A. Identitas
Nama : Ny. S
Umur : 56 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Bahasa yang Digunakan : Jawa/Indonesia
Pendidikan Terakhir : SD
Alamat : Sanankulon-Blitar
Alamat yang Dapat Dihubungi : Sanankulon-Blitar
Biaya Ditanggung Oleh : JPS
- Telinga
Aurikel : Normal
Membran thympani : Terang
Othorrohoe : Tidak ada
Gang. Pendengaran : Tidak ada
Tinitus : Tidak ada
- Perasa (Lidah)
Normal
- Peraba
Normal
5. Perkemihan
Masalah kandung kemih : Tidak ada
Produksi urine : 1500 cc
Warna/Bau : Kuning jernih/khas urine
Lain-lain : Kateter
6. Pencernaan
- Mulut dan tenggorokan
Mulut/selaput lendir : Kering
Lidah : Bersih
Kebersihan rongga mulut : Kurang
Tenggorokan : Nyeri telan
Abdomen : Kaku
Pembesaran hepar : Tidak ada
Pembesaran lien : Tidak ada
Asites : Tidak ada
Lain-lain : -
- Masalah usus besar dan rectum/anus
BAB : Belum BAB setelah MRS
Obat pencahar : Tidak ada
Lavement : Tidak ada
G. Pengkajian Psikososial
1. Sosial/Interaksi : Sosialisasi dengan orang lain baik, mudah lelah.
2. Konsep Diri : Klien menyadari sakitnya adalah cobaan dari Tuhan.
3. Spiritual : Klien beragama Islam, semenjak sakit klien tidak dapat
menjalankan ibadah, hanya bisa berdoa agar cepat sembuh.
H. Pemeriksaan Penunjang
o Hemoglobin 8,5 g/dl 11,5-16,0 (P), 13,5-18,0 (L)
o Hematocrite 25,3% 35-47 (P), 40-54 (L)
o Leukosit 18.100/cmm 4.000-11.000
o Eritrosit 3,14 Jt/cmm 3,0-6,0 (P), 4,5-6,5 (L)
o Trombosit 497.000/cmm 150.000-450.000
o BSN 192 mg/dl 80-115
o 2 jam PP 258 mg/dl < 140 I. Terapi Medik dan Tindakan Medik o
Cefotaxime 3x1 gram o Antalgin 3x1 ampul o Gentamicin 2x1 ampul
FORMAT OBSERVASI Nama : Ny. S Ruang : Melati / IIIB Tanggal: 7/9
2005 Tanggal: 8/9 2005 Tanggal: 9/9 2005 Suhu 392 oC 398 oC 374 oC
Nadi 88 x/menit 88 x/menit 80 x/menit Pernafasan 20 x/menit 20 x/menit
20 x/menit Tekanan darah 130/80 mmHg 120/80 mmHg 120/80 mmHg
Berat badan - - - Tinggi badan - - - Pengobatan Cefotaxime 3x1 gram
Antalgin 3x1 ampul Gentamicin 3x1 ampul Infus RL Cefotaxime 3x1 gram
Antalgin 3x1 ampul Gentamicin 3x1 ampul Infus RL Cefotaxime 3x1 gram
Antalgin 3x1 ampul Gentamicin 3x1 ampul Infus RL Cairan parenteral
1500 cc 1500 cc 1500 cc Produksi urin - - - Pemeriksaan penunjang
BSN: 192 mg/dl 2 jam PP: 258 mg/dl - - Perawatan diri* BAB - - - BAK
Berpakaian Mandi Makan TT Perawat ANALISA DATA
Nama : Ny. S Ruang : Melati / IIIB No Tanggal Data Relevan Penyebab
Masalah TTD 1. 2. 20/9 2005 20/9 2005 Ds: o Klien mengatakan kakinya
terasa sakit (skala nyeri 7-8) Do: o k/u lemah o Luka terbuka (gangren) di
kaki kanan o Suhu: 392 oC, nadi: 88 x/menit, TD: 130/80 mmHg, RR: 20
x/menit Ds: o Klien mengatakan badan terasa gerah/panas Do: o k/u
lemah o Luka terbuka (gangren) di kaki kanan o Suhu: 392 oC, nadi: 88
x/menit, TD: 130/80 mmHg, RR: 20 x/menit Kerusakan jaringan fisik,
trauma syaraf Proses infeksi Gangguan rasa nyaman (nyeri) Hipertermi No
Tanggal Data Relevan Penyebab Masalah TTD 3. 20/9 2005 Ds: o Klien
merasa mual dan ingin muntah Do: o k/u lemah o Makanan habis 1/4 porsi
o Muntah o Suhu: 392 oC, nadi: 88 x/menit, TD: 130/80 mmHg, RR: 20
x/menit Mual, muntah Resiko tinggi gangguan pemenuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan PRIORITAS MASALAH Nama : Ny. S Ruang : Melati / IIIB
No Tanggal Diagnosa Keperawatan TTD 1. 2. 3. 20/9 2005 20/9 2005 20/9
2005 Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan kerusakan
fisik/jaringan, trauma syaraf Hipertermi berhubungan dengan adanya
proses infeksi Resiko tinggi gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan berhubungan dengan mual, muntah IMPLEMENTASI Nama :
Ny. S Ruang : Melati / IIIB Tanggal No. Dx Jam Tindakan Keperawatan
TTD 20/9 2005 21/9 2005 1 2 3 1 2 3 15.00 15. 30 16.30 15.00 15.30
15.30 15.30 15.30 08.00 09.00 10.00 10.00 12.30 09.00 10.00 Mengukur
TTV Mencatat lokasi dan intensitas nyeri Memberikan obat antalgin (1
ampul) Mengukur TTV Menganjurkan pemenuhan kebutuhan cairan yang
adekuat (2000 cc) Menentukan kebutuhan kalori harian yang realistis dan
adekuat Menjelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat Mengajarkan tehnik
penghilang rasa jenuh/tidak enak makan Mencatat lokasi dan intensitas
nyeri Memberikan obat antalgin (1 ampul) Mengukur TTV Mengukur TTV
Menganjurkan pemberian kompres hangat/dingin pada keluarga untuk
klien Menganjurkan makan porsi kecil tapi sering Pertahankan kebersihan
mulut yang baik Tanggal No. Dx Jam Tindakan Keperawatan TTD 13/9
2005 1 2 3 08.30 09.00 09.30 10.00 09.30 10.00 09.00 09.00 09.30
Mencatat lokasi dan intensitas nyeri Mengajarkan penggunaan tehnik
relaksasi, nafas dalam Memberikan obat antalgin (1 ampul) Mengukur TTV
Menganjurkan pemenuhan kebutuhan cairan yang adekuat (2000 cc)
Mengukur TTV Menganjurkan makan porsi kecil tapi sering Pertahankan
kebersihan mulut yang baik Menganjurkan pemenuhan kebutuhan cairan
yang adekuat (2000 cc) EVALUASI Nama : Ny. S Ruang : Melati / IIIB
Tanggal No. Dx Evaluasi TTD 22/9 2005 22/9 2005 1 2 S: o Klien
mengatakan nyeri pada kaki kanannya berkurang (skala nyeri 5-6) O: o k/u
cukup o Luka terbuka (gangren) di kaki kanan belum kering o Wajah rileks
o Suhu: 374 oC, nadi: 84 x/menit, TD: 120/80 mmHg, RR: 20 x/menit A:
Masalah teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi S: o Klien mengatakan
gerah/panas berkurang O: o k/u cukup o Luka terbuka (gangren) di kaki
kanan belum kering o Berkeringat banyak o Suhu: 374 oC, nadi: 84
x/menit, TD: 120/80 mmHg, RR: 20 x/menit A: Masalah teratasi P:
Hentikan intervensi Tanggal No. Dx Evaluasi TTD 22/9 2005 3 S: o Klien
mengatakan mual/muntah berkurang O: o k/u cukup o Muntah o Turgor
baik o Wajah rileks o Penurunan berat badan o Suhu: 374 oC, nadi:
84 x/menit, TD: 120/80 mmHg, RR: 20 x/menit A: Masalah teratasi
sebagian P: Lanjutkan intervensi RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Ny. S Ruang : Melati / IIIB Tanggal No. Dx Tujuan/Kriteria Hasil
Rencana Tindakan Rasional TTD 20/9 2005 1 Tujuan: Setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama 1x24 jam, nyeri berkurang/terkontrol.
Kriteria hasil: o Nyeri berkurang/terkontrol. o Wajah rileks, dapat
beristirahat dengan cukup. 1. Kaji TTV, perhatikan takikardi, hipertensi, dan
peningkatan pernafasan 2. Dorong penggunaan tehnik relaksasi, nafas
dalam 3. Catat lokasi dan intensitas nyeri (skala 1-10), selidiki perubahan
karakteristik nyeri 4. Kolaborasikan dengan tim medis dalam penggunaan
analgesik o Mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan o
Melepaskan ketegangan emosional dan ketegangan otot o Membantu
dalam mengevaluasi kebutuhan dan keefektifan intervensi o Mengurangi
rasa nyeri yang muncul Tanggal No. Dx Tujuan/Kriteria Hasil Rencana
Tindakan Rasional TTD 20/9 2005 2 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1x24 jam, hipertermi berkurang/normal. Kriteria hasil:
o Suhu dalam batas normal o Tidak berkeringat banyak 1. Pantau TTV,
perhatikan diaporesis 2. Berikan kompres hangat, hindari penggunaan
alkohol 3. Anjurkan dalam pemenuhan kebutuhan cairan yang adekuat 4.
Kolaborasikan dengan tim medis dalam pemberian antipiretik o Membantu
dalam menentukan diagnosis dan intervensi o Membantu penurunan
demam, alkohol menimbulkan kedinginan, kulit kering o Mengganti cairan
tubuh yang hilang o Menurunkan panas Tanggal No. Dx Tujuan/Kriteria
Hasil Rencana Tindakan Rasional TTD 20/9 2005 3 Tujuan: Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, tidak terjadi gangguan
pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan Kriteria hasil: o Individu
meningkatkan masukan oral. o Individu dapat menjelaskan faktor-faktor
penyebab apabila diketahui. o Individu dapat menjelaskan rasional dan
prosedur pengobatan. 1. Tentukan kebutuhan kalori harian yang realistis
dan adekuat 2. Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat 3. Ajarkan tehnik
penghilang rasa jenuh/tidak enak makan 4. Tawarkan makan porsi kecil
tapi sering 5. Pertahankan kebersihan mulut yang baik 6. Tambahkan
minuman yang adekuat/tidak terlalu banyak 7. Kolaborasikan dalam
pemberian obat anti emetik o Menentukan kebutuhan nutrisi harian yang
dibutuhkan o Meningkatkan minat dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi o
Mengurangi faktor-faktor yang mengurangi nafsu makan o Strategi
pemenuhan nutrisi yang efektif o Mencegah penurunan nafsu makan pada
klien o Untuk membantu proses pencernaan o Mengurangi perasaan mual
atau muntah CATATAN PERKEMBANGAN Nama : Ny. S Ruang : Melati /
IIIB No Dx. Tanggal: 20 September 2005 Tanggal: 21 September 2005
Tanggal: 22 September 2005 1 S: o Klien mengatakan kakinya terasa sakit
(skala nyeri 7-8) O: o k/u lemah o Luka terbuka (gangren) di kaki kanan o
Wajah gelisah o Suhu: 392 oC, nadi: 88 x/menit, TD: 130/80 mmHg, RR:
20 x/menit A: Masalah belum teratasi P: Lanjutkan intervensi S: o Klien
mengatakan nyeri pada kaki kanannya berkurang (skala nyeri 5-6) O: o k/u
cukup o Luka terbuka (gangren) di kaki kanan belum kering o Wajah rileks
o Suhu: 398 oC, nadi: 84 x/menit, TD: 120/80 mmHg, RR: 20 x/menit A:
Masalah teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi S: o Klien mengatakan
nyeri pada kaki kanannya berkurang (skala nyeri 5-6) O: o k/u cukup o
Luka terbuka (gangren) di kaki kanan belum kering o Wajah rileks o
Suhu: 374 oC, nadi: 84 x/menit, TD: 120/80 mmHg, RR: 20 x/menit A:
Masalah teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi No Dx. Tanggal: 20
September 2005 Tanggal: 21 September 2005 Tanggal: 22 September
2005 2 S: o Klien mengatakan badan terasa gerah/panas O: o k/u lemah o
Luka terbuka (gangren) di kaki kanan o Berkeringat banyak o Suhu: 392
oC, nadi: 88 x/menit, TD: 130/80 mmHg, RR: 20 x/menit A: Masalah belum
teratasi P: Lanjutkan intervensi S: o Klien mengatakan badan terasa
gerah/panas O: o k/u cukup o Luka terbuka (gangren) di kaki kanan belum
kering o Berkeringat banyak o Suhu: 398 oC, nadi: 84 x/menit, TD:
120/80 mmHg, RR: 20 x/menit A: Masalah teratasi sebagian P: Lanjutkan
intervensi S: o Klien mengatakan gerah/panas berkurang O: o k/u cukup o
Luka terbuka (gangren) di kaki kanan belum kering o Berkeringat banyak
o Suhu: 374 oC, nadi: 84 x/menit, TD: 120/80 mmHg, RR: 20 x/menit A:
Masalah teratasi P: Hentikan intervensi No Dx. Tanggal: 20 September
2005 Tanggal: 21 September 2005 Tanggal: 22 September 2005 3 S: o
Klien merasa mual dan ingin muntah O: o k/u lemah o Turgor baik o Wajah
gelisah o Makanan habis 1/4 porsi o Muntah o Suhu: 39 oC, nadi: 88
x/menit, TD: 130/80 mmHg, RR: 20 x/menit A: Masalah belum teratasi P:
Lanjutkan intervensi S: o Klien mengatakan mual/muntah berkurang O: o
k/u cukup o Muntah o Turgor baik o Wajah rileks o Penurunan berat
badan o Suhu: 398 oC, nadi: 84 x/menit, TD: 120/80 mmHg, RR: 20
x/menit A: Masalah teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi S: o Klien
mengatakan mual/muntah berkurang O: o k/u cukup o Muntah o Turgor
baik o Wajah rileks o Penurunan berat badan o Suhu: 374 oC, nadi:
84 x/menit, TD: 120/80 mmHg, RR: 20 x/menit A: Masalah teratasi
sebagian P: Lanjutkan intervens
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian
1. Biodata
a. Biodata Klien
Nama : Ny.P
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMU
No. CM : 835274
Nama : Tn. I
Umur : 29 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Wiraswasta
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri pada telapak kai kanan dan terdapat nanh pada
lukanya
1. Keadaan Umum
Penampilan : Lemah
P = 84 x/menit
R = 24 x/menit
S = 36,8c
2. Integumen
Warna : Hitam
Tekstur : halus
Penyebaran : Merata
b. Kulit
Tekstur : Halus
Kelembaban : Lembab
c. Kuku
Warna : Transparan
Teksttur : Halus
d. Kepala
3. Mata
4. Telinga
5. Hidung
Tekstur : Halus
Fungsi Penciuman : Dapat membedakan bau obat dengan the
6. Mulut
a. Bibir
Tekstur : Halus
Mukosa : Lembab
b. Gigi
Jumlah : 32 buah
c. Lidah
Tekstur : Kasar
7. Leher
8. Dada
9. Abdomen
Tekstur : Halus
Bentuk : Datar
10. Ekstremitas
Bawah : Kaki kiri dapat digerakan kesegala arah dan kaki kanan
tampak sulit digerakan karena adanya luka gangren di telapak kaki
11. Genetika
Tidak terkaji.
A. Pola Nutrisi
1. Makan
2. Minum
B. Pola eliminasi
1. BAB
2. BAK
4-5 x/hari
frekuensi 5-6 x/hari
kuning jernih
warna kuning jernih
khas amoniak
bau khas amoniak
dengan bantuan
cara mandiri
klien mengeluh sering kencing
keluhan -
D. Personal Hygiene
Keluhan - -
1. Data Psikologis
2. Data Sosial
Klien dapat berkomunikasi dengan pasien lain dengan orang yang
menjenguknya, keluarga, perawat dan tim kesehatan lainnya terbukti klien
dapat mengungkapkan keluhannya
3. Data Spiritual
V. Data Penunjang
Therapy
Infus RL : 20 tts/menit
Ceropid : 2 x 1 gr
Metropusin : 3 x 500 gr
Pronalges : 3 x 1 amp
Fladex : 3 x 500
DO :
DO :
- ADL dibantu
DO :
Do : - Kaki kanan klien tampak sulit digerakan karena ada luka gangren
ditelapak kaki
- ADL dibantu
Nama : Ny.
No. CM : 835274
Umur : 25
tahun
Dx : Diabetes Mellitus
Jenis kelamin :
Perempuan
Ruang : Agate
DIAGNOSA P E R E N CANAAN
No.
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI
1 2 3 4 5
1 Gangguan rasa nyaman nyeri Gangguan rasa nyaman nyeri teratasio Kaji tingkat nyeri klien dengan skala dengan 0-5 o Dengan
sehubungan dengan adanya luka dalam 4 minggu perawatan dengan sebara
gangren yang ditandai dengan : kriteria : o Memberikan therapy pronalges 3 x 1 ampul IM memp
DS : Klien mengaluh nyeri pada daerah o Tidak tampak adanya luka o Atur posisi tidur klien senyaman mungkin o Analgeti
telapak kaki kanan nyeri d
Dalam waktu 3 munggu perawatan
DO: - Tampak adanya luka gangren gangguan rasa nyaman nyeri teratasi o Dengan
dengan kriteria : sedikit
- Klien tampak meringis kesakitan
o Klien tidak mengeluh nyeri lagi
2 Gangguan integritas kulit sehubungan Gangguan integritas kulit teratasi dalamo Bersihkan luka klien setiap hari dengan NaCl +o Dengan
dengan adanya gangren yang ditandai waktu 1 minggu perawatan dengan sagestam terkon
dengan : kriteria :
o Berikan therapy o Dengan
DS : Klien mengeluh ada luka ditelapako Klien tidak mengeluh nyeri dan tidak penye
kaki sebelah kanan meringis lagi Ceropid : 2 x 1 gr
DO: - Tampak adanya luka gangren o Tidak ada luka Metroposin : 3 x 500 br
1 2 3 4 5
3 Gangguan aktifitas sehari-hari Gangguan aktifitas teratasi dalam waktuo Ubah posisi badan klien o Dengan
sehubungan dengan adanya kesulitan 3 minggu perawatan dengan kriteria : mence
bergerak yang ditandai dengan : o Latih klien dalam melakukan pergerakan
o Kaki klien dapat digerakan dengan bebas sedikit demi sedikit o Diharap
DS : Klien mengeluh kakinya sulit denga
digerakan o ADL dapat mandiri, yaitu
4 Gangguan rasa aman cemas sehubungan Gangguan aman cemas teratasi dalam o Jelaskan pada klien tentang keadaan penyakitnya o Dengan
dengan kurangnya informasi tentang waktu 2 jam perawatan dengan rasa ce
penyakitnya yang ditandai dengan ; kriteria : o Yakinkan pada klien kalau penyakitnya akan
sembuh o Dengan
DS : Klien mengeluh cemas dengano Klien tak mengeluh cemas sembu
keadaannya penya
o Ekspresi tampak tenang
Do : - Ekspresi tampak cemas
o Klien tidak bertanya tentang penyakitnya
- Klien selalu bertanya-tanya tentang
penyakitnya
CATATAN PERKEMBANGAN
2005 kaki
O:
P:
I:
E.:
kanan
O:
P:
I:
E:
3 3S : Penulis
O:
P:
I:
E:
ADL dibantu
4 4 S: Penulis
O:
A:
P:
I:
E:
1 12 Januari 1 S: Penulis
2005
Klien mengeluh nyeri pada derah telapak kaki
kanan
O:
A:
P:
I:
0 : tidak nyeri
1 : nyeri sedang
2 : nyeri ringan
3 : nyeri berat
4 : mengerikan
5 : nyeri seberat-beratnya
mungkin
E:
Klien masih mengeluh nyeri
2 Penulis
S:
O:
A:
P:
I:
3 3 S: Penulis
O:
Kaki kanan klien tampak sulit digerakan
karena ada luka gangren ditelapak kaki
ADL dibantu
A:
P:
I:
ADL dibantu
3 13 janauari 1 S: Penulis
2005
Klien mengeluh nyeri pada derah telapak kaki
kanan
O:
A:
P:
I:
0 : tidak nyeri
1 : nyeri sedang
2 : nyeri ringan
3 : nyeri berat
S: Penulis
O:
A:
P:
I:
3 S:
O:
A:
P:
I:
ADL dibant
uhan keperawatan
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon
individu, keluarga atau komunitas terhadap proses kehidupan/ masalah
kesehatan. Aktual atau potensial dan kemungkinan dan membutuhkan
tindakan keperawatan untuk memecahkan masalah tersebut.
Adapun diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien gangren
kaki diabetik adalah sebagai berikut :
1. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan melemahnya /
menurunnya aliran darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi
pembuluh darah.
2. Gangguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren
pada ekstrimitas.
3. Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan iskemik
jaringan.
4. Keterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada
luka.
5. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake makanan yang kurang.
6. Potensial terjadinya penyebaran infeksi ( sepsis ) berhubungan
dengan tingginya kadar gula darah.
7. Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang
penyakitnya.
8. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan
dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.
9. Gangguan gambaran diri berhubungan dengan perubahan bentuk
salah satu anggota tubuh.
10. Ganguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki.
3. Perencanaan
a. Diagnosa no. 1
Gangguan perfusi berhubungan dengan melemahnya/menurunnya
aliran darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh
darah.
Tujuan : mempertahankan sirkulasi perifer tetap normal.
Kriteria Hasil : - Denyut nadi perifer teraba kuat dan reguler
- Warna kulit sekitar luka tidak pucat/sianosis
- Kulit sekitar luka teraba hangat.
- Oedema tidak terjadi dan luka tidak bertambah parah.
- Sensorik dan motorik membaik
Rencana tindakan :
1. Ajarkan pasien untuk melakukan mobilisasi
Rasional : dengan mobilisasi meningkatkan sirkulasi darah.
2. Ajarkan tentang faktor-faktor yang dapat meningkatkan aliran
darah :
Tinggikan kaki sedikit lebih rendah dari jantung ( posisi elevasi pada
waktu istirahat ), hindari penyilangkan kaki, hindari balutan ketat,
hindari penggunaan bantal, di belakang lutut dan sebagainya.
Rasional : meningkatkan melancarkan aliran darah balik sehingga tidak
terjadi oedema.
3. Ajarkan tentang modifikasi faktor-faktor resiko berupa :
Hindari diet tinggi kolestrol, teknik relaksasi, menghentikan kebiasaan
merokok, dan penggunaan obat vasokontriksi.
Rasional : kolestrol tinggi dapat mempercepat terjadinya
arterosklerosis, merokok dapat menyebabkan terjadinya vasokontriksi
pembuluh darah, relaksasi untuk mengurangi efek dari stres.
4. Kerja sama dengan tim kesehatan lain dalam pemberian vasodilator,
pemeriksaan gula darah secara rutin dan terapi oksigen ( HBO ).
Rasional : pemberian vasodilator akan meningkatkan dilatasi pembuluh
darah sehingga perfusi jaringan dapat diperbaiki, sedangkan
pemeriksaan gula darah secara rutin dapat mengetahui perkembangan
dan keadaan pasien, HBO untuk memperbaiki oksigenasi daerah
ulkus/gangren.
b. Diagnosa no. 2
Ganguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren
pada ekstrimitas.
Tujuan : Tercapainya proses penyembuhan luka.
a hasil : 1.Berkurangnya oedema sekitar luka.
2. pus dan jaringan berkurang
3. Adanya jaringan granulasi.
4. Bau busuk luka berkurang.
na tindakan :
1. Kaji luas dan keadaan luka serta proses penyembuhan.
Rasional : Pengkajian yang tepat terhadap luka dan proses
penyembuhan akan membantu dalam menentukan tindakan
selanjutnya.
2. Rawat luka dengan baik dan benar : membersihkan luka secara
abseptik menggunakan larutan yang tidak iritatif, angkat sisa balutan
yang menempel pada luka dan nekrotomi jaringan yang mati.
Rasional : merawat luka dengan teknik aseptik, dapat menjaga
kontaminasi luka dan larutan yang iritatif akan merusak jaringan
granulasi tyang timbul, sisa balutan jaringan nekrosis dapat
menghambat proses granulasi.
3. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian insulin, pemeriksaan
kultur pus pemeriksaan gula darah pemberian anti biotik.
Rasional : insulin akan menurunkan kadar gula darah, pemeriksaan
kultur pus untuk mengetahui jenis kuman dan anti biotik yang tepat
untuk pengobatan, pemeriksaan kadar gula darahuntuk mengetahui
perkembangan penyakit.
c. Diagnosa no. 3
Ganguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan iskemik jaringan.
Tujuan : rasa nyeri hilang/berkurang
a hasil : 1.Penderita secara verbal mengatakan nyeri berkurang/hilang .
2. Penderita dapat melakukan metode atau tindakan untuk mengatasi
atau mengurangi nyeri .
3. Pergerakan penderita bertambah luas.
4. Tidak ada keringat dingin, tanda vital dalam batas normal.( S : 36
37,5 0C, N: 60 80 x /menit, T : 100 130 mmHg, RR : 18 20 x /menit
).
Rencana tindakan :
1. Kaji tingkat, frekuensi, dan reaksi nyeri yang dialami pasien.
Rasional : untuk mengetahui berapa berat nyeri yang dialami pasien.
2. Jelaskan pada pasien tentang sebab-sebab timbulnya nyeri.
Rasional : pemahaman pasien tentang penyebab nyeri yang terjadi
akan mengurangi ketegangan pasien dan memudahkan pasien untuk
diajak bekerjasama dalam melakukan tindakan.
3. Ciptakan lingkungan yang tenang.
Rasional : Rangasanga yang berlebihan dari lingkungan akan
memperberat rasa nyeri.
4. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi.
Rasional : Teknik distraksi dan relaksasi dapat mengurangi rasa nyeri
yang dirasakan pasien.
5. Atur posisi pasien senyaman mungkin sesuai keinginan pasien.
Rasional : Posisi yang nyaman akan membantu memberikan
kesempatan pada otot untuk relaksasi seoptimal mungkin.
6. Lakukan massage dan kompres luka dengan BWC saat rawat luka.
Rasional : massage dapat meningkatkan vaskulerisasi dan
pengeluaran pus sedangkan BWC sebagai desinfektan yang dapat
memberikan rasa nyaman.
7. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik.
Rasional : Obat obat analgesik dapat membantu mengurangi nyeri
pasien.
d. Diagnosa no. 4
Keterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka
di kaki.
Tujuan : Pasien dapat mencapai tingkat kemampuan aktivitas yang
optimal.
Kriteria Hasil : 1. Pergerakan paien bertambah luas
2. Pasien dapat melaksanakan aktivitas sesuai dengan kemampuan
( duduk, berdiri, berjalan ).
3. Rasa nyeri berkurang.
4. Pasien dapat memenuhi kebutuhan sendiri secara bertahap sesuai
dengan kemampuan.
Rencana tindakan :
1. Kaji dan identifikasi tingkat kekuatan otot pada kaki pasien.
Rasional : Untuk mengetahui derajat kekuatan otot-otot kaki
pasien.
2. Beri penjelasan tentang pentingnya melakukan aktivitas untuk
menjaga kadar gula darah dalam keadaan normal.
Rasional : Pasien mengerti pentingnya aktivitas sehingga dapat
kooperatif dalam tindakan keperawatan.
3. Anjurkan pasien untuk menggerakkan/mengangkat ekstrimitas
bawah sesui kemampuan.
Rasional : Untuk melatih otot otot kaki sehingg berfungsi dengan
baik.
4. Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhannya.
Rasional : Agar kebutuhan pasien tetap dapat terpenuhi.
5. Kerja sama dengan tim kesehatan lain : dokter ( pemberian
analgesik ) dan tenaga fisioterapi.
Rasional : Analgesik dapat membantu mengurangi rasa nyeri,
fisioterapi untuk melatih pasien melakukan aktivitas secara bertahap
dan benar.
e. Diagnosa no. 5
Gangguan pemenuhan nutrisi ( kurang dari ) kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake makanan yang kurang.
Tujuan : Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi
Kriteria hasil : 1. Berat badan dan tinggi badan ideal.
2. Pasien mematuhi dietnya.
3. Kadar gula darah dalam batas normal.
4. Tidak ada tanda-tanda hiperglikemia/hipoglikemia.
Rencana Tindakan :
1. Kaji status nutrisi dan kebiasaan makan.
Rasional : Untuk mengetahui tentang keadaan dan kebutuhan nutrisi
pasien sehingga dapat diberikan tindakan dan pengaturan diet yang
adekuat.
Posting by Zen