Anda di halaman 1dari 112

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA

SURYANA
Asuhan Keperawatan Keluarga

1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan

3. Perencanaan
4. Implementasi

5. Evaluasi
PENGKAJIAN
• Suatu tahapan ketika seorang perawat
mengumpulkan informasi secara terus
menerus tentang keluarga yang dibinanya
(Suprajitno, 2004)
• Sekumpulan tindakan yang digunakan oleh perawat
untuk mengukur keadaan klien (keluarga) dengan
memakai norma-norma kesehatan keluarga maupun
sosial, yang merupakan sistem yang terintregasi dan
kesanggupan keluarga untuk mengatasinya.
Penjudulan Askep Keluarga
• ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA KELUARGA TN K DENGAN ISPA
PADA AN. Y DI RT..RW…
DESA/KELURAHAN KEC.. KAB/KOTA
Proses Pengkajian

1. Penjajakan keluarga
a. Membina hubungan yang baik

2. Pengkajian awal
3. Pengkajian lanjutan
a. Pengumpulan data

b. Tabulasi data
c. Analisis data

d. Perumusan masalah
Penjajakan Keluarga

1. Dilakukan untuk membina hubungan baik dengan


keluarga
2. Hubungan antara perawat dengan keluarga
merupakan modal utama pelaksanaan asuhan
keperawatan.
3. Hubungan tersebut dapat dibentuk dengan
menerapkan komunikasi teurapeutik yang
merupakan strategi perawat untuk memberikan
bantuan kepada kliean untuk memenuhi kebutuhan
kesehatannya
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah
:
1. Perawat perlu mengadakan kontak dengan
RW/RT dan keluarga yang bersangkutan guna
menyampaikan maksud dan tujuan serta
mengatasi masalah kesehatan mereka
2. Memperkenalkan diri dengan sopan dan ramah
3. Menjelaskan tujuan kunjungan
4. Meyakinkan keluarga bahwa kehadiran perawat
adalah untuk membantu keluarga menyelesaikan
masalah kesehatan yang ada di keluarga
5. Menjelaskan luas kesanggupan bantuan perawat
yang dapat dilakukan
6. Menjelaskan kepada keluarga siapa tim kesehatan
lain yang menjadi jaringan
2. Pengkajian awal
Pengkajian ini terfokus sesuai data yang
diperoleh dari unit pelayanan kesehatan
3. Pengkajian lanjutan
Tahap pengkajian untuk memperoleh data
yang lebih lengkap sesuai masalah kesehatan
keluarga yang berorientasi pada pengkajian
awal
Pengumpulan Data

• Pengumpulan data dari keluarga dapat


menggunakan metode wawancara,
observasi fasilitas rumah, pemeriksaan
fisik, pada setiap anggota keluarga,
dengan menggunakan data sekunder
Pengumpulan Data
yang Perlu Dikaji

1. Data Umum
2. Komposisi keluarga

3. Genogram
4. Tipe keluarga
5. Suku bangsa
6. Agama
7. Status sosial ekonomi keluarga
8. Aktivitas rekreasi keluarga
1. Data Umum

1. Nama kepala keluarga


2. Jenis kelamin

3. Umur
4. Agama
6. Alamat

7. Pendidikan

8. Pekerjaan KK
2. Komposisi Keluarga
Status imunisasi
Pen
- Polio DPT Hepatitis
Jenis Hub dng
No Nama Umur Didi Ket
kelamin KK
- BCG Campak
kan

1 2 3 1 2 3 1 2 3

 sehat/
 1.                                 sakit

 2.                                  

 3.                                  

 4.                                  
3. Genogram
• Aturan yang harus dipenuhi dalam pembuatan genogram

1. Anggota keluarga yang lebih tua berada di sebelah kiri


2. Umur anggota keluarga ditulis pada simbol laki-laki
atau perempuan
3. Tahun dan penyebab kematian ditulis di sebelah simbol
laki-laki atau perempuan
4. Penggunaan simbol dan genogram
Laki-laki
Perempuan
Menikah
Bercerai
Pisah
Anak Kandung
Anak Kembar
Anak Angkat
Aborsi
Klien
Meninggal
Tinggal dalam satu rumah
4. Tipe Keluarga
• Menjelaskan mengenai jenis atau tipe
keluarga. Untuk menentukan tipe keluarga,
mengidentifikasi terhadap KK nya
5. Suku Bangsa

• Digunakan untuk mengidentifikasi atau mengkaji asal


suku bangsa dan budaya keluarga (pasangan) yang
terkait dengan kesehatan, juga dapat mengidentifikasi
bahasa sehari-hari yang digunakan oleh keluarga
6. Agama

• Mengidentifikasi agama dan kepercayaan keluarga


yang dianut yang dapat mempengaruhi kesehatan
7. Status Sosial Ekonomi

• Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh


penghasilan atau pendapatan seluruh anggota
keluarga (orang tua maupun anak yang telah bekerja
dan membantunya)
• Status sosial ekonomi juga dipengaruhi oleh
kebutuhan dan barang yang dimiliki oleh keluarga
8. Aktivitas rekreasi keluarga

• Yang dimaksud bukan hanya bepergian keluar rumah


secara bersama atau sendiri menuju tempat rekreasi
tetapi kesempatan berkumpul di rumah untuk
menikmati hiburan dengan menonton TV dan
mendengarkan radio juga merupakan aktivitas
rekreasi.
Riwayat dan tahap perkembangan
keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini


2. Tahap perkembangan keluarga yang belum
terpenuhi
3. Riwayat kesehatan keluarga inti
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Tahap perkembangan keluarga
saat ini

1. Keluarga baru menikah

2. Keluarga dengan anak baru lahir

3. Keluarga dengan anak pra sekolah

4. Keluarga dengan anak usia sekolah


5. Keluarga dengan anak remaja

6. Keluarga mulai melepas anak sebagai


dewasa

7. Keluarga usia pertengahan

8. Keluarga usia lanjut


Tahap Perkembangan Keluarga yang
Belum Terpenuhi

• Menjelaskan mengenai tugas perkembangan keluarga


yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala
mengapa tugas perkembangan tersebut belum
terpenuhi
Riwayat kesehatan keluarga inti
• Menjelaskan riwayat kesehatan masing-masing anggota
keluarga
• Perhatian terhadap upaya pencegahan penyakit
• Pengalaman keluarga terhadap pelayanan kesehatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan kesehatan.
Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya

• Menjelaskan riwayat kesehatan generasi diatas


tentang riwayat penyakit keturunan
• Upaya penanggulangan penyakit

• Upaya kesehatan yang dipertahankan sampai


saat ini.
Keadaan Lingkungan

1. Karakteristik rumah
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
3. Mobilitas geografis keluarga
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan
masyarakat
5. Sistem pendukung keluarga
Karakteristik rumah
• Keadaan rumah atau tipe rumah
• Luas rumah
• Jumlah ruangan
• Sumber ventilasi
• Sumber pencahayaan
• Jarak septic tank dengan sumber air
• Sumber air yang digunakan
• Denah rumah
Karakteristik Tetangga dan
Komunitas RW
• Menjelaskan mengenai karakateristik dari tetangga dan
komunitas setempat yang meliputi kebiasaan, lingkungan
fisik, aturan atau kesepakatan penduduk setempat,
budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan
• Padat atau tidak
• Peduli atau tidak
• Perhatian / kunjungan dari aparat desa ?
Mobilitas Geografis Keluarga

• Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan


kebiasaan keluarga berpindah tempat
• Kegiatan anggota keluarga
Perkumpulan Keluarga dan Interaksi
dengan Masyarakat
• Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan
keluarga untuk berkumpul
• Perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana
keluarga interaksinya dengan masyarakat
• Ikut pengajian atau tidak
• Berorganisasi atau tidak
Sistem pendukung keluarga
• Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga
adalah jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas-
fasilitas yang dimiliki oleh keluarga dalam
menunjang kesehatan. Fasilitas mencakup
– Fasilitas fisik
– Fasilitas psikologis atau dukungan dari anggota
keluarga
– Fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat
setempat
Struktur Keluarga

1. Pola komunikasi keluarga


2. Struktur kekuatan keluarga
3. Struktur peran keluarga
4. Nilai dan norma keluarga
Pola Komunikasi

• Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar


anggota keluarga
– Terbuka/tertutup
– Bahasa yang digunakan
– Musyawarah atau tidak
Struktur Kekuatan Keluarga

• Menjelaskan kemampuan anggota keluarga


mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk
mengubah perilaku
Struktur Peran keluarga

• Menjelaskan peran dari masing-masing anggota


keluarga
– Peran ayah
– Peran ibu
– Peran anak
Nilai dan norma keluarga

• Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut


oleh keluarga yang berhubungan dengan kesehatan
– Norma agama
– Pantangan dengan kesehatan
Fungsi Keluarga

1. Fungsi afektif
2. Fungsi sosialisasi
3. Fungsi perawatan kesehatan
4. Fungsi reproduksi
5. Fungsi Ekonomi
Fungsi Afektif
• Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga
• Perasaan memiliki dan dimiliki dalam anggota keluarga
• Dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya
• Bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga
• Bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling
menghargai
Fungsi sosialisasi

• Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau


hubungan dalam keluarga
• Sejauhnya anggota keluarga belajar disiplin, norma,
budaya dan perilaku
Fungsi Perawatan Kesehatan
• Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan
makanan, pakaian, perlindungan serta merawat anggota
keluarga yang sakit.

• Kesanggupan keluarga didalam melaksanakan 5 tugas


kesehatan keluarga yaitu :

1. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan

2. Mengambil keputuskan untuk melakukan tindakan


3. Melakukan perawatan terhadap anggota
keluarga yang sakit
4. Menciptakan lingkungan yang dapat
meningkatkan kesehatan

5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas


kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat
Keluarga Mampu Mengenal Masalah Kesehatan

1. Apakah keluarga mengetahui mengenai fakta dari


masalah kesehatan meliputi pengertian, tanda dan
gejala, faktor yang mempengaruhi dan faktor
penyebab?
2. Bagaimana persepsi keluarga terhadap masalah
kesehatan yang dialami keluarga?
Mengambil Keputuskan untuk Melakukan
Tindakan

1. Kemampuan keluarga memahami sifat dan


luasnya masalah?

2. Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh


keluarga?

3. Apakah keluarga merasa menyerah terhadap


akibat masalah yang dialami?
4. Apakah keluarga mengetahui akibat dari masalah
kesehatan yang dialami anggota keluarga?
5. Apakah keluarga mempunyai sikap yang tidak
mendukung terhadap upaya kesehatan yang dapat
dilakukan?
Melakukan Perawatan Terhadap Anggota
Keluarga Yang Sakit

1. Pengetahuan keluarga tentang penyakit yang dialami


anggota keluarga (sifat, penyebaran, komplikasi, dan
cara perawatannya)
2. Pemahaman keluarga tentang perawatan yang perlu
dilakukan keluarga
3. Pengetahuan keluarga tentang peralatan, cara dan
fasilitas untuk merawat anggota keluarga yang
mempunyai masalah kesehatan
Menciptakan Lingkungan yang Dapat
Meningkatkan Kesehatan

1. Pengetahuan keluarga sumber yang dimiliki oleh keluarga


disekitar lingkungan rumah?

2. Kemampuan keluarga melihat keuntungan dan manfaat


pemeliharaan lingkungan

3. Pengetahuan keluarga tentang pentingnya dan sikap


keluarga terhadap sanitasi lingkungan yang higienis sesuai
syarat kesehatan
4. Pengetahuan keluarga tentang upaya
pencegahan penyakit yang dapat dilakukan
keluarga

5. Kebersamaan anggota keluarga untuk


meningkatkan dan memelihara lingkungan
rumah yang menunjang kesehatan keluarga
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang terdapat di lingkungan
setempat
1. Pengetahuan keluarga tentang keberadaan fasilitas
pelayanan kesehatan yang dapat dijangkau keluarga

2. Pemahaman keluarga tentang keuntungan yang dapat


diperoleh dari fasilitas kesehatan

3. Tingkat kepercayaan keluarga terhadap fasilitas dan


petugas kesehatan yang melayani
4. Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang
kurang menyenangkan tentang fasilitas dan
petugas kesehatan yang melayani

5. Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas


kesehatan dan bila tidak dapat apa
penyebabnya.
Fungsi Reproduksi
• Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga
adalah :

1. Berapa jumlah anak


2. Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota
keluarga
3. Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya
mengendalikan jumlah anggota keluarga
Fungsi Ekonomi
• Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga
adalah :
1. Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang,
pangan dan papan
2. Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber daya
yang ada di masyarakat dalam upaya peningkatan status
kesehatan keluarga
Stress dan Koping keluarga

1. Stressor jangka panjang dan jangka pendek


2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
3. Strategi koping yang digunakan
4. Strategi adaptasi disfungsional
Stressor Jangka Panjang dan Jangka
Pendek
1. Stresor jangka pendek yaitu stresor yang dialami
keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu
kurang lebih 6 bulan
2. Stresor jangka panjang yaitu stresor yang dialami
keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu
lebih dari 6 bulan
Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap
Situasi/Stressor

1. Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga


berespon terhadap situasi/stressor
Strategi Koping yang Digunakan

1. Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila


menghadapi permasalahan
Strategi Adaptasi Disfungsional

1. Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional


yang digunakan keluarga bila menghadapi
permasalahan
Pemeriksaan Fisik

Head to toe pada seluruh anggota keluarga. Metode


yang digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda

dengan pemeriksaan fisik di klinik.


Harapan keluarga

Perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas


kesehatan yang ada tentang permasalahan kesehatan
yang dirasakan.
Indikator Keluarga Sehat
No Indikator Keterangan
Ya Tidak
1 Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
2 Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) ekslusif
5 Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
6 Penderita tuberculosis paru mendapatkan pengobatan
sesuai standar
7 Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
8 Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan
tidak ditelantarkan
9 Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10 Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN)
11 Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12 Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban
sehat
Analisa Data
No Data Masalah
1. Data Subjektif : Kode Dx

Data Objektif :
No Data Masalah
1. Data Subjektif : Risiko Jatuh pada
• Ibu S mengatakan usia saat ini adalah 80 tahun Ibu S
• Ibu S mengatakan memiliki riwayat atau pernah jatuh (00155)
• Ibu S mengatakan sering mengalami pusing kepala
• Ibu S mengatakan mengalami nyeri pada persendian
• Klien mengatakan pernah pingsan secara tiba-tiba
• Klien mengatakan sering pusing saat berdiri secara tiba-
tiba
• Klien mengatakan kurang tidur (kualitas tidur kurang)
Data Objektif :
• Terlihat penerangan yang kurang
• Terlihat tekstur lantai kamar mandi tidak anti slip
• Klien mengalami anemia (konjungtiva pucat, tampak
lemas, Hb menurun)
• Kekuatan otot ekstermitas bawah lemah
• Klien mengalami gangguan keseimbangan
(sempoyongan)
• Klien mengalami hipotensi ortostatik
• Klien mengalami gangguan penglihatan
• Klien mengalami gangguan pendengaran
PERUMUSAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN KELUARGA

SURYANA
Diagnosa Keperawatan
• Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan
berdasarkan data yang didapat pada pengkajian yang
terdiri dari masalah keperawatan yang akan
berhubungan dengan etiologi yang berasal dari
pengkajian fungsi perawatan keluarga.
Perumusan Diagnosis Kep
• Diagnosis keperawatan keluarga dianalisis dari hasil
pengkajian terhadap adanya masalah dalam tahap
perkembangan keluarga, lingkungan keluarga,
struktur keluarga, fungsi keluarga, dan koping
keluarga baik yang berifat actual, resiko maupun
sejahtera
Daftar Diagnosis Keperawatan Keluarga
Berdasarkan NANDA
Sasaran Domain Kelas Kode Rumusan Dx Kep
Keluarga Domain 1 : Kelas 2 : 00080 Ketidakefektifan manajemen
Promosi Manajemen regimen terapeutik keluarga
Kesehatan Kesehatan
00090 Ketidakefektifan pemeliharaan
kesehatan

00188 Perilaku kesehatan cenderung


berisiko
Domain 2 : Kelas 1 : 00106 Kesiapan untuk meningkatkan
Nutrisi Ingesti ASI
Domain 4 : Kelas 5 : 00098 Gangguan pemeliharaan
Aktivitas / Perawatan rumah
Istirahat Diri
Domain 5 : Kelas 4 : 00222 Ketidakefektifan control
Persepi/ Kognisi impuls
Kognisi Kelas 5 : 00157 Kesiapan meningkatkan
Komunikas komunikasi
i
Sasaran Domain Kelas Kode Rumusan Dx Kep
Keluarga Domain 7 : Kelas 1 : 00061 Ketegangan peran pemberian
Hubungan Peran 00062 asuhan
Peran Caregiver Risiko ketegangan peran
00056 pemberi asuhan
00164 Ketidakmampuan menjdai
orang tua
00057 Kesiapan meningkatkan peran
menjadi orang tua
Risiko ketidakmampuan
menjadi orangtua
Kelas 2 : 00058 Risiko gangguan perlekatan
Hubungan 00063 Disfungsi proses keluarga
Keluarga 00060 Gangguan proses keluarga
00159 Kesiapan meningkatkan proses
keluarga
Kelas 3 : 00223 Ketidakefektifan hubungan
Performa 00207 Kesiapan meningkatkan
peran 00229 hubungan
00064 Risiko ketidakefektifan
00055 hubungan
00052 Konflik peran orangtua
Ketidakefektifan performa
peran
Sasaran Domain Kelas Kode Rumusan Dx Kep
Keluarga Domain 9 : Kelas 2 : 00074 Penurunan koping keluarga
Koping/ Respon 00073 Ketidakmampuan koping
Toleransi Koping 00075 keluarga
stress 00199 Kesiapan meningkatkan
00226 koping keluarga
Ketidakefektifan perencanaan
00210 aktivitas
00211 Risiko ketidakefektifan
00212 perencanaan aktivitas
Hambatan penyesuaian
Risiko hambatan penyesuaian
Kesiapan meningkatkan
penyesuaian
Domain 10 Kelas 3 : 00083 Konflik pengambilan
: Nilai/ 00169 keputusan
Prinsip Keyakinan/ 00170 Hambatan religiositas
hidup Aksi 00171 Risiko hambatan religiositas
kongruen 00184 Kesiapan meningkatkan
religiositas
Kesiapan meningkatkan
pengambilan keputusan
Domain 11 Kelas 4 : 00181 Kontaminasi
: Hazard 00180 Risiko kontaminasi
Sasaran Domain Kelas Kode Rumusan Dx Kep
Keluarga Domain 13 : Kelas 1 : 00113 Risiko pertumbuhan tidak
Pertumbuha Pertumbuha proporsional
n/ n
Perkembang Kelas 2 : 00112 Risiko keterlambatan
an Perkemban perkembangan
gan
Perencanaan Keperawatan
Keluarga

SURYANA
Perencanaan Asuhan
Keperawatan Keluarga
Rencana asuhan keperawatan merupakan
kesimpulan tindakan yang ditentukan oleh
perawat untuk dilaksanakan dalam
menyelesaikan masalah kesehatan dan diagnosis
keperawatan yang telah ditetapkan
Manfaat Rencana Asuhan Keperawatan

1. Memudahkan pemberian tindakan


keperawatan/intervensi yang tepat dengan
memperhatikan keunikan klien
2. Memudahkan pemberian tindakan
keperawatan sesuai dengan prioritas
3. Memudahkan pengembangan komunikasi
yang efektif dan sistematis antara perawat dan
klien
4. Menghindari pelayanan timpang tindih atau
tidak diberikannya pelayanan pada klien karena
setiap klien kemungkinan besar dilayani oleh
tenaga perawat/kesehatan yang berbeda dan
dapat diberikan asuhan keperawatan yang
berkelanjutan karena ada dokumentasi
keperawatan
5. Memudahkan koordinasi tim kesehatan melalui
pemberian informasi oleh perawat karena
masalah klien diselesaikan oleh tim kesehatan
Langkah Pengembangan Rencana Asuhan
Keperawatan Keluarga
1. Penentuan prioritas masalah
2. Penentuan data
3. Menentukan NOC
4. Menentukan NIC
Penentuan Prioritas Masalah
Skoring

• Dilakukan bila perawat merumuskan diagnosa


keperawatan lebih dari satu
• Proses skoring menggunakan skala yang
dirumuskan oleh Bailon dan Maglaya (2009)
Proses Skoring
• Tentukan skornya sesuai dengan kriteria yang dibuat
perawat
• Selanjutnya skor dibagi dengan skor tertinggi dan
dikalikan dengan bobot
Skor yang diperoleh Bobot
Skor tertinggi
• Jumlahkan skor untuk semua kriteria (skor
maksimum sama dengan jumlah bobot, yaitu 5)
Skoring Diagnosa Kep Menurut
Bailon & Maglaya
No Kriteria Skor Bobot Pembenaran
1. Sifat Masalah
Skala : Wellness 3
Aktual 3 1
Risiko 2
Potensial 1
2. Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala : Mudah 2
Sebagian 1 2
Tidak dapat 0
3. Potensial masalah untuk dicegah
Skala : Tinggi 3
Cukup 2 1
Rendah 1
4. Menonjolnya masalah
Skala : Masalah berat, harus segera 2
ditangani 1 1
Ada masalah, tetapi tidak perlu 0
ditangani
Masalah tidak dirasakan
Penentuan Prioritas
Sesuai dengan Kriteria Skala
• Kriteria pertama

Yaitu sifat masalah, bobot yang lebih berat


diberikan pada masalah actual karena yang
pertama memerlukan tindakan segera dan
biasanya disadari dan dirasakan oleh keluarga
• Untuk Kriteria kedua perlu diperhatikan :
(Kemungkinan masalah dapat diubah)
– Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan
tindakan untuk menangani maslah
– Sumber daya keluarga : fisik, keuangan, tenaga
– Sumber daya perawat : pengetahuan, keterampilan,
waktu
– Sumber daya lingkungan : fasilitas, organisasi, dan
dukungan
• Untuk Kriteria ketiga yang perlu diperhatikan :
(Potensial masalah untuk dicegah)
– Kepelikan dari masalah yang berhubungan dengan
penyakit atau masalah
– Lamanya masalah yang berhubungan dengan jangka
waktu
– Tindakan yang sedang dijalankan apakah tepat untuk
memperbaiki masalah
– Adanya kelompok yang beresiko untuk mencegah agar
tidak aktual dan menjadi parah
• Untuk Kriteria ke Empat
(Menonjolnya masalah)
– Perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana
keluarga menilai masalah keperawatan tersebut
No Kriteria Skor Bob Pembenaran
ot
Ibu S mengatakan usia saat ini 70
1. Sifat Masalah tahun, pernah memiliki riwayat
Skala : Wellness jatuh, dan sering mengalami pusing
Aktual 2/3x1=2/ 1 dan kliyengan terutama setelah
Risiko 3 duduk kemudian berdiri, kaki merasa
lemas, penglihatan menurun, serta
Potensial penerangan lorong belakang rumah
kurang dan terdapat undakan dalam
rumah.
Kemungkinan masalah untuk diubah
2. Kemungkinan masalah dapat diubah adalah sebagian, karena keluarga
Skala : Mudah 2/2x2=2 mengatakan bahwa menurut
Sebagian 2 pendapat keluarga karena proses
Tidak dapat penuaan dan lingkungan rumah bisa
diberi penerangan yang cukup,
namun untuk undakan belum ada
rencana untuk direnovasi
Keluarga mengatakan sanggup untuk
3. Potensial masalah untuk dicegah melakukan perawatan pada lansia
Skala : Tinggi 3/3x1=1 terutamaa Ibu S, dan setiap ada
Cukup 1 masalah berusaha untuk
Rendah dikomunikasikan serta
dimusyawarahkan untuk
penyelesaian masalah. Terlihat
antusiasme dan keingintahuan
keluarga dalam menerima informasi
terkait pencegahan jatuh
Menurut keluarga, masalah risiko
4. Menonjolnya masalah jatuh pada Ibu S sangat dirasakan
PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN

No Diagnosis Keperawatan Skor

1 Risiko jatuh pada Ibu S 3 2/3

2 Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer 2 4/3


NCP
Implementasi
Keperawatan Keluarga

SURYANA
• Implementasi pada asuhan keperawatan
keluarga dapat dilakukan pada individu dalam
keluarga dan pada anggota keluarga lainnya.
• Implementasi yang ditujukan pada individu
meliputi :
– Tindakan keperawatan
– Tindakan kolaboratif dan pengobatan dasar
– Tindakan observasi
– Tindakan pendidikan kesehatan
Implementasi Keperawatan Yang Ditujukan
Pada Keluarga
1. Meningkatkan kesadaran atau penerimaan keluarga
mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan dengan cara
memberikan informasi, mengidentifikasi kebutuhan dan
harapan tentang kesehatan, mendorong sikap emosi yang
sehat terhadap masalah
2. Membantu keluarga untuk memutuskan cara perawatan
yang tepat untuk individu dengan cara mengidentifikasi
konsekuensi jika tidak melakukan tindakan,
mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga,
mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat
anggota keluarga yang sakit dengan cara
mendemontrasikan cara perawatan,
menggunakan alat dan fasilitas yang ada d
rumah, mengawasi keluarga melakukan
perawatan
4. Membantu keluarga menemukan cara
bagaimana membuat lingkungan menjadi
sehat, dengan cara menemukan sumber yang
dapat digunakan keluarga melakukan
perubahan lingkungan keluarga seoptimal
mungkin
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang ada dengan cara
mengenalkan fasilitas yang ada dilingkungan
keluarga, membantu keluarga menggunakan
fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.
Evaluasi
Keperawatan Keluarga

SURYANA
• Evaluasi diperlukan untuk melihat
keberhasilan, bila tidak atau belum berhasil,
perlu disusun rencana baru yang sesuai
• Perawat bertanggungjawab untuk
mengevaluasi status dan kemajuan klien dan
keluarga terhadap pencapaian hasil dari tujuan
keperawatan yang telah ditetapakan
sebelumnya.
Kegiatan Evaluasi
1. Mengkaji kemajuan status kesehatan individu
dalam kontek keluarga
2. Membandingan repson individu dan keluarga
dengan kriteria hasil
3. Menyimpulkan hasil kemajuan masalah serta
kemajuan pencapaian tujuan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai