Anda di halaman 1dari 7

Nomor : 050/ADV-ARN/J-PMKT/IX/2022 Surabaya, 29 September 2022

Lamp : -
Perihal : Jawaban Surat atas Surat Tanggapan dan Surat Permohonan kedua

Kepada Yth. :

Bapak/Ibu Pimpinan Management Grand Sungkono Lagoon PT.


PP Properti Tbk
Up. Direktur Marketing
Di -
Tempat

Assalammualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Dengan Hormat,

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

MOCH. TAKIM, S.H.

Penerima kuasa adalah Advokat/ Konsultan Hukum pada “KANTOR ADVOKAT ARN
LAW FIRM & PARTNERS” yang dahulunya berdomisili hukum di Square Office Graha
Pena Lantai 5, Jalan Ahmad Yani Nomor 88 Surabaya Nomer Telepon: 085730132431; E-
mail:arnlawfirmpartners2020sda@gmail.com,lalu pindah alamat kantor di Kabupaten
Sidoarjo, Kompleks Perumahan Pondok Mutiara Blok R-26 RT.20 RW.09 Kel. Banjar
Bendo,Kec.Sidoarjo,Hp/WA+/-62-812-2301-8377,Hp/WA+/-62- 81217773843,
Email:muhamadtakitmdanpartners2019@gmail.com. Berdasarkan Surat Kuasa tertanggal 08
Agustus 2022, baik secara pribadi sendiri dan/ataupun secara bersama-sama. Dalam hal ini
mewakili Pemberi Kuasa dibawah ini:
Nama : Hadi Sutjipto
Alamat : DKA Tegal 12 Rt 009/Rw 006, Kelurahan Sawungggalih,
Kecamatan Wonokromo, Surabaya, 60242
NIK 3578041010630005
No. HP/Telp 081332250344
Pekerjaan : Managing Partners Koran Online REALITA.CO.ID

Sehubungan dengan Tanggapan yang telah dikirimkan kepada kami pada tanggal 08
September 2022 dengan Nomer 787/EXT/PP-PROP/GSL/IX/2022 yang di

Halaman - 1
tandatangani oleh Bapak Amaludin Herdi, dengan ini kami menyampaikan beberapa hal :
1. Bahwa Kami bersama Klien Kami mengucapkan terima kasih atas ditanggapi surat
permohonan keterangan kedua yang telah kami kirimkan. Kami menghargai atas
semangat musyawarah untuk mufakat yang telah dikirimkan pada jawaban surat, dan
bahkan Klien Kami (Principle Kami) dengan datang bersama kami ke tempat Bapak,
dengan harapan sesuai dengan semangat untuk menyelesaikan permasalahan Klien
Kami dengan Perusahaan Bapak secara Musywarah Mufakat.
2. Bahwa Klien Kami telah ditemuii oleh wakil dari Bapak Pimpinan sesuai dengan
semangat musyawarah mufakat, namun pada kenyataan ini yang disampaikan oleh 2
(dua) orang perwakilan dari Bapak ini bukan penyelesaian dengan musyawarah untuk
mufakat, sebab 2 (dua) orang perwakilan dari Bapak ini hanya menyampaikan
kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi olehy Klien Kami dan tidak memberikan
win-win solusi yang terbaik atas nasib uang yang telah dibayarkan untuk pembelian
Apartemen Grand Lagoon Mayjend Sungkono Surabaya yang telah dikembangkan
oleh Perusahaan yang Bapak Pimpin.
3. Bahwa Klien Kami secara prinsip hanya ingin meneruskan pembelian atas 1 unit
Apartemen di Grand Sungkono Lagoon Apartment Pada Tower Venetian Tipe
Apartement Luas Nett 25,3M2 Lantai 06 Unit 03 berdasarkan Surat Tanda Pesanan
Sementara No: 009/SPS/PTPP- GSL/201 tanggal 9 September 2013, sebab Klien
Kami sudah jatuh cinta atas Apartemen yang telah dibangun oleh Perusahaan yang
Bapak Pimpin. Bahkan Klien akan ikut pula untuk mempromosikan kepada relasi
yang dimiliki oleh Klien Kami dan atau dipromosil\kan melalui media online yang
dimiliki9 oleh Klien Kami.
4. Bahwa Klien Kami dengan iktikad baik ini telah melakukan pembayaran sebesar Rp.
346.837.690,- (Tiga Ratus Empat Puluh Enam Juta Delapan Ratus Tiga Puluh Tujuh
Ribu Enam Ratus Sembilan Puluh Rupiah). Bahkan Klien Kami akan langsung
membayar lunas atas kekurangannya. Dengan syarat pembelian atas 1 unit Apartemen
di Grand Sungkono Lagoon Apartment Pada Tower Venetian Tipe Apartement Luas
Nett 25,3M2 Lantai 06 Unit 03 berdasarkan Surat Tanda Pesanan Sementara No:
009/SPS/PTPP-GSL/201 tanggal 9 September 2013 dengan harga tetap dan tidak
berubah sesuai dengan pemesanan awal yang telah ditandatangani.
5. Bahwa Klien Kami menyadari secara utuh dan penuh atas pemesanan awal yang telah
ditandatangani dan telah di baca atas syarat-syarat dan ketentuan surat pemesanan,
Maka dalam surat pemesanan dan syarat-syarat dan ketentuan pada surat pemesanan
tersebut telah menjelaskan secara terperinci atas Hak dan Kewajiban namun tidak

Halaman - 2
secara EQUALITY BEFORE THE LAW dan di duga bertentangan dengan ketentuan
yang yang diatur dalam Undang- Undang Nomer 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen.
6. Bahwa Surat pemesanan awal yang telah ditandatangani dan telah di baca syarat-
syarat dan ketentuan surat pemesanan ini lebih banyak mengedapankan hak dari
Perusahaan yang Bapak Pimpin, maka Klien Kami mempunyai pendapat atas Surat
pemesanan awal yang telah ditandatangani dan telah melihat dan membaca atas
syarat-syarat dan ketentuan surat pemesanan, maka atas surat ini memenuhi unsur-
unsur yang diduga merupakan Klausula Baku serta di duga memenuhi unsur-unsur
perbuatan yang dilarang sesuai dalam pasal 18 Undang-Undang Nomer 8 Tahun
1999. tentang Perlindungan Konsumen, yang dijelaskan dari pasal tersebut sebagai berikut :
“Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa yang ditujukan untuk diperdagangkan
dilarang membuat atau mencantumkan klausula baku pada setiap dokumen dan/atau
perjanjian.
7. Bahwa Dalam Surat pemesanan awal yang telah ditandatangani dan telah dibaca
syarat-syarat dan ketentuan surat pemesanan terdapat pernyataan atau kalimat
penyerahan secara fisik atas unit pesanan akan dilaksanakan selambat-lambatnya 120
(serratus dua puluh) hari kalender terhitung sejak seluruh tanggal penyelesaian
pembangunan, yaitu pada bulan juli 2016 dari Izin Layak Huni (Izin Penggunaan
Bangunan) yang telah diterbitkan oleh Gubernur Jawa Timur, namun demikian
menurut ketentuan yang ada dalam Undang-Undang nomer 20 Tahun 2011 tentang
Rumah Susun ini telah ditentukan untuk dapat diserahterimakan dan diberikan
bangunan fisik kepada Konsumen /pembeli satuan rumah susun atau Apartemen
apabila Perusahaan yang Bapak Pimpin ini telah menyelesaikan Sertifikat Laik Fungsi
(disingkat SLF) .Namun pada kenyataan dengan yang ada dalam surat pemesanan ini
berbeda. SLF ini merupakan syarat utama untuk adanya Akta Pemisahan dan Akta
Pertelaan.
8. Bahwa berdasarkan syarat-syarat dan ketentuan dalam surat pemesanan ini sudah
sangat jelas untuk penyerahan bangunan secara fisik dilakukan pada bulan Juli 2016
namun pada kenyataannya baru diberikan surat pemberitahuan pada tanggal 28
Agustus 2017, bahkan dalam syarat-syarat dan ketentuan dalam surat pemesanan ini
tidak mencantumkan kewajiban-kewajiban yang harus ditaati dan dipatuhi serta
adanya sanksi baik berupa administrasi dan /atau Denda untuk perusahaan yang Bapak
Pimpin.
9. Bahwa berdasarkan syarat-syarat dan ketentuan dalam surat pemesanan ini terdapat
kesalahan informasi yang mendasar sebab saat ini Undang-Undang yang mengatur
Halaman - 3
tentang Rumah Susun adalah UU Nomer 20 Tahun 2011 dan Peraturan Pelaksanaan
Nomer 13 Tahun 2021.Ketentuan yang dicantumkan dalam Pasal-Pasal pada UU dan
PP tersebut ini, telah mengatur tentang peran serta dari Kotamadya Surabaya tidak
membutuhkan Ijin Layak Huni dari Gubernur Provinsi Jawa Timur dan kami ini
mengingatkan untuk Lokasi Apartemen Sungkono Lagoon yang dibangun oleh
Perusahaan Bapak ini Bukan terletak di Provinsi Jawa Timur. Mohon untuk kita baca
Bersama aturan yang berbunyi yang ada pada pasal 29, pasal 30 dan terutama pada
Pasal 39 dalam UU Nomer 20 Tahun 2011, pasal ini berkaitan dengan Sertifikat Laik
Fungsi (selanjutnya disingkat SLF) dari Apartemen Grand Sungkono Lagoon ini
masih di proses. Maka sebenarnya, kalau kita mengacu pada ketentuan UU Nomer 20
Tahun 2011 dan PP Nomer 13 Tahun 2021 ini belum bisa untuk diserahterimakan atas
Unit Apartemen.Apabila Unit Apartemen ini diserahkan dan ditempati sejak tahun
2017 maka berdasarkan UU Nomer 20 Tahun 2011 dan PP Nomer 13 Tahun 2021 ada
dugaan Perusahaan yang Bapak Pimpin melakukan perbuatan yang bertentangan atas
penyerahan fisik atas unit Apartemen Grand Sungkono Lagoon dan bisa ditempatinya
atas atas unit Apartemen Grand Sungkono Lagoon.Bahwa Perusahaan yang Bapak
Pimpin ini di duga telah melanggar ketentuan Pasal 44 Undang-Undang No. 20 Tahun
2011 tentang Rumah Susun. Di situ disebutkan pembangunan rumah susun dinyatakan
selesai bila telah dilengkapi dengan: SLF dan SHM sarusun. Sehingga dalam harga
pengikatan sudah termasuknya dokumen SLF dan SHM sarusun atas nama penjual
untuk kemudian dilakukan peralihan hak melalui AJB.
10. Bahwa Kami dan Klien Kami telah mendapatkan informasi dari karyawan Bapak atas
alas hak untuk SHM SARUSUN dari APARTEMEN SUNGKONO LANGOON
adalah SERTIFIKAT HAK GUNA BANGUNAN (selanjutnya disingkat SHGB).
SHGB ini ada yang berasal murni asalnya dari SGHB, dan ada juga SGHB yang
berasal dari HAK PENGELOLAAN, mohon kami diberikan informasi yang ada
sesungguhnya SHGB berasal dari SHGB atau HAK PENGELOLAAN.
11. Bahwa atas Surat pemesanan awal yang telah ditandatangani dan telah di baca syarat-
syarat dan ketentuan surat pemesanan merupakan perjanjian pendahuluan (pre
elemineere agreement), sehingga atas perjanjian pendahuluan (pre elemineere
agreement)bukan merupakan perjanjian jual beli sehingga tidak mengikat para pihak
dan tidak bisa ditentukan tentang denda bunga dan penalty dan juga termasuk
pemotongan uang yang telah dibayarkan untuk pembelian.

12. Bahwa atas Surat pemesanan awal yang telah ditandatangani dan telah di baca syarat-
syarat dan ketentuan surat pemesanan merupakan perjanjian pendahuluan (pre

Halaman - 4
elemineere agreement), sehingga atas perjanjian pendahuluan (pre elemineere
agreement)bukan merupakan perjanjian jual beli sehingga tidak mengikat para pihak
dan tidak bisa ditentukan tentang denda bunga dan penalty dan juga termasuk
pemotongan uang yang telah dibayarkan untuk pembelian
13. Bahwa Klien Kami telah sanggup langsung untuk pelunasan dengan harga tetap dan
tidak ada pembebanan bunga, denda dan penalty dari pembelian 1 unit Apartemen di
Grand Sungkono Lagoon Apartment Pada Tower Venetian Tipe Apartement Luas
Nett 25,3M2 Lantai 06 Unit 03 berdasarkan Surat Tanda Pesanan Sementara No:
009/SPS/PTPP-GSL/201 tanggal 9 September 2013 dan Klien Kami telah
memberikan angsuran uang muka pembayaran sebesar Rp. 346.837.690,- (Tiga Ratus
Empat Puluh Enam Juta Delapan Ratus Tiga Puluh Tujuh Ribu Enam Ratus Sembilan
Puluh Rupiah). Sehingga maksud dan tujuan dari Musywarah Mufakat (Tabayun) ini
bisa kita laksanakan dengan semangat Itikad Baik dengan Kesadaran saling menyadari
untuk diselesaikan secara Musyawarah Mufakat. Mohon kita bisa saling menurunkan
hak dan dan kewajiban dan menaikkan hak dan kewajiban dengan dilandasi
EQUALITY BEFORE THE LAW sesuai dengan semangat PANCASILA SILA KE 5
(LIMA), yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia memiliki butir-butir
pengamalan yang diatur dalam Ketetapan MPR No.II/MPR/1978 dan sudah
diperbaharui setelah Reformasi dengan Ketetapan MPR No. I/MPR/2003.
Demikian Surat ini kami buat serta untuk disampaikan kepada Bapak Pimpinan untuk
menjadikan periksa serta dapat digunakan referensi untuk menjawab Jawaban Surat atas
Surat Tanggapan dan Surat Permohonan kedua serta keiginan dari Klien Kami, atas
Perhatian dan kerja samanya kami ucapkan rasa terima kasih yang sedalam- dalamnya.
Kami sepakat dengan Musyawarah untuk Mufakat (Tabayun) berdasarkan namun untuk
benar-benar kita wujudkan dan bukan sebagai sebuah Retorika (harapan besar KITA
BERSAMA).

HORMAT KAMI
KUASA HUKUM
“KANTOR ADVOKAT ARN LAW FIRM & PARTNERS”

(MOCH. TAKIM,S.H)

Halaman - 5
Halaman - 6
Halaman - 7

Anda mungkin juga menyukai