Anda di halaman 1dari 4

Pekalongan, 23 Maret 2019

Kepada Yth. Kepala Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang


Jl. Abdulrahman Saleh No.89, 50145 Semarang Barat
Semarang

Dengan Hormat
Yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama : Surya Gemilang
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan/Jabatan : Anggota POLRI / IPTU
Alamat : Jalan Raya Soekarno-Hatta No. 32, Kajen, Kecamatan Kajen, Kabupaten
Pekalongan

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus, tertanggal 13 Maret 2019, memberikan kuasa kepada : Nurul Arifin
Viviyanti, S.H., M.H. adalah advokat dan konsultan hukum pada Kantor Hukum Arifin and Partners
Law Firm yang beralamat di Jalan Semawis RT 08/ RW 05 No. 09, Tanjungkulon, Kecamatan Kajen,
Kabupaten Pekalongan, alamat email: nurulAV@gmail.com, dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama pemberi kuasa, dan untuk selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT.

Dengan ini mengajukan Gugatan Tata Usaha Negara kepada :


Kepala Polisi Daerah Jawa Tengah, berkedudukan di Jl. Pahlawan No.1, Mugassari, Kec. Semarang
Sel., Kota Semarang, Jawa Tengah 50142, Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT.
 OBJEK GUGATAN
Bahwa adapun yang menjadi Obyek Sengketa dalam perkara ini adalah :
1. Surat Keputusan Kapolda Jawa Tengah Nomor : 09/K-POLRI/III/2019, tertanggal 3 Maret 2019
tentang pemberhentian anggota POLRI

 GUGATAN DALAM PERKARA A QUO DISAMPAIKAN/DISERAHKAN DALAM


TENGGANG WAKTU YANG DITENTUKAN OLEH HUKUM YANG BERLAKU
Mengingat gugatan ini Penggugat daftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara
Semarang pada hari Senin, 11 Maret 2019, maka sesuai ketentuan Pasal 55 Undang-Undang RI
Nomor 5 Tahun 1986 tentang Pengadilan Tata Usaha Negara Jo. Bagian V angka 3 SEMA No. 2
Tahun 1991 Tentang Petunjuk Pelaksanaan beberapa ketentuan dalam UU No. 5 Tahun 1986
tentang PTUN, yang menyatakan bahwa pengajuan gugatan sengketa TUN harus diajukan dalam
dalam tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari sejak diumumkan, diketahui serta diterimanya
Obyek Sengketa.
Para Peggugat baru mengetahui, menerima dan mendapatkan salinan atau hard copy ketiga Obyek
sengketa tersebut diatas pada tanggal 17 Februari 2019 berdasarkan informasi yang diberikan oleh
Kepolisian Sektor Kajen, maka tidak ada halangan bagi gugatan ini untuk dapat diterima.

 KEWENANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA


1. Bahwa ketentuan Pasal 1 angka 3 Undang-Undang RI No 5 Tahun 1986 tentang Pengadilan Tata
Usaha Negara jo Pasal 1 angka 9 Undang-Undang RI No 51 Tahun 2009 tentang Perubahan
Kedua Undang-Undang No 5 Tahun 1986 tentang Pengadilan Tata Usaha Negara
mendefenisikan Keputusan Tata Usaha Negara adalah “suatu penetapan tertulis yang
dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang berisi tindakan hukum yang
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat kongkret, individual,
dan final, yang membawa akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata”.
2. Bahwa berdasarkan definisi dalam angka 1 di atas, maka Surat Keputusan Kapolda Jawa Tengah
Nomor : 09/K-POLRI/III/2019, tertanggal 3 Maret 2019 tentang pemberhentian anggota POLRI
adalah terang benderang sebuah keputusan tertulis yang berisi penetapan (beschikking) dan
langsung berlaku sejak dikeluarkan oleh pejabat yang membuatnya (einmalig);
3. Bahwa Kepolisian Daerah Jawa Tengah, disingkat Polda Jateng, adalah pelaksana tugas
Kepolisian Republik Indonesia, disingkat Polri di wilayah Provinsi Jawa Tengah adalah “badan
atau pejabat tata usaha negara” sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 1 angka 8 Undang-
Undang No 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No 5 Tahun 1986
tentang Pengadilan Tata Usaha Negara;
4. Bahwa Surat Keputusan Kapolda Jawa Tengah Nomor : 09/K-POLRI/III/2019, tertanggal 3
Maret 2019 tentang pemberhentian anggota POLRI jelas adalah suatu penetapan tertulis yang
dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang berisi tindakan hukum tata usaha
negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
5. Bahwa Surat Keputusan Kapolda Jawa Tengah Nomor : 09/K-POLRI/III/2019, tertanggal 3
Maret 2019 tentang pemberhentian anggota POLRI bersifat konkrit, individual dan final dengan
alasan sebagai berikut:
a Bahwa Surat Keputusan Para Tergugata-quo bersifat konkrit karena objek yang
disebutkan dalam Surat Keputusan itu tidak abstrak, tetapi berwujud dan nyata-nyata secara
tegas menyebutkan “nama Para Penggugat sebagai subyeknya hukumnya”;
b Bahwa Surat Keputusan Para Tergugata-quo bersifat individual karena tidak ditujukan untuk
umum, tetapi berwujud dan nyata-nyata secara tegas menyebut nama Penggugat salah satu
sebagai subjek hukum didalamnya;
c Bahwa Surat Keputusan Para Tergugata-quo telah bersifat final karena tidak lagi
memerlukan persetujuan dari instansi tertentu baik bersifat horizontal maupun vertikal.
Dengan demikian Surat KeputusanTergugat tersebut telah bersifat definitif dan telah
menimbulkan akibat hukum;
d Bahwa Surat Keputusan Para Tergugata-quo telah menimbulkan akibat hukum, yakni
Penggugat telah nyata-nyata dicabut status, kedudukan, harkat dan martabatnya sebagai
Anggota Kepolisian Republik Indonesia dengan Pangkat Inspektur Satu.;
6. Bahwa Para Penggugat, dengan alasan-alasan yuridis sebagaimana akan diuraikan nanti, dengan
tegas menolak Surat Keputusan Para Tergugat a-quo dan menganggapnya sebagai tidak
mempunyai kekuatan hukum yang mengikat. Penolakan Penggugat ini sebagaimana
didefinisikan dalam Pasal 1 angka 4 Undang-Undang No 5 Tahun 1986 tentang Pengadilan Tata
Usaha Negara jo Pasal 1 angka 10 Undang-Undang RI No 51 Tahun 2009 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Pengadilan Tata Usaha Negara,
adalah “sengketa tata usaha negara”
7. Bahwa ketentuan Pasal 47 Undang-Undang RI No 5 Tahun 1986 tentang Pengadilan Tata Usaha
Negara menegaskan bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara “bertugas dan berwenang
memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara”;
8. Berdasarkan argumentasi sebagaimana diuraikan dalam angka 1 sampai angka 7 di atas,
Para Penggugat menyimpulkan bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara, dalam hal ini Pengadilan
Tata Usaha Negara Semarang, yang yurisdiksinya mencakupi tempat kedudukan Para
Tergugat sebagaimana telah diuraikan di awal Surat Gugatan ini, adalah berwenang
untuk memeriksa dan memutus sengketa sebagaimana tertuang dalam Surat Gugatan ini.

 ALASAN DAN DASAR GUGATAN


Adapun urarian fakta, dalil-dalil, dan alasan hukum dari gugatan ini adalah sebagai berikut :
1. Bahwa Penggugat atas nama SURYA GEMILANG adalah Anggota Polri yang ditempatkan di
Kepolisian Sektor Kajen, dengan Nomor Tanda Anggota 55555, sejak tanggal 1 Juni 2013
sampai saat ini, berdasarkan Surat Keputusan Kapolri Nomor 059/XX/2013 Tentang
Pengangakatan Anggota Polri;
2. Bahwa Kepolisian Daerah Jawa Tengah telah mengumumkan dan melakukan uji publik
terhadap nama-nama Anggota Polri yang telah dinyatakan Memenuhi Kriteria (MK) mulai pada
tanggal 15 s/d tanggal 20 Desember 2018, dan dinyatakan tidak ada masalah;
3. Bahwa Berdasarkan hasil pengumuman dan uji publik tersebut, sama sekali tidak terdapat
pengaduan atau permasalahan dari masyarakat.
4. Bahwa sesuai dengan ketentuan Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor 16
Tahun 2012 Tentang Mutasi Anggota Kepolisian Republik Indonesia, Penggugat telah
memenuhi kriteria assesment anggota POLRI
5. Bahwa pada kenyataannya, Tergugat telah melalaikan kewajiban dengan memberhentikan
Penggugat yang telah dinyatakan memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud pada point 5
diatas untuk melaksanakan Tour Of Area (TOA) Tour Of Duty (TOD);
6. Bahwa yang dilakukan Tergugat justru adalah tindakan yang berlawanan dengan kewajiban
hukumnya, yaitu dengan menerbitkan Surat Keputusan Kapolda Jawa Tengah Nomor : 09/K-
POLRI/III/2019, tertanggal 3 Maret 2019 yang pada intinya tentang memberhentikan
Penggugat.
7. Bahwa karena obyek sengketa tersebut diatas telah terbukti secara sah telah melanggar serta
bertentangan dengan perturan perundang- undangan serta asas-asas umum pemerintahan yang
baik, maka tidak ada halangan bagi Penggugat yang dianggap melanggar Kode Etik di dalam
Obyek sengketa, untuk mendapatkan rehabilitasi berupa dikembalikannya status, kedudukan,
harkat dan martabatnya semula sebagai Anggota Polri yang ditempatkan di Kepolisian Sektor
Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah;
8. Bahwa selanjutnya Tergugat wajib untuk menerbitkan Surat Keputusan yang berisi tentang
rehabilitasi kepada Penggugat , yang telah telah dinyatakan sebagai Anggota POLRI ke dalam
status, kedudukan, harkat dan martabatnya semula sebagai Anggota Polri yang ditempatkan
di Kepolisian Sektor Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka Para Penggugat mohon kepada Pengadilan Tata Usaha Negara
(PTUN) Semarang agar memutuskan sebagai berikut :

1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;


2. Menyatakan Batal atau Tidak Sah:
a Surat Keputusan Kapolda Jawa Tengah Nomor : 09/K-POLRI/III/2019, tertanggal 3 Maret 2019
tentang pemberhentian anggota POLRI
3. Memerintahkan Para Tergugat untuk mencabut :
a Surat Keputusan Kapolda Jawa Tengah Nomor : 09/K-POLRI/III/2019, tertanggal 3 Maret 2019
tentang pemberhentian anggota POLRI
4. Memerintahkan kepada Tergugat untuk menerbitkan Surat Keputusan yang berisi tentang
rehabilitasi Para Penggugat kedalam status, kedudukan, harkat dan martabatnya semula sebagai
Anggota Kepolisian Republik Indonesia.
5. Dan mengingat bahwa penggugat sebagai kepala rumah tangga maka proses jalanya peradilan bisa
mengakibatkan penggugat kehilanan sumber penghasilan sehingga kebutuhan sehari – hari dan
keluarga tidak mencukupi, oleh karena itu penggugat meminta SKORSING / PENUNDAAN
PELAKSANAAN KEPUTUSAN TATA USAHA NEGARA kepada pengadilan
6. Menghukum Tergugat membayar biaya perkara ini.

Atau apabila Pengadilan dalam perkara ini berpendapat lain, Mohon Putusan yang seadil-adilnya.

Hormat Kami

Nurul Arifin Viviyanti, S.H., M.H

Anda mungkin juga menyukai