Oleh :
KELOMPOK 5
BAIQ.DIAH RIZKI FITRIANI
INDRIANI
DWI HERTIKA NIRMALA
NI MADE RATNA SARI
LAILI FATHIANTY
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat taufik dan hidayah-
Nya, makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan makalah
pengetahuan bagi mahasiswa/i Keperawatan maupun para pembaca.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah
Keperawatan Komunitas dengan judul “Praktik Mandiri Perawat sebagai Isu dan
Tren dalam Keprofesian terkait Keperawatan Komunitas”. Dalam penulisan
makalah ini penulis berusaha menyajikan bahasa yang sederhana dan mudah
dimengerti oleh para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan. Oleh karenanya, penulis menerima kritik dan saran yang positif dan
membangun dari rekan-rekan pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
semua. Amin.
Penulis,
DAFTAR ISI
Cover……………………………………………………………………………i
Kata Pengantar…………….……………………………………………….....ii
Daftar Isi………………………………………..………………………..........iii
BAB I PENDAHULUAN………………...………………………………….1
A Latar Belakang……………………………………………………………1
B Rumusan masalah…….…………………………………………………...3
C Tujuan……………………..……………………………………………...3
1. Pengertian……………………………………………………………..5
2. Dasar Hukum Praktik Mandiri Perawat………………………………5
3. Syarat Untuk Melakukan Praktik Mandiri Perawat…………………..6
1. KESIMPULAN………………………………………………………10
2. SARAN……………………………………………………………....10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..11
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di era modern saat ini banyak penyakit yang timbul disebabkan oleh
perubahan gaya hidup yang tidak sehat seperti pola makan, pola aktifitas, serta
kebiasaan lain seperti merokok dan konsumsi obat-obatan. Sebagai akibatnya
berbagai masalah kesehatan sekarang ini banyak terjadi di masyarakat seperti
hipertensi, gagal ginjal, diabetes mellitus, kanker, berbagai penyakit kelainan
darah atau yang sekarang ini kita kenal dengan penyakit tidak menular. Pada
masa ini berbagai fasilitas kesehatan telah menyediakan pelayanan kepada
masyarakat untuk mencari pengobatan baik secara medis, non medis termasuk
pengobatan komplementer.
Profesi keperawatan mengembangkan layanan praktik mandiri
keperawatan kepada masyarakat dalam mencari solusi terhadap masalah
kesehatannya. Pelayanan praktik mandiri perawat memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan wewenang seorang perawat
profesional. Pelayanan keperawatan berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-
spiritual yang komprehensif atau holistik ditujukan kepada individu, keluarga,
dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses
kehidupan manusia. Praktik mandiri perawat telah diatur dalam Peraturan
menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/148/I/2010
dan perubahan peraturan nomor 17 Tahun 2013 Tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Perawat. Dengan dikeluarkannya payung hukum
tersebut maka praktik mandiri perawat menjadi legal.
Selain itu praktik mandiri perawat semakin diperkuat dengan di
sahkannya Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan, yang
diantaranya membahas tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat.
Perawat yang membuka praktik keperawatan wajib memiliki SIPP (Surat Izin
Praktik Perawat) dan hanya berlaku untuk satu tempat praktik perawat
(tertuang dalam UU keperawatan pasal 19 dan 20) dan perawat yang
melakukan praktik wajib memasang Papan Nama Praktik (Tertuang dalam UU
Keperawatan pasal 21). Atas dasar hukum tersebut maka masyarakat tidak
perlu ragu lagi untuk memanfaatkan fasilitas Praktik Mandiri Perawat dalam
mencari solusi kesehatan untuk mengatasi penyakit yang di alaminya.
Bentuk pelayanan yang dapat diberikan oleh perawat kepada masyarakat
adalah dalam bentuk pelayanan Preventif, Promotif, Kuratif dan Rehabilitatif.
Bentuk pelayanan preventif danpromotif adalah seperti deteksi dini dan
indentifikasi faktor-faktor resiko terjadinya suatu penyakit pada individu atau
keluarga dan masyarakat, serta memberikan pendidikan atau penyuluhan dan
konseling pada individu, keluarga atau masyarakat yang beresiko atau telah
mengalami sakit.
Pelayanan kuratif yang dapat dilakukan perawat adalah Pengobatan dasar
dengan obat terbatas, bantuan kegawat daruratan medis sesuai kewenangan dan
pengobatan komplementer. Terapi komplementer yang dilakukan perawat
didukung oleh permenkes nomor 1109/MENKES/PER/IX/2007 yaitu yang
berwenang melakukan pengobatan komplementer adalah tenaga kesehatan
yang sudah ditetapkan dan berdasarkan kaidah ilmiah.
Bentuk terapi komplementer yang berkembang diantaranya seperti
akupunktur, bekam, hipnoterapi, reiki, pengobatan herbal, perawatan luka dan
lain sebagainya. Terapi komplementer yang diberikan oleh tenaga kesehatan
seperti perawat pastilah lebih aman dan terjamin karena kualifikasinya
memang dibidang kesehatan. Selanjutnya bentuk pelayanan rehabilitatif dalam
Praktik Mandiri Perawat meliputi pemantauan keteraturan berobat sesuai
program rehabilitasi, Kunjungan rumah (home visit/home health nursing)
sesuai rencana rehabilitasi, pelayanan keperawatan dasar rehabilitasi secara
langsung (direct care) yaitu kontak langsung atau face to face dengan pasien
seperti untuk perawatan luka, pemasangan infus dll, maupun pelayanan
rehabilitasi tidak langsung (indirect care) seperti layananan konsultasi
kesehatan.
Dalam operasionalnya praktik mandiri perawat juga dapat berkolaborasi
dengan tenaga kesehatan seperti ahli gizi, fisioterapi, Kesehatan Masyarakat,
dokter dan profesi kesehatan lainnya. Perawat juga memiliki Spesialis di
bidang keperawatan seperti Spesialis Perawatan luka, Spesialis Keperawatan
medikal bedah, Spesialis keperawatan jiwa, Spesialis Keperawatan anak,
Spesialis keperawatan maternitas dan masih banyak lagi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan konsep isu dan tren dalam keprofesian terkait keperawatan
komunitas !
2. Jelaskan konsep tentang praktik mandiri perawat !
C. TUJUAN
1. Mampu menjelaskan konsep praktik mandiri perawat sebagai isu dan tren
dalam keprofesian terkait keperawatan komunitas.
2. Mampu menjelaskan hal – hal yang berkaitan dengan praktik mandiri
perawat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Profesi keperawatan mengembangkan layanan praktik mandiri
keperawatan kepada masyarakat dalam mencari solusi terhadap masalah
kesehatannya. Pelayanan praktik mandiri perawat memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan wewenang seorang perawat
profesional. Praktik mandiri keperawatan diatur dalam Undang- Undang
Keperawatan No. 38 tahun 2014 dan Peraturan Menteri Kesehatan No. 17
tahun 2013.
B. SARAN
Seorang perawat wajib memiliki ijin dalam melakukan praktek
keperawatan. Perawat yang bekerja di Fasilitas Pelayanan (RS, Klinik, dll)
wajib memiliki SIKP, sedangkan jika perawat tersebut ingin menambah
prakteknya dengan perawatan mandiri (di luar Fasilitas Kesehatan) maka
perawat tersebut wajib mengurus SIPP dan memasang papan nama praktek
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
http://dila-sht.blogspot.co.id/
https://aanborneo.blogspot.co.id/2016/05/makalah-isu-trend-keperawatan-
komunitas.html
http://www.unpad.ac.id/2016/12/praktik-keperawatan-mandiri-bisa-lebih-
berkembang-di-indonesia/
https://www.kompasiana.com/tridi8789/praktik-mandiri-perawat-sebagai-
alternatif-solusi-masalah-kesehatan-anda-sudahkah-anda-
tau_58d0eb8c357b6133199f9cea
http://www.akkesaskep.com/2016/02/praktik-keperawatan-mandiri.html
https://www.kemenkopmk.go.id/sites/default/files/produkhukum/UU%20Nomor
%2038%20Tahun%202014.pdf uuk no 38 tahun 2014
www.hukor.depkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK%20No.%2017%20ttg
%20Permenkes%20Perubahan%20148%20tahun%202010%20ttg%20praktik
%20perawat.pdf permenkes no 17 tahun 2013