Anda di halaman 1dari 15

CHILD ABUSE

Kelompok 5:
laela laelul jannah
Nasya Restamaya
Tedi Wijaya
Yuli Astria
Kelas 3A
S1-Keperawatan
Pengertian
• Child abose atau perlakuan yang salah terhadap anak
didefinisikan sebagai segala perlakuan buruk terhadap anak
ataupun adolens oleh orang tua, wali, atau orang lain yang
seharusnya memelihara , menjaga, dan merawat mereka .
• Child abose adalah suatu kelalaian tindakan atau perbuatan
orang tua yang mengakibatkan anak menjadi terganggu
mental dan fisik , perkembangan emosional dan perkembagan
anak secara umum
Etiologi
Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak mengalami
kekerasan baik kekerasan fisik maupun psikis:
• Stress yang berasal dari anak
• Stress keluarga
• Stress berasal dari orang tua
Manifestasi klinis
1. Akibat pada fisik anak
• Lecet, hematom, luka bekas gigitan, luka bakar, patah tulang.
• Sekuel/cacat, sebagai akibat trauma misalnya jaringan parut ,
kerusakn saraf, gangguan pendengaran, kerusakan mata dan
cacat lainnya.
• Kematian
Lanjutan...
2. Akibat pada tumbuh kembang anak
Pertumbuhan dan perkembangan anak yang mengalami
perlakuan salah pada umumnya akan lebih lambat dari anak yang
normal yaitu:
a. Perkembangan kejiwaan mengalami gangguan yaitu:
• Kecerdasan
• Emosi
• Konsep diri
• Agresif
• Hubungan sosial
Lanjutan . . .
3. Akibat dari penganiayaan seksual
• Tanda akibat trauma atau infeksi lokal , misalnya: nyeri
perianal, sekret vagina, dan perdaraha anus.
• Tanda gangguan emosi , misalnya konsentrasi berkurang ,
enuresis, enkopresis, anoreksia, atau perubahan tingkah laku.
• Tingkah laku atau pengetahuan seksual anak yang tidak sesuai
dengan umurnya
Klasifikasi
• Fhysicial abose (kekerasan fisik)
• Fhysiological / emotional abose ( psikologis/ Kekerasan
emosional)
• Neglect (penelantaran)
• Sexsual abose( kekerasan seksual)
Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
Fokus pengkajian secara keseluruhan untuk menegakan diagnosa
keperawatan berkaitan dengan child abuse, antara lain:
• Psikososial
1. melalaikan diri (neglect), baju dan rambut kotor, bau.
2. Gagal tumbuh dengan baik.
3. Keterlambatana perkembangan tingkat kognitiv,psikomotor,
dan psikososial.
4. With drawel (memisahkan diri) dari orang-orang dewasa
• Muskuloskeletal
1. Fraktur
2. Dislokasi
3. kseleo (sprain)
• Genito urinaria
1. Infeksi saluran kemih
2. Perdarahan pervaginam
3. Luka pada vagina atau penis
4. Laserasi pada organ genetalia external, vagina, dan anus.
• Integumen
1. Lesi sirkulasi (biasanya pada kasus luka bakar oleh karena rokok)
2. Luka bakar pada kulit,memar, dan abrasi.
3. Adanya tanda-tanda gigitan manusia yang tidak dapat dijlaskan
4. bengkak
B. Diagnosa
a. Resiko tinggi cidera b.d perilaku agresif
b. Tidak efektifnya koping keluarga : kompromi b.d faktor-faktor
yang menyebabkan child abuse
c. Resiko perilaku kekerasaan oleh anggota keluarga yang lain
b.d kelakuan yang maladaptif
d. Peran orang tua berubah b.d ikatan keluarga yang terganggu
c. intervensi
1. Resiko tinggi cidera b.d perilaku agresif
Tujuan : anak tidak mengalami cidera
Intervensi :
a. Lindungi anak dari cidera lebih lanjut
Rasional : menghindari anak dari cidera/luka yang lebih parah dan meminimalkan
dampak psikologis yang ditimbulkan
b. Bantu diagnosis penganiayaan anak : fisik, seksual/ emosional
Rasional : membantu dalam menentukan alternatif tindakan yang tepat untuk
menghindari penganiayaan anak lebih lanjut.
c. Laporkan kecurigaan adanya penganiayaan
Rasioanl : dengan melaporkan adanya penganiayaan anak seperti luka pada kulit
dapat mencegah terjadinya cidera yang lebih serius pada anak serta mencegah
kematian
d. Lakukan resusitasi dan stabilisasi seperlunya
Rasioanl : resusitasi dan stabilisasi dilakukan ketika anak mendapatkan
penganiayaan yang menyebabkan mengalami henti nafas, dilakukan sampai stabil
dan dibawa ke rumah sakit
2. Tidak efektifnya koping keluarga : kompromi b.d faktor-faktor yang menyebabkan
child abuse
Tujuan : mekanisme koping keluarga menjadi efektif
Intervensi :
a. Identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan rusaknya mekanisme koping pada
keluarga, usia orang tua, anak ke berapa dalam keluarga, status sosial ekonomi
terhadap perkembangan keluarga, adanya suport sistem dan kejadian lainnya
rasional :
Dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang dilakukan intervensi yang dibutuhkan
dan menyerahkan pada pejabat yang berwenang pada pelayanan kesehatan dan
organisasi sosial
b. Konsulkan pada pekerja sosial dan pelayanan kesehatan pribadi yang tepat
mengenai problem keluarga, tawarkan terapi untuk individu atau keluarga
Rasioanl : keluarga dengan child abuse dengan neglect biasanya memerlukan
kerjasama multi disiplin, suport keluarga dapat membantu memecahkan masalah
yang spesifik
c. Dorong anak dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan tentang apa yang
mungkin menyebabkan prilaku kekerasan
Rasioanal ; dengan mendorong keluarga dengan mendiskusikan masalah mereka
maka dapat dicari jalan keluar untuk memodifikasi prilaku mereka
3. Resiko perilaku kekerasaan oleh anggota keluarga yang lain b.d
kelakuan yang maladaptif.
Tujuan : perilaku kekerasan pada keluarga dapat berkurang
Intervensi :
a. Identifikasi prilaku kekerasan saat menggunakan atau
mengkonsumsi alkohol atau obat saat menganggur
Rasional : dengan mengidentifikasi prilaku kekerasan dapat mmbantu
menentukan intervensi yang tepat
b. Selidiki faktor yang mempengaruhi prilaku kekerasan seperti minum
alkohol atau obat-obatan
Rasioanl : dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan
prilaku kekerasan akan lebih memberikan kesadarn akan tipe situasi
yang mempengaruhi prilaku, membantu dirinya mencegah kekambuhan
c. Lakukan konseling kerjasama multidisiplin, termasuk organisasi
komunitas dan psikologis
Rasioanl : konseling dpat membantu perkembangan koping yang efektif
4. Peran orang tua berubah b.d ikatan keluarga yang terganggu
Tujuan : prilaku orang tua yang kasar dapat menjadi lebih efektif
Intervensi :
a. Diskusikan ikatan yang wajar dan perikatan dengan orang tua yang
keras
Rasional : menyadarkan orang tua akan perikatan yang normal dan
proses pengikatan akan membantu dalam mengembangkan keahlian
menajdi orang tua yang tepat
b. Beriakn model peranan untuk orang tua
Rasioanl : model peranan untuk orang tua memungkinkan orang tua
untuk menciptakan prilaku orang tua yang tepat
c. Dukung pasien untuk mendaftarkan dalam kelas yang mengajarkan
keahlian yang efektif
Rasional : kelas akan memberikan teladan dan forum praktek untuk
mengembangkan keahlian orang tua yang tepat
TERIMAKASIH . . .

Anda mungkin juga menyukai