Anda di halaman 1dari 6

SEKOLAH RAMAH ANAK SEBAGAI WUJUD PERLINDUNGAN

TERHADAP HAK ANAK DI SEKOLAH DASAR

Chairiyah1, Nadziroh2, Wachid Pratomo3


1,2,3
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dsar
1,2,3
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
E-mail: rhiya_pasca@yahoo.com1

Abstract: A school is a place for the government to carry out its obligations to fulfill the
education rights of Indonesian citizens. In addition to the right to education which is a
constitutional mandate, schools are also part of the fulfillment of children's rights based on Law
Number 39 of 1999 concerning Human Rights and Law Number 23 of 2002 concerning Child
Protection. The formulation of the Child-Friendly School program involved 12 ministries,
agencies, and foundations related to child welfare. The goal of the Child-Friendly School policy
is to be able to fulfill, guarantee and protect the rights of children. Another goal is to ensure that
schools can develop children's interests, talents, and abilities and prepare children to be
responsible for a life of tolerance, mutual respect, work together for progress, and a spirit of
peace so that later schools are expected to not only give birth to an intellectually intelligent
generation but also give birth to an emotionally and spiritually intelligent generation.

Keywords: Children's rights, child-friendly schools

PENDAHULUAN Anak untuk memutus mata rantai kekerasan di


Latar belakang penulisan artikel ini lingkungan pendidikan adalah menggalakkan
adalah adanya persoalan yang terjadi disekolah Sekolah Ramah Anak (SRA). Seperti kita
yang menyangkut masalah hak anak. Dikutip ketahui bersama mendidik anak tidak hanya
dari laman KPAI, data KPAI (Komisi merupakan tanggung jawab orang tua saja,
Perlindungan Anak Indonesia) pada tahun 2019 melainkan juga tanggung jawab sekolah,
mencatat bahwa 67 % kekerasan bidang masyarakat, dan juga pemerintah. Implementasi
pendidikan terjadi di jenjang sekolah dasa, Sekolah Ramah Anak dimulai dari guru, kepala
dimana trend kasusnya di dominasi oleh sekolah dan petugas sekolah. Langkah awal
bullying dan kekerasan fisik. Data-data ini dengan cara tidak menggunakan kekerasan
besumber dari divisi pengaduan KPAI, baik dalam mendisiplinkan para siswa. Jadi, adanya
pengaduan langsung maupun pengaduan Sekolah Ramah Anak harapannya adalah anak
online. Sampai saat ini juga masih dijumpai bisa belajar dengan nyaman, senang, tentram,
anak bersekolah di bangunan yang tidak layak, tidak terancam, menumbuhkan karakter dan
sarana prasarana yang tidak memenuhi standar, mandiri
kehujanan, kebanjiran, selain ancaman Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik
mengalami bullying dan kekerasan yang untuk mengulas tentang Sekolah Ramah Anak
dilakukan oleh guru maupun teman sebaya. yang telah digagas oleh berbagai pihak sejak
Selain itu kekerasan pada anak juga rawan tahun 2015 dengan harapan Sekolah Ramah
terjadi karena 55% orang tua memberikan Anak dapat dapat memberikan manfaat yang
akses kepada anak terhadap kepemilikan positif khusus bagi anak didik, guru, kepala
handphone dan internet tetapi 63% orang tua sekolah, orang tua serta masyarakat dan
menyatakan bahwa tidak melakukan stakeholer pendidikan pada umumnya.
pengawasan terhadap konten yang diakses oleh
anak-anak (KPAI). PENGERTIAN ANAK
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Berikut ini merupakan pengertian anak
lembaga pemerintah dalam hal ini Kementerian menurut beberapa peraturan perundang-
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan undangan yang di Indonesia:

1213
1214 Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 7, Nomor 3, Mei 2021, hlm.1213-1218

1. Undang-Undang No 39 Tahun 1999 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun


tentang Hak Asasi Manusia menyatakan 1999 tentang Hak Asasi Manusia Hak
bahwa anak adalah setiap manusia yang anak dalam Undang-Undang ini diatur
berusia di bawah 18 (delapan belas) dalam Bab III bagian kesepuluh, pasal
tahun dan belum menikah, termasuk 52-66, yang meliputi:
anak yang masih dalam kandungan a. Hak atas perlindungan
apabila hal tersebut adalah demi b. Hak untuk hidup, mempertahankan
kepentingannya. hidup, dan meningkatkan taraf
2. Undang-Undang No 23 Tahun 2002 kehidupannya.
tentang Perlindungan anak dinyatakan c. Hak atas suatu nama dan status
bahwa anak adalah seseorang yang kewarganegaraan.
belum berusia 18 tahun, termasuk anak d. Bagi anak yang cacat fisik dan
yang masih dalam kandungan. atau mental, memiliki hak: (1)
3. Convention On The Rights Of Child memperoleh perawatan,
(1989) yang telah diratifikasi pemerintah pendidikan, pelatihan, dan bantuan
Indonesia melalui Keppres Nomor 39 khusus. (2) untuk menjamin
Tahun 1990 disebutkan bahwa anak kehidupannya sesuai dengan
adalah mereka yang berusia 18 tahun martabat kemanusiaan, (3)
kebawah. berpartisipasi dalam kehidupan
4. UNICEF mendefinisikan anak sebagai bermasyarakat, berbangsa, dan
penduduk yang berusia 0 sampai dengan bernegara.
18 tahun. e. Hak untuk beribadah menurut
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, agamanya.
maka dapat disimpulkan bahwa anak adalah f. Hak untuk dibesarkan, dipelihara,
seseorang yang belum berusia 18 tahun. dirawat, dididik, diarahkan, dan
dibimbing.
MACAM-MACAM HAK ANAK g. Hak untuk mendapatkan
Berikut ini merupakan hak-hak anak perlindungan hukum.
menurut beberapa peraturan perundang- h. Hak memperoleh pendidikan dan
undangan yang berlaku di Indonesia, yaitu: pengajaran.
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 i. Hak memperoleh pelayanan
tentang Kesejahteraan Anak Dalam kesehatan dan jaminan sosial.
Bab II Undang-Undang Nomor 4 j. Hak untuk tidak dirampas
Tahun 1979 tentang Kesejahteraan kebebasannya secara melawan
Anak, mengatur tentang hak-hak anak hukum.
atas kesejahteraan, yaitu: k. Selain itu, secara khusus dalam
a. Hak atas kesejahteraan, perawatan, Pasal 66 Undang-Undang 39
asuhan dan bimbingan. Tahun 1999 tentang hak anak-anak
b. Hak atas pelayanan. yang dirampas kebebasannya,
c. Hak atas pemeliharaan dan yakni meliputi: a. Hak untuk tidak
perlindungan. dijatuhi hukuman mati atau
d. Hak atas perlindungan lingkungan hukuman seumur hidup. b. Hak
hidup. untuk mendapatkan perlakuan
e. Hak mendapatkan pertolongan secara manusiawi dan dengan
pertama. memperhatikan kebutuhan
f. Hak untuk memperoleh asuhan. pengembangan pribadi sesuai
g. Hak untuk memperoleh bantuan. dengan usianya dan harus
h. Hak diberi pelayanan dan asuhan. dipisahkan dari orang dewasa,
i. Hak untuk memeperoleh kecuali demi kepentingannya. c.
pelayanan khusus. Hak untuk memperoleh bantuan
j. Hak untuk mendapatkan bantuan hukum atau bantuan lainnya secara
dan pelayanan. efektif dalam setiap tahapan upaya
Chairiyah, Nadziroh, Wachid Pratomo., Sekolah Ramah Anak sebagai Wujud... 1215

hukum yang berlaku. d. Hak untuk dalam kerusuhan sosial; 4)


membela diri dan memperoleh pelibatan dalam peristiwa yang
keadilan di depan Pengadilan mengandung unsur kekerasan; dan
Anak yang objektif dan tidak 5) pelibatan dalam peperangan.
memihak dalam sidang yang l. Hak untuk memperoleh kebebasan
tertutup untuk umum. sesuai dengan hukum.
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun m. Setiap anak yang dirampas
2002 tentang Perlindungan Anak kebebasannya hak untuk : 1)
Dalam Undang-Undang Perlindungan mendapatkan perlakuan secara
Anak ini, hak-hak anak diatur dalam manusiawi dan penempatannya
Pasal 4 - Pasal 18, yang meliputi: dipisahkan dari orang dewasa; 2)
a. Hak untuk hidup, tumbuh, memperoleh bantuan hukum atau
berkembang, dan berpartisipasi, bantuan lainnya secara efektif
serta mendapat perlindungan dari dalam setiap tahapan upaya hukum
kekerasan dan diskriminasi yang berlaku; dan 3) membela diri
b. Hak atas suatu nama sebagai dan memperoleh keadilan di depan
identitas diri dan status pengadilan anak yang objektif dan
kewarganegaraan. tidak memihak dalam sidang
c. Hak untuk beribadah menurut tertutup untuk umum.
agamanya. n. Setiap anak yang menjadi korban
d. Hak memperoleh pelayanan atau pelaku kekerasan seksual atau
kesehatan dan jaminan sosial. yang berhadapan dengan hukum
e. Hak memperoleh pendidikan dan berhak dirahasiakan.
pengajaran. o. Setiap anak yang menjadi korban
f. Bagi anak yang menyandang cacat atau pelaku tindak pidana berhak
juga hak memperoleh pendidikan mendapatkan bantuan hukum dan
luar biasa, sedangkan bagi anak bantuan lainnya.
yang memiliki keunggulan juga
hak mendapatkan pendidikan Dari macam-macam hak anak yang
khusus. disebutkan diatas, maka dapat disimpulkan
g. Hak menyatakan dan didengar bahwa hak anak adalah bagian dari hak asasi
pendapatnya. manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan
h. Hak untuk beristirahat dan dipenuhi oleh orang tua atau keluarga,
memanfaatkan waktu luang.. masyarakat, dan pemerintah
i. Bagi anak penyandang cacat
berhak memperoleh rehabilitasi, KONSEP SEKOLAH RAMAH ANAK
bantuan sosial, dan pemeliharaan Ki Hajar Dewantara dalam Zuriah
taraf kesejahteraan sosial. (2011:122) menyatakan bahwa pendidikan
j. Bagi anak yang berada dalam sebagai daya upaya untuk memajukan budi
pengasuhan orang tua/ wali, pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat
berhak mendapat perlindungan memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup
dari perlakuan: 1) diskriminasi; 2) dan mengendalikan anak yang selaras dengan
eksploitasi, baik ekonomi maupun alam dan masyarakatnya. Ki Hajar Dewantara
seksual; 3) penelantaran; 4) juga mengemukakan pendapatnya mengenai
kekejaman, kekerasan, dan esensi dari sebuah pendidikan yang
penganiayaan; 5) ketidakadilan; menyatakan bahwa tujuan pendidikan yaitu
dan 6) perlakuan salah lainnya. mengajarkan berbagai ilmu kepada anak didik
k. Hak untuk memperoleh dengan harapan agar anak dapat menjadi
perlindungan dari : 1) pribadi yang baik dan sempurna hidupnya dan
penyalahgunaan dalam kegiatan selaras dengan masyarakat beserta alamnya.
politik; 2) pelibatan dalam Untuk itulah diperlukan jaminan keamanan
sengketa bersenjata; 3) pelibatan terhadap proses belajar mengajar siswa yang
1216 Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 7, Nomor 3, Mei 2021, hlm.1213-1218

bebas dari aksi bullying, body shaming, dan akuntabilitas, partisipasi, dan supremasi
lain sebagainya dengan dibuktikan adanya hukum di sekolah.
sekolah ramah anak ditinjau dari berbagai Berdasarkan uraian diatas maka dapat
aspek. simpulkan bahwa Sekolah Ramah Anak
Seperti kita ketahui bersama bahwa merupakan sekolah yang didirikan sebagai
sekolah yang seharusnya menjadi rumah kedua upaya untuk mewujudkan pemenuhan hak dan
bagi anak untuk menuntut ilmu dengan baik perlindungan anak selama anak di sekolah.
dan nyaman ternyata banyak ditemukan kasus-
kasus yang membuat citra pendidikan KOMPONEN SEKOLAH RAMAH ANAK
tercoreng, misalnya kasus kekerasan yang Merujuk pada aturan yang tertuang dalam
dilakukan oleh guru kepada muridnya, kasus Panduan Sekolah Ramah Anak yang dirilis oleh
perkelahian antar siswa yang berujung tragis, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
dan lain sebagainya. Kasus-kasus seperti itulah Perlindungan Anak Deputi Tumbuh Kembang
yang menjadi latar belakang adanya Sekolah Anak (2015:15-20), terdapat 6 macam
Ramah Anak di Indonesia. komponen yang harus ada pada Sekolah Ramah
Pemerintah melalui Kementerian Anak, antara lain:
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan 1. Adanya komitmen tertulis terkait
Anak membentuk sekolah ramah anak, yang kebijakan Sekolah Ramah Anak.
dimaksudkan untuk menjamin hak-hak anak Komitmen tertulis dalam bentuk pakta
selama di sekolah, sehingga keamanan anak integritas dibutuhkan sebagai
bisa selalu terjaga. Definisi Sekolah Ramah komitmen semua pihak dalam
Anak (SRA) adalah satuan pendidikan formal, mencegah tindak kekerasan dan
nonformal dan informal yang aman, bersih dan pelecehan pada anak. Guna
sehat, peduli dan berbudaya lingkungan hidup, mewujudkan komponen ini, maka di
mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak sekolah dibentuklah semacam tim
hak anak dan perlindungan anak dari yang terdiri dari unsur pendidik,
kekerasan, diskriminasi dan perlakuan salah peserta didik dan tenaga kependidikan.
lainya serta mendukung partisipasi anak Selanjutnya tim ini membuat
tertuma dalam perencanaan, kebijakan, kebijakan dan larangan tindakan
pembelajaran, pengawaasan dan mekanisme kekerasan dan pelecehan serta
pengaduan terkait pemenuhan hak dan pelaksanaannya di lingkungan
perlindungan anak di pendidikan. Berikut sekolah. Kebijakan yang dibuat
prinsip yang mendasari terciptanya sekolah disosialisasikan sebagai bentuk
ramah anak: penyadaran kepada semua komponen
1. Non diskriminasi, artinya setiap anak masyarakat di sekolah.
bisa mendapatkan haknya tanpa adanya 2. Pelaksanaan Proses Pembelajaran yang
diskriminasi. ramah anak. Proses pembelajaran
2. Kepentingan terbaik bagi anak, artinya Sekolah Ramah Anak (SRA) juga
semua kebijakan atau keputusan yang digambarkan dalam kondisi yang
dibuat nantinya benar-benar terbaik tidak membeda-bedakan (non
bagi pendidikan anak. diskriminatif), tidak bias gender,
3. Hidup, kelangsungan hidup, dan memperhatikan hak-hak anak, serta
perkembangan, artinya lingkungan dilakukan dengan aktivitas yang
sekolah memperhatikan martabat anak menyenangkan dan penuh kasih
dan memberikan jaminan akan sayang. Penilaian hasil belajar
perkembangan setiap anak. mengacu kepada apa yang menjadi
4. Penghormatan terhadap pandangan hak-hak bagi anak. Tak hanya itu,
anak, artinya menghormati setiap pada proses pembelajaran diharapkan
pandangan anak yang berpengaruh pada bahan yang digunakan bebas dari
perkembangannya. unsur pornografi dan kekerasan.
5. Pengelolaan yang baik, artinya adanya Proses yang dapat meningkatkan
jaminan akan keterbukaan,
Chairiyah, Nadziroh, Wachid Pratomo., Sekolah Ramah Anak sebagai Wujud... 1217

kedekatan antara pendidik dan peserta 6. Partisipasi Orang Tua, Lembaga


didik. Masyarakat, Dunia Usaha, Pemangku
3. Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kepentingan Lainnya, dan Alumni.
Terlatih Hak-Hak Anak dan SRA. Kebijakan Sekolah Ramah Anak
Berbagai komponen di sekolah dibuat dengan melibatkan partisipasi
membutuhkan pelatihan dan berbagai elemen di masyarakat seperti
pengetahuan tentang apa yang menjadi pihak orang tua, dunia usaha, lembaga
hak-hak anak. Komponen tersebut masyarakat, para alumni maupun
antara lain pimpinan pendidikan pemangku kepentingan lainnya dalam
satuan, guru, guru bimbingan rangka memberikan masukan dan
konseling, petugas perpustakaan, tata keterlibatan positif dalam pelaksanaan
usaha, petugas keamanan, petugas SRA tersebut. Pihak seperti orangtua
kebersihan, dan pembimbing dapat diajak kerjasama dalam
ekstrakurikuler. Pelatihan hak-hak pelaksanaan program-program
anak serta pembinaannya bisa Sekolah Ramah Anak yang
dilakukan dalam bentuk grup kerja. berkesinambungan hingga ke
4. Sarana dan Prasarana SRA. Sarana dan lingkungan keluarga. Pihak seperti
prasarana Sekolah Ramah Anak dunia usaha dapat dijadikan sebagai
(SRA) harus memenuhi aspek mitra relasi untuk pelaksanaan
keselamatan, kesehatan, kenyamanan, berbagai kegiatan seperti bertindak
kemudahan, keamanan dan sebagai sponsor dan sejenisnya.
kelengkapan fasilitas yang mendukung Lembaga masyarakat pun perlu
aspek tersebut. Keselamatan seperti digandeng bersama untuk mengetahui
pada kondisi bangunan yang aman, pelaksanaan SRA tersebut. Pihak
instalasi listrik yang aman, proteksi eksternal ini juga bisa membantu
kebakaran dan akses jalan keluar pelaksanaan dan pengawasan berbagai
darurat yang tersedia, dan sebagainya. kebijakan terkait SRA, termasuk
Sedangkan dalam aspek kesehatan, memberikan usul dan saran yang
kondisi bangunan harus memenuhi membangun.
standar kesehatan seperti pada kondisi Apabila keenam komponen diatas
ventilasi, pencahayaan, sumber air diimplementasikan dengan baik maka akan
bersih dan sebagainya. Kenyamanan terwujud Sekolah Ramah Anak, adapun ciri-ciri
ruang belajar juga masuk dalam aspek Sekolah Ramah Anak yaitu: 1) Semua
kenyamanan, ruangan dengan kondisi penghuni sekolah anti terhadap segala bentuk
yang sesuai dengan jumlah murid, kekerasan, baik kekerasan verbal dan
suhu, udara, pencahayaan yang nonverbal. 2) Selama sekolah, anak tidak
memadai sehingga nyaman dijadikan pernah mendapatkan perlakuan tidak
tempat belajar. mengenakkan, misalnya kekerasan oleh guru
5. Partisipasi Anak. Pada komponen maupun sesama murid. 3) Anak mendapatkan
partisipasi, setiap anak diberi jaminan perlakukan adil tanpa melihat latar belakang,
dalam proses pengaduan dari kasus suku, ras, agama, warna kulit, dan sebagainya.
yang mungkin dialami. Peserta didik 4) Anak merasa enjoy, aman, dan nyaman saat
diberi hak membuat komunitas anti berada di sekolah. 5) Guru tidak pernah
kekerasan, memberikan hak untuk ikut mempermalukan peserta didik. 6) Makanan di
kegiatan ekstrakurikuler yang kantin sekolah terjaga kebersihannya. 7) Rasa
diminati. Anak juga dilibatkan pada peduli anak terhadap lingkungan sekitar
penyusunan rencana kerja SRA, semakin meningkat setelah masuk di suatu
mengikutkan perwakilan dari peserta sekolah. 8) Tata tertib sekolah dijalankan
didik dalam tim SRA di sekolah serta secara terbuka atau transparan dan anti
mendengarkan apa yang menjadi diskriminasi.
usulan dan masukan dari peserta didik. Dengan demikian kebijakan Sekolah
Ramah Anak diharapkan dapat memenuhi,
1218 Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 7, Nomor 3, Mei 2021, hlm.1213-1218

menjamin dan melindungi hak anak, serta kerja sama yang baik antara anak didik, guru,
memastikan bahwa satuan pendidikan mampu kepala sekolah, orang tua, masyarakat,
mengembangkan minat, bakat dan kemampuan stakeholder pendidikan, dan pemerintah
anak serta mempersiapkan anak untuk sehingga diharapkan adanya Sekolah Ramah
bertanggung jawab kepada kehidupan yang Anak akan memberikan manfaat yang positif
toleran, saling menghormati, dan bekerjasama bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.
untuk kemajuan dan semangat perdamaian.
Satuan pendidikan diharapkan tidak hanya DAFTAR PUSTAKA
melahirkan generasi yang cerdas secara Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4
intelektual, namun juga melahirkan generasi Tahun 1979 Tentang Kesejahteraan
yang cerdas secara emosional dan spiritual. Anak.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 39
KESIMPULAN Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia.
Ketentuan Sekolah Ramah Anak tertuang
dalam Peraturan Menteri Pemberdayaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Perempuan dan Perlindungan Anak (Permenkes 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan
PPPA) Nomor 8 Tahun 2014 tentang Kebijakan Anak.
Sekolah Ramah Anak. Lahirnya SRA sesuai Rega, Maradewa. 2019. KPAI: 67% Kekerasan
dengan amanat Konvensi Hak Anak yang telah Bidang Pendidikan terjadi di Jenjang SD.
diratifikasi Pemerintah Indonesia pada tahun Dikutip dari
1990, serta Undang-Undang Nomor 35 Tahun https://www.kpai.go.id/publikasi/kpai-67-
2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang persen-kekerasan-bidang-pendidikan-
Nomor 23 Tahun 2013 tentang Perlindungan terjadi-di-jenjang-sd pada tanggal 23 Mei
Anak. Tujuan disusunnya kebijakan Sekolah 2021.
Ramah Anak adalah untuk memenuhi,
menjamin dan melindungi hak-hak anak. Selain Tim Penyusun. 2015. Panduan Sekolah Ramah
itu, setiap sekolah dipastikan mampu Anak. Jakarta: Deputi Tumbuh Kembang
mengembangkan minat, bakat, dan kemampuan Anak Kementerian Peberdayaan
serta mempersiapkan anak untuk bertanggung Perempuan dan Perlindungan Anak.
jawab kepada kehidupan yang toleran, saling Zuriah, Nurul. 2011. Pendidikan Moral
menghormati dan bekerja sama untuk semangat dan Budi Pekerti dalam Perspektif
perdamaian. Perubahan. Jakarta: PT Bumi
Dengan demikian kebijakan Sekolah Aksara.
Ramah Anak membutuhkan dukungan dan

Anda mungkin juga menyukai