Anda di halaman 1dari 3

Penipuan Online Via Whatsapp

Penipuan di era digital saat ini sangat cepat berkembang melalui jaringan
internet.Internet tidak hanya membawa manfaat bagi masyarakat, tetapi juga dapat
berdampak negatif. Salah satunya adalah kejahatan dunia maya. Media sosial yang
sering digunakan oleh masyarakat dapat disalahgunakan sebagai alat untuk melakukan
kejahatan. Salah satunya melalui media sosial populer di Indonesia yaitu Whatsapp.
Di Indonesia, sering terjadi kasus penipuan melalui aplikasi WhatsApp yang
memerlukan proses lebih lanjut untuk menyelesaikan kasus pidana tersebut dan
mengadili pelakunya atas perbuatannya. Penipuan merupakan suatu kejahatan yang
berlandaskan kebohongan atau tipuan muslihat seseorang kepada oranglain. Penipuan
juga dapat diartikan sebagai perbuatan dengan maksud untuk menguntungkan diri
sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu, martabat
palsu, yang dapat menyebabkan orang lain dengan mudah menyerahkan barang, uang
atau kekayaannya.
Masih banyak pengguna internet yang hanya mampu menerima informasi
memahami dan mengolah informasi tersebut secara baik, sehingga masih banyak
masyarakat terpapar oleh informasi yang tidak benar lalu menjadi korban penipuan.
Penipuan ini terjadi disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal.
Penipuan secara online faktor internal penyebab terjadinya karena ada rasa ingin
mencoba dan hanya iseng-iseng saja.
Sedangkan penipuan online faktor eksternal penyebab terjadinya karena faktor
peranan korban, serta faktor minimnya tertangkap oleh pihak berwajib. Penipuan ini
terjadi karena minimnya ilmu pengetahuan teknologi masyarakat dalam menggunakan
sosial media. Ada beberapa data terjadinya penipuan online dari tahun ke tahun. Tahun
1970-an menjadi tahun pertama kali terjadinya kasus penipuan transaksi elektronik
atau online yang berkaitan dengan penipuan keuangan.
Semenjak kasus itu terjadi, penipuan melalu online semakin berkembang pesat
disebabkan kemajuan teknologi di Indonesia semakin canggih dan modern. Berdasarkan
data berikut ini, Survei We Are Social pada Januari 2021 yang dikutip dari situs Data
Reportal menyatakan bahwa pengguna internet di Indonesia yaitu sebanyak 202,6
juta jiwa atau setara dengan 73,7% dari total penduduk Indonesia. Berdasarkan dari
data diatas sebanyak 27 juta jiwa atau 15,5% dibandingkan tahun 2020 mengalami
peningkatan yang sangat tinggi. Berdasarkan survei We Are Social pada tahun 2021
yang dikutip dari situs
Data Reportal juga menyatakan bahwa pengguna aktif sosial media di
Indonesia yaitu sebanyak 170 juta jiwa atau setara dengan 61,8% dari total penduduk
Indonesia. Data ini pun mengalami peningkatan sebanyak 10 juta jiwa atau 6,3%
dibandingkan dengan tahun 2020. Salah satu sosial media yang populer digunakan
di Indonesia yaitu aplikasi Whatsapp. Survei We Are Social pada Januari 2021
menyatakan bahwa Whatsapp berada di posisi kedua pada urutan sosial media yang
paling banyak digunakan di Indonesia yaitu sebanyak 87.7% dari total pengguna
internet.
Survei tersebut pun dilakukan pada aktivitas yang dilakukan oleh pengguna
internet, yaitu aktivitas e-commerce. Tercatat pada survei tersebut bahwa salah satu
aktivitas e-commerce yang dilakukan oleh pengguna internet di Indonesia yaitu
79.1% pengguna internet membeli produk online melalui perangkat mobile dan
sebanyak 87.1% pengguna internet menggunakan berbagai perangkat lain (Kemp,
2021). Tingginya angka kasus penipuan online yang pada saat ini banyak terjadi di via
whatshapp yaitu penipuan lewat dokumen PDF,file undangan, video yang dapat
menarik perhatian,foto,kode verifikasi,survei atau undian,modus mengatas namakan
bank dan mengirim link yang dibagikan.
Berbagai macam kasus penipuan online via whatshapp tersebut harus kita
waspadai. Dengan era digital yang semakin maju saat sekarang ini,sangat perlu kita
kembangkan ilmu pengetahuan teknologi agar bisa mengatasi penipuan online yang
sedang marak terjadi terutama penipuan online melalui whatshapp. Penipuan online via
whatshapp ini tidak pernah memandang kalangan, penipuan ini bisa didapatkan oleh
siapa saja yang menggunakan aplikasi whatshapp.
Penipuan online via whatshapp itu dapat dicegah dengan cara memperhatikan
bahasa dan ketikan pesannya,membatasi pengguna yang bisa melihat profil
kita,melakukan pengecekan nomor diaplikasi Getcontact,menggunakan fitur verifikasi
dua langkah,selalu log out setelah menggunakan whatSapp web,memblokir kontak yang
membagikan informasi phising,jangan menginstal aplikasi yang dikirim, jangan bagikan
data pribadi sembarangan ke kontak asing,dan jangan pernah mengakses link dari
kontak asing.
Jika sudah telanjur tertipu jangan takut untuk melaporkannya ke polisi atau bisa
juga melalui kunjungan situs layanan kominfo di mesin pencarian. Apabila ingin
melaporkannya ke kantor polisi,sebelum itu kumpulkan terlebih dahulu bukti-bukti
penipuannya,lalu berikan ke polisi serta menjelaskan apa bentuk penipuan whatshapp
apakah melalui dokumen whatshapp atau lainnya. Jika ada transaksi yang tidak dikenal
segera hubungi call center aplikasi mbangking untuk meminta bank memblokir
rekening.
Selain itu juga bisa dapat diatasi dengan menggunakan ilmu pengetahuan
teknologi melakukan penyelidikan digital forensik. Digital forensik yaitu salah satu
ilmu forensik yang memanfaatkan metode ilmiah untuk memperoleh bukti digital yang
dapat digunakan untuk kepentingan di pengadilan. Salah satu metode yang dapat
mendukung proses penyelidikan menggunakan live forensic yaitu dapat digunakan
untuk mencari bukti digital disaat perangkat dalam keadaan menyala. Digital forensic
bisa mencari bukti digital dari data Random Access Memory(RAM). Ram imagining
dilakukan untuk menggunakan tools FTK Imaginer,sedangkan tools Browser History
Viewer digunakan mengakuisisi chace file,history, dan log file.
Oleh karena itu sangat penting peran ilmu pengetahuan teknologi di era modern
saat ini.Teknologi yang canggih dan terus berkembang, kita sebagai pengguna sosial
media harus lebih bijak agar tidak terjadi intimidasi online terkait gender,mencegah
penyalahgunaan data pribadi oleh orang yang tidak bertanggungjawab,dan paling
penting dapat menghindarkan penipuan via online whatshapp. Selain itu menguasai
literasi digital terkait penggunaan teknologi. Literasi Digital menekankan pada
kecakapan pengguna media digital dalam melakukan proses mediasi media digital yang
dilakukan secara produktif dan bertanggung jawab.
Nama : Mirza Murfiqah
NIM : 2310213010
Jurusan : Agroteknologi
Kelompok Bakti : 57 UX
Referensi : Dyah Utami Syaza, dkk. 2021. Analisis Live Forensic Pada
Whatsapp Web Untuk Pembuktian Kasus Penipuan Transaksi
Elektronik. Jurnal CyberSecurity dan Forensik Digital, Vol. 4 No.
1, hlm 25-32
https://aptika.kominfo.go.id/2021/10/pentingnya-pelindungan-
data-pribadi-di-era-digital/ (diakses pada hari selasa 15 Agustus
2023)

Anda mungkin juga menyukai