oleh:
Jawaban :
Jawaban :
Salah jika didalam hp tersebut diketahui bukti pemilik hp dan pemilik hp
tersebut mencari/melaporkan hp nya hilang ke kantor polisi. Akan tetapi, jika
didalam hp tersebut tidak diketahui bukti pemilik hp, tidak akan menjadi
masalah menurut hukum. Menemukan barang di jalan yang tidak diketahui siapa
pemiliknya, mengambil barang tersebut kemudian menguasainya/menjualnya
bisa menjadi persoalan hukum dikemudian hari apabila ada pihak atau seseorang
yang menggugat atau pun melaporkanya ke Polisi.
Menurut hukum perdata mengambil barang yang ditemukan di tengah
jalan untuk dimiliki, bisa dijerat Pasal 372 KUHP (tindak pidana
penggelapan) atau Pasal 362 KUHP (tindak pidana pencurian). Didalam KUHP
seseorang yang menemukan barang yang berharga dijalan dan tidak
dikembalikan kepada pemiliknya dapat dikenakan sanksi pidana sebagaimana
disebut dalam pasal 372 KUHP yang berbunyi: “ Barangsiapa dengan sengaja
memiliki dengan melawan hak sesuatu barang yang sama sekali atau
sebagiannya termasuk kepunyaan orang lain dan barang itu ada dalam tangannya
bukan karena kejahatan, dihukum karena penggelapan, dengan hukuman penjara
selama-lamanya empat tahun atau denda sebanayak-banyanya Rp 9.000.000.00,-
. Dan Dapat juga dikenakan sanksi pidana sebagaimana disebutkan dalam pasal
362 KUHP yang berbunyi: “Barangsiapa mengambil sesuatu barang, yang sama
sekali atau sebagian termasuk kepunyaan orang lain, dengan maksud akan
memiliki barang itu dengan melawan hak, dihukum, karena pencurian, dengan
hukuman penjara selama-lamanya lima tahun atau denda sebanyak-banyaknya
Rp.9.000.000.00,-.
Yang dikatakan dengan pengelapan adalah kejahatan yang hampir sama
dengan pencurian seperti yang disebutkan dalam pasal 362 KUHP. Bedanya
adalah bahwa pada pencurian barang yang dimiliki itu masih belum berada
ditangan pencuri dan masih harus diambilnya. Sedangkan penggelapan waktu
memiliki barang tersebut suda ada di tangan tetapi tidak dengan jalan kejahatan.
Studi Kasus
3) Tuan Amir seorang pedagang barang keperluan kantor di kota Baru. Bulan
September 2017 Tuan Amir mendapatkan pesanan pengadaan alat tulis kantor
senilai 150 juta rupiah dari kantor dinas kependudukan kota Baru. Kontrak dibuat
tanggal 5 September 2017 dan berlaku selama 30 hari kerja sejak ditandatangani.
Kontrak pengadaan ATK tersebut ditandatangani oleh Tuan Barnas selaku Pejabat
Pembuat Komitmen Dinas Kependudukan kota Baru, dan sumber dana pengadaan
berasal dari anggaran kantor dinas kependudukan kota Baru tahun 2017.
Pertanyaan:
a. Jika saudara adalah Tuan Barnas, apa sajakah yang perlu diperhatikan dalam
pembuatan kontrak pengadaan ATK tersebut menurut ketentuan dalam hukum
perdata di Indonesia?
Jawab:
Hal – hal yang harus di perhatikan adalah :
1. Dokumen kontrak diamana berisi tentang
a. Bagian awal kontrak, terdiri dari:
• Judul kontrak;
• Komparisi;
• Konsideran/recitals.
b. Bagian isi/tengah kontrak, terdiri dari:
• Ketentuan-ketentuan umum;
• Ketentuan-ketentuan pokok;
• Ketentuan-ketentuan penunjang/pelengkap;
• Ketentuan-ketentuan tentang aspek-aspek formal kontrak.
c. Bagian akhir kontrak/penutup.
2. Pelaksanaan kontrak
3. Pengawasan dan pengendalian
4. Penyerahan hasil pengadaan
b. Apabila pada tanggal 13 Oktober 2017 Tuan Amir belum menyelesaikan
pengiriman ATK keperluan kantor dinas kependudukan tanpa alasan, apa yang
sebaiknya dilakukan oleh Tuan Barnas menurut hukum perjanjian di Indonesia.
Jawab:
Yang harus dilakukan Tuan Barnas adalah melayangkan surat somasi kepada
Tuan Amir untuk memenuhi kewajiban yang harus di penuhi dengan memebri
waktu selambat-lambatya yang di tentukan oleh tuan Bagas. Apabila sudah
melayngkan beberpakali surat somasi maka bisa di katakan tuan Amir melakukan
wanprestasi. Apabila terjadi Wanprestasi dapat diselesaikan melalui dua pilihan,
yaitu litigasi dan non litigasi. Pilihan penyelesaian sengketa melalui pengadilan,
prosedur dan prosesnya mengikuti ketentuan- ketentuan dalam Kitab Undang-
Undang berdasarkan pendapat Profesor R. Soebekti bahwasanksi
hukum kepada pihak yang melakukan wanprestasi yang dapat dimintakan adalah
pemenuhan perjanjian, pemenuhan perjanjian ditambah ganti rugi, ganti rugi saja,
serta pembatalan perjanjian dan pembatalan perjanjian ditambah ganti rugi
4) Tuan Badu adalah direktur CV. Maju Bersama, sebuah perusahaan
pembangunan perumahan. Tuan Badu mendirikan CV bersama-sama dengan
Tuan Rama dan Nyonya Shinta teman-teman semasa kuliahnya.
Bulan Juli 2018 CV. Maju Bersama mendapatkan proyek pembangunan rumah
sederhana sebanyak 10 buah di wilayah Bandung Selatan. Pemilik proyek
adalah sebuah perseroan terbatas yaitu PT. Anugerah Sejati yang dipimpin oleh
Tuan Aman sebagai Direktur Utama.
Perjanjian dibuat pada tanggal 21 Juli 2018 berjangka waktu 3 bulan.
Pertanyaan:
a. Jika saudara adalah Tuan Aman, perjanjian seperti apakah yang seharusnya
dibuat untuk mengikat CV. Maju Bersama berdasarkan ketentuan dalam
hukum perjanjian di Indonesia.
b. Risiko apakah yang mungkin terjadi dalam perjanjian antara CV. Maju
Bersama dengan PT. Anugerah Sejati? Saran apakah yang dapat diberikan
untuk mengatasi risiko tersebut?
c. Buatlah contoh perjanjian yang memenuhi kaidah hukum perjanjian di
Indonesia untuk CV. Maju Bersama dengan PT. Anugerah Sejati.
d. Tn. Budi adalah sekutu komanditer CV. Maju Bersama yang memperoleh
kuasa dari Tn. Badu untuk mewakili dalam penandatanganan perjanjian dengan
PT. Anugerah Sejati. Buat perjanjian kuasa antara Tn Badu dengan Tn. Budi
tersebut.
Jawaban :
a. apabila saya adalah tuan Aman kontrak berdasarkan cara pembayaran yaitu bisa
dengan pembayaran bulanan (monthly payment), Pembayaran (stage payment),
dan prapendanaan penuh oleh kontraktor (contractor’s full prefinance), yang akan
saya pilih. Apabila mempunyai dana yang cukup akan memilih pembayaran
bulanan karena yang harus di bayar sesui progres di lapangan dan menuntut
performa kontraktor yang baik sehingga pembayaran bisa sesuai dengan yang di
harapkan.
b. Resiko yang mungkin akan timbul dari perjanjian antara CV. Maju Bersama dan
PT. Anugerah Sejati adalah :
No Factor resiko Saran untuk mengatsi resiko Keterangan
Jawaban:
dalam hal ini bertindak dalam jabatan tersebut dan sah mewakili CV.
Maju Bersama, untuk selanjutnya disebut PIHAK KESATU;
2. Nama : Aman
Jabatan : Direktur PT. Anugerah Sejati
Alamat : Jln. Flamboyan No. 10, Kota Bandung, Prov. Jawa Barat
dalam hal ini bertindak dalam jabatan tersebut dan sah mewakili PT.
Anugerah Sejati dan untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Arman Badu
Catatan : Klausul / Pasal dari MOU / PKS dapat disesuaikan dengan kondisi / keadaan di
kemudian hari atau berdasarkan kesepakatan dari para Pihak.
d. Menurut pasal 86 ayat 5 dan 6 perpres 4 tahun 2015 pihak yang berwenang
menandatangani Kontrak Pengadaan Barang/Jasa atas nama Penyedia Barang/Jasa
adalah Direksi yang disebutkan namanya dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar
Penyedia Barang/Jasa, yang telah didaftarkan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Dan Pihak lain yang bukan Direksi atau yang namanya tidak disebutkan
dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar dapat menandatangani Kontrak Pengadaan
Barang/Jasa, sepanjang pihak tersebut adalah pengurus/karyawan perusahaan yang
berstatus sebagai tenaga kerja tetap dan mendapat kuasa atau pendelegasian
wewenang yang sah dari Direksi atau pihak yang sah berdasarkan Akta
Pendirian/Anggaran Dasar untuk menandatangani Kontrak Pengadaan Barang/Jasa.
Dalam peraturan Sekutu Komplementer yang disebut sekutu aktif, bertugas untuk
aktivitas operasional perusahaan dan sepenuhnya berhak untuk melangsungkan
perjanjian kerja dengan pihak ketiga. Sekutu Komanditer yang disebut sekutu pasif,
hanya bertugas untuk menyerahkan pemasukan sebagai modal persekutuan. Dalam
penggalian informasi apabila sekutu komanditer ikut andil dalam proses operasional
maka sekutu komanditer juga mempunyai tanggung jawab sebagai sekutu
komplementer. Maka diperbolehkan tuan Budi untuk mewakilkan.
SURAT KUASA
Nomor : 01/01-2017
KHUSUS
Singkatnya yang diberi Kuasa berhak untuk melakukan segala sesuatu yang
dianggap baik, perlu, serta bermanfaat bagi kepentingan Pemberi Kuasa sehubungan
dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama termaksud di atas walaupun dalam Surat
Kuasa ini tidak disebutkan secara sengaja.
Budi Badu