html)
I. DEFINISI
Kompresi pada area suprapubik bawah dengan menggunakan kedua tangan untuk
melakukan penekanan (dorongan) pada kandung kemih (bladder) agar terjadi pengosongan
bladder sesuai dengan harapan (-, 2010).
II. TUJUAN
Prosedur yang dilakukan untuk mengosongkan kandung kemih dengan menekan kandung
kemih agar sisa urin keluar (Rohmawati, 2013).
III. INDIKASI
1. Pasien dengan inkontinensia urin
2. Pasien dengan kemampuan tekanan uretral yang rendah (kemampuan pengeluaran
urin melalui uretra rendah)
3. Pasien dengan inkompeten urethral sphincter mechanism surgical
4. Pasien dengan kombinasi terhadap underactive detrusor (penurunan kemampuan
pengosongan bladder, areflexic atau hyporeflexic detrusor) dengan underactive
sfingter
IV. KONTRAINDIKASI (ngbladder.org dan Jannings, 2008)
1. Pasien dengan hernia
2. Pasien dengan abdominal bruising (memar pada abdomen)
3. Pasien dengan pelvic organ prolapsed (daerah panggul)
4. Pasien dengan refluks pada vas deferens atau seminal vesicle (menyebabkan infeksi
ginjal)
V. PROSEDUR DAN TAHAPAN
1. Persiapan diri perawat
2. Persiapan alat dan bahan (sarung tangan, diapers, urinal)
3. Orientasi (perkenalan diri, tanyakan keluhan pasien saat ini, jelaskan tujuan pelaksanaan
prosedur)
4. Posisikan pasien (berdiri atau jongkok), jaga privasi, buka pakaian pasien sesuai
kebutuhan
5. Cuci tangan (Universal Precaution)
6. Tempatkan kepalan tangan di bawah area umbilikal
7. Letakkan salah satu tangan di puncak tangan yang lain
8. Tekan hingga kuat sesuai dengan arah gravitasi (ke bawah) menuju arah arkus pelpis
9. Ulangi sebanyak enam - tujuh kali atau secukupnya untuk menstimulasi reflex voiding
sampai tidak ada lagi urin yang dapat dibuang
10. Lakukan hingga pengosongan sempurna
VI. Dokumentasi
1. Nama pasien
2. Nama pemeriksa dan tanda tangan
3. Waktu pelaksanaan pemeriksaan
4. Respon klien (hasil TTV)
5. Jumlah urin yang dikeluarkan
VII. Evaluasi
1. Kemampuan klien untuk melakukan tahapan-tahapan Crede Maneuver
2. Penentuan jadwal pelaksanaan untuk latihan Crede Maneuver