Anda di halaman 1dari 12

Hukum Lingkungan

“Resume Bab VII dan Bab VIII Hukum Lingkungan II”

Dibuat Oleh :

Akhmad Fauzi / 0216047872

Kelas Pagi A (absen di Kelas B)

2019

Universitas Pekalongan
BAB VII
Pembangunan dan Lingkungan Hidup

A. Lingkungan Hidup
Istilah “lingkungan” diucapkan atau ditulis secara lebih lengkap sebagai
“Lingkungan Hidup”. Undang Undang No. 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungah Hidup (UUPPLH) menggunakan istilah Lingkungan Hidup.
Disamping Kedua istilah “Lingkungan” dan “Lingkungan Hidup” ada kalanya digunakan
istilah Lingkungan Hidup Manusia atau Human Environment.
Tentang Definisi Lingkungan Hidup telah dikemukakan oleh para sarjana, antara
lain sebagai berikut :
1. Prof Emil Salim :
“Lingkungan hidup diartikan sebagai segala kondisi, keadaan dan pengaruh
yang terdapat dalam ruang yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup
termasuk kehidupan manusia.
2. Prof. Munadjat Danusaputra
“Lingkungan adalah semua benda dan kondisi, termasuk di dalamnya manusia
dan tingkah perbuatannya yang terdapat dalam ruang di mana manusia berada
dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad
hidup lainnya.
3. Prof. Otto Seomarwoto
Lingkungan adalah jumlah semua benda, kondisi yang ada dalam ruang yang
kita tempati yang mempengarahui kehidupan kita.

Dari berbagai definisi di atas, Lingkungan hidup manusia dapat dibedakan menjadi
3(tiga) golongan sebagai berikut :
1. Lingkungan fisik, yaitu segala sesuatu yang terdapat disekitar manusia yang
berbentuk benda mati, sperti rumah, gunung, udara, air dan lain sebagainya
2. Lingkungan biotik, yaitu segala sesuatu yang terdapat di sekitar manusia yang
berbentuk benda hidup (selain manusia), seperti tumbuh-tumbuhan, hewan,
jasad renik dan lain sebagainya.
3. Lingkungan sosial, yaitu manusia-manusia lain yang terdapat di sekitar kita
seperti teman, tetangga dan lain sebagai nya

B. Lingkungan Hidup Indonesia


Lingkungan hidup indonesia adalah lingkungan yang ada dalam batas wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lingkungan dalam pengertian ekologi tidak
mengenal batas wilayah negara maupun adminstratifi, sedangkan lingkungan hidup dalam
pengertian adminstratif terkait wilayah suatu negara yang harus jelas batas wilayah
pengelolannya, yaitu lingkungan hidup wilayah Negara Republik Indonesia.
Konsep lingkungan hidup indonesia bukan konsep ekologi semata, tetapi
merupakan konsep hukum dan poltiis. Linkungan hidup indonesia menurut konsep
kewilayahan merupakan suatu pengertian hukum. Dalam pengertian ini, Lingkungan hidup
indonesia yaitu wawasan nusatantara yang menempatkan posisi silang antara dua samudra
dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi alamiah dan
keudukan perana strategis tinggi nilainya, tempat bangsa/rakyat Indonesa
menyelanggarakan kehidupan bernegara dalam segala aspeknya.
Dalam pasal 3 Undang Undang nOmor 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup dinyatakan, bahwa perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup bertujuan :
a. Melindungi wilayah NKRI dari pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup;
b. Menjamin keselamatan, kesehatan dan kehidupan manusia;
c. Menjamin kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelestarian ekosistem;
d. Menjaga kelestarian fungsi lingkungan;
e. Mencapai keserasian, keselarasan, dan keseimbangan lingkungan hidup;
f. Menjamin terpenuhinya keadilan generasi masa kini dan masa depan;
g. Menjamin Pemenuhinan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup sebagai
bagian dari hak asasi;
h. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana;
i. Mewujudkan pembangunan berkelanjutan; dan
j. Mengatisipasi isu lingkungan global
Wawasan Nusantara merupakan wawasan nasional, yaitu cara pandang dan sikap hidup
bangsa indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelaenggaraan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara yang mencakup :
1. Perwujudan Kepaulaun Nusantara sebagai kesatuan politik :
a. Bahwa Kebulatan wilayah Nasional dengan segala isi dan kekayaan merupakan satu
kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup dan kesatuan antara seluruh bangsa serta
menjadi modal dan milik bersama bangsa.
b. Bahwa secara psikologis, bangsa indonesia harus merasa satu, senasib,
sepenanggungan, sebangsa dan setanah air serta mempunyai satu tekad dalam
mencapai cita-cita bangsa.
c. Bahwa Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa negara yang
melandasi, membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya.
d. Bahwa kehidupan politik di seluruh wilayah nusantara merupakan satu kesatuan politik
berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945.
e. Bahwa seluruh kepulauan nusantara merupakan satu kesatuan sistem hukum dalam arti,
bahwa hanya ada satu hukum nasional yang mengabdi kepada kepentingan nasional.
f. Bahwa bangsa indonesia yang hidup berdampingan dengan bangsa lain ikut
menciptakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan abadi dan keadilan sosial
melalui politik luar negeri bebas dan aktif serta diabdikan pada kepentingan nasional.
2. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai kesatuan ekonomi:
a. Bahwa kekayaan wilayah nusantara baik potensial maupun efektik adalah modal dan
milik bersama, dan bahwa keperluan hidup sehari-hari harus tersedia di seluruh wilayah
tanah air.
b. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah tanpa
meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah dalam pengembangan kehidupan
ekonominya.
c. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara merupakan satu kesatuan
ekonomi yang diselenggarakan sebagai usaha bersama berdasar asas kekeluargaan dan
ditujukan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat.

3. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya :


a. Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa harus merupakan
kehidupan yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang sama,
merata dan seimbang serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai tingkat kemajuan
bangsa
b. Bahwa budaya Indonesia pada hakaketanya adalah satu, sedangkan corak ragam
budaya yang ada menggambarkan kekayaan budaya bangsa yang menjadi modal dan
landasan pengembangan budaya bangsa seluruhnya, dengan tidak nilai-nilai budaya
lain yang tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa yang hasil-hasilnya dapat
dinikmati oleh bangsa.

4. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan keamanan:


a. Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau suatu daerah pada hakekatnya merupakan
ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
b. Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam rangka
pembelaan negara dan bangsa.

C. Lingkungan Hidup dan Pembangunan


Masalah lingkungan hidup jika dikaji dengan pelaksanaan pembangunan, seringkali orang
menghadapkan keduanya dalam hubungan yang kontraversial. Keadaan ini dapat
menimbulkan persepsi, bahwa pelaksanaan pembangunan dapat menimbulkan suatu
malapetaka bagi lingkungan hidup manusia. Meskipun pendapat ini tidak sepenuhnya benar,
karena pembangunan pada hakeketanya adalah perubhan lingkungan (merubah lingkungan),
baik yang menuju kepada hal-hal yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif.
Dalam kenyataan demikian kaitannya antara pelaksaaan pembangunan dengan lingkungan
hidup manusia, muncul dua pandangan yang beretentangan mengenai pelaksanaan
pembangunan. Pertama, pembangunan merupakan lawan (versus) lingkungan hidup (Negara-
negara maju). Kedua, pembangunan dan lingkungan yang berasal dari (Negara-negara
berkembang)
1. Pembangunan Versus lingkungan hidup
a. Dalam keadaan tingkat hidup yang tinggi dan hampir seluruh penduduknya tidak lagi
mengenal kelaparan serta penyakit menular dan berbahaya, kerusakan lingkungan
dipandang sebagai bahaya terhadap kehidupan orang barat yang makmur
b. Pada tahun 1960-an di negara maju (terutama Amerika Serikat), terjadi gerakan
lingkungan yang sangat kuat dan bertujuan untuk menyelamatkan lingkungan dari
kerusakan akibat pembangunan diikuti gerakan anti teknologi maju dan anti
pembangunan, karena pembangunan di anggap sebagai biang rusaknya lingkungan.
2. Pembangunan dan Lingkungan
a. Secara umum keadaan di negara berkembang. Tingkat hidup masih rendah, produksi
bahan makan belum cukup dan permasalah lainnya yang merupakan faktor kurangnya
atau tidak adanya pembangunan
b. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih banyak mengalami masalah
tersebut, jika dibanding negara berkembang lain Indonesia sudah cukup baik. Tetapi,
kita harus berkerja keras untuk mensejahterakan rakyat. Untuk itu pembangunan dan
konsep pertumbuhan nol (zero growth) tidaklah dapat berlaku karena kita masih
membutuhkan pembangunan dan perbaikan fasilitas, agar tingkat kesejahteraan kita
terjaga.

Menurut Mundjat Danusaputra, masalah lingkungan yang beraneka ragam corak dan
identitsanya itu pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi empat golongan menurut
sumbernya, yaitu :
1. Masalah lingkungan bersumber pada kemiskinan (K1)
2. Masalah lingkungan bersumber pada kependudukan (K2)
3. Masalah lingkungan bersumber pada kekotoran dan kerusakan (K3)
4. Masalah lingkungan yang bersumber pada kebijaksanaan (K4)
Selanjutnya dikemukan oleh beliau, bahwa masalah-masalah lingkungan 4K
tersebut pada dasarnya tidak mungkin ditanggulangi dan diatasi oleh orang-orang/bangsa
secara individua, melainkan harus dilakukan secara serentak bersama-sama oleh seluruh
umat manusia di seluruh dunia.
Masalah Lingkungan bagi negara kita adalah masalah baru, karena Indonesia baru
mengela masalah lingkungan sejak tahun 70-an tetapi sudah merasakannya sebagai
kebutuhan dan menanginya secara nasional. Kemudian tiga sebab mengapa Indonesia
Merasa perlu menangani masalah lingkungan sebagai berikut :
1. Adanya kesadaran bahwa Indonesia sudah menghadapi masalah lingkungan hidup
secara serius
2. Adanya keperluan mewariskan kepada generasi yang akan datang sumber alam yang
dapat di olah secara berkesinambungan dalam proses pembangunan jangka panjang
3. Adanya sifat idela dari bangsa kita yang ingin membangun manusia Indonesia
seutuhnya yang maju dalam bidang materia dan kaya dalam bidang spiritual.
Penanggulangan lingkungan dalam “Action Plan on the Human Environment” hasil
konferensi PBB pada tahun 1972 terdiri dari tiga komponen dasar :
1. Komponen dasar Assement
2. Komponen dasar Management
3. Komponen dasar Supporting Measure

Menurut MT. Zen, dalam kehidupan sosial dan politik dan alam Indonesia,
pembangunan
nasional adalah usaha mempertemukan 4 unsur pokok :
1. Manusia Indonesia
2. Sumber daya alam
3. Dinamika sosial yang bergolak, dan
4. Tekhnologi
Maka Perlu dikembangkan kemampuan nasional di bidang teknologi untuk dapat
memanfaatkan sumber daya alam secara bijaksana, efisien maupun usaha pengamanan tata
lingkungan.

D. Pembangunan Lingkungan Hidup Indonesia


Tujuang pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan
masyarakat indonesia secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional, dengan
memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta memperhatikan
perkembangan global dalam pelaksanannya yang mengacu pada kepribadian bangsa yang
berdaulat, mandiri, berkeadilan, sekahtera, maju dan kukuh kekuatan moral dan etikanya.
Untuk mewujudkan itum ditetapkan misi sebagai berikut:
1. Pengamalan Pancasila secara konsisten dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
2. Penegakan kedaulatan rakyat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
3. Peningkatan pengalaman ajaran agama dalam kehidupan sehari hari, untuk umat
beragama yang toleran, rukun dan damai.
4. Penjaminan kondisi aman, damai, tertib dan ketentraman rakyat.
5. Perwujudan sistem hukum nasional
6. Perwujudan kehidupan sosial budaya yang berkepribadian, dinamis, kreatif dan
berdaya tahan terhadap pengaruh globalisasi.
7. Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi.
8. Perwujudan otonomi daerah dalam pembangunan daerahh dan pemeretaan
pertumbuhan dalam wadah NKRI
9. Perwujudan kesejahteraan rakyat ditandai meningkatnya kualitas kehidupan layak dan
bermartabat
10. Perwujudan aparatur negara sebagai pelayan masyarakat yang profesional, berdaya
guna, produktif, transparan, bebas dari KKN
11. Perwujudan sistem dan iklim pendidikan nasional demokratis dan bermutu.
12. Perwujudan politik luar negeri yang berdaulat, bermartabt dan bebas dan pro-aktif bagi
kepentingan nasional menghadapi perkembangan global

Pembangunan lingkungan hidup Indonesia terkait sumber daya alam dan Lingkungan
hidup sebagai berikut:
1. Mengelola sumber daya alam dan memelihara daya dukung.
2. Meningkatkan pemanfaatan SDA dan lingkungan hidup melalui konservasi, rehabilitasi,
dan penerapan tekhnologi ramah lingkungan
3. Mendelagasikan wewenang pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam
pengelolaan SDA yang baik dan benar.
4. Mendayagunakan SDA untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan
memperhatikan kelesatrian fungsi lingkungan hidup, pembangunan berkelanjutan,
kepentingan ekonomi dan budaya masyarakat.
5. Menerapkan indikator-indikator yang memungkinkan pelestarian kemampuan
keterbaharuan dalam pengelolaan sumber daya alam yang dapat diperbaharui untuk
mencegah kerusukan yang tidak dapat kembali seperti semula
Manusia mempunyai hubungan erat dan bersifat timbal balik dengan lingkungan, aktifitas
manusia mempengarui lingkungan dan perubahan lingkungan akan mempengaruhi kehidupan
manusia.
BAB VIII
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

A. Pengertian Pembangunan
Pembangunan yang dilaksanakan suatu bangsa tujuannya adalh untuk meningkatkan
kesejateraan rakyat. Pembangunan selalu memanfaatkan sumber daya alam yang ketersediannya
terbatas jumlah maupun kualitasnya. Padahal permintaan sumber daya alam makin lama semakin
meningkat seiring dengan meningkatnya kegiatan pembangunan.
Pembangunan menyebabkan gangguan dan perubahan lingkungan hidup, karena pelaksanaan
pembangunan mengeksploitasi sumber daya alam secara terus menurus dan suatu saat habis.
Pembangunan yang di inginkan bukanlah pembangunan yang mengeksploitasi sumber daya alam,
tetapi pembangunan yang memperhatikan lingkungan hidup dengan konsep pembangunan yang
berkelanjutan (sustainable development).
Untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang terdiri dari kebutuhan primer, kebutuhan
sekunder dan kebutuhern tersier/mewah, semua negara giat melaksanakan pembangunan. Namun,
konsep pembangunan dilaksanakan negara negara maju selama beberapa dasa warsa mendapatkan
berbagai kritik. Hal ini disebabkan, pembangunan yang telah dilaksanakan negara maju tersebut
merupakan pembangunan yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan manusia tanpa
memperhatikan lingkungan hidup.

B. Konsep Pembangunan Konvensional


Pembangunan yang dilakukan negara maju saat itu tujuannya semata-mata untuk memenuhi
kebutuhan manusia demi meningkatkan kesejahteraan manusia tanpa memperhatikan lingkungan
hidup. Konsep pembangunan yang tujuannya hanya memenuhi kebutuhan hidup manusia tanpa
memperhatikan lingkungan hidup disebut sebagai konsep pembangunan konvesional.
Secara umum keadaan di negara berkembang berbeda dengan negara maju. Tingkat
kesejahteraan masih rendah dan berbagai pemasalah lingkungan, kesehatan dan pemenuhan
kebutuhan hidup pokok lainnya. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih banyak
mengalami masalah tersebut. Indonesia harus bekerja keras meniikan tingkat hidup rakyat,
menambah kuantitas dan kualitas makanan rakyat, menurunkan angka sakit, menaikan tingkat
pendidikan dan menurunkan tingkat pengangguran, oleh karena itu masih membutuhkan
pembangunan, tetapi harus didasari dengan kondisi lingkungan hidup Indonesia.

C. Konsep Pembangunan Berkelanjutan


Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang tujuannya untuk memnuhi kebutuhan
generasi sekarang dan generasi yang akan datang. Pembangunan yang selama ini dilaksanakan
negara maju maupun berkembang adalah pembangunan konvesional yang tujuannya
meningkatkan kesejahteraan manusia tanpa memperhatikan lingkungan hidup.
Istilah berkelanjutan berasal dari bahasa inggris sustainability yang sebetulnya bukan
merupakan istilah baru, digunakan dalam bidang kehutanan, peternakan dan perikanan (sumber
daya hayati). Istilah ini menunjukan besarnya hasil tangkapan maupun hasil tumbuhan yang dapat
diperoleh secara lestari. Tujuan ini dapat tercapai apabila hasil maksimum itu tidak melebihi
kemampuan sumber daya yang ada untuk pulih kembali setelah dimanfaatkan. Dengan kata lain,
pemanfaatan harus lebih kecil atau sama dengan laju proses pemulihan sumber daya dan
pemanfaatan itu terdukung oleh sumber daya. Istilah pembangunan berkelanjutan kemudian
digunakan untuk konsep pembangunan.
Dengan demikian, kebutuhan hayati dapat disebut kebutuhan primer, yang harus dipenuhi
sehingga manusia dapat bertahan hidup, sedangkan kebutuhan sekunder yang bersifat relatif, jika
tidak terpenuhi orang masih dapat bertahan hidup. Selain kebutuhan hidup hayati dan kebutuhan
manusiawi, juga terdapat kebutuhan tersier, kebutuhan ini sifatnya tidak terbatas dan berubah-ubah
sesuai dengan perkembangan dan perubahan zaman serta kemajuan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi. Untuk memenuhi nya manusian melaksanakan pembangunan, yang harus
memperhatikan lingkungan hidup atau pembangunan berkelanjutan.
D. Prinsip-Prinsip Pembangunan Berkalnjutan
Pembangunan berkelanjutan tujuannya selain meningkatkan kualitas hidup manusia juga dapat
mendukung prinsip-prinsip pembanguna kelanjutan tersebut, yaitu :
1. Menghormati dan memelihara komunitas kehidupan;
2. Memperbaiki kualitas hidup manusia;
3. Melestarikan sumber daya hidup dan keragaman bumi;
4. Menhgindari sumber daya yang tidak dapat diperbaharui;
5. Berusaha tidak melampaui kapasitas daya dukung bumi;
6. Mengubah sikap dan gaya hidup orang perorang;
7. Mendukung kreativitas masyarakat untuk memelihara lingkungan sendiri;
8. Menyediakan kerangka kerja nasional untuk memadukan upaya pembangunan pelestarian;
9. Menciptakan kerja sama global.

Maka, yang diperlukan adalah menyusun strategi untuk mencapai kehidupan berkelanjutan
berdasarkan prinsip-prinsip kehidupan berkelanjutan tersebut, dan semua negara harus mengkaji
ulang dan menyesuaikan rencana pembangunan nasional serta strategi pelestarian berdasrkan
tuntutan kehidupan berkelanjutan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.

Prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan juga terdapat dalam dokumen konfrensi tingkat


tinggi bumu dan pembangunan (United Nations Conference on Environment and Development) di
rio de janiero, Brazil tahun 1992. Indonesia adalah satu negara peserta yang menandatangi
dokumen tersebut. Apabila ada suatu negara sudah melakukan ratifikasi konferensi teresebut
sehingga indonesia mempunyai kewajiban melaksanakan hasil keputusan yang terkandung dalam
KTT bumu.

Dengan demikiran, maka pelaksanaan pembangunan di Indonesia mau tidak mau harus
didukung prinsip-prinsip pembanguna berkelanjutan tersebut, atau keberlanjutan ekologi yang
luas. Dengan kata lain, pelaksanaan pembangunan di segala bidang yang tujuannya untuk
meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat harus didukung etika lingkungan.

Dalam dokumen KTT bumi tersebut ada 5 priinsip utama pembangunan berkelanjutan, yaitu :

1. Keadilan antar generasi (intergenerational equety);


2. Keadilan dalam suatu generasi (intragenerational equity);
3. Prinsip Pencegahan dini (precautionary principle);
4. Perlindungan kebergaman hayati (conservation of biologicaldiversity)
5. Internalisasi biaya lingkungan.

Penjelasan Prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan

1. Keadilan antar generasi

Ada tiga prinsip yang terkandung dalam prinsip keadilan antar generasi :

a. Conservation of options, yaitu tiap generasi harus melakukan konservasi keragaman


sumber daya lingkungan agara generasi mendatang memiliki pilihan yang sama
banyaknya dengan generasi sekarang dalam pemanfaatan sumber daya lingkungan.
b. Conservation of quality, yaitu setiap generasi harus memilhara kualitas lingkungan
agara generasi mendatang dapat menikmati lingkungan hidup dengan kualitas yang
sama seperti yang telah dinikmati oleh generasi sebelumnya.
c. Conservation of acces, yaitu setiap generasi harus menjamin hak akses yang sama
terhadap segala warisan kekayaan sumber daya alam dari generasi sebelumnya dan
harus mampu melindungi segala akses untuk generasi mendatang.

2. Keadilan dalam satu generasi

Prinsip-prinsip ini berkaitan erat dengan isu lingkungan hidup dan pembangunan karena :

a. Beban dan permasalahan lingkungan dipikul masyarakat yang lemah secara sosial
ekonomi.
b. Kemiskinan menimbulkan dampat degradasi lingkungan karena masyarakat yang
masih dalam taraf pemenuhan kebutuhan dasar pada umumnya tidak memiliki
kepedulian lingkungan.
c. Upaya perlindungan lingkungan dapat berakibat pada sektor tertentu dalam
masyarakat, namun di sisi lain menguntungkan sektor tertentu yang lain.
d. Tidak seluruh anggota masyarakat memiliki akses sama dalam proses pengambilan
keputusan yang berdampak pada lingkungan. Pengetahuan, ketrampilan dan struktur
pengembalian keputusan menguntungkan anggota masyarakat tertentu dan merugikan
kelompok lainnya.

3. Pencegahan Dini

Dalam prinsip ini, keputusan harus dilandasi:

a. Evaluasi yang sungguh-sungguh untuk dapat mencegah secara optimal kerusakan


lingkungan yang tidak dapat dipulihkan
b. Penilaian (assesment) dengan melakukan analisis resiko menggunakan berbagai pilihan

4. Perlindungan kergaman hayati

Karena merupakan sumber obat-obatan dan berguna bagi kepentingan pertanian dan
menguntungkan manusia, untuk mencegah terputusnya ekosistem akibat kepunahan
keragaman hayati, tertutup akses mereka terhadap tingkat kehidupan dan kesejahteraan yang
layak.

5. Internalisasi Biaya Lingkungan

Rasio Prinsip internalisasi biaya lingkungan dari suati keadaan, dimana penggunaan
sumber daya alam merupakan reaksi dorongan atau sesuai permintaan pasar.

E. Perbedaan Pembangunan Berkelanjutan dan Konvensional

Pembangunan Berkelanjutan Pembangunan Konvesional

Dikelola untuk menjaga keutuhan ekosistem Dikelola hanya untuk memenuhi kebutuhan

Dikenal adanya sistem AMDAL Tidak dikenal Sistem AMDAL

Memperhitungkan generasi mendatang Tidak memperhitungkan generasi


selanjutnya

Wawasan jangka Panjang Wawasan untuk kepentingan singkat

Memperhatikan berkurangnya SDA Tidak memperhatikan berkurangnya SDA

Memperhitungkan Komponen Lingkungan Tidak memperhatikan komponen


yang dapat dipasarkan seperti air dan udara lingkungan seperti air dan udara.

F. Aspek Terpadu Pembangunan Berkelanjutan

Terdapat tiga aspek utama yaitu :


1. Aspek Ekonomi

Merupakan bagian esensiil telaah kekayaan (feasibility study). Semua menyadari, untuk
menghindari kebangkrutan semua aspek pembangunan harus didahului telaah kelayakan.
Konsekuensinya terkait lingkungan harus dimasukan kerugian lingkungan sebagai faktor
biaya.\

2. Aspek Ekologi

Terjaganya lingkungan sangat bermanfaat bagi hidup manusia, karena dari lingkungan,
baik kebutuhan sandang, pangan, dan kesehatan akan terpenuhi. Dilihat dari kepentingan
manusia, usaha memelihara lingkungan yang baik diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
hidup.

3. Aspek Sosial Budaya

Dalam hal ini terkait tindakan yaitu :


a. Menggiatkan kembali pertumbuhan.
b. Mengubah kualitas pertumbuhan.
c. Memenuhi kebutuhan pokok, yaitu lapangan kerja, pangan dan sanitasi.
d. Mengendalikan jumlah penduduk untuk menunjang kehidupan.
e. Menjaga kelestarian dan mengingkatkan sumber daya.
f. Mereorientasikan tekhnologi dan mengelola resiko.
g. Menggabungkan lingkungan dan ekonomi bagi pengambilan keputusan.

Pembangunan berkelanjutan harus menjamin keperluan hidup generasi masi kini dan generasi
mendatang sesuai prinsip keadilan antar generasi.

Anda mungkin juga menyukai