0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
138 tayangan24 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan dalam kasus child abuse. Ia menjelaskan definisi, jenis, faktor penyebab, manifestasi klinis, pencegahan, dan asuhan keperawatan untuk kasus child abuse. Asuhan keperawatan meliputi pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi dengan fokus pada meningkatkan mekanisme koping keluarga, perkembangan anak, mengurangi perilaku kekerasan, dan meningkatkan peran orang
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan dalam kasus child abuse. Ia menjelaskan definisi, jenis, faktor penyebab, manifestasi klinis, pencegahan, dan asuhan keperawatan untuk kasus child abuse. Asuhan keperawatan meliputi pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi dengan fokus pada meningkatkan mekanisme koping keluarga, perkembangan anak, mengurangi perilaku kekerasan, dan meningkatkan peran orang
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan dalam kasus child abuse. Ia menjelaskan definisi, jenis, faktor penyebab, manifestasi klinis, pencegahan, dan asuhan keperawatan untuk kasus child abuse. Asuhan keperawatan meliputi pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi dengan fokus pada meningkatkan mekanisme koping keluarga, perkembangan anak, mengurangi perilaku kekerasan, dan meningkatkan peran orang
BANU SITI AISYAH Asuhan Keperawatan dalam kasus Child Abuse PEGERTIAN DARI CHILD ABUSE
• Patricia (2001) mendefinisikan Child Abuse sebagai suatu kelalaian
tindakan/perbuatan oleh orang tua atau yang merawat anak yang mengakibatkan terganggu kesehatan fisik, emosional, serta perkembangan anak. Ini mencakup penganiayaan fisik dan emosi, kelalaian dan eksploitasi seksual. • KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) (2006) mendefinisikan tindak kekerasan terhadap anak adalah segala bentuk ucapan, sikap dan tindakan yang dapat menimbulkan kesakitan, gangguan psikis, penelantaran ekonomi dan sosial terhadap anak oleh orang tua atau orang dewasa lainnya (2006). JENIS CHILD ABUSE • Kekerasan secara Fisik (physical abuse) terjadi ketika orang tua/pengasuh dan pelindung anak memukul anak (ketika anak sebenarnya memerlukan perhatian) • Kekerasan Emosional (emotional abuse) Emotional abuse terjadi ketika orang tua/pengasuh dan pelindung anak setelah mengetahui anaknya meminta perhatian, mengabaikan anak itu. Ia membiarkan anak lapar karena ibu terlalu sibuk atau tidak ingin diganggu pada waktu itu • Kekerasan secara Verbal (verbal abuse) Biasanya berupa perilaku verbal dimana pelaku melakukan pola komunikasi yang berisi penghinaan, ataupun kata-kata yang melecehkan anak. Pelaku biasanya melakukan tindakan mental abuse, menyalahkan, melabeli, atau juga mengkambinghitamkan. • Kekerasan secara Seksual (Sexual Abuse) Sexual abuse meliputi pemaksaan hubungan seksual yang dilakukan terhadap orang yang menetap dalam lingkup rumah tangga tersebut (seperti istri, anak dan pekerja rumah tangga). KLASIFIKASI DARI CHILD ABUSE • Terdapat 2 golongan besar, yaitu : 1. Dalam keluarga Penganiayaan fisik Cedera fisik akibat hukuman badan di luar batas, kekejaman atau pemberian racun Penelantaran anak/kelalaian kegiatan atau behavior yang langsung dapat menyebabkan efek merusak pada kondisi fisik anak dan perkembangan psikologisnya Penganiayaan emosional Ditandai dengan kecaman/kata-kata yang merendahkan anak, tidak mengakui sebagai anak. Penganiayaan seperti ini umumnya selalu diikuti bentuk penganiayaan lain Penganiayaan seksual Paksaan pada seseorang anak untuk mengajak berperilaku/mengadakan kegiatan sexual yang nyata, sehingga menggambarkan kegiatan seperti : aktivitas seksual (oral genital, genital, anal atau sodomi) termasuk incest 2. Di luar rumah Dalam institusi/lembaga, di tempat kerja, di jalan, di medan perang FAKTOR PENYEBAB DARI TIMBULNYA CHILD ABUSE • Pewarisan Kekerasan Antar Generasi (intergenerational transmission of violance. • Stres Sosial (social stress) • Isolasi Sosial dan Keterlibatan Masyarakat Bawah • Struktur Keluarga Tipe-tipe keluarga tertentu memiliki risiko yang meningkat untuk melakukan tindakan kekerasan dan pengabaian kepada anak. Misalnya, orangtua tunggal lebih memungkinkan melakukan tindakan kekerasan terhadap anak dibandingkan dengan orangtua utuh MANIFESTASI KLINIK DARI CHILD ABUSE • Cidera Kulit • Kerontokan Rambut Traumatik • Jatuh • Cidera Eksternal pada Kepala, Muka dan Mulut • Cidera Termal Disengaja atau Diketahui Sebabnya • Sindroma Bayi Terguncang • Fraktur dan Dislokasi yang Tidak Dapat Dijelaskan • Dampak Penganiayaan dan Kekerasan Pada Anak PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN CHILD ABUSE • Pelayanan Kesehatan Pelayanan kesehatan dapat melakukan berbagai kegiatan dan program yang ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat. • Pendidik Sekolah mempunyai hak istimewa dalam mengajarkan bagian badan yang sangat pribadi, yaitu penis, vagina, anus, mammae dalam pelajaran biologi. Perlu ditekankan bahwa bagian tersebut sifatnya sangat pribadi dan harus dijaga tidak diganggu orang lain • Penegak Hukum dan Keamanan Hendaknya Undang-Undang No. 4 tahun 1979, tentang kesejahteraan anak cepat ditegakkan secara konsekuen. • Media Massa Pemberitaan penganiayaan dan kekerasan pada anak hendaknya diikuti oleh artikel- artikel pencegahan dan penanggulangannya. ASUHAN KEPERAWATAN DALAM KASUS CHILD ABUSE 1. PENGKAJIAN Psikososial • Melalaikan diri (neglect), baju dan rambut kotor, bau • Gagal tumbuh dengan baik • Keterlambatan perkembangan tingkat kognitif, psikomotor dan psikososial • With drawl (memisahkan diri) dari orang-orang dewasa Muskuloskletal • Fraktur • Dislokasi • Keseleo (sprain) Genito Urinaria • Infeksi saluran kemih • Perdarahan per vagina • Luka pada vagina/penis • Nyeri waktu mikasi • Laserasi pada organ enetalia eksternal, vagina & anus Integumen • Lesi sirculasi (biasanya pada kasus luka bakar oleh karena rokok) • Luka bakar pad kulit, memar atau abrasi • Adanya tanda-tanda gigitan manusia yang tidak dapat dijelaskan • Trauma yang tidak dijelaskan • Bengkak 2. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN DIAGNOSA KEPERAWATAN Tidak efektifnya koping keluarga; kompromi berhubungan dengan faktor-faktor yang menyebabkan Child Abuse Tujuan : Mekanisme koping keluarga menjadi efektif Intervensi : Identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan rusaknya mekanisme koping pada keluarga, usia orang tua, anak ke berapa dalam keluarga, status sosial ekonomi terhadap perkembangan keluarga, adanya support system dan kejadian lainnya. Konsulkan pada pekerja sosial dan pelayanan kesehatan pribadi yang tepat mengenai problem keluarga, tawarkan terapi untuk individu atau keluarga Dorong anak dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan tentang apa yang mungkin menyebabkan perilaku kekerasan. Ajarkan orang tua tentang perkembangan & pertum-buhan anak sesuai tingkat umur. Ajarkan kemampuan merawat spesifik dan terapkan tehnik disiplin Rasional Dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang dilakukan intervensi yang dibutuhkan dan penyerahan pada pejabat yang berwenang pada pelayanan kesehatan dan organisasi sosial Keluarga dengan Child Abuse & neglect biasanya memerlukan kerja sama multi disiplin, support kelompok dapat membantu, memecahkan masalah yang spesifik Dengan mendorong keluar-ga dengan mendiskusikan masalah mereka maka dapat dicari jalan keluar untuk memodifikasi perilaku mereka orang tua mungkin mempunyai harapan yang tidak realistis tentang pertumbuhan dan perkem-bangan anak Perubahan pertumbuhan dan perkembangan anak berhubungan dengan tidak adekuatnya perawatan Tujuan: Perkembangan kognitif anak, psikomotor dan psikososial dapat disesuai-kan dengan tingkatan umurnya Intervensi Diskusikan hasil test kepada orang tua dan anak Melakukan aktivitas (seperti, membaca, bermain sepeda, dll) antara orang tua dan anak untuk meningkatkan per-kembangan dari penurunan kemampuan kognitif psikomotor dan psikososial Tentukan tahap perkembang-an anak seperti 1 bulan, 2 bulan, 6 bulan dan 1 tahun Libatkan keterlambatan per-kembangan dan pertumbuhan yang normal Rasional Orang tua dan anak akan menyadari, sehingga mereka dapat merencanakan tujuan jangka panjang dan jangka pendek Kekerasan pada anak akan menyebabkan keterlambatan perkembangan karena tugas keluarga. Aktivitas dapat engkoreksi masalah perkembangan akibat dari hubungan yang terganggu Dengan menentukan tahap perkembangan anak dapat membantu perkembangan yang diharapkan Program stimulasi dapat membantu meningkatkan perkembangan menentukan intervensi yang tepat Resiko perilaku keke-rasan oleh anggota ke-luarga yang lain ber-hubungan dengan kela-kuan yang maladaptive. Tujuan: Perilaku kekerasan pada keluarga dapat berkurang Intervensi Identifikasi perilaku kekerasan, saat menggunakan/ mengkonsumsi alkohol atau obat atau saat menganggur Selidiki faktor yang dapat mempengaruhi perilaku kekerasan seperti minum alkohol atau obat-obatan lakukan konsuling kerjasama multidisiplin, termasuk organisasi komunitas dan psikolologis Menyarankan keluarga kepada seorang terapi keluarga yang tepat Melaporkan seluruh kejadian yang aktual yang mungkin terjadi kepada pejabat berwenang Rasional: Dengan mengidentifikasi perilaku kekerasan dapat membantu menentukan intervensi yang tepat Dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang menye-babkan perilaku kekerasan akan lebih memberikan kesadaran akan tipe situasi yang mempengaruhi perilku, membantu dirinya mencegah kekambuhan konseling dapat membantu perkembangan koping yang efektif Terapi keluarga menekan dan memberikan support kepada seluruh keluarga untuk mencegah kebiasaan yang terdahulu Perawat mempunyai tang-gung jawab legal untuk melaporkan semua kasus dan menyimpan keakuratan data untuk investigasi Peran orang tua berubah berhubungan dengan ikatan keluarga yang terganggu. Tujuan : Perilaku orang tua yang kasar dapat menjadi lebih efektif Intervensi : Diskusikan ikatan yang wajar dan perikatan dengan orang tua yang keras Berikan model peranan untuk orang tua Dukung pasien untuk mendaftarkan dalam kelas yang mengajarkan keahlian orang tua tepat Arahkan orang tua ke pelayanan kesehatan yang tepat untuk konsultasi dan intervensi seperlunya Rasional: Menyadarkan orang tua akan perikatan normal dan proses pengikatan akan membantu dalam mengembangkan keahlian menjadi orang tua yang tepat Model peranan untuk orang tua, memungkinkan orang tua untuk menciptakan perilaku orang tua yang tepat Kelas akan memberikan teladan & forum praktek untuk mengembangkan keahlian orang tua yang efektif Kelas akan memberikan teladan & forum praktek untuk mengembangkan keahlian orang tua yang efektif 3. IMPLEMENTASI • Sesuai dengan perencanaan. 4. EVALUASI • Mekanisme koping keluarga menjadi efektif • Perkembangan kognitif anak, psikomotor dan psikososial dapat disesuaikan dengan tingkatan umurnya • Perilaku kekerasan pada keluarga dapat berkurang • Perilaku orang tua yang kasar dapat menjadi lebih efektif KESIMPULAN • Child abuse adalah segala perlakuan buruk yang dilakuakn terhadap anaka atupun remaja oleh para orang tua,wali atau orang lain yang seharusnya memelihara dan merawat orang tersebut. • Child abuse ini dapat dibagi dalam 2 jenis,yaitu di dalam keluarga dan diluar keluarga • Diagnosa keperawatan pada child abuse ditegakkan berdasarkan : • -Riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik • - Penganiyaan fisik • -Pemeriksaan Laboratorium • -Pemeriksaan radiologi • Pencegahan dan penanggulangan penganiayaan dan kekerasan pada anak merupakan hal serius yang segera harus dilakukan oleh semua pihak, yaitu orang tua/keluarga, pendidik, penegak hukum, penanggung jawab keamanan, mass media dan pelayanan kesehatan Mengingat dampak penganiayaan dan kekerasan akan mengganggu proses kehidupan anak yang panjang hendaknya upaya pencegahan lebih diprioritaskan. Terlebih atas anak adalah masa depan suatu bangsa. Diharapkan dengan adanya Undang – undang no.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak ,maka angka kejadian child abuse bisa berkurang bahakan hilang dari permukaan Negara Indonesia ini. MAKASIH -…..-