Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember, jl. Kalimantan No. 37, Jawa
Timur.
@putrielokf99@gmail.com, @nindiningrum09@gmail.com,
nialutfiupik29@gmail.com
ABSTRAK
Ransomeware yang bisa disebut juga dengan perangkat pemeras merupakan
perangkat yang dirancang sebagai perangkat perusak untuk menghalangi akses
pada sistem komputer dan data sehingga, perusahaan maupun instansi yang
terkena serangan tersebut harus membayar tebusan agar data komputer bisa
dikembalikan. Ransomware adalah salah satu serangan siber dari banyaknya
serangan digital saat ini. Bahkan menurut laporan pada tahun 2019 lalu terdapat
serangan siber yang meningkat karena adanya terbengkalainya system saat masa
COVID-19.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih dalam ad aitu
sebenarnya ransomware, bagaimana ciri-cirinya, bagaimana pencegahannya, dan
bagaimana cara menanganinya. Metode penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dimana penulis mencari beberapa jurnal dari tahun 2019 hingga
sekarang untuk perbandingan dan pegangan sumber penulisan. Adapun hasil
penelitian ini disajikan dalam bentuk analisis yang menjelaskan perbandingan
penelitian ransomware.
Adapun hasil penelitian diharapkan dapat memperdalam wawasan
pembaca mengenai penyerangan ransomware yang dapat mengancam keamanan
data perusahaan dan menghambat operasi perusahaan.
Kata Kunci: siber, ransomware, M-Banking, layanan internet.
PENDAHULUAN
Seiring berjalannya waktu di Indonesia saat ini sudah mengalami masa
evolusi dimana banyak masyarakat yang sudah menggunakan uang digital, belanja
digital, transaksi digital dan layanan internet lainnya., perkembangan teknologi
berkembang pesat terutama dalam pengelolaan keuangan dan penjaringan internet.
Jika zaman dahulu melakukan transaksi jual-beli dengan melakukan tukar-menukar
barang yang saling dibutuhkan. Namun sekarang, sudah bisa melakukan transaksi
jual-beli menggunakan M-Banking. Dibalik kemudahan tersebut, terdapat modus
kejahatan yang sedang marak dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab
sehingga banyak bermunculan hacker yang mencoba merusak sistem sebuah
organisasi. Penyerangan tersebut dapat dilakukan melalui malware maupun
ransomware yang sangat cepat menyebar dan berbahaya. Tujuan melakukan
penyerangan yaitu untuk memperoleh data pribadi pelanggan demi keuntungan
ekonomi seperti rekening bank. Perangkat yang diciptakan untuk menyandra data
target ini yang nantinya akan dikembalikan jika sudah mendapatkan tebusan sesuai
yang sudah disepakati.
Ransomware adalah salah satu dari bentuk malware, yang merupakan
sebuah virus berbahaya yang menyerang sistem komputer. Ransomware ditemukan
oleh Joseph Popp pada tahun 1989 yang berguna untuk trojan. Namun, penciptaan
ransomware tersebut gagal karena tidak dapat menjangkau banyak korban, kurang
berfungsinya enkripsi, dan kurang dapat menyimpan data secara detail.
penggunaan celah keamanan dijadikan penjahat untuk mengunduh ransomware.
Baru-baru ini ransomware sudah melonjak tinggi sejak tahun 2019, bahkan
pemerintah sulit untuk menekan perkembangan ransomware. Tercatat sudah lebih
dari 700 juta serangan selama tahun 2022 yang terjadi di Indonesia. Bahkan saat
masa COVID-19 marak, serangan siber juga ikut marak karena adanya system yang
terbengkalai. Maka dari itu perlu adanya pengawasan khusus tentang
berkembangnya ransomware ini dan mencari apa yang harus dilakukan untuk
menghindari penyanderaan data ini, karena sampai sekarang tidak ada acara yang
pasti dengan persen lebiih dari 50% berhasil. Bahkan jika korban membayar
tebusan untuk data yang disandera, pelaku juga tidak akan pasti apakah data akan
dikembalikan atau tidak.
METODE PENELITIAN
Untuk bagian metode penelitian, desain penelitian ini menggunakan metode
pendekatan kualitatif, yang mana penelitian ini bersifat deskriptif condong analisis
dengan cara mengkaji beberapa jurnal tentang ancaman siber ransomware dan
kasus-kasus ransomware termasuk penyerangan M-Banking BSI yang bisa diakses
untuk kepentingan peneliti. Peneliti menggunakan 15 sampel jurnal yang
membahas tentang seputar ransomware.
Diagram 1
13%
Kualitatif
7%
Kuantitatif
Gabungan
80%
Untuk diagram 2 hasil dari jenis kategori penelitian kualitatif, yang paling
banyak digunakan menurut persentase data ini adalah metode survei dengan
persentase sebesar 75% dari 3 jurnal penelitian. Metode kedua yang paling sering
digunakan ialah adalah metode deskripsi kualitatif dengan persentase sebesar 25%.
Dan terakhir metode yang paling jarang digunakan adalah eksperimen. Dari hasil
persentase data yang tersedia tersebut dapat diketahui ada perbedaan yang cukup
besar signifikannya antara hasil metode survei yang lebih besar dibanding metode
analisis lainnya.
Diagram 2
0%
33%
Deskriptif Kualitatif
67% Survei
Eksperimen
Diagram 3
Kategori Jenis Penelitian
8% Deskripsi Kualitatif
33% Fenomenologi
42% Studi kasus
17% Etnografis
Dari grafik 4 bisa dilihat bahwa kategori bidang kajian menunjukkan bahwa
kasus serangan siber ransomware di M-Banking sebanyak 33% dari 15 jurnal
penelitian Selanjutnya yang menjadi sasaran dari ransomware adalah data pribadi
negara yang memiliki akses untuk apa saja yang mengatur negara sebesar 27%.
Selanjutnya adalah persentase sebesar 20% yang menunjukkan posisiketiga dan
keempat. Berikut merupakan hasil pametaan berdasarkan kategori bidang kajian:
Grafik 4
20% M-Banking
33%
E-commarce
Data Negara
27%
Media Sosial
20%
Sesuai dengan grafik 5 dari jurnal yang sudah peneliti cari hanya 3 dari 15
penelitian yang membahas tentang perkembangan ransomware dari tahun ketahun,
sisanya adalah makna tentang ransomware, penggunaan ransomware dan beberapa
studi kasus lainnya. Dari data tersebut diperoleh bahwa hanya 37% jurnal yang
membahas tentang perkembangan dan dampak ransomware dari tahun ke tahun.
Berikut hasil grafiknya:
Grafik 5
37% Ada
Tidak Ada
63%
Grafik 6
Penyebaran Ransomware
Cryptolocker Locker
ransomwareRansomware Locker Ransomware
20% 27%
Crypto Ransomware
Crypto
Ransomware
Cryptolocker
53%
ransomware
Sesuai dengan hasil grafik 7 dalam jurnal yang peneliti cari terdapat
setidaknya 4 jurnal yang membahas tentang pencegahan terhadap ransomware dan
5 lainnya berbicara tentang penanganan ransomware terhadap studi kasus dan
sisanya adalah dampak yang ditimbulkan oleh penyerangan ransomware. Hal ini
menghasilkan persentase 40% untuk pembahasan dampak, 33% untuk penanganan
dan 27% untuk pencegahan ransomware. Ini dikarenakan ransomware tidak bisa
diprediksi datangnya, jadi pengguna harus selalu mengecek datanya secara berkala.
Berikut adalah grafik tentang pembahasan ransomware yang sudah peneliti buat:
Grafik 7
Pembahasan Ransomware
Pencegahan
27% Ransomware
40% Penanganan
ransomware
Dampak
33%
Ransomware
Sesuai yang tertera dari grafik 8, dari beberapa jurnal yang sudah peneliti
analisis terdadapt beberapa hal yang membuat aksi peyerangan ransomware
meningkat. Bisa dilihat bahwasanya 73% kebayakan karena permintaan tebusan
atas data yang disandra, sedangka sisanya, 14% karena beralasan dendam dan 13%
karena keisengan dan rasa penasaran anak muda. Berikut hasil pemetaan
berdasarkan tujuan serangan siber ransomware:
Grafik 8
Tujuan Ransomware
13%
Permintaan Tebusan
14%
Dendam
Iseng
73%
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dibuat oleh para peneliti dengan judul,
“Meta Analisis Serangan Ransomware Terhadap M-Banking dan Layanan
Internet”, dapat diketahui bahwasanya kasus serangan ransomware ini menyerang
layanan internet terutama M-Banking. Penelitian ini dilakukan dengan cara
menganalisis beberapa jurnal yang dilakukan oleh penulis penelitian terkait dengan
serangan ransomware. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian
terhadap kasus penyerangan siber ransomware yang dilakukan oleh para penulis
penelitian tidak cukup variatif dalam menentukan topik dan cenderung selalu
memakai studi kasus dari objek yang terkena serangan ransomware, karena terdapat
perbedaan dari segi kuantitas yang cukup signifikan dalam pembagian kategori
pengelompokan analisis jurnal. Jadi penulis menegaskan ulang bahwasanya
kebanyakan penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan metode
survei, studi kasus, dan penyerangan terbanyak terjadi pada M-Banking.
Saat penulis sedang dalam masa melakukan penelitian meta analisis ini,
terdapat beberapa indikator yang belum digunakan, seperti kecenderungan teori
terhadap hasil analisis, teknik pengambilan sampling, serta beberapa indikator
lainnya. Sehingga dapat peneliti simpulkan bahwasanya penelitian ini belum bisa
memberikan hasil pametaan yang lebih lengkap dan mudah dipahami. Keterbatasan
dalam penelitian ini juga dipengaruhi oleh jurnal yang dicari dan diteliti dengan
menggunakan pedoman penulisan yang berbeda-beda. Karena adanya keterbatasan
tersebut, akhirnya memberikan dampak kepada hasil analisis kurang mampu
menggambarkan kategori yang telah penulis tentukan. Selanjutnya untuk batasan
dari peneliti sendiri adalah kurang luasnya peneliti mencari jurnal terhadap masalah
ini dan kurangnya kemampuan penulis dalam melakukan penelitian meta analisis
ini. Peneliti menyimpulkan penelitian ini cenderung dengan pemikiran atau
hipotesis pribadi, sehingga hasil analisis yang disampaikan dan diberikan belum
memiliki hal yang dipatoki pasti dalam hal kecenderungan.
DAFTAR PUSTAKA
Zain Jamal Husain, “Serangan Bornet dan Cara Menghindarinya,” Badan Sistem
InformasiUniversitas Islam Indonesia, 06 Oktober 2020.
Ferdiansyah, “Analisis Aktivitas dan Pola Jaringan Terhadap Eternal Blue &
Wannacry Ransomware,” Teknik Informatika, Fakultas Ilmu
Komputer, Universitas Bina Darma, 29 Juni 2018.
Adwi Cahyo, “TINJAUAN YURIDIS KRIMINOLOGIS TERHADAP TINDAK
PIDANA CYBER TERRORISM DALAM TRANSAKSI
ELEKTRONIK DI INDONESIA,” 8 Oktober 2018.
CNBC. Indonesia, “Apa itu Ransomware Yang Menyerang Mobile Banking BSI?,”
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20230511105938-37-
436489/apa-itu-ransomware-yang-menyerang-mobile-banking-bsi-
simak. [Accessed: 11 Juni 2023].
8 %
SIMILARITY INDEX
8%
INTERNET SOURCES
3%
PUBLICATIONS
2%
STUDENT PAPERS
PRIMARY SOURCES
docobook.com
1 Internet Source 1%
repository.uinjkt.ac.id
2 Internet Source 1%
journal.binadarma.ac.id
3 Internet Source 1%
mbkm.unm.ac.id
4 Internet Source 1%
repository.radenintan.ac.id
5 Internet Source <1%
ranahresearch.com
6 Internet Source <1%
repository.iainbengkulu.ac.id
7 Internet Source <1%
repository.upi.edu
8 Internet Source <1%
www.cendananews.com
9 Internet Source <1%
10 repository.unpas.ac.id
Internet Source <1%
11 media.neliti.com
Internet Source <1%
12 www.stt-tawangmangu.ac.id
Internet Source <1%
13 ejournal.unsrat.ac.id
Internet Source <1%
14 repository.iainpalopo.ac.id
Internet Source <1%
15 repository.trisakti.ac.id
Internet Source <1%
16 www.binadarma.ac.id
Internet Source <1%
17 zombiedoc.com
Internet Source <1%
18 core.ac.uk
Internet Source <1%
19 garuda.kemdikbud.go.id
Internet Source <1%
20 id.123dok.com
Internet Source <1%
21 repository.ar-raniry.ac.id
Internet Source <1%
www.antarasumut.com
22
Internet Source <1%
www.scribd.com
23
Internet Source <1%
e-journal.unair.ac.id
24
Internet Source <1%
daffayusya.wordpress.com
25
Internet Source <1%