Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

VIRUS KOMPUTER

Nama :Gerald Angra Mamangkey


Kelas: 1 TI-3
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN________________________________01
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH

BAB II PEMBAHASAN_________________________________02

BAB III PENUTUP____________________________________03


KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA____________________________________

BAB 1
PENDAHULUAN

1.LATAR BELAKANG

Virus komputer muncul pada tahun 1980-an dalam bentuk program yang
mampu merusak operasi pada sistem. Seiring perkembangan zaman, kemajuan
ICT (Information, Communication, and Technology) telah merambah ke semua
bidang. Kemajuan ini tentunya tidak terlepas dari semakin canggihnya
komputer. Di sisi lain, seiring dengan berkembangnya teknologi komputer,
perkembangan virus komputer pun menjadi semakin canggih dalam daya rusak
dan penyebarannya. Istilah virus komputer diambil dari istilah biologi, yaitu
suatu mikroorganisme yang dapat memperbanyak dirinya sendiri dengan cara
menularkan dirinya sendiri pada organisme lain. Seperti halnya virus biologis,
virus komputer juga memiliki kemampuan untuk mengenali program yang
akan ditulari, memeriksa suatu program, menggandakan diri dan menularkan,
melakukan manipulasi, dan kemampuan menyembunyikan diri [8]. Meskipun
demikian, tidak semua virus komputer memiliki dampak yang fatal.
Kebanyakan orang memiliki persepsi yang salah terhadap virus komputer
sehingga memiliki ketakutan secara berlebihan terhadap virus komputer.
Beberapa peneliti telah memodelkan prilaku dan mekanisme penyebaran virus
komputer dengan suatu sistem persamaan diferensial. Pada tugas akhir ini
akan dibahas model penyebaran virus komputer dengan menggunakan
pendekatan model epidemik SIRS (Susceptible-Infective-Recovered-
Susceptible) dengan memperhatikan waktu tunda. Model ini diformulasi oleh
Stroud dkk [9]. Sifat-sifat dinamik dari model ini dianalisis lebih lanjut oleh Han
dan Tan [10]. Kajian pada tugas akhir ini mengeksplorasi kembali studi pada
referensi [10].
Seiring pesatnya kemajuan teknologi informasi khususnya di bidang teknologi
komputer dan jaringan, keamanan dan isu yang kerap kali dibahas. Mulai dari
ancaman langsung para craker atau hacker jahat hingga acaman yang
dilakukan melalui program yang disebut malcode (malicious code). Suatu
program atau script apapun yang bersifat merusak atau merugikan dapat
katagorikan sebagai malcode termasuk virus komputer, worm atau trojan
horse. Selama lebih dari tiga dekade yang lalu, virus komputer telah
berkembang dari sekedar riset akademis menjadi masalah yang umum bagi
para pengguna komputer di dunia. Masalah terbesar dari virus ini berasal dari
penanggulangan efek kerugian yang ditimbulkan oleh penyebarannya. Efek
kerugian ini semakin menjadi dengan maraknya penggunaan internet sebagai
jalur komunikasi global antara pengguna komputer di seluruh dunia.
Berdasarkan hasil survei CSI/FB sejak tahun 1999-2006 pada sekitar 300-an
responden dari berbagai organisasi di Amerika Serikat, tentang kejahatan
komputer dan keamanan nya menyebutkan bahwa virus menempati urutan
pertama sebagai kejahatan komputer yang paling merugikan. Masih dari hasil
survei tersebut, dinyatakan kerugian rata-rata yang diderita
organisasiorganisasi itu akibat virus komputer ditaksir mencapai sekitar 38 juta
dolar amerika pertahun. Seiring dengan perkembangannya, virus komputer
mengalami beberapa evolusi dalam bentuk, karakteristik serta media
penyebarannya. bentuk evolusi tersebut dikenal dengan Worms, Spyware,
Trojan horse dan program Malcode lain. 53 Perkembangan penyebaran
malcode di Indonesia pada awalnya lebih banyak didominasi oleh worms dan
virus yang berasal dari luar negeri. Namun pada bulan Oktober 2005, dominasi
ini mulai runtuh dengan menyebarnya virus-virus lokal yang hampir ada
disetiap komputer di seluruh Indonesia, virus menyebar dengan sangat cepat
dan sangat membuat risih bagi pengguna komputer, dengan demikian
dibuatlah anti virus sebagai salah satu solusi mencegah penyebaran. Pada
sekitar tahun 2007-2010 perkembangan virus lokal di Indonesia semakin marak
dengan di buat nya virus - virus yang ber ekstensi .vbs sehingga para pembuat
antivirus lokal membutuhkan contoh virus yang dikirimkan langsung oleh
pengguna komputer. Metode pencarian virus yang paling sering di pakai oleh
anti virus yaitu metode CRC-32 (Cyclic Redundancy Code). Metode CRC- 32
merupakan teknik yang semulanya digunakan untuk mengecek kerusakan pada
file. Metode ini yang sering digunakan oleh anti virus lokal untuk mengecek
signature dari virus, tetapi teknik ini tidak efesien apabila diterapkan pada
malware yang sudah mengimplementasikan teknik polymorph.. Kasus virus
lokal sudah ditemukan penggunaan teknik polymorph. Baik itu secara
sederhana maupun kompleks. Cara yang biasa digunakan yaitu :  Merubah
atau mengenkripsi nama variabel dan string  Menambah atau mengurangi
byte-byte tertentu di virus  menggunakan engine polymorph tertentu Jika
secara normal metode Crc-32 ini sangat gampang untuk dikelabui, hal ini
dikarenakan perubahan 1 bit kode pada program maka akan menyebabkan
perubahan hasil pengecekan CRC-32. Hal ini yang melatarbelakangi mengapa
“implementasi Anti Virus Dengan Metode Pencarian Header File Data
Sizeofcode Dan Addresofentrypoint Sebagai Pattern Virus” diangkat sebagai
judul 54 skripsi, karena berdasarkan pengamatan penulis walaupun virus sudah
melakukan modifikasi terhadap dos header dengan tujuan untuk memperkecil
ukuran virus, tetapi data optimal header dari virus yang berupa SizeOfCode
dan AddressOfEntry, tidak akan berubah.
Seiring berkembangnya teknologi komputer di zaman sekarang sudah menjadi
bagian terpenting di dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi komputer yang
berkembangan cukup pesat sangat berperan serta dalam mempermudah
pertukaran informasi antar pengguna mulai dari akademik, kesehatan, sampai
dengan pengguna internet biasa. Perkembangan teknologi yang semakin pesat
terutama teknologi komputer khususnya bidang teknologi komputer jaringan,
permasalahan yang sering dihadapi adalah segi keamaanannya. Permasalahan
keamanan komputer yang paling banyak dijumpai adalah penyebaran Malware
(malicious software) melalui jaringan internet yang menyebabkan berbagai
macam kerugian Setiawan (2016). Malicous Software atau yang lebih dikenal
sebagai Malware merupakan perangkat lunak yang secara eksplisit didesain
untuk melakukan aktifitas berbahaya atau perusak perangkat lunak lainnya
seperti Trojan, Virus, Spyware dan Exploit. Malware dibuat khusus agar
tersembunyi sehingga mereka bisa tetap berada di dalam sistem komputer
pada periode waktu tertentu tanpa sepengetahuan pemilik sistem. Biasanya
mereka menyamarkan diri sebagai program yang bersih. Dampak yang
ditimbulkan Malware sendiri bias menyebabkan kerusakan dan gangguan yang
meluas yang memerlukan upaya pemulihan intensif di dalam komputer.
Penyebaran Malware di dunia maya terus meningkat Cahyanto, Wahanggara
et al. (2018). Beberapa kasus mengenai serangan Malware telah banyak
meresahkan pengguna internet. Salah satu bentuk dari serangan tersebut yaitu
dengan melakukan penyisipan file-file berbahaya atau malicious ke komputer.
Contohnya seperti penyisispan skrip web shell yang di sisipkan ke komputer
penyedia layanan internet. Apabila berhasil diunggah, skrip web shell dapat
memberikan akses shell tidak sah kepada pengunggah skrip secara jarak jauh.
Hal ini dapat berpotensi merusak aplikasi web dan juga komputer server yang
menyediakan aplikasi tersebut Setiawan (2016). Banyaknya aktifitas
penyebaran Malware yang terjadi melalui jaringan internet membuat banyak
pengguna menjadi resah, maka dari itu peneliti merasa perlu melakukan
pendeteksian terhadap serangan Malware tersebut agar pengguna bisa
mengetahui apakah data yang disimpan di internet aman dari penyisipan
Malware atau tidak. Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan metode naïve
bayes dalam melakukan pendeteksian. Algoritma naïve bayes didasarkan pada
tingkat probabilitas nilai dari suatu atribut data terhadap kelasnya. Naïve bayes
pada detection Malware dengan diskritisasi variabel memiliki nilai yang
berbeda dalam suatu atribut, sebagai contoh penerapan pada detection
Malware dataset yang digunakan adalah data dengan tipe kontinu, sehingga
nilai probabilitas menunjukan kemungkinan nilai yang sama keluar pada suatu
kelas namun pada sisi lain rentang nilai pada atribut tersebut sangat besar
sehingga nilai probabilitas dari nilai tersebut muncul kembali dalam suatu
kelas. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan pendekatan teknik diskritisasi
dengan menggunakan mean/standar deviasi Wirawan and Eksistyanto (2015).
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti ingin melakukan penelitian
dengan judul “Penerapan Naïve Bayes Pada Detection Malware Dengan
Diskritisasi Variabel”.
Dalam jaringan Internet terdapat dua sisi yang saling bertentangan dalam hal
akses informasi. Di satu sisi, banyak usaha-usaha dilakukan untuk menjamin
keamanan suatu sistem informasi, di sisi lain ada pihak-pihak dengan maksud
tertentu yang berusaha untuk melakukan eksploitasi sistem keamanan
tersebut. Eksplotasi keamanan adalah berupa serangan terhadap keamanan
sistem informasi. Bentuk serangan tersebut dapat dikelompokkan dari hal yang
ringan, misalnya hanya mengesalkan sampai dengan yang sangat berbahaya.
Ancaman atau serangan banyak sekali seperti Virus, Trojan, Worm, DoS,
hacker, cracker, carder, sniffing, defaced, Buffer Overflow, dan sebagainya
dengan apapun istilah underground yang banyak sekali saat ini, yang pasti akan
menyusahkan kita pada saat ancaman-ancaman ini ”menyerang”. Sedangkan
salah satu bentuk eksploitasi keamanan sistem informasi adalah dengan
adanya infeksi digital. Virus, Worm, Trojan Horse adalah bagian dari infeksi
digital yang merupakan ancaman bagi pengguna komputer, terutama yang
terhubung dengan Internet. Infeksi digital disebabkan oleh suatu perangkat
lunak yang dibuat atau ditulis sesorang dengan tujuan untuk menjalankan aksi-
aksi yang tidak diinginkan oleh pengguna komputer. Software tersebut sering
disebut dengan Malicious software (disingkat dengan “malware”). Malicious
software 2 mempunyai arti program pendendam atau program jahat. Aksi
malicious software tergantung selera pembuatnya. Virus yang pertama kali
muncul di dunia bernama [Elk Cloner] lahir kira-kira tahun 1981 di TEXAS A&M.
Menyebar melalui disket Apple II yang ada operating sistemnya. virus ini
mendisplay pesan di layar : “It will get on all your disks-It will infiltrate your
chips–yes it is Cloner!-It will stick to you like glue-It will modify RAM too-send
in the Cloner!”. Tahun 1988, muncul serangan besar terhadap Machintosh oleh
virus [MacMag] dan [scores] dan jaringan Internet dihajar habis-habisan oleh
virus buatan Robert Morris. Tahun 1989 ada orang iseng yang ngirim file “AIDS
information program” dan celakanya, begitu file ini dibuka, yang didapat
bukannya info tentang AIDS, tapi virus yang mengenskrypsi harddisk dan
meminta bayaran untuk kode pembukanya. Pada umumnya user hanya tahu
akibat dari serangan malware tersebut. Kebanyakan mereka mengetahui
setelah komputernya terserang oleh program malware dan segera mencari
software anti virus yang dapat menghapus dan menghentikan serangan
tersebut. Mereka tidak ingin tahu kenapa malware tersebut bisa menyerang,
bagaimana malware tersebut bisa berkembang atau memanipulasi dirinya
sendiri, bagaimana malware tersebut bisa lolos dari program atau software
anti virus yang sudah dipasang atau ter-install, bagaimana cara penanganan
dan pencegahan yang baik agar malware tersebut tidak kembali lagi, dan
perkembangan malware sekarang ini serta sejauh mana efek atau 3 dampak
yang di timbulkan dari program malware sekarang ini di bandingkan rogram
malware sebelumnya. Pemahaman tentang Trojan, Virus, dan Worm perlu
diketahui oleh pemakai Internet, karena Trojan, Virus, dan Worm mempunyai
potensi bahaya yang besar pada saat komputer terhubung dengan Internet
maupun jaringan lokal. Pemahaman meliputi cara kerja, jenis, sumber dan
motivasi penyerang. Dengan pengetahuan awal ini, pemakai dapat
meminimalkan serangan terhadap dirinya. Pemahaman untuk mendeteksi
keberadaan Trojan, Virus, dan Worm sangat diperlukan, karena sebagian
pemakai Internet tidak mengetahui bahwa komputernya telah terinfeksi
Trojan, Virus, dan Worm dan lubang keamanannya telah dieksploitasi oleh
penyerang. Pemahaman ini diharapkan mampu menghantarkan pemakai untuk
dapat mendeteksi sekaligus menghilangkan pengaruh Trojan, Virus, dan Worm
dari komputernya. Pemahaman untuk pencegahan juga diperlukan untuk
mencegah terinfeksinya kembali komputer oleh Trojan, Virus, dan Worm.
Pengetahuan untuk pencegahan meliputi pemakaian operating sistem,
pemasangan penangkal infeksi dan serangan (anti -virus, Trojan scanner dan
firewall), serta cara-cara yang baik saat ber-internet. Berdasarkan latar
belakang tersebut penulis tertarik untuk mengangkat topik tentang keamanan
sistem komputer dengan judul ” Analisa Prinsip Kerja Beberapa Malware,
Deteksi dan Penanganan Serta Perkembangan Malware Untuk Peningkatan
Keamanan Komputer”

2.RUMUSAN MASALAH
a.pengertian virus computer dan antivirus
b.10 macam virus computer,gejala dan cara pencegahannya
c.Bagaimana menurunkan model penyebaran virus komputer.
d. Bagaimana menentukan titik - titik kesetimbangan model penyebaran virus
komputer.
e. Bagaimana cara menghubungkan antara antivirus client dan server

BAB 2
PEMBAHASAN

Virus komputer merupakan program komputer yang dapat menggandakan atau


menyalin dirinya sendiri dan menyebar dengan cara menyisipkan salinan dirinya ke
dalam program atau dokumen lain. Virus komputer dapat dianalogikan dengan virus
biologis yang menyebar dengan cara menyisipkan dirinya sendiri ke sel makhluk
hidup. Virus komputer dapat merusak (misalnya dengan merusak data pada
dokumen), membuat pengguna komputer merasa terganggu, maupun tidak
menimbulkan efek sama sekali. Virus komputer umumnya dapat merusak perangkat
lunak komputer dan tidak dapat secara langsung merusak perangkat keras komputer
tetapi dapat mengakibatkan kerusakan dengan cara memuat program yang
memaksa over process ke perangkat tertentu. Efek negatif virus komputer adalah
memperbanyak dirinya sendiri, yang membuat sumber daya pada komputer (seperti
penggunaan memori) menjadi berkurang secara signifikan. Hampir 95% virus
komputer berbasis sistem operasi Windows. Sisanya menyerang Linux/GNU, Mac,
FreeBSD, OS/2 IBM, dan Sun Operating System. Virus yang ganas akan merusak
perangkat keras.
Virus komputer merupakan program komputer yang dapat menggandakan atau
menyalin dirinya sendiri dan menyebar dengan cara menyisipkan salinan dirinya ke
dalam program atau dokumen lain. Virus komputer dapat dianalogikan dengan virus
biologis yang menyebar dengan cara menyisipkan dirinya sendiri ke sel makhluk
hidup. Virus komputer dapat merusak (misalnya dengan merusak data pada
dokumen), membuat pengguna komputer merasa terganggu, maupun tidak
menimbulkan efek sama sekali. Virus komputer umumnya dapat merusak perangkat
lunak komputer dan tidak dapat secara langsung merusak perangkat keras komputer
tetapi dapat mengakibatkan kerusakan dengan cara memuat program yang
memaksa over process ke perangkat tertentu. Efek negatif virus komputer adalah
memperbanyak dirinya sendiri, yang membuat sumber daya pada komputer (seperti
penggunaan memori) menjadi berkurang secara signifikan. Hampir 95% virus
komputer berbasis sistem operasi Windows. Sisanya menyerang Linux/GNU, Mac,
FreeBSD, OS/2 IBM, dan Sun Operating System. Virus yang ganas akan merusak
perangkat keras.

1. Worm

Jenis virus komputer yang pertama adalah worm. Worm mampu


menggandakan diri secara cepat sehingga menyebabkan memori dan
hardisk komputer kamu jadi penuh. Biasanya, jenis virus ini
menginfeksi komputer yang terhubung dengan internet dan
mempunyai email. Sebagai cara mengatasinya, kamu disarankan
untuk rajin melakukan scanning komputer dengan menggunakan
programAntivirus Avast.

2. Trojan

Sama seperti Worm, virus Trojan juga umumnya menyerang


komputer yang terhubung dengan jaringan internet serta melalui email
yang diterima pengguna.

Jenis virus komputer satu ini akan mengontrol bahkan hingga mencuri
data yang ada pada komputer kamu. Tujuannya tentu untuk
mendapatkan informasi dari target, seperti password dan sistem log.
Untuk mengatasi virus Trojan, kamu bisa mencoba
menggunakansoftware bernama Trojan Remover.

3. FAT Virus

FAT merupakan singkatan dari File Allocation Table, jenis virus


komputer satu ini bersifat merusak file pada penyimpanan tertentu.
Apabila ada file kamu yang terkena virus FAT, maka file akan
disembunyikan oleh virus sehingga seolah-olah dokumen tersebut
menghilang.

Jadi, apabila ada file kamu yang mendadak hilang, bisa jadi
penyebabnya adalah virus FAT ini. Segera install antivirus terbaik
untuk mengatasi virus jenis ini.
4. Memory Resident Virus

Jenis virus pada komputer selanjutnya ada Memory Resident Virus.


Jenis virus ini memiliki target lebih spesifik, karena diciptakan untuk
menginfeksi memori RAM komputer.

Efeknya, performa komputer kamu akan jadi sangat lambat dan


biasanya virus ini juga akan menginfeksi program-program komputer.
Biasanya jenis virus ini akan aktif secara otomatis ketika komputer
kamu dinyalakan. Agar memory resident virus ini bisa diatasi, kamu
bisa memasang antivirus seperti Smadav atau Avast pada komputer
kamu.

5. Macro Virus

Jenis virus komputer satu ini cenderung menyerang file–file yang


bersifat makro seperti .pps, .xls, dan .docm. Umumnya, virus macro
seringkali didatangkan melalui email.

Jadi agar terhindari dari virus macro, kamu harus lebih waspada dan
berusaha sebaik mungkin untuk menghindari pesan asing yang
masuk ke email. Jangan mengklik link sembarangan yang kamu
dapatkan dari pengirim asing. Lalu, pastikan juga kamu rajin
melakukan scan komputer dengan program antivirus.

6. Multipartite Virus

Bersembunyi di dalam RAM, virus multipartite biasanya menyerang


sistem operasi pada program tertentu. Apabila dibiarkan, jenis virus
komputer ini bisa merambah ke bagian hardisk sehingga akan
menyerang komputer dengan cepat.
Efek dari multipartite virus tentu saja dapat mengganggu performa
RAM dan hard disk komputer kamu. Bahkan terkadang, beberapa
aplikasi tidak akan bisa dibuka karena terserang virus ini. Untuk cara
mengatasinya, defrag hard disk dan scan komputer dengan antivirus
secara teratur.

7. Backdoor

Selanjutnya ada virus Backdoor pada komputer. Mirip seperti Trojan,


virus Backdoor berbentuk seperti file atau program yang terlihat biasa
saja. Backdoor pada software atau sistem merujuk kepada
mekanisme portal rahasia yang digunakan untuk mendapatkan akses
ke jaringan, software, website, atau sistem komputer tanpa melalui
porses autentikasi.

Sebenarnya, Backdoor berfungsi bagi programmer untuk masuk ke


program yang sedang dikembangkan ketika mengalami crash. Namun
karena perkembangan dunia IT yang semakin pesat, Backdoor
dijadikan celah bagi hacker untuk mengambil akses secara ilegal.

Strategi keamanan multi-layer yang mencakup software firewall, anti-


malware, pemantauan jaringan, intrusion detection system, dan
perlindungan data merupakan rangkaian pencegahan backdoor yang
bisa dilakukan.
8. Rogue

Kamu perlu waspada terhadap virus komputer satu ini. Pasalnya,


Rogue meniru program antivirus dan menampilkan aktivitas layaknya
antivirus normal, yakni memberikan peringatan-peringatan palsu
tentang ditemukannya virus pada perangkatmu. Ini merupakan salah
satu bentuk scareware.

Tujuannya agar korban membeli dan mengaktivasi program antivirus


palsu ini dan pelaku dapat memperoleh uang dari sana. Bahayanya,
Rogue juga dapat membuka celah keamanan komputer untuk
mendatangkan jenis virus lain. Untuk mencegahnya, kamu bisa
menggunakan firewall dan anti-malware serta waspada saat mengklik
tautan atau lampiran dalam pesan email.

9. Rootkit

Rootkit adalah jenis malware yang dapat menyembunyikan


keberadaan program, proses, data, atau sistem operasi yang berjalan
pada komputer. Hal ini memungkinkan akses berbahaya lainnya
masuk ke perangkatmu. Rootkit dapat meyusup ke sistem dan
merusaknya dengan mengubah bagian dari sistem operasi.

Infeksi Rootkit dapat dicegah dengan menginstal software keamanan


yang sesuai, misalnya anti-malware, firewall, log monitoring. Pastikan
juga agar sistem operasi dan software tetap up-to-date. Selain itu,
tetap waspada saat hendak memasang software apapun di sistem.
10. Companion Virus

Companion virus dapat mengganggu data-data pribadi pemilik


komputer dan bersembunyi di dalam hardisk sehingga sulit untuk
dideteksi. Companion virus mampu merusak ekstensi file menjadi
format data palsu. Virus ini biasanya berkumpul dengan file yang baru
dibuat.

Sebagai tindakan pencegahan companion virus, kamu bisa


mengatasinya dengan menginstal antivirus dan melakukan scanning
serta membersihkan virus secara rutin pada perangkat.

Virus merupakan salah satu ancaman bagi para pengguna gawai terutama pada
komputer. Apalagi, jika kamu suka menjelajah internet. Kalau tidak berhati-hati, bisa jadi
semua datamu bisa rusak atau bahkan dicuri peretas.

Oleh karena itu, para pengguna harus waspada akan ancaman virus ini. Bukankan
mencegah lebih baik daripada mengobati? Oleh sebab itu, sudah seharusnya kita
berusaha untuk mencegah komputer agar terkena virus. Berikut ini beberapa cara
mencegah komputer terkena virus.

1. Pasang Antivirus dan Update Secara Berkala


Antivirus merupakan salah satu aplikasi yang wajib dipasang bagi para pengguna
komputer.Pada umumnya, antivirus ini berisi daftar-daftar virus yang sangat berbahaya
dan memberantasnya dalam waktu yang sama. Dengan memasang antivirus, maka
komputer kamu akan aman dari virus-virus jahat.

Pada dasarnya, kamu dapat memilih satu dari beberapa antivirus yang terkenal, salah
satunya ialah Antivirus asal Indonesia, Smadav. Selain itu, kamu juga bisa memilih
antivirus lainnya, seperti Avira, Eset Nod32, Kaspersky, dan masih banyak lagi.
2. Scan Berkala dengan Antivirus
Setelah memasang antivirus, sebaiknya lakukan scan virus secara berkala pada
komputer kamu. Scan dengan jangka waktu seminggu sekali ataupun minimal sebulan
sekali. Adapun tujuan dari dilakukannya scan ini adalah untuk memonitor virus di dalam
komputermu. Jika terdeteksi virus, maka virus bisa langsung di karantina dan dihapus
oleh antivirus kamu.

3. Waspada Saat Menjelajah Internet


Internet menjadi salah satu sarang virus komputer. Oleh sebab itu, kamu harus berhati-
hati ketika mengunjungi situs website. Bahkan, tak jarang, muncul iklan-iklan di internet
yang di mana iklan tersebut merupakan sebuah virus. Maka dari itu, pastikan kamu tidak
asal klik pada sebuah iklan.

4. Jangan Gunakan Jaringan Terbuka


Jaringan terbuka atau yang dimaksud adalah jaringan Wi-Fi tanpa kata sandi atau
password. Jika kamu menggunakan jaringan Wi-Fi tanpa password, maka patut
dicurigai. Hal ini karena bisa jadi jaringan Wi-Fi tersebut sengaja dipasang oleh para
peretas untuk menyebarkan virus ke komputer kamu. Jadi. jika kamu sedang berada di
cafe, airport, ataupun berbagai tempat umum lainnya, pastikan jaringan Wi-Fi di tempat
itu aman

5. Berhati-hati Saat Menggunakan USB


Sekarang, USB menjadi salah satu alat penyimpanan data yang sangat praktis. Namun,
perangkat tersebut ternyata mudah terkena virus. Jadi, kamu juga harus hati-hati nih
dalam menggunakan USB. Jika temanmu memindahkan menggunakan USB, maka
kamu harus berhati-hati karena bisa jadi USB tersebut telah terkena virus. Selain itu,
kamu juga harus pastikan kalau USB yang masuk ke dalam komputermu bebas dari
segala virus.
6. Waspada Saat Membuka E-mail Attachment dari Pengirim Tak
Dikenal
Sering kali, kemudian kamu menerima email dengan attachment atau lampiran pada
tubuh email tersebut. Kamu juga harus hati-hati dalam membuka lampiran ini karena
bisa jadi email attachment ini adalah virus. Jadi, jika kamu tidak mengetahui siapa
pengirim emailnya, jangan buka email attachment dan hapus emailnya.

Tanda Tanda Komputer Terkena Virus

Sumber: Pixabay

Setelah mengetahui beberapa cara untuk dapat menjaga supaya sebuah komputer tak
mudah terserang virus, maka rasanya tidak akan lengkap jika kamu tidak mengetahui
ciri-ciri dari komputer terkena virus. Berikut ini, ciri-ciri komputer terkena virus.

1. Beberapa Program Sering Not Responding


Jika komputer atau laptop kamu biasanya selalu lancar dan tiba-tiba lebih sering Not
Responding terutama saat kamu membuka Windows Explorer, maka harus dicurigai
komputer telah terserang virus. Jika tidak segera diatasi sebelum menjadi semakin
parah, bahkan komputer menjadi hang dan harus direstart. Pada beberapa kasus,
komputer kemudian tidak bisa diapa-apakan lagi, sehingga dengan terpaksa harus
mematikan komputer tanpa melalui proses shutdown.

2. Terdapat Aplikasi yang Tidak Dikenal


Salah satu tanda yang paling mudah dikenali jika sebuah komputer terserang virus
adalah terdapatnya beberapa program atau aplikasi yang sebelumnya tidak pernah
kamu install. Biasanya, kejadian seperti ini sering terjadi ketika ada virus yang berfungsi
sebagai autorun. Jadi, tanpa kamu sadari kalau autorun tersebut yang menginstall
banyak aplikasi yang kemudian akan menambah beban ruang penyimpanan.
Berikut cara mencegah dan menghindari virus masuk pada komputer atau laptop:
1.Gunakan antivirus yang kompatibel dan bonafit, selalu update antivirus tersebut;

2.Jika komputer atau laptop sering digunakan browsing internet maka gunakan
antivirus yang memiliki fitur Internet Security;
3.Aktifkan Firewall pada Windows yang anda gunakan;

4.Selalu perbarui Security Update pada Windows Security;


5.Jangan dibiasakan menyimpan data pada drive C terlalu lama;
6.Kenali semua data yang anda simpan pada laptop, dan segera buang/hapus
apabila ada data yang tidak anda kenal;
7.Hapus file registry yang sudah tidak di perlukan secara teratur;
8.Apa bila akan memindahkan data dari device/perangkat lain, usahakan tidak
membukanya dulu ketika masih terkoneksi, jadi langsung di send / copy kemudian
lepaskan device / perangkat;
9.Gunakan alat pembersihan seperti Ccleaner, TuneUp Utility, dsb.

Banyak perusahaan yang menerapkan sistem server data sekarang ini, meski
jumlah pc-nya tidak mencapai ratusan atau mungkin hanya beberapa puluh
saja. Dengan adanya penyimpanan data yang terpusat di server maka semua
data akan jauh lebih cepat diakses oleh setiap karyawan yang
membutuhkannya. Server data memiliki peranan penting dalam penyimpanan
seluruh data-data perusahaan yang berkaitan dengan data umum yang akan
dikerjakan oleh setiap karyawan.
Misalnya;
Sebuah perusahaan konsultan arsitek memiliki team arsitek 20~50 orang,
menerapkan jaringan LAN dan satu server, di mana server tersebut
difungsikan sebagai server data untuk menyimpan seluruh pekerjaan gambar-
gambar arsitek.
Ketika si A membuat gambar arsitek dan akan diedit oleh si B, maka si B
dapat langsung membuka data gambar tersebut (di server data) menggunakan
komputer si B, begitu juga dengan si C atau si D yang ingin membantu
pekerjaan gambar-bambar arsitek tersebut agar cepat selesai dengan
komputernya masing-masing (baca: disebut komputer client). Dengan
mengakses data yang ditempatkan di server, maka setiap arsitek tidak perlu
repot bertukar data melalui flashdisk untuk diberikan/dibagikan ke anggota
tim lainnya. Dan ketika akan mengambil data “yang paling update” tidak
perlu repot dengan pertanyaan – Data yang paling update berada di
komputer siapa?, jika tidak tahu sama sekali maka untuk mengambil data
yang paling update harus menyalakan semua pc dari tim arsitek yang
mengejakan proyek tersebut. Dengan adanya server, maka setiap orang akan
terbantu secara cepat untuk mengakses data pekerjaan yang diperlukan.
Itulah contoh ilustrasi penerapan yang bisa diterapkan pada sebuah jaringan
LAN lokal. Ini adalah tutorial yang berkaitan dengan tutorial sebelumnya
tentang Cara Menghubungkan Komputer ke Printer LAN Melalui TCP-IP.
Silahkan anda baca artikel terkait tersebut.

Berikut cara menghubungkan komputer client ke server pada jaringan lokal di kantor:

Jangan lupa pastikan kabel lan sudah terkoneksi satu-sama lain.

1. Pada start menu ketik “Run” (tanpa tanda petik) > kemudian klik Rununtuk


membuka kotak dialognya.
 

1. Ketik alamat server yang ada pada jaringan LAN


Anda dapat melihat alamat server pada properties komputer server; caranya
klik kanan pada ”

Computer

” > pilih

Properties

, lihat nama komputer server.

1. Klik kanan pada Drive Server > pilih Map network drive…


 
 

1. Langkah berikutnya yaitu pilih urutan logical drive (biarkan sesuai


defaultnya) > klik Finish
Maka drive (komputer) server langsung terdeteksi oleh komputer client.

 
 

1. Ulangi langkah image No.4 & 5 untuk drive server yang lainnya jika lebih
dari satu
 

 
 

Itulah tips dan trik cara mengkoneksikan komputer ke server. Semoga


panduan ini bermanfaat buat anda.

 
 
BAB 3
PENUTUP

3.KESIMPULAN
Virus komputer dapat merusak data pada komputer dan mengganggu User dalam
menggunakan komputer. Semoga pembahasan mengenai Virus ini dapat
memberikan manfaat khususnya bagi penulis yang sedang belajar dan bagi kita
semua umumnya, Tulisan ini ditujukanuntuk pembelajaran semata sehingga sangat
diharapkan kritik dan sarannya. Apabila banyak kekurangan pada tulisan ini harap
dimaklumi.

4.DAFTAR PUSTAKA
http://scholar.unand.ac.id/27132/2/BAB%20I%20%28Pendahuluan%29.pdf
https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-402-BAB_I.pdf
http://repository.binadarma.ac.id/1357/2/Bab%20I.pdf
http://eprints.ums.ac.id/18986/2/BAB_I_.pdf
https://www.asani.co.id/blog/fungsi-antivirus
https://www.dewaweb.com/blog/jenis-virus-komputer-dan-cara-mengatasinya/
https://www.gramedia.com/best-seller/cara-mencegah-komputer-terkena-virus/
https://blog.unnes.ac.id/cihuy/2017/02/10/cara-menghubungkan-komputer-ke-
server/

Anda mungkin juga menyukai