Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN

KEPERAWATAN JIWA
CHILD ABUSE PADA
ANAK
KELOMPOK 5 : ERWIN, INDRI, NATA, MEILANI
a. Pengertian Child Abuse

Child Abuse adalah :


 perlakuan salah terhadap fisik dan emosi anak, menelantarkan pendidikan dan
kesehatannya, penyalahgunaan seksual, dan eksploitasi pada anak.
 Merupakan hasil dari perilaku manusia yang keliru terhadap anak
Physical abuse adalah :
 penganiayaan fisik ketika anak-anak mendapatkan luka atau terluka oleh karena
tindakan orang tua atau orang lain
 terjadi ketika orang tua atau pengasuh dan pelindung anak melakukan
pemukulan atau kekerasan secara fisik pada anak ( ketika sebenarnya anak
membutuhkan perhatian )
b. Etiologi

 Stres yang berasal dari anak


Cacat fisik,
retardasi mental,
Temperamen lemah
Tingkah laku beda
Anak angkat
 Stress keluarga
Kemiskinan & pengangguran
Mobilitas, isolasi, dan perumahan tidak memadai
Perceraian,
Anak yang tidak diharapkan
 Stress berasal dari orangtua
 Stress berasal dari orangtua
Rendah diri
Waktu kecil mendapat perlakuan yg salah
Harapan tidak realistis terhadap anak
c. Klasifikasi

 Emotional Abuse
Ex : menolak anak, meneror, mengabaikan anak, atau mengisolasi anak
Indikator :
Fisik : kelainan bicara gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan.
Perilaku : kelainan keiasaan (menghisap, mengigit, atau memukul-mukul)
 Physical Abuse
 Indikator fisik – luka memar, gigitan manusia, patah tulang, rambut yang tercabut, cakaran
 Indikator perilaku – waspada saat bertemu degan orang dewasa, berperilaku ekstrem seerti agresif atau menyendiri, takut
pada orang tua, takut untuk pulang ke rumah, menipu, berbohong, mencuri.
 Neglect
 Ortu gagal memberi kebutuhan sandang, pangan, papan, pengobatan, meninggalkan anak sendirian atau dengan seseorang
yang tidak dapat merawatnya
 iIndikator fisik – kelaparan, kebersihan diri yang rendah, selalu mengantuk, kurangnya perhatian, masalah kesehatan yang
tidak ditangani.
 Indikator kebiasaan ¬ Meminta atau mencuri makanan, sering tidur, kurangnya perhatian pada masalah kesehatan, masalah
kesehatan yang tidak ditangani, pakaian yang kurang memadai (pada musim dingin), ditinggalkan.
 Sexual Abuse
 Indikator fisik – kesulitan untuk berjalan atau duduk, adanya noda atau
darah di baju dalam, nyeri atau gatal di area genital, memar atau
perdarahan di area genital/ rektal, berpenyakit kelamin.
 Indikator kebiasaan – pengetahuan tentang seksual atau sentuhan
seksual yang tidak sesuai dengan usia, perubahan pada penampilan,
kurang bergaul dengan teman sebaya, tidak mau berpartisipasi dalam
kegiatan fisik, berperilaku permisif/ berperilaku yang menggairahkan,
penurunan keinginan untuk sekolah, gangguan tidur, perilaku regressif
(misal: ngompol)
d. Dampak Child Abuse

 Child abuse ini menimbulkan dampak (Moore,2004) diantaranya :


 Anak kehilangan hak untuk menikmati masa kanak-kanaknya. Anak bisa saja kehilangan
keceriaannya karena kekerasan yang dialaminya hingga malas untuk bermain.
 Sering menjadi korban eksploitasi dan penindasan dari orang dewasa. Anak yang pernah
menjadi korban kekerasan lagi dan semakin ditindas orang dewasa bila tidak mendapatkan
penanganan yang tepat.
 Sering pada saat dewasa membawa dampak psikologis : labilitas emosi, perilaku agresif,
tindak kekerasan, penyalahgunaan NAPZA, perilaku sex bebas, dan perilaku anti sosial.
 Kerusakan fisik : pertumbuhan dan perkembangan tubuh kurang normal atau bahkan
mengalami kecacatan dan rusaknya sistem syaraf.
 Besar kemungkinan setelah dewasa akan memberi perlakuan keras secara fisik pada anaknya.
 Akibatnya yang paling fatal adalah kematian
e. Tanda dan Gejala

 Cidera Kulit
 Kerontokan Rambut Traumatik
 Jatuh
 Cidera Eksternal pada Kepala, Muka dan Mulut
 Cidera Termal Disengaja atau Diketahui Sebabnya
 Sindroma Bayi Terguncang
 Fraktur dan Dislokasi yang Tidak Dapat Dijelaskan
 Menurut Child Welfare Information Gateway (2006) tanda dan gejala yang sering dijumpai pada physical abuse adalah :
 Anak :
 Menunjukkan adanya perubahan yang mendadak di dalam perilaku atau prestasi sekolah
 Belum atau tidak menerima bantuan baik secara fisik maupun permasalahan medis yang seharusnya diberikan oleh orang tua
 Selalu dalam kewaspadaan seolah-olah bersiap mengahadapi sesuatu yang tidak menyenangkan/mengancamnya akan terjadi
 Menuntut yang berlebihan, pasif, menarik diri
 Datang ke sekolah dan aktifitas lain lebih awal dan pulang terlambat (seperti ingin pergi dari rumah).
  
  
 Orang tua :
 Pengawasan orang tua yang kurang, menunjukkan perhatian yang sedikit pada anak
 Menyangkal keberadaan anak dan menyalahkan anak baik tentang permasalahan di sekolah maupun di rumah
 Meminta pada guru atau pejabat di sekolah untuk menggunakan kekerasan fisik dalam menegakkan disiplin pada anak yang
berbuat nakal/jahat
 Selalu melihat anak tidak baik, tidak berharga atau membebani
 Menuntut tingkatan fisik serta pencapaian akademis yang tidak mungkin dicapai oleh anak.
 Orang tua dan anak :
 Jarang bersentuhan atau saling berpandangan
 Memandang hubungan antara orang tua dan anak sebagai hal negatif seluruhnya
 Mengatakan tidak suka satu sama lain.
f. Evaluasi Diagnostik

 Riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik


 Laboratorium
 Radiologi
 CT scan
 MRI
 USG
 Kolposkopi
g. Penatalaksanaan

1. Pelayanan kesehatan
2. Pendidikan
3. Penegak hukum dan keamanan
4. Media massa
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
CHILD ABUSE

A. PENGKAJIAN
1. Psikososial :
 Melalaikan diri (neglect), baju dan rambut kotor, bau
 Gagal tumbuh dengan baik
 Keterlambatan perkembangan tingkat kognitif, psikomotor, dan psikososial
 With drawl (memisahkan diri) dari orang2 dewasa
2. Muskuloskeletal
 Fraktur
 Dislokasi
 Keseleo (sprain)
 3. Genito Urinaria
 Infeksi saluran kemih
 Perdarahan per vagina
 Luka pada vagina/penis
 Nyeri waktu miksi
 Laserasi pada organ genetalia eksternal, vagina, dan anus
  
4. Integumen
 Lesi sirkulasi (biasanya pada kasus luka bakar oleh karena rokok)
 Luka bakar pada kulit, memar dan abrasi
 Adanya tanda2 gigitan manusia yang tidak dapat dijelaskan
 Bengkak
 b. Diagnosa Keperawatan
 Resiko tinggi cedera berhubungan dengan perilaku agresif, perilaku anti sosial,
penyalahgunaan obat, percobaan bunuh diri, masalah disekolah dan pekerjaan.
 Tidak efektifnya koping keluarga; kompromi berhubungan dengan faktor-faktor
yang menyebabkan Child Abuse
 Perubahan pertumbuhan dan perkembangan anak berhubungan dengan tidak
adekuatnya perawatan
 Resiko perilaku kekerasan oleh anggota keluarga yang lain ber-hubungan dengan
kela-kuan yang maladaptive.
 Peran orang tua berubah berhubungan dengan ikatan keluarga yang terganggu.
Ddx 1
Tujuan: Anak tidak mengalami cedera
Intervensi :
1. Lindungi anak dari cedera lebih lanjut
2. Bantu diagnosis penganiayaan anak : fisik, seksual / emosional
3. Laporkan kecurigaan adanya penganiayaan
4. Lakukan resusitasi dan stabilisasi seperlunya
DX 2.
Tujuan: Mekanisme koping keluarga menjadi efektif
Intervensi :
5. Identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan rusaknya mekanisme koping pada
keluarga
6. Konsulkan pada pekerja sosial dan pelayanan kesehatan pribadi yang tepat
mengenai problem keluarga, tawarkan terapi untuk individu atau keluarga
7. Dorong anak dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan tentang apa yang
mungkin menyebabkan perilaku kekerasan
8. Ajarkan orang tua tentang perkembangan & pertum-buhan anak sesuai tingkat umur
DX 3
Tujuan: Perkembangan kognitif anak, psikomotor dan psikososial dapat
disesuai-kan dengan tingkatan umurnya
Intervensi :
1. Diskusikan hasil test kepada orang tua dan anak
2. Motivasi ortu & anak untuk melakukan aktivitas bermain bersama
3. Berikan stimulasi perkembangan sesuai umur.

Anda mungkin juga menyukai