Anda di halaman 1dari 44

KEMENTERIAN

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN


PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

BIMBINGAN TEKNIS

Konvensi Hak Anak


Untuk Unit Penanganan Kasus Ramah Anak di
Satuan Pendidikan SD/Madrasah Ibtidaiyah,
SMP/Madrasah Tsanawiyah, SMA/SMK/MA,
dan SLB

Oleh Brata Manggala


08124-777-4326
www.perlindungananak.org
Tujuan
Mengenali Konvensi Hak Anak

Pentingnya perlindungan anak di


sekolah
Kita akan diskusi
hal strategis &
teknis
Apa dampak pada sekolah tersebut?
Tanya jawab

Siapa yang berpotensi menjadi


pelaku kekerasan terhadap anak
di sekolah kita?
Semua orang berpotensi
menjadi pelaku kekerasan
kepada anak
Menurunkan
Bagaimana cara
mengurangi resiko potensi risiko
kekerasan pada anak
di sekolah kita? kekerasan
&
Meningkatkan
Kapasitas lembaga
Mari gunakan kacamata
#1 Konvensi Hak Anak
Tanya jawab

Berapa batas
usia anak?
Setiap manusia yang berumur
<18 tahun, kecuali menurut
ketentuan perundang-undangan
yang berlaku, kedewasaan
dicapai lebih awal
Pasal 1 Konvesi Hak Anak

Seseorang yang belum


berusia 18 (delapan belas
tahun), termasuk anak
yang masih dalam
kandungan.
Pasal 1:
UU No 35 th 2014 tentang Perubahan atas UU No 23 Tahun
2002 tentang Perlindungan Anak
Apa itu Konvensi
Hak Anak?
Perjanjian internasional yang
mengatur tentang hak-hak anak

Hak anak berarti hak asasi manusia


untuk anak.
Relasi Hak dan Kewajiban
terkait Hak Anak
NEGARA
(pemangku kewajiban)

Memiliki klaim atas Berkewajiban mewujudkan


hak kepada Negara hak asasi manusia

Anak
(pemilik hak)

Pemangku kepentingan di luar negara (seperti orangtua, keluarga, masyarakat,


swasta, dunia internasional) bertanggungjawab, tetapi tidak berkewajiban
Hak,
Tanggung
Jawab &
Kewajiban

Rakyat atau anak (dalam konteks hak anak)


adalah pemilik hak. Dalam setiap hak
melekat di dalamnya tanggung jawab. Tidak
ada satupun hak tanpa tanggung jawab.
Artinya anak memiliki tanggung jawab
tetapi tidak memiliki kewajiban

Tanggung jawab melekat pada orang/ aktor


(pemangku kepentingan di luar negara
seperti individu, masyarakat, swasta, dunia
internasional)

Kewajiban melekat pada negara, dan


negara sama sekali tidak punya hak
Mengapa Perlu ada Konvensi Hak-
Hak Anak (KHA)?

Menegaskan berlakunya (sebagian besar) HAM bagi


anak-anak (<18 tahun).
Meniadakan beberapa HAM dewasa, misalnya:
 Hak utk menikah & memilih/dipilih dalam pemilu (si-pol).
 Hak atas properti & hak atas pekerjaan (ekosob).
Memberikan hak-hak baru khusus untuk anak,
misalnya:
 Hak atas identitas (pencatatan kelahiran).
 Hak utk diasuh oleh orangtuanya sendiri.
Meningkatkan standar perlindungan atas hak, misal:
 Pendidikan dasar (wajib & gratis).
Kewajiban negara kepada rakyat
menurut konsep HAM

MEMENUHI
(to fulfill)

MENGHORMATI MEMAJUKAN
(to respect) (to advance)
MELINDUNGI
(to protect)
Prinsip-prinsip Menghargai
umum KHA pandangan
anak

Kepentingan
Non- Hak Hidup; terbaik
Diskriminasi Kelangsungan bagi anak
hidup;
perkembangan
Kluster Konvensi Hak Anak I. Langkah-Langkah
9. Langkah-langkah Umum Implementasi
Perlindungan Khusus :
2. Definisi
1.Anak dalam situasi darurat
2.Anak yang berkonflik dengan hukum Anak
3.Anak dalam situasi eksploitasi :
• Eksploitasi ekonomi;
• Dieksploitasi sebagai Pengguna dan atau
Pengedar Narkoba 3. Prinsip-Prinsip
• Eksploitasi Seksual & Kekerasan Seksual Umum KHA
• Penculikan, penyelundupan dan perdagangan
anak
• Eksploitasi Bentuk lain
KHA
4. Anak dari kelompok minoritas & suku terasing
4 Hak Sipil
dan
Kebebasan
8. Pendidikan,
Waktu Luang &
Kegiatan Budaya 5. Kekerasan
6. Lingkungan
keluarga dan terhadap
7. Disabilitas,
pengasuhan Anak
Kesehatan Dasar &
Kesejahteraan alternatif
Hak Anak
Hak hidup Hak atas jaminan sosial
Hak atas privasi Hak untuk beristirahat &
memanfaatkan waktu
Hak atas kebebasan bergerak luang
Hak atas kewarganegaraan Hak atas standar hidup
yang layak untuk hidup
Hak atas perlindungan sehat
Hak atas kebebasan berpikir, Hak atas pendidikan
berkeyakinan & beragama Hak untuk berpartisipasi
Hak atas kebebasan dll
berpendapat
Hak atas kebebasan berserikat
Mengenali bentuk-
bentuk kekerasan
pada anak
Berbagi opini
kasus-kasus

Silakan ketik di chatroom


Boleh x Kadang Boleh x Tidak boleh
Kasus 1

Membacakan nilai ulangan harian


siswa di depan kelas
Boleh x Kadang Boleh x Tidak boleh
Kasus 2

Menghukum siswa yang telat masuk


sekolah dengan membersihkan toilet
Boleh x Kadang Boleh x Tidak boleh
Kasus 3

Memposting foto siswa


di akun sosmed guru
Boleh x Kadang Boleh x Tidak boleh
Kasus 4

Mengeluarkan siswa yang diduga


orangtuanya terlibat teroris

Boleh x Kadang Boleh x Tidak boleh


Kasus 5

Guru memberikan les tambahan


kepada siswa hanya berdua saja

Boleh x Kadang Boleh x Tidak boleh


Kasus 6

Mengeluarkan siswa karena hamil


di luar nikah

Boleh x Kadang Boleh x Tidak boleh


Kenapa anak perlu
dilindungi?
1. Secara fisik lemah dan bergantung pada
orang dewasa
2. Secara psikologis rentan dan belum
matang
3. Dalam proses perkembangan
4. Secara hukum, masih dibawah
perwalian
Simulasi pentingnya melindungi anak pada saat tumbuh kembang

Trapesium Usia
17 60

1. Pilih satu peristiwa yang kurang


menyenangkan dan berbekas saat
0 sekolah dulu 80
2. Emosinya dan dampaknya terhadap
kita?
Pengertian Perlindungan Anak

Langkah-langkah dan upaya


pencegahan dan penanganan
terhadap Kekerasan, Eksploitasi,
Penelantaran, dan Perlakuan Salah
pada anak

Meliputi langkah-langkah:
Pencegahan (pencegahan utama, dan pengurangan risiko) dan Penanganan/respon
Perlakuan salah

Setiap perbuatan atau tindakan buruk yang


membahayakan atau berpotensi
membahayakan kesehatan, kelangsungan
hidup, kesejahteraan, dan perkembangan
anak yang dilakukan oleh orang yang
bertanggung jawab atau mendapatkan
kepercayaan atau kuasa atas anak.
Eksploitasi

Tindakan memanfaatkan anak dengan segala


macam cara seperti bujukan, rayuan, tipu
daya, pemaksaan maupun penyalahgunaan
kekuasaan untuk mendapatkan keuntungan
tertentu, baik berupa gratifikasi atau
keuntungan yang merugikan atau
membahayakan anak

Bentuknya: Eksploitasi ekonomi dan seksual


Penelantaran

Kesengajaan, atau
kecerobohan/kelalaian yang
menyebabkan kegagalan memberikan
keamanan bagi anak atau tidak
terpenuhinya hak anak untuk tumbuh
dan berkembang secara layak.
Kekerasan

Segala bentuk kekerasan fisik dan mental,


luka yang mengenai tubuh dan pikiran),
perlakuan salah, penelantaran atau
kelalaian, eksploitasi, termasuk perlakuan
salah seksual (Konvensi Hak Anak, Pasal 19)
Perlindungan Anak
dari kekerasan dalam
seting pendidikan
Tujuan Pendidikan (Pasal 29 KHA)

Pengembangan kepribadian, bakat serta


kemampuan fisik & mental anak.
Penghargaan pada HaM.
Penghargaan pada orangtua, identitas
budaya, bahasa & nilai-nilai dari
masyarakatnya maupun masyarakat lainnya.
Pengembangan rasa tanggungjawab dalam
hidup bermasyarakat.
Penghargaan pada lingkungan alam
Tujuan Pendidikan (Pasal 29 KHA)

Agar tujuan Pendidikan itu tercapai, maka


Pendidikan harus dilakukan dengan cara-
cara yang menghormati harkat martabat
kemanusiaan anak (siswa)

Artinya penanaman disiplin dengan cara


cara kekerasan dan cara-cara yang
merendahkan martabat anak harus
ditinggalkan
Ada pertanyaan?
Apa yang
harus dilakukan?

Perlindungan anak di sekolah =


pencegahan dan penanganan
dari tindak kekerasan
Sekolah
Sejalan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 82 tahun 2015

Pasal 1:
(1) Tindak kekerasan adalah perilaku yang dilakukan secara
fisik, psikis, seksual, dalam jaringan (daring), atau melalui
buku ajar yang mencerminkan tindakan agresif dan
penyerangan yang terjadi di lingkungan satuan pendidikan
dan mengakibatkan ketakutan, trauma, kerusakan barang,
luka/cedera, cacat, dan atau kematian.
(4) Pencegahan adalah tindakan/cara/proses yang dilakukan
agar seseorang atau sekelompok orang tidak melakukan
tindak kekerasan di lingkungan satuan pendidikan.
Sekolah
Sejalan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 82 tahun 2015

Pasal 8: Tindakan pencegahan yang dilakukan oleh satuan


pendidikan meliputi:

• Sosialisasi ->pelatihan hak dan perlindungan anak &


Pendidikan tanpa kekerasan (disiplin positif)
• Menciptakan lingkungan ramah anak pencegahan -> termasuk
melibatkan siswa dalam upaya pencegahan
• Melaporkan
• Menyusun POS (Prosedur Operasi Standar) pencegahan ->
termasuk kebijakan perlindungan anak, asesmen risiko dan
kode etik
Sekolah
Sejalan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 82 tahun 2015

Pasal 8: Tindakan pencegahan yang dilakukan oleh satuan pendidikan


meliputi:

• Membentuk tim pencegahan (Kepsek, guru, siswa dan orangtua)


• Memasang papan info aduan -> Bisa nomor khusus dari tim pencegahan
Kementerian menyediakan layanan pengaduan masyarakat melalui laman
pengaduan http://sekolahaman.kemdikbud.go.id, telepon ke 021-57903020, 021-
5703303, faksimile ke 021-5733125, email ke laporkekerasan@kemdikbud.go.id,
atau layanan pesan singkat ke 0811976929.

• Menjalin kerjasama dengan beberapa pihak -> membuat direktori


layanan: psikolog, psikiater, kepolisian, keagamaan, DP3A, pekerja
sosial dsb
Sekolah
Sejalan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 82 tahun 2015

Pasal 9: Penanggulangan

Mempertimbangkan:
• Kepentingan terbaik bagi peserta didik;
• Pertumbuhan dan perkembangan peserta didik;
• Persamaan hak (tidak diskriminatif);
• Pendapat peserta didik;
• Tindakan yang bersifat edukatif dan rehabilitatif; dan
• Perlindungan terhadap hak-hak anak dan hak asasi manusia
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Berbagi pengalaman penanganan
kasus anak di sekolah?

(silakan raise hand)


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai