Anda di halaman 1dari 42

VIOLENCE

(KEKERASAN)
BERDASARKAN
KONVENSI HAK-HAK ANAK DAN
INSTRUMEN INTERNASIONAL TERKAIT
BAGIAN KEKERAS
1
AN
PERLINDUNGAN
Pasal 19 KHA ANAK DARI SEMUA
BENTUK KEKERASAN
Ketika dalam pengasuhan Orangtua, Wali
yang sah, atau Orang Lain yang
bertanggungjawab mengasuh anak

ANAK HARUS
DILINDUNGI DARI
SEMUA BENTUK
KEKERASAN:
Pasal 19 PENELAN- PERLAKUAN
KHA KEKERASAN EKSPLOITASI
TARAN SALAH
PERLAKUAN YANG
PERLUKAAN PELECEHAN
CEROBOH

Kekerasan dalam hal ini, baik secara FISIK


ataupun MENTAL, termasuk PELECEHAN
SEKSUAL
Siapa Yang Wajib
Mengambil
Langkah
Perlindungan?
NEGARA
Legislative
Dengan membuat perundang-
undangan yang Layak, Memadai dan
Berkualitas

Apa Langkah Administrative


Negara Dalam Mengembangkan kebijakan, strategi,
program, evaluasi, monitoring
Melakukan
Perlindungan? Sosial dan
Pendidikan
Kepada masyarakat tentang bahaya atau
kerugian bagi perkembangan
mental/psikologis anak jika mendapat
kekerasan
CONTOH BENTUK KEKERASAN FISIK
Pukulan
Menggigit menggoncang- Memelototi Mencakar
diantaranya:
Mencubit goncangkan anak Membakar
Memilin/ tubuh anak Menendang Menyiram dengan
Membanting
menarik Menjambak Melemparkan air
Menampar
telinga rambut anak mendidih/panas
Membenturkan

Dipaksa menelan (misalnya, Kekerasan tersebut kadang-kadang menggunakan tangan,


mencuci mulut anak dengan atau dengan sebuah alat : cambuk, tongkat, ikat pinggang,
sabun atau memaksa mereka sepatu, sendok kayu, tongkat rotan dan dengan
untuk makan cabai) menggunakan benda lainnya.

Serta bentuk-bentuk perlakuan kekerasan lainnya.


Yang kerap terjadi di wilayah anda...???
BENTUK-BENTUK TINDAKAN KEKERASAN PSIKIS :

Sering mengkritik, meremehkan atau • Mengabaikan atau menelantarkan atau


merendahkan harga diri anak. meninggalkan anak.
Sering membentak anak. Menjadikan anak sebagai bulan-bulanan
Mengabaikan dan menolak ketika anak kekerasan dalam rumah tangga.
membutuhkan bantuan. 1. Mendorong anak untuk terlibat dalam
Memanggil anak dengan nama yang kegiatan kriminal.
merendahkan. Terus-menerus mengabaikan anak dan
Mempermalukan anak di depan orang lain. menolak untuk menunjukkan kasih sayang.

Mengancam secara fisik. • Tidak mencintai anak, mengancam dengan


kata-kata untuk tidak akan mencintainya.
Menghukum anak.
CONTOH DAMPAK KEKERASAN PSIKIS

Anak merasa takut


Malu
Marah
Sendirian / sering mengucilkan diri dan
Rendah diri.
Apa lagi....?
KEKERASAN SEKSUAL
KEKERASAN SEKSUAL (SEXUAL ABUSE) TERHADAP ANAK, MELIPUTI :

 Aktivitas seksual
 Pelecehan seksual
 Menyuruh perbuatan seksual
 Menunjukkan organ seksual kepada anak
 Menunjukkan gambar-gambar porno
 Meraba bagian tubuh anak
 Menyuruh masturbasi
 Menyuruh oral seks/Anal sex
 Penetrasi daerah genital atau anak dengan suatu benda, penis atau bagian lain dari
tubuh.
PENELANTARAN / PENGABAIAN
Penelantaran ini terjadi ketika orangtua tidak mau atau tidak mampu memenuhi
kebutuhan anak, sehingga perkembangan atau pertumbuhan anak tidak normal

Bentuk-bentuk pengabaian diantaranya:


• Ketika orang tua gagal untuk melindungi anak dari hal-hal yang membahayakan
anak di lingkungan mereka
• Terus-menerus mengabaikan kebutuhan anak atau tidak memberikan perhatian
atau tidak meluangkan waktunya untuk mendengarkan dan bermain dengan
anak
• Tidak menyekolahkan anak sehingga kehilangan kesempatannya atas belajar
• Meninggalkan anak tanpa menitipkan anak kepada orang dewasa lainnya
sehingga anak dalam kesendirian.
BENTUK PENELANTARAN/PENGABAIAN
LAINNYA:

• Ketika seorang anak tidak memiliki cukup makanan, pakaian,


tidak bersih, tidak memiliki tempat tinggal
• Ketika seorang anak tidak diberikan perawatan kesehatan yang
diperlukan seperti medis, kesehatan gigi dan / atau lainnya,
termasuk tidak memberikan obat ketika anak dalam kondisi
sakit
• Apa lagi...?
BAGIAN 2
BENTUK KEKERASAN
LAINNYA ADALAH
EKSPLOITASI
EKSPLOITASI
EKSPLOITASI BENTUK
LAIN:
NARKOBA  MEDIA
EKONOMI  PENELITIAN DAN
EKSPERIMEN
 BAKAT ANAK
SEKSUAL
 JUAL
TERMASUK
 CULIK
PORNOGRAFI  PINDAH  ADA EKSPLOITASI =
PORNOGRAFI
TRAFIKING
EKSPLOITASI EKONOMI

Negara Hazardous Serta berdampak


wajib (bahaya yang buruk pada:
Lindungi selalu mengintai)
Fisik Mental
anak dari Mempengaruhi
eksploitas pendidikan
i Sosial Moral
ekonomi, Membahayakan/
yang: kesehatan anak Spiritual
EKSPLOITASI EKONOMI
K-ILO
138-Ratif Batasan minimum boleh bekerja 15 tahun
UU
20/1999 (Ketentuan ini menyasar kepada semua pihak)
Pasal 32
KHA Meski sudah 15 tahun tidak boleh ada BPTA dg jenis
PERBUDAKAN/PERHAMBAAN/SLAVERY, YANG MIRIP
tentang K-ILO PERBUDAKAN/PRTA, PENJUALAN DAN PERDAGANGAN
eksploitasi 182-Ratif ANAK, DEBT BOUNDAGE/KERJA PAKSA KRN UTANG,
UU 1/2000 KERJA PAKSA, KERJA WAJIB/COMPULSORY LABOUR,
ekonomi
HINGGA MEMAKSA ANAK UNTUK TERLIBAT ANGKATAN
berkaitan BERSENJATA,
dengan:
TERMASUK: ESA, PORNOGRAFI, PROSTITUSI
DAN PERTUNJUKAN PORNOAKSI
Negara Legislative
melindungi anak
dari
EKSPLOITASI Administrative
EKONOMI
dengan melakukan
langkah: Sosial dan
Pendidikan
EKSPLOITASI NARKOBA
(ANAK DIEKSPLOITASI SEBAGAI PENGGUNA DAN PENGEDAR NARKOBA)

Negara wajib Melindungi anak dari penggunaan


obat-obatan jenis Narkotika dan Zat-
mengambil
zat psikotropika
semua langkah
untuk
melindungi anak
dari Mencegah penggunaan anak-anak
EKSPLOITASI dalam produksi dan pengiriman
NARKOBA illegal dari zat-zat ini
EKSPLOITASI SEKSUAL

Nasional
Negara wajib
melindungi anak
dari segala bentuk
eksploitasi maupun Bilateral
penyalahgunaan
seksual yang
membutuhkan
langkah-langkah
Multilateral
EKSPLOITASI SEKSUAL
U N T U K M E L I N D U N G I A N A K DA R I T I G A B E N T U K K H U S U S ( D A N S E R I N G B E R K A I TA N ) , YA K N I

Bujukan (inducement) atau paksaan (coercion)


terhadap anak untuk melakukan kegiatan seksual
yang tidak sah

Eksploitasi anak dalam pelacuran atau


praktek seksual lainnya yang tidak sah

Eksploitasi anak dalam pertunjukan serta


segala bentuk pornografi
JUAL, CULIK DAN PINDAH (TRAFIKING)
PA S A L 3 4 K H A I N I M E M I L I K I P E R B E D A A N N A M U N K E T I G A N YA S A L I N G B E R K A I TA N . K E T E R K A I TA N
T I D A K H A N YA T E R J A D I D I D A L A M PA S A L 3 4 S A J A M E L A I N K A N A N TA R PA S A L .

Eksploitasi ekonomi
Jual Pasal 32
DiEksploitasi sebagai pengguna dan
pengedar narkoba
Pasal 33
Pindah
Culi /trafikin
Eksploitasi Eksploitasi
seksual bentuk lain
k g Pasal 34 Pasal 36
BAGIAN 3 :
PERLINDUNGAN ANAK PADA ISSUE TERKAIT :
1. ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM (PASAL 37 DAN 40)
2. HAK INFORMASI YANG LAYAK (PASAL 17)
3. DILINDUNGI DARI INFORMASI YANG TIDAK LAYAK (PASAL 34
PORNOGRAFI)
4. HAK HIDUP, KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERKEMBANGAN ANAK
SEMAKSIMUM MUNGKIN (PASAL 6)
Melindugi Anak Dari Penyiksaan atau bentuk
kekejaman lain atau perlakuan merendahkan martabat
atau tidak manusiawi atau hukuman badan.
Pasal 37.a  Berkaitan dengan CAT (Convention
Against Torture). Telah diratifikasi melalui UU No.5
Tahun 1998
Kaitan Pasal 19
KHA dengan Informasi layak anak
Pasal lainnya Pasal 17
Kekerasan mampu merenggut Hak hidup,
kelangsungan hidup dan perkembangan anak
atau hak-hak tersebut tidak bisa dicapai secara
maksimum
Pasal 6
Kekerasan seksual
Pasal 19 tentang kekerasan berkaitan dengan pasal 34
tentang eksploitasi seksual, KEKERASAN
SEKSUAL dan PORNOGRAFI

Kaitan Pasal 19 Pasal 19, 34 berkaitan dengan Optional Protocol To The


KHA dengan CRC On The Sale Of Children, Child Prostitution and Chil
Pasal lainnya Pornography – Indonesia telah meratifikasi Protokol
Opsional ini melalui UU No 10 Tahun 2012.

Pasal 19, 34 dan Optional Protocol berkaitan dengan


Penjualan, Penculikan dan Trafiking/Pindah  Pasal 35
KHA
Perlindungan anak dari praktek tradisi
yang merugikan kesehatan
Pasal 24

Kaitan Pasal 19 Disiplin di sekolah yang sesuai dengan martabat


kemanusiaan anak dan sesuai dengan KHA
KHA dengan
Pasal 28. 3
Pasal lainnya
Dampak konflik bersenjata terhadap anak Pasal 38
berkaitan dengan
Optional Protokol On the Involvement of Children in
Armed Conflict – Indonesia telah meratifikasi
melalui UU No 9 Tahun 2012
Kekerasan berkaitan dengan eksploitasi
ekonomi Pasal 32
Dieksploitasi baik sebagai penguna maupun
sebagai pengedar Narkoba Pasal 33
Kaitan Pasal 19 Eksploitasi bentuk lain seperti, media, penelitian
KHA dengan dan eksperimen serta pemanfaatan bakat anak
Pasal lainnya secara berlebihan hingga merenggut hak-hak
lainnya serta berdampak pada anak tidak
mendapatkan perlindungan Pasal 36 KHA

Negara menjamin bahwa tiap anak


mendapatkan jaminan sosial. Pasal 26 KHA
Kebebasan berfikir, berkeyakinan dan
beragama Pasal 14. bahwa tiap anak
berhak mendapatkan ajaran agama yang
dianut oleh orangtua, Peran negara harus
melindungi hak ini dan menjamin bahwa
Kaitan Pasal 19
KHA dengan keluarga melakukan tanggungjawabnya.
Pasal lainnya
Berkaitan dengan kewajiban negara
secara spesifiknya memberikan bantuan
yang sesuai kepada orang tua agar dapat
mengasuh anak secara baik dan benar, Pasal
18 KHA
Melindungi Anak Untuk Mencapai Pengembangan
Standar hidup yang layak baik secara Fisik, Mental,
Spiritual, Moral dan Sosial (Pasal 27)

Negara menjamin bahwa tiap anak korban


Kaitan Pasal 19 mendapatkan Rehabilitasi (Pasal 39)
KHA dengan
Mendengarkan, Menghormati,
Pasal lainnya
mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh
atas pandangan anak (Pasal 12)
Anak tidak boleh dipaksa berpandangan atau
menyatakan sesuatu oleh orang dewasa atau
pihak lain karena masuk dalam kategori
kekerasan.
BAGIAN 4
TINJAUAN BERKALA
(PERIODIC REVIEW)
Pasal 25 mensyaratkan peninjauan secara
berkala terhadap pengasuhan/perawatan dan
kondisi/keadaan anak-anak yang telah
ditempatkan oleh pihak berwenang/pengadilan
Tinjauan Berkala untuk tujuan pengasuhan, perlindungan atau
(Periodic Review) Di perawatan kesehatan mereka. Hal tersebut,
Semua Lokasi
Keberadaan Anak termasuk penempatan dalam keluarga atau
Pasal 25 pengasuhan berbasis lembaga (baik swasta
maupun yang dikelola negara), untuk anak-anak
yang tercabut dari lingkungan keluarga mereka,
anak-anak yang diadopsi, anak-anak
pengungsi, ...
...anak-anak cacat, anak-anak yang sakit
atau cacat mental, anak-anak yang
ditempatkan di sekolah-sekolah berasrama,
anak-anak yang dirampas kebebasannya
Tinjauan Berkala
(Periodic Review) Di (penjara), anak-anak yang sedang dalam
Semua Lokasi perawatan rehabilitatif atau penempatan
Keberadaan Anak
Pasal 25 lainnya untuk proses perubahan perilaku
anak yang menyimpang. Peninjauan
terhadap anak harus mempertimbangkan
kelayakan penempatan dan perkembangan
anak dan perkembangan pengasuhan.
Penempatan termasuk keluarga asuh dan keluarga adopsi,
rumah dimana anak tinggal dan lembaga pengasuhan anak,
pusat penahanan imigrasi dan pengungsi, rumah sakit, unit
kesehatan dan lingkungan, pusat terapi, sekolah asrama, pusat
penahanan dan penjara. Sekolah asrama harus dimasukkan,
meskipun "pendidikan" tidak disebutkan di antara tujuan yang
Tinjauan Berkala
(Periodic Review) Di tercantum dalam pasal 25, karena titik penempatan asrama
Semua Lokasi adalah untuk menjamin bahwa pengasuhan anak dilakukan
Keberadaan Anak secara baik dan aman sebaik kualitas pendidikan yang tersedia
Pasal 25 di sekolah mereka. "Hukuman" juga bukan salah satu tujuan,
tetapi pusat penahanan dan atau penjara dan atau
penempatan lain untuk perilaku yang menyimpang
/perbuatan melanggar hukum, semua memberikan
pengasuhan yang layak bagi anak selama hukuman tersebut
berlangsung hingga dinyatakan selesai masa hukuman..
Secara diam-diam, pasal 25 adalah hak yang
sangat penting di bawah Konvensi Hak-hak Anak
karena memberikan perlindungan terhadap salah
satu bentuk pelecehan/kekerasan anak yang paling
Tinjauan Berkala serius – pelecehan/kekerasan yang dilakukan oleh
(Periodic Review) Di NEGARA. Anak-anak di seluruh dunia
Semua Lokasi
Keberadaan Anak mengalami pengabaian dan penganiayaan dalam
Pasal 25 berbagai penempatan perumahan untuk
pengasuhan, dimana anak-anak telah ditempatkan
oleh Negara dengan keyakinan yang tulus bahwa
hal tersebut merupakan Demi Kepentingan Terbaik
mereka.
Pasal 25 juga penting karena menawarkan
potensi besar untuk mengembangkan hak anak
atas hukum dan perlindungan dapat ditegakkan.
Peraturan yang mengatur “peninjauan ulang
Tinjauan Berkala terhadap pengasuhan secara berkala” dapat
(Periodic Review) Di menetapkan standar, tujuan, dan praktik terbaik
Semua Lokasi
Keberadaan Anak untuk semua profesional yang bekerja dengan
Pasal 25 anak-anak dalam sebuah penempatan untuk
pengasuhan dan dapat mengamankan hak-hak
anak, misalnya untuk didengar, untuk
berhubungan dengan dunia luar dan memiliki
akses ke prosedur pengaduan yang efektif.
BAGIAN 5 Dasar
Recovery Re- Rehabil
dan Integrasi itasi
Rehabilitasi Untuk Para Rehabilita Sosial
Korban si • Meningkatkan
• Kembali ke Kesehatan
masyarakat • Menghormati
• 9.2 Konflik 32  Anak Korban tanpa Stigma : Harga Diri Anak
Eksploitasi Ekonomi Fisik  Kesehatan Reunifikasi
Keluarga • Menghormati
Metal keluarga atau
• 19  Child Abuse 33  Anak Korban • Konseling Pribadi Martabat Anak
Narkoba Pengasuhan
• - Fisik • Konseling Kelompok alternatif • Menghargai
• - Mental 34  Anak Korban • Saran pendapat anak
• - Sexual Sexual Explotasi • Support dalam proses
• - Neglect dan Sexual Abuse Keterampilan rehabilitasi
• 37 (a)  Torture, Rape Olah raga
Degrading Incest Rekreasi, Waktu Luang
Treatment Harassement dan Kegiatan Budaya
Seni Mendapatkan Dampingan Guru,
• or Inhuman, Sodomi Konselor, Pekerja Sosial, Psikolog dan
Korban Dan Keluarga
Deprivation of 35  Anak Korban atau Pengacara
Menerima dukungan
• Liberty Trafficking Mencegah Stigmatisasi terhadap korban
Sosial, Medis dan
• 22  Anak Korban38  Anak Korban Konseling Psikologis dan keluarga korban
Pengungsian Bersenjata Dukungan pemberdayaan
Rehabilitasi Untuk Para Korban :
19  Child Abuse
- Fisik
- Mental
- Sexual
9.2 Konflik Keluarga - Neglect

22  Anak Korban
Pengungsian
34  Anak Korban Sexual
Explotasi 32  Anak Korban 37 (a)  Torture, Degrading
dan Sexual Abuse Eksploitasi Ekonomi Treatment
Rape or Inhuman, Deprivation of
Incest Liberty
Harassement
Sodomi 33  Anak Korban Narkoba
35  Anak Korban Traffick-
ing

38  Anak Korban Bersenjata


Mencegah Dukungan
Fisik  Kesehatan pemberdayaan
Stigmatisasi
Metal
terhadap korban
• Konseling
dan keluarga
Pribadi Korban Dan
korban
• Konseling Keluarga
Kelompok Menerima
• Saran dukungan Sosial,
• Support Komponen Medis dan
Rehabilitasi Konseling
Olah raga Psikologis

Mendapatkan
Seni Budaya Dampingan Guru,
Konselor, Pekerja
Keterampilan/Vocational Rekreasi, Waktu Sosial,
Skill Luang dan Kegiatan Psikolog ,Psikiater
Budaya dan atau Pengacara
Reunifikasi keluarga
Kembali ke masyarakat
tanpa Stigma :
Re-Integrasi Sosial atau

Pengasuhan alternatif
G
N YAN
Kesehatan
MEND I LINGK ry dan
UNGA
cove

Menghormati Harga Diri


Anak
ya Re

G:
U KU N
RUS D
se sn

Menghormati Martabat
t S uk
s i HA

Anak
Syara
bilita

Menghargai pendapat
anak dalam proses
Reha

rehabilitasi
LEMBAGA REHABILITASI: DIBAWAH
KEMKES,KEMSOS,BNN, KEMKUMHAM LPKS, LPAS, LPKA

Pemulihan Fisik dan


Psikologis, Perubahan Lingkungan yang
Perilaku, MENDUKUNG
Penyiapan KESEHATAN;
Reintegrasi Sosial menghormati harga
diri dan martabat anak
DIVISI ADVOKASI HAK – HAK ANAK

YAYASAN BAHTERA (BINA SEJAHTERA INDONESIA)


SLIDE FOKUS KERJA :

1. Advokasi Kebijakan : Penyusunan Naskah Akademik + Undang-


undang dan Peraturan Daerah serta Kebijakan Tentang Perlindungan
DISUSUN OLEH:
Anak;
2. Pelatihan Hak-hak Anak dan Perlindungan:
a) Pelatihan KHA
Hadi Utomo
0813 – 6035 – 8465 b) Pelatihan pengasuhan anak
Faisal cakra Buana c) Pelatihan pertsisipasi anak
0899 - 7050 – 753
d) Pelatihan Perlindungan Anak Dari Kekerasan
Yusuf Al Farisi
0815 – 7101 - 129 e) Pelatihan Perlindungan Anak Dari Ekspolitasi (ekonomi, mental dan seksual)
f) Pelatihan Perlindungan Anak Dari Narkotika;
g) Pelatihan Anak Dari Trafiking;
h) Pelatihan Perlindungan Anak dari Kekerasan Seksual,eksploitasi seksual dan Pornografi;
i) Anak yang Berhadapan dengan Hukum

Alamat Kantor : Jl. Batuindah VII No.12 Batununggal, Bandung


Alamat Surat : Cijerah Gg. Alhidayah No.40 RT 07/RW 04 Bandung 40213
e-mail: ybahtera@indosat.net.id; hadiutomo234@yahoo.com fcakrabuana@gmail.com
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai