan Kapailitan dan


es

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang - tidak dikenal adanya eksepsi, kecuali


M

ng

eksepsi yang materinya mengenai kewenangan mengadili;


on

Halaman 85 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa mengenai hal tersebut telah ditegaskan dalam

si
Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 109/KMA/SK/IV/2020
tentang Pemberlakuan Buku Pedoman Penyelesaian Perkara Kepailitan dan

ne
ng
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang - pada Buku I huruf A angka 5.1.2.
tentang Persidangan Lanjutan - huruf d - yang pada pokoknya menyebutkaan
bahwa dalam proses pemeriksaan Permohonan Pailit tidak dikenal adanya

do
gu
eksepsi (kecuali mengenai kewenangan mengadili), tidak dikenal adanya
replik, duplik, intervensi dan gugatan rekonvensi;

In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas,
maka terhadap adanya eksepsi yang diajukan oleh Termohon Pailit, Majelis
ah

lik
hanya akan mempertimbangkan tentang materi eksepsi mengenai
kewenangan mengadili, sedangkan materi eksepsi lainnya akan
am

ub
dipertimbangkan sebagai bagian dari materi pokok perkara;

 Dalam Eksepsi:
ep
k

Menimbang, bahwa sebagaimana diuraikan dalam jawabannya,


ah

Termohon Pailit pada pokoknya mendalilkan bahwa Pengadilan Niaga pada


R

si
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang untuk memeriksa dan
mengadili perkara ini dengan alasan:

ne
ng

- Bahwa diakui oleh Pemohon Pailit dalam Permohonannya, obyek pengajuan


perkara a quo adalah karena adanya Putusan Badan Arbitrase Nasional

do
gu

Indonesia (BANI) Nomor: 41055/V/ARB-BANI/2018 tertanggal 16 Juli 2019 dan


Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 460 B/Pdt.Sus-Arbt/2020 tertanggal 12
Mei 2020;
In
A

- Bahwa atas Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 460 B/Pdt.Sus-Arbt/2020


tertanggal 12 Mei 2020 yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut, secara
ah

lik

hukum upaya yang dapat dilakukan oleh Pemohon Pailit adalah meminta
eksekusi kepada Ketua Pengadilan tingkat pertama sebagaimana diatur dalam
m

ub

Pasal 196 HIR, Pasal 61 Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang


Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa dan Pasal 54 ayat (2) Undang-
ka

undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman;


ep

- Bahwa terhadap obyek perkara a quo yaitu sehubungan dengan Putusan


ah

Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dan Putusan Mahkamah Agung


R

Nomor: 460 B/Pdt.Sus-Arbt/2020 tertanggal 12 Mei 2020, merupakan putusan


es

lembaga peradilan yang mana berdasarkan Pasal 196 HIR Jo. Pasal 61 UU
M

ng

Arbitrase dan Pasal 54 ayat (2) UU Kekuasaan Kehakiman, pada pokoknya


on

Halaman 86 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mensyaratkan dalam pelaksanaannya harus melalui mekanisme pelaksanaan

si
(eksekusi) putusan atas perintah atau oleh Ketua Pengadilan;
- Bahwa sehubungan dengan pelaksanaan (eksekusi) atas Putusan Mahkamah

ne
ng
Agung Nomor: 460 B/Pdt.Sus-Arbt/2020 tertanggal 12 Mei 2020 Jo. Putusan
Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) Nomor: 41055/V/ARB-BANI/2018
tertanggal 16 Juli 2019 tersebut, saat ini telah dilakukan sita eksekusi oleh Juru

do
gu Sita Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sebagaimana Berita Acara Sita
Eksekusi Nomor: 55/Eks.ARB/2020/ PN.Jkt.Sel tertanggal 29 Juli 2021, yang

In
A
didasarkan pada Penetapan Sita Eksekusi Nomor: 55/Eks.ARB/2020/
PN.Jkt.Sel - yang dikeluarkan oleh Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
ah

lik
tertanggal 1 Juli 2021;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian dan dalil di atas, menurut


am

ub
Termohon Pailit - secara hukum telah terbukti bahwa Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang memeriksa dan mengadili
perkara a quo secara absolut, karena upaya hukum untuk melaksanakan putusan
ep
k

adalah permohonan eksekusi yang merupakan wewenang dari Ketua Pengadilan


ah

tingkat Pertama, yang dalam hal ini adalah kewenangan dari Ketua Pengadilan
R

si
Negeri Jakarta Selatan, dan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sendiri
telah melaksanakan proses eksekusi putusan tersebut, oleh karenanya sudah

ne
ng

sepatutnya Majelis Hakim perkara a quo menyatakan menolak Permohonan


Pernyataan Pailit a quo atau setidak-tidaknya menyatakan Permohonan

do
Pernyataan Pailit a quo tidak dapat diterima;
gu

Mnimbang, bahwa atas eksepsi kewenangan mengadili yang diajukan


In
A

oleh Termohon Pailit tersebut, Pemohon Pailit dalam kesimpulannya pada


pokoknya memberikan sanggahan dengan menyatakan:
- Bahwa berdasarkan amar Putusan Arbitrase Nomor: 41055/V/ARB-BANI/2018
ah

lik

tanggal 16 Juli 2019 jo. Putusan Mahkamah Agung Nomor: 460 B/Pdt.Sus-
Arbt/2020 tanggal 12 Mei 2020 jo. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
m

ub

Nomor: 754/Pdt.Arb/2019/PN.Jkt.Sel tanggal 17 Desember 2019, Termohon


Pailit dihukum untuk membayar sejumlah uang kepada Pemohon Pailit,
ka

ep

sehingga terbukti ada utang Termohon Pailit kepada Pemohon Pailit yang telah
jatuh tempo dan dapat ditagih berdasarkan Putusan Arbitrase dan Putusan
ah

Pengadilan tersebut, sebagaimana ketentuan Pasal 2 ayat (1) beserta


R

Penjelasan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang


es
M

Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang;


ng

on

Halaman 87 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa meskipun ada upaya eksekusi terhadap Putusan Arbitrase Nomor:

si
41055/V/ARB-BANI/2018 tanggal 16 Juli 2019 jo. Putusan Mahkamah Agung
Nomor 460 B/Pdt.Sus-Arbt/2020 tanggal 12 Mei 2020 jo. Putusan Pengadilan

ne
ng
Negeri Jakarta Selatan Nomor 754/Pdt.Arb/2019/PN.Jkt.Sel tanggal 17
Desember 2019 - sebagaimana tertuang dalam Penetapan Nomor
55/Eks.ARB/2020/PN.Jkt.Sel tanggal 23 Desember 2020 dan Berita Acara Sita

do
gu Eksekusi Nomor 55/Eks.ARB/2020/PN.Jkt.Sel tertanggal 29 Juli 2021, akan
tetapi upaya eksekusi tersebut tidak membuat Pengadilan Niaga pada

In
A
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjadi kehilangan kewenangannya untuk
memeriksa serta mengadili Permohonan Pernyataan Pailit a quo, oleh karena
ah

lik
UU Kepailitan dan PKPU memberikan kewenangan secara absolut kepada
Pengadilan Niaga untuk memeriksa dan memutus Permohonan Pernyataan
Pailit selama syarat materil yang diatur dalam Pasal 2 ayat (1) maupun
am

ub
Penjelasan Pasal 2 ayat (1) UU KPKPU terpenuhi;
- Bahwa disamping itu, menurut Pemohon Pailit - upaya eksekusi tersebut belum
ep
selesai dilaksanakan dikarenakan adanya upaya perlawanan yang diajukan
k

oleh Termohon Pailit dan masih dalam proses pemeriksaan dengan Nomor
ah

669/Pdt.Plw/2021/PN.Jkt.Sel., sehingga oleh karenanya utang Termohon Pailit


R

si
kepada Pemohon Pailit berdasarkan Putusan Arbitrase dan Putusan
Mahkamah Agung tersebut masih ada, karena belum dibayar oleh Termohon

ne
ng

Pailit dan masih dapat ditagih;


- Bahwa oleh karena domisili Termohon Pailit, dengan alamat kantor pusat

do
gu

berada di Jalan Jenderal Gatot Subroto Kavling 18, Kuningan Timur,


Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan 12950, maka masuk ke dalam wilayah
hukum Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, sehingga
In
A

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berwenang untuk


memeriksa dan mengadili Permohonan Pernyataan Pailit a quo;
ah

lik

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka menurut


m

Pemohon Pailit - Eksepsi Termohon Pailit yang menyatakan bahwa Pengadilan


ub

Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang mengadili


ka

Permohonan Pernyataan Pailit a quo adalah tidak berdasar hukum, sehingga


ep

haruslah dinyatakan ditolak;


ah

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi Termohon Pailit yang pada


R

pokoknya mendalilkan bahwa Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri


es
M

Jakarta Pusat tidak berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini ,
ng

on

Halaman 88 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan alasan pengajuan perkara a quo didasarkan karena adanya Putusan

si
Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) Nomor 41055/V/ARB-BANI/2018
tertanggal 16 Juli 2019 dan Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 460 B/Pdt.Sus-

ne
ng
Arbt/2020 tertanggal 12 Mei 2020, sehingga secara hukum upaya yang dapat
dilakukan oleh Pemohon Pailit adalah meminta eksekusi kepada Ketua
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, yang menjadi wewenang Pengadilan Negeri

do
gu
Jakarta Selatan, menurut Majelis Hakim eksepsi Termohon Pailit tersebut tidak
beralasan secara hukum;

In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan materi permohonan pernyataan pailit
yang diajukan oleh Pemohon Pailit, pada pokoknya Pemohon Pailit memohon
ah

lik
agar Termohon Pailit dinyatakan pailit sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat (1)
beserta Penjelasan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004
am

ub
tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, oleh karena
berdasarkan Putusan Arbitrase Nomor: 41055/V/ARB-BANI/2018 tanggal 16 Juli
2019 jo. Putusan Mahkamah Agung Nomor: 460 B/Pdt.Sus-Arbt/2020 tanggal 12
ep
k

Mei 2020 jo. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor:


ah

754/Pdt.Arb/2019/PN.Jkt.Sel tanggal 17 Desember 2019, Termohon Pailit


R

si
dihukum untuk membayar sejumlah uang kepada Pemohon Pailit, oleh karena
terbukti ada utang Termohon Pailit kepada Pemohon Pailit yang telah jatuh tempo

ne
ng

dan dapat ditagih;

Menimbang, bahwa sehingga dengan demikian yang perlu dinilai dari

do
gu

pembuktian yang diajukan oleh Para Pihak adalah apakah Termohon Pailit bisa
dinyatakan pailit oleh Hakim Pengadilan Niaga jika tidak melaksanakan putusan
In
A

arbitrase yang telah berkekuatan hukum tetap - berdasarkan syarat-syarat


sebagaimana ditentukan dalam ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 8 ayat (4)
ah

Undang-Undang RI Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan


lik

Kewajiban Pembayaran Utang;


m

ub

Menimbang, bahwa pendapat Majelis Hakim tersebut adalah sejalan


dengan ketentuan Pasal 303 Undang-Undang RI Nomor 37 Tahun 2004
ka

tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, yang pada


ep

pokoknya menegaskan bahwa “Pengadilan tetap berwenang memeriksa dan


ah

menyelesaikan permohonan pernyataan pailit dari para pihak yang terikat


R

perjanjian yang memuat klausul arbitrase, sepanjang utang yang menjadi dasar
es

permohonan pernyataan pailit telah memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud


M

ng

dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang ini”;


on

Halaman 89 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa selanjutnya sehubungan dengan syarat formil tentang

si
kewenangan mengadili sebagaimana ditentukan dalam Pasal 3 ayat (1) Undang-
Undang No. 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban

ne
ng
Pembayaran Utang, oleh karena Termohon Pailit dalam perkara ini beralamat
kantor pusat di Jalan Jenderal Gatot Subroto Kavling 18, Kuningan Timur,

do
gu
Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan 12950, maka sesuai dengan tempat
kedudukan hukum (domisili) Termohon Pailit tersebut, Pengadilan Niaga pada

In
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berwenang untuk mengadili perkara ini;
A
Menimbang, bahwa dengan demikian, Majelis berpendrian bahwa eksepsi
ah

lik
kewenangan mengadili yang diajukan oleh Termohon Pailit tidak beralasan secara
hukum, oleh karena materi eksepsi kewenangan mengadili yang diajukan oleh
am

ub
Termohon Pailit adalah termasuk materi pembuktian pokok perkara, dan terkait
dengan ketentuan Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang No. 37 tahun 2004 tentang
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Termohon Pailit
ep
k

berkedudukan hukum (berdomisili) pada wilayah hukum Pengadilan Niaga pada


ah

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, sehingga Pengadilan Niaga pada Pengadilan


R
Negeri Jakarta Pusat berwenang untuk mengadili perkara ini;

si
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, oleh

ne
ng

karena materi eksepsi kewenangan mengadili yang diajukan oleh Termohon Pailit
tidak beralasan secara hukum, maka eksepsi kewenangan mengadili yang

do
gu

diajukan oleh Termohon Pailit tersebut haruslah dinyatakan ditolak, dan Majelis
menyatakan bahwa Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakara Pusat
berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini;
In
A

 Dalam Pokok Perkara:


ah

lik

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan pernyataan pailit


yang diajukan oleh Pemohon Pailit adalah sebagaimana tersebut di atas;
m

ub

Menimbang, bahwa sehubungan dengan diajukannya permohonan


ka

pernyataan pailit yang diajukan oleh Pemohon Pailit dalam perkara ini,
ep

terlebih dahulu Majelis Hakim akan mempertimbangkan syarat-syarat formil


dalam pengajuan permohonan pernyataan pailit sebagaimana ditentukan
ah

dalam Undang-Undang RI Nomor 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan


es

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, sebagai berikut di bawah ini;


M

ng

on

Halaman 90 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 7 ayat (1) Undang-

si
Undang RI Nomor 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang, yang menentukan bahwa “...permohonan

ne
ng
pernyataan pailit harus diajukan oleh seorang advokat”;

Menimbang, bahwa terkait syarat formil sebagaimana ditentukan

do
gu
dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 37 tahun 2004 tentang
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang sebagaimana
tersebut di atas, setelah Majelis membaca dan meneliti permohonan

In
A
Pemohon Pailit, ternyata permohonan Pemohon Pailit diajukan oleh :
Pemohon Pailit - Konsorsium Kinarya Liman Margaseta yang diwakili oleh Ir.
ah

lik
Liliana Wibisono selaku Pimpinan Konsorsium, berserta Advokat Kuasanya
Prof. Dr. Otto Hasibuan, SH., MM. dan Nurul Firdausi, SH. Para Advokat dan
Konsultan Hukum pada Kantor Hukum “Otto Hasibuan & Associates”, beralamat di
am

ub
Komplek Duta Merlin Blok B-30, Jalan Gajah Mada Nomor 3-5, Jakarta Pusat,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 02 Agustus 2021;
ep
k

Menimbang, bahwa sebagaimana tersebut dalam surat permohonan,


ah

Para Advokat kuasa Pemohon Pailit telah bertanda-tangan dalam surat


R

si
permohonan tersebut, dan untuk melengkapi legalitas surat kuasanya telah
dilampirkan pula foto copy Berita Acara Pengambilan Sumpah Advokat dan foto

ne
ng

copy Kartu Tanda Pengenal Advokat dari masing-masing kuasanya;

Menimbang, bahwa dengan demikian menurut Majelis permohonan

do
gu

pernyataan pailit yang diajukan oleh Pemohon Pailit telah memenuhi syarat
formil sebagaimana ditentukan dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang RI
In
Nomor 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
A

Pembayaran Utang;
ah

lik

Menimbang, bahwa selanjutnya sebagaimana ketentuan Pasal 3 ayat (1)


Undang-Undang No. 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
m

ub

Pembayaran Utang, terkait dengan kewenangan mengadili, sebagaimana telah


dipertimbangkan dalam pertimbangan tentang eksepsi kewenangan mengadili,
ka

dan oleh karena sebagaimana dalam permohonan - ternyata Termohon Pailit


ep

beralamat kantor pusat di Jalan Jenderal Gatot Subroto Kavling 18, Kuningan
Timur, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan 12950, maka sesuai dengan tempat
ah

kedudukan hukum (domisili) Termohon Pailit tersebut - Pengadilan Niaga pada


es

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berwenang untuk memeriksa dan mengadili


M

ng

perkara ini;
on

Halaman 91 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa selanjutnya berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (3),

si
(4) dan (5) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang - menentukan bahwa:

ne
ng
- Ayat (3) : Dalam hal Debitor adalah Bank, permohonan pernyataan pailit
hanya dapat diajukan oleh Bank Indonesia;
- Ayat (4) : Dalam hal Debitor adalah Perusahaan Efek, Bursa Efek,

do
gu Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian, permohonan pernyataan pailit hanya dapat diajukan

In
A
oleh Badan Pengawas Pasar Modal;
- Ayat (5) : Dalam hal Debitor adalah Perusahaan Asuransi, Perusahaan
ah

lik
Reasuransi, Dana Pensiun, atau Badan Usaha Milik Negara
yang bergerak di bidang kepentingan publik, permohonan
pernyataan pailit hanya dapat diajukan oleh Menteri
am

ub
Keuangan;

Menimbang, bahwa dalam perkara ini, permohonan pailit diajukan oleh


ep
k

Konsorsium Kinarya Liman Margaseta : diwakili oleh Ir. Liliana Wibisono selaku
ah

Pimpinan Konsorsium, beralamat di Jalan Utan Kayu Nomor 100 Lantai 2, Jakarta
R

si
13120, berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara PT. Kinarya Gemilang Adhitama
dengan PT. Liman Obor Cahaya dengan PT. Margaseta Utama, tertanggal 25

ne
ng

Maret 2009, sebagaimana telah diamandemen terakhir dengan Akta Addendum II


Perjanjian Kerjasama antara PT. Kinarya Gemilang Adhitama dengan PT. Liman

do
Obor Cahaya dengan PT. Margaseta Utama, Nomor 1, tanggal 30 Juni 2015, yang
gu

selanjutnya memberikan kuasa kepada : Prof. Dr. Otto Hasibuan, SH., MM.,
Sordame Purba, SH., Venny R. Damanik, SH. MA., James W.H. Pangaribuan,
In
A

SH., Donni Siagian, SH., Terry Hasibuan, SH., Arya Sanatama, SH., Nurul
Firdausi, SH., Kartika Yustisia, SH., dan Benny Henrico Pasaribu, SH. MH., Para
ah

lik

Advokat dan Konsultan Hukum pada Kantor Hukum “Otto Hasibuan & Associates”,
beralamat di Komplek Duta Merlin Blok B-30, Jalan Gajah Mada Nomor 3-5,
Jakarta Pusat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 02 Agustus 2021;
m

ub

Menimbang, bahwa Pemohon Pailit mendalilkan bahwa pihak Konsorsium


ka

ep

Kinarya Liman Margaseta mengajukan permohonan pailit ini dengan alasan


bahwa Termohon Pailit bukan merupakan BUMN yang bergerak di bidang
ah

kepentingan publik, oleh karenanya permohonan pernyataan pailit a quo tidak


R

harus diajukan oleh Menteri Keuangan sebagaimana ketentuan Pasal 2 ayat (5)
es
M

Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan


ng

Kewajiban Pembayaran Utang;


on

Halaman 92 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Termohon Pailit (PT. Indonesia Power) awal mulanya

si
adalah PT. PLN Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa - Bali, dan setelah dilakukan
penyesuaian Anggaran Dasarnya sesuai dengan Undang-undang No. 40 Tahun

ne
ng
2007 tentang Perseroan Terbatas, merubah nama Perseroan menjadi PT.
Indonesia Power, adalah merupakan perusahaan yang didirikan oleh PT. PLN

do
gu
(Persero) dan Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PT. PLN (Persero),
dengan tujuan untuk menyelenggarakan usaha di bidang ketenagalistrikan;

In
A
Menimbang, bahwa sesuai dengan bukti surat T-3 berupa Akta
Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Indonesia Power Nomor 07
ah

lik
tertanggal 1 September 2010 yang dibuat dihadapan Notaris Lenny Janis Ishak,
S.H., komposisi sahamnya adalah:
am

a. PT. PLN (Persero) sebanyak 1 (satu) saham seri 1 dan Rp 5.215.647.598

ub
(lima milyar dua ratus lima belas juta enam ratus empat puluh tujuh ribu lima
ratus 93embilan puluh depalan) saham seri 2 atau sebesar Rp.
ep
k

2.607.823.799.500,- (dua triliyun enam ratus tujuh milyar delapan ratus dua
puluh tiga juta tujuh ratus sembilan puluh sembilan ribu lima ratus Rupiah);
ah

R
b. Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PT. PLN (Persero), sebanyak 1 (satu)

si
saham seri 2 (dua) atau sebesar Rp. 500,- (lima ratus Rupiah).

ne
ng

Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut, telah terbukti bahwa


Termohon Pailit adalah anak perusahaan PT. PLN (Persero) sesuai dengan

do
ketentuan dalam Pasal 9 ayat (3) Perpres No. 4 Tahun 2016 yang menyabutkan
gu

bahwa “Anak perusahaan PT. PLN (Persero) merupakan anak perusahaan PT.
PLN (persero) yang sahamnya dimiliki oleh PT. PLN (Persero) paling kurang 51%
In
A

baik secara langsung dan/atau melalui anak perusahaan PT. (PLN) Persero
lainnya”, sehingga oleh karena PT. PLN (Persero) memiliki 99.9% saham pada
ah

lik

Termohon Pailit atau memiliki lebih dari 51% saham sebagaimana dimaksud
dalam Perpres tersebut, maka secara hukum terbukti bahwa Termohon Pailit
adalah anak perusahaan BUMN - PT. PLN (Persero);
m

ub

Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 2A ayat (7) Peraturan


ka

ep

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas


Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2005 Tentang Tata Cara Penyertaan Dan
ah

Penatausahaan Modal Negara Pada Badan Usaha Milik Negara Dan Perseroan
R

Terbatas, menyebutkan bahwa :


es
M

“Anak perusahaan BUMN sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diperlakukan


ng

sama dengan BUMN untuk hal sebagai berikut:


on

Halaman 93 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Mendapatkan penugasan Pemerintah atau melaksanakan pelayanan umum;

si
dan/atau
- Mendapatkan kebijakan khusus negara dan/atau Pemerintah, termasuk dalam

ne
ng
pengelolaan sumber daya alam dengan perlakuan tertentu sebagaimana
diberlakukan bagi BUMN.”

do
gu Menimbang, bahwa dengan demikian - terbukti adanya kontrol negara
melalui BUMN (PT. PLN (Persero)) terhadap Termohon Pailit dalam bentuk

In
kepemilikan Saham dengan klasifikasi Saham Seri I serta sebagaimana
A
bersesuaian dengan pendapat Ahli Dian Puji Simatupang yang pada pokoknya
menegaskan klasifikasi Saham Seri I pada anak perusahaan BUMN merupakan
ah

lik
bentuk kontrol negara terhadap anak perusahaan BUMN melalui BUMN, maka
senyatanya Termohon Pailit merupakan anak perusahaan BUMN yang
am

ub
diperlakukan sama dengan BUMN serta berdasarkan Azas contrarius actus
ketika ketentuan publik mengatur pada anak perusahaan tersebut maka
berlakulah hukum publik pada anak perusahaan tersebut berdasarkan Pasal 2 A
ep
k

Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2016;


ah

si
Menimbang, bahwa disebutkan dalam Pasal 2A ayat (2) Peraturan
Pemerintah nomor 72 Tahun 2016 “Dalam hal kekayaan negara berupa saham

ne
ng

milik negara pada BUMN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf d
dijadikan penyertaan modal negara pada BUMN lain sehingga sebagian besar
saham dimiliki oleh BUMN lain, maka BUMN tersebut menjadi anak perusahaan

do
gu

BUMN dengan ketentuan negara wajib memiliki saham dengan hak istimewa yang
diatur dalam anggaran dasar;
In
A

Menimbang, bahwa selanjutnya Pasal 2 ayat (2) Peraturan Pemerintah


Nomor 72 Tahun 2016, menyebutkan:
ah

lik

“Sumber Penyertaan Modal Negara yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi kekayaan
m

ub

negara berupa:
a. dana segar;
ka

b. barang milik negara;


ep

c. piutang negara pada BUMN atau Perseroan Terbatas;


ah

d. saham milik negara pada BUMN atau Perseroan Terbatas; dan/atau


R

e. aset negara lainnya.”;


es
M

ng

on

Halaman 94 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa selanjutnya sebagaimana Akta Pernyataan

si
Keputusan Pemegang Saham Di Luar Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar PT.
Indonesia Power Nomor: 88 tertanggal 12 Agustus 2008 yang dibuat dihadapan

ne
ng
Notaris Imas Fatimah, S.H. (Bukti Surat T-42) yang ada pokoknya menegaskan
bahwa adanya ketentuan mengenai klasifikasi Saham Seri 1 pada Anggaran
Dasar Termohon Pailit yang memberikan hak istimewa bagi pemegang Saham

do
gu
Seri 1 (PT PLN (Persero)) selaku BUMN sebagai bukti kepemilikan negara secara
langsung dan memiliki kontrol langsung kepada PT Indonesia Power selaku anak

In
A
perusahaan BUMN yang dipersamakan dengan BUMN, khususnya dalam
pengangkatan Anggota Direksi dan Dewan Komisaris;
ah

lik
Menimbang, bahwa selanjutnya Termohon Pailit selaku anak perusahaan
BUMN diperlakukan sama dengan BUMN dalam hal memperoleh penugasan
am

ub
dalam Pelaksanaan Percepatan Pembangunan Ketenagalistrikan sebagaiimana
ketentuan Perpres 4 Tahun 2016 berdasarkan Keputusan RUPS Secara Sirkuler
Tanggal 15 Agustus 2016 Tentang Penugasan Pembangunan Pembangkit Barge
ep
k

Maunted Power Plant (BMPP) Pembentuan JVC dan Persiapan Persiapan Proyek
ah

Kerjasama (Bukti Surat T- 46), Keputusan RUPS Secara Sirkuler Tanggal 30


R

si
November 2016 Tentang Persetujuan Penugasan Pengembangan PLTGU Grati
Add-On Blok 2 (Kapasitass 150 MW) (Bukti Surat T- 47) dan Keputusan RUPS

ne
ng

Secara Sirkuler Tanggal 30 Desember 2016 Tentang Penugasan Pengembangan


PLTU Mulut Tambang 2 x 300 MW di Jambi (Bukti Surat T- 48);

do
gu

Menimbang, bahwa kemudian Termohon Pailit sebagai anak perusahaan


BUMN PT. PLN (Persero) diperlakukan sama dengan BUMN adalah dengan
dijadikannya Termohon Pailit sebagai objek pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa
In
A

Keuangan (BPK) sebagaimana berdasarkan Surat Badan Pemeriksa Keuangan


(BPK) Republik Indonesia, Nomor: 183/S/XVII/11/2018, tertanggal 30 November
ah

lik

2018, Hal: Permintaan Data (Bukti Surat T- 4) dan Surat Kantor Pusat PLN
Nomor: 0208/ SPI.01.05/011500/2020, tanggal 22 Januari 2020, Perihal :
m

ub

Permintaan Data atas Audit Subsidi Listrik 2019 (Bukti Surat T- 5);

Menimbang, bahwa Termohon Pailit sebagai anak perusahaan BUMN PT.


ka

ep

PLN (Persero) diperlakukan sama dengan BUMN dengan adanya kewajiban bagi
Direksi Termohon Pailit untuk membuat dan melaporkan harta kekayaannya
ah

kepada instansi terkait, sebagaimana pengumuman Laporan Harta Kekayaan


R

Penyelenggara Negara (LHKPN) Anggota Direksi Termohon Pailit berdasarkan


es
M

dokumen :
ng

on

Halaman 95 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Pengumuman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)

si
Direktur Utama PT. Indonesia Power (Bukti Surat T- 49);
- Pengumuman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)

ne
ng
Direktur Pengembangan dan Niaga PT. Indonesia Power (Bukti Surat T- 50);
- Pengumuman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)

do
Direktur Operasi I PT. Indonesia Power (Bukti Surat T- 51);
gu
- Pengumuman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)
Direktur Operasi II PT. Indonesia Power (Bukti Surat T- 52);

In
A
- Pengumuman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)
Direktur Sumber Daya Manusia dan Administrasi PT. Indonesia Power (Bukti
ah

lik
Surat T- 53);
- Pengumuman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)
am

Direktur Keuangan PT. Indonesia Power (Bukti Surat T- 54);

ub
Menimbang, bahwa selanjutnya sebagaimana tertuang dalam Pasal 3
Akta Pendirian No. 15 tertanggal 3 Oktober 1995 (Bukti Surat T-16) dan terakhir
ep
k

diubah dalam Pasal 3 ayat (2) Akta No. 54 Tahun tertanggal 23 Desember 2019,
ah

ditentukan pada pokoknya bahwa tujuan pendirian PT. Indonesia Power adalah
R

si
menyelenggarakan usaha ketenagalistrikan berdasarkan prinsip industri dan niaga
yang sehat, antara lain berupa usaha penyediaan tenaga listrik yang berupa

ne
ng

kegiatan pembangkitan tenaga listrik yang ekonomis bermutu tinggi dan


keandalan yang baik (Bukti Surat P-9.c), sehingga Termohon Pailit termasuk

do
dalam perusahaan BUMN yang bergerak di bidang usaha kepentingan publik;
gu

Menimbang, bahwa mengenai bidang usaha ketenagalistrikan merupakan


bidang usaha yang masuk sebagai usaha yang berkaitan dengan kepentingan
In
A

publik - adalah sesuai dengan ketentuan Pasal 10 ayat (1) Undang-undang No.
30 Tahun 2009 Tentang Ketenagalistrikan menyebutkan:
ah

lik

“Bahwa usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum meliputi jenis
usaha:
m

ub

a. pembangkitan tenaga listrik;


b. transmisi tenaga listrik;
ka

c. distribusi tenaga listrik; dan/atau


ep

d. penjualan tenaga listrik;


ah

Menimbang, bahwa Termohon Pailit - sebagai anak perusahaaan BUMM


R

PT PLN (Persero) yang melaksanakan usaha ketenagalistrikan, khususnya dalam


es
M

mensuplai tenaga listrik untuk wilayah Jawa dan Bali, adalah untuk mendukung
ng

on

Halaman 96 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemerintah dalam penyediaan tenaga listrik, dan usaha Termohon Pailit tersebut

si
termasuk sebagai bidang usaha untuk kepentingan publik sebagaimana diatur
dalam ketentuan Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009 Tentang

ne
ng
Ketenagalistrikan;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut di atas,

do
gu
Majelis berpendirian bahwa Termohon Pailit sebagai anak perusahaan dari PT.
PLN (Persero) adalah anak perusahaan BUMN yang diperlakukan sama dengan
BUMN, yang mendapat penugasan dari Pemerintah untuk melaksanakan

In
A
pelayanan kepentingan umum di bidang ketenagalistrikan;
ah

lik
Menimbang, bahwa oleh karena Termohon Pailit (PT. Indonesia Power)
adalah merupakan anak perusahaan yang diperlakukan sama dengan Badan
Usaha Milik Negera (BUMN) dan Termohon Pailit yang bergerak di bidang
am

ub
kepentingan publik, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat (5) Undang-
Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
ep
Pembayaran Utang, yang berhak mengajukan permohonan pernyataan pailit
k

adalah Menteri Keuangan;


ah

si
Menimbang, bahwa disebutkan dalam Pasal 2 ayat (5) Undang-Undang
Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban

ne
ng

Pembayaran Utang bahwa “Dalam hal Debitor adalah Perusahaan Asuransi,


Perusahaan Reasuransi, Dana Pensiun, atau Badan Usaha Milik Negara yang

do
gu

bergerak di bidang kepentingan publik, permohonan pernyataan pailit hanya


dapat diajukan oleh Menteri Keuangan”;
In
Menimbang, bahwa dengan adanya kata “hanya” dalam ketentuan
A

Pasal 2 ayat (5) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
ah

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, maka dalam hal Debitor adalah Badan
lik

Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang kepentingan publik - secara


imperatif hanya Menteri Keuangan yang dapat mengajukan permohonan
m

ub

pernyataan pailit;
ka

Menimbang, bahwa dalam perkara ini, Pemohon Pailit - Konsorsium


ep

Kinarya Liman Margaseta - melalui pimpinannya mengajukan permohoan


ah

Pernyataan Pailit terhadap Termohon Pailit, dengan alasan sebagaimana


R

disebutkan dalam permohonan dan kesimpulannya bahwa Termohon Pailit bukan


es

merupakan BUMN, oleh karena seluruh modalnya tidak dimiliki oleh negara
M

ng

melalui penyertaan secara langsung, melainkan mayoritas saham Termohon Pailit


on

Halaman 97 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dimiliki oleh PT. PLN (Persero) dan selain itu juga modal dari Termohon Pailit

si
terbagi menjadi beberapa lembar saham yang dimiliki oleh PT. PLN (Persero)
serta Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PT. PLN (Persero);

ne
ng
Menimbang, bahwa sebagaimana diuraikan dalam permohonan dan
kesimpulannya, dalil/pernyataan Pemohon Pailit yang pada pokoknya bisa

do
gu
mengajukan permohonan pailit dalam perkara ini adalah didasarkan pada
Penjelasan Pasal 2 ayat (5) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, yang berbunyi “Yang

In
A
dimaksud dengan ‘Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang
kepentingan publik’ adalah badan usaha milik negara yang seluruh modalnya
ah

lik
dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham.”

Menimbang, bahwa terhadap dalil/pernyataan Pemohon Pailit tersebut,


am

ub
Majelis tidak sependapat, oleh karena sebagaimana telah dipertimbangkan dalam
pertimbangan di atas, faktanya:
ep
- Termohon Pailit adalah merupakan anak perusahaan BUMN PT. PLN (Persero)
k

yang diperlakukan sama dengan BUMN; dan,


ah

- Termohon Pailit bergerak di bidang pelayanan kepentingan publik, yaitu bidang


R

si
ketenagalistrikan;

ne
ng

Menimbang, bahwa pendapat Majelis tersebut adalah sesuai dengan


pendapat Ahli Dr. M. Hadi Shubhan, SH. MH., yang pada pokoknya berpendapat

do
gu

bahwa berdasarkan Pasal 177 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang


Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, menegaskan bahwa penjelasan
undang-undang tidak bisa dijadikan dasar hukum untuk membuat peraturan lebih
In
A

lanjut, dan tidak boleh mencantumkan norma baru;


ah

Menimbang, bahwa dengan demikian, oleh karena menurut Majelis


lik

Termohon Pailit adalah merupakan anak perusahaan dari PT. PLN (Persero) yang
diperlakukan sama dengan BUMN, dan Termohon Pailit melaksanakan pelayanan
m

ub

kepentingan umum di bidang ketenagalistrikan, yang berdasarkan ketentuan


Pasal 2 ayat (5) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
ka

ep

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, yang dapat mengajukan permohonan


pernyataan pailit hanyalah Menteri Keuangan, maka pengajuan permohonan
ah

pernyataan pailit yang diajukan oleh Pemohon Pailit (Konsorsium Kinarya Liman
R

Margaseta) - sebagaimana dalam perkara ini - menurut Majelis tidak


es
M

memenuhi syarat formil dalam pengajuan permohonan penyataan pa ilit


ng

on

Halaman 98 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagaimana ditentukan dalam Pasal 2 ayat (5) Undang-Undang Nomor 37

si
Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang;

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan pernyataan pailit yang

ne
ng
diajukan oleh Pemohon Pailit (Konsorsium Kinarya Liman Margaseta) tidak
memenuhi syarat formil sebagaimana ditentukan dalam Pasal 2 ayat (5)

do
gu
Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang, maka permohonan pernyataan pailit yang
diajukan oleh Pemohon Pailit (Konsorsium Kinarya Liman Margaseta) dalam

In
A
perkara ini - harus dinyatakan ditolak;
ah

lik
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan pernyataan pailit yang
diajukan oleh Pemohon Pailit dinyatakan ditolak, maka mengenai materi pokok
perkara dan bukti-bukti surat Pemohon Pailit dan Termohon Pailit yang lainnya,
am

ub
serta penunjukan Hakim Pengawas dan Kurator - tidak relevan lagi untuk
dipertimbangkan;
ep
k

Menimbang, bahwa karena permohonan pernyataan pailit dari


ah

Pemohon Pailit ditolak, maka kepada Pemohon Pailit dihukum untuk membayar
R

si
biaya perkara yang timbul dari adanya perkara ini, yang jumlahnya sebagaimana
akan ditentukan dalam amar putusan ini;

ne
ng

Memperhatikan ketentuan Pasal 2 ayat (5) dan Pasal 303 Undang-


Undang RI Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban

do
gu

Pembayaran Utang, dan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 Tentang


Ketenagalistrikan, serta ketentuan-ketentuan lain dari segala peraturan
In
A

perundang-undangan yang bersangkutan;

M E N G A D I L I:
ah

lik

 Dalam Eksepsi:
m

ub

1. Menolak eksepsi kewenangan mengadili yang diajukan oleh Termohon


Pailit;
ka

2. Menyatakan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakara Pusat


ep

berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini;


ah

 Dalam Pokok Perkara:


R

es

1. Menolak permohonan pernyataan pailit yang diajukan oleh Pemohon Pailit


M

ng

tersebut;
on

Halaman 99 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Menghukum Pemohon Pailit untuk membayar biaya perkara sejumlah

si
Rp.3.170.000,- (tiga juta seratus tujuh puluh ribu rupiah);

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim

ne
ng
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, pada hari Senin,
tanggal 01 November 2021, oleh kami, H. Saifudin Zuhri, SH., MHum., sebagai

do
gu
Hakim Ketua, Yusuf Pranowo, SH., MH. dan Dra Susanti Arsi Wibawani , SH.,
MH. - masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan oleh

In
Hakim Ketua tersebut, pada hari itu juga, dalam persidangan yang terbuka untuk
A
umum, didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut, dibantu Andre, SH.
Panitera Pengganti, dihadiri Kuasa Pemohon Pailit dan Kuasa Termohon Pailit.
ah

lik
Hakim Anggota, Hakim Ketua,
am

ub
ep
k
ah

Yusuf Pranowo, SH., MH. H. Saifudin Zuhri, SH., MHum.


R

si
ne
ng

Dra. Susanti Arsi Wibawani SH., MH.

do
gu

Panitera Pengganti,
In
A
ah

lik

A n d r e, S H.

Perincian Biaya :
m

ub

- Biaya Pendaftaran --------------------- = Rp.3.000.000,-


- Biaya Proses ---------------------------= Rp. 150.000,-
- Biaya Panggilan ------------------------ = Rp. ………..
ka

- Meterai ----------------------------------- = Rp. 10.000,-


ep

- Redaksi --------------------------------- - = Rp. 10.000,-


------------------- +
ah

Jumlah ------------------- = Rp.3.170.000,-


R

(tiga juta seratus tujuh puluh ribu rupiah)


es
M

ng

on

Halaman 100 dari 100 Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN.Jkt.Pst.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100

Anda mungkin juga menyukai