Anda di halaman 1dari 21

Kekerasan Terhadap Anak

Anggota Kelompok:
Aina Nuristia
Amanda Bintang Situmorang
Jan Axel Karsten
Peony Emily Gloria Harto
Priskalia Candra
William Aaron Tjandra
Definisi
UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak
Pasal 1

Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun dan juga


yang termasuk anak yang masih dalam kandungan

Anak -anak merupakan tunas, potensi dan generasi muda penerus cita-cita dari perjuangan
bangsa sehingga wajib untuk dilindungi dari segala bentuk perlakuan tidak manusiawi yang
mengakibatkan terjadinya pelanggaran HAM
Definisi
Kekerasan Terhadap Anak
Kekerasan adalah setiap perbuatan terhadap anak yang mengakibatkan
timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, psikis, seksual
dan/atau penelantaran termasuk ancaman

untuk melakukan perbuatan,
pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum.
Epidemiologi
Epidemiologi
Seksual 9588
Psikis 4126
Dewasa Fisik 3746
Dari 27.539 kasus
42.9% kekerasan pada tahun Penelantaran 1269
2022, 57.1% merupakan
Anak TPPO 219
kekerasan anak.
57.1%
Exploitasi 216
Lainnya 2041
0 2,500 5,000 7,500 10,000

Data diambil dari Sistem Informasi Data diambil dari Kementerian


Online Perlindungan Perempuan dan Pemberdayaan Perempuan dan
Anak (SIMFONI-PPA) Perlindungan Anak
R

Faktor Risiko

Kekerasan
Faktor Sosial

Faktor orang tua


Terhadap
Faktor anak
Anak
Faktor Sosial
1. KRIMINALITAS TINGGI

2. LAYANAN SOSIAL RENDAH

3. KEMISKINAN

4. TINGKAT PENGANGGURAN TINGGI

5. BUDAYA
Faktor Orangtua 1. RIWAYAT KEKERASAN FISIK PADA
MASA KECIL
2. ORANG TUA REMAJA / MUDA
3. MASALAH FINANSIAL
4. RIWAYAT DEPRESI/ KESEHATAN
MENTAL LAINNYA
5. RIWAYAT PENGGUNAAN NAPZA /
ALKOHOL
6. KURANG EDUKASI
7. BROKEN HOME
Faktor Anak

1. CACAT FISIK DAN MENTAL

2. ANAK YANG TIDAK DIINGINKAN

3. RETARDASI

4. TIDAK MEMENUHI EKSPEKTASI ORANG TUA


1. KEKERASAN FISIK:
Pukul, tampar, tendang, cubit, dsb
2. KEKERASAN EMOSIONAL:
Jenis Kekerasan Anak Kata-kata yang menakut-nakuti, mengancam, menghina, mencaci, dan

MENURUT KANTOR PUSAT LAYANAN

memaki dengak kasar dan keras


TERPADU PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

3. KEKERASAN SEKSUAL:
DAN ANAK (P2TP2A)
Pornografi, perkataan-perkataan porno, tindakan tidak senonoh/

pelecehan organ seksual anak


4. PENGABAIAN DAN PENELANTARAN:
Segala bentuk kelalaian yang melanggar hak anak dalam pemenuhan

gizi dan pendidikan


5. KEKERASAN EKONOMI (EKSPLOITASI):
Mempekerjakan anak di bawah umur dengan motif ekonomi, prostitusi

anak
JENIS KEKERASAN INTRA PERSONAL

(WHO)

Penganiayaan
Termasuk hukuman yang kejam
Kekerasan fisik, seksual dan psikologis/ emosional dan
pengabaian terhadap bayi, anak-anak dan remaja oleh
orang tua, pengasuh dan figur otoritas lainnya
Paling sering di rumah tetapi juga di lingkungan
seperti sekolah dan panti asuhan
JENIS KEKERASAN INTRA PERSONAL

(WHO)

Penindasan/ Bullying
Termasuk cyber-bullying
Merupakan perilaku agresif yang negatif yang dilakukan oleh anak
lain atau kelompok anak-anak yang bukan saudara kandung atau
yang mempunyai hubungan dengan korban.
Melibatkan gangguan fisik, psikologis atau sosial yang berulang
Sering terjadi di sekolah dan tempat-tempat lain di mana anak-
anak berkumpul, atau lewat media online
JENIS KEKERASAN INTRA PERSONAL

(WHO)

Kekerasan Remaja
Terkonsentrasi di kalangan anak-anak dan remaja muda usia 10-29
tahun
Terjadi paling sering dalam aturan perkenalan komunitas dengan
anak baru (plonco), termasuk bullying dan serangan fisik dengan
atau tanpa senjata (seperti pisau atau senjata tajam lainnya), dan
mungkin melibatkan kekerasan antar kelompok (geng)
JENIS KEKERASAN INTRA PERSONAL

(WHO)

Kekerasan Pasangan Intim/

dalam Rumah Tangga


Melibatkan kekerasan fisik, seksual dan emosional oleh pasangan intim atau
mantan pasangan
Meskipun laki-laki juga bisa menjadi korban, kekerasan pasangan intim
secara tidak proporsional lebih mempengaruhi perempuan
Biasanya terjadi pada anak perempuan dalam pernikahan anak dan
pernikahan dini/ paksa, di antara orang-orang yang terlibat hubungan dekat
tetapi belum menikah, kadang-kadang disebut "kekerasan dalam pacaran"
JENIS KEKERASAN INTRA PERSONAL

(WHO)

Kekerasan Seksual
Hubungan seksual
Hubungan seksual non-konsensual: tindakan seksual yang tidak
melibatkan kontak (seperti voyeurisme atau pelecehan seksual);
Tindakan perdagangan seksual yang dilakukan terhadap seseorang
yang tidak dapat menyetujui atau menolak
Eksploitasi melalui media sosial
JENIS KEKERASAN INTRA PERSONAL

(WHO)

Kekerasan Emosional/

Psikologis
Termasuk membatasi gerakan anak
Pencemaran nama baik
Cemoohan
Ancaman dan Intimidasi
Diskriminasi
Penolakan
Bentuk-bentuk non-fisik dari perlakuan tidak bersahabat lainnya
Pencegahan

Education and Life Skill


Approach Response and Support
Parent and Caregiver Support
Service

Implementation and
Norms and Value Approach
Enforcement of Laws

Pencegahan
GANGGUAN TUMBUH KEMBANG & FUNGSI

OTAK
Respon stress akan bereaksi membuat struktur otak

kurang adaptif jadi menghambat pertumbuhan

DAMPAK TIDAK PERCAYA DIRI & DEPRESI


Anak tidak berani bercerita dan hanya dapat

Kekerasan pada

memendam yang dirasakan sendiri. Dapat

menambah stress dan memicu depresi


TRUST ISSUES & EMOSI TIDAK STABIL

pertumbuhan
Merasa tidak nyaman dan aman saat orang lain

membantu. Mudah ter-trigger.

Anak
SULIT MEMPERTAHANKAN HUBUNGAN
Dengan trust issues yang ada, membuat orang

disekitar penderita juga semakin dicurigai.

Membuat rasa kesepian.


MENTAL HEALTH PROBLEMS
Trauma psikis membuat cemas hingga depresi.

Penderita akan terbayang-bayang tindakan

kekerasan yang dialami hingga membuat sulit

berkonsentrasi hingga sulit tidur


UNPLANNED PREGNANCY

OBESITAS
Penderita cenderung mengalihkan pikiran dengan

DAMPAK cara makan secara terus menerus

MEROKOK & PENGGUNAAN NAPZA

Kekerasan pada
KONSUMSI ALKOHOL

pertumbuhan
LUKA YANG MEMBEKAS
Jika penderita mengalami kekerasan fisik dengan

Anak luka akibat apapun dapat memberikan luka / scar

seumur hidup

MENJADI PELAKU KEKERASAN PADA ANAK

Siklus berlanjut jika penanganan trauma tidak

diperhatikan.
Thank
You!

Anda mungkin juga menyukai