Anda di halaman 1dari 26

Senior Specialist

Children Design & Development


085885992211
anak Dari sekitar
penduduk Generasi penerus dan pilar
bumi, sekitar nya bangsa, di mana dalam
dirinya melekat harkat dan
martabat serta hak-haknya
sebagai bagian dari hak
asasi manusa yang tidak
dapat dicabut oleh siapa
Anugerah dan amanah pun
Tuhan YME yang memiliki
potensi tidak hanya bagi
dirinya sendiri, tetapi juga

1 dari 3
bagi keluarga, masyarakat,
dan bangsa
penduduk bumi adalah
anak-anak
Janin dalam Rudi, 5 tahun Wati 13 tahun, Bolang 16 tahun ,
kandungan 3 bulan buruh pabrik driver online

Anak adalah seseorang


yang belum berusia 18
tahun, termasuk anak yang
masih dalam kandungan
(UU No 35 Tahun 2014)
Daus, 18 thn lebih Didik Siti15 tahun Siska 16 tahun
ketua forum anak bayi 5 bulan pengamen janda beranak 1
Dalam Kondisi • Anak-anak merupakan pihak yang paling rentan serta
merasakan dampak negatif dalam situasi darurat

Darurat • Di berbagai situasi kemanusiaan, jumlah anak


mencapai setengahnya atau lebih dari total populasi
yang terkena dampak konflik atau bencana

During the last decade, it is estimated (and these figures,


while specific, are necessarily orders of magnitude) that child
victims have included:
• 2 million killed
• 4-5 million disabled
• 12 million left homeless
• more than 1 million orphaned or separated from their
parents
• some 10 million psychologically traumatized
(Sumber UNICEF, 2020)
Mengapa Anak Harus Dilindungi?

versus

• Mengetahui baik dan buruk • Anak butuh perlindungan


• Bertanggung jawab atas apa yang • Masih bergantung pada orang dewasa
dilakukan • Anak sedang dalam masa
• Dapat melindungi diri pertumbuhan
• Sudah tidak dalam masa pertumbuhan • Anak butuh bantuan dalam
• Dapat menyampaikan pendapat menyampaikan pendapat
Upaya kemanusiaan di dunia untuk mewujudkan
perlindungan dan jaminan nyata atas hak-hak anak
di seluruh dunia

Konvensi Hak-hak Anak


(KHA) atau lebih dikenal sebagai
UN-CRC (United Nations
Convention on the Rights of the
Child) adalah sebuah
perjanjian hak asasi manusia yang
menjamin hak anak pada bidang
sipil, politik, ekonomi, sosial,
kesehatan, dan budaya yang
disahkan pada tahun 1989
oleh PBB.
UUD 1945
Pasal 28B (2)
KONVENSI HAK ANAK
Ratifikasi : Keppres 36/1990 Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi

KEWAJIBAN KONSEKUENSI UU
NEGARA NEGARA 35 - 2014 Perlindungan Anak

Orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab


untuk:
1. Melindungi semua hak 1. Membuat aturan hukum
anak terkait anak 1. Mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi anak;
2. Melindungi semua anak 2. Menyosialisasikan hak 2. Menumbuhkembangkan anak sesuai dengan
3. Menghormati anak sampai ke anak kemampuan, bakat, dan minatnya; dan
pandangan anak 3. Membuat laporan 3. Mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak-anak.
berkala ke PBB 4. Memberikan pendidikan karakter dan penanaman nilai
budi pekerti pada anak.
Sekolah adalah lembaga yang dipercaya orang tua
dan masyarakat menitipkan anak-anaknya untuk Di manakah
Apa jenis
kekerasan di
dididik, dibimbing, dan dikembangkan potensinya kekerasan di
sekolah dapat
sekolah
dalam suasana dan lingkungan yang aman terjadi

Kekerasan terhadap anak adalah setiap perbuatan


terhadap anak yang berakibat timbulnya
kesengsaraan atau penderitaan secara fisik,
mental, seksual, psikologis, termasuk penelantaran Bagaimana
dan perlakukan buruk yang mengancam integritas Penyebab
menghentikan
kekerasan di
tubuh dan merendahkan martabat anak kekerasan di
sekolah
sekolah
(Permen PP & PA No 2 tahun 2018)

Semua organisasi yang bekerja dengan atau


berhubungan dengan anak-anak, termasuk di
dalamnya sekolah, harus memiliki kebijakan dan
prosedur safeguarding untuk memastikan bahwa Mengenali
Tanda adanya
pelaku
setiap anak, memiliki hak untuk setara, dan kekerasan di
kekerasan di
sekolah
perlindungan dari bahaya sekolah
Hasil penelitian
Plan International dan ICRW
tahun 2015

pelajar di Indonesia
pernah mengalami

di sekolah
Hasil penelitian Dr. Lise Gliot dari Fakultas
Kedokteran Chicago, masa 2 - 3 tahun pertama
kehidupan anak memiliki 10 triliyun sel otak
yang siap tumbuh membangun kecerdasan
seorang anak.
"Satu bentakan atau makian mampu
membunuh lebih dari 1 milyar sel otak, saat
anak terkejut dengan suara, rangkaian
menggelembung seperti balon, lalu pecah
berantakan dan terjadi perubahan warna. Ini
baru teriakan,” ujar Gliot.
Lanjutnya, satu cubitan atau pukulan mampu
membunuh lebih dari 10 milyar sel otak saat
itu juga. Sebaliknya 1 pujian atau pelukan akan
membangun kecerdasan lebih dari 10 trilyun
sel otak.
Bentuk, Penyebab, dan Dampak dari Tindak Kekerasan Guru terhadap Siswa dalam Interaksi Belajar
Mengajar dari Perspektif Siswa di SMPN Kota Surabaya: Sebuah Survey (Jurnal Psikologi, 2011)

BENTUK KEKERASAN PENYEBAB TINDAK KEKERASAN


• dipicu kesalahan siswa (29,2%)
• temperamen guru (2,2%)
• alasan yang tidak diketahui siswa (11,8%)
32,6% kekerasan verbal • lain-lain yang sebagian besar juga merujuk
pada perilaku siswa (35,4%)

46,1% kekerasan psikologis


DAMPAK TINDAKAN KEKERASAN
• perasaan minder (2,8%)
• marah (48,9%)
12,4% kekerasan fisik
• sedih (5,1%)
• ingin balas dendam (0,6%)
• dan sakit hati (38,2%)
Apa sih “Child Safeguarding Policy” itu?

Child safeguarding policy merupakan kebijakan untuk melindungi


anak dari berbagai praktik yang melanggar hak anak, mencegah
terjadinya gangguan untuk tumbuh kembang anak, memastikan
anak-anak tumbuh dan berkembang secara aman, memberikan
arah kepada semua staf, volunteer, tamu atau siapa saja yang ada
di lingkungan tersebut untuk bersikap dan bertindak dan
berperilaku pada anak, serta menyediakan prosedur/mekanisme
mencegah dan menindak perilaku yang membahayakan hak-hak
anak.
09 STANDAR 05
Komunikasi Publik, Media, dan Teknologi
Digital

CHILD SAFEGUARDING POLICY Dalam hal komunikasi kepada publik melalui media (cetak,
elektronik, sosial, materi kampanye), rilis berita atau teknologi
digital lainnya, harus selalu berpegang kepada 3 prinsip utama

06
Insiden Perlindungan Anak dan Protokol

01 Kebijakan Perlindungan Anak


Adalah kebijakan Human Initiative dalam mencegah, merespons,
dan melaporkan tindakan eksploitasi, pelecehan, dan bahaya pada
Respon
Semua bentuk aktivitas atau kegiatan yang dapat merugikan
psikologis maupun fisik anak merupakan insiden perlindungan
anak yang dilakukan oleh para pegiat kemanusiaan HI dan anak yang patut mendapatkan respon sesuai tingkatannya
afiliasinya.

07
Kebijakan Perlindungan Anak dalam

02 Protokol Perilaku
Merupakan standar perilaku yang boleh dilakukan dan tidak boleh
Program/Proyek
Memastikan bahwa program-program yang dilakukan Human
Initiative tidak melanggar Kebijakan Perlindungan Anak,
dilakukan oleh semua pegiat kemanusiaan Human Initiative dan membahayakan, berisiko, dan berdampak negatif terhadap anak
afiliasinya.

03 Rekrutmen
Human Initiative memberlakukan screening and police background
08 Sponsorship
Sponsorship menempatkan kesehatan, keamanan, dan
kesejahteraan anak-anak sebagai prioritas utama seluruh staf
check yang berlaku untuk semua kandidat pegiat kemanusiaan HI
Human Initiative beserta afiliasinya baik dalam maupun luar negeri
dan afilisianya.

04 Kunjungan
Ada enam prinsip yang tidak boleh dilanggar dalam melakukan
09 Partisipasi yang Aman untuk Anak

Memastikan kepentingan terbaik bagi anak adalah prioritas


kunjungan. Di antaranya : No-No Go, protokol perilaku, utama bagi setiap anak termasuk ketika pengambilan data
kesepakatan semua pihak, dll anak dan saat anak mengikuti kegiatan/program Human
Initiative
1. Kebijakan Perlindungan Anak
1. Kebijakan Perlindungan Anak

Kebijakan HI dalam mencegah,


merespons, dan melaporkan tindakan Kebijakan ini mengikat seluruh staf
eksploitasi, pelecehan, dan bahaya pada dan semua pihak yang berafiliasi
anak yang dilakukan oleh staf dan dengan Human Initiative
afiliasinya. o Board of Director (BOD) Human
Initiative
o Pegiat Kemanusiaan Human
Human Initiative tidak menoleransi (zero Initiative
tolerance) terhadap insiden kekerasan, o Mitra Operasional/Mitra Proyek
perlakuan salah, penelantaran, dan Human Initiative
eksploitasi pada anak yang dilakukan oleh o Volunteer Human
staf atau afiliasinya. Initiative
o Mitra Pelaksana
Upaya HI memberikan keamanan dan Program/Mitra
kenyamanan kepada semua anak langsung Penerima Hibah
penerima manfaat maupun anak tidak o Donatur
langsung penerima manfaat dari kerugian o Pengunjung
akibat staf atau afiliasinya sebagai bagian o Vendor
program Human Initiative. o Konsultan
2. Protokol Perilaku
Beberapa yang dibolehkan Beberapa yang tidak dibolehkan
1. Menciptakan dan memelihara lingkungan yang aman dan 1. Melakukan tindakan kekerasan dan perkawinan dengan anak di
nyaman bagi anak-anak serta mengimplementasikan bawah 18 tahun, terlepas dari usia legal persetujuan hukum
protokol perilaku. negara, termasuk menyetujui atau membiarkan perilaku tersebut di
atas.
2. Berperilaku, berpenampilan, berbahasa yang pantas dan Perilaku
tepat, serta peka terhadap kebiasaan atau budaya lokal 2. Melakukan hubungan seksual dengan anak-anak.
dalam berinteraksi dengan anak-anak (baik secara yang
langsung maupun daring) yang menunjukkan rasa hormat dibolehkan 3. Mengeksploitasi atau melakukan pelecehan seksual baik verbal
kepada anak-anak dan hak-hak mereka. maupun nonverbal terhadap anak-anak.

3. Memastikan bahwa semua kontak fisik, non fisik, dan 4. Menggunakan bahasa, memberi saran yang tidak pantas atau
kontak melalui daring dengan anak-anak mendapatkan izin kasar, termasuk penggunaan bahasa yang merendahkan martabat
dari anak, walinya, serta sesuai dengan budaya lokal. anak-anak.

4. Mematuhi undang-undang privasi data yang berlaku dan 5. Berduaan atau menghabiskan waktu yang tidak perlu dengan
mematuhi kebijakan privasi data serta keamanan informasi
Perilaku seorang anak jauh dari orang lain atau di balik pintu tertutup atau
Human Initiative yang relevan, termasuk standar digital yang tidak di daerah terpencil
perlindungan anak Human Initiative.
dibolehkan

Selengkapnya:
Akses dokumen lengkap CSP di pusat data
dan informasi

Tindakan yang menyalahi protokol perilaku ini menjadi pelanggaran terhadap kebijakan
dan akan mendapatkan sanksi hingga pemutusan hubungan kerja.
3. Rekrutmen
Dalam proses rekrutmen, Human Initiative memberlakukan penyaringan (screening) dan Pengecekan latar
belakang polisi (police background check) yang berlaku untuk semua kandidat pegiat kemanusiaan
Human Initiative dan afilisianya.

Proses rekrutmen staf Human Initiative dan afiliasinya ditetapkan dengan tahapan sebagai berikut: Referensi
Human Capital akan melakukan
pengecekan terhadap perilaku dan
sikap pelamar pada pihak terkait,
Cek Identitas (police perusahaan atau organisasi tempat
background check) pelamar beraktivitas sebelumnya,
khususnya terkait pelanggaran
Pelamar atau calon pekerja wajib
kode etik dan interaksi dengan
mencantumkan SKCK dan Human Capital
anak.
akan melakukan cek identitas pelamar
(termasuk jejak digital). Selain itu pelamar juga
melengkapi formulir pengungkapan diri.
Tes
Tes tertulis pengetahuan,
interaksi, dan persepsi tentang
anak

Proses Wawancara
Kandidat akan ditanyakan dengan
pertanyaan-pertanyaan
menyangkut perilaku seperti:
persepsi dan pengalamannya
selama bekerja dengan anak. Iklan Lowongan Pekerjaan
Mencantumkan bahwa Human Initiative
mempunyai kebijakan perlindungan
anak sebagai upaya menciptakan
START lingkungan kerja yang aman dan
nyaman bagi penerima manfaat anak.
4. Kunjungan

Prinsip-Prinsip Kunjungan
 No – No Go - Tidak ada izin, maka tidak pergi

Protokol  Protokol Perilaku - Mengikuti protokol perilaku yang


No-No Go sudah disepakati
Perilaku
 Kesepakatan semua pihak – Terdapat kesepakatan
semua pihak terkait
Kesepakatan
Orientasi  Orientasi – Pengenalan/orientasi protokol perilaku dan
semua pihak
hal konteks terkait

 Kelengkapan dan persiapan – Kelengkapan berkas


Kelengkapan pengajuan kunjungan
Dokumentasi
dan persiapan
 Dokumentasi – Mengikuti peraturan dokumentasi yang
telah dibuat dan disepakati pada CSP
5. Komunikasi Publik, Media, dan Teknologi Digital
Dalam hal komunikasi kepada publik melalui media (cetak, elektronik, sosial, materi kampanye), rilis berita
atau teknologi digital lainnya, harus selalu berpegang kepada 3 prinsip utama:

Bermartabat Persetujuan Pemberdayaan


Semua bentuk Setiap pengambilan Seluruh staf Human
komunikasi publik gambar, perekaman, Initiative dan
harus atau wawancara serta afiliasinya mendapat
memperlihatkan cerita/foto/video anak penjelasan tentang
yang digunakan untuk komunikasi publik
bahwa anak
komunikasi publik yang aman untuk
diperlakukan
sudah mendapatkan meminimalis potensi
dengan kesediaan dan risiko ancaman yang
bermartabat dan persetujuan anak dan mungkin terjadi. Dan
bukan sebagai walinya secara tertulis memberikan anak-
pihak yang tidak atau secara lisan anak akses ke media
berdaya dengan cara direkam yang aman agar bisa
pernyataannya. mengekspresikan
pendapat mereka
sendirian.

Note:
Di dalam standar ini diatur pula mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Prinsip-prinsip tersebut
menjadi acuan dalam mengambil gambar, video, cerita, dll tentang anak. Jika melakukan pelanggaran, maka
sanksi akan mengacu pada Standar 6 yaitu Insiden Perlindungan Anak dan Protokol Respon
5. Komunikasi Publik, Media, dan Teknologi Digital

Yang dibolehkan Yang tidak dibolehkan


• Nama keluarga, No. ID, tanggal ulang tahun anak
• Cerita kegiatan bersama anak • Nama orang tua dan tempat tinggal mereka (nama desa,
• Nama depan anak kecamatan)
Hal yang • Nama dan alamat sekolah
• Umur anak • Mendorong/berpartisipasi pada perilaku ilegal anak,
boleh
• Asal wilayah (provinsi/Kabupaten) dilakukan seperti memegang senjata, tentara anak, prostitusi anak,
perdagangan anak
• Pekerjaan orang tua • Tidak mengeksploitasi kerentanan anak pada saat
• Foto anak yang berpakaian pantas trauma/kesedihan, korban yang tidak berdaya
• Bahasa yang menyiratkan hubungan kekuasaan
• Kegemaran anak • Menghina/mempermalukan
Hal yang
• Hal positif dari anak • Anak menggunakan baju dengan tulisan/gambar yang
tidak mengandung kekerasan atau tidak sesuai standar moral
boleh masyarakat
dilakukan • Memperlihatkan alat kelamin
• Mengandung unsur seksual
• Mengunggah/menyebarkan gambar/video/cerita yang
tidak bermartabat dan mengandung kekerasan
• Memberikan geo-tagging lokasi anak
• Beraktivitas hanya berduaan dengan anak
Pelanggaran terhadap standard ini
mengacu pada standar 6 insiden
6. Insiden Perlindungan Anak dan Protokol Respon

Tanggung Jawab Pelaporan :

Insiden Perlindungan Anak dan Protokol Responnya :


PELAPORAN Insiden Tingkat 1 (pihak luar di
Setiap bentuk pelanggaran terhadap kebijakan perlindungan anak lingkungan kerja HI)
yang dilakukan oleh pegiat kemanusiaan Human Initiative, afiliasinya
atau pekerja kemanusiaan dari lembaga lain wajib dilaporkan. Atas insiden level 1 ini harus dilaporkan
melalui mekanisme respons umpan balik
dan atau internal report.
TANGGUNG JAWAB BERSAMA
Pegiat kemanusiaan Human Initiative dan afiliasinya mempunyai kewajiban untuk
melaporkan setiap pelanggaran atau dugaan pelanggaran yang diketahuinya.
Insiden Tingkat 2 (pihak HI, berpotensi
SANKSI DISIPLIN kerugian)
Pembiaran terhadap pelanggaran kebijakan dianggap bagian dari perilaku Termasuk insiden level 2 ini adalah memperkerjakan anak
di bawah umur, kunjungan yang tidak diberitahukan, dan
pelanggaran yang dapat dikenakan sanksi disiplin dan pemutusan hubungan pencurian data anak. Laporan atas insiden level 2 ini harus
kerja. melalui mekanisme respons umpan balik dan atau internal
report serta ditindaklanjuti dalam waktu maksimal 3x24 jam

FEEDBACK MECHANISM
Mekanisme umpan balik (Feedback Mechanism) berbasis masyarakat pada seluruh
program Human Initiative wajib tersedia, mudah diakses, aman, dan terjaga
Insiden Tingkat 3 (pihak HI, telah
kerahasiaanya. mengakibatkan kerugian)
Laporan atas insiden level 3 ini harus melalui
KOMUNIKASI DENGAN MASYARAKAT mekanisme respons umpan balik dan atau internal
Setiap staf Human Initiative yang melakukan komunikasi dengan masyarakat harus report serta ditindaklanjuti dalam waktu maksimal
menjelaskan perilaku pegiat kemanusiaan Human Initiative yang sesuai dengan kode etik 2x24 jam.
lembaga termasuk bentuk-bentuk tindakan yang tidak pantas dan tahu cara
melaporkannya.
7. Kebijakan Perlindungan Anak dalam Program/Proyek

Akuntabilitas Program/ Proyek Mekanisme Respons Umpan Balik

Menyampaikan informasi terkait


dengan cakupan program Human Initiative menyediakan saluran
Kebijakan Perlindungan mekanisme respons umpan balik minimal
berupa 1 (satu) saluran aktif dan 1 (satu)
Anak dalam lingkup saluran pasif.
Menyampaikan informasi terkait
tindakan yang boleh dan tidak boleh
program/proyek adalah
memastikan bahwa program-
program yang dilakukan
Melakukan konsultasi kepada pihak
yang berkepentingan Human Initiative tidak
melanggar Kebijakan
Perlindungan Anak, Bentuk Saluran Aktif Bentuk Saluran Pasif
Memastikan keterlibatan semua
pihak membahayakan, berisiko, • Penyampaian ke staf • Kotak saran
dan berdampak negatif Human Initiative
• Forum Anak


Call center pusat
SMS/whatapp
terhadap anak. • Wawancara • Email
Membuat mekanisme respons • Focus Group Discussion • Media sosial
umpan balik (FGD) • Mading
• Surat
7. Kebijakan Perlindungan Anak dalam Program/Proyek

Masyarakat menerima
informasi terkait
program, CSG, dan
mekanisme respons
umpan balik

Masyarakat
Aksi ditentukan memberikan
umpan balik

Mekanisme
Respon
Saran
Saran diterima
dianalisis

Diinput dalam
feedback
mechanism
tracker
8. Sponsorship

Sponsorship menempatkan kesehatan, keamanan, dan kesejahteraan anak-anak


sebagai prioritas utama seluruh staf Human Initiative beserta afiliasinya baik dalam
maupun luar negeri, bekerja bersama untuk:

Mencegah 1. Melakukan review terhadap seluruh korespondensi donor dan juga anak/wali.
2. Harus ada persetujuan dari orang tua/wali anak untuk rekrutmen sponsorship.
Bahaya/Kerugian 3. Memastikan keamanan data anak (berupa file, foto, video) dan kerahasiaannya. Data disimpan
dalam di tempat yang aman, dikunci, dan tidak disalahgunakan. Data anak hanya dapat diakses
Sponsorship secara terbatas.
4. Tidak memberikan data anak secara lengkap kepada calon donatur/sponsor (sesuai standar 5)
5. dsb

Mengenali dan Seluruh pihak yang berinteraksi dan memonitor anak dilatih
untuk: Selengkapnya:
Menanggapi
kekerasan, 1. Mengenali, memahami, dan merespon tindakan Akses dokumen lengkap CSP
kekerasan, eksploitasi, penelantaran, dan perlakuan salah di pusat data dan informasi
eksploitasi,
kepada anak.
penelantaran, dan 2. Membuat panduan singkat/buku saku terkait kebijakan
perlakuan salah perlindungan anak untuk pihak yang berinteraksi
kepada anak. langsung dengan anak dalam konteks spronsorship.
9. Partisipasi yang Aman untuk Anak

Memastikan kepentingan terbaik bagi anak adalah prioritas utama


bagi setiap anak termasuk ketika pengambilan data anak dan saat
anak mengikuti kegiatan/program Human Initiative.

Identifikasi dan
mengelola risiko yang
Pemberian Persetujuan dalam
mungkin terjadi sebelum
Partisipasi Anak
kegiatan/program
partisipasi anak
dilakukan

Kegiatan partisipasi anak


termasuk penelitian yang
melibatkan anak, dirancang, Mematuhi Protokol
dan diterapkan untuk Perjalanan Anak
mematuhi prinsip dan etika
yang menempatkan
kepentingan terbaik anak sbg
priotitas utama
Selengkapnya:

Akses dokumen lengkap CSP di pusat data dan informasi

Anda mungkin juga menyukai