Anda di halaman 1dari 33

am

u b
1 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
P U T U S A N

a
No.384/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel.

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara perdata pada tingkat pertama, telah menjatuhkan Putusan seperti tersebut dibawah ini

do
gu
dalam perkara a n t a r a :

In
A
NURTJAHJA NUGRAHA TIRTANATA, bertempat tinggal di Jakarta dalam
hal ini diwakili oleh : 1. BINSAR SIAHAAN, SH., 2. DONALD
ah

lik
PANGGABEAN, SH., 3. REMY R. SIAHAAN, SH., 4. YOSUA MBH
RADJAGUKGUK, SH., dan HULMAN SINAGA, SH., para Advokat yang
am

ub
berkantor di Advokat Fidelity Law Office, beralamat di Gedung Bank Exim
lantai 4, Jl. Tanjung Karang Kav 3-4, Jakarta Pusat, berdasarkan Surat Kuasa
ep
Khusus tertanggal : 5 Mei 2010, yang selanjutnya disebut sebagai :
k

PENGGUGAT ;-
ah

R
Melawan

si
1 PT. BANK ASTA, berkedudukan di Jl. RS. Fatmawati No.62, Jakarta Selatan ,

ne
ng

selanjutnya disebut sebagai : TERGUGAT I ; -

do
gu

2 PT. RAMAKO BARU, berkedudukan di Jl. Senopati No.44, Kebayoran Baru,


Jakarta Selatan, selanjutnya disebut sebagai : TERGUGAT II ; -
In
A

3 H. BAMBANG NURYATNO RACHMADI, bertempat tinggal di Jl. Senopati


No.44, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, selanjutnya disebut sebagai : TERGUGAT
ah

lik

III ; -
m

ub

4 H. ABU JUSUF, SH., Notaris, beralamat di Bungur Grand Centre Blok CBC Jakarta
Thamrin 7, Jl. Ciputat Raya No.4-6, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, selanjutnya
ka

ep

disebut sebagai : TURUT TERGUGAT I ;


ah

5 NY. ENDANG SUGIHARTI ANTARIKSA, SH., Notaris, beralamat di Komplek


R

es

Buncit Mas Bahwa-1, Jl. Mampang Prapatan No.108, Jakarta Selatan, selanjutnya
M

disebut sebagai : TURUT TERGUGAT II ; -


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
2 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PENGADILAN NEGERI tersebut ; -

a
R
Telah membaca surat-surat yang berhubungan dengan berkas perkara ini;

si
Telah memperhatikan bukti-bukti dan surat-surat serta keterangan Ahli yang

ne
ng
diajukan dipersidangan; -

do
gu TENTANG DUDUKNYA PERKARA

In
Menimbang, bahwa penggugat dalam surat gugatannya tertanggal : 19 Mei 2010,
A
yang telah didaftarkan dikepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal : 21
ah

Mei 2010, dibawah daftar/register No: 384/Pdt/G/2010/PN.Jkt.Sel., telah mengemukakan

lik
dalil-dalil yang pada pokoknya adalah sebagai berikut : -
am

ub
1 Bahwa pada awalnya Bank ASTA (Tergugat I) bernama Bank BIG dan saham-
sahamnya dimiliki oleh grup Bambang Samijono, kemudian saham-saham tersebut
ep
k

dialihkan kepada Sdr. Darma Santosa, Sdr. Bahalwan, Siswita dan Sdr. Tjiu Tjun
ah

Tju. Pada saat dikelola oleh grup Bambang Samijono tersebut, Bank tersebut dalam
R

si
keadaan tidak sehat. Agar Bank tersebut dapat sehat kembali dan berjalan serta
beroperasi dengan baik, maka dibutuhkan suntikan modal baru dan pada waktu itu

ne
ng

ada investor dari Arab yang menyatakan akan menyuntikkan modalnya, akat tetapi
ternyata investor dari Arab yang diharapkan menanamkan modalnya pada Bank BIG

do
gu

tidak jadi menyuntikkan modalnya, maka Sdr. Darma Santosa akhirnya meminta
Penggugat untuk mencari investor baru, dan akhirnya didapat investor baru dan
selanjutnya susunan pemegang saham BANK BIG menjadi :
In
A

a Darma Santosa 30% (yang dimiliki bersama pemilik lama masing-masing 15%);
b Hendri Leo 35% ;
ah

lik

c Subardamidjaja 35% ;
Setelah itu saham-saham tersebut dialihkan lagi kepada :
m

ub

a Darma Santosa 30% ;


b Andi 30% ;
ka

ep

c Jeanis 40% ;
Karena Andi dan Jeanis tidak kunjung juga menyetorkan modal, maka saham
ah

saham tersebut kemudian dialihkan lagi kepada :


es

a Darma Santosa 30% ;


M

ng

b Elka Purwantara 40% ;


on

c Moses Fernandez da Silva 30% ;


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
3 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2. Bahwa pada saat komposisi pemegang saham terakhir itulah manajemen Bank BIG

a
kemudian diambil alih oleh Bank Indonesia, selanjutnya BANK BIG tersebut berganti

si
nama menjadi BANK ASTA (Tergugat I);
3. Bahwa tanggal 4 Maret 1996, manajemen Tergugat I diambil alih oleh Bank Indonesia

ne
ng
dan mengganti pengurus lamanya menjadi pengurus baru sebagai berikut :
Komisaris Utama : Ahmad Mufti

do
gu
Komisaris : S. Hem Budiardjo
Direktur Utama : Suhardianto

In
A
Direktur : I. Nyoman Budiarna
Direktur : Hiramsyah
ah

lik
4. Bahwa Penggugat tidak pernah masuk didalam susunan pengurus baik sebagai Direksi
maupun Komisaris atau pun sebagai pemegang saham Tergugat I tersebut, dan sama
am

ub
sekali tidak pernah ikut dalam semua kegiatan operasional Bank Asta (Tergugat I)
tersebut;
5. Bahwa sebelum manajemen Tergugat I diambil alih Bank Indonesia, Bagian Pengawas
ep
k

Bank Indonesia yang dipimpin oleh Antoni Siregar menemukan banyak transaksi yang
ah

tidak sesuai atau tidak mengikuti ketentuan dari Bank Indonesia yang mana pada waktu
R

si
ditanyakan masalah transaksi-transaksi tersebut tidak ada yang dapat menjelaskan
termasuk para Direksi Tergugat I, sehingga Bank Indonesia menganggap perlu untuk

ne
ng

secara langsung terjun menangani manajemen Tergugat I;


6. Bahwa berdasarkan data temuan dari tim pemeriksa Bank Indonesia tersebut, agar

do
gu

neraca Tergugat I terlihat bersih (karena memang pada waktu Tergugat I diambil alih
dari grup Bambang Samijono, Tergugat I sudah dalam keadaan tidak sehat), maka oleh
In
Bank Indonesia dimintalah agar ada seorang yang dianggap dapat
A

bertanggung jawab atas kerugian Tergugat I. Untuk itu ditunjuklah


ah

Penggugat dengan mengatasnamakan 3 (tiga) perusahaan yang dimana Penggugat adalah


lik

sebagai pemegang saham minoritas dari 3 (tiga) perusahaan tersebut yaitu : PT. Wahtu
Tatawawasan, PT. Anugrah Indrapuramas dan PT. Tirtanata dan dibuatlah seolah-olah
m

ub

ketiga perusahaan tersebut berhutang terhadap Tergugat I quod non -, padahal ketiga
ka

perusahaan tersebut tidak pernah membuat perjanjian kredit dengan Tergugat I, namun
ep

atas desakan Tergugat I, akhirnya Tergugat I membuat Surat Pernyataan tertanggal 4


ah

Maret 1996 yang ada pada pokoknya isinya antara lain:


R

a. PT. Wahyu Tatawawasan, PT. Anugrah Indrapuramas dan PT. Tirtanata dibuat
es

seolah-olah telah melakukan transaksi-transaksi dengan tergugat I dalam bentuk


M

ng

obligasi, sertifikat deposito, promissory notes, commercial paper, dan penempatan


on

pada perusahaan multi finance serta pemberian kredit yang seluruhnya berjumlah Rp.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
4 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
67.613.453.955,- (Enam puluh tujuh milyar enam ratus tiga belas juta empat ratus

a
lima puluh tiga ribu sembilan ratus lima puluh lima rupiah) yang jumlah tersebut

si
berdasarkan pada posisi neraca Penggugat pada Tergugat I pertanggal 5 Februari
1996 merupakan tanggung jawab Penggugat sehubungan dengan

ne
ng
penggunaannya untuk kepentingan Grup usaha Penggugat, padahal neraca dan
laporan keuangan Tergugat I tidak pernah diberitahukan / disampaikan

do
gu
kepada Peggugat sehingga Penggugat tidak mengetaui kebenaran dari neraca tersebut;
b. Surat Pernyataan tersebut diterbitkan sebagai langkah awal serta sebagai acuan dalam

In
A
rangka dibuatnya Pengikatan Kredit (PK) antara Tergugat I dengan Penggugat dan/
atau perusahaan yang berkaitan dengan kepemilikan Penggugat, maupun perusahaan
ah

lik
lain yang menikmati penggunaan dana dengan rincian sebagaimana dalam Surat
Pernyataan tersebut dengan total kewajiban Rp. 67.613.453.955,- (Enam puluh tujuh
am

ub
milyar enam ratus tiga belas juta empat ratus lima puluh tiga ribu sembilan ratus lima
puluh lima rupiah);
c. Bahwa pada tanggal jatuh temponya akan dialihkan kedalam bentuk pinjaman kredit
ep
k

di Tergugat I. (Padahal perjanjian kredit tersebut sampai dengan saat ini tidak pernah
ah

dibuat);
R

si
7. Bahwa selanjutnya atas permintaan manajemen Tergugat I, Surat Pernyataan tersebut
dibuat dalam bentuk Akta Pengakuan Hutang No. 2, tertanggal 1 April 1996 yang dibuat

ne
ng

dihadapan Turut Tergugat I, yang isinya pada pokoknya disebutkan bahwa, PT. wahyu
Tatawawasan, PT. Anugrah Indrapuramas dan PT. Tirtanata, yang ketiga perusahaan

do
gu

tersebut sebagian maupun seluruhnya langsung maupun tidak langsung dimiliki oleh
Tuan Nurtjahja Nugraha Tirtanata quod non-, karena sebenarnya Penggugat hanyalah
In
A

pemegang saham minoritas di ketiga perusahaan tersebut, dan seharusnya Turut


Tergugat I meminta terlebih dahulu kepada Penggugat seluruh akta-akat pendirian atau
ah

lik

akta yang berkaitan dengan kepemilikan saham dan akta perubahan lainnya dari PT.
wahyu Tatawawasan, PT. Anugrah Indrapuramas dan PT. Tirtanata, agar dapat diketahui
m

dengan pasti seberapa besar sebenarnya Penggugat memiliki saham dalam ketiga
ub

perusahaan a quo dan sampai mana sebenarnya tanggung jawab Penggugat dalam
ka

perusahaan tersebut;
ep

8. Bahwa agar Tergugat I menjadi sehat, maka Bank Indonesia meminta agar dicari
ah

investor baru dan akhirnya didapat investor baru yaitu Tergugat II dan Tergugat III. Dan
R

untuk membeli saham Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III harus mendapatkan ijin
es
M

dari Menteri Keuangan, maka Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III mengajukan surat
ng

permohonan tertanggal 10 Maret 1997 kepada Menteri Keuangan dan ijin Menteri
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
5 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Keuangan diterbitkan dengan No. SI-103/MK/1997 tanggal 10 April 1997

a
dengan memberikan izin kepada Tergugat II dan Tergugat III :

si
a. Untuk melakukan akuisisi/pembelian seluruh (100%) saham Tergugat I dari
pemegang saham lama.

ne
ng
b. Akuisisi / pembelian seluruh saham dimaksud masing-masing dilakukan oleh
Tergugat II sebesar 50% dan Tergugat III sebesar 50%.

do
gu
c. Ijin tersebut diberikan dengan catatan agar transaksi jual beli saham dalam perseroan
Tergugat I dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

In
A
9. Bahwa berdasarkan Akta No. 4 dan Akta No. 5 Notaris Ny. Endang S. Antariksa, SH,
keduanya tertanggal 7 Mei 1997, telah dilakukan pengalihan saham-saham perseroan
ah

lik
Tergugat I milik Elka Purwantara, Darma Santosa serta Moses Fernandez da Silva
kepada Tergugat II dan Tergugat III dengan harga yang sangat tidak wajar dimana harga
am

ub
per sahamnya hanya Rp. 1 (satu rupiah) per sahamnya, sehingga nilai keseluruhan saham
Tergugat I hanya sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) saja;
10. Bahwa dalam Anggaran Dasar Perseroan Tergugat I (Akta Pendirian No. 10 tanggal 4
ep
k

November 1992) pada pasal 4 ayat 1 disebutkan :


ah

Modal dasar dari perseroan ini besarnya Rp. 20.000.000.000,- (Dua puluh milyar
R

si
rupiah) terbagi atas 20.000 saham masing-masing saham seharga Rp. 1.000.000
(satu juta rupiah) nominal. Memenuhi ketentuan pasal 9 ayat 3 jo pasal 6 ayat 2 dan

ne
ng

ayat 3 Anggaran Perseroan dimaksud, maka Sertifikat / Surat Saham


diterbitkan dengan mencantumkan nilai nominal @ Rp. 1.000.000,- (satu juta

do
gu

rupiah)/saham.
11. Bahwa kemudian pada saat itu, Penggugat diminta oleh Tergugat II dan Tergugat III
In
untuk membuat Perjanjian sebagaimana tertuang dalam Akta Nomor : 2, tertanggal 7
A

Mei 1997 yang dibuat dihadapan Turut Tergugat II, dan Akta No. 2 tertanggal 7 Mei
ah

1997 adalah kelanjutan dari Akta No. 2 tertanggal 1 April 1996, sehingga seharusnya
lik

sebelum dibuat Akta No.2 tertanggal 7 Mei 1997, Akta No. 2 tertanggal 1 April 1996
harus dibatalkan terlebih dahulu, tetapi tanpa pembatalan Akta No. 2 tertanggal 1 April
m

ub

1996 a quo, telah dibuat lagi Akta Perjanjian No. 2 tertanggal 7 Mei 1997 yang pada
ka

pokoknya isi Akta Perjanjian tersebut adalah Penggugat diminta membayar lunas dan
ep

bertanggung jawab atas semua kerugian Tergugat I sebesar Rp. 87.775.008.298,-


ah

(Delapan puluh tujuh juta tujuh ratus tujuh puluh lima juta delapan ribu dua ratus
R

Sembilan puluh delapan rupiah), yang disebutkan dalam akta a quo jumlah tersebut
es

sebagaimana tercantum dalam Laporan Keuangan Tergugat I per 31 Desember 1996 dan
M

ng

ditambah kerugian sampai dengan Neraca per tanggal 6 Mei 1997, padahal laporan
on

keuangan dan neraca tersebut tidak pernah disampaikan dan diberitahukan kepada
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
6 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
penggugat, sehingga dengan demikian seakan-akan Penggugat diminta harus

a
bertanggung jawab membayar kerugian Tergugat I dalam kedua akta tersebut yang

si
besarnya adalah Rp. 67.613.453.955,- (Enam puluh tujuh milyar enam ratus tiga belas
juta empat ratus lima puluh tiga ribu Sembilan ratus lima puluh lima rupiah), - quod non

ne
ng
-;
12. Bahwa di dalam Akta Perjanjian No. 2 tertanggal 7 Mei 1997 yang dibuat dihadapan

do
gu
Turut Tergugat II tersebut, tidak dijelaskan dengan rinci perbuatan apa yang dilakukan
oleh Penggugat terhadap Tergugat I sehingga mengakibatkan kerugian Tergugat I

In
A
sampai sebesar Rp. 87.775.008.298,- tersebut, dan di dalam Akta juga tidak disebutkan
satu persatu secara rinci kerugian tersebut dan apa hubungan hukum antara Penggugat
ah

lik
dengan Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III. Bahwa dalam membuat akta a quo,
Turut Tergugat II tidak membuat akta sesuai dengan keadaan atau fakta yang
am

ub
sebenarnya, dimana pada waktu Penggugat menghadap Turut Tergugat II, Penggugat
telah meminta daftar rincian debitur serta berapa jumlah kewajiban debitur tersebut,
ternyata permintaan Penggugat tersebut tidak ada satupun yang dipenuhi dan
ep
k

dimasukkan dalam Akta No. 2 tertanggal 7 Mei 1997;


ah

13. Bahwa substansi Akta No. 2 tertanggal 7 Mei 1997 yang memuat ketentuan-ketentuan
R

si
mengenai kewajiban-kewajiban dari Penggugat saja tanpa diimbangi dengan adanya
kewajiban timbal balik dari Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III sangat rancu serta

ne
ng

tidak jelas mengenai masalah apa dan penuh dengan kontradiksi apalagi dikaitkan
dengan Akta Pengakuan Hutang No. 2 tanggal 1 April 1996;

do
gu

14. Bahwa proses penerbitan dan substansi kedua akta dimaksud penuh dengan kontradiksi,
karena tanpa didahului adanya perjanjian pokok yaitu berupa Perjanjian Kredit yang
In
A

mana Akta Pegakuan Hutang a quo seharusnya adalah perjanjian assesoir (perjanjian
pelengkap, melihat keadaan pada waktu itu patut dicurigai bahwa Tergugat I, Tergugat II
ah

lik

dan Tergugat III telah memanfaatkan keadaan dan kondisi dari Penggugat yang pada
saat itu memang dalam keadaan tertekan. Bentuk dari penyalahgunaan keadaan
(misbruik van omstandigheden) inilah yang dimanfaatkan oleh Tergugat I, Tergugat II
m

ub

dan Tergugat III untuk menekan Penggugat dengan menyuruhnya membuat kedua Akta
ka

a quo ;
ep

Bahwa menurut pertimbangan Hooge Raad NJ 1959, 57 tertanggal 11 Januari 1957,


ah

kasus Bovag II disebutkan : bahwa suatu perjanjian dapat kehilangan kausa-nya yang
R

halal dalam hubungan terjadinya perjanjian itu, apabila pihak yang satu sangat dirugikan
es

sebagai akibat penyalahgunaan keadaan oleh pihak lain. Dasar dari pertimbangan Hooge
M

ng

Raad tersebut adalah agar dalam suatu perjanjian apabila seseorang karena tekanan
on

keadaan secara tidak adil memikul beban yang sangat merugikan, maka perjanjian yang
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
7 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
demikian dapat dinyatakan sebagai perjanjian yang memiliki kausa yang tidak halal

a
(ongeoorlofde oorzaak). Bahwa aturan hukum yang mengatur mengenai penyalahgunaan

si
keadaan dapat dilihat didalam ordonansi atau undang-undang tentang lintah darat
tanggal 17 September 1938 pasal 2 yang berbunyi sebagai berikut :

ne
ng
Apabila antara kewajiban timbal balik pihak-pihak dalam suatu persetujuan sejak
semula ada perbedaan sedemikian rupa dalam nilai yang berhubungan dengan

do
gu
keadaan, perbedaan yang tidak seimbang yang amat menyolok antara kewajibannya,
maka hakim atas permohonan dari pihak yang dirugikan atau juga jabatannya dapat

In
A
mengurangi kewajiban para pihak atau membatalkan persetujuan. Kecuali apabila
menurut kelayakan pihak yang dirugikan dengan sadar dapat membayangkan akibat
ah

lik
yang timbul karena adanya perjanjian tersebut dan mereka tidak berbuat;
Karena keteledoran;
am

ub
Tidak berpengalaman atau dalam keadaan terdesak ;
15. Bahwa pertimbangan Hooge Raad NJ 1959, 57 tertanggal 11 Januari 1957 tersebut dan
Jurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 3431 K/Pdt/1985 tanggal 4 Maret 1987 tentang
ep
k

penyalahgunaan keadaan dimaksud adalah relevan dengan doktrin ketidak adilan dalam
ah

ilmu hukum kontrak yang mengajarkan bahwa suatu kontrak batal atau dapat dibatalkan
R

si
oleh pihak yang dirugikan manakala dalam kontrak tersebut terdapat kausa yang tidak
adil dan sangat memberatkan salah satu pihak, walaupun kedua belah pihak telah

ne
ng

menandatangani kontrak yang bersangkutan. Landasannya adalah kausa suatu kontrak


(perjanjian) tetap tidak boleh melanggar kesusilaan, kepatutan dan peraturan perundang-

do
gu

undangan yang berlaku sesuai dengan prinsip kewajaran (redelijkheid) dan prinsip
kepatutan (billijkheid) dalam kontrak. Apabila asas-asas atau prinsip kausa yang halal ini
In
A

dilanggar salah satu pihak dalam kontrak, maka berakibat kontrak tersebut batal demi
hukum (van rechtswege nietig) ;
ah

lik

16. Bahwa berdasarkan Pasal 1321 KUHPerdata Jo Pasal 1449 KUHPerdata Jo


pertimbangan putusan Hooge Raad NJ 1959, 57 tertanggal 11 Januari 1957 Jo
m

ub

Jurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 3431 K/Pdt/1985 tanggal 4 Maret 1987 tentang
penyalahgunaan keadaan, maka perjanjian dibatalkan karena ada kehendak yang cacat ;
ka

17. Bahwa pembuatan Surat Pernyataan tertanggal 4 Maret 1996 dan Akta Pengakuan
ep

Hutang No. 2 tertanggal 1 April 1996 yang dibuat dihadapan Turut Tergugat I serta Akta
ah

Perjanjian No. 2 tertanggal 7 Mei 1997 yang dibuat dihadapan Turut Tergugat II adalah
R

salah satu bentuk dari adanya penyalahgunaan keadaan (misbruik vam omstandigheden)
es
M

dari Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III;


ng

18. Bahwa menurut ilmu pengetahuan hukum, untuk dapat dikatakan telah melakukan
on

Perbuatan Melawan Hukum harus dipenuhi salah satu syarat sebagai berikut :
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
8 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a. Bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku;

a
b. Melanggar hak subyektif orang lain ;

si
c. Melanggar kaidah hukum / tata susila ;
d. Bertentangan dengan asas kepatutuan, ketelitian dan sikap hati-hati yang seharusnya

ne
ng
dimiliki setiap orang dalam pergaulan dengan sesama atau harta benda orang lain;
19. Bahwa perbuatan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III tersebut telah bertentangan

do
gu
dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku sebagaimana sudah diuraikan Penggugat
dalam dalil-dalilnya tersebut diatas pada angka 14, 15, 16 dan 18 di atas, serta perbuatan

In
A
Para Tergugat tersebut sangat merugikan Penggugat dan dikategorikan sebagai
perbuatan melawan hukum;
ah

lik
20. Oleh karena itu Akta No. 2, tertanggal 1 April 1996 yang dibuat dihadapan Turut
Tergugat I dan Akta No. 2, tertanggal 7 Mei 1997 yang dibuat dihadapan Turut
am

ub
Tergugat II tersebut adalah cacat hukum, sehingga batal demi hukum dan tidak
mempunyai kekuatan hukum (buiten effect stellen) ;
21. Bahwa akibat perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II
ep
k

dan Tergugat III tersebut, mengakibatkan kerugian bagi Penggugat, yang sampai
ah

sekarang seolah-olah Penggugat mempunyai hutang kepada Tergugat I, Tergugat II dan


R

si
Tergugat III qoud non dan nama baik Penggugat menjadi tercemar, oleh karena itu
Penggugat menurut ganti rugi secara immaterial yang besarnya sebenarnya tidak dapat

ne
ng

dinilai, namun untuk kepentingan gugatan ini Penggugat menuntut ganti rugi immateril
sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) baik sendiri-sendiri maupun bersama-

do
gu

sama secara tanggung renteng kepada Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III;
22. Bahwa gugatan ini didasarkan atas bukti-bukti yang otentik, oleh karena itu tepat dan
In
beralasan hukum apabila putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu
A

meskipun ada bantahan, banding maupun kasasi (uit voerbaar bij voorraad) ;
ah

MAKA : Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon kepada Ketua


lik

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan / Majelis Hakim yang memeriksa dan


mengadili perkara ini, agar sudi kiranya berkenan memberikan putusan sebagai
m

ub

berikut :
ka

1 Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;


ep

2 Menyatakan tergugat I, Tergugat II, Tergugat III telah melakukan perbuatan


ah

melawan hukum;
R

3 Menyatakan Akta Pengakuan Hutang Nomor : 2, tertanggal 1 April 1996


es
M

yang dibuat dihadapan H. Abu Jusuf , SH, Notaris di Jakarta (Turut Tergugat)
ng

cacat hukum dan batal demi hukum serta tidak mempunyai kekuatan hukum
on

(buiten effect stellen);


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
9 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4 Menyatakan Akta Perjanjian Nomor : 2 tertanggal 7 Mei 1997, yang dibuat di

a
hadapan Ny. Endang Sugiharti Antariksa, SH, Notaris di Jakarta (Turut

si
Tergugat II) cacat hukum dan batal demi hukum serta tidak mempunyai
kekuatan hukum (buiten effect stellen) ;

ne
ng
5 Menghukum Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III baik sendiri-sendiri
maupun bersama-sama secara tanggung renteng untuk membayar ganti rugi

do
gu immaterial kepada Penggugat sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar
rupiah) ;

In
A
6 Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu
walaupun ada bantahan, banding atau kasasi (uit voerbaar bij voorraad) ;
ah

lik
7 Menghukum Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II untuk tunduk dan patuh
pada putusan dalam perkara ini ;
am

ub
8 Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Turut Tergugat I dan
Turut Tergugat II untuk membayar biaya perkara ;
atau apabila Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan/Majelis Hakim yang memeriksa dab
ep
k

mengadili perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et
ah

bono).
R

si
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan untuk Penggugat

ne
ng

datang Kuasa Hukumnya : 1. Donald Panggabean, SH., 2. Yosua Mathias B.H.


Rajagukguk, SH., 3. Hulman Sinaga, SH., Para Advokat pada FIDELITY Law Office,

do
gu

beralamat di Gedung Bank Eksim, Lantai 4, Jalan Tanjung Karang Kaveling 3-4A, Jakarta
Pusat, berdasarkan Surat Kuasa tertanggal 5 Mei 2010, sedangkan untuk Tergugat II dan
In
Tergugat III hadir Kuasa Hukumnya Hamzah Fansyuri, SH., Adfvokat dan Konsultan
A

Hukum pada Kantor HAMZAH FANSYURI LAW OFFICE berkantor di Jl. Raya Pasar
ah

Minggu Kemudian . 19 No.36 Ahli, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, sedangkan untuk
lik

Tergugat I telah dipanggil dengan patut melalui Harian Surat Khabar Rakyat Merdeka
terbitan tanggal 30 Juni 2010 dan terbitan tanggal : 27 Juli 2010 tidak hadir atau tidak
m

ub

mengirimkan wakilnya dan dianggap tidak menggunakan haknya sedangkan untuk Turut
ka

Tergugat I telah dipanggil dengan patut berdasarkan relass panggilan No.384/Pdt.G/2010/


ep

PN.Jkt.Sel. tertanggal : 1. 3 Juni 2010, 2. 14 Juni 2010, 3. 22 Juli 2010, tidak hadir atau
ah

tidak mengirimkan wakilnya dan dianggap tidak menggunakan haknya dan untuk Turut
R

Tergugat II telah dipanggil dengan patut berdasarkan relass panggilan tertanggal : 1. 4 Juni
es

2010, 2. 14 Juni 2010, 3. 1 Juli 2010, tidak hadir atau tidak mengirimkan wakilnya dan
M

ng

dianggap tidak menggunakan haknya ; -


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
10 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa setelah pihak diwakili Kuasa Hukumnya hadir

a
dipersidangan, maka Majelis Hakim telah memberikan kesempatan kepada kedua belah

si
pihak untuk melakukan Mediasi, sebagaimana diatur dalam PERMA No.1 Tahun 2008,
dimana Majelis telah menunjuk Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan : Drs. Harri

ne
ng
Sasangka, SH. MHum. sebagai Hakim Mediator, namun demikian proses Mediasi tersebut
tidak berhasil oleh karenanya proses selanjutnya kembali kepada Majelis ; -

do
gu
Menimbang, bahwa selanjutnya gugatan Penggugat dibacakan dan atas

In
A
pertanyaan Hakim Ketua Majelis terhadap gugatan ada perubahan terhadap perbaikan alamat
Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III ; -
ah

lik
Menimbang, bahwa Tergugat II dan Tergugat III melalui Kuasa Hukumnya atas
am

ub
gugatan penggugat telah mengajukan jawabannya tertanggal : 23 September 2010 yang
pada pokoknya adalah sebagai berikut : ep
k

1 Tergugat II dan Tergugat III menolak dengan tegas seluruh dalil Gugatan
ah

Penggugat kecuali terhadap dalil-dalil Penggugat yang diakui kebenarannya


R

si
oleh Tergugat II dan III.;

ne
ng

DALAM EKSEPSI ;
2. Ada perbedaan yang sangat mencolok antara Surat Kuasa Penggugat dengan Surat

do
gu

Gugatan Penggugat dimana tidak sesuai penyebutan Tergugat-Tergugat di Surat Kuasa


dengan Surat Gugatan seperti PT. Ramako Baru didalam Surat Kuasa disebutkan
In
A

disebut Tergugat III tetapi di Surat Gugatan disebut Tergugat II. Bambang N Rachmadi
di dalam Surat Kuasa disebut Tergugat IV tetapi di surat gugatan disebut Tergugat III.;
ah

lik

Mohon Majelis Hakim menolak atau setidak tidak memutuskan gugatan Penggugat
tidak dapat diterima.;
3. Penggugat juga tidak menggugat Para Pemegang saham Tergugat I sebelum dialihkan
m

ub

ke Tergugat II dan III dan Bank Indonesia yang diakuinya telah memaksa dirinya untuk
ka

menjadi pihak yang bertanggung jawab atas kerugian Tergugat I dengan demikian
ep

gugatan Penggugat menjadi kurang baik.;


ah

DENGAN tidak digugatnya pihak-pihak tersebut maka gugatan Penggugat ;


R

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas mohon Majelis Hakim menolak atau setidak tidak
es

memutuskan gugatan Penggugat tidak dapat diterima. ;


M

ng

on

DALAM POKOK PERKARA


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
11 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4. Perlu kami sampaikan bahwa kami sama sekali tidak terkejut dengan gugatan

a
Penggugat oleh karena sejak kewajiban Penggugat jatuh tempo, Tergugat II dan

si
Tergugat III dengan berbagai cara telah melakukan penagihan-penagihan. Namun
Penggugat dengan seribu cara juga menghindar dari pembayaran. ;

ne
ng
5. Bahwa gugatan ini merupakan hal yang baru ditempuh Penggugat dan dalil-dalil yang
disampaikan oleh Penggugat sama sekali belum pernah kami dengar sebelumnya.

do
gu
Namun kami maklum sekali lagi bahwa ini hanyalah ikhtiar Penggugat untuk
menghindar dari kewajiban saja. (Kewajiban mana bersumber dari Akta No. 2 tanggal

In
A
1 April 1996 dibuat dihadapan H. Abu Jusuf, S.H dan Akta No. 2 tanggal 7 Mei 1997
dibuat dihadapan Endang Antariksa, S.H yang diminta pembatalannya dalam gugatan
ah

lik
ini).;
6. Penggugat telah mendalilkan dengan alasan-alasan yang sungguh memaksakan agar
am

ub
bisa diterima oleh akal. Namun JUSTRU dengan dalil-dalil yang dikemukakannya
dalam perkara a quo menjadi jelas bahwa Penggugat secara sah memiliki hutang
kepada tergugat I, II dan III. Kami uraikan dalil-dalil yang kami maksud :
ep
k
ah

6.1 Dalil Gugatan Butir 6


R

si
(Mohon Majelis Yth bersedia membaca kembali bunyi dalil dalam butir 6
Gugatan)

ne
ng

Pada pokoknya dalil tersebut menyatakan bahwa Penggugat ditunjuk secara tiba-
tiba oleh Tergugat I untuk menjadi pihak yang bertanggung jawab atas kerugian

do
gu

yang diderita oleh Tergugat I (group Bambang Samijono). Selanjutnya


Penggugat bersedia membuat transaksi-transaksi berupa promissory note,
In
A

commercial paper, obligasi, sertifikat deposito dan penempatan dalam


perusahaan multi finance (selanjutnya disebut Surat Berharga) yang pada
ah

lik

pokoknya menimbulkan kewajiban pembayaran hutang Penggugat


mengatasnamakan (i) PT. Wahyu Tatawawasan (ii) PT. Anugrah Indrapuramas
m

(iii) PT. Tirtanata (selanjutnya 3 Perusahaan) totak sebesar Rp.


ub

67.613.453.955,- (Enam puluh tujuh milyar enam ratus tiga belas juta empat ratus
ka

lima puluh tiga ribu sembilan ratus lima puluh lima rupiah) kepada Tergugat I.
ep

namun baru sekarang melalui gugatan di butir 6 ini Penggugat menolak


ah

mengakui kewajiban tersebut dengan berbagai dalih.


R

6.1.1 Berdasarkan dalil tersebut dapat diketahui bahwa Penggugat adalah


es
M

Debitur dari Tergugat I yang mempunyai kewajiban hutang seluruhnya


ng

sebesar Rp. 67.613.453.955,- berdasarkan Surat Berharga. ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
12 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
6.1.2 Penggugat faktanya tidak meminta pembatalan Surat-surat Berharga

a
kepada Tergugat I. jika Surat Berharga tersebut benar-benar merugikan

si
Penggugat oleh karena sesungguh hutang Penggugat tidak pernah ada atau
Penggugat dalam keadaan terpaksa/terancam tentu Penggugat sudah

ne
ng
minta pembatalan Surat Berharga tersebut. Penggugat juga tidak pernah
menyatakan keberatannya atas kewajibannya yang timbul berdasarkan

do
gu Surat Berharga tersebut. ;
6.1.3 Penggugat sekarang berdalil, dia ditunjuk secara tiba-tiba sebagai orang

In
A
yang bertanggung jawab atas kerugian Tergugat I dan harus menanggung
hutang sebesar Rp. 67.613.453.955,- Tergugat I berdasarkan Surat
ah

lik
Berharga yang mengakibatkan kewajiban pembayaran kepada Tergugat I,
padahal Penggugat mengaku tidak mempunyai hubungan apapun dengan
am

ub
Tergugat I. ;
DALIL PENGGUGAT SUNGGUH MENGADA-ADA. Tentu tidak ada
seorang yang mau harus menanggung hutang secara tiba-tiba kecuali
ep
k

orang itu dalam dibawah ancaman atau orang tersebut berfikiran tidak
ah

waras.
R

si
6.1.4 Tergugat II dan Tergugat III menjadi jelas dan terang tentang asal usul
kewajiban pembayaran Penggugat kepada Tergugat I dengan adanya

ne
ng

gugatan ini. Penggugat mengatasnamakan ke 3 PT jelas-jelas telah


membuat transaksi-transaksi dengan Tergugat I yang menimbulkan

do
gu

kewajiban Penggugat sebesar Rp. 67.613.453.955,- sampai dengan saat


ini tidak pernah dimintakan pembatalannya. Atau secara hukum
In
A

Penggugat mengakui. ;
ah

lik

6.2 Dalil Butir 4 Gugatan

(Mohon Majelis Yth bersedia membaca kembali bunyi dalil dalam butir 4
m

ub

Gugatan) ;
Penggugat mendalilkan bahwa dirinya bukanlah Pengurus, Direktur atau
ka

Komisaris di PT. Bank Asta (Tergugat I) atau pemegang saham sekalipun.


ep

Berdasarkan dalil ini Penggugat hendak menyampaikan bahwa dirinya tidak ada
ah

kaitan apapun dengan Tergugat I.;


R

6.2.1 Namun dalam dalil gugatannya butir 1 s/d 5 Penggugat menguasai betul
es
M

informasi yang sangat internal di Tergugat I. Penggugat mengetahui para


ng

pemegang saham dan jumlah saham pada waktu Tergugat I masih


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
13 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bernama Bank BIG. Penggugat mengetahui akan nada Investor Arab yang

a
tidak jadi datang. Bahkan Penggugat mengetahui ada penyimpangan

si
praktek Perbankan oleh Tergugat I. TIDAKLAH MUNGKIN DEBITUR
SUATU BANK MENGETAHUI INFORMASI YANG SANGAT

ne
ng
RAHASIA DAN INTERNAL DARI BANK TERSEBUT JIKA TIDAK
ADA HUBUNGAN KHUSUS DENGAN BANK TERSEBUT. ;

do
gu 6.2.2 Penggugat menyatakan tidak mempunyai hubungan apapun dengan
Tergugat I namun Penggugat bersedia membuat Surat Berharga dengan

In
A
Tergugat I yang menimbulkan hutang Rp. 67.613.453.955,- TIDAKLAH
MUNGKIN SESEORANG YANG TIDAK MEMPUNYAI HUBUNGAN
ah

lik
DENGAN SUATU BANK BERSEDIA MENANDATANGANI SURAT-
SURAT BERHARGA YANG MENIMBULKAN KEWAJIBAN
am

ub
PULUHAN MILYAR RUPIAH.;

Tergugat I dan Tergugat II mohon kepada Majelis Hakim untuk mempertimbangkan fakta
ep
k

bahwa Penggugat mempunyai kewajiban sebesar Rp. 67.613.453.955,- kepada


ah

Tergugat I berdasarkan Surat Berharga yang tidak pernah Penggugat keberatan atau minta
R

si
pembatalannya. ;wwwa

ne
ng

Tergugat II dan Tergugat III tidak membantah dalil No. 8 Gugatan

do
gu

6.3 Dalil Butir 9 Gugatan


In
A

(Mohon Majelis Yth bersedia membaca kembali bunyi dalil dalam butir 9
Gugatan) ;
ah

lik

Penggugat menyatakan pembelian saham Tergugat I oleh Tergugat II dan III


tidak wajar.
m

ub

6.3.1 Penggugat hanyalah debitur Tergugat I dan mengaku bahwa tidak


mempunyai hubungan apapun dengan tergugat I dengan demikian
ka

Penggugat semestinya tidak mempunyai hak dan kewenangan apapun atas


ep

terjadinya pengalihan saham milik (i) Elka Purwantara, (ii) Darma


ah

Santosa Tirtanata (AYAH KANDUNG PENGGUGAT) dan Moses


R

Fernandez kepada Tergugat II dan III berdasarkan Akta No. 4 dan Akta
es
M

No. 5 tanggal 7 Mei 1997 Notaris Endang Antariksa, S.H. ;


ng

6.3.2 Tergugat I merupakan Bank yang tidak sehat yang mempunyai kewajiban
on

yang sangat besar kepada nasabahnya sehingga tidak mungkin ada orang
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
14 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
atau pihak yang mau menggantikan kepengurusan manajemennya atau

a
membeli saham-sahamnya. Jika ada orang yang mau membeli saham

si
Tergugat I tentulan juga harus menanggung kewajiban-
kewajibanhya juga. Inilah yang menjadi penyebab saham-saham

ne
ng
Tergugat I tidak ada harganya malah saham-sahamnya hanya
mengandung kewajiban-kewajiban. Berdasarkan hal tersebut di atas

do
gu sangatlah wajar jika saham-saham Tergugat I berharga Rp. 1,-
perlembarnya. ;

In
A
6.3.3 Bahwa Tergugat II dan Tergugat III pada awalnya diminta oleh Bank
Indonesia untuk ikut menyehatkan Tergugat I mengingat Tergugat II dan
ah

lik
Tergugat III Pemilik dan Pengelola Bank IFI dengan performance yang
bagus. ;
am

ub
Oleh karena permintaan dari Bank Indonesia ini kepada Tergugat II dan
III merupakan kewajiban maka Tergugat II dan Tergugat III tidak ada
pilihan lain mengambil alih saham Tergugat I seluruhnya dan juga
ep
k

manajemennya.
ah

7. TIDAK ADA BANTAHAN, KEBERATAN ATAU PEMBATALAN DARI


R

si
PENGGUGAT ATAS KEWAJIBAN PENGGUGAT YANG TIMBUL DARI AKTA
PENGAKUAN HUTAN.

ne
ng

Penggugat dan Tergugat I membuat pengakuan Hutang yang kemudian dibuatkan Akta
Pengakuan Hutang No. 2 tanggal 1 April 1996 dikeluarkan oleh Bpk. Abu Yusuf Notaris

do
gu

di Jakarta (selanjutnya disebut Akta Pengakuan Hutan). Akta Pengakuan Hutang


tersebut merupakan penegasan kewajiban Penggugat kepada Tergugat I sebesar Rp.
In
67.613.453.955,- ;
A

Penggugat dalam membuat dan menandatangani Akta Pengakuan Hutang No. 2 tanggal
ah

1 April 1996 tidak mendalilkan sedang di bawah ancaman atau tekanan. Atau Penggugat
lik

tidak pernah mengajukan keberatan-keberatan atau meminta pembatalan atas Akta


Pengakuan Hutang. ;
m

ub

Baru sekarang Penggugat meminta pembatalan Pengakuan Hutang dengan alasan adanya
ka

penyalahgunaan keadaan (misbruik van omstanddigheden). SUNGGUH UPAYA


ep

PENGHINDARAN HUTANG YANG SANGAT ANHE DAN MENGADA-ADA. ;


ah

8. PENGGUGAT SUDAH PERNAH MENYERAHKAN ASETNYA SEBAGAI


R

PEMBAYARAN DAN TIDAK KEBERATAN ATAS ADANYA PERJANJIAN


es

DENGAN TERGUGAT II DAN TERGUGAT III SEBAGAI PEMILIK TERGUGAT I


M

ng

YANG BARU. ;
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
15 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tergugat II dan Tergugat III membenarkan dalil Penggugat tentang telah terjadi banyak

a
penyimpangan-penyimpangan ketentuan Perbankan dalam pengucuran kredit oleh

si
Tergugat I. Bank Indonesia memerlukan investor baru untuk menyehatkan Tergugat I
yaitu Tergugat II dan III. ;

ne
ng
Bahwa pada awalnya Tergugat II dan III yang juga pengusaha nasional dan pemilik dari
Bank IFI diminta oleh Bank Indonesia untuk menjadi pihak yang dapat menyehatkan

do
gu
Tergugat I. Oleh karena permintaan ini merupakan kehormatan sekaligus juga perintah
dari Bank Indonesia kepada Tergugat II dan III maka disanggupi oleh Tergugat II dan

In
A
Tergugat III. ;
Setelah Tergugat II dan Tergugat III mengambil alih manajemen diketahui banyak
ah

lik
penyimpangan-penyimpangan. Terutama penyimpangan pemberian kredit terhadap group
yang sangat tidak menggunakan standar prosedur Perbankan yang semestinya dan sangat
am

ub
sembrono. Salah satu pelanggaran pemberian kredit terbesar justru kepada 3 Perusahaan
Penggugat yang mengakibatkan kerugian besar pada Tergugat I. Hal itu terjadi oleh
karena Penggugat sebagai debitur Tergugat I mempunyai akses yang sangat luas dan
ep
k

tidak terbatas di Tergugat I mengingat pemilik 30% saham Tergugat I dimiliki oleh Tn.
ah

Darma Santosa ayah kandung Penggugat. ;


R

si
Bahwa oleh karena Tergugat I telah sepenuhnya dimiliki Tergugat II dan Tergugat III
berdasarkan Akta No. 4 dan Akta No. 5 tanggal 7 Mei 1997, maka Penggugat dan

ne
ng

Tergugat II dan III bersepakat untuk membuat Perjanjian dengan Akta No. 2 tanggal 7
Mei 1997 di hadapan Notaris Endang Antariksa, S.H Notaris di Jakarta (selanjutnya

do
gu

disebut Akta No. 2 tanggal 7 Mei 1997). Penggugat, Tergugat II dan Tergugat III
DENGAN SADAR TANPA ADA PAKSAAN ATAU ANCAMAN APAPUN ATAU
In
BAHKAN KEBERATAN DARI PIHAK PENGGUGAT ATAU ISTRI DAN
A

KELUARGANYA membuat dan menandatangani Akta No. 2 tanggal 7 Mei 1997.


ah

Dinyatakan dengan tegas dalam Akta No. 2 tanggal 7 Mei 1997 Penggugat telah
lik

mendapatkan persetujuan dari istrinya Ny. EMELIA MAGDALENA WIJAYA. ;


Adapun isi Akta No. 2 tanggal 7 Mei 1997 sebagai berikut :
m

ub

i Penggugat sepakat dan mengikatkan diri untuk membayar uang sebesar


ka

Rp. 87.775.008.298,- (Delapan puluh tujuh milyar tujuh ratus tujuh puluh lima
ep

juta delapan ribu dua ratus sembilan puluh delapan rupiah) kepada Tergugat II
ah

dan Tergugat III. ;


R

iiPenggugat berjanji untuk membayar kewajibannya seluruhnya pada tanggal 7 Mei


es

1998 (dalam waktu 1 tahun) kepada Pihak Tergugat II dan III. ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
16 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Penggugat berdasarkan Akta Pengakuan Hutang dan Akta No. 2 telah menyerahkan

a
beberapa asset-aset pribadinya sebagai bentuk pelaksanaan kewajibannya tersebut.

si
Aset-aset dimaksud sebagai berikut :
Rumah di Lebak Bulus

ne
ng
Tanah di daerah Warung Buncit
Tanah Komplek Tirtanata di Jl. Ahmad Yani Bandung

do

gu Mobil Mercy dan Mobil Volvo
(selanjutnya akan kami buktikan di sidang pembuktian)

In
A
Bahwa penyerahan aset-aset itu sangat jauh dari cukup untuk memenuhi kewajiban
Penggugat. Akan tetapi Penggugat tidak mau lagi memenuhi sisa kewajibannya
ah

lik
pembayaran hutangnya kepada Tergugat II dan Tergugat III meskipun faktanya
Penggugat memiliki aset yang cukup bahkan lebih dari cukup untuk membayar lunas
am

ub
kewajibannya kepada Tergugat II dan Tergugat III. ;
WALAUPUN PENGGUGAT TIDAK MAU MEMBAYAR SISA KEWAJIBANNYA
ep
TANPA ALASAN YANG JELAS DAN HANYA BISA MENGHINDAR DAN
k

TERUS MENGHINDAR, PENGGUGAT TIDAK PERNAH KEBERATAN ATAU


ah

MEMINTA PEMBATALAN ATAS AKTA NO. 2 TANGGAL 7 MEI 1997. BARU


R

si
SEKARANG PENGGUGAT MENDALILKAN ADANYA PENYALAHGUNAAN

ne
KEADAAN (MISBRUIK VAN OMSTANDDIGHEDEN).
ng

9. DALIL PENYALAHGUNAAN KEADAAN (MISBRUIK VAN OMSTANDDIGHEDEN)


TIDAK DAPAT DITERAPKAN DALAM PERKARA A QUO. ;

do
gu

Oleh karena Surat Berharga yang menjadi dasar timbulnya kewajiban Penggugat sebesar
Rp. 67 milyar tidak pernah dipersoalkan dan juga tidak diminta pembatalannya oleh
In
A

Penggugat. Dengan demikian Penggugat jelas-jelas terbukti secara sah mempunyai


kewajiban hutang. Penggugat juga tidak menggugat Bank Indonesia yang diklaimnya
ah

lik

telah memaksanya untuk menjadi pihak yang bertanggung jawab atas kerugian Tergugat
I. ;
m

ub

Ajaran penyalahgunaan keadaan yang didalilkan oleh Penggugat untuk membatalkan


Akta Pengakuan Hutang dan Akta No. 2 tanggal 7 April 1997 dalam perkara a quo jelas-
ka

jelas berlawanan dengan asas kepastian hukum dan keadilan. ;


ep

Sejatinya memang Penggugatlah yang paling bertanggungjawab atas kerugian Tergugat I


ah

oleh karena pemberian kredit oleh Tergugat I kepada 3 Perusahaan Penggugat secara
R

sembrono. Hak itu sangat dimungkinkan oleh karena Pemilik dari Tergugat I ayah
es
M

kandung Penggugat sendiri. ;


ng

Tergugat II dan Tergugat III oleh karena diperintah BI kena getahnya atas pembelian
on

saham 100% Tergugat I yang dalam keadaan merugi/tidak sehat sebagaimana diakui
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
17 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Penggugat. Jadi sangat wajar jika Tergugat II dan Tergugat III meminta Penggugat

a
melanjutkan pertanggungjawabannya atas hutang-hutangnya. ;

si
10. BERDASARKAN DALIL JAWABAN TERGUGAT II DAN TERGUGAT III DI ATAS
MAKA TERGUGAT II DAN TERGUGAT III MENOLAK DENGAN TEGAS

ne
ng
TUNTUTAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM DAN KEADAAN MEMAKSA
YANG DIDALILKAN PENGGUGAT YANG DISERTAI TUNTUTAN GANTI RUGI.

do
gu
11. BERDASARKAN DALIL JAWABAN TERGUGAT II DAN TERGUGAT III DI ATAS
MAKA PENGGUGAT MENOLAK DENGAN TEGAS PEMBATALAN Akta No. 2

In
A
Tanggal 1 April 1996 dibuat dihadapan H. Abu Yusuf, S.H. dan Akta No. 2 tanggal 7
Mei 1997 dibuat dihadapan Endang Antariksa, S.H.
ah

lik
Selanjutnya Tergugat memohon kepada Majelis Hakim untuk memberikan putusan yang
amarnya sebagai berikut :
am

ub
DALAM EKSEPSI
1 Mengabulkan eksepsi Tergugat II dan Tergugat III
ep
k
ah

DALAM POKOK PERKARA


R

si
2 Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya

ne
3 Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ;
ng

Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat melalui Kuasa Hukumnya telah

do
gu

mengajukan Repliknya tertanggal : 7 Oktober 2010 sedangkan untuk Tergugat II dan


Tergugat III melalui Kuasa Hukumnya telah mengajukan Dupliknya tertanggal : 28 Oktober
In
A

2010 ; -
ah

lik

Menimbang, bahwa Penggugat, selanjutnya untuk menguatkan dalil-dalil


gugatannya telah mengajukan bukti tertulis yaitu berupa foto copy yang telah dilegalisir dan
m

ub

bermeterai cukup serta disesuaikan dengan aslinya yaitu : -


ka

1 Bukti P- 1: Akta Pengakuan Hutang Nomor 2 tanggal 1 April 1996 yang dibuat
ep

dihadapan H. Abu Jusuf, SH. Notaris di Jakarta (sesuai dengan asli) ;


ah

2 Bukti P- 2 : Akta Perjanjian Nomor 2 tanggal 7 Mei 1997 yang dibuat dihadapan Ny.
R

Endang Sugiharti Antariksa, SH., Notaris di Jakarta (sesuai dengan asli) ; -


es
M

3 Bukti P- 3 : Surat Perintah Penggeledahan badan/Rumah/Tempat No. Pol. :


ng

Sprint/588/VII/1997/Dit. Serse Polda Metro Jaya tertanggal 10 Juli 1997 terhadao


on

Nurtjahja Nugraha Tirtanata (sesuai dengan asli) ; -


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
18 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4 Bukti P- 4 : Surat Perintah Penangkapan No. Pol.SPP/1263/VII/Ditserse Polda Metro

a
Jaya tanggal 10 Juli 1997 terhadap Nurtjahja Nugraha Tirtanata (sesuai dengan asli) ;

si
-
5 Bukti P- 5 : Surat Perintah Penahanan No. Pol : SPP/833/VII/1997/Ditserse Polda

ne
ng
Metro Jaya tanggal 31 Juli 1997 terhadap Nurtjahja Nugraha Tirtanata (sesuai dengan
asli) ; -

do
6
gu
Bukti P- 6 : Surat Perpanjangan Penahanan Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta
Nomor : 29/P.1.4/Epl.1/8/1997 tanggal 14 Agustus 1997 terhadap Nurtjahja Nugarha

In
A
Tirtanata (sesuai dengan asli) ; -
7 Bukti P- 7 : P{enetapan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomro : 519/
ah

lik
Pen.Pid/1997/PN.JS tertanggal 16 September 1997 tentang Perpanjangan Penahanan
terhadap Nurtjahja Nugraha Turtanata (sesuai dengan asli) ; -
am

ub
8 Bukti P- 8 : Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor : 519/Pen.Pid/1997/
PN.JS., tanggal 21 Oktober tentang Perpanjangan ke-2 terhadap Nurtjahja Nugraha
Tirtanata (sesuai dengan asli) ; -
ep
k

9 Bukti P- 9 : Penetapan Pengadilan Negeri bandung Nomolr : 1382/Pen.Pid/1997/PN.


ah

Tertanggal 25 Nopember 1997 tentang Pemberian Izin Penyitaan kepada Polda Metro
R

si
Jaya untuk melakukan penyitaan terhadap barang-barang Tersangka Nurtjahja
Nugraha Tirtanata (sesuai dengan asli) ; -

ne
ng

10 Bukti P- 10 : Surat Ketetapan Polda Metro Jaya Nomor : S.Tap/1105/VII/2010/


Ditreskrimumtanggal 9 Juli 2010 tentang Penghentian Penyidikan atas nama

do
gu

Nurtjahaj Nugraha Tirtanata (sesuai dengan asli) ; -


11 Bukti P- 11 : Surat Polda Metro Jaya Nomor : B/3563/VII/21010/Direskrimum
In
tertanggal 9 Juli 2010 yang ditujukan kepada kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta
A

Perihal Pemberitahuan Penghentian Penyidikan atas nama Nurtjahja Nugraha


ah

Tirtanata (sesuai dengan asli) ; -


lik

Menimbang, bahwa Penggugat tidak mengajukan saksi ; -


m

ub

Menimbang, bahwa Tergugat II dan Tergugat III untuk menguatkan dalil-dalil


ka

jawabannya telah pula mengajukan bukti tertulis yang telah diberi materai cukup serta telah
ep

dsesuaikan dengan aslinya berupa : -


ah

1 Bukti Terdakwa II-III 1 : Akta Pengakuan Hutang No.2 tanggal 1


es

April 1996 dibuat dihadapan Notaris H. Abu Jusuf, SH. Notaris di


M

ng

Jakarta (tidak ada asli) ;-


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
19 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2 Bukti Terdakwa II-III 2 : Akta Perjanjian No.2 tanggal 7 Mei 1997

a
dibuat dihadapan Notaris Ny. Endang Saksi Antariksa Notaris di

si
Jakarta (sesuai dengan asli) ; -
3 Bukti Terdakwa II-III 3 : 1 Eksemplar Majalah Forum Keadilan

ne
ng
No.10 Tahun VI tanggal 25 Agustus 1997 (foto copy dari foto copy) ;
-

do
gu 4 Bukti Terdakwa II-III -4 : Surat keterangan dari Perputakaan Nasional
Indonesia ditanda tangani oleh Kepala Bidang Layanan Koleksi

In
A
Umum Dra. Lily Sri Arny, M.M tanggal 23 Nopember 2010 (sesuai
dengan asli) ; -
ah

lik
Menimbang, bahwa Tergugat II dan Tergugat III melalui Kuasa Hukumnya
am

ub
untuk menguatkan dalil Jawabannya telah mengajukan Ahli dipersidangan dan memberikan
pendapat-pendapat yang pada pokoknya ; ep
k

Ahli : PROF. DR. HJ. WIRATNI AHMADI, SH. (dibawah sumpah) :


ah

Bahwa Ahli tidak kenal dengan Penggugat dan Tergugat II dan Tergugat III tetapi dengan
R

si
Turut Tergugat I kenal karena sama-sama Notaris ; -
Bahwa Ahli tidak ada hubungan keluarga dengan Penggugat dan Tergugat ; -

ne
ng

Bahwa Ahli dalam Pajak Tanah dan Pembuatan Akta ; -


Bahwa Akta Notaris adalah Akta yang dibuat oleh Pejabat Umum yang berwenang untuk

do
gu

membuat akta tersebut ditempat dimana Akta itu dan ditempat dimana pejabat itu
berkedudukan kemudian menjamin tanggal dan penghadapnya dan kemudian orang yang
In
A

membuat Akta Notaris karena para pihak menginginkan adanya suatu dokumen yang
nantinya bisa dibuat sebagai alat bukti kalau kemudian hari terjadi perselisihan diantara
ah

lik

mereka ; -
Bahwa atas Bukti Terdakwa II-III -2 berupa foto copy atas Akta Notaris H. Abu Jusuf
m

ub

adalah merupakan copy dari salinan Akta yang dibuat dihadapan Notaris dan Akta
Notaris Bukti P-2 yang dikeluarkan oleh Notaris pemegang protokol dari Ibu Endang
ka

ep

Antariksa ; -
Bahwa sepertinya dalam suatu perjanjian apakah otentik atau tidak baru bisa dibatalkan
ah

atas kesepakatan kedua belah pihak atau atas putusan Hakim dan tidak boleh dibatalkan
R

es

secara sepihak tetapi harus melalui Pengadilan dan kalau menyangkut pembuatan
M

ng

Aktanya apabila ada beberapa Akta yang apabila formalitas itu tidak dipatuhi atau tidak
on

dilaksanakan sebagaimana mestinya Akta itu bisa berubah menjadi Akta dibawah tangan
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
20 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
oleh suatu persyaratan untuk suatu Akta itu harus merupakan Akta otentik maka Akta itu

a
akan batal demi hukum seperti misal Akta Pendirian PT harus dibuat secara notaril dan

si
kalau misalnya formalitasnya tidak dipenuhi dan akta itu turun derajatnya menjadi Akta
dibawah tangan maka itu akan batal tetapi dengan Akta yang diperlihatkan dalam

ne
ng
persidangan itu hanya bisa dibatalkan atas kesepakatan para pihak ataupun melalui
Pengadilan walaupun kadang-kadang dalam Akta itu disebutkan menyimpang dari pasal

do
gu
1266 dan 1267 mereka ingin melakukan pembatalan sendiri tetapi biasanya sulit untuk
dilaksanakan ; -

In
A
Bahwa kalau dikarenakan penyalah gunaan keadaan lalu mengajukan pembatalan dan
kalau itu merupakan Akta otentik atau Akta yang dibuat dihadapan Notaris tidak
ah

lik
dimungkinkan adanya pemaksaan karena Notaris hanya menuangkan perbuatan-
perbuatan atau masalah hukum kedalam Aktanya atas kehendak pihak-pihak kemudian
am

ub
dia membacakan dan menjelaskan dan kalau salah satu pihak tidak setuju dengan isi Akta
yang bersangkutan tentunya tidak akan menanda tangani Akta itu dan rangkaian
pembuatan Akta seperti menghadap, dibacakan, ditanda tangani dan dihadiri oleh saksi-
ep
k

saksi dan itu adalah keabsahan dari Akta otentik dan tidak mungkin ada paksaan
ah

dihadapan Notaris ; -
R

si
Bahwa didalam pasal 1320 sahnya suatu perjanjian dan orang ada kebebasan untuk
membuat perjanjian sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-undang, peraturan

ne
ng

umum, kepatutan ; -
Bahwa Notaris akan menyaring apakah bertentangan atau tidak dengan Undang-undang

do
gu

dan kalau terjadi pasti Notaris akan menolak ; -


Bahwa didalam PT itu sendiri ada suatu ketentuan Undang-undang bahwa seorang
In
A

pemegang saham bisa dipertanggung jawabkan secara pribadi apabila ada ketentuan
didalam Undang-undang PT melakukan hal-hal yang secara terbukti merugikan PT itu
ah

lik

missal mempergunakan harta PT untuk kepentingan sendiri kemudian melakukan


perbuatan yang bisa merugikan PT bisa dipertanggung jawabkan secara pribadi terhadap
m

ub

hutang-hutang PT nya ; -
Bahwa dalam pembuatan Akta ada namanya komparisi adalah penghadap dan penghadap
ka

itu bisa dia sendiri, bisa sebagai kuasa, bisa juga dalam jabatannya mewakili apa ?,
ep

Direksi adalah mewakili perseroan, jadi identitas dalam pembuatan Akta dari subyek dan
ah

dalam Undang-undang Notaris atas Akta yang diperlihatkan sebetulnya masih tunduk
R

kepada tahun 1860 bukan Undang-undang Notaris yang baru tetapi tidak berarti bahwa
es
M

kalau persyaratan tidak dipenuhi tidaklah berarti Akta itu menjadi tidak sah, cacat hukum
ng

tetapi formalitas tidak dipenuhi paling-paling Akta itu akan turun derajatnya menjadi
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
21 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Akta dibawah tangan tetapi masih merupakan Akta Notaris yang harus disimpan didalam

a
protokol Notaris ; -

si
Bahwa didalam Undang-undang PT harus ada modal ; -

ne
Bahwa perubahan anggaran dasar kalau yang harus mendapat pengesahan atau

ng
persetujuan dari Departemen Kehakiman missal ada perubahan domisili, modal, maksud
dan tujuan dan sebagainya ; -

do

gu
Bahwa kalau ada perubahan saham tergantung dari rapat umum pemegang saham
menulis apa kehendak dari para pemegang saham kalau missal ada perubahan didalam

In
A
modal dan modal itu dimasukan kedalam perubahan bisa dari 10 milyar menjadi 10 juta
dan sebagainya ; -
ah

lik
Bahwa kalau suatu perseroan terbatas modalnya sudah berkurang lebih dari 50% maka
Direktur harus mengumumkan untuk kemudian apakah kemajuan pembubaran atau
am

ub
kepailitan ; -
Bahwa protokol Notaris adalah minuta, buku legalisasi, buku warmeking itu adalah
ep
protokol Notaris ; -
k

Bahwa apabila Notaris sudah pensiun maka pemegang protokol itulah yang berhak untuk
ah

R
mengeluarkan salinan Aktanya dan kewenangan pemberian protokol adalah kewenangan

si
dari Menteri Kehakiman untuk menunjuk siapa pemegang protocol dari Notaris yang

ne
ng

meninggal dunia atau sudah masuk masa pensiun ; -


Bahwa berdasarkan Undang-undang Notaris yang baru penyerahan protokol 30 hari dan

do
walaupun tidak diserahkan tetapi didalam pengajuan pemberhentian Notaris itu
gu

dimintakan juga agar dilakukan penyerahan protokol kepada siapa dan kemudian Menteri
Kehakiman dituju untuk memegang protocol Notaris yang sudah pensiun ; -
In
A

Bahwa batas waktu dari 30 yang terlampaui untuk wajar atau tidaknya kalau belum ada
putusan dari Departemen Kehakiman tentunya belum bisa dibuat salinannya karena
ah

lik

Notaris yang menerima protocol belum berhak untuk membuat salinan dari Akta yang
bersangkutan ; -
m

ub

Bahwa dalam Akta Pengakuan Hutang yang pertama dan adanya Akta Pengakuan Hutang
yang kedua dimana kita sebagai Notaris dan Ahli lihat dalam pembuatan Akta ini
ka

ep

Notarisnya beda dimana satu Pak Abu Jusuf dan satunya adalah Ibu Endang Antariksa
dan mungkin Ibu Endang tidak diberi informasi selengkapnya dan ini ada kemungkinan
ah

atau ada kemungkinan juga ada perbuatan hukum lainnya lagi yang tidak tersangkut
es

dengan Akta yang lama karena Ahli lihat beda sekali antara Pengakuan Hutang dan
M

ng

Perjanjian baik mengenai obyeknya dan subyeknya pembuat perjanjiannya berbeda ; -


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
22 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa apabila Akta Pengakuan Hutangnya dibuat oleh Ahli dan mereka hadir lagi

a
didepan Ahli dan Ahli pernah tahu kalau telah dibuat suatu Akta Pengakuan Hutang dan

si
tentunya Ahli akan memasukan adanya keterkaitan dan kalau misalnya tidak terkait maka
apa yang diinginkan oleh mereka yang dimasukan dalam Akta itu ; -

ne
ng
Bahwa atas Akta yang lama apabila tidak terkait kedua Akta tersebut masih berjalan ; -
Bahwa pengertian tentang berhadapan dengan saya bisa secara langsung berhadapan atau

do
gu
bisa ditempat lain dan kadang-kadang pergia ke Bank atau apabila ada pembuatan wasiat
yang bersangkutan sakit dan Notaris bisa pergi kesana ; -

In
A
Bahwa Akta yang ditanda tangani dalam waktu berbeda dalam pengertian formalitas
Akta tidak dipenuhi tetapi sepanjang tidak dibuktikan lain Akta otentik Notaris itu harus
ah

lik
diperlakukan seperti Akta otentik kecuali bisa dibuktikan bahwa Akta itu tidak ditanda
tangani pada hari yang sama tidak bersama-sama itu lain lagi masalahnya tetapi hal itu
am

ub
tidak mengakibatkan batal atau tidak sahnya perjanjian sepanjang yang bersangkutan
para pihak itu menanda tangani Akta yang bersangkutan ; -
ep
Bahwa dalam hari pertama tanggal 1 April 1996 Akta ditanda tangani oleh dua orang dan
k

kemudian dihari berikutnya pada tanggal 2 April 1996 ditanda tangani oleh dua orang
ah

kembali atas pandangan Ahli Akta itu formalitas pembuatannya tidak benar tetapi
R

si
tidaklah berarti bahwa Akta itu menjadi batal atau tidak berlaku dan Akta itu hanya jatuh

ne
ng

derajatnya menjadi Akta dibawah tangan dan sepanjang Akta itu ditanda tangani oleh
para pihak dan Akta itu harus diperlakukan sebagai Akta Notaris sebelum dibuktikan
bahwa itu ditanda tangani berlainan tanggalnya atau tidak bersama-sama atau tidak

do
gu

dibacakan atau tidak dihadiri saksi dan penghadap tidak dikenal dan lain sebagainya dan
itu sama akibatnya menjadikan Akta itu tidak menjadi Akta otentik tetapi itu tetap Akta
In
A

Notaris ; -
Bahwa Akta Pengakuan Hutang dan sebelumnya ada perjanjian bisa dinyatakan sebagai
ah

lik

perjanjian pokok ; -
Bahwa suatu Akta Notaris yang bisa dikatakan cacat hukum dan batal demi hukum
m

ub

seperti Ahli katakan apabila pembuatan Akta itu tidak dipenuhi sehingga Akta itu turun
derajatnya menjadi Akta dibawah tangan maka itu batal demi hukum dan kalau cacat
ka

ep

hukum apabila persyaratan tidak dipenuhi paling-paling Akta itu turun derajatnya
menjadi Akta dibawah tangan dan pembatalan Akta ini bisa terjadi misalnya Notaris
ah

tidak diperkenankan membuat Akta yang menguntungkan kepada Notaris atau kepada
R

es

istri keluarga sedarah semenda sampai sederajatnya maka didalam Akta itu bagian yang
M

ng

memberikan keuntungan dianggap tidak pernah ada tetapi Akta itu secara keseluruhan
on

masih tetap berlaku sebagai Akta otentik ; -


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
23 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa segala sesuatu selebihnya ynag terjadi di persidangan

si
sebagaimana selangkapnya telah termuat dalam Berita Acara Persidangan perkara ini, demi
singkatnya uraian Putusan ditunjuk kepada Berita Acara Persidangan termaksud sebagai satu

ne
ng
kesatuan yang tak terpisahkan, karenanya dinyatakan sebagai telah cukup termuat dan turut
dipertimbangkan dalam Putusan ini ;

do
gu
TENTANG HUKUMNYA

In
A
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana
ah

lik
terurai di atas ;
am

ub
Menimbang, bahwa pokok persengketaan kedua belah dalam gugatan pada
dasarnya adalah berkisar atas hal-hal sebagai berikut : ep
k

Bahwa Tergugat I semula bernama Bank BIG, pada saat dikelola oleh Group
ah

BAMBANG SAMIJONO, telah berada dalam keadaan kurang sehat, sehingga


R

si
dibutuhkan suntikan dana/modal, setelah ternyata tidak mendapatkan investor, maka
Penggugat diminta untuk membantu mencarikan investor dimaksud, dan setelah

ne
ng

masuknya investor baru maka susunan Pemegang saham Bank BIG menjadi :

do
gu

Darma Sentosa, memiliki 30% saham dibagi bersama pemilik saham yang
lama masing-masing setengahnya ;
In
A

Henri Leo, memiliki 35% saham,

Subardamidjaja, memiliki 35% saham


ah

lik
m

ub

Bahwa selanjutnya terjadi lagi perobahan pemegang saham menjadi :


ka

Darma Sentosa, memiliki 30% saham,


ep

Andi, memiliki 30% saham dan


ah

Jeanis, memiliki 40% saham


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
24 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa karena Andi dan Jeanis tidak kunjung menyetorkan sahamnya, maka susunan

a
pemegang saham telah diubah lagi menjadi :

si
Darma Sentosa 30% saham,

ne
ng
Elka Purwantara, 40% saham dan

do
gu Moses Fernandez da Silva 30% saham ;

In
A
Bahwa selanjutnya Bank BIG telah berganti nama menjadi Bank ASTA, hingga pada
tanggal 4-Maret-1996 manajemen Bank tersebut diambil alih oleh Bank Indonesia,
ah

lik
sekaligus mengganti susunan Pengurusnya menjadi :

Komisaris Utama : Ahmad Mufti,


am

ub
Komisaris : S. Hen Budiardjo,
ep
k

Direktur Utama : Suhardianto,


ah

Direktur : I Nyoman Budiana,


R

si
Direktur : Hiramsyah,

ne
ng

Bahwa Penggugat bukan opengurus dan juga bukan pemegang saham PT. Bank

do
gu

tersebut, sehingga tidak opernah ikut campur dalam semua kegiatan operasionalnya ;
In
A

Bahwa berdasarlkan hasil temuan Tim Pemeriksa dari Bank Indonesia, disarankan
ah

lik

agar Neraca tergugat I terlihat bersih, diminta agar ada seseorang yang dipandang
mampu bertanggung jawab atas kerugian yang diderita Tergugat I, untuk itu
ditunjukklah Penggugat dengan meng atas namakan 3 perusahaan dimana Penggugat
m

ub

berkedudukan sebagai pemegang saham (minoritas) yakni PT. Wahyu Tatawawasan,


ka

PT. Anugrah Indrapuramas dan PT. Tirtanata, lalu dibuatlah seolah-olah ke-tiga
ep

perusahaan itu berhutang kepada Tergugat I, walaupun kenyataannya ke-tiga


ah

Perusahaan itu tidak pernah ada hubungan kredit dengan Tergugat I ;


R

es
M

Bahwa tanpa ada perjanjian kredit atau hutang piutang yang mendahuluinya, pada
ng

tanggal 4-Maret-1996 dibuatlah Pernyataan yang isinya seolah-olah ke-tiga


on

perusahaan tersebut cq. Penggugat telah melakukan transaksi-transaksi dalam bentuk


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
25 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Obligasi, Sertifikat Deposito, Promisory notes, commercial paper dan penempatan

a
pada perusahaan multi finance maupun pembelian kredit dimana posisi per tanggal

si
5-Pebruari-1996 senilai Rp.67.613.453.955,- sebagai Tanggung jawab Penggugat,
padahal oleh karena Penggugat tidak pernah ada hubungan Hukum maka tidak pernah

ne
ng
menerima laporan dan Neraca dimaksud ;

do

gu
Bahwa dalam surat pernyataan tersebut juga disebutkan bahwa Pernyataan dimaksud
adalah merupakan langkah awal serta sebagai acuan dalam rangka dibuatnya

In
A
pengikatan Kredit antara Tergugat I dengan Penggugat, yang pada saat jatuh tempo
kelak akan dialihkan dalam bentuk Pinjaman Kredit pada Tergugat I ;
ah

lik
Bahwa atas permintaan manajemen Tergugat I Pernyataan tanggal 5-Pebruari-1996
am

ub
tersebut dituangkan dalam akta Pengakuan Hutang No.2 tertanggal 1-April-1996
yang dibuat dihadapan Turut Tergugat I ;
ep
k
ah

Bahwa selanjutnya, untuk Tergugat I diakuisisi oleh Tergugat II dan Tergugat III,
R

si
masing-masing 50% saham dengan akta No.4 daN No.5 masing-masing tertanggal 7-
Mei-1997 yang dibuat oleh dan dihadapan Ny. ENDANG S ANTARIKSA, SH.

ne
ng

(Turut Tergugat II);

do
gu

Bahwa bertolak dari Akta Pengakuan Hutang tersebut di atas, dibuat lagi Akta
Perjanjian No.2 tanggal 7-Mei-1997 yang pada pokoknya menyebutkan Penggugat
In
A

berkewajiban untuk membayar lunas dan bertanggung jawab atas semua kerugian
Tergugat I sebesar Rp.87.775.008.298,- sebagaimnana tersebut dalam Laporan
ah

lik

keuangan Tergugat I per 31-Desember-1996, sehingga Penggugat diminta untuk


bertanggung jawab atas pembayaran kerugian seluruhnya Rp.67.613.453.955,- +
m

ub

87.775.008.298,- = Rp.155.388.462.253,- (seratus limapuluh lima milyar tigaratus


delapanpuluh delapan juta empatratus enampuluh dua ribu duaratus limapuluh tiga
ka

rupiah)
ep
ah

Bahwa Penggugat sangat keberatan terhadap akta-akta Pengakuan Hutang tanpa


R

dilandasi adanya perjanjian apapun, mulai Surat Pernyataan terrtanggal 4-


es
M

Martet-1996 dan akta Pengakuan hutang No.2 tanggal 1-April-1996 yang dibuat
ng

dihadapan Turut Tergugat I serta Akta Perjanjian tertanggal 7-Mei-1997 yang dibuat
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
26 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dihadapan Turut Tergugat II yanhg tercipta atas dasar penyalahgunaan keadaan

a
(misbruik van omstandigheden) oleh para Tergugat ;

si
ne

ng
Bahwa hal tersebut merupakan perbuatan melawan Hukum, karena Akta No.2 tanggal
1-April-1996 dan akta No.2 tanggal 7-Mei-1997 adalah akta-akta yang cacat Hukum
karenanya harus dinyatakan batal demi Hukum dan tidak mempunyai kekuatan

do
gu
Hukum, dan para Tergugat harus dihukum untuk membayar ganti kerugian bagi
penggugat yang seolah-olah Penggugat mempunyai Hutang kepada para Tergugat ;

In
A
DALAM EKSEPSI :
ah

lik
Menimbang, bahwa Tergugat I dan II mengajukan eksepsi atas gugatan
Penggugat berkenaan dengan hal-hal sebagai berikut
am

ub
1 Ada perbedaan yang mencolok antara Surat Kuasa Penggugat dengan surat
ep
gugatannya khususnya dalam penyebutan posisi para pihak pada bagian identitasnya,
k

karenanya Tergugat I dan II mohon agar Gugatan dinyatakan tidak dapat diterima ;
ah

si
2 Bahwa Penggugat juga tidak menarik para pemegang saham Tergugat I sebelum

ne
ng

dialihkan ke Tergugat II dan III, serta Bank Indonesia yang diakui telah memaksanya
untuk menjadi pihak yang bertanggung jawab atas kerugian Tergugat I, sehingga

do
gu

gugatan Penggugat kurang pihak, karenanya gugatan harus ditolak atau setidak-
tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima ;
In
A
ah

Ad.1. mengenai surat kuasa :


lik

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi Tergugat II dan III tersebut, majelis


m

ub

mempertimbangkannya sebagai berikut :


ka

ep

Bahwa berkenaan dengan penyebutan sebagai pihak Tergugat di dalam surat


ah

kuasa menurut hemat Majelis menjadi tidak penting apabila didalamnya sudah termuat siapa
R

pihak termaksud yang akan dijadikan pihak dalam perkara ;


es
M

ng

Menimbang, bahwa mencermati surat gugatan Penggugat, ternyata pihak-pihak


on

yang dijadikan tergugat telah cukup terakomodir di dalam penyebutannya dalam Surat kuasa,
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
27 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
walaupun penyebutan tersebut kemudian berubah dalam posisi surat gugatan, namun surat

a
kuasa khusus yang dibuat dan ditanda tangani oleh Penggugat sudah cukup jelas bahwa

si
kuasa dimaksud dibuat dan ditanda tangani guna berperkara dalam mengajukan gugatan
terhadap para tergugat aquo ;

ne
ng
Menimbang, bahwa dengan demikian eksepsi Tergugat II dan III berkenaan

do
gu
dengan surat kuasa sepatutnya ditolak ;

In
A
Ad.2. mengenai gugatan kurang pihak :
Menimnbang, bahwa menentukan siapa saja yang akan ditarik msebagai pihak
ah

lik
dalam perkara adalah merupakan hak subyektif Penggugat dihubungkan dengan keterkaitan/
korelasi dengan perbuatan melawan Hukum-nya ;
am

ub
Menimbang, bahwa sepanjang Penggugat tidak merasa dirugikan oleh sesuatu
pihak tertentu dan Penggugat tidak merasa perbuatannya tidak melawan Hak Penggugat,
ep
k

maka Penggugat tidak harus menarik pihak tersebut dalam perkara ;


ah

Menimbang, bahwa dengan demikian, apakah benar gugatan Penggugat kurang


R

si
pihak, hal tersebut harus dibuktikan lebih dahulu, dan hal pembuktian adalah sudah termasuk
dalam pemeriksaan pokok perkara, oleh karenanya eksepsi Para Tergugat tersebut patut dan

ne
ng

adil untuk ditolak pula ;

do
gu

DALAM POKQK PERKARA In


Menimbang, bahwa Tergugat II dan III menolak gugatan Penggugat, sebagai
A

upaya Penggugat untuk menghindari kewajiban Hukum yang sudah terang dan jelas, dimana
ah

terhadap Hutang Penggugat yang sudah terabng dan jelas dan dituangkan dalam akta-akta
lik

Notariel, sejak jatuh tempo para Tergugat sudah melakukan peneguran dan penagihan
dengan berbagai cara, namun Penggugat selkalu berkilah, dan dengan gugatann aquo
m

ub

Penggugat berkilah untuk menghindar dari kewajiban Hukum yang sudah terang dan jelas
ka

tersebut ;
ep
ah

Menimbang, bahwa menurut Tergugat I dan II, Penggugat adalah sudah terang
R

dan jelas sebagai Debitur Tergugat I yang mempunyai kewajiban membayar Hutang sebesar
es

Rp.67.613.453.955,- yang hingga kini tidak pernah dibayar dan tidak juga dimintakan
M

ng

pembatalannya, disisi lain Penggugat yang mengaku tidak mempunyai hubungan Hukum
on

dengan Tergugat I, bukan Pengurus, direktur maupun komisaris bahkan bukan pula
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
28 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pemegang saham PT. Bank ASTA, namun disisi lain ternyata Penggugat tahu betul dan

a
menguasai informasi internal Tergugat I sejak masih bernama Bank BIG hingga menjadi

si
Bank ASTA bahkan sampai terjadinya akuisisi Bank tersebut oleh Tergugat II dan Tergugat
III yang seluruhnya dilakukan secara terang dan jelas berdasarkan Hukum dan perundang-

ne
ng
undangan Perbankan ;

do
gu Menimbang, bahwa adalah tidak mungkin penggugat yang tidak mempunyai
Hubungan Hukum dengan Tergugat I bersedia membuat pernyataan kesanggupan atas

In
A
sejumlah Hutang yang ternyata timbul karena adanya surat berharga yang untuk itu
penggugat tidak keberatan dan tidak pernah minta pembatalannya ;
ah

lik
Menimbang, bahwa permasalahannya adalah apakah benar Penggugat
am

ub
mempunyai kewajiban pembayaran atas sejumlah hutang kepada Tergugat II dan Tergugat
III sebagai pemenuhan kewajibannya kepada Tergugat I ; ep
k

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti Tergugat II dan Tergugat III bertanda T.II/
ah

T.III-1 berupa Akta Pengakuan Hutang No.2 tanggal 1-April-1996 yang dibuat oleh dan
R

si
dihadapan ABU YUSUF, SH., Notaris di Jakarta, yang sama dengan bukti Penggugat
bertanda P-1, ternyata benar Penggugat selaku pihak Pertama/peminjam mengaku telah

ne
ng

berhutang kepada pihak ke-dua (PT. Bank Asta) i.c. Tergugat I sebesar Rp.67.613.453.955,- ;

do
gu

Menimbang, bahwa dalam bukti tersebut disebutkan bahwa hutang Penggugat


kepada Tergugat I tersebut timbul karena Pembelian Surat-surat berharga yang terdiri dari
In
Obligasi, penempatan pada Bank-bank dalam bentuk sertifikat Deposito, Penampatan dana
A

pada perusahaan Multy finance, Premissory Note, Pemberian kredit dan Kewajiban lainnya,
ah

yang timbul karena pertanggung jawaban Penggugat atas kewajiban perusahaan yang
lik

merupakan group Penggugat ;


Menimbang, bahwa berdasarkan bukti T.II/T.III-2 berupa akta Perjanjian No.2
m

ub

tanggal 7-Mei-1997 yang sama dengan bukti Penggugat bertanda P-2, ternyata pula bahwa
ka

Penggugat telah berjanji dan menyatakan memiliki kewajiban untuk membayar kerugian PT.
ep

Bank Asta sebesar Rp.87.775.008.298,-


ah

Menimbang, bahwa selain ke-dua bukti tersebut di atas, tidak ada bukti Tergugat
es

II dan III yang menunjukkan tentang kaitan kewajiban pembayaran Hutang Penggugat
M

ng

kepada Tergugat II dan Tergugat III serta Tergugat I tersebut di atas, ternyata tidak ada
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
29 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bukti-bukti lain yang mendukung kebenaran atas pernyataan-pernyataan kesanggupan yang

a
notariel tersebut ;

si
Menimbang, bahwa tidak satupun bukti yang mendukung kebenaran bahwa

ne
ng
Penggugat mempunyai keterkaitan dan kewajiban Hukum atas hutang dimana Penggugat
berkedudukan sebagai pemegang saham (minoritas) PT. Wahyu Tatawawasan, PT. Anugrah

do
gu
Indrapuramas dan PT. Tirtanata, karena tidak satupun bukti Perjanjian kredit atau sejenisnya,
lagipula tidak satupun bukti yang menunjukkan keabsahan Penggugat selaku penanggung

In
A
jawab operasional ke-tiga perusahaan tersebut ;
ah

lik
Menimbang, bahwa dalam kaitannya dengan hutang Penggugat kepada Tergugat
I yang timbul karena Pembelian Surat-surat berharga yang terdiri dari Obligasi, penempatan
am

ub
pada Bank-bank dalam bentuk sertifikat Deposito, Penampatan dana pada perusahaan Multy
finance, Premissory Note, Pemberian kredit dan Kewajiban lainnya, ternyata juga tidak
dibuktikan kebenarannya di persidangan selain dari apa yang tertuang dalam ke-dua akta
ep
k

tersebut di atas (bukti T.I/T.II-1 dan T.I/T.II-2 yang sama dengan bukti P-1 dan P-2) ;
ah

si
Menimbang, bahwa dalam suatu transaksi perbankan, pada umumnya segala
sesuatu harus dirinci dengan cermat dan terang dan bukti-buktinyandilampirkan dalam akta-

ne
ng

akta yang berhubungan dengan itu ;

do
gu

Menimbang, bahwa dalam kaitan pernyataan atau pengakuan Hutang


sebagaimana tersebut dalam ke-dua akta (bukti T.I/T.II-1 dan T.I/T.II-2 yang sama dengan
In
bukti P-1 dan P-2) tersebut ternyata bukti-bukti dimaksud tidak dilampirkan di dalam akta
A

maupun tersebut dalam minutanya, sehingga menurut hemat majelis kebenaran materil dari
ah

pengakuan Hutang dan janji Penggugat yang dituangkan dalam akta-akta tersebut oleh
lik

karena ditolak oleh Penggugat sedangkan para Tergugat tidak membuktikan sebaliknya,
maka penolakan Penggugat atas kebenarannya tersebut menjadi permasalahan yang harus
m

ub

disikapi dan dipertimbangkan lebih lanjut ;


ka

ep

Menimbang, bahwa bukti-bukti selebihnya dari Tergugat II dan Tergugat III


ah

berupa kliping Majalah Forum keadilan No.10 tahun VI tanggal 25-Agustus-1997 (bukti T.I/
R

T.II-3) yang keasliannya dijamin dengan pernyataan dari Perpustakaan Nasional (bukti T.I/
es

T.II-4) dimana di dalamnya memuat berbagai artikel baik sebagai laporan maupun opini,
M

ng

menurut hemat Majelis hanya dapat dijadikan bahan referensi bagi Majelis Hakim berkenaan
on

dengan situasi keuangan dan Moneter dalam kaitan dengan keadaan ekonomi, keuangan dan
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
30 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Perbankan pada waktu itu, namun bukti-bukti tersebut tidak cukup menjelaskan kebenaran

a
transaksi yang menjadi dasar timbulnya hutang atau kewajiban pembayaran Penggugat pada

si
Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III (Para Tergugat) ;

ne
ng
Menimbang, bahwa jika dikaitkan dengan bukti-bukti Penggugat lainnya antara
lain bukti P-3 berupa fotocopy surat Penggeledahan Badan/Rumah/Tempat a.n. Nurtjahja

do
gu
Nugraha Tirtanata, bukti P-4 berupa fotocopy Surat Perintah Penangkapan terhadap
Nurtjahja Nugraha Tirtanata, bukti P-5, P-6, P-7 dan P-8 berupa fotocopy Surat Perintah

In
A
Penahanan dan perpanjangannya terhadap Nurtjahja Nugraha Tirtanata, bukti P-9 fotocopy
Ijin Penyitaan, menunjukkan bahwa berkenaan dengan tindak pidana yang disangkakan
ah

lik
terhadap Nurtjahja Nugraha Tirtanata (Penggugat) telah ditindak lanjuti oleh yang berwajib
i.c. Kepolisian Republik Indonesia ;
am

ub
Menimbang, bahwa akan tetapi berdasarkan bukti P-10 dan P-11 berupa Surat
Perintah Penghentian Penyidikan, ternyata terhadap persangkaan tindak pidana kepada
ep
k

Nurtjahja Nugraha Tirtanata (Penggugat) tidak cukup bukti sehingga penyidikannya


ah

dihentikan dan tersangka Nurtjahja Nugraha Tirtanata (Penggugat) dibebaskan ;


R

si
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta sebagaimana diuraikan di atas,

ne
ng

ternyata bahwa dalam hubungan Tindak pidana perbankan tidak terbukti bahwa Nurtjahja
Nugraha Tirtanata (Penggugat) telah melakukan tindak pidana yang disangkakan, bahkan

do
gu

Penyidikannyapun telah dihentikan, artinya Penggugat sampai tahapan ini bersih dari
persangkaan ataupun indikasi melakukan tindak pidana perbankan ;
In
A

Menimbang, bahwa dihubungkan dengan ketiadaan bukti pendukung atas akta-


ah

akta Perjanjian dan pengakuan Hutang (bukti T.I/T.II-1 dan T.I/T.II-2 yang sama dengan
lik

bukti P-1 dan P-2) tanpa didukung bukti-bukti kebenaran dari transaksi-transaksinya,
sementara dalam kaitan perbuatan Hukum Penggugat selaku pemegang saham minoritas di
m

ub

tiga perusahaan PT. Wahyu Tatawawasan, PT. Anugrah Indrapuramas dan PT. Tirtanata,
ka

tidak jelas kapasitas Penggugat apakah yang bersangkutan secara Hukum berhak melakukan
ep

transaksi-transaksi dimaksud, menurut hemat Majelis akta-akta perjanjian dan pengakuan


ah

Hutang No.2 tanggal 1-April-1996 yang dibuat oleh dan dihadapan H. Abu Yusuf, SH.
R

Notaris di Jakarta dan Akta Perjanjian No.2 tanggal 7-Mei-1997 yang dibuat oleh dan
es

dihadapan Ny. Endang Sugiharti Antariksa, SH., adalah merupakan akta-akta yang cacat
M

ng

Hukum,karenanya tidak mempunyai kekuatan Hukum ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
31 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa ole karena akta-akta tersebut cacat Hukum, maka perbuatan

a
Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III berkenaan dengan penrbitan akta-akta tersebut

si
adalah merupakan perbuatan melawan Hukum ;
Menimbang, bahwa dalam hubungan yang dipertimbangkan di atas,petitum ke-2,

ne
ng
ke-3 dan ke-4 menurut hemat Majelis patut dan adil untuk dikabulkan;

do
gu Menimbang, bahwa mengenai tuntutan penggugat atas ganti rugi yang sifatnya
immaterial, oleh karena kerugian immataril tersebut tidak dibuktikan, patut dan adil untuk

In
A
ditolak ;
ah

lik
Menimbang, bahw demikian pula dengan tuntutan Penggugat agar putusan dalam
perkara ini dinyatakan sebagai putusan serta merta yang dapat dilaksanakan terlebih dahulu
am

ub
meskipun ada banding ataupun kasasi (uitvoerbaar bijvoorraad), oleh karena persyaratan
sebagaimanatermaktub dalam pasal 180 HIR jo. SEMA No.2 tahun 2004 belum cukup
terpenuhi, maka patut dan adil untuk ditolak pula ;
ep
k
ah

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dikabulkan nkhususnya


R

si
berkenaan dengan tidak sahnya ke-dua akta tersebut di atas, maka Turut Tergugat I dan Turut
Tergugat II yang menerbitkannya harus tunduk dan patuh pada putusan aquo ;

ne
ng

Menimbang, bahwa sebagai pihak yang kalah dalam perkara, tergugat dihukum

do
gu

untuk membayar biaya perkara yang telah dianggarkan dan jumlahnya akan disebut pada
amar putusan di bawah ini ;
In
A

Menimbang, bahwa oleh karena gugatannya dinyatakan tidak dapat diterkima


ah

maka kepada Penggugat kepada Penggugat harus dihukum untuk membayar biaya perkara
lik

yang telah dianggarkan dan jumlahnya akan ndisebut pada amar putusan di bawah ini ;
m

ub

Memperhatikan, ketentuan Hukum dan perundang-undangan yang bersangkutan;


ka

ep

MENGADILI
ah

DALAM EKSEPSI :
es
M

ng

Menolak eksepsi Tergugat II dan Tergugat III tersebut ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
32 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DALAM POKOK PERKARA :

si
Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebahagian ;

ne
ng

do
gu
Menyatakan Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III telah melakukan perbuatan
melawan Hukum ;

In
A
Menyatakan akta Pengakuann Hutang Nomor 2 tertanggal 1-April-1996 yang dibuat
ah

lik
dihadapan H. Abu Yusuf, SH. Notaris di Jakarta (Turut Tergugat I) cacat Hukum
karenanya tidak mempunyai kekuatan Hukum (buiten effect stellen) ;
am

ub
Menyatakan akta Perjanjian Nomor 2 tertanggal 7-Mei-1997 yang dibuat dihadapan
ep
k

Ny. Endang Sugiharti Antariksa, SH. Notaris di Jakarta (Turut Tergugat II) cacat
Hukum karenanya tidak mempunyai kekuatan Hukum (buiten effect stellen) ;
ah

si
Menghukum Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II untuk tunduk dan patuh pada

ne
ng

putusan ini ;

do
gu

Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya ;


In
A

Menghukum Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III untuk secara tanggung renteng
ah

lik

membayar biaya perkara sebesar Rp.521.000,- (limaratus duapuluh satu ribu rupiah) ;
m

ub
ka

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim pada hari:


ep

Selasa, tanggal : 12-April-2011, oleh : SINGIT ELLIER, SH. sebagai Ketua Majelis :
ah

SAMSUDIN. SH. MHum, dan : H. AKSIR, SH. MH. Masing-masing sebagai Hakim
es
M

Anggota, putusan mana diucapkan pada sidang terbuka untuk umum pada hari : Selasa ,
ng

on

tanggal : 19-APRIL-2011, oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi Hakim-Hakim


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
33 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Anggota dibantu SUPYANTORRO MUCHIDIN, SH., Panitera Pengganti, dengan

a
R
dihadiri oleh Kuasa Hukum Penggugat dan Kuasa Hukum Tergugat Tergugat II dan Tergugat

si
III, tanpa hadirnya Tergugat I, Turut Tergugat I, dan Turut Tergugat II.-

ne
ng

do
Hakim Anggota,
gu Hakim Ketua Majelis,

In
A
H. SAMSUDIN, SH. M.um SINGIT ELIER, SH.
ah

lik
am

ub
H. AKSIR, SH. MH.
ep
k

Panitera Pengganti,
ah

si
Biaya-biaya :

ne
ng

Materai : Rp. 6.000,-


Redaksi : Rp. 5.000,- SUPYANTORRO M. SH.
Pendaftaran : Rp. 30.000,-

do
Panggilan : Rp.480.000-,-
gu

Jumlah : Rp.521.000-,-
In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33

Anda mungkin juga menyukai