Anda di halaman 1dari 9

Urgensi Perlindungan Data Pribadi dalam Masyarakat: Hak-hak,

Ancaman, dan Tanggung Jawab

Mata Kuliah Hukum Siber

Dosen Pembimbing :

Disusun oleh Kelompok 5 (5-DKVB) :

Diki Hijaya 2331024

Febby Anggellya 2131093

Navelina 2131049

Mulyanto 2131056

Eka Meriyadi 2331011

Program Sarjana

Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Internasional Batam

2023/2024
Identitas Penulis

Penulis I
Nama : Febby Anggellya
Npm : 2131093
Jurusan : Sistem Informasi
Afiliasi : Universitas Internasional Batam
Email : febbyanggellyamw@gmail.com

Penulis II
Nama : Navelina
Npm : 2131049
Jurusan : Sistem Informasi
Afiliasi : Universitas Internasional Batam
Email : wangnavelina@gmail.com

Penulis III
Nama : Mulyanto
Npm : 2131056
Jurusan : Sistem Informasi
Afiliasi : Universitas Internasional Batam
Email : dofyto321@gmail.com

Penulis IV
Nama : Diki Hijaya
Npm : 2331024
Jurusan : Sistem Informasi
Afiliasi : Universitas Internasional Batam
Email : dikihijaya@gmail.com

Penulis V
Nama : Eka meriyadi
Npm : 2131011
Jurusan : Sistem Informasi
Afiliasi : Universitas Internasional Batam
Email : meriadikaz@gmail.com
Pendahuluan

Dalam era digital, perkembangan teknologi informasi dan internet telah membawa
dampak yang signifikan dalam kehidupan masyarakat. Perkembangan tersebut memberikan
kemudahan dalam berkomunikasi, mengakses informasi, dan melakukan transaksi online.
Namun, di balik manfaatnya, perkembangan teknologi informasi juga membawa risiko
terhadap privasi dan keamanan data pribadi masyarakat. Hal tersebut dapat juga diakibatkan
melalui kelalaian manusia dalam menjaga keamanan data, serangan siber, atau pelanggaran
privasi oleh pihak ketiga yang tidak bertanggung jawab. Sehingga dapat merugikan individu
secara finansial, emosional, dan bahkan dapat melanggar hak-hak asasi manusia.

Perlindungan data pribadi memastikan bahwa informasi sensitif tentang individu tetap
aman dan tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak berwenang. Selain itu, perlindungan
data pribadi juga merupakan bagian dari hak-hak individu yang diakui secara internasional.
Dalam menghadapi ancaman terhadap privasi dan keamanan data pribadi, diperlukan
kesadaran akan pentingnya perlindungan data pribadi dalam masyarakat. Dalam menghadapi
ancaman terhadap privasi dan keamanan data pribadi, penting bagi masyarakat untuk
mengetahui prinsip-prinsip dalam pengelolaan data pribadi. Oleh karena itu essai ini
bertujuan untuk menjelaskan urgensi perlindungan data pribadi dalam masyarakat, hak-hak
yang terkait, serta ancaman dan tanggung jawab yang harus dihadapi dalam upaya
melindungi data pribadi.
Hak-hak Individu terkait Data Pribadi

Era digital telah membawa perubahan fundamental dalam cara data pribadi
dikumpulkan, diproses, dan digunakan. Di tengah pengumpulan data yang meluas,
perlindungan data pribadi dan hak-hak individu terkait dengannya menjadi semakin penting.
Essay ini akan mengidentifikasi dan menjelaskan hak-hak individu terkait dengan
perlindungan data pribadi, serta pentingnya hak-hak ini dalam menjaga privasi dan kendali
individu atas data pribadi mereka.

Hak untuk Mengetahui dan Mengakses Data Pribadi


Setiap individu berhak untuk mengetahui apa yang dikumpulkan dan disimpan
tentang mereka. Ini mencakup hak untuk mengakses data pribadi mereka yang dikelola oleh
organisasi atau perusahaan tertentu. Hak ini, seperti yang diatur dalam GDPR,
memungkinkan individu memeriksa akurasi dan relevansi data mereka.

Hak untuk Koreksi Data Pribadi


Hak individu untuk meminta koreksi atau penghapusan data pribadi yang tidak akurat
atau tidak lengkap. Ini penting dalam menjaga akurasi data dan menghindari penyalahgunaan
data.

Hak untuk Menghapus Data Pribadi


Hak ini memungkinkan individu untuk mengendalikan nasib data mereka sendiri,
terutama dalam konteks jejak digital yang ditinggalkan di era internet.

Hak untuk Memindahkan Data Pribadi


Hak ini mendorong portabilitas data, memungkinkan individu beralih antara layanan
atau platform dengan lebih mudah, memberikan kontrol lebih besar atas data mereka.

Hak untuk Menentang Penggunaan Data


Hak individu untuk menentang penggunaan data pribadi mereka untuk tujuan tertentu
sangat penting dalam mencegah penggunaan yang mengganggu atau tidak diinginkan.

Hak untuk Privasi dan Keamanan Data


Hak individu untuk mengetahui bagaimana data mereka disimpan dan diolah, serta
upaya untuk memastikan bahwa data tersebut aman dari pelanggaran, memberikan
perlindungan esensial dalam dunia yang terus berkembang dengan ancaman siber.

Hak-hak individu terkait dengan perlindungan data pribadi, seperti hak akses, koreksi,
penghapusan, portabilitas, dan kontrol atas penggunaan data, merupakan respons penting
terhadap perkembangan teknologi dalam era digital. Mereka memberikan individu kendali
atas informasi pribadi mereka, meminimalkan risiko ketidakakuratan data, dan mencegah
penyalahgunaan. Lebih dari itu, hak-hak ini mendorong partisipasi aktif individu dalam
lingkungan digital, merangsang persaingan, dan mempromosikan inovasi. Seiring dengan
meningkatnya nilai data, hak-hak ini menjadi kunci dalam membangun fondasi yang kuat
untuk penggunaan data yang etis, menjaga kepercayaan publik, dan membentuk masyarakat
digital yang adil dan aman. Dengan kata lain, hak-hak individu terkait dengan perlindungan
data pribadi adalah komponen integral dalam kerangka hak asasi manusia di era digital saat
ini.
Ancaman Terhadap Data Pribadi
Potensi ancaman cybercrime yang dapat muncul dalam kehidupan kita dan dalam
keseharian ada banyak seperti; peretasan, malware, phishing,data breach, dan juga banyak
juga yang lainya. Contoh-contoh kasus yang pernah terjadi adalah seperti.

1. Penipuan Bermodus Culik Anak Dibantu Teknologi AI, dimana penipu menggunakan
AI untuk menipu orang lain dengan meminta ai mengkloningkan suara anaknya
sehingga membuat sang orang tua panik dan menuruti kata anaknya tersebut.
Padahal hal tersebut adalah suara dari AI.
(https://inet.detik.com/cyberlife/d-6684495/hati-hati-penipuan-bermodus-culik-anak-di
bantu-teknologi-ai
https://inet.detik.com/security/d-6671781/penipuan-terbaru-ai-tiru-suara-orang-dan-n
gaku-diculik?_ga=2.109281030.2077189072.1698040120-277902670.1693824892
)
2. Penipuan dengan menggunakan aplikasi malware yang berbahaya, dimana penipu
memberikan suatu link ke orang dan memintanya untuk mengunduh aplikasinya.
Dimana para penipu akan mendapatkan akses ke data pribadi dari korban dan
berbagai data lainya juga
(
https://inet.detik.com/security/d-6646389/awas-pemburu-kerja-di-linkedin-jadi-incaran
-penipuan
)
3. Penipuan phising pelaku melakukan serangan menggunakan metode phishing
dengan media sosial untuk memperoleh akses ke sistem atau data sensitif. Mereka
bisa mengirimkan email atau pesan palsu kepada pengguna yang dapat
mengekspos kredensial akses.
(
https://inet.detik.com/security/d-6916584/pakar-ungkap-penyebab-youtube-dpr-ri-dire
tas-tayangan-judi-online
)
Tanggung Jawab Masyarakat Terhadap Data Pribadi

Memastikan Data Terenkripsi


Enkripsi data adalah proses yang bisanya diterapkan untuk menjaga keamanan data
pribadi, negara, ataupun perusahaan.

Enkripsi data merupakan metode perubahan bentuk, menjadi beberapa kode yang
hanya bisa di akses oleh penerima dan pengirim dalam menggunakan kunci-kunci tertentu.
(http://ditsmp.kemdikbud.go.id/lakukan-5-cara-ini-untuk-melindungi-data-pribadi-di-internet/
https://www.jagoanhosting.com/blog/apa-itu-enkripsi-data/ )

Waspada terhadap WEBPHISHING


Phishing adalah metode untuk mendapatkan informasi pribadi orang melalui,
pengelabuan atau samaran (Incognito). Yang biasanya menjadi sasaran phising:
1. Data pribadi
2. Data keuangan
3. Data akun-akun social media

Informasi data phising yang diperoleh dapat dimanfaatkan untuk menipu korban.
Atau, bisa juga dijual ke pihak lain untuk melakukan tindakan yang tidak bertanggung jawab
seperti penyalahgunaan akun.
(http://ditsmp.kemdikbud.go.id/lakukan-5-cara-ini-untuk-melindungi-data-pribadi-di-internet/
, https://www.niagahoster.co.id/blog/mengatasi-phishing/ )

Mengaktifkan Fitur Otentikasi 2 faktor


Otentikasi dua faktor (2FA) merupakan lapisan perlindungan ekstra yang digunakan
untuk memastikan keamanan akun online di luar username dan password. Pada praktiknya,
2FA ini memerlukan kode di luar dari kata sandi untuk masuk ke akun tertentu di internet, di
mana kode ini bisa dikirim melalui pesan teks ke ponsel atau email.
(https://verihubs.com/blog/perlindungan-data-pribadi/ ,)

Selalu Hati-Hati Dalam Memberikan Izin


Setiap install aplikasi di ponsel, aplikasi tersebut pasti akan meminta izin tertentu,
misalnya izin mengakses kamera, mic, dan folder tertentu. Pastikan hanya memberikan izin
pada aplikasi yang terpercaya, dan hanya pada fitur yang diperlukan aplikasi saja. (
https://verihubs.com/blog/perlindungan-data-pribadi/ )
Kesimpulan
Referensi

Anda mungkin juga menyukai