DISUSUN OLEH :
1. DETI MARYANI
2. DIDIT
3. DINA WIDOWATI
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Masalah
1. Apa sajakah anatomi dari telinga?
2. Apa sajakah fisiologi dari telinga?
6
BAB II
PEMBAHASAN
1. Telinga luar
Telinga luar terdiri atas daun telinga (auricle/pinna), liang telinga luar
(meatus accus-ticus externus) dan gendang telinga (membran timpani).Daun
7
telinga /aurikula disusun oleh tulang rawan elastin yang ditutupi oleh kulit
tipis yang melekat erat pada tulang rawan. Dalam lapisan subkutis terdapat
beberapa lembar otot lurik yang pada manusia rudimenter (sisa
perkembangan), akan tetapi pada binatang yang lebih rendah yang mampu
menggerakan daun telinganya, otot lurik ini lebih menonjol.
Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang khas, tetapi bentuk ini
kurang mendukung fungsinya sebagai penangkap dan pengumpul getaran
suara. Bentuk daun telinga yang sangat sesuai dengan fungsinya adalah daun
telinga pada anjing dan kucing, yaitu tegak dan membentuk saluran menuju
gendang telinga. Saluran luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi
dengan rambut-rambut halus yang menjaga agar benda asing tidak masuk,
dan kelenjar lilin yang menjaga agar permukaan saluran luar dan gendang
telinga tidak kering.
Liang telinga luar (meatus auditori eksterna) merupakan suatu saluran
yang terbentang dari daun telinga melintasi tulang timpani hingga
permukaan luar membran timpani. Bagian permukaannya mengandung
tulang rawan elastin dan ditutupi oleh kulit yang mengandung folikel rambut,
kelenjar sebasea dan modifikasi kelenjar keringat yang dikenal sebagai
kelenjar serumen. Sekret kelenjar sebacea bersama sekret kelenjar serumen
merupakan komponen penyusun serumen. Serumen merupakan materi
bewarna coklat seperti lilin dengan rasa pahit dan berfungsi sebagai
pelindung. Membran timpani menutup ujung dalam meatus akustiskus
eksterna. Permukaan luarnya ditutupi oleh lapisan tipis epidermis yang
berasal dari ectoderm, sedangkan lapisan sebelah dalam disusun oleh epitel
selapis gepeng atau kuboid rendah turunan dari endoderm. Di antara
keduanya terdapat serat-serat kolagen, elastis dan fibroblas. Gendang telinga
menerima gelombang suara yang di sampaikan lewat udara lewat liang
telinga luar. Gelombang suara ini akan menggetarkan membran timpani.
Gelombang suara lalu diubah menjadi energi mekanik yang diteruskan ke
tulang-tulang pendengaran di telinga tengah.
8
2. Telinga tengah
Telinga tengah atau rongga telinga adalah suatu ruang yang terisi udara
yang terletak di bagian petrosum tulang pendengaran. Ruang ini berbatasan
di sebelah posterior dengan ruang-ruang udara mastoid dan disebelah
anterior dengan faring melalui saluran (tuba auditiva) Eustachius. Epitel
yang melapisi rongga timpani dan setiap bangunan di dalamnya merupakan
epitel selapis gepeng atau kuboid rendah, tetapi di bagian anterior pada pada
celah tuba auditiva (tuba Eustachius) epitelnya selapis silindris bersilia.
Lamina propria tipis dan menyatu dengan periosteum.
Di bagian dalam rongga ini terdapat 3 jenis tulang pendengaran yaitu
tulang maleus, inkus dan stapes. Ketiga tulang ini merupakan tulang kompak
tanpa rongga sumsum tulang. Tulang maleus melekat pada membran
timpani. Tulang maleus dan inkus tergantung pada ligamen tipis di atap
ruang timpani. Lempeng dasar stapes melekat pada tingkap celah oval
(fenestra ovalis) pada dinding dalam. Ada 2 otot kecil yang berhubungan
dengan ketiga tulang pendengaran. Otot tensor timpani terletak dalam
saluran di atas tuba auditiva, tendonya berjalan mula-mula ke arah posterior
kemudian mengait sekeliling sebuah tonjol tulang kecil untuk melintasi
rongga timpani dari dinding medial ke lateral untuk berinsersi ke dalam
gagang maleus. Tendo otot stapedius berjalan dari tonjolan tulang berbentuk
piramid dalam dinding posterior dan berjalan anterior untuk berinsersi ke
dalam leher stapes. Otot-otot ini berfungsi protektif dengan cara meredam
getaran-getaran berfrekuensi tinggi. DanFungsi rangkaian tulang dengar
tersebut adalah untuk mengirimkan getaran suara dari gendang telinga
(membran timpani) menyeberangi rongga telinga tengah ke jendela oval.
Tingkap oval pada dinding medial ditutupi oleh lempeng dasar stapes,
memisahkan rongga timpani dari perilimf dalam skal vestibuli koklea. Oleh
karenanya getaran-getaran membrana timpani diteruskan oleh rangkaian
tulang-tulang pendengaran ke perilimf telinga dalam. Untuk menjaga
keseimbangan tekanan di rongga-rongga perilimf terdapat suatu katup
pengaman yang terletak dalam dinding medial rongga timpani di bawah dan
9
belakang tingkap oval dan diliputi oleh suatu membran elastis yang dikenal
sebagai tingkap bulat (fenestra rotundum). Membran ini memisahkan rongga
timpani dari perilimf dalam skala timpani koklea.
Tuba auditiva (Eustachius) menghubungkan rongga timpani dengan
nasofarings lumennya gepeng, dengan dinding medial dan lateral bagian
tulang rawan biasanya saling berhadapan menutup lumen. Epitelnya
bervariasi dari epitel bertingkat, selapis silindris bersilia dengan sel goblet
dekat farings. Dengan menelan dinding tuba saling terpisah sehingga lumen
terbuka dan udara dapat masuk ke rongga telinga tengah. Dengan demikian
tekanan udara pada kedua sisi membran timpani menjadi seimbang.
3. Telinga Dalam
Telinga dalam adalah suatu sistem saluran dan rongga di dalam pars
petrosum tulang temporalis. Telinga dalam di bentuk oleh labirin tulang
(labirin oseosa) yang didalamnya terdapat labirin membranasea. Labirin
tulang berisi cairan perilimf sedangkan labirin membranasea berisi cairan
endolimf.
a. Labirin Tulang
Labirin tulang terdiri atas 3 komponen yaitu kanalis
semisirkularis, vestibulum, dan koklea tulang. Labirin tulang ini di sebelah
luar berbatasan dengan endosteum, sedangkan di bagian dalam dipisahkan
dari labirin membranasea yang terdapat di dalam labirin tulang oleh ruang
perilimf yang berisi cairan endolimf.
Kanalis semisirkularis menonjol dari bagian posterior vestibula.
1) Saluran semisirkular anterior dan posterior mengarah pada
bidang vertikal, disetiap sudut kanannya.
2) Saluran semisirkular lateral terletak horizontal dan pada sudut
kanan kedua saluran diatas.
Vestibulum merupakan bagian tengah labirin tulang, yang
berhubungan dengan rongga timpani melalui suatu membran yang
10
dikenal sebagai tingkap oval (fenestra ovale). Ke dalam vestibulum
bermuara 3 buah kanalis semisirkularis yaitu kanalis semisirkularis
anterior, posterior dan lateral yang masing-masing saling tegak
lurus. Setiap saluran semisirkularis mempunyai pelebaran atau
ampula. Walaupun ada 3 saluran tetapi muaranya hanya lima dan
bukan enam, karena ujung posterior saluran posterior yang tidak
berampula menyatu dengan ujung medial saluran anterior yang
tidak bermapula dan bermuara ke dalam bagian medial vestibulum
oleh krus kommune. Ke arah anterior rongga vestibulum
berhubungan dengan koklea tulang dan tingkap bulat (fenestra
rotundum).
Koklea merupakan tabung berpilin mirip rumah siput. Bentuk
keseluruhannya mirip kerucut dengan dua tiga-perempat putaran.
Sumbu koklea tulang di sebut mediolus. Tonjolan tulang yang
terjulur dari modiolus membentuk rabung spiral dengan suatu
tumpukan tulang yang disebut lamina spiralis. Lamina spiralis ini
terdapat pembuluh darah dan ganglion spiralis, yang merupakan
bagian koklear nervus akustikus.
1. Labirin Membranasea
Makula disusun oleh 2 jenis sel neuroepitel (disebut sel rambut) yaitu
tipe I dan II serta sel penyokong yang duduk di lamina basal.Serat-serat saraf dari
bagian vestibular nervus vestibulo-akustikus (N.VIII) akan mempersarafi sel-sel
neuroepitel ini. Sel rambut I berbentuk seperti kerucut dengan bagian dasar yang
membulat berisi inti dan leher yang pendek. Sel ini dikelilingi suatu jala terdiri
atas badan akhir saraf dengan beberapa serat saraf eferen, mungkin bersifat
penghambat/ inhibitorik. Sel rambut tipe II berbentuk silindris dengan badan
akhir saraf aferen maupun eferen menempel pada bagian bawahnya. Kedua sel
ini mengandung stereosilia pada apikal, sedangkan pada bagian tepi stereosilia
12
terdapat kinosilia. Sel penyokong (sustentakular) merupakan sel berbentuk
silindris tinggi, terletak pada lamina basal dan mempunyai mikrovili pada
permukaan apikal dengan beberapa granul sekretoris. Pada permukaan makula
terdapat suatu lapisan gelatin dengan ketebalan 22 mikrometer yang dikenal
sebagai membran otolitik. Membran ini mengandung banyak badan-badan kristal
yang kecil yang disebut otokonia atau otolit yang mengandung kalsium karbonat
dan suatu protein. Mikrovili pada sel penyokong dan stereosilia serta kinosilia sel
rambut terbenam dalam membran otolitik. Perubahan posisi kepala
mengakibatkan perubahan dalam tekanan atau tegangan dalam membran otolitik
dengan akibat terjadi rangsangan pada sel rambut. Rangsangan ini diterima oleh
badan akhir saraf yang terletak di antara sel-sel rambut.
13
2.3 Koklea dan Fisiologi Pendengaran
1. Koklea
2. Sel tiang luar mempunyai bentuk yang serupa dengan sel tiang
dalam hanya lebih panjang. Di antara sel tiang dalam dan luar
terdapat terowongan dalam.
6. Sel Hansen membatasi sisi luar organ Corti. Sel ini berbentuk
silindris terletak antara sel falangs luar dengan sel-sel Claudius
yang berbentuk kuboid. Sel-sel Claudius ter- letak di atas sel-sel
Boettcher yang berbentuk kuboid rendah.
16
Permukaan organ Corti diliputi oleh suatu membran yaitu membrana
tektoria yang merupakan suatu lembaran pita materi gelatinosa. Dalam keadaan
hidup membran ini menyandar di atas stereosilia sel-sel rambut.
2. Fisiologi pendengaran
a. Cara Kerja Organ Pendengaran
Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar
menggetarkan gendang telinga. Getaran ini akan diteruskan
oleh ketiga tulang dengar ke jendela oval. Getaran Struktur
17
koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di
dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan
menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairan
limfa dalam saluran tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di
dalam saluran tengah menggerakkan membran basher yang
dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran
timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran
pada jendela bundar.
Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan
selaput-selaput basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut
ke atas dan ke bawah. Ketika rambut-rambut sel menyentuh
membran tektorial, terjadilah rangsangan (impuls).Getaran
membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel
sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls
yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui
saraf pendengaran.
18
b. Mekanisme Keseimbangan
Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa
tiga saluran setengah lingkaran yang dilengkapi dengan organ
ampula (kristal) dan organ keseimbangan yang ada di dalam
utrikulus dan sakulus. Ujung dari setup saluran setengah
lingkaran membesar dan disebut ampula yang berisi reseptor,
sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang
menuju ke sakulus. Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor
keseimbangan. Alat keseimbangan yang ada di dalam ampula
terdiri dari kelompok sel saraf sensori yang mempunyai rambut
dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini disebut
kupula. Saluran semisirkular (saluran setengah lingkaran) peka
terhadap gerakan kepala. Alat keseimbangan di dalam utrikulus
dan sakulus terdiri dari sekelompok sel saraf yang ujungnya
berupa rambut bebas yang melekat pada otolith, yaitu butiran
natrium karbonat. Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith
pada rambut yang menimbulkan impuls yang akan dikirim ke
otak.
19
gangguan pendengaran campuran yang merupakan kombinasi dari
keduanya. Mengetahui jenis gangguan pendengaran adalah penting
untuk memberikan penanganan yang tepat.
bertambahnya usia
keturunan
penyakit
kondisi congenital
trauma akustik
20
Penyebab-penyebab umum gangguan pendengaran sensorineural
1. Congenital
1. Trauma Akustik
2. Infeksi
23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Organ pendengaran merupakan organ yang komplek pada bagian
tubuh manusia. Hal itu terlihat dari struktur anatomi, bahasan tentang
fisiologi, proses mendengar yang rumit dan berbagai gangguan yang dapat
ditimbulkan oleh sistem pendengaran.
Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran
bunyi dan untuk keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga
manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
24
DAFTAR PUSTAKA
2. Sloane, Athel. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta. EGC
3. http://iqbalali.com/2010/04/13/penyakit-pada-telinga-manusia/
4. http://id.wikipedia.org/wiki/Telinga
5. Encharta ensiklopedia/ear
medicastore.com/penyakit/360/Kelainan_Pada_Telinga_Luar.html
6. http://karyatulisilmiahkeperawatan.blogspot.com/2008/12/gangguan-
sistem-pendengaran-pada-anak.html
7. http://www.scribd.com/doc/38455457/ANATOMI-FISIOLOGI-
TELINGA
25