Anda di halaman 1dari 6

MELINDUNGI DATA PRIBADI DAN IDENTITAS DIGITAL

Oleh: Kelompok 7

Pendahuluan
Di era digital seperti sekarang ini, penggunaan teknologi komunikasi dan informasi
semakin pesat dan merubah aktifitas kehidupan sehari-hari masyarakat. Namun, semakin
pesatnya teknologi digital juga membawa dampak negatif, salah satunya adalah ancaman
terhadap keamanan data pribadi kita.

Data pribadi seperti nomor KTP, paspor, buku rekening bank, dan lain-lain sangatlah
penting dan harus dijaga kerahasiaannya. Jika data pribadi tersebut jatuh ke tangan yang salah,
maka bisa saja digunakan untuk melakukan tindakan kriminal seperti pencurian identitas atau
penipuan.

Oleh karena itu, perlindungan data pribadi menjadi sangat penting di era digital ini. DPR
RI telah membuat undang-undang perlindungan data pribadi pada tahun 2022 sebagai upaya
untuk memberikan proteksi atau perlindungan serta memberikan rasa aman kepada masyarakat.

Hak Privasi dan Data Diri/Data Pribadi


Sudah banyak ahli hukum yang mendefinisikan privasi.. Namun kenyataan, beberapa
teori privasi hanya mengulas dasar-dasar teori privasi secara terbatas dan tidak aplikatif. Oleh
karena itu, untuk saat ini belum ada definisi yang jelas dan tajam mengenai privasi.
Schrems memperkenalkan privasi sebagai konsep yang sangat bergantung pada
konteks kultural dan sosial negara tertentu. Pendekatan atas konsep privasi di Eropa berbeda
dengan konsep privasi di Amerika Serikat. Sistem hukum Amerika Serikat mengacu pada
limitasi privasi (a reasonable expectation of privacy) yang wajar dan tidak sesuai dengan
definisi yang diadopsi oleh pengadilan Eropa. Bergantung pada bentuk dari privasi, konsep
tersebut dipersepsikan berbeda.
Oleh karena itu, konsep privasi tidak dapat ditentukan secara tegas hitam dan putih
akan nilai benar dan salahnya tetapi juga tidak dapat didasarkan pada logika saja. Misalnya
dalam budaya yang berbeda, terkait agama dapat dianggap suatu privasi sedangkan di budaya
yang berbeda bukan dianggap sebagai privasi.
Menurut Westin, kebutuhan akan privasi mungkin sama tuanya dengan umat manusia
itu sendiri. Berdasarkan kajian antropologis, biologis, dan sosiologis menunjukkan bahwa
dalam masyarakat primitif sekalipun, setiap individu selalu memiliki keinginan untuk
semacam privasi. Oleh karenanya, hampir semua masyarakat, baik yang primitif maupun
modern, memiliki teknik untuk mengatur jarak dan menghindari kontak dengan orang lain
untuk menetapkan batasan fisik dengan tujuan menjaga privasi. Biasanya cara orang
memandang dan menghargai privasi sebagian besar ditentukan oleh sudut pandang budaya,
filosofis, dan politik pada orang tersebut.
Ancaman Terhadap Data PRIBADI di Era Digital
Di era digital seperti sekarang ini, data pribadi kita bisa saja jatuh ke tangan yang
salah jika tidak dijaga dengan baik. Berikut adalah beberapa ancaman yang bisa mengancam
keamanan data pribadi kita di era digital:

1. Hacking

Hacking adalah tindakan meretas atau masuk ke dalam sistem komputer atau jaringan
tanpa izin. Jika hacker berhasil masuk ke dalam sistem, maka ia bisa saja mengakses data
pribadi kita dan menggunakannya untuk melakukan tindakan kriminal.

2. Phishing

Phishing adalah tindakan penipuan online yang dilakukan dengan cara membuat situs
web palsu atau mengirim email palsu yang menyerupai situs web atau email resmi dari suatu
perusahaan atau lembaga tertentu. Tujuannya adalah untuk mencuri informasi pribadi seperti
username, password, nomor kartu kredit, dan lain-lain.

3. Malware

Malware adalah program jahat yang dirancang untuk merusak atau mencuri data dari
komputer atau perangkat mobile kita. Malware bisa masuk ke dalam sistem melalui email
palsu, situs web palsu, atau aplikasi yang tidak resmi.

4. Social Engineering

Social engineering adalah teknik manipulasi psikologis yang digunakan oleh penjahat
siber untuk memperoleh akses ke informasi rahasia seperti password dan nomor kartu kredit
dari korban mereka.

5. Keamanan Jaringan Wi-Fi

Jaringan Wi-Fi yang tidak aman bisa menjadi pintu masuk bagi penjahat siber untuk
mengakses data pribadi kita. Jika kita terhubung ke jaringan Wi-Fi yang tidak aman, maka
hacker bisa saja mengakses data pribadi kita.

Itulah beberapa ancaman yang bisa mengancam keamanan data pribadi kita di era
digital. Selanjutnya, kami akan membahas tentang undang-undang perlindungan data pribadi
dan tips dan trik untuk menjaga keamanannya.

Undang-undang Perlindungan Data Pribadi

Pada tahun 2022, DPR RI telah membuat undang-undang perlindungan data pribadi
sebagai upaya untuk memberikan proteksi atau perlindungan serta memberikan rasa aman
kepada masyarakat. Berikut adalah beberapa hal yang diatur dalam undang-undang tersebut:

1. Definisi Data Pribadi

Undang-undang ini mendefinisikan data pribadi sebagai informasi tentang seseorang


yang dapat mengidentifikasi orang tersebut secara langsung atau tidak langsung.
2. Hak atas Data Pribadi

Setiap orang berhak atas keamanan dan kerahasiaan data pribadinya. Orang tersebut
juga berhak untuk mengetahui siapa saja yang memiliki akses ke data pribadinya dan untuk
meminta perubahan atau penghapusan data pribadinya jika diperlukan.

3. Kewajiban Pengelola Data

Pengelola data harus memastikan bahwa data pribadi yang mereka kelola aman dan
terlindungi dari akses yang tidak sah atau penyalahgunaan.

4. Sanksi Pelanggaran

Undang-undang ini juga menetapkan sanksi bagi pelaku pelanggaran, seperti denda
dan/atau hukuman penjara.

Dengan adanya undang-undang perlindungan data pribadi ini, masyarakat dapat


merasa lebih aman dalam menggunakan teknologi digital dan mempercayakan informasi
pribadinya kepada perusahaan atau lembaga tertentu.

Namun, sebagai pengguna teknologi digital, kita juga harus tetap waspada dan
berhati-hati dalam memberikan informasi pribadi kita. Selanjutnya, kami akan membahas
tentang tips dan trik untuk menjaga keamanan data pribadi kita di era digital.

Tips dan Trik untuk Melindungi Data Pribadi


Berikut adalah beberapa tips dan trik yang bisa dilakukan untuk menjaga keamanan data
pribadi kita di era digital

1. Memastikan Data Terenkripsi


Pastikan bahwa data pribadi kita terenkripsi saat disimpan atau ditransmisikan melalui
internet. Hal ini dapat mencegah akses yang tidak sah ke data pribadi kita.

2. Hati-hati Saat Menggunakan Jaringan Wi-Fi


Hindari menggunakan jaringan Wi-Fi publik yang tidak aman, karena hacker bisa saja
mengakses data pribadi kita melalui jaringan tersebut. Gunakan jaringan Wi-Fi yang aman
atau gunakan VPN untuk mengenkripsi koneksi internet kita.
3. Waspada Terhadap Tautan Phishing
Jangan pernah mengklik tautan yang mencurigakan atau berasal dari sumber yang
tidak dikenal, karena tautan tersebut bisa saja mengarahkan kita ke situs web palsu yang
dirancang untuk mencuri informasi pribadi kita.

4. Membuat Kata Sandi yang Sulit Ditebak


Gunakan kata sandi atau password yang sulit ditebak dan hindari menggunakan kata
sandi yang sama untuk akun-akun berbeda. Gunakan kombinasi huruf besar-kecil, angka, dan
simbol untuk membuat kata sandi lebih kuat.
5. Menggunakan Mode Incognito saat surfing di internet
Gunakan mode incognito saat browsing internet agar riwayat browsing kita tidak
tersimpan di browser. Hal ini dapat mencegah orang lain untuk melihat riwayat browsing
kita.

6. Selalu Hati-hati dalam Memberikan Izin


Hindari memberikan izin akses ke aplikasi atau situs web yang tidak dikenal atau
tidak terpercaya. Baca dengan seksama persyaratan dan ketentuan sebelum memberikan izin
akses.

Kesimpulan
Dalam era digital seperti sekarang ini, keamanan data pribadi menjadi semakin
penting. Data pribadi kita bisa saja jatuh ke tangan yang salah jika tidak dijaga dengan baik.
Oleh karena itu, kita perlu melakukan upaya untuk melindungi data pribadi kita.

Undang-undang perlindungan data pribadi telah dibuat sebagai upaya untuk


memberikan proteksi atau perlindungan serta memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Namun, sebagai pengguna teknologi digital, kita juga harus tetap waspada dan berhati-hati
dalam memberikan informasi pribadi kita.

Beberapa tips dan trik yang bisa dilakukan untuk menjaga keamanan data pribadi kita
di era digital antara lain memastikan data terenkripsi, hati-hati saat menggunakan jaringan
Wi-Fi, waspada terhadap tautan phishing, membuat kata sandi yang sulit ditebak,
menggunakan mode incognito, dan selalu hati-hati dalam memberikan izin.

Anda mungkin juga menyukai