Anda di halaman 1dari 3

KEWARGAAN DIGITAL

Kewargaan Digital adalah konsep yang dapat digunakan untuk memberikan pengetahuan mengenai


penggunaan teknologi dunia maya dengan baik dan benar.

Warga digital merupakan individu yang memanfaatkan Teknologi Informasi untuk membangun


komunitas, bekerja, dan berekreasi.

Model komunikasi melalui komunitas digital yang mutlak memiliki beberapa syarat, yaitu sebagai
berikut.

1. Terdapat pengirim data dan penerima data. Dalam hal ini pengirim data adalah orang yang
pertama kali menjadi inisiator terjadinya pola diskusi atau komunikasi terbuka, yang
kemudian ditanggapi oleh beberapa orang lainnya (penerima data).
2. Ada data atau informasi yang disampaikan dan menjadi pokok pembahasan dalam
komunikasi tersebut.
3. Para pengguna dalam komunikasi digital tersebut telah mampu mempergunakan teknologi
komunikasi yang diterapkan, seperti menggunakan media sosial Facebook, Twitter, forum
diskusi, dan yang lainnya.
4. Memiliki perangkat keras digital sebagai sarana dan prasarana melakukan komunikasi.
5. Memiliki sambungan internet untuk menghubungkan pengguna satu dengan pengguna
lainnya.

Kewarganegaraan digital memiliki 9 komponen utama, yaitu :

1. Akses Digital (Digital Access)

Akses digital merupakan salah satu komponen yang paling mendasar untuk menjadi
warga digital. Namun karena beberapa faktor, seperti: status sosial ekonomi, domisili, cacat
tubuh, atau lainnya, beberapa individu mungkin tidak memiliki akses digital.

2. Perdagangan Digital (Digital Commerce)

Tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan perdagangan saat ini sebagian besar dilakukan
secara online. Tentu saja sebagai warga digital, kita diharapkan bertindak bijak dan hati-hati,
misalnya saja dalam hal penggunaan kartu kredit secara online. Kegiatan perdagangan digital
telah membuat segalanya jadi lebih mudah, namun ada pula dampak negatifnya. Download
ilegal, perjudian, transaksi narkoba, pornografi, dan lainnya rentan terjadi pula melalui kegiatan
perdagangan digital.

3. Komunikasi Digital (Digital Communication)


Komunikasi digital dilakukan secara tertulis melalui jejaring sosial maupun email. Hal ini
tentu saja membutuhkan kemampuan komunikasi yang baik dan sesuai dengan etika.

4. Literatur Digital (Digital Literacy)

Hal ini memberi pemahaman tentang bagaimana menggunakan berbagai perangkat


digital. Misalnya, bagaimana cara mencari informasi di mesin pencari dengan benar atau
bagaimana cara menggunakan berbagai log online. Biasanya banyak lembaga pendidikan akan
membantu tiap individu untuk memahami hal ini.
5. Etika Digital (Digital Etiquette)

Sebagaimana dibahas dalam komponen ke-3, etika digital adalah suatu harapan agar
berbagai media teknologi informasi di internet mengkomunikasikan sesuatu sesuai dengan
etika. Tak jarang beberapa media tertentu menuntut perilaku dan penggunaan bahasa yang
lebih tepat dan sesuai.

6. Hukum Digital (Digital Law)

Tak bisa dipungkiri bahwa kegiatan perdagangan digital telah menghadirkan fenomena
pembajakan, download ilegal, penyalahgunaan kartu kredit, pencurian identitas, penyebaran
virus, mengirim spam, cyber bully, atau tindakan negatif lainnya. Oleh karena itu diaturlah
hukum digital untuk mengantisipasi terjadinya halhal tersebut meski tidak bisa sepenuhnya
dihilangkan 100%.

7. Hak dan Kewajiban Digital (Digital Right & Responsibility)

Hak dan kewajiban digital merupakan seperangkat hak warga negara digital seperti
memiliki privasi, berkomunikasi dengan penuh etika, dan sebagainya.

8. Kesehatan Digital (Digital Health & Wellness)

Seorang warga digital harus menyadari akibat stres fisik seperti ketegangan mata, sakit
kepala, dan lainnya yang mungkin terjadi akibat penggunaan internet yang berlebihan. Mereka
harus sadar untuk tidak tergantung bahkan kecanduan pada internet karena hal itu bisa
mengganggu kesehatan mereka.

9. Keamanan Digital (Digital Security)

Hal ini berarti bahwa seorang warga digital harus mengambil langkah-langkah protektif
dengan berlatih menggunakan password yang sulit, perlindungan virus, back-up data, dan lain
sebagainya.

MENINGKATKAN KEAMANAN DIGITAL


Ada beberapa gangguan yang terjadi ketika berinteraksi dengan teknologi informasi, antara lain
sebagai berikut :

1. Back Door

Back Door atau dalam terjemahan bahasa Inggris adalah di balik pintu, memiliki pengertian
program yang ditanam oleh penyusup ke dalam komputer korban yang bertujuan untuk bekerja
secara diam-diam tapa teridentifikasi oleh si pemilik maupun oleh sistem security dan antivirus yang
dipasang pada komputer korban. Tujuan dari program Back Door adalah untuk mendapatkan akses
secara ilegal, me-remote, dan mengontrol kerja komputer korban. Akibatnya, komputer dapat
mengalami kerusakan sistem, dan data-data penting seperti akun user dicuri.

2. Trojan Horse
Trojan horse merupakan program yang sering digunakan oleh intruder untuk memasukkan
program Back Door ke dalam komputer korban. Trojan sering kali disisipkan pada program-program
yang terlihat memiliki kegunaan bagi user. Namun, pada beberapa program antivirus yang memiliki
engine ter-update, sering kali mampu mendeteksi dan mengisolasi program Trojan Horse tersebut
agar tidak menginfeksi sistem komputer.

3. DoS (Denial of Service)


Konsep sederhana dari DoS adalah mengirimkan data ke target secara terus-menerus dalam
jumlah bear. Sebagai contoh, komputer intruder melakukan DoS dengan bear data 10 MB per detik
selama 1 jam sehingga komputer korban akan menerima data sampah atau spam sebesar 36.000
MB. Akibatnya, komputer korban menjadi crash, hang, bahkan down. Seperti era tahun 2000-an
yang sedang populer, virus brontok menginfeksi komputer, lalu memerintahkan korban melakukan
DoS ke sebuah target tertentu secara bersamaan. Teknik ini disebut sebagai DoS atau Distributed
Denial of Service. Banyak server yang diberitakan mengalami penyerangan hingga down dan
mengakibatkan terputusnya layanan service yang dijalankan.

4. Program Penyerangan Agen


Konsep program agen penyerangan sama seperti DDoS. Setelah program terpasang pada
komputer korban, komputer korban dijadikan sebagai komputer pendukung yang menjadi perantara
bag intruder untuk melakukan penyerangan ke komputer lainnya. Kejadian ini berdampak pada
perangkat digital yang dijadikan agen, akan mengalami error atau down.

5. Virus

Virus merupakan aplikasi yang dibuat secara khusus untuk merusak perangkat digital yang berhasil
diinfeksi. Dampak yang ditimbulkan pada perangkat adalah banyak file yang hilang di-hidden, sistem
operasi yang rusak, dan aplikasi yang error atau tidak dapat bekerja sesuai mestinya.

Jenis-jenis virus :

- Worm
- Macro Virus
- Directory Virus
- Memory Resident virus
- Direct Action Virus
- Overwrite Virus
- Boot Sector Virus
- Polymorphic Virus
- Companion Virus
- Multipartite Virus
- Web Scrripting Virus
- FAT Virus
- Malicious code
- E-mail Spoofing
- Ransomware
- Scammer

Anda mungkin juga menyukai